Sumber Daya Alam Dan Energi
Sumber Daya Alam Dan Energi
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sumber Daya Alam dan Energi dalam pembangunan
2.1.1 Sumber daya energi
Sumber daya energi adalah segala sesuatu yang berguna dalam
membangun nilai didalam kondisi dimana kita menemukannya. Untuk itu sumber
daya energi adalah aset untuk pemenuhan kepuasan dan utilitas manusia. Selain
itu sesuatu dapat dikatakan sebagai sumber daya harus memiliki 2 kriteria, yaitu:
Harus
ada
pengetahuan,
teknologi
atau
keterampilan
(skill)
untuk
memanfaatkannya.
Harus ada permintaan (demand) terhadap sumber daya tersebut.
Sumber daya alam dan energi bisa meliputi semua yang terdapat di bumi
baik yang hidup maupun benda mati, berguna bagi manusia, terbatas jumlahnya
dan penguasaannya memenuhi kriteria-kriteria teknologi, ekonomi, sosial dan
lingkungan. Sumber daya energi di sisi lain merupakan sumber daya yang
digunakan untuk kebutuhan menggerakan energi melalui proses transformasi
panas maupun transpormasi energi lainnya.
Sumber daya energi terdiri dari sumber daya alam non-hayati mineral
patra, yaitu minyak bumi dan gas bumi, mineral seperti batubara dan uranium.
Sumber daya energi di luar air dan minyak/gas bumi, seperti panas bumi, surya,
angin, arus laut, pasang surut, panas laut serta sumber daya alam hayati seperti
kayu bakar. Energi itu sendiri dapat berupa energi kimiawi, listrik, gelombang,
nuklir, mekanis, dan panas.
mempengaruhi besarnya penerimaan minyak dan gas adalah nilai tukar rupiah
terhadap dollar Amerika Serikat. Selain sebagai sumber penerimaan negara,
minyak dan gas bumi juga berperan sebagai sumber penerimaan devisa.
b. Peranan energi untuk kebutuhan konsumsi dalam negeri.
Dalam hal ini terlihat bahwa hubungan perekonomian dengan energi
sedemikian kuat, peningkatan kegiatan ekonomi biasanya diikuti dengan
meningkatnya konsumsi energi. Di Indonesia tercermin dari meningkatnya
pertumbuhan ekonomi sebesar 7% per tahun mengakibatkan pertumbuhan
konsumsi energi meningkat sebesar 10%. Hubungan tersebut disebut dengan
elastisitas energi terhadap kegiatan energi, atau dapat didefenisikan sebagai
perubahan pertumbuhan konsumsi energi sebagai akibat perubahan pertumbuhan
konsumsi energi sebagai akibat perubahan kegiatan ekonomi.
2.1.5 Listrik sebagai Sumber Daya Energi
Tenaga listrik merupakan sarana produksi maupun sarana kehidupan
sehari-hari yang memegang peranan penting dalam upaya mencapai sasaran
pembangunan. Sebagai sarana produksi, tersedianya tenaga listrik dalam jumlah
dan mutu pelayanan yang baik serta harga yang terjangkau merupakan penggerak
utama dan sangat mendorong laju pembangunan di berbagai sektor lain.
Pembangunan di berbagai sektor ini sangat penting bagi tercapainya tujuan
pembangunan seperti menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapapatan
nasional, mengubah struktur ekonomi, yang pada gilirannya akan meningkatkan
permintaan tenaga listrik. Di samping itu, tersedianya tenaga listrik yang merata
ketenagalistrikan
harus
selalu
menunjang
setiap
tahap
oleh listrik mulai dari kehidupan yang paling kecil sampai kepada yang besar
sekalipun.
Bagaimana pentingnya peranan listrik dapat ditinjau dari penggunaannya
untuk beberapa bidang antara lain: bidang komunikasi dan mass media, bidang
rumah tangga, dan lain sebagainya. Hal tersebut menunjukkan pentingnya peranan
listrik dalam pembangunan, demikian pula halnya untuk perbaikan kesehatan,
pendidikan, dan sebagainya, peranan listrik ini sangat menentukan. Ini
mengandung arti bahwa dalam pelaksanaan program pembangunan penyediaan
tenaga listrik harus diutamakan, sehingga dengan demikian dapat membantu
bidang-bidang lainnya.
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Teori Konsumsi
Konsumsi adalah pembelanjaan atas barang-barang dan jasa-jasa yang
dilakukan oleh rumah tangga dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dari
orang yang melakukan pembelanjaan. Pembelanjaan masyarakat atas makan,
pakaian, dan barang-barang kebutuhan mereka yang lain digolongkan
pembelanjaan atau konsumsi. Barang-barang yang di produksi untuk digunakan
oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya dinamakan barang konsumsi.
2.2.1.1. Teori Konsumsi John Maynard Keynes
Dalam teorinya Keynes mengandalkan analisis statistik, dan juga membuat
dugaan-dugaan tentang konsumsi berdasarkan intropeksi dan observasi kausal.
Pertama dan terpenting keynes menduga bahwa, kecendrungan mengkonsumsi
marginal (marginal propensity to consume) jumlah yang dikonsumsi dalam setiap
merupakan
rekomendasi
kebijakan
keynes
untuk
menurunkan
a = Konstanta
b = Kecendrungan mengkonsumsi marginal
Secara grafis, fungsi konsumsi Keynes digambarkan sebagai berikut:
Konsumsi
Y=C
C
Co
0
Pendapatan
Gambar 2.1. Fungsi Konsumsi Keynes
selama
hidupnya.
Konsumen
dalam
menentukan
konsumsinya
maka konsumsi mereka juga akan bertambah, tetapi bertambahnya tidak terlalu
besar. Sedangkan saving akan bertambah besar dengan pesatnya.
Kenyataan ini akan terus kita jumpai sampai tingkat pendapatan tertinggi
yang telah kita capai tercapai kembali. Sesudah puncak dari pendapatan
sebelumnya telah dilalui, maka tambahan pendapatan akan banyak menyebabkan
bertambahnya
pengeluaran
untuk
konsumsi,
sedangkan
di
lain
pihak
.................................................................. (2.7)
Yd