Anda di halaman 1dari 1

Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBDesa

Dalam pasal 16 ayat 1 s/d 4 permendagri No. 37 tahun2007, mengatur mengenai


penetapan pertanggungjawaban pelaksanaan APBDesa. Sekretaris desa menyusun
rancangan peraturan desa tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBDesa dan
rancangan keputusan kepala desa tentang pertanggungjawaban kepala desa,
kepada kepala desa untuk dibahas bersama badab permusyawaratan desa (BPD).
Berdasarkan persetujuan kepala desa dan BPD maa rancangan peraturan desa
tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBDesa dapat ditetapkan menjadi
peraturan desa. Jangka waktu penyampaian dilakukan paling lambat 1 (satu) bulan
setelah tahun anggaran berakhir. Selanjutnya dalam pasal 17 permendagri NO. 37
Tahun2007 dinyatakan bahwa peraturan desa tentang pertanggungjawaban
pelaksanaan APBDesa dan keputusan kepala desa tentang pertanggungjawaban
kepala desa sebagamana dimaksudkan dalam pasal 16 ayat (3) diatas, disampaikan
kepada bupati/mat. waktu walikota melalui camat. Waktu pencapaian paling
lambat 7 hari setelah peraturan desa ditetapkan. Laporan pertanggungjawaban
keuangan desa terdiri dari laporan pertanggungjawaban penerimaan dan
pengeluaran. Dalam bentuk kas umum penerimaan dan pengeluaran, buku kas
pembantu untuk penerimaan dan pengeluaran, dan buku penerimaan lainnya yang
sah, serta untuk pengeluaran menyetorkan bukti PPN/PPH ke kas negara.
Sementara itu pada pasal 30 dan 31 ayat 1,2 UU NO 17 Tahun 2003, dinyatakan
Presiden//Gubernur/Bupati/Walikota menyampaikan rancangan undang-undang
tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD kepada DPR/DPRD
berup laporan keuangan yang telah diperiksa oleh BPK, selambat lambatnya 6
(enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir. Laporan keuangan dimaksud terdiri
dari ; laporan realisasi APBN/APBD, Neraca, laporan arus kas, dan catatan atas
laporan keuangan yang dilampiri dengan laporan keuangan perusahaan
negara/daerah dan badan lainnya.
Peran laporan keuangan adalah untuk menyedikan informasi yang relevan
mengenai posisi keuangan dan seluru transaksi yang dilakukan oleh entitas
pelaporan dalam satu periode pelaporan. Laporan keuangan terutama digunakan
untuk membandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan
dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi
efektifitas dan efisiensi suatu entias pelaporan, dan membantu menentukan
ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan (peraturan pemerintah NO.
24 Tahun 2005, tentang standar akuntansi pemerintah).

Anda mungkin juga menyukai