Anda di halaman 1dari 36

ArcScene/ArcGIS 9.

PROSEDUR PEMBUATAN DEM


DAN PEMBUATAN PROFIL

Pada bagian ini akan dijelaskan tentang prosedur

pelaksanaan

pembuatan TIN, pembuatan profil memanjang dan profil melintang dengan


menggunakan program ArcScene/ArcGIS versi 9.3 dengan bantuan program
AutoCAD Map 2004.

Spesifikasi Hardware dan Software


Praktikum ini dilaksanakan dengan menggunakan perangkat komputer

yang memiliki spesifikasi sebagai berikut :


1) Sistem Operasi

: Microsoft Windows XP Professional SP.2

2) Processor

: Intel (R) Pentium (R) Pentium 4 CPU 3.40 GHZ

3) RAM

: 512MB DDR2

4) Hardisk

: 80 Gb

5) DirectX Version

: DirectX 9.0c (4.09.0000.0904)

6) VGA

: ATI Radeon 9200 PRO AGP 128MB

7) Software

: ArcGIS Versi 9.2, dan


AutoCAD Map 2004

Pelaksanaan Praktikum Pembuatan TIN

2.1

Editing Data dengan AutoCAD Map 2004


Data yang digunakan dalam praktikum analisis volume ini adalah peta

kontur dengan format *.dwg dimana format ini adalah ekstensi file dari program
AutoCAD Map 2004. Pada proses ini akan dilakukan croping pada area yang akan
diolah menjadi 3 dimensi.
1) Membuka program AutoCAD Map 2004 dan membuka file kontur.dwg
yang akan diproses.

Arry Prasetya Nugraha

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Gambar 3.1 Membuka Data di AutoCAD 2004


2) Menggunakan fasilitas drawing rectangle untuk membuat area seluas
1000x1000 m.

Gambar 3.2 Membuat Area 1000 x 1000 m

3) Menggunakan fasilitas map boundary trim untuk memotong area studi.

Arry Prasetya Nugraha

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Gambar 3.3 Map Boundary Trim


4) Kemudian akan muncul kotak dialog Trim Objects as Boundary dan
lakukan setting seperti gambar di bawah ini. Setelah itu klik Select untuk
menentukan batas objek yang akan di trim. Kemudian klik Ok.

Gambar 3.4 Kotak Dialog Trim Objects As Boundary


5) Setelah itu akan muncul kotak peringatan, klik Yes.
Arry Prasetya Nugraha

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Gambar 3.5 Kotak Dialog Peringatn Autodesk Map Confirmation


6) Menyimpan file hasil pemotongan.

Gambar 3.6 Tampilan setelah melakukan proses trim

Arry Prasetya Nugraha

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Gambar 3.7 File Hasil Pemotongan


7) Tampilkan kontur dalam mode Isometric untuk memantau properti
elevation.

Gambar 3.8 Mode Isometric

Arry Prasetya Nugraha

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Gambar 3.9 Tampilan Mode Isometric


8) Aktifkan tampilan 3D Orbit untuk melihat tampilan tiga dimensi dari
kontur tersebut.

Gambar 3.10 Mengaktifkan Tampilan 3D Orbit

Arry Prasetya Nugraha

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

9) Putarlah objek tersebut untuk melihat kenampakan tiga dimensi.

Gambar 3.11 Tampilan 3D Orbit


2.2

Editing Data dengan ArcScene/ArcGIS 9.3

1) Jalankan aplikasi ArcScene, dan buka file *.dwg berisi data kontur. Pilih
dataset : polyline

Arry Prasetya Nugraha

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Gambar 3.12 Memilih Dataset Polyline

Gambar 3.13 Tampilan Dataset Polyline


2) Buka ekstensi 3D analyst dan pilih Create/Modify TIN => Create TIN
from feature.

Arry Prasetya Nugraha

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Gambar 3.14 Create TIN


3) Centang nama data pada menu pemilihan layer dan klik ok.

Gambar 3.15 Create TIN from Feature


4) Klik kanan pada layer TIN yang baru dibuat, kemudian pilih properties
untuk menampilkan menu properti layer. Kemudian klik Tab Symbology,

Arry Prasetya Nugraha

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

klik add, kemudian pilih Edge type grouped with unique symbol, klik add,
klik dismiss, klik apply, dan klik Ok.

Gambar 3.16 Layer Properties

5) Kemudian Hasilnya akan seperti gambar di bawah ini.

Gambar 3.17 Hasil tampilan TIN dari proses Create TIN from Feature

Arry Prasetya Nugraha

10

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

6) Untuk membuat raster surface, pilih Convert => TIN to raster.

