Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS DANDANAN PUNK MASA KINI

SEBAGAI FASHION

Oleh:
Ari Rachman Prayoga

(0710020021)

Catur Rosyid A

(0710023073)

Noralia Ayu Shinda

(0710023079)

Mustika Linuhung

(0710023066)

Melati Atika Dewi

(0710023034)

Febrio Rachmanu

(0710023021)

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2010

Gambaran umum dan analisis


Cikal bakal punk lahir di akhir tahun 1960 an. Saat itu kaum muda dari kalangan
pekerja amerika dan inggris mereka merasa gerah dengan polah para penguasa / para orang
orang kaya, kemudian lantas para anak muda dari kalangan kelas pekerja tersebut membuat
suatu pergerakan dengan tujuan utama menyindir para penguasa tersebut.
Ada beberapa hal yang di sorot tajam. Kebanyakan soal kebijakan kebijakan politik
yang menyebabkan kehidupan jadi kacau, bisa di bayangkan saat itu banyak pengangguran,
ekonomi merosot dan tingkat kriminalitas tinggi.
Hal hal seperti itu membuat jarak antara golongan atas dan golongan bawah menjadi
semakin besar. Aspirasi social dan politik yang tidak sampai memaksa para anak muda ini
untuk membuat suatu pergerakan, dan kemuudian lahirlah punk yang menjadi jawaban
atas kekecewaan mereka.
Punk bisa di artkikan sebagai pemula dalam hal perlawanan, dengan ideology ini
mereka coba memakai lembaran baru dengan cara yang bersebrangan dengan orang orang
mapan, jadi inti dari pergerakan ini adalah anti kemapanan.
Mereka biasanya dalam melalukan perlawanan agar aspirasi mereka corat coret di
jalanan, dan mereka juga membuat sebuah pakaian yang khas dan menabrakan semua
dandanan, untuk melawan dandanan rapi yang cenderung mapan.
Rambut berdiri, kaos lusuh dengan tulisan menyindir kebijakan social politik, sepatu
boot, celana ketat adalah pakaian sehari hari mereka, semuanya di gunakan untuk
menentang kemapanan. Lewat dandanan yang aneh ini punk ingin di lihat atau berharap di
akui oleh orang lain, soalnya sebagai kaum kelas pekerja mereka tidak pernah dapat
perhatian, mereka ingin membuang jauh jauh kesan yang muncul pada saat itu adalah
sebagai perusak masyarakat.
Generasi fashion punk :

Generasi pertama :

Potongan rambut berdiri ala suku Indian / rambut acak acakan, kaos lusuh yang pas buat
bodi dengan kalimat kalimat protes entah itu protes terhadap politik maupun kehidupan
sosial. Dan biasanya kaosnya di tambah dengan adanya symbol anarki atau imej tokoh

tokoh politik seperti stalin dan Mussolini. Cuma ada pilihan warna fashion punk pada saat ini
yaitu hitam dan putih. Celana yang menjadi pilihan adalah celana jins superketat kaki dan
memakai jaket kulit yang juga pas buat bodi mereka.

Generasi kedua :

Pada generasi ini rambut berdiri tetap menjadi andalan namu di tambah dengan
pewarnaan rambut yang menyala, celana yang ketat dengan kaki, namun jaket kulit mulai di
tinggalkan dig anti dengan jaket bahan yang agak besar.

Generasi ketiga :

Pada era ini fashion yang di pakai sudah jauh meninggalkan akar dari fashion punk, sudah
tidak lagi memakai pakaian yang lusuh, yang tersisa Cuma benang merahnya saja yang
memakai kaos dan celana ketat. Kemeja menjadi pilihan baru pada generasi ini dan membau
dengan aneka fashion lain yang dulunya tabu untuk di gunakan seperti topi, untuk sepatu
mereka sudah tidak lagi menggunakan sepatu boots sepatu kanvas telah menjadi pilihan
mereka.
Punk untuk era masa kini biasanya mereka sudah membeli pakaian jadi yang
diproduksi secara massal oleh sebuah perusahaan. Pada awal dari sejarah punk sendiri
mereka mengharamkan untuk membeli pakaian dari sebuah produk kapitalis, mereka
membeli pakaian biasanya membeli di loakan dan membuat sendiri dengan tulisan yang
menyindir kebijakan kebijakan politik.
Namun karena punk semakin berkembang sebagai fashion semata maka para
produsen pakaian melihat mereka sebagai target pasar mereka, mereka telah mengubah
konsep punk yang kotor menjadi trendi dan ketika mereka nongkrong di mall dengan pakaian
yang sudah rapi mereka tidak mungkin lagi untuk di usir oleh satpam dari mall itu.
Ketika mereka sudah berdandan seperti ini ideology ideology yang dulunya di
perjuangkan oleh anak punk ini sudah tidak ada karena mereka memakai pakaian seperti
punk ini hanya alasan fashion semata.
Gelang dan anting yang dulunya di gunakan oleh para punk awal, tujuan dari
menggunakan gelang dan anting adalah karena pada awalnya dulu di inggris tatanan sosial
yang oleh para penguasa ciptakan adalah memisahkan kelas sosial jarak antara laki laki dan

