Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Muhammad Syafar, Studi Keandalan Distance Relay Jaringan 150 kV GI Tello GI Pare-Pare
A. Muhammad Syafar
Dosen Program Studi Teknik Elektro Universitas Islam Makassar
Abstrak
Pada Penelitian ini mengangkat judul tentang Studi Keandalan Distance Relay Jaringan 150
kV G.I Tello G.I Pare-Pare. Dimana distance relay merupakan salah satu jenis alat proteksi atau
pengaman yang sering digunakan pada saluran transmisi 150 KV. Pada penelitian ini dibatasi
permasalahan pada GI.Tello GI.Pare-Pare. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan
Distance Relay jaringan 150 kV, menganalisis tingkat selektivitas distance relay terhadap jarak
gangguan dengan relay tersebut, menghitung setting impedansi distance relay. Hasil pengamatan dan
analisis pada penelitian tersebut adalah bahwa keandalan distance relay ini sangat baik untuk
melindungi sistem yang ada karena mampu memproteksi jaringan transmisi dengan baik dengan cara
membandingkan impedansi saluran yang terganggu dengan impedansi distance relay. Kemudian
berdasarkan hasil perhitungan didapatkan adanya pembagian daerah proteksi akibat adanya distance
relay yang selektif.pada tingkat zone I dapat mendeteksi 80-90 % lokasi gangguan pada jaringan
transmisi gardu induk. Zone II memproteksi 50% lokasi gangguan berikutnya dan tingkat/ zone III
dapat menjangkau 25% gangguan pada jaringan transmisi gardu induk berikutnya.
Kata kunci: Keandalan, Distance Relay, Jaringan 150 kV
.
Sistem transmisi memegang peranan yang
sangat penting dalam proses penyaluran daya.
Oleh karena itu pengaman pada saluran
transmisi perlu mendapat perhatian yang serius
dalam perencanaannya.Sistem transmisi sendiri
merupakan sistem dinamis kompieks yang
parameterparameter dan keadaan sistemnya
berubah secara terus menerus. Rele jarak
(Distance Relay) digunakan sebagai pengaman
pada saluran transmisi karena kemampuannya
dalam menghilangkan gangguan (fault clearing)
dengan cepat dan penyetelannya yang relatif
mudah. Kordinasi rele jarak selama ini
berdasarkan parameter saluran transmisi dengan
kompensasi perkiraan besarnya gangguan yang
dihitung secara offline.Tetapi dengan keadaan
sistem yang berubahubah yang mengakibatkan
parameter saluran transmisi juga berubah serta
adanya gangguan yang tidak bisa diperkirakan
besarnya, maka seting rele yang ada bisa
menjadi tidak selektif. Oleh karena itu
diperlukan kordinasi rele yang lebih baik yang
dapat menyesuaikan dengan keadaan sistem
tersebut. Dengan cara ini dimungkinkan untuk
memperbaiki kinerja pengamanan.
Kecepatan kerja
Tujuan terpenting dari relay proteksi
adalah memisahkan bagian yang terkena
gangguan, dari sistem jaringan yang normal
dengan cepat (speed) agar tidak menimbulkan
kerugian yang lebih besar. Dan untuk dapat
meningkatkan keandalan (reliable) operasi dari
sistem, digunakan proteksi dengan kecepatan
kerja yang lebih tinggi dan dipadukan dengan
pemutus jaringan kecepatan tinggi. Adakalanya
relay
proteksi
dikehendaki
dengan
perlambatan waktu (time delay) yang
digunakan pada koordinasi proteksi dan
beberapa daerah proteksi yang berturut-turut
bilamana kondisi sistem memungkinkan adanya
perlambatan waktu kerja dari relay tersebut.
2.
Sensitifitas ( Kepekaan)
Sensitifitas relay proteksi yang digunakan
harus mampu untuk memberikan respon
terhadap gangguan yang timbul dalam sistem
yakni dapat bekerja pada awal kejadian
gangguan.
3.
Selektifitas
Adalah kemampuan sistem proteksi
untuk mengetahui letak terjadinya gangguan,
dan memilih pemutus jaringan yang terdekat
dan
tempat
gangguan
untuk
membuka.Selektifitas dari relay ini akan
menentukan bahwa yang mengalami gangguan
saja yang harus dipisahkan dari sistem.