Gambar 3.18 Convert TIN to Raster


7) Muncul kotak dialog Convert TIN to Raster, lakukan setting seperti
gambar di bawah ini, kemudian klik OK.

Gambar 3.19 Dialog BoxConvert TIN to Raster

Arry Prasetya Nugraha

11

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

8) Raster Surface yang dihasilkan nampak datar di bawah Layer TIN.

Gambar 3.20 TIN di Atas Raster Image


9) Klik kanan pada layer tingrid dan pilih properties, Aktifkan pilihan Obtain
Height For Layer Surface.

Gambar 3.21 Melihat Informasi Resolusi Raster

Arry Prasetya Nugraha

12

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

10) Untuk mengubah template warna, pilihlah tab symbology dan pilih variasi
warna yang dikehendaki.

Gambar 3.22 Mengubah Template Warna Layer Raster


11) Data Raster dengan warna non-grayscale

Gambar 3.23 Layer Raster Berwarna

Arry Prasetya Nugraha

13

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Pelaksanaan Praktikum Pembuatan Penampang Memanjang dan


Penampang Melintang

3.1

Pembuatan Desain Profil dengan AutoCAD Map 2004

1) Buka aplikasi AutoCad Map.


2) Buka data area crop 1000m x 1000m yang telah dibuat sebelumnya.

Gambar 3.24 Tampilan Area Crop 1000m X 1000m Pada Autocad


3) Buatlah polyline sepanjang 500 meter dengan arah bebas.

Arry Prasetya Nugraha

14

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Gambar 3.25 Hasil Polyline Sepanjang 500 Meter


4) Selanjutnya buat polyline sepanjang 50 m dengan arah bebas pada salah
satu ujung polyline pertama.

Gambar 3.26 Buat Polyline Sepanjang 50 M

Arry Prasetya Nugraha

15

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

5) Rotasikan polyline kedua agar berimpit polyline pertama, dengan cara:


-

Base point rotasi pada salah satu ujung polyline pertama.

Gunakan

snap to endpoint ke ujung lain dari polygon

pertama agar arah polygon pertama

berimpit dengan polygon

kedua.

Angular
Referenc
e

Base
Point

Gambar 3.27 Proses Rotasi

Arry Prasetya Nugraha

16

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Gambar 3.28 Hasil rotasi


6) Rotasikan kembali polyline kedua sebesar 90 derajat, kemudian pindahkan
posisinya agar titik tengah polyline tersebut sama dengan salah satu
endpoint polyline pertama.

Gambar 3.29 Perencanaan Penampang Melintang

Arry Prasetya Nugraha

17

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

7) Buatlah array dari polygon kedua sebanyak 11 kolom, dengan jarak 50

meter. Klik icon

array. Maka akan muncul kotak dialog array seperti

gambar di bawah ini.

Gambar 3.30 Kotak Dialog Array

8) Klik select objects, pilih objek yang akan di array yaitu polyline yang
panjangnya 50 meter(garis yang berwarna merah), setelah di klik objek
tersebut, takan enter, maka akan muncul lagi kotak dialog array,
kemudian klik Angle Of Array, lakukan orientasi sudut yang akan dibuat
dengan cara mengklik dua ujung polyline yang berwarna biru. Buat array
dari polygon kedua sebanyak 11 kolom, dengan jarak 50 meter. Sehingga
kotak dialog Array terisi sebagai berikut.

Arry Prasetya Nugraha

18

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Gambar 3.31 Proses Setting Pada Kotak Dialog Array


9) Setelah itu klik Ok. Maka akan terbentuk seperti gambar di bawah ini,
yang mana garis yang berwarna biru adalah profil memanjang sedangkan
garis yang berwarna merah adalah profil melintang.

Gambar 3.32 Tampilan Penampang Memanjang dan Penampang Melintang

Arry Prasetya Nugraha

19

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

10) Lakukan proses eksport data Cad ke Shapefile dengan cara klik Map =>
Tool => Export.

Gambar 3.33 Proses Export

11) Tentukan direktori penyimpanan filenya, dan beri nama file name
penampang memanjang. Kemudian klik Ok.

Gambar 3.34 Kotak Dialog Export

Arry Prasetya Nugraha

20

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

12) Maka akan muncul kotak dialog dan pilih Select Manually, kemudian
pilihlah objek garis penampang memanjang (berwarna biru) seperti
gambar di bawah ini. Setelah dipilih, maka klik Ok.

Gambar 3.35 Kotak Dialog Setting Export


13) Lakukanlah hal yang sama untuk objek garis penampang melintang.

