Anda di halaman 1dari 20

MEMINDAH PASIEN DARI IKO KE BANGSAL

NO. DOKUMEN

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL ( SPO )

TANGGAL TERBIT

NO. REVISI

HALAMAN
1/1

DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RUMAH SAKIT AMAL SEHAT WONOGIRI

dr. ROSYID RIDLO


Pengertian

Tujuan
Kebijakan

:
:

Prosedur Pelaksanaan

Unit Terkait

Prosedur memindah pasien dari kamar operasi untuk mendapatkan perawatan inap
di bangsal
Pasien memperoleh pelayanan dan pengobatan secara intensif
Pasien yang telah mendapatkan tindakan operasi di kamar operasi dan
mendapatkan perawatan inap dibangsal
1. Pasien yang berada diruang Recovery Room yang telah mendapatkan
penanganan di kamar operasi.
2. Pastikan kesadaran pasien dan memonitor Tanda-Tanda Vital ( Tensi, Nadi,
Suhu, Respirasi ) sebelum pindah ke bangsal dalam keadaan stabil.
3. Lengkapi status pasien di kamar operasi.
4. Tulis distatus pasien penggunaan obat yang telah digunakan di kamar operasi
5. Tulis di buku laporan kamar operasi identitas pasien ( Nama, No RM, Dokter
Bedah, Diagnosa dan jenis tindakan ) sebagai dokumentasi.
6. Telepon bangsal untuk memberitahukan bahwa pasien sudah bisa dipindah dan
untuk memastikan apakah ruangan sudah siap.
7. Siapkan brankart / tempat tidur pasien serta selimut dan sediakan bengkok.
8. Perawat kamar operasi menyerahkan status pasien kepada perawat bangsal dan
membacakan terapi yang telah diberikan kepada pasien di kamar operasi
( cairan, obat, dosis, dan waktu pemberian ) juga menyampaikan intruksi dokter
untuk di tindak lanjuti oleh perawat bangsal
9. Tanda tangan serah terima pasien post OP .
10.Perawat kamar operasi dan perawat bangsal beserta asper / pramuhusada
bersama-sama memindah pasien dari brankart kamar operasi ke brankart /
tempat tidur pasien.
11.Perawat bangsal mengecek ulang kelengkapan status kemudian berpamitan dan
mengucap salam.
1. IRI
2. IKO
3. IKB

PENERIMAAN PASIEN

NO. DOKUMEN

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL ( SPO )

TANGGAL TERBIT

NO. REVISI

HALAMAN
1/1

DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RUMAH SAKIT AMAL SEHAT WONOGIRI

Dr. ROSYID RIDLO

Pengertian

Prosedur penerimaan pasien masuk ke kamar operasi untuk dilakukan tindakan


operasi sesuai prosedur dan peraturan yang berlaku
Pasien segera memperoleh pelayanan kesehatan yang cepat, tepat dan ramah
sesuai kebutuhan
Pasien yang akan dilakukan tindakan operasi minor / mayor

Tujuan

Kebijakan

Prosedur Pelaksnaan

1. Menerima pasien baru dari IGD / IRJ / IRI / IKB di ruang pre operasi.
2. Menerima operan status pasien dari perawat IGD / IRJ / IRI / IKB.
3. Mengecek kelengkapan status pasien dengan menggunakan lembar chek
list,antara lain :
a. Surat persetujuan operasi.
b. Identitas pasien ( nama, umur, alamat).
c. Menanyakan kepada pasien apakah dalam keadaan puasa.
d. Hasil pemeriksaan EKG, LAB, RO, USG, dan pemeriksaan penunjag
lainnya.
e. Riwayat penyakit dahulu dan riwayan alergi obat.
f.
Persediaan obat dan darah.
4. Melakukan pemeriksaan ulang tanda-tanda vital ( tensi, nadi, suhu, respirasi )
5. Berpamitan kepada pasien dan keluarga .
6. Melaporkan kepada dokter specialis yang bersangkutan tentang hasil
pemeriksaan yang telah dilakukan.

Unit Terkait

1.
2.
3.
4.

IRI
IGD
IRJ
IKB

LAMPIRAN KOMUNIKASI PENERIMAAN PASIEN

1.

Menerima pasien baru dari IGD / IRJ / IRI / IKB di ruang pre operasi.

2.

Menerima operan status pasien dari perawat IGD / IRJ / IRI / IKB.

3.

