pd hari2 I
berulang2
BB kecil lbh sering
Etiologi
Imaturitas pusat pernapasan
Obstruksi jalan napas oleh lendir / susu, dll
Serangan apnu yg menyertai bbrp kelainan paru
Mis : HMD, PNIE, perdarahan
Ggn SSP perdarahan intrakranial, kernicterus
Ggn metabolik : hipoglikemi, ggn imbang
an : Asam basa
Cairan & elektrolit
Tindakan
Rangsang mekanik
Bersihkan jalan napas
O2 intra nasal
R/ kausal
2. Pernapasan Periodik
Sering pd : BB lahir < 2000 gr
Atau BKB < 36 mgg
Jarang dalam 24 jam I
Dpt berlangsung sampai + 6 mgg
Mirip pernapasan Cheyne Stokes
Sianosis (-)
Bradikardi (-)
Etiologi : maturitas SSP belum sempurna
Tindakan : O2
Perbaiki ventilasi paru
Merangsang timbulnya pernapasan yg
teratur
Kausa
Dalam paru : HMD
Pneumothoraks / pneumomediastinum
Pneumoni aspirasi
Sindrom Wilson Mikity, dll
Luar paru : Kln. Diafragma : hernia paralyse
Kln. Jantung : KJB
Kln intrakranial : perdarahan, depresi obat2an
Kln. Metabolik : hipoglikemi, asidosis metabolik
dll
INSIDENS
Sukar D/ pasti : pem. postmortem
Avery & oppenheimer 3,8% kematian BKB,
BB 1000 2000 gr BK HMD makin kecil BB lahir
makin
Tertinggi : BKB
UK 30 32 mgg
BB 1200 2000 gr
PATOFISIOLOGI
Hipoksia
Retensi CO2
Acidosis metabolik
PENYELIDIKAN
Kematangan
paru dpt ditentukan dgn amniocentesis
L / S Ratio
<1
imatur
+ 1,5 intermediate
>2
matur
GEJALA KLINIK
Biasa timbul : pd saat lahir
SGP
BKB
Gambaran radiologis :
air bronchogram
reticulogranuler
Bila : KU baik
Komplikasi (-)
PENATALAKSANAAN
Inkubator
Artificial Surfactant
PROGNOSIS
Mortalitas 20 40 %
Tergantung tingkat : Prematuritas
Beratnya penyakit
Dgn Intensive Care ternyata kepandaian &
perkembangan neurologik sama dgn BKB lain dgn
UK yg sama
PNEUMOTHORAX / PNEUMOMEDIASTINUM
Lebih sering pd masa neonatus
Faktor predisposisi :
Pengembangan paru yg berlebihan ok resusitasi
tak adekuat
Pemberian O2 dgn tekanan berlebih
Adanya aspirasi meconium yg masif
Pd perjalanan peny. paru yg berat : HMD, pneumonia
berat
PATOGENESIS
Aspirasi darah
meconium
lendir
cabangnya
R/ & PERAWATAN
Observasi teliti : pernapasan & nadi
O2 percepat resorpsi
perbaiki hipoksia / asidosis respirator
Sedativum cegah / kurangi :
kegelisahan
usaha bernapas yg berlebih
mis : bayi banyak nangis
Antibiotika profilaksis
Frekuensi pemberian dgn vol. cairan lebih rendah
Tension pneumothorax operatif
PNEUMONIA ASPIRASI
= Meconium Aspiration Syndrome
Ok. Menghisap cairan amnion yg mengandung meconium
GAMBARAN KLINIK
Sering terjadi pd bayi : KMK / SGA
BLB
Sebelumnya : gawat janin
Biasanya : Asfiksia
Riwayat resusitasi aktif
Tanda2 SGP nampak dlm 24 jam I
Tergantung jum. meconium yg terhisap bisa
emfisema
atelektasis
DIAGNOSIS
R Foto toraks : gambaran infiltrasi kasar di ke-2 paru
disertai bagian yg mengalami emfisema
PENGOBATAN
Perawatan umum
Atur suhu & humiditas
Saluran napas harus bersih intubasi
Aspirasi cairan lambung cegah aspirasi lebih lanjut
O2 & keseimbangan asam basa
Antibiotika
PROGNOSIS
Kematian bisa terjadi pd hari2 I ok :
kegagalan pernapasan
asidosis berat
Pd bayi dgn perbaikan : biasanya gejala hiperpnu
menghilang setelah bbrp hr bbrp mgg
Wet Lung
Transient Tachypnoe of the Newborn
Hidup + sequalae
METABOLISME BILIRUBIN
Degradasi
Hb
Produksi
Transportasi
Bil I
Prot. Y & Z
O2 gluc. Transt.
