Anda di halaman 1dari 7

Nama : Diah Anggraini

NIM : 03121003034
Shift : C
Kelompok : 2

ALAT-ALAT FLUIDA MIXING


Pengadukan merupakan suatu aktivitas operasi pencampuran dua atau
lebih zat agar menyebar (terdispersi) dan diperoleh hasil campuran yang
homogen. Pada media fase cair, pengadukan ditujukan untuk memperoleh
keadaan yang turbulen (bergolak).
Gambar 1 Dimensi tangki berpengaduk

Pencampuran adalah operasi yang menyebabkan tersebarnya secara acak


suatu bahan ke bahan yang lain dimana bahan-bahan tersebut terpisah dalam dua
fasa atau lebih dan merupakan operasi yang bertujuan mengurangi ketidaksamaan
kondisi, suhu, atau sifat lain yang terdapat dalam suatu bahan. Pencampuran dapat
terjadi dengan cara menimbulkan gerak di dalam bahan itu yang menyebabkan
bagian-bagian bahan saling bergerak satu terhadap yang lainnya, sehingga operasi
pengadukan hanyalah salah satu cara untuk operasi pencampuran. Pencampuran
fasa cair merupakan hal yang cukup penting dalam berbagai proses kimia.
Pencampuran fasa cair dapat dibagi dalam dua kelompok. Pertama, pencampuran
antara cairan yang saling tercampur (miscible), dan kedua adalah pencampuran
antara cairan yang tidak tercampur atau tercampur sebagian (immiscible). Selain
pencampuran fasa cair dikenal pula operasi pencampuran fasa cair yang pekat
seperti lelehan, pasta, dan sebagainya; pencampuran fasa padat seperti bubuk
kering, pencampuran fasa gas, dan pencampuran antar fasa.
Pengadukan dan pencampuran merupakan operasi yang penting dalam
industri kimia. Pencampuran (mixing) merupakan proses yang dilakukan untuk
mengurangi ketidakseragaman suatu sistem seperti konsentrasi, viskositas,
temperatur dan lain-lain. Pencampuran dilakukan dengan mendistribusikan secara

acak dua fasa atau lebih yang mula-mula heterogen sehingga menjadi campuran
homogen. Peralatan proses pencampuran merupakan hal yang sangat penting,
tidak hanya menentukan derajat homogenitas yang dapat dicapai, tapi juga
mempengaruhi perpindahan panas yang terjadi. Penggunaan peralatan yang tidak
tepat dapat menyebabkan konsumsi energi berlebihan dan merusak produk yang
dihasilkan. Salah satu peralatan yang menunjang keberhasilan pencampuran ialah
pengaduk.
Kapasitas tangki yang dibutuhkan untuk menampung fluida menjadi salah
satu pertimbangan dasar dalam perancangan dimensi tangki. Fluida dalam
kapasitas tertentu ditempatkan pada sebuah wadah dengan besarnya diameter
tangki sama dengan ketinggian fluida. Rancangan ini ditujukan untuk
mengoptimalkan kemampuan pengaduk untuk menggerakkan dan membuat pola
aliran fluida yang melingkupi seluruh bagian fluida dalam tangki. Salah satu
pertimbangan awal untuk merancang alat ini adalah dengan mencari nilai dari
diameter yang sama dengan tangki untuk kapasitas fluida yang diinginkan dalam
pengadukan dan pencampuran.
1) Vessel
Vessel biasanya berbentuk tanki silinder vertikal dimana di dalamnya akan
diisikan fluida dengan kedalaman yang sama dengan diameter tanki. Tetapi pada
beberapa sistem pengontakan gas atau cairan dengan kedalaman cairan sekitar 3
kali diameter tangki maka akan digunakan banyak impeller. Diameter
vessel berkisar antara 0,1 meter untuk unit yang kecil hingga 10 meter ataupun
lebih untuk instalasi industri besar. Bagian dasar tangki dapat berbentuk datar,
lengkungan atau lancip (kerucut) tergantung pada faktor kemudahan pada saat
pengurasan atau pada zat padat yang terlarut. Bentuk yang sering digunakan
adalah bentuk lengkungan karena sudut yang ada sangat minimalis sehingga zat
padat tidak ada yang terselip dan akan rata tercampur. Sedangkan jika bentuk
kerucut (cone) yang digunakan makan harus dipastikan bahwa pencampuran dapat
dilakukan dengan sempurna dengan cara menurunkan posisi impeller, Tetapi hal
ini akan sangat berbahaya jika impeller terlalu dekat dengan permukaan
dinding vessel terutama jika sampai bersentuhan akan mengakibatkan alat menjadi

rusak. Dalam kasus lainnya sering pula digunakan 2 buah impeller pada bagian
atas. Walaupun bawah vessel untuk memperoleh pencampuran yang sempurna.
Pada design mixer atau settler untuk solvent extraction biasanya digunakan tangki
segi empat karena pertimbangan harga yang lebih murahh untuk kapasitas yang
besar dan juga lebih mudah mengkombinasikannya dengan settler.
2) Baffle
Baffle