Mengecek kelengkapan status pasien dengan menggunakan lembar chek list,antara lain :
a. Surat persetujuan operasi.
b. Identitas pasien ( nama, umur, alamat).
c. Menanyakan kepada pasien apakah dalam keadaan puasa.
d. Hasil pemeriksaan EKA, LAB, RO, USG, dan pemeriksaan penunjag lainnya.
e. Riwayat penyakit dahulu dan riwayan alergi obat.
f. Persediaan obat dan darah.

4.

Melakukan pemeriksaan ulang tanda-tanda vital ( tensi, nadi, suhu, respirasi )


Assalamuallaikum, Bapak/ Ibu perkenalkan saya..petugas kamar operasi yang akan membantu Bapak/ Ibuk selama di kamar
operasi
(Assalamuallaikum bapak/ibu,dalem....petugas kamar operasi engkang badhe mbantu bapak/ibu nggeh)
Bapak/Ibu mohon maaf namanya siapa?Umur berapa?Alamat dimana?
(Bapak/ibu pangapunten , asmo sinten? yuswo pinten? Dalemipun pundi?)
Mohon maaf Bapak/ Ibu tadi makan terakhir jam berapa?
(Pangagunten bapak/ibu, dahar terakhir jam pinten nggeh?)
Dulu apa pernah sakit seperti yang sekarang? Apakah pernah riwayat alergi bila habis minum obat?
(Rumiyen nate gerah kados mekaten mboten? nate kagungan alergi menawi bibar ngunjuk obat?)
Bapak/ibuk sekarang saya ukur tensi, nadi, suhu dan pernafasan dulu ya?
(pangapunten Bapak/ibu dalem ukur tensi,nadi suhu kaliyan nafas rumiyen nggeh?)

5.

Berpamitan kepada pasien dan keluarga.

6.

Melaporkan kepada dokter specialis yang bersangkutan tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.

PENATALAKSANAAN PASIEN HOME CARE

NO. DOKUMEN

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL ( SPO )

TANGGAL TERBIT

NO. REVISI

HALAMAN
1/1

DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RUMAH SAKIT AMAL SEHAT WONOGIRI

Dr. ROSYID RIDLO

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Prosedur Pelaksnaan

Unit Terkait

1.

Suatu prosedur yang dilakukan kepada pasien post OP yang telah diperbolehkan
pulang dan masih perlu mendapatkan pengawasan / perawatan ( dengan kasus
tertentu ).
Memperlancar proses kesembuhan pasien post OP yang telah diperbolehkan
pulang
Pasien yang sudah diperbolehkan pulang oleh dokter dengan penyakit tertentu
1. Perawat melakukan verifikasi data pasien dibangsal tentang rekam medis
pasien.
2. Petugas yang di jadwalkan melakukan kunjungan ke rumah pasien post OP
setelah pasien diperbolehkan pulang ( sesuai indikasi/ instruksi ) .
3. Mengetuk pintu dan memberikan salam ,sapa, senyum kepada pasien dan
keluarga.
4. Perawat memperkenalkan diri kepada keluarga dan pasien ( menggunakan
seragam atau identitas yang cukup : ID CARD ).
5. Perawat menjelaskan maksud dan tujuan home care.
6. Perawat melakukan anamnesa ( keadaan luka post operasi ) dan pemeriksaan
Tanda-tanda Vital ( tensi, nadi, suhu, respirasi ) kemudian mencatat untuk
dilaporkan kepada dokter
7. Perawat meminta ijin kepada pasien dan melakukan tindakan keperawatan
secara hati-hati.
8. Memotivasi pasien dan keluarga untuk kontrol bila obat akan habis serta
konsultasi kepada dokter bila ada keluhan yang lain.
9. Mendoakan untuk kesembuhan pasien dan meminta maaf bila ada kekurangan
dalam memberikan pelayanan.
10.Berpamitan kepada pasien dan keluarga dengan sopan, ramah dan mengucap
salam
Rekam Medis

LAMPIRAN KOMUNIKASI PENATALAKSANAAN PASIEN HOME CARE


Perawat melakukan verifikasi data pasien dibangsal tentang rekam medis pasien.

2.

Petugas yang di jadwalkan melakukan kunjungan ke rumah pasien post OP setelah pasien diperbolehkan pulang ( sesuai
indikasi ) .

3.

Mengetuk pintu dan memberikan salam ,sapa, senyum kepada pasien dan keluarga.

4.