Konyugasi
glukosa
Bil II
Ekskresi
Stercobilin
Bil I
I
I
Bil
idase
n
o
i
o
k
glu
Hiperbilirubinemia
Kadar bil. serum mencapai nilai yg mempunyai potensi
menimbulkan Kern Icterus, bila tdk ditanggulangi dgn baik
BCB : > 10 mg%
BKB
: 12,5 mg%
ETIOLOGI IKTERUS
Bisa : berdiri sendiri
bbrp faktor
1. Produksi berlebih : ok hemolisis
ketidakselarasan gol. darah
def. G6PD
perdarahan tertutup
infeksi / sepsis
2. Transpor terganggu :
Konsentrasi alb. serum
Ion-ion organik : sulfa, salicilat
Konsentrasi ion hidrogen me mis : asidosis
Mempengaruhi bil. binding capacity
kelainan bawaan
PENGELOLAAN
I. Menentukan kemungkinan penyebab :
pendekatan dgn menggunakan saat timbulnya ikterus
(HARPER + YOON)
1. Timbul 24 jam I :
Inkompatibilitas darah
Infeksi intrauterin
Kadang2 def. G6PD
II. Terapi
1. Percepat konyugasi luminal
2. Perlancar : - transpor
- konyugasi
substrat
albumin
plasma 10cc/kgBB
glucosa : sumber energi
PENCEGAHAN
Dpt dicegah & dihentikan peningkatannya dgn :
1. Pem. antenatal yg baik
2. Hindari obat2an pd masa kehamilan & persalinan :
Sulfa furazole
Novobiocin
Oxytocin dll
KRAMER
Daerah IKT
BCB :
BKB :
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
Sering : pd BBLR
lahir di RS tanpa RG
Patogenesis melalui bbrp cara :
1. Antenatal :
Trans palac.
Virus
Spirochaeta
Bakteri
Cairan / selaput amnion yg tercemar
2. Intranatal
Kuman asenderen
Kontak langsung
Partus lama
KPD
3. Post natal
Lanjutan 1 & 2
Segera setelah lahir
Sebagian besar fatal ok. kuman sudah resisten
thd semua AB
Gejala klinik :
Tdk khas
Kemungkinan besar curiga bila :
NOT DOING AS WELL AS BEFORE"
Gejala
infeksi
:
Biasanya
tidak khas
Yg mungkin ditemukan :
Malas minum / bayi lemah
Pe BB
Gerakan kurang
Muntah, diare
Ikterus
Hepatomegali
Suhu : N / /
Bisa timbul udem, tanda2 perdarahan
Pd BBLR : sering hipotermi & sclerema neonatorum
Diagnosis
Atas dasar :
Observasi teliti
Anamnese kehamilan & persalinan
Pemeriksaan fisik
Laboratorium
Faktor predisposisi :
1. Infeksi intrapartum :
Suhu > 380 C
Lekositosis
Air ketuban keruh & berbau
2. Partus lama
3. KPD
4. Tindakan resusitasi aktif
5. Partus lama evaluasi dulu
Pemeriksaan selanjutnya :
Darah tepi :
Lekositosis suspek inf.
Sediaan hapus ada tanda2 hemolisis
Air kemih : lekosit > 5 10/LPB
kultur air kemih bila perlu dgn SPP
Foto toraks
Bila mungkin : kultur dari apusan / swab :
Hidung
Tenggorok
Kulit
Umbilikus, dll
atau
50 100 mg/kgBB
Penicillin
100.000 IU/kgBB
Dengan :
Kanamycin
15 mg/kgBB
atau
Gentamycin
2 4 mg/kgBB
Impetigo neonatorum :
= Pemphigus neonatorum
Biasanya sbg impetigo bullosa mula2 sbg vesikel yg jernih
Purulent dikelilingi daerah kemerahan
Bisa multipel timbulkan gejala2 sistemik yg berat
R/ :
Isolasi + perawatan asepsis
A.B : Cloxacillin 50 mg/kgBB
Bulla diincisi
Lesi kulit ringan
R/ lokal
salf A.B
Ophthalmia neonatorum :
= Blenorrhoe = conjunctivitis gonorrhoica
Infeksi gonorrhoe waktu melalui jalan lahir / melalui
tangan perawat yg sudah terkontaminasi
Gejala klinik :
Mula2 hiperemis
Palpebra : udem
Mata lengket ok. sekret purulen
Bisa bilateral
stadium lanjut : menyerang cornea sebabkan kebutaan
R/ :
Isolasi
Salf mata A.B.
