Bab 1 DIAREnewly
Bab 1 DIAREnewly
PENDAHULUAN
dengan darah dan atau lendir. Berdasarkan data hasil Riskesdas 2013,
period prevalen diare adalah sebesar 3,5% dan insidence sebesar 7% pada
semua usia. Untuk insidence diare di Indonesia pada balita sebesar 6,7%,
sedangkan di Jawa Timur sebesar 6,6% dan period prevalence sebesar 7,4%.
Di kota Surabaya prevalensi penyakit infeksi pada usus pada bulan Januari
hingga bulan Mei tahun 2014 adalah sebesar 11%.
Beberapa tahun terakhir ini, kecerdasan emosional pada seorang
karyawan banyak di lakukan penelitian karena didalam berbagai teori,
kecerdasan emosional sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan
(Druskat et al., 2006) (Shamsuddin & Rahman, 2014). Kecerdasan
emosional adalah kemampuan untuk mengatur diri kita sendiri dengan orang
lain secara efektif (Goleman, 2003). Goleman membagi kecerdasan
emosional menjadi dua kategori kemampuan yaitu kategori kemampuan
personal (personal competence) yang meliputi komponen self awareness,
self regulation dan self motivation; dan kategori kemampuan sosial (social
competence) yang meliputi komponen empathy dan social skills.
Komitmen kerja berbeda dengan komitment terhadap organisasi,
komitment kerja lebih mengacu pada keyakinan seseorang dan bagaimana
seorang individu dapat merima nilai-nilai pekerjaan yang dipilihnya atau
bidang
pekerjaannya,
serta
kesediaan
untuk
mempertahankan
terdapat
keterkaitan
antara
komitmen
terhadap
pekerjaan
Tabel 1.1. Tabel jumlah perkiraan kasus diare dan kasus yang ditangani Puskesmas kota Surabaya tahun 2011 hingga tahun 2013
2011
2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JML
PERKIRAAN
KASUS
DIARE
YANG
DITANGANI
DIARE
YANG
DITANGANI
(%)
6=(5/4)*100
Sukomanunggal
JML
PERKIRAAN
KASUS
7
2013
DIARE
YANG
DITANGANI
DIARE
YANG
DITANGANI
(%)
JML
PERKIRAAN
KASUS
DIARE
YANG
DITANGANI
DIARE YANG
DITANGANI
(%)
9=(8/7)*100
10
11
12=(11/10)*100
Tanjungsari
1.232
1.617
131.25
1.283
1.988
154.89
655
1.656
252.71
Simomulyo
2.897
1.362
47.02
3.013
1.205
40.00
1.538
1.801
117.12
Manukan Kulon
2.306
1.003
43.49
2.399
1.025
42.72
1.258
2.423
192.63
Tandes
Balongsari
1.814
1.627
89.69
1.886
1.308
69.34
989
1.053
106.48
Asemrowo
Asemrowo
1.714
1.070
62.42
1.783
966
54.19
931
968
104.01
Benowo
Sememi
2.174
965
44.38
2.263
1.043
46.10
1.180
1.155
97.89
Pakal
Benowo
1.853
583
31.46
1.928
572
29.67
1.033
467
45.20
Lakarsantri
Jeruk
Sambikerep
Genteng
560
662
118.27
582
614
105.44
303
720
237.25
Lidah Kulon
1.063
604
56.81
1.108
551
49.75
577
869
150.52
Bangkingan
433
239
55.13
451
365
80.87
235
477
202.89
Lontar
502
741
147.59
2.035
583
28.65
1.060
792
74.73
Made
1.955
298
15.24
522
458
87.66
272
427
156.96
Peneleh
1.216
2.263
186.08
1.266
1.979
156.35
666
2.045
306.91
635
1.084
170.65
662
1.313
198.35
348
1.112
319.24
Kedungdoro
1.496
1.555
103.93
1.557
1.476
94.79
812
1.542
189.82
Dr.Soetomo
1.940
860
44.34
2.019
696
34.46
1.054
766
72.70
Tembok Dukuh
1.967
2.093
106.41
2.048
1.607
78.48
1.068
1.096
102.60
Gundih
1.424
641
45.01
1.482
551
37.19
773
776
100.41
Ketabang
9
Tegalsari
10
Bubutan
2011
NO
KECAMATAN
1
11
2013
PUSKESMAS
JML
PERKIRAAN
KASUS
DIARE
YANG
DITANGANI
DIARE
YANG
DITANGANI
(%)
JML
PERKIRAAN
KASUS
DIARE