Perawat memperkenalkan diri kepada keluarga dan pasien ( menggunakan seraga atau identitas yang cukup : ID CARD ).
Assalamuallaikum, Bapak/ Ibuk saya.petugas dari Rumah Sakit Amal Sehat yang mendapat tugas untuk merawat
Bapak/Ibu
(Assalamuallaikum , bapak/ibu dalem.....petugas saking Rumah Sakit Amal Sehat engkang dipun tugas aken ngerawat
bapak/ibu)

5.

Perawat menjelaskan maksud dan tujuan home care.


Bapak/Ibuk , disini saya akan melakukan pemeriksaan dan perawatan luka operasi
(Bapak/ibu, dalem badhe mriksoi skalian ngerawat luka operasi)

6.

Perawat melakukan anamnesa ( keadaan luka post operasi ) dan pemeriksaan Tanda-tanda Vital ( tensi, nadi, suhu, respirasi )
kemudian mencatat untuk dilaporkan kepada dokter.
Maaf bapak/ibuk saya ukur tensi,nadi,suhu dan pernafasan dulu ya
(Pangapunten bapak/ibu dalem ukur tensi,nadi,suhu kaliyan nafas rumiyen njeh)
Setelah pulang dari rumah sakit,sekarang bagaimana perasaan bapak/ibuk?
(Sakbibaripun kundur saking Rumah Sakit Bapak/ Ibu ingkang dipun raosaken sakmeniko nopo nggih?)

7.

Perawat meminta ijin kepada pasien dan melakukan tindakan keperawatan secara hati-hati.
Maaf bapak/ibu sekarang saya ingin membersihkan luka operasi bapak/ibu,apakah sudah siap?
(Pangapunten bapak/ibu sakmeniko dalem badhe ngrawat luka operasi, sampun siap nggeh?)

8.

Memotivasi pasien dan keluarga untuk kontrol bila obat akan habis serta konsultasi kepada dokter bila ada keluhan yang lain.
Bapak/Ibuk luka operasi insyaAllah bagus,bila obat akan habis atau ada keluhan yang lain bapak/ibu kami sarankan kontrol ke
rumah sakit.
(Bapak/ibu luka operasinipun insyaALLAH sampun sae,menawi obat badhe telas nopo wonten keluhan engkang dipun
raosaken sanese bapak/ibu saget kontrol dateng Rumah Sakit )

9.

Mendoakan untuk kesembuhan pasien dan meminta maaf bila ada kekurangan dalam memberikan pelayanan.
Semoga Allah SWT memberi kesembuhan dan berkah kepada bapak/ibu,apabila ada kekeliruan saya mohon maaf Bapak/ Ibu
(Mugi-mugi Allah SWT tansah paring kesehatan lan berkah dateng bapak/ibuk, menawi wontek kalepatan dalem nyuwun
pangapunten nggih Bapak/ Ibu )

10. Berpamitan kepada pasien dan keluarga dengan sopan, ramah dan mengucap salam
Permisi bapak/ibuk,Assalamuallaikum
(Monggo bapak/ibu,Assalamuallaikum...)

GANTI BAJU PERSIAPAN OPERASI

NO. DOKUMEN

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL ( SPO )

TANGGAL TERBIT

NO. REVISI

HALAMAN
1/1

DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RUMAH SAKIT AMAL SEHAT WONOGIRI

Dr. ROSYID RIDLO

Pengertian

Tujuan

Membantu pasien dan keluarga mengganti baju pasien dengan menggunakan baju
operasi
1. Pasien merasa nyaman dan tidak merubah estetika yang ada. (contoh : bila
pasien berhijab sediakan baju sesuai dengan estetikanya)
2. Menjaga kesterilan sehingga tidak terjadi resiko infeksi yang terlalu besar dari
penggantian baju pasien ke baju operasi.

3. Cepat, tepat dan mempermudah lokasi pembedahan maupun mempercepat


Kebijakan

Prosedur Pelaksnaan

Unit Terkait

pelayanan dan tindakan pembiusan.


Pasien yang akan dilakukan tindakan operasi
1. Petugas mengetuk pintu dan mengucap salam dengan ramah dan sopan.
2. Petugas menyapa pasien dan keluarga serta memperkenalkan diri.
3. Menyerahkan baju pasien serta menawarkan kepada keluarga apabila ingin
mengganti sendiri, awasi bila butuh bantuan.
4. Bila pasien perempuan, baju menyesuaikan ( berjilbab ), bila pasien laki-laki
sesuai dengan peraturan.
5. Penggantian baju operasi pasien rawat jalan bisa dibantu oleh petugas yang
berjaga di kamar operasi.
6. Setelah selesai perawat atau petugas berpamitan dengan pasien dan keluarga
dengan ramah dan senyum.
1. IGD
2. IRJ
3. IRI
4. IKO
5. IKB

LAMPIRAN KOMUNIKASI GANTI BAJU PERSIAPAN OPERASI

1.

Petugas mengetuk pintu dan mengucap salam dengan ramah dan sopan.
Assalamuallaikum.

2.

Petugas menyapa pasien dan keluarga serta memperkenalkan diri.


Bapak/ibuk, perkenalkan saya.....petugas yang akan membantu bapak/ibuk untuk mengganti baju yang bapak/ibu pakai dengan
baju khusus pasien operasi
(Bapak/ibuk,dalem....petugas ingkang badhe mbantu bapak/ibu gantos baju engkang bapak/ibuk agem kalian baju khusus
operasi nggeh

3.

Menyerahkan baju pasien serta menawarkan kepada keluarga apabila ingin mengganti sendiri, awasi bila butuh bantuan.
Bapak/ibuk ini baju operasinya, apabila dari keluarga bapak/ibu ingin mengganti sendiri tidak apa-apa.
(Bapak/ibuk meniko baju oprasinipun, mbokbilih saking keluarga badhe ngantos piambak mboten punopo

4.

Bila pasien perempuan, baju menyesuaikan ( berjilbab ), bila pasien laki-laki sesuai dengan peraturan.

5.

Penggantian baju operasi pasien rawat jalan bisa dibantu oleh petugas yang berjaga di kamar operasi.

6.

Setelah selesai perawat atau petugas berpamitan dengan pasien dan keluarga dengan ramah dan senyum.
Bapak/ibuk, ganti baju sudah selesai saya permisi dulu.Assalamuallikum....
(Bapak/ibuk sakmeniko sampun cekap gantos baju nipun,dalem pamit rumiyen assalamuallaikum...

EDUKASI KELUARGA PASIEN POST OPERASI

NO. DOKUMEN

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL ( SPO )

TANGGAL TERBIT

NO. REVISI

HALAMAN
1/1

DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RUMAH SAKIT AMAL SEHAT WONOGIRI

Dr. ROSYID RIDLO

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Prosedur Pelaksanaan

Unit Terkait

Suatu tindakan evaluasi setelah dilakukan operasi yang berupa himbauan tindakan
yang dilakukan baik berupa pembedahan dan pembiusan di kamar operasi.
Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga mengenai tindakan yang telah
dilakukan
Keluarga dan pasien yang telah selesai dilakukan tindakan operasi
1. Pelaksanaan operasi telah selesai dan pasien sudah sadar / stabil.
2. Petugas memanggil perwakilan keluarga atau yang bertanggungjawab terhadap
pasien.
3. Petugas mempersilahkan duduk kepada keluarga yang bersangkutan.
4. Menanyakan kepada keluarga apakah benar dari pihak yang bersangkutan
( bertanggung jawab )
5. Dokter spesialis memberikan salam dan memperkenalkan diri
6. Dokter spesialis bedah menjelaskan tentang proses tindakan dan hasil serta
penatalaksanaan lebih lanjut.
7. Dokter spesialis anasthesi menjelaskan tetang tindakan pembiusan dan
penatalaksanaan lebh lanjut.
8. Setelah penjelasan dianggap cukup beri kesempatan kepada keluarga untuk
bertanya bila ada hal yang belum jelas.
9. Dokter mendoakan untuk kesembuhan pasien.
10.(1-2 orang) keluarga dipersilahkan untuk menunggui pasien.
IKO

LAMPIRAN KOMUNIKASI EDUKASI KELUARGA PASIEN POST OPERASI

1.
2.

Pelaksanaan operasi telah selesai dan pasien sudah sadar / stabil.


Petugas memanggil perwakilan keluarga atau yang bertanggungjawab terhadap pasien.
Keluarga bapak/ibuk ....

3.

Petugas mempersilahkan duduk kepada keluarga yang bersangkutan.


Bapak/ibuk silahkan duduk
(Bapak/ibuk monggo pinarak lengah)

4.

Menanyakan kepada keluarga apakah benar dari pihak yang bersangkutan ( bertanggung jawab )
Maaf bapak/ibuk keluarga/yang bertanggung jawab dari pasien atas nama....?
(Pangapunten bapak/ibuk keluarga / engkang tanggil jawab saking pasien nami....?)