perempuan. Maka untuk melawan hal tersebut mereka memakai anting dan gelang yang biasa
di pakai oleh perempuan saat itu untuk memperjuangkan persamaan gender di dalam status
sosial. Untuk saat ini mereka meninggalkan aksesoris gelang dan anting mereka tampil
tampak lebih bersih, karena fungsi dari pakaian yang mereka kenakan juga untuk memikat
lawan jenis.
Jeans

Jeans dapat digambarkan suatu pakaian yang enak dipandang dan di pakai untuk
bergerak secara leluasa, jeans pun mngekspresikan nilai demokratis secara mendalam. Tak
ada perbedaan kemakmuran atau status orang saling bertatap muka satu sama lain guna
menhilangkan perbedaan.
Dalam hal ini jeans dapat di jelaskan sebagai usaha untuk menolak, atau langkah
keluar dari semua identifikasi kelas, jeans dapat dilihat sebagai usaha menolak masuk dalam
posisi kelas.
Namun jeans menjadi suatu tanda penentangan atas identitas dan posisi kelas
sekaligus mulai untuk di cocokkan dan di gabungkan dengan system yang di gunakan untuk
mengkritik. Meski jeans di gunakan untuk menandai hasrat untuk keluar atau menolak
kemurnian identitas kelas, namun jeans di pakai untuk menentukan identitas itu. Jeans di
domestkikasi dan di belokkan pada tugas tugas mengkkonstruksi dan menandai bentuk
bentuk perbedaan kelas yang mereka ingin tinggalkan.

Masalahnya dulunya jeans berkonotasi jelek yang merupakan hasil dari asosiasi jeans
dengan geng penjahat bermotor dan kaum hippies, dan perusahaan jeans harus bekerja keras
untuk menghilangkan konotasi seperti itu.
Alasan kenapa punk sekarang banyak memakai jeans kecil yang dulunya biar terlihat
beda, irit bahan dan juga jeans gampang untuk di dapat karena penggunaanya pada saat itu
tidaklah popular. Dan kenapa sekarang banyak di pakai oleh anak muda itu tidaklah jauh dari
musik apa yang mereka dengarkan banyak para produsen jeans ini dalam iklannya
menampilkan suatu band yang menjadi idola, dan dengan menggunakan jeans bias tampil
selayaknya seorang rockstar. Dan kesan jelek pada awal kemunculan jeans seolah olah telah
di hapus.
Sepatu boot

sepasang sepatu, yang pada awalnya berfungsi untuk melindungi kaki dan harusnya
digunakan untuk kenyamanan kaki dalam mendukung fungsi kaki itu sendiri, untuk
menopang tubuh dan berjalan. Persoalan jenis sepatu atau pakaian dapat menjadi persoalan
besar, karena ikut menentukan apakah seseorang dianggap memenuhi syarat untuk
dimasukkan dalam kelompok tertentu atau tidak. Faktor-faktor lainnya adalah status sosial,
gencarnya iklan-iklan media yang membentuk image, serta unsur kesenangan (pleasure dan
fun). Unsur kesenangan ini dapat digunakan untuk menjelaskan dan memahami kelompok
anak muda yang mengadopsi, mengonsumsi, dan mencampurkan berbagai macam gaya
dengan tanpa referensi jelas terhadap makna asalnya.
Setiap produsen mode akan mengusung berbagai tema yang langsung menunjuk
segmen penggunanya. Memanjakan dan menyediakan beragam mode, tentu saja untuk