Kadang2 perlu + A.B. sistemik
D/ : periksa sekret mata pew. gram diplococcus
gram (-)
Infeksi umbilicus
Ok. Staphylococcus aureus, bagian pangkal umbilikus
meradang sekitarnya merah + udem, keluar nanah
Kelainan berat menjalar ke hepar melalui lig. falciforme
timbul absces multipel
Kelainan kronik : timbul granuloma pd umbilicus
R/ :
Lokal : salf A.B
Untuk granuloma : dioles nitras argenti 3%
Overgrowth
Infeksi
corticosteroid lama
diare +
Moniliasis
Sepsis neonatorum
Suatu keadaan dimana terjadi infeksi umum atau sistemik
pd bayi
Pasien sepsis neonatal secara garis bersar dibagi 2 klpk :
Sepsis awitan dini (Early onset neonatal sepsis)
85% terjadi dlm 24 jam pertama, 5% pd 24 48 jam,
sedangkan sisanya terjadi setelah hari ke-2 sampai 6
Diagnosis :
Dibutuhkan berbagai informasi al :
1. Faktor risiko
2. Gejala klinik bervariasi
3. Pemeriksaan penunjang
Ketiga faktor ini saling menunjang karena salah satu faktor
saja sulit dipakai sebagai pegangan sbg diagnosis
Gambaran klinis
Sangat bervariasi & tidak ada yg spesifik, namun tragisnya
keterlambatan dalam menegakkan diagnosis dapat
berakibat fatal bagi kehidupan bayi
Gejala klinis sangat berhubungan dgn krakteristik kuman
penyebab & respons tubuh terhadap masuknya kuman
dpt berupa :
Gangguan minum
Letargi / tampak sakit berat
Gangguan napas / dispnea
Ikterus / hiperbilirubinemia
Jittery / iritabel
Kejang
Gangguan serebral (spastis, paresis)
Hipertermia / hipotermia
Serangan apnea
Gangguan gastrointestinal
Pemeriksaan penunjang
Terapi :
1. Kombinasi antara :
Ampicillin 100 - 200 mg/kgBB/hari
Gentamisin 5 mg/kgBB/hari
2. Gol. Ceftasidim 50 100 mg/kgBB/hari tergantung
berat ringannya gejala diberikan 2 x sehari
3. Beberapa kuman gram (-) saat ini hanya sensitif
terhadap imipenem atau meropenem dgn dosis
25 mg/kgBB/dosis diberikan 2 x sehari
curam
vacum extractic
- genitalia
- bokong
persalinan sungsang
R/ cegah infeksi
Bersihkan + anti septikum
2. Petechiae :
Di kepala, leher, dada bagian atas ok :
3. Echymoses :
Pada : letak muka & letak sunsang
Gejala : anemi, shock
reabsorbsi timbul hiperbilirubin
R/ : ringan sembuh + 1 mgg
luas transfusi darah & R/ hiperbilirubin
4. Luka sayat :
Pada : SC tersayatnya kulit
5. Nekrosis lemak subkutan :
Pada : bayi gemuk ok. tekanan pd kulit oleh daun
cunam atau manipulasi kasar pd pertolongan
persalinan yg berlangsung lama
2. Perdarahan subaponeurotika
Ok ekstraksi vakum
Darah dlm jar. subkutis sebelah luar periost
Derajat perdarahan ?