adalah

lembaran

vertikal

datar

yang

ditempelkan

pada

dinding tangki. Tujuan utama menggunakan sekat dalam tangki adalah memecah terjadinya
pusaran saat terjadinya pengadukan dan pencampuran. Oleh karena itu, posisi
sumbu pengaduk pada tangki bersekat berada di tengah. Namun, pada umumnya
pemakaian sekat akan menambah beban pengadukan yang berakibat pada bertambahnya
kebutuhan daya pengadukan. Sekat pada tangki juga membentuk distribusi konsentrasi yang
lebih baik di dalam tangki, karena pola aliran yang terjadi terpecah menjadi empat bagian.
Penggunaan ukuran sekat yang lebih besar mampu menghasilkan pencampuran yang
lebih baik. Untuk mencegah terjadinya pembentukan ruang udara (vortex) pada
saat cairan-cairan dengan viskositas rendah diaduk dalam tanki silinder vertikal
dengan impeller yang berada pada pusatnya, maka digunakanlah baffle yang
dipasang pada dinding vessel.
Baffle yang digunakan biasanya memiliki jarak yang sama sekitar 1 - 10
dari diameter tanki. Baffle biasanya tidak menempel pada dinding vessel sehingga
secara kebetulan akan terdapat celah antara baffle dengan dinding vessel.
Baffle umumnya tidak digunakan pada cairan dengan viskositas tinggi dimana
pembentukan vortex bukanlah menjadi masalah yang penting. Baffle dipasang
pada mixing vessel untuk menambah turbulensi. Walaupun penggunaan baffle
menaikkan jumlah tenaga atau energi, tetapi di sisi lain memilki keuntungan yaitu
terjadinya perpindahan panas secara terus menerus dan waktu yang dibutuhkan
untuk mencampur lebih cepat. Ketika waktu yang digunakan pada proses
pencampuran sangatlah sedikit, pencampur yang terbaik adalah pencampur
dengan jumlah tenaga yang terkecil dan waktu yang sangat pendek. Pada saat
menggunakan empat sekat vertikal biasanya menghasilkan pola putaran yang
sama dalam tangki. Lebar sekat yang digunakan berukurun 1/12 diameter tangki.

Gambar 2 Pemasangan baffle meningkatkan kualitas pencampuran

3) Impeller
Impeller adalah pengaduk yang digunakan untuk meningkatkan (atau
penurunan kasus turbin ) tekanan dan aliran fluida.. Ini dapat digunakan untuk
menggabungkan bahan-bahan dalam bentuk padat, cair dan gas. Pencampuran
cairan dalam tangki sangat penting jika ada gradient dalam kondisi seperti suhu
atau konsentrasi. Dalam proses mixing ini digunakan impeller sebagai mixer yang akan
mencampurkan dua fase atau lebih yang terpisah. Ada beberapa tipe impeller yang biasa
digunakan antara lain : propeller, paddle dan turbine. Setiap impeller ini memiliki tingkat
efisiensi yang berbeda terhadap proses pencampuran. Pada umumnya proses pengadukan dan
pencampuran dilakukan dengan menempatkan pengaduk pada pusat diameter
tangki (Center). Posisi ini memiliki pola aliran yang khas. Pada tangki tidak bersekat
dengan pengaduk yang berputar ditengah, energi sentrifugal yang bekerja pada fluida
meningkatkan ketinggian fluidapada dinding dan memperendah ketinggian fluida pada pusat
putaran. Pola ini biasa disebut dengan pusaran (vortex) dengan pusat pada sumbu pengaduk.
Pusaran ini akan menjadi semakin besar seiring dengan peningkatan kecepatan putaran yang
juga meningkatkan turbulensi dari fluida yang diaduk. Pada sebuah proses dispersi gas-cair,
terbentuknya pusaran tidak diinginkan. Hal ini disebabkan pusaran tersebut
bisa menghasilkan dispersi udara yang menghambat dispersi gas ke cairan dan sebaliknya.
Gambar 3.1 Vortex

Beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan vortex yaitu :