YANG
DITANGANI
DIARE
YANG
DITANGANI
(%)
JML
PERKIRAAN
KASUS
DIARE
YANG
DITANGANI
DIARE YANG
DITANGANI
(%)
6=(5/4)*100
9=(8/7)*100
10
11
12=(11/10)*100
2
Simokerto
2012
Tambak Rejo
1.875
1.849
98.62
1.952
1.561
79.97
1.019
1.579
155.01
Simolawang
1.308
714
54.60
1.361
652
47.91
710
677
95.31
12
Pabean Cantikan
Perak timur
2.796
1.927
68.92
2.908
1.447
49.75
1.513
1.323
87.44
13
Semampir
Pegirian
2.362
298
12.62
2.456
461
18.77
1.280
568
44.38
Sidotopo
1.607
1.582
98.47
1.671
1.216
72.76
871
807
92.66
Wonokusumo
2.122
600
28.28
2.207
255
11.56
1.150
632
54.97
Krembangan Selatan
1.596
1.672
104.79
1.661
1.082
65.14
867
797
91.97
Dupak
2.687
2.337
86.98
927
1.830
197.50
483
886
183.28
1.868
270
14.45
975
733
75.20
78.19
1.570
1.003
63.89
811
984
121.32
79.59
2.409
1.602
66.51
1.247
1.844
147.93
73.55
2.472
2.542
102.84
1.279
1.904
148.83
1.380
487
35.29
714
1.183
165.64
622
364
58.48
322
671
208.31
14
Krembangan
Moro Krembangan
15
Bulak
Kenjeran
1.509
16
Kenjeran
2.317
Sidotopo Wetan
4.302
1.180
1.844
3.164
Bulak Banteng
Tambak Wedi
17
18
Tambaksari
Gubeng
Rangkah
2.424
Pacar Keling
2.246
Gading
3.991
Pucang Sewu
2.064
Mojo
3.070
570
1.292
845
996
2.007
23.51
2.524
431
17.08
1.250
598
47.83
57.53
2.338
1.260
53.90
1.158
1.219
105.25
21.17
4.150
182
4.39
2.056
279
13.57
48.24
2.150
677
31.49
1.123
885
78.82
65.38
3.198
1.759
55.00
1.670
1.600
95.80
2011
NO
KECAMATAN
Rungkut
20
Tenggilis
21
22
23
JML
PERKIRAAN
KASUS
DIARE
YANG
DITANGANI
DIARE
YANG
DITANGANI
(%)
JML
PERKIRAAN
KASUS
DIARE
YANG
DITANGANI
DIARE
YANG
DITANGANI
(%)
JML
PERKIRAAN
KASUS
DIARE
YANG
DITANGANI
DIARE YANG
DITANGANI
(%)
6=(5/4)*100
9=(8/7)*100
10
11
12=(11/10)*100
Kalirungkut
2.704
Medokan Ayu
2.136
Tenggilis
2.907
Gunung Anyar
Gunung Anyar
5.213
Sukolilo
Menur
2.150
Klampis Ngasem
1.173
Keputih
1.491
Mulyorejo
3.798
Mulyorejo
1.604
1.215
630
1.342
1.551
1.083
877
1.369
59.32
2.814
1.200
42.64
1.475
1.125
76.28
56.89
2.223
1.151
51.78
21.67
3.024
1.332
44.05
1.164
976
83.82
1.579
1.173
74.27
25.74
2.582
1.344
52.05
1.354
842
62.19
72.13
2.239
1.286
57.45
1.167
972
83.26
92.32
1.220
58.80
1.551
524
42.95
636
581
91.29
1.606
103.54
809
1.553
192.00
36.04
1.993
780
39.14
1.040
693
66.62
1.964
5.752
292.93
1.025
819
79.92
74.84
1.972
1.671
84.72
1.018
2.183
214.54
82.75
1.772
1.260
71.10
914
1.081
118.23
138.20
2.223
1.281
57.63
1.147
1.342
117.01
164.23
Kalijudan
24
25
26
Sawahan
Wonokromo
Karang Pilang
2013
PUSKESMAS
19
2012
Sawahan
1.895
Putat jaya
1.703
Banyu Urip
1.192
1.409
1.647
Pakis
2.136
1.518
71.07
1.241
1.301
104.87
640
1.051
934
42.58
2.284
850
37.21
1.181
867
73.40
746
53.82
1.444
710
49.18
746
887
118.83
Jagir
1.418
Wonokromo
2.194
1.386
Ngagel Rejo
1.813
835
46.05
1.887
761
40.32
976
634
64.46
Kedurus
2.934
1.751
59.69
3.050
1.432
46.95
1.579
1.471
93.13
KECAMATAN
2013
PUSKESMAS
JML
PERKIRAAN
KASUS
DIARE
YANG
DITANGANI
DIARE
YANG
DITANGANI
(%)
JML
PERKIRAAN
KASUS
DIARE
YANG
DITANGANI
DIARE
YANG
DITANGANI
(%)
JML
PERKIRAAN
KASUS
DIARE
YANG
DITANGANI
DIARE YANG
DITANGANI
(%)
6=(5/4)*100
9=(8/7)*100
10
11
12=(11/10)*100
27
Dukuh Pakis
Dukuh Kupang
2.585
750
29.01
2.692
619
23.00
1.400
659
47.06
28
Wiyung
Wiyung
2.271
1.295
57.01
2.365
781
33.02
1.231
1.091
88.63
464
289
62.36
482
426
88.34
251
433
172.51
29
Gayungan
Gayungan
1.724
1.624
94.18
1.796
958
53.33
931
1.110
119.20
30
Wonocolo
Jemursari
871
867
99.55
907
590
65.06
433
769
177.43
Sidosermo
738
1.461
197.98
1.641
1.118
68.13
866
1.071
123.66
Balas Klumprik
2012
31
Jambangan
Siwalankerto
1.577
294
18.65
768
616
80.24
450
567
125.92
Kebonsari
1.854
1.793
96.73
1.928
1.868
96.88
1.012
1.612
159.29
30.872
114.366
101.318
30.229
23.474
88.59
116.172
92.072
79.25
60.278
95.105
RATA-RATA
Berdasarkan tabel 1,1 diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2011 dan tahun 2013 jumlah kasus diare yang ditangani oleh
beberapa Puskesmas kota Surabaya masih rendah dan pada tahun 2013 meskipun jumlah kasus diare yang ditangani telah meningkat
namun masih banyak Puskesmas yang masih belum mencapai target.
157.78
Tabel 1.2 Rekapitulasi Puskesmas kota Surabaya dengan kasus diare yang ditangani
kurang dari target pada tahun 2011 hingga tahun 2013
Tahun
Jumlah
Puskesmas
2011
58
2012
62
2013
62
Rata-rata
82.76
85.48
45.16
71.13
Target
(%)
100%
100%
100%
Dari tabel 1.2 dapat diketahui bahwa pada tahun 2011 di kota Surabaya terdapat
48 Puskesmas (82,76%) dengan capaian kasus diare yang ditangani masih kurang dari
target, pada tahun 2012 meskipun jumlah Puskesmas telah bertambah menjadi 62
Puskesmas namun jumlah Puskesmas dengan capaian kasus diare yang ditangani masih
banyak dimana terdapat 53 Puskesmas (85,48%) yang capaiannya masih dibawah 100%
sedangkan pada tahun 2013 terdapat 28 Puskesmas yang capaiannya masih rendah
(45,16%).
Jadi dari latar belakang diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat masalah
banyaknya Puskesmas yang memiliki cakupan yang rendah pada cakupan kasus diare
yang ditangani pada tahun 2011 hingga tahun 2013 di Puskesmas Kota Surabaya dengan
rata-rata sebesar 71,13%.
1.2 Kajian Masalah
Terdapat beberapa faktor yang memungkinkan menyebabkan rendahnya
cakupan kasus diare yang ditangani di Puskesmas kota Surabaya tahun 2011 hingga
tahun 2013 dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Faktor Organisasi
1. Kebijakan
2. Kepemimpinan
3. Pelaksanaan kegiatan
4. Struktur organisasi
5. Desain pekerjaan
6. Reward
7. Sumber daya
8. Sarana dan prasarana
Banyaknya Puskesmas
yang memiliki cakupan
yang rendah pada
cakupan kasus diare
yang ditangani pada
tahun 2011 hingga tahun
2013 di Puskesmas Kota
Surabaya dengan ratarata sebesar 71,13%.
Faktor Individu
1. Karakteristik Individu
A). Usia
B). Jenis Kelamin
2. Tingkat Pendidikan
3. Jenis Pekerjaan
4. Besar Pendapatan
Gambar 1.1 Faktor yang kemungkinan berpengaruh terhadap rendahnya cakupan kasus
diare yang ditangani di Puskesmas kota Surabaya
10
Dari gambar 1.1 dapt diketahui terdapat tiga faktor yang berpengaruh terhadap
kinerja petugas kesehatan (P2M) antara lain : faktor organisasi/Puskesmas, faktor
petugas kesehatan dan faktor Individu.
Beberapa faktor penyebab rendahnya cakupan cakupan kasus diare yang
ditangani di Puskesmas kota Surabaya, antara lain :
1.2.1 Faktor Organisasi/Puskesmas
Faktor organisasi fasilitas kesehatan, dalam hal ini Puskesmas, juga berpengaruh
terhadap capaian cakupan kasus diare yang ditangani di Puskesmas kota Surabaya .