3.2

Mengolah Desain Profil dengan ArcScene/ArcGIS 9.3

1) Buka ArcScene.
2) Buka data penampang memanjang dan penampang melintang yang telah di
convert tadi pada ArcScene, dengan cara mengklik icon

add data.

3) Maka akan muncul kotak dialog Add Data seperti gambar di bawah ini,
kemudian pilih data penampang melintang.shp dan penampang
memanjang.shp, setelah itu klik Add.

Arry Prasetya Nugraha

21

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Gambar 3.36 Kotak Dialog Add Data


4) Maka akan muncul tampilan penampang melintang dan penampang
memanjang seperti gambar di bawah ini.

Gambar 3.37 Tampilan Penampang Melintang dan Penampang Memanjang

Arry Prasetya Nugraha

22

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

5) Kemudian klik 3D Analys => Convert => Features to 3D.

Gambar 3.38 Convert ke bentuk 3D


6) Lakukan setting untuk penampang melintang seperti gambar di bawah ini.
Pada pilihan Source of height gunakan Raster or TIN Surface dengan
memasukkan data TIN yang telah di buat sebelumnya. Pada bagian Output
features tentukan direktori penyimpanan file *.shp yang akan di convert
serta beri nama filenya penampang melintang3D.shp. Setelah itu klik
save dan kemudian pada kotak dialog Convert Features to 3D klik Ok.

Arry Prasetya Nugraha

23

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Gambar 3.39 Setting Convert Penampang Melintang


7) Untuk penampang memanjang lakukan setting seperti gambar di bawah
ini. Pada pilihan Source of height gunakan Raster or TIN Surface dengan
memasukkan data TIN yang telah di buat sebelumnya. Pada bagian Output
features tentukan direktori penyimpanan file *.shp yang akan di convert
serta beri nama filenya penampang memanjang3D.shp. Setelah itu klik
save dan kemudian pada kotak dialog Convert Features to 3D klik Ok.

Arry Prasetya Nugraha

24

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Gambar 3.40 Setting Convert Penampang Memanjang


8) Setelah proses convert selesai maka akan muncul tampilan penampang
memanjang dan penampang melintang seperti gambar di bawah ini.

Gambar 3.41 Tampilan 3d Penampang Memanjang dan Penampang Melintang

Arry Prasetya Nugraha

25

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

9) Kembali ke aplikasi AutoCAD Map, lakukan proses import data shape 3D


dengan cara klik Map => Tools => Import.

Gambar 3.42 Proses Import Data Shape 3D


10) Muncul Kotak dialog Import Location, pilihlah data yang akan di import,
kemudian klik Ok.

Gambar 3.43 Pemilihan Data yang Akan di Import


11) Beri tanda centang pada data yang akan di import. Kemudian klik Ok.

Arry Prasetya Nugraha

26

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Gambar 3.44 Pemberian Tanda Centang pada Data yang Akan di Import
12) Untuk menampilkan profil dalam sudut pandang 3D, atur view menjadi
isometric.

Gambar 3.45 SettingPandangan 3D NE Isometric

Arry Prasetya Nugraha

27

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

13) Setelah itu muncul pandangan 3D NE Isometric, seperti gambar berikut


ini:

Gambar 3.46 Hasil Pandangan 3D NE Isometric


3.3

Mengolah Desain Profil Hasil Import dari ArcScene/Arcgis 9.3


dengan Menggunakan Software Autocad Map

1) Pembuatan desain profil memanjang dan profil melintang menggunakan


hasil data ArcScene/Arcgis 9.3 (format *.shp) yang telah di import dengan
menggunkan software Autocad Map.
2) Pembuatan desain profil memanjang dan profil melintang pada AutoCad
Map harus mengukuti kaidah-kaidah penggambaran teknik pada
umumnya.
3) Penggambaran desain profil memanjang dan profil melintang pada
AutoCad Map harus mengutamkan ketelitain dari gambar yang di import.
4) Hasil desain profil memanjang yang telah selesai dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.

Arry Prasetya Nugraha

28

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Gambar 3.47 Hasil Desain Profil Memanjang


5) Hasil desain profil melintang yang telah selesai dapat dilihat pada gambar
di bawah ini.

Arry Prasetya Nugraha

29

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Gambar 3.48 Hasil Desain Profil Melintang

Arry Prasetya Nugraha

30

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Analisis Ketelitian Model Permukaan Digital

Analisis Ketelitian Model Permukaan Digital dilakukan untuk


mengetahui seberapa akurat DTM. Akurasi dari DTM merupakan fungsi dari
variabel seperti kekasaran permukaan, fungsi interpolasi, dan atribut sumber data
(akurasi, kerapatan, dan distribusi) (Li 1990, 1992a). Dalam praktikum ini, analisa
MPD akan dilaksanakan dengan membandingkan ketinggian (elevation) antara
data mentah berupa peta kontur dengan data grid.
Berikut ini adalah langkah-langkah penghitungan ketelitian tinggi DTM:
1.) Pada Arcmap, buka data Grid 1000x1000 yang telah dibuat pada tugas
pembuatan.