a) Memasang impeller tidak tepat pada sumbu tangki. Metode ini digunakan
untuk tangki yang berukuran agak kecil.
b) Dengan memasang baffle (sekat) yang berfungsi merintangi aliran rotasi
tanpa mengganggu aliran radial atau longitudinal. Baffle yang sederhana
namun efektif dapat dibuat dengan memasang bilah-bilah vertikal terhadap
dinding tangki. Untuk tangki pengaduk yang menggunakan turbin, lebar
maksimal baffle yang digunakan adalah 1/12 diameter tangki, untuk propeller
lebar baffle maksimalnya 1/18 diameter tangki.
c) Untuk tangki yang besar, agitator dipasang di sisi tangki dengan porosnya
pada arah horizontal, tetapi membuat sudut dengan jari-jari tangki.
Jenis-jenis impeller :
a) Propeller
Propeller merupakan impeller aliran aksial berkecepatan tinggi untuk zat
cair berviskositas rendah. Propeller kecil biasanya berputar pada kecepatan motor
penuh, yaitu 1.150 atau 1.750 rpm, sedang propeller besar berputar pada 400
sampai 800 rpm. Arus yang meninggalkan propeller mengalir melalui zat cair
menurut arah tertentu samapi dibelokkan oleh lantai atau dinding bejana. Kolom
zat cair yang berputar dengan sangat turbulennya itu
b) Paddle
Agitator dayung yang digunakan di industri biasanya berputar dengan
kecepatan antara 20 dan 150 rpm. Panjang total impeller dayung biasanya antara
50 sampai 80 persen dari diameter-dalam bejana. Lebar daunnya seperenam
sampai sepersepuluh panjangnya.
c) Turbine
Turbin biasanya efektif untuk jangkau viskositas yang cukup luas. Pada
cair berviskositas rendah, turbin itu menimbulkan arus yang sangat deras yang
berlangsung di keseluruhan bejana, menabrak kantong-kantong yang stagnan dan
merusaknya. Di dekat impeller itu terdapat zona arus deras yang sangat turbulen
dengan geseran yang kuat. Arus utamanya bersifat radial dan tangensial.
Komponen tangensialnya menimbulkan vortex dan arus putar, yang harus
dihentikan dengan menggunakan sekat (baffle) atau difuser agar impeller itu
menjadi sangat efektif. Penggunan
vessel (tangki), visikositas cairan.

impeller

tergantung pada geometri

1) Untuk

viskositas

yang

lebih

kecil

dari

2000

cP,

maka

digunakan impeller dengan tipe propeller.


2) Untuk viskositas antara 2000 cP - 50000 cP, maka digunakan impeller dengan
tipe turbin.
3) Untuk viskositas antara 10000 cP - 1000000 cP, maka digunakan impeller
tope anchor, helical ribon dan paddle.
4) Untuk viscositas diatas 1 juta cP, digunakan pencampuran khusus, seperti
banburg mixer, kneaders, extrudes, sigma mixer dan beberapa tipe lainya.
Gambar 3.2 (a) impeller (b) propeller (c) paddle (d) helical-ribon

Salah satu contoh jenis reaktor yang menggunakan proses adalah mixing

adalah CSTR (continuous stirred tank reactor). CSTR merupakan reaktor model
berupa tangki berpengaduk dan diasumsikan pengaduk yang bekerja dalam tangki
sangat sempurna sehingga konsentrasi tiap komponen dalam reaktor seragam
sebesar konsentrasi aliran konsentrasi tiap komponen dalam reaktor seragam
sebesar konsentrasi aliran yang keluar dari reaktor. Model ini biasanya digunakan
pada reaksi homogen di mana semua bahan baku dan katalis cair. Continous
stirred tank reactor sering digunakan secara multiply dan secara seri. Reaktan
secara terus-menerus dimasukkan ke dalam vessel pertama dan overflow diantara
masing-masing saat terjadi pencampuran dalam masing-masing vessel. Biasanya
komposisi uniform dalam individual vessel, tapi ada gradient konsentrasi dalam
sistem secara keseluruhan. Keberhasilan operasi suatu proses pengolahan sangat
bergantung pada aktifnya pengadukan dan pencampuran zat cair dalam proses
itu. Istilah pengadukan dan pencampuran sebetulnya tidak sama satu sama lain.
Pengadukan (agitator) menunjukkan gerakan yang tereduksi menurut cara
tertentu. Pada suatu bahan didalam bejana, dimana gerakan ini biasanya
mempunyai semacam pola sirkulasi.
Reaktor tangki berpengaduk yang ideal beroperasi secara isotermal pada
kecepatan alir yang konstan. Bagaimanapun kesetimbangan energi diperlukan

untuk memprediksi temperatur agar konstan pada saat panas dari reaksi cukup
(atau pertukaran panas antara lingkungan dengan reaktor tidak mencukupi) untuk
membuat perbedaan antara suhu umpan dengan reaktor. Tangki berpengaduk
dapat memberikan pilihan yang lebih baik atau bahkan lebih buruk
daripada tubular flow unit pada sistem reaksi ganda. Biasanya hal terpenting
adalah nilai relatif atau energi aktivasi.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.

2013.

Mixing.

http://learnscienceanddesign.blogspot.com/2013/05/

mixing.html (Diakses pada tanggal 27 September 2014)


Anonim. 2014. Mixing. http://id.wikipedia.org/wiki/Mixing(process_engineering)
(Diakses pada tanggal 27 September 2014)
Daisy. 2014. Fluid Mixing. http://id.scribd.com/doc/133523889/fluid-mixing
(Diakses pada tanggal 27 September 2014)
Rahmat. 2011. Pengadukan dan Pencampuran. http://tekiimku.blogspot.com/2011/
08/pengadukan-dan-pencampuran.html (Diakses pada tanggal 27
September 2014)
Sucitro, Ade. 2014. Fluid Mixing. http://rumahdukasi.blogspot.com/2014/03/fluid/
mixing.html (Diakses pada tanggal 27 September 2014)

Anda mungkin juga menyukai