5.

Dokter spesialis memberikan salam dan memperkenalkan diri


Assallamuallaikum.....,bapak/ibuk perkenalkan saya dokter..... selaku dokter bedah dan saya dokter...selaku .dokter anasthesi
(Assallamuallaikum....bapak/ibuk tepangaken dalem dokter.....dokter bedah kalian dalem dokter....dokter bius)

6.
7.

8.

Dokter spesialis bedah menjelaskan tentang proses tindakan dan hasil serta penatalaksanaan lebih lanjut.
Dokter spesialis anasthesi menjelaskan tetang tindakan pembiusan dan penatalaksanaan lebh lanjut.
6-7 : Bapak/ibuk disini saya selaku dokter bedah dan dokter anasthesi ingin menjelaskan tentang tindakakn pembiusan yang
telah dilakukan kepada pasien atas nama...
(Bapak/ibuk dalem dokter bedah kalian dokter bius badhe njelasaken tindakan operasi engkang sampun kalampahan
dateng pasien nami.....)
Setelah penjelasan dianggap cukup beri kesempatan kepada keluarga untuk bertanya bila ada hal yang belum jelas.
Kami kira penjelasan yang kami berikan sudah cukup Bapak/ Ibu, apabila ada yang belum jelas bisa ditanyakan sekarang juga
(Dalem kinten sampun cekap Bapak/ Ibu, mbokbileh wonten engkang dereng jelas saget dipun tangletaken sakmeniko

9.

Dokter mendoakan untuk kesembuhan pasien.


Kami selaku dokter mendoakan semoga pasien atasnama....lekas sembuh
(mugi-mugi pasien nami....engal sehat Bapak/ Ibu nggeh)

BIMBINGAN PERSIAPAN PASIEN PRE OPERASI

NO. DOKUMEN

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL ( SPO )

TANGGAL TERBIT

NO. REVISI

HALAMAN
1/1

DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RUMAH SAKIT AMAL SEHAT WONOGIRI

Dr. ROSYID RIDLO

Pengertian
Tujuan

:
:

Kebijakan

Prosedur Pelaksanaan

Suatu bentuk pelayanan psikologo dan spiritual kepada pasien pre operasi
Memberikan kenyamanan, perasaan tenang kepada pasien agar tidak merasakan
cemas yang berlebihan.
Pasien yang akan dilakukan tindakan operasi.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Unit Terkait

7.
1.
2.
3.

Petugas kamar operasi menghubungi petugas kerohanian RSAS.


Petugas rohis melakukan verifikasi data pasien diruang perawat.
Petugas rohis datang ke kamar pasien,mengetuk pintu dan mengucap salam.
Menyapa pasien dan keluarga dengan ramah dan sopan, memperkenalkan diri
serta menanyakan nama pasien dan alamat.
Petugas memberikan bimbingan rohani kepada pasien dan keluarga.
Memberi kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya bila ada
pertanyaan ( kerohanian ).
Petugas rohis berpamitan dan mengucap salam.
IKO
IRI
IKB

INFORMED CONSENT

NO. DOKUMEN

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL ( SPO )

TANGGAL TERBIT

NO. REVISI

HALAMAN
1/1

DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RUMAH SAKIT AMAL SEHAT WONOGIRI

Dr. ROSYID RIDLO

Pengertian

1. Penjelasan secara detail oleh dokter, tindakan apa yang akan dilakukan
kepada pasien mencakup keuntungan, kerugian dan efek samping yang
mungkin terjadi pada pasien.
2. Dalam hal tindakan bedah/operasi atau invasir informasi harus diberikan
oleh dokter yang akan melaksanakan.
3. Dalam hal tindakan bukan bedah atau tidak invasif informasi dapat
diberikan oleh dokter lain atau perawat dengan pengetahuan atau
petunjuk dokter yang bertanggung jawab. Jenis-jenis informed consent
yang ada di RS Amal Sehat Wonogiri
Persetujuan Tindakan Bedah
Persetujuan Tindakan Anastesi
Pernyataan Tidak Menyetujui Tindakan

Tujuan

Kebijakan

Memberikan penjelasan mengenai tindakan medis yang akan dilakukan


kepada pasien
Pasien dan keluarga pasien yang akan menjalani operasi

Prosedur Pelaksanaan

1. Pasien ditempatkan pada ruang tunggu pasien pre operasi.


2. Perawat menyediakan format Informed Consent yang berisi:
a. Penjelasan singkat tindakan yang akan dilakukan
b. Identitas pasien dan keluarga
c. Kolom tanda tangan persetujuan tindakan yang akan dilakukan
untuk pasien, keluarga, saksi dan dokter yang melakukan
tindakan.