kebutuhan pasar dan lebih mengutamakan kepentingan gaya hidup daripada faktor semacam
kenyamanan. Tidak terkecuali dengan sepasang sepatu, yang diciptakan atas kerumitan
sejarah dan pesan komunikasi yang terkandung di dalamnya. Dengan meminjam pemikiran
semiotik Roland Barthes, maka sepasang sepatu, apapun jenisnya, memiliki pesan
komunikasi yang ingin disampaikan, memiliki sisi teks dan konteks yang akan diuraikan pada
artikel ini. Ingat, bahwa peran media massa, sebut saja iklan, memiliki peran penting dalam
kegiatan mempengaruhi dan menggiring konsumen untuk ikut terperosok dalam kubangan
komunikasi yang terencana. Kehadiran iklan yang sedemikian gencar dan liar itu pada
akhirnya meruntuhkan logika pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari, menjadi logika
konsumsi yang serba tidak jelas. Betapa tidak jelas, jika dalam membeli sebuah produk,
logika yang dipakai tidak lagi terikat pada nilai kegunaan, kefungsian, dan kebutuhan,
melainkan pada apa yang disebut sebagai logika tanda dan hal pencitraan.
Sepasang sepatu bermerek, akan dipandang sebagai citra diri eksklusif pada pecinta
gaya dan pada tatanan kehidupan sosial. Citra diri, sekaligus berbicara tentang status dimata
masyarakat sosial, merupakan gaya hidup yang terbentuk atas dasar iklan, pengidolaan, dan
kamuflase atas kebutuhan hidup. Pencitraan sepasang sepatu, yang beralih fungsi tidak hanya
sebagai benda pakai, melainkan bahasa tubuh yang penuh intrik dan kamuflase. Selain
sebagai produk historis, politis, dan benda semiotik, sepatu menjadi alat ukur kepuasan atas
tanda-tanda sosial dan mitos yang dibicarakan oleh Barthes.
Sepatu sebagai modifikasi tubuh, menjadikan ia sebuah produk budaya yang tidak
hanya berbicara keindahan, tetapi lebih mendalam penuh dengan isu-isu sosial, budaya,
kepentingan politik, dan kepentingan personal. Kenapa Tentara Nasional Indonesia
menggunakan sepatu boot? Karena streotip yang terbangun dan melekat pada sepatu itu
sendiri. Sepatu boot tidak semata-mata demi keamanan dan kenyaman kaki saja, tetapi simbol
kejantanan dan keperkasaan penggunanya. Citra yang terbentuk adalah bagaimana
memberikan kesan menggetarkan perasaan orang lain, yang cukup diwakili dengan sepasang
sepatu boot saja. Sepatu boot ini dulunya juga pernah identik dengan para cowboy. Boot
memiliki makna sosial yang terkait dengan kejantanan, perkasa, rasional, determinan, yang
semuanya identik dengan dunia laki-laki. Akan tetapi, sekarang dunia fashion justru
memberikan perhatian banyak terhadap sepatu boot, terutama untuk trend setter pada musimmusim tertentu.

Boot warna merah cherry yg desainnya nyaman dan praktis ini tenyata disukai oleh
kalangan working class atau kelas pekerja. Banyak sekali buruh pabrik, tukang pos, bahkan
petugas polisi memakainya saat bertugas. Image sebagai sepatu milik common-people pun
terbentuk secara alami.
Dan sepertinya, image itulah yg kemudian merebut perhatian anak muda dari
kalangan sub-kultur punk. Pada akhir tahun 60-an, sepatu sang dokter ini banyak digunakan
oleh komunitas skinhead Inggris dan genk-genk di jalanan.... Mereka punya kebiasan aneh,
yaitu menyemir boot merah Docmart dengan semir warna hitam sampai warnanya jadi merah
gelap dan mengkilap seperti kelereng/ gundu.
Lalu pada tahun 70-an sepatu ini makin populer karena banyak artis Punk Rock, Ska,
Psychobillies, Goths, Industrialis, hardcore, straight-edge, Glam, bahkan New Wave yg
memakainya. Dengan bantuan musisi-musisi itu, long-march yg dilakukan Docmart dari kota
London menyebar ke seluruh dataran Inggris dan Eropa, lalu ke menginvasi dunia.
Puncaknya di tahun 1900-an, sepatu Docmart berkembang menjadi trend yg
menjangkiti semua orang, bukan hanya sub-kultur Punk saja. Ia menjadi industri besar.
Alhasil, sebagian komunitas Skinhead sejati yg identik dengan spirit anti kemapanan dan anti
kapitalisme mulai mempertanyakan brand sang dokter. Sebagian dari mereka mulai beralih ke
merk pesaing Docmart, seperti Grinder, Ranger, Gripfast, dsb.
Jaket

Jaket kulit di awal kemunculannya kerap diidentikkan dengan sepeda motor besar.
Jaket kulit juga diidentikkan dengan kehidupan liar dan keras.

Subkultur punk
Berbagai subkultur punk memiliki kebiasaan pakaian yang berbeda, walaupun sering
ada kesamaan antara subkelompok. Berikut ini adalah deskripsi dari beberapa gaya punk
mode yang paling umum.