Gambar 3.49 Membuka Layer Kontur dan Tingrid

Arry Prasetya Nugraha

31

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

2.) Zoom pada area, ubah variasi tampilan garis kontur menjadi berdasarkan
elevasinya.

Gambar 3.50 Mengubah Tampilan Garis Kontur Berdasar Elevasi


3.) Ubah display field utama menjadi elevasi.

Gambar 3.51 Mengubah Primary Display Field


Arry Prasetya Nugraha

32

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

4.) Ubah variasi tampilan data grid menjadi berwarna.

Gambar 3.52 Mengubah Warna Tampilan Tingrid


5.) Pada menu utama arcmap, tools, pilihlah icon identify untuk menampilkan
jendela identify.

Gambar 3.53 Set Identify From Ke All Layers


6.) Dengan jendela identify aktif, kliklah garis kontur untuk menampilkan nilai
tinggi pada jendela identify.

Gambar 3.54 Melakukan Klik Pada Garis-Garis Kontur Pada Area 100x100
Arry Prasetya Nugraha

33

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

7.) (a) Pada jendela identify, lakukan copy dari data elevasi kontur, (b) Buka
aplikasi MS excel, dan paste data tinggi kontur ke field excel.

Gambar 3.55 Melakukan Copy Data Elevasi Kontur Dan Paste Di Excel
8.) Ulangi proses 6 dan 7 hingga seluruh nilai garis kontur terekam di excel,
kemudian hitung nilai selisihnya sebagai nilai error.
Tabel 3.1 Hasil Nilai Elevasi Kontur Pada Daerah Sample
No

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Arry Prasetya Nugraha

Kontur
112
108
106
104
102
98
96
94
92

ELEVASI
Grid
111.216
108.231
106.393
104.298
102.121
97.977
96.263
94.462
92.212

Error
0.784
-0.231
-0.393
-0.298
-0.121
0.023
-0.263
-0.462
-0.212

34

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

9.) Hitung nilai rata-rata, minimum dan maksimum dari error


Tabel 3.2 Nilai Rata-Rata, Minimum Dan Maksimum Dari Error
No

1
2
3
4
5
6
7
8
9

10.)

Kontur
112
108
106
104
102
98
96
94
92

ELEVASI
Grid
111.216
108.231
106.393
104.298
102.121
97.977
96.263
94.462
92.212
Rerata
Min
Max

Error
0.784
-0.231
-0.393
-0.298
-0.121
0.023
-0.263
-0.462
-0.212
-0.130
-0.462
0.784

Hitung nilai jangkauan, simpangan dan variansi dari error.

Tabel 3.3 Nilai Jangkauan, Simpangan Dan Variansi Dari Error


No

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Arry Prasetya Nugraha

Kontur
112
108
106
104
102
98
96
94
92

ELEVASI
Grid
111.216
108.231
106.393
104.298
102.121
97.977
96.263
94.462
92.212
Rerata
Min
Max
Range

Error
0.784
-0.231
-0.393
-0.298
-0.121
0.023
-0.263
-0.462
-0.212
-0.130
-0.462
0.784
1.246

Dev
0.914
-0.101
-0.263
-0.167
0.009
0.153
-0.133
-0.332
-0.082

Var
0.836151
0.010182
0.068949
0.027922
8.58E-05
0.023483
0.017672
0.110043
0.006669

35

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

11.)

Hitung nilai jumlah variansi dan simpangan baku, dari error.

Tabel 3.4 Nilai Jumlah Variansi Dan Simpangan Baku


No

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Arry Prasetya Nugraha

ELEVASI
Kontur
Grid
112
111.216
108
108.231
106
106.393
104
104.298
102
102.121
98
97.977
96
96.263
94
94.462
92
92.212
Rerata
Min
Max
Range

Error
Dev
0.784
0.914
-0.231
-0.101
-0.393
-0.263
-0.298
-0.167
-0.121
0.009
0.023
0.153
-0.263
-0.133
-0.462
-0.332
-0.212
-0.082
-0.130 Var
-0.462 Std
0.784
1.246

Var
0.836
0.010
0.069
0.028
0.000
0.023
0.018
0.110
0.007
1.101
0.371

36

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

Anda mungkin juga menyukai