3. Dokter bedah melkukan informed consent persetujuan pembedahan.


4. Dokter anasthesi melakukan informed consent persetujuan pembiusan.
5. Perawat meneliti kembali tentang informed consent yang telah dibuat
( kelengkapan identitas, tanda tangan, materai, foto copy ktp ).
Unit Terkait

1.
2.
3.
4.
5.

RM
IGD
IRJ
IRI
IKB

LAMPIRAN KOMUNIKASI INFORMED CONSENT

1. Pasien ditempatkan pada ruang tunggu pasien pre operasi.


2. Perawat menyediakan format Informed Consent yang berisi:
a. Penjelasan singkat tindakan yang akan dilakukan
b. Identitas pasien dan keluarga
c. Kolom tanda tangan persetujuan tindakan yang akan dilakukan untuk pasien, keluarga, saksi dan dokter
yang melakukan tindakan.
3. Dokter bedah melkukan informed consent persetujuan pembedahan.
4. Dokter anasthesi melakukan informed consent persetujuan pembiusan.
(3-4) Bapak/ibuk disini kami dokter bedah dan dokter anasthesi ingin menyampaikan tindakan apa yang akan
dilakukan kepada keluarga bapak/ibuk atas nama.....dan bila dari keluarga sudah jelas dan menyetujui kami
minta tanda tangan persutujuan tindakan kepada 2 orang keluarga yang bertanggung jawab.
Assalamualaikum Bapak/ Ibu dalem dokter bius kalian dokter bedah badhe paring penjelasan bibakan proses
pembiusan kalian pembedahan pasien asmo....menawi pihak keluarga sampun terang lan setuju, dalem nyuwun tapak
asmo saking pihak keluarga 2 orang ingkang tanggil jawab nggih.

5. Perawat meneliti kembali tentang informed consent yang telah dibuat ( kelengkapan identitas, tanda tangan,
materai, foto copy ktp ).

PENANGANAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN


DI KAMAR OPERASI (KTD)

NO. DOKUMEN

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL ( SPO )

TANGGAL TERBIT

NO. REVISI

HALAMAN
1/1

DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RUMAH SAKIT AMAL SEHAT WONOGIRI

Dr. ROSYID RIDLO

Pengertian

: Tata cara yang mengatur pencatatan apabila terjadi kecelakaan atau


kejadian tidak diduga di kamar operasi.

Tujuan

: a. Mengkaji ulang proses terjadinya kegagalan tindakan di kamar operasi.


b. Meningkatkan rasa tanggung jawab dari tim bedah dan tim anestesi.
c. Meningkatkan mutu pelayanan tindakan pembedahan

Kebijakan

: Pasien yang mengalami kejadian tidak diduga di kamar operas

Prosedur Pelaksanaan

1. Salah satu petugas segera melaporkan kepada direktur dan tim KPRS.
2. Mencatat dalam buku pelaporan kejadian tidak diharapkan di kamar
operasi sesuai format yang tersedia.
3. Membuat prosedur laporan kejadian tidak diharapkan di kamar operasi
dengan langah-langkah :
a. Mengisi format kejadian tidak diharapkan yang telah disediakan.
b. Membuat laporan tertulis kepada KPRS dan direktur RS.

c. Membicarakan pada rapat di SMF untuk evaluasi dan tindak lanjut.


Unit Terkait

Unit Bedah

PASIEN MENINGGAL DI KAMAR OPERASI

NO. DOKUMEN

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL ( SPO )

TANGGAL TERBIT

NO. REVISI

HALAMAN
1/1

DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RUMAH SAKIT AMAL SEHAT WONOGIRI

Dr. ROSYID RIDLO

Pengertian

: Pasien yang meninggal di dalam kamar operasi harus dicatat dan di


laporkan kepada yang berwenang .

Tujuan

: a. Mengkaji ulang proses terjadinya kegagalan tindakan di kamar operasi.


b. Meningkatkan rasa tanggung jawab dari team bedah dan team anestesi.
c. Meningkatkan mutu pelayanan tindakan pembedahan

Kebijakan

: Pasien yang meninggal di kamar operasi.

Prosedur Pelaksanaan

: 1. Salah satu petugas segera melapor kepada direktur dan tim KPRS.
2. Mencatat dalam buku pelaporan kecelakaan dan kegagalan di kamar
operasi yang meliputi nama, no. RM pasien, jenis kegagalan, tgl dan
jam terjadinya kegagalan, diagnosa, dokter Bedah/dokter Anestesi
yang bertanggung jawab.
3. Membuat prosedur laporan kegagalan di kamar operasi dengan
langkah-langkah:
a. Membuat laporan tertulis kronologis terjadinya kegagalan tindakan
pada keluarga pasien yang dilakukan oleh dokter Bedah/dokter
Anestesi yang bersangkutan.
b. Melaporkan pada SMF , komite medik dan direktur RS.
c. Membicarakan pada rapat di komite medik untuk evaluasi dan
tindak lanjut.

Unit Terkait

1. Unit Bedah

IDENTIFIKASI PASIEN DIKAMAR OPERASI

NO. DOKUMEN

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL ( SPO )

TANGGAL TERBIT

NO. REVISI

HALAMAN
1/1

DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RUMAH SAKIT AMAL SEHAT WONOGIRI

Dr. ROSYID RIDLO

Pengertian

: Menerima dan mempersiapkan pasien sebelum dilakukan tindakan


pembedahan

Tujuan

: Menerangkan langkah-langkah penerapan dalam penerimaan pasien


sebelum pembedahan (pre operatif).
: Petugas kamar operasi harus melakukan identifikasi pasien sebelum
operasi
: 1. Mengidentifkasi pasien

Kebijakan
Prosedur Pelaksanaan

a. Mencocokkan identitas pasien (nama, umur, status dan rekam


medik pasien).
b. Mencocokkan pembedahan yang akan dilakukan (jenis operasi,
lokasi dan diagnosa medis).
2. Meneliti dan melengkapi status pasien dengan menggunakan lembar
check list, antara lain:
a. Surat persetujuan operasi.
b. Menanyakan kepada pasien apakah dalam keadaan puasa.
c. Pemeriksaan RO, EKG dan laborat (pemeriksaan lain bila perlu)
d. Persediaan obat dan darah.
e. Riwayat penyakit dahulu.
3. Memberikan motivasi dan penjelasan prosedur pembedahan dan
anastesi kepada pasien.
4. Mengevaluasi keadaan umum dan vital sign.
5. Melaporkan kepada dokter spesialis

6. Memberikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk beribadah


terlebih dahulu sebelum proses operasi. (bila diperlukan)

7. Memindahkan pasien ke kamar tindakan, memberikan penjelasan


setiap akan melakukan tindakan dan memberikan petunjuk agar selalu
berdoa kepada Allah SWT (menurut kepercayaan masing- masing)
Unit Terkait

1.
2.
3.
4.

Unit Rawat Inap.


Unit Bedah.
UGD.
Kamar Bersalin

JAGA PAGI PERAWAT IKO

NO. DOKUMEN

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL ( SPO )

TANGGAL TERBIT

NO. REVISI

HALAMAN
1/1

DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RUMAH SAKIT AMAL SEHAT WONOGIRI

Dr. ROSYID RIDLO

Pengertian
Tujuan
Kebijakan

:
:
:

Prosedur Pelaksanaan

Unit Terkait

Prosedur yang mengatur tentang uraian tugas-tugas perawat jaga pagi IKO
Sebagai pedoman pelaksanaan tugas-tugas perawat jaga pagi IKO
Perawat jaga pagi IKO dengan jam kerja 07.00 14.00 WIB.
1.
2.

Perawat IKO datang 15 menit sebelum jam kerja dimulai.


Memberi salam dan bersalaman dengan sesama petugas IKO (sesama
mukhrim)
3. Berkumpul berdoa bersama-sama terlebih dahulu dipimpin oleh kepala
ruang sebelum mengawali aktivitas.
4. Merapikan dan menyiapkan ruangan IKO dalam keadaan bersih dan siap
pakai.
5. Mengecek kembali ( buku laporan, kebersihan dan kerapian kamar
operasi, kamar dokter dan perawat , peralatan steril / tidaksteril, linen ,
baju dokter dan perawat, persediaan BHP dan obat-obatan ).
6. Melakukan pelayanan kepada pasien IKO (pre dan post) baik di IGD
maupun di bangsal
7. Mendokumentasikan tindakan keperawatan ke RM / status rawat inap
pasien. (bila ada tindakan)
8. Berjaga di Bangsal ALI apabila tugas di IKO telah selesai
9. Melakukan pendokumentasian pada buku jaga IKO
10. Petugas berdoa, mengucap hamdallah dan pulang
11. Apabila ada program operasi atau malam sebelumnya ada operasi selesai
di atas jm21:00, perawat jaga pagi datang jm 09:00WIB pulang jm 15:00
WIB.
12. Hari Jumat perawat pagi datang jm09:00 WIB dan pulang sampai selesai
pelayanan di kamar operasi.
1. IKO

JAGA SIANG PERAWAT IKO

NO. DOKUMEN

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL ( SPO )

TANGGAL TERBIT

NO. REVISI

HALAMAN
1/1

DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RUMAH SAKIT AMAL SEHAT WONOGIRI

Dr. ROSYID RIDLO

Pengertian
Tujuan
Kebijakan

:
:
:

Prosedur Pelaksanaan

Prosedur yang mengatur tentang uraian tugas-tugas perawat jaga siang IKO.
Sebagai pedoman pelaksanaan tugas-tugas perawat jaga siang IKO
Perawat jaga pagi IKO dengan jam kerja 14.00 21.00 WIB.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.
8.
9.
10.
11.
12.

13.

Unit Terkait

1.
2.
3.
4.

Perawat datang 15 menit sebelum jam kerja dimulai.


Memberi salam dan bersalaman dengan sesama petugas IKO (sesama
mukhrim)
Berkumpul berdoa bersama-sama terlebih dahulu dipimpin oleh kepala
ruang sebelum mengawali aktivitas.
Melakukan operan meliputi pasien operasi (pre dan post), peralatan
instrumen dan BHP.
Merapikan dan menyiapkan ruangan IKO dalam keadaan bersih dan siap
pakai.
Mengecek kembali ( buku laporan , kebersihan dan kerapian kamar
operasi , kamar dokter dan perawat, peralatan steril / tidak steril, linen ,
baju dokter dan perawat , persediaan BHP dan obat-obatan ).
Melakukan pelayanan kepada pasien IKO (pre dan post) baik di IGD
maupun di bangsal
Mendokumentasikan tindakan keperawatan ke RM / status rawat inap
pasien. (bila ada tindakan)
Berjaga di Bangsal ALI apabila tugas di IKO telah selesai
Melakukan pendokumentasian pada buku jaga IKO
Petugas berdoa, mengucap hamdallah dan pulang
Apabila ada program operasi atau malam sebelumnya ada operasi selesai
di atas jm21:00, perawat jaga pagi datang jm 15:00WIB pulang jm 21:00
WIB.
Hari Jumat perawat pagi datang jm15:00 WIB dan pulang sampai selesai
pelayanan di kamar operasi.
IKO
IRI
IKB
IGD

OPERAN JAGA PERAWAT IKO

NO. DOKUMEN

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL ( SOP )

TANGGAL TERBIT

NO. REVISI

HALAMAN
1/1

DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RUMAH SAKIT AMAL SEHAT WONOGIRI

Dr. ROSYID RIDLO

Pengertian
Tujuan

Kebijakan

Suatu tindakan pendelegasian atau serah terima tugas dari petugas sebelumnya
ke petugas selanjutnya.
: 1. Petugas mengerti tindakan apa saja yang akan dilakukan.
2. Petugas dapat melaksanakan tugas selanjutnya sesuai peraturan yang ada
untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tindakan pearawatan dan mencegah
kesalah fahaman.
: Perawat jaga IKO

Prosedur Pelaksanaan

: 1. Petugas mempersiapkan diri untuk menerima pelimpahan tugas.


2. Bordoa bersama sebelum memulai aktivitas di pimpin oleh kepala ruang
3. Petugas jaga sebelumnya memberikan pelimpahan tugas kepada petugas jaga
selanjutnya, operan jaga meliputi :
a. Buku laporan.
b. Pasien operasi (pre dan post).
c. Peralatan ( couter, lampu UV, monitor , tabung O2 dan N2O2 , linen ).
d. Persediaan BHP ( alkohol, betadin, benang, kasa, handscon dan yang lain).
e. Persediaan obat-obatan.
4. Mencatat pada buku laporan jaga IKO
5. Petugas sebelumnya bersalaman, berpamitan dan mengucapkan salam kepada
petugas selanjutnya. (sesuai mukhrim)

Unit Terkait

IKO

Anda mungkin juga menyukai