4.
Andal (Reliable)
Keandalan dari sistem proteksi adalah
A.Muhammad Syafar, Studi Keandalan Distance Relay Jaringan 150 kV GI Tello GI Pare-Pare
Zs
Perbanding anCT
xZp
Perbanding anVT
Dimana:
Perbandingan CT
Perbandingan VT
Arus Pr imer
ArusSekunder
Tegangan Pr imer
TeganganSe kunder
(a)
Dimana:
Zs = Impedansi sisi sekunder CT dan VT
(impedansi yang terukur oleh distance
relay)
Zp = Impedansi sisi primer CT dan VT
(impedansi saluran transmisi)
CT = Current Transfrmator (trafo arus).
VT = Voltage Transformator (trafo tegangan)
(b)
A.Muhammad Syafar, Studi Keandalan Distance Relay Jaringan 150 kV GI Tello GI Pare-Pare
Dimana,
ZR = Impedansi terbaca oleh relay
VR = Tegangan fase ke netral
IR = Arus fase
2. Gangguan Hubung Singkat Dua Fase
Untuk mengukur impedansi pada saat
terjadi gangguan hubung singkat dua fase,
tegangan yang masuk ke komparator relay
adalah tegangan fase yang terganggu, sedangkan
arusnya adalah selisih (secara vektoris) arus-arus
yang terganggu. Maka pengukuran impedansi
untuk hubung singkat antara fase S dan T adalah
sebagai berikut :
Vrelay = VS VT
Irelay = IS - IT
sehingga,
ZR = ( VS VT ) / ( IS IT )
Tabel.1.Tegangan dan arus masukan relay untuk
gangguan hubung singkat dua fase
Fase yang
terganggu
Tegangan
Arus
R-S
S- T
T- R
VR- VS
VS-VT
VT-VR
IR- IS
IS- IT
IR- IT
Tegangan
Arus
R-N
VR
IR+ K0.In
S- N
VS
IS+ K0.In
T- N
VT
IT+ K0.In
METODE
1. Tempat dan Objek Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di PT.
PLN (Persero) Area Pengatur dan Penyalur
Beban (AP2B) Sul-Sel Makassar
Objek penelitian ini adalah distance relay
yang ada di jaringan transmisi mulai dari gardu
induk Tello sampai di gardu induk Pare- pare.
Tabel 3. Data Penyetelan Impedansi Zone
Protection
Penyetelan Impedansi (Ohm)
Gardu
Induk
Parepare
Pangkep
Bosowa
Zone
Protection
I
Zone
Protection
II
Zone
Protection
III
2,76
4,04
4,86
0,94
0,73
1,635
1,374
2,32
-
Zone
Protection
I
Zone
Protection
II
Zone
Protection
III
1,37
3,44
6,027
2,76
5,18
A.Muhammad Syafar, Studi Keandalan Distance Relay Jaringan 150 kV GI Tello GI Pare-Pare
DAFTAR PUSTAKA
Arismunandar,
Kuwahara.
1993.
Buku
Pegangan Teknik Tenaga Listrik II.
Jakarta: Pradnya Paramita.
Halomoan Tobing, Cristof Naek. 2008. Rele
Jarak
Sebagai
Proteksi
Saluran
Transmisi. Depok: Departemen Elektro
Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
(http://qtop.files.wordpress.com/2008/04/r
ele-jarak-di-saluran-transmisi1.pdf,
diakses 25 Juli 2010).
Marsudi, Djiteng. 2006. Operasi Sistem Tenaga
Listrik. Jogjakarta: Graha Ilmu.
PT. PLN. 1982. Hand Out Relay Proteksi
Saluran Jilid 1-4. Jakarta: Pusat
Pendidikan dan Latihan Perusahaan
Umum Listrik Negara.
PT. PLN (Persero) P3B. 2006. Pelatihan O&M
Relai Proteksi Jaringan. http://bops.plnjawabali.co.id/artikel/ProteksiPenghantar.pdf,
diakses 25 Juli 2010).
Tobing, Bonggas L. 2003. Peralatan Tegangan
Tinggi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama.