Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan
hidup manusia. Luas kulit orang dewasa 1, 5 m2 dengan berat kira- kira 15% berat badan.
Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan
kehidupan. Kulit juga sangat kompleks, elastis dan sensitif, bervariasi pada keadaan iklim,
umur, seks, ras, dan juga bergantung pada lokasi tubuh.1
Kulit memiliki fungsi melindungi bagian tubuh dari berbagai macam gangguan dan
rangsangan dari luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis,
seperti pembentukan lapisan tanduk secara terus menerus (kreatinisasi dan pelepasan sel-sel
kulit ari yang sudah mati) respirasi, dan pengaturan suhu tubuh, produsi sebum dan keringat
serta pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultraviolet
matahari.2
Demikian pula kulit bervariasi mengenai lembut, tipis dan tebalnya. Kulit yang tipis
dan longgar terdapat pada palpebra, bibir dan preputium, kulit yang tebal dan tegang terdapat
di telapak kaki dan tangan dewasa. Kulit yang tipis terdapat pada muka, yang lembut pada
leher dan badan, dan yang berambut kasar terdapat pada kepala. 1,2
Pembagian kulit secara garis besar tersusun atas tiga lapisan utama yaitu lapisan
epidermis atau kutikel, lapisan dermis, dan lapisan subkutis. Tidak ada garis tegas yang
memisahkan dermis dan subkutis, subkutis ditandai dengan adanya jaringan ikat longgar dan
adanya sel dan jaringan lemak.1
BAB II
1
PEMBAHASAN
A. ANATOMI KULIT
Pembagian kulit secara garis besar tersusun atas tiga lapisan utama yaitu :1
1. Lapisan epidermis atau kutikel
2. Lapisan dermis ( korium, kutis vera, true skin )
3. Lapisan subkutis ( hipodermis)
1. Lapisan epidermis
Terdiri atas : stratum korneum, stratum lusidum, stratum granulosum, stratum
spinosum dan stratum basale.1
Stratum korneum, (lapisan tanduk ) adalah lapisan kulit yang paling luar dan
terdiri atas beberapa lapis sel - sel gepeng yang mati, tidak berinti dan
Melanosit
Warna rambut disebabkan oleh aktivitas melanosit yang terdapat antara
papilla dan sel-sel epitel akar rambut. Sel epitel akar rambut menghasilkan
pigmen yang terdapat dalam sel-sel medulla dan korteks batang rambut.
Melanosit menghasilkan dan memindahkan melanin ke sel-sel epitel.1
Sel Langerhans
Sel berbentuk bintang ini terutama ditemukan di stratum spinosum
epidermis dan mewakili 2-8% sel-sel epidermis. Sel langerhans merupakan
makrofag turunan sumsum tulang yang mampu mengikat, mengolah,
memresentasikan antigen kepada limfosit T dan sel Sel Langerhans
berperan pada perangsangan sel limfosit T. Akibatnya sel Langerhans
mempunyai peran yang berarti dalam reaksi imunologi kulit.1
Sel Markel
Sel Markel biasanya terdapat dalam kulit tebal telapak tangan dan kaki
yang agak menyerupai sel epitel epidermis tetapi memiliki granula padat
kecil di dalam sitoplasmanua. Sel ini dapat berfungsi sebagai
mekanoreseptor sensoris meskipun ada bukti lain yang mengatakan bahwa
sel ini juga memiliki fungsi yang berhubungan dengan system
neuroendokrin difus.3
Aktivitas Imunologi Dalam Kulit
Karena ukurannya yang besar, kulit memiliki jumlah limfosit dan sel
penyaji-antigen (Sel Langerhans) yang sangat besar dan karena lokasinya,
2. Lapisan dermis
Adalah lapisan di bawah epidermis yang jauh lebih tebal daripada epidermis.
Lapisan ini terdiri atas lapisan elastik dan fibrosa padat dengan elemenelemen selular dan folikel rambut. Secara garis besar dibagi menjadi dua
bagian yakni : 2
a. Pars papilare, yaitu bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung
serabut saraf dan pembuluh darah. 2
b. Pars retikulare, yaitu bagian di bawahnya yang menonjol ke arah subkutan,
bagian ini terdiri atas serabut