Perdarahan banyak transfusi darah
Bisa timbul hiperbilirubinemi
3. Cephal hematoma
Akibat robekan pembuluh darah a/ tulang kepala & perios
Ok penekanan kepala oleh dinding pelvis pd persalinan
sulit, lama / persalinan oleh cunam
Perdarahan pelan2
Batas tegas, tak melewati sutura
Perdarahan intrakranium :
Bisa lahir atau pd masa neonatus
Ok persalinan sulit :
Bayi kurang bln
Partus lama
Partus precipitatus
buatan
sunsang
Tempat perdarahan :
Ekstradural sangat jarang
Subdural
Subaraknoid
Intraventrikel
Gejala :
Tergantung pd letak & derajat perdarahan
Kelainan banyak lahir
Gejala tdk khas :
Asfiksi
Kejang
Bradikardi
Oligopnoe
Criencephalique
Sianosis
Kesadaran menurun
Bila perdarahan banyak : fontanel tegang
Tindakan :
Perawatan intensif
Dalam inkubator
Tidak boleh digerakkan
Intake personde / IVFD
O2 bila sianosis
Untuk kejang : sedativa
Vit. K1
Bila tekanan intrakranial me R/ dexamethasone
atau manitol
Paralisis fasialis
Gejala : paralisis sentral paralisis spastis yg kontra
lateral
paralisis perifer paralisis flasid homolateral
Total
Penyebab KB
Pada umumnya dapat dibagi :
Sebab genetik
Sebab khromosomal
Pengaruh lingkungan diantara masa pembuahan &
kelahiran, mis :
Radiasi
Virus
Zat kimia
Kelainan metabolik ibu : DM, hipotiroid
Kelainan kardiovaskuler ibu
KELAINAN
1. Saluran pencernaan
2. Saluran urogenitalis
3. Fraktur tulang tengkorak
4. Atresia choana
5. Meningocele, meningomyelocele,
encephalocele
6. CHD
dlm 48 jam I
Pengawasan
R/ bedah terbaik :
2 hari I ok :
D/ : hipersalurasi
kadang2 cyanosis ok saliva masuk sal. pernapasan
batuk seperti tercekik
BBLR : beri minum cyanosis & apnu, tanpa batuk
Kl. Fistula tracheo-oesoph. (+) perut buncit, berisi udara
Masukkan sonde lambung 7,5 10 cm buntu
D/ pasti : larutan kontras foto thorax
Hernia Diaphragmatica
Etiologi
Sebgn diafragma tak terbentuk sering : penutupan
Sinus pleuro peritoneal (Foramen Bochdalek) tak sempurna
Gejala
Tergantung banyaknya isi perut yg masuk ke rongga thorax
Bila banyak :
RDN
Perut cekung
BP melemah
Bising usus bisa (+)
D/ : foto paru
R/ : Konservatif : O2
Kepala & dada harus lbh tinggi
Operasi
Obstruksi usus
Curiga bila : ibu polihidramnion
Bila sonde sampai lambung :
cairan 15 cc obstruksi letak tinggi
bila di duodenum : gejala tbl setelah bbrp jam
di usus halus & usus besar : > 24 jam
Meconium :
Bila obstruksi bgn atas usus halus : meconium (+)
Bila obstruksi di bawah sal. empedu meconium
pucat
Gejala umum :
Muntah
Perut buncit
Kadang2 obstipasi
Atresia Duodeni
Biasa terjadi di bawah ampulla vateri
Muntah proyektil & hijau
Perut di sub epigastrium : buncit sesaat sebelum
muntah
Foto abdomen : double bubble (+)
R/ kosongkan lambung, infus, operasi
Hirschsprungs disease
Oleh karena :
Sel ganglion parasimpatik (-)
Sebagian besar : mengenai rectum & bag. bawah colon
sigmoid
Terjadi : hipertrofi & distensi yg berlebih pd colon yg
lbh atas
Anus imperforata
Ada beberapa jenis :
1. Stenosis rectum lebih rendah / pd anus
2. Membran anus menetap
: sering : recto-urinarius
berakhir di :
vesica-urinarius
urethra
D/ :
Masukkan termometer melalui anus
Bila sumbatan lebih tinggi :
Gejala tbl dalam 24-48 jam :
gembung, muntah
meconium (-)
tegak
R : plain foto abdomen : posisi
Pem. urin : meconium (+) fistula (+)
R/ : operasi
terbalik
Omphalocele
Kegagalan viscera utk kembali ke rongga abdomen
Kelainan berupa : kantong berisi usus melalui umbilicus
Bahaya : infeksi, pecah
R/ :
Oles desinfektans
Operasi
Kista Urachus
Obliterasi bagian tengah urachus tak sempurna kista
Diketahui
Meningomyelocele : Lumbosacral
Kantong berisi : spinal cord / serabut saraf
Ditutupi oleh : selaput neuro-epithelium
pembuluh darah abdomen
75% derita Hydrocephalus
Encephalocele : Occipital
Kantong berisi : cairan
jaringan saraf /
sebagian dari otak
sering : kelainan mental
mikrocephal