Street punk

Secara umum, punk modern memakai kulit, jeans denim, paku-paku, rantai, dan sepatu
boots. Mereka sering memakai unsur fashion punk yang awal, seperti rompi kutten, celana
perbudakan (sering kotak-kotak) dan pakaian robek. Ada pengaruh yang besar memodifikasi
pakaian, seperti merobek atau dijahit bersama-sama celana atau kemeja. Rambut biasanya
diwarnai terang, warna tidak alami seperti merah, biru, hijau, merah muda atau oranye dan
disusun menjadi sebuah paku mohawk atau kebebasan. Rambut juga bisa dipotong sangat
pendek atau dicukur. Ikat pinggang dengan kancing logam, dan ikat pinggang peluru, yang
populer. Kulit atau jaket denim dan rompi seringkali memiliki badge atau dicat dengan logo
yang mengekspresikan selera musik atau pandangan politik. Celana biasanya meruncing erat.
Paku logam atau kancing sering ditambahkan ke jaket dan rompi.

Glam punk

Glam punk adalah gaya punk tertua, yang terkait dengan kelompok awal tahun 1970-an
seperti New York Dolls. Glitter, rambut make-up, cerah-dicelup berkelamin dua, pipa
pembuangan jeans (dalam reaksi terhadap celana menyala dikenakan oleh hippies), warnawarna cerah seperti kostum biru dan tidak biasa listrik seperti kaos cetak macan tutul atau
satin sering dipakai.

Hardcore

Ada beberapa gaya berpakaian dalam scene hardcore, dan gaya telah berubah sejak genre
dimulai sebagai hardcore punk pada akhir tahun 1970. Apa yang modis di salah satu cabang
dari genre hardcore mungkin disukai kelompok genre lainnya. Busana gaya sering dipilih
untuk membuat lebih mudah untuk melakukan moshing. Baju polos dan rambut pendek
(dengan pengecualian gimbal) biasanya dikaitkan dengan hardcore punk. Diam dan hiasan
warna minimal biasanya umum. Beberapa unsur pakaian hardcore adalah baggy jeans atau
celana kerja, pakaian olahraga, kargo atau militer celana pendek, celana khaki atau celana
kargo, T-shirt band, polos T-shirt, kemeja otot, dan hoodies band. Banyak hardcore punk

memakai pakaian olahraga, seperti tracksuits, dan sepatu kets. Sepatu Adidas klasik umum
meliputi, Puma, Pony, Nike, Converse tinggi top, dan sepatu Vans. Sepatu boot juga agak
umum, terutama Dr Martens. Kenyamanan pribadi dan kemampuan untuk mosh sangat
berpengaruh dalam gaya ini (Perhiasan, spike, rambut mencolok dan rantai sangat jarang dan
putus asa dalam mode hardcore.) Ada banyak kultus favorit T-Shirts hardcore punk seperti
kemeja terkait dengan band Black Flag, Dead Kennedys, Bad Brains, atau The Circle Jerks.
Dickies juga merupakan tradisi Hardcore punk sangat populer.

Anarko-punk

Anarko-punk fashion adalah adaptasi politik mode punk tradisional. Mirip gaya
militeristik, semua yang dikenakan berwarna hitam dipelopori oleh Crass di Britania Raya
dan oleh Salib di Amerika Serikat. Fitur yang menonjol adalah penggunaan simbol-simbol
anarkis berat dan slogan. Beberapa orang yang mendefinisikan diri mereka sebagai AnarkoPunks dapat memilih untuk memakai pakaian mirip dengan punk punk tradisionalis atau
kerak, tapi tidak sering ke ekstrim subkultur baik. Mohawks, dan kebebasan paku yang jarang
terlihat, tetapi masih dapat dipakai. Celana ketat, kaos band dan sepatu yang umum. Produk
penata rambut yang sering digunakan hanya atas dasar bahwa perusahaan yang memproduksi
itu tidak menguji pada hewan. Kulit, sering dihindari sebagai bagian dari Veganisme,
mungkin akan digantikan dengan kulit imitasi atau kain dengan desain yang sama seperti
produk kulit.

Skinhead

Skinhead, kadang-kadang juga dikenal sebagai sigung atau punk-skinhead, merupakan


perpaduan dari busana tradisional dan fashion skinhead street punk. Hal ini ditandai dengan
sepatu boot, yang paling umum dipakai adalah Doc Marten 14 hingga 20 lubang, paling
sering hitam atau oxblood, dengan tali berwarna, sangat ketat celana jeans digulung, sering
cipratan dengan pemutih dan kawat gigi aus tergantung ke bawah. Barang umum lainnya
adalah t-shirt (menampilkan gambar band, keyakinan politik, teks / gambar yang relevan
dengan budaya skinhead atau jack serikat) dan jaket denim atau jaket bomber. Jaket ini akan
dihiasi dengan badge, dan dalam kasus jaket denim, cipratan dengan pemutih. Rambut
biasanya dicukur lebih pendek dibandingkan dengan skinhead tradisional. Item lainnya dari
fashion skinhead tradisional (misalnya Fred Perry dan Ben Sherman shirt) dan, pada tingkat
lebih rendah, fashion punk (Mohawks dan kancing) juga dikenakan.