Adapun faktor-faktor yang berasal dari organisasi fasilitas kesehatan antara lain:
1. Kebijakan organisasi fasilitas kesehatan
Kebijakan yang tersedian dengan baik dapat mendukung terselenggaranya
suatu kegiatan dengan baik dan dapat dipertanggung jawabkan.
2. Kepemimpinan atau Leadership
Karakteristik, maupun perilaku seorang pemimpin akan berpengaruh kepada
anggota organisasi untuk dapat bekerja dengan baik, yang nantinya akan
meningkatkan produktivitas kerja tujuan dapat tercapai.
3. Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi fasilitas kesehatan merupakan
bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerja dengan
rentang waktu tidak lebih dari satu tahun. Pelaksanaan kegiatan yang baik dan berjalan
lancar dapat berdampak positif pada tercapainya target yang telah ditetapkan.
11
4. Struktur organisasi
Struktur organisasi yang baik akan membantu sistem pengawasan, koordinasi
dan bentuk pertanggungjawaban atas hasil kinerja yang telah dilaksanakan.
5. Desain pekerjaan
Desain pekerjaan merupakan proses penentuan tugas yang akan dilaksanakan.
Semakin baik desain pekerjaan yang dibuat maka akan berdampak pada hasil kinerja
yang lebih baik.
6. Reward atau Imbalan
Adanya sistem
organisasi
atas
hasil
dapat
memotivasi
anggota
kepada
anggota
organisasi untuk
12
1. Demografi
petugas kesehatan
jenis kelamin,
status
oleh pengetahuan,
yang
baik
kinerjanya.
3. Kepatuhan
Kepatuhan petugas kesehatan terhadap standard prosedur operasional atau
peraturan dipengaruhi oleh pengetahuan dan pendidikan. Dengan semakin baik
pengetahuan,
13
4. Komitmen Organisasi
Komitmen dari petugas kesehatan mencakup komitmen afektif, komitmen,
kontinuan
dan
mendororong
komitmen
rasa
normatif.
Komitmen
terhadap
organisasi
menjalankan
dapat
tugas menuju
perubahan ke arah yang lebih baik yang ditandai dengan peningkatan kualitas fisik dan
psikologi hasil kerja.
5. Komitmen Kerja
Komitmen terhadap pekerjaan berbeda dengan komitmen organisasi dimana
komitment kerja adalah komitment indivisu terhadap pekerjaannya hal ini sangat
berpengaruh terhadap kinerja individu tersebut pada organisasinya.
6. Peran
Peran petugas kesehatan antara lain : sebagai petugas pelaksana (memiliki tugas
mandiri, tugas kolaborasi dan tugas ketergantungan), sebagai pengelola (memiliki tugas
pengembangan pelayanan dasar kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim), sebagai
pendidik (bertugas sebagai pendidik dan penyuluh kesehatan bagi klien serta pelatih dan
pembimbing kader), sebagai peneliti (melakukan investigasi atau penelitian terapan
dalam
bidang
kesehatan
baik
secara
mandiri
maupun
kelompok).
Dengan
dilaksanakannya peran tersebut, maka harapan besar terkait kinerja bidan di organisasi
semakin baik dan membantu tercapainya tujuan yang ada.
7. Faktor Psikologis
Faktor psikologis merupakan faktor internal dari petugas kesehatan yang turut
mempengaruhi kinerja petugas kesehatan tersebut. Adapun faktor-faktor psikologis
tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
14
15
F. Motivasi
Motivasi merupakan karakteristik psikologis dari manusia yang memberi
kontribusi pada tingkat komitmen seseorang. Seseorang dengan motivasi baik dapat
menciptakan perilaku kerja menjadi lebih baik sehingga meningkatkan kinerja mereka.
1.2.3 Faktor Individu
Faktor orang tua penderita antara lain :
1. Karakteristik dari individu itu sendiri seperti :
A. Faktor usia individu dimana bila usia orang tua penderita masih muda akan
berpengaruh terhadap kepedulian penyakit yang dideritanya,
B. Faktor jenis kelamin pria atau ayah penderita dimungkinkan akan kurang peduli
terhadap kesehatan secara umum
2. Tingkat Pendidikan dari individu memegang peran penting akan kesadaran dan
kepedulian terhadap suatu penyakit
3. Jenis Pekerjaan dari individu akan berpengaruh terhadap penyakit yang diderita,
karena terkait dengan kesibukan dan biaya untuk berobat
4. Besar Pendapatan dari individu juga mempunyai andil karena selain
berpengaruh pada biaya langsung berobat juga akan berpengaruh pada biaya
tidak langsung
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan kajian masalah penelitian diatas, maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
16
17
18
dapat
diterapkan
di
lapangan
khususnya
tentang
kecerdasan