Oleh:
Akhmad Setyo Rahman
I1A010092
Pembimbing:
dr. Sani Widjaja, Sp.KK
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
sifilis?
Apa keistimewaan ulkus durum?
Mengapa sifilis stadium II disebut the great immitator?
Sebutkan cara-cara penularan penyakit sifilis?
Apa artinya VDRL TITER 1:4 TPHA TITER 1:80 pada satu penderita?
Sebutkan jenis-jenis terapi sifilis dengan dosis pada orang dewasa?
Apa kemungkinan yang terjadi pada wanita hamil trimester 1 dengan sifilis
stadium II?
a. Salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi kuman
Treponema pallidum, yang pada perjalanannya dapat menyerang hampir semua
alat tubuh, bersifat laten, kronis, dan sistemik. Kuman penyebab juga dapat
menembus plasenta sehingga dapat menyebabkan kelainan kongenital (1).
Sifilis didapat dibagi menurut 2 cara, secara klinis dan epidemiologi. Secara
klinis dibagi menjadi tiga stadium: SI, SII, SIII. Sedangkan secara
epidemiologi dibagi: (2,3)
Sifilis dini menular dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
1. Sifilis primer (Stadium I)
2. Sifilis sekunder (Stadium II)
3. Sifilis laten dini
Sifilis lanjut tak menular dikelompokkan menjadi 4 yaitu :
1. Sifilis laten lanjut
2. Sifilis tertier (Stadium III)
3. Sifilis kardiovaskuler
4. Neurosifilis
d. Pemeriksaan Penunjang sifilis (3)
Pemeriksaan Mikroskopik
Dalam sediaan segar tanpa pewarnaan, gerak kuman Treponema dapat dilihat
dengan menggunakan mikroskop lapangan gelap. Pemeriksaan Treponema
secara mikroskopik dilihat dengan teknik imunnofluoresensi dengan membuat
usapan cairan jaringan atau eksudat pada kaca objek kemudian difiksasi dan
diwarnai dengan serum anti treponema yang dilabel fluoresein sehingga pada
lapang pandang gelap akan terlihat fluoresensi yang khas dari kuman
Treponema.
Pemeriksaan Serologis
Pemeriksaan Serologis Tes darah adalah cara lain untuk menentukan apakah
seseorang memiliki sifilis. Tak lama setelah infeksi terjadi, tubuh memproduksi
antibodi sifilis yang dapat dideteksi oleh tes darah. Pemeriksaan Serologis
sifilis penting untuk diagnosis dan pengamatan hasil pengobatan. Pemeriksaan
ini dapat diklasifikasikan :
kuman yang semula masih dapat bergerak aktif akan mengalami imobilisasi.
Waktu yang dibutuhkan adalah 18 jam. Antibodi imobilisasi timbul pada
minggu ketiga setelah infeksi. Antibodi ini berbeda dari reagin, TPI
memerlukan biaya mahal, reagensia murni dan tenaga yang terlatih.
Tes Pengikatan Komplemen Treponema Pallidum atau RPCF (Reiter Protein
Complement Fixation Test)
Tes ini menggunakan antigen yang berasal dari fraksi protein kuman
Treponema pallidum strain Reiter. Antibodi yang bereaksi dalam tes ini tidak
sama dengan antibodi imobilisasi ataupun reagin. Hasil positif palsu dapat
terjadi bila fraksi protein tersebut kurang murni misal mengandung
lipopolisakarida.
e. Lesi primer ( Chancre=ulcus durum) biasanya muncul 3 minggu setelah
terpajan. Lesi biasanya keras (indurasi), tidak sakit, permukaan
bersih,
dinding tidak bergaung, tidak nyeri (jika tidak disertai infeksi bakteri lain)
dan soliter. Letak ulkus dapat ditemukan di luar area anogenital, yaitu bibir,
lidah, tonsil, puting susu, dan jari terbentuk ulcus dengan mengeluarkan
eksudat serosa di tempat masuknya mikroorganisme. Walaupun tidak diberi
pengobatan ulcus akan hilang sendiri setelah 4-6 minggu. Sepertiga dari kasus
yang tidak diobati akan mengalami stadium generalisata, stadium dua, di mana
muncul erupsi kulit yang kadangkala disertai dengan gejala kontitusional tubuh
(2, 4).
f. Sifilis stadium II disebut The Greatest Immitator of All Skin Diseases karena
bentuk klinisnya menyerupai banyak sekali kelainan kulit lain. Selain pada
kulit, stadium ini juga dapat mengenai selaput lendir, kelenjar getah bening di
seluruh tubuh, mata, hepar, tulang, dan saraf (2).
g. Penularan sifilis
Yaitu melalui kontak seksual, kebanyakan 95%- 98% infeksi terjadi melalui
jalur ini, penularan terjadi melalui lesi penderita sifilis. Melalui Kongenital
yaitu penularan pada wanita hamil penderita sifilis yang tidak diobati dimana
kuman treponema dalam tubuh ibu hamil akan masuk ke dalam janin melalui
sirkulasi darah. Melalui darah yaitu penularan terjadi melalui transfusi darah
dari penderita sifilis laten pada donor darah pasien, namun demikian penularan
melalui darah ini sangat jarang terjadi (1,2,3)
h. Pada VDRL titer merupakan kelipatan 1/2 ,1/4 , 1/8, 1/16, 1/32 dan seterusnya.
Tanda penyakit aktif bila sudah 1/32, puncaknya biasanya pada 1/64 atau 1/128
pada SII lanjut. Titer kemudian akan turun sampai 1/4 atau lebih rendah pada
TPHA titer mulai 1/80 dan kelipatannya. Bila titer menunjukkan 1/80
bermakna positif keberadaan antibodi treponemal (3).
i. Pengobatan sifilis (2)
Sifilis
Early Sifilis
First Line
Penisilin G Benzatin dosis 4,8 juta unit Doxycycline 200mg/hari PO
(Primery,
IM
secondary,
early laten)
Late Laten
hari
Tetracycline 4x500mg PO 14days
Tertiary
14
hari
hari
Tetracycline 4x500mg/hari PO 28
hari
Erythromycin 4x500mg/hari PO
28 hari
j. Transmisi secara vertikal mungkin terjadi pada setiap fase sifilis. Sebab
treponema masuk secara hematogen ke janian melalui plasenta. Pada sifilis
DAFTAR PUSTAKA
1. Heyman DL. Syphilis Comminicable Disease Management Protocol.
Manditoba 2009; 8:1-20.
2.
3.