Crust punk

Fashion Crust punk merupakan evolusi ekstrem fashion punk tradisional, dan banyak
dipengaruhi oleh band-band seperti Doom, Amebix dan Antisect. Punk fashion khas kerak
termasuk celana panjang hitam atau kamuflase atau celana pendek tercakup dalam patch
(celana pekerjaan berat yang populer untuk daya tahan mereka), perhiasan band T-shirt robek
atau hoodies tercakup dalam patch, rompi bertatahkan dan jaket (biasanya denim hitam), ikat
pinggang peluru, dibuat dari ganja dan lain alam / benda yang ditemukan, dan kadang-kadang
flaps gelandangan. Pakaian cenderung kotor dan tidak sehat dengan standar konvensional,
dan rambut gimbal yang populer. Crust punk artikel kadang-kadang menjahit pakaian dengan
bahan yang ditemukan atau murah-dibeli, seperti benang gigi. Topi baseball dengan tambalan
dijahit pada atau kancing ditanamkan adalah tutup kepala populer. Celana sering mengangkat
dengan tali, ganja, atau kulit imitasi vegan-ramah (kadang-kadang dihindari karena koneksi
gaya dengan kekejaman hewan).

Gothic rock, dan punk Deathrock horor

Deathrock dan fashion horor punk mirip dengan fashion gothic. Hitam adalah warna
dominan. Deathrock dan horor punk menggabungkan gambar seksi, korset dan rumit makeup untuk pria dan wanita. Penggunaan citra gaib dan horor adalah umum di T-shirt, badge dan
perhiasan. Hiasan umum lainnya termasuk nama band dicat di jaket atau dikelantang ke
dalam pakaian, serta badge yang menunjukkan kota. Inisial D dan R (untuk Death Rock)
kadang-kadang bagian dari logo crossbone, disertai dengan inisial lainnya, seperti C dan A
untuk California, N dan Y untuk New York, atau G dan R untuk Jerman. Mungkin rambut
dalam gaya deathhawk (jenis gaya rambut yang lebih luas dari gaya rambut mohawk), sebuah
gaya poni miring, atau gaya devilock.

Psychobilly

Psychobilly muncul pada tahun 1980 dan menggabungkan punk dengan unsur tahun
1950-an yang hampir mirip dengan gaya wanita di rumah bordil, hitam atau retro T-shirt
putih dan motor tua / sepatu bot.

Skate punk

Skate punk adalah turunan dari fashion hardcore, dipilih dengan kenyamanan dan
kepraktisan dalam pikiran. Item punk skate pakaian umum meliputi: T-shirt, kemeja flanel,

hoodie, ikat pinggang, dan celana pendek, celana atau jeans. Beberapa gaya, khususnya di
California Selatan, hanya memakai T-shirt putih, topi kerpus, serta celana Dickies. Sementara
beberapa pemain skateboard memiliki rambut panjang dan berantakan biasanya memiliki
rambut pendek, sering dicukur, dan memakai perhiasan kecil.\

Pop punk

Fashion pop punk hampir mirip fashion punk skater. Awalnya ini terdiri dari celana
longgar hitam atau kotak-kotak (terkadang ketat dengan kancing dan mata ikan), hoodies
band, gelang, topi patroli, ikat pinggang stud piramida, kemeja dengan dasi tipis atau syal,
blazer, dan rambut runcing. Dalam fashion punk pop pertengahan tahun 2000-an, dipengaruhi
oleh indie, hip-hop dan emo subkultur kelas menengah, berevolusi untuk mencakup hoodies
mencetak kartun, sepatu Converse, keffiyehs dan celana pipa pembuangan. Runcing rambut
secara bertahap digantikan oleh gaya skater dengan hiasan panjang atau poni. Pada 2010-an,
penggemar pop punk itu pada tampilan yang lebih hardcore dengan rambut pendek (termasuk
Mohawk luas dikombinasikan dengan poni), hoodies polos, dan celana jins lurus-kaki.

DENOTASI DAN KONOTASI


Analisis ini kami mengguakan teori semiotika Roland Barthes, menurut Barthes
semiotika dibagi menjadi 2 tingkatan pertandaan yakni tingkat denotasi dan tingkat konotasi.
Tingkat denotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan penanda dan
pertanda pada realitas, menghasilkan makna eksplisit, langsung dan pasti. Tingkat konotasi
merupakan kebalikan dari makna denotasi.
Fungsi fashion/pakaian

Perlindungan
Fungsi perlindungan ini di kemukakan ide yang semata manfaat yakni fungsi

perlindungan dari cuaca. Alasan manusia mengenakan pakaian mengacu pada perlindungan,
kesopanan dan daya tarik, seperti halnya analogi rumah sebagai respons cultural pada
kebutuhan fisik dasar, dalam kasus rumah kebutuhan fisik dasarnya adalah kenyamanan
tubuh, dan kenyamanan tubuh mendorong manusia di seluruh dunia untuk membuat berbagai

rumah. Berdasarkan pandangan ini pakaian merupakan resppons pada kebutuhan fisik atas
perlindungan dan rumah, meski fashhiion tak selalu begitu.

Kesopanan dan penyembunyian


Hal hal yang berkenaan dan berkaitan dengan kesopanan merupakan alas an utama

mengenakan pakaian memiliki beberapa kemiripan dengan argument argument yang di


kemukakan di atas yang berkenan dengan perlindungan. Argument untuk kesopanan beredar
di seputar ide bahwa bagian tubuh tertentu adalah tak senonoh atau memalukan dan
hendaknya di tutupi sehingga tidak kelihatan. Peningkatan besar dalam kesopanan terjadi
setelah keruntuhan peradaban yunani romawi. Peningkatan itu terjadi sebagai akibat dari
kristianitas, yang menempatkan penekanan besar pada jiwa sebagai lawan dari tubuh.
Kristianitas mengajarkan bahwa member perhatian pada perawatan dan keindahan tubuh
adalah merugikan keselamatan jiwa dan salah satu cara terbaik untuk mengalihkan perhatian
dari tubuh adalah menyembunyikannya.

Ekspresi individualistik
Mengenakan pakaian yang di persepsi sebagai garis garis / warna kesenangan dan

kegembiraan mungkin di gunakan dalam upaya yang mengubah suasana hati orang dari
bersedih dan melankolis, misalnya membeli dan memakai pakaian baru makin banyak yang
di dokumentasikan dengan baik yang merupakan cara yang di gunakan manusia untuk
mengubah suasana hatinya. Hal ini terus di dokumentasikan dengan baik seolah olah hal itu
kelihatannya membuat lebih banyak orang kecanduan pada perasaan yang di perolehnya saat
mereka mengenakan sesuatu yang baru. Perasaan perasaan itu bias saja di tingkatkan atau
di perkuat oleh keunikan atau kesenangan dalam menunjukkan penampilan yang berbeda
pada dunia. Dan tidaklah sukar untuk memahami daya tarik perasaan seperti pada orang
orang tertentu. Individu individu pun mungkin memperoleh kesenangan estetis baik dari
penciptaan pameran pribadi maupun dari apresiasi orang lain.

Nilai sosial atau status


Pakaian sering di gunakan untuk menunjukkan nilai social atau status dan orang kerap

membuat penilaian terhadap nilai social atau status orang lain berdasarkan apa yang di pakai
orang tersebut. Status bias merupakan hasil atau berkembang dari berbagai sumber, dari

jabatan, dari keluarga, dari jenis kelamin, gender, usia dan ras. Misalnya dengan berpakaian
jas maka dia akan terlihat seperti orang mapan.

Definisi peran sosial


Jenis status yang berbeda yang dikemukakan oleh pakaian memandang kelas, jabatan

dll semuanya di ikuti oleh sejumlah ekspektasi. Dan mungkin di acukan seperti peran.
Dengan demikina cara lain melihat relasi antara peran sosial dan pakaian ketika ia membuat
ketimpangan alam peran social itu tampak alamiah atau pantas, misalnya perbedaan pakaian
di antara dokter dan perawat mungkin di pahami sebagai perbedaan kekuasaan dan status
yang absah diantara keduanya sampai pada tingkat di anggap tepat.

Nilai ekonomi dan status


Status ekonomi berkaitan dengan posisi di dalam suatu ekonomi, pakaian

merefleksikan bentuk organisasi ekonomi tempat seseorang hidup di samping merefleksikan


statusnya di dalam ekonomi itu. Seragam polisi di dominasi dengan warna gelap dengan helm
dan lencana menunjukkan jenis layanan yang bias di harapkan dari mereka,disini seragam
member petunjuk nilai ekonomis atau status sejauh seragam itu menunjukkan layanan,
sebagai kebalikan peran yang di harapkan dari individu itu. Aspek pakaian ini bisa saja di
gambarkan sebagai penandaan ekonomis atau sisi kontraktual dandanan sebagai kebalikan
dari sisi sosial atau cultural dan ini bisa di temukan di sejumlah tingkatan.

Simbol politis
Bekerjanya kekuasaan pun jelas sangat erat terkait pada status sosial dan ekonomi,

dan jelaslah pakaian pun terkait erat dengan bekerjanya kekuasaan. Mode mode dari
pakaian sebelumnya di gunakan disini dalam upaya untuk memberikan legimitasi pada rezim
baru dengan membajak beberapa kebesaran rezim sebelumnya. Ini merupakan contoh relasi
antara pakaian dan kekuasaan disini kekuasaan di jalankan dengan operasi dan legitimasi
Negara dan pakaian di gunakan sebagai salah satu cara untuk membantu legimitasi tersebut.

Kondisi magis religious


Baik di kenakan secara permanen ataupun secara berkala pakaian bisa menunjukkan

keanggotaan atau afiliasi pada kelompok atau jamaah kelomppok agama tertentu. Busana dan

pakaian pun menandakan status atau posisi di dalam kelompok atau jamaah tersebut, dan
menunjukkan kekuatan atau kedalaman keyakinan atau tingkat partisipasi.

Ritual sosial
Pakaian akan di pandang hanya dalam artian cara yang di gunakan untuk menandai

awal dan akhir ritual, dan untuk membuat perbedaan tertentu yang ritual dan non ritual. Pada
ritual barat banyak di harapkan meski ritualnya sedang berlangsung orang orang yang
terlibat akan mengenakan sesuatu yang berbeda dari yang biasa di pakainya, orang tidak biasa
mengenakan pakaian yang biasa sehari hari saat menghadiri perkawinan atau pemakaman.
Fenomena punk dapat juga di gambarkan sebagai upaya memanfaatkan pakaian untuk
menantang identitas dan posisi kelas. Punk muncul untuk di kembangkan sebagai suatu
reaksi atas komersialisasi besar besaran musik bagi kaum muda. Musik yang lembut dan
membosankan serta pakaian era itu di lihat sebagai mempresentasikan budaya dominan dan
borjuis, punk berusaha menentang budaya borjuis dan sistem kapitalis yang mendorong dan
menjual produk yang membosankan dari budaya itu.

Mitos mitos tentang punk


Punk merupakan sub-budaya yang lahir di London, Inggris. Pada awalnya, kelompok
punk selalu dikacaukan oleh golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an, saat punk
merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai
semangat yang sama. Namun, Punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir di
awal tahun 1960-an. Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan
politik.
Gerakan anak muda yang diawali oleh anak-anak kelas pekerja ini dengan segera
merambah Amerika yang mengalami masalah ekonomi dan keuangan yang dipicu oleh
kemerosotan moral oleh para tokoh politik yang memicu tingkat pengangguran dan
kriminalitas yang tinggi. Punk berusaha menyindir para penguasa dengan caranya sendiri,
melalui lagu-lagu dengan musik dan lirik yang sederhana namun kadang-kadang kasar, beat
yang cepat dan menghentak.

Banyak yang menyalahartikan punk sebagai glue sniffer dan perusuh karena di Inggris
pernah terjadi wabah penggunaan lem berbau tajam untuk mengganti bir yang tak terbeli oleh
mereka. Banyak pula yang merusak citra punk karena banyak dari mereka yang berkeliaran di
jalanan dan melakukan berbagai tindak kriminal.
Punk lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka
perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk ala suku indian, atau dipotong ala feathercut
dan diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit,
celana jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan
kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak yang mengira bahwa orang
yang berpenampilan seperti itu sudah layak untuk disebut sebagai punker.
Punk juga merupakan sebuah gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari
keyakinan we can do it ourselves. Penilaian punk dalam melihat suatu masalah dapat dilihat
melalui lirik-lirik lagunya yang bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup,
ekonomi, ideologi, sosial dan bahkan masalah agama.
Dengan definisi diatas, punk dapat dikategorikan sebagai bagian dari dunia kesenian.
Gaya hidup dan pola pikir para pendahulu punk mirip dengan para pendahulu gerakan seni
avant-garde, yaitu dandanan nyleneh, mengaburkan batas antara idealisme seni dan kenyataan
hidup, memprovokasi audiens secara terang-terangan, menggunakan para penampil
(performer) berkualitas rendah dan mereorganisasi (atau mendisorganisasi) secara drastis
kemapanan gaya hidup. Para penganut awal kedua aliran tersebut juga meyakini satu hal,
bahwa hebohnya penampilan (appearances) harus disertai dengan hebohnya pemikiran
(ideas).
Punk selanjutnya berkembang sebagai buah kekecewaan musisi rock kelas bawah
terhadap industri musik yang saat itu didominasi musisi rock mapan, seperti The Beatles,
Rolling Stone, dan Elvis Presley. Musisi punk tidak memainkan nada-nada rock teknik tinggi
atau lagu cinta yang menyayat hati. Sebaliknya, lagu-lagu punk lebih mirip teriakan protes
demonstran terhadap kejamnya dunia. Lirik lagu-lagu punk menceritakan rasa frustrasi,
kemarahan, dan kejenuhan berkompromi dengan hukum jalanan, pendidikan rendah, kerja
kasar, pengangguran serta represi aparat, pemerintah dan figur penguasa terhadap rakyat.

Akibatnya punk dicap sebagai musik rock and roll aliran kiri, sehingga sering tidak
mendapat kesempatan untuk tampil di acara televisi. Perusahaan-perusahaan rekaman pun
enggan mengorbitkan mereka.
Gaya hidup ialah relatif tidak ada seorangpun memiliki gaya hidup sama dengan
lainnya. Ideologi diambil dari kata "ideas" dan "logos" yang berarti buah pikiran murni dalam
kehidupan. Gaya hidup dan ideologi berkembang sesuai dengan tempat, waktu dan situasi
maka punk kalisari pada saat ini mulai mengembangkan proyek "jor-joran" yaitu manfaatkan
media sebelum media memanfaatkan kita. Dengan kata lain punk berusaha membebaskan
sesuatu yang membelenggu pada zamannya masing-masing.

Anarki
Anarkisme atau dieja anarkhisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa segala

bentuk negara, pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah lembaga-lembaga yang


menumbuhsuburkan penindasan terhadap kehidupan, oleh karena itu negara, pemerintahan,
beserta perangkatnya harus dihilangkan/dihancurkan.
Secara spesifik pada sektor ekonomi, politik, dan administratif, Anarki berarti
koordinasi dan pengelolaan, tanpa aturan birokrasi yang didefinisikan secara luas sebagai
pihak yang superior dalam wilayah ekonomi, politik dan administratif (baik pada ranah
publik maupun privat).

Etomologi
Anarkisme berasal dari kata dasar "anarki" dengan imbuhan -isme. Kata anarki

merupakan

kata

serapan

dari

anarchy

(bahasa

Inggris)

atau

anarchie

(Belanda/Jerman/Prancis), yang berakar dari kata bahasa Yunani, anarchos/anarchein. Ini


merupakan kata bentukan a- (tidak/tanpa/nihil/negasi) yang disisipi /n/ dengan archos/archein
(pemerintah/kekuasaan atau pihak yang menerapkan kontrol dan otoritas - secara koersif,
represif, termasuk perbudakan dan tirani); maka, anarchos/anarchein berarti "tanpa
pemerintahan" atau "pengelolaan dan koordinasi tanpa hubungan memerintah dan diperintah,
menguasai dan dikuasai, mengepalai dan dikepalai, mengendalikan dan dikendalikan, dan

lain sebagainya". Bentuk kata "anarkis" berarti orang yang mempercayai dan menganut
anarki, sedangkan akhiran -isme sendiri berarti paham/ajaran/ideologi.

Teori politik
Anarkisme adalah teori politik yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat tanpa

hirarkis (baik dalam politik, ekonomi, maupun

sosial). Para Anarkis berusaha

mempertahankan bahwa anarki, ketiadaan aturan-aturan, adalah sebuah format yang dapat
diterapkan dalam sistem sosial dan dapat menciptakan kebebasan individu dan kebersamaan
sosial. Anarkis melihat bahwa tujuan akhir dari kebebasan dan kebersamaan sebagai sebuah
kerjasama yang saling membangun antara satu dengan yang lainnya. Atau, dalam tulisan
Bakunin yang terkenal:
"kebebasan tanpa sosialisme adalah ketidakadilan, dan sosialisme tanpa kebebasan
adalah perbudakan dan kebrutalan

Anarkisme dan kekerasan


Yang sangat sarat akan penggunaan kekerasan dalam sebuah metode gerakan.

Penggunaan kekerasan dalam anarkisme sangat berkaitan erat dengan metode propaganda by
the deed, yaitu metode gerakan dengan menggunakan aksi langsung (perbuatan yang nyata)
sebagai jalan yang ditempuh, yang berarti juga melegalkan pengrusakan, kekerasan, maupun
penyerangan. Selama hal tersebut ditujukan untuk menyerang kapitalisme ataupun negara.

Anda mungkin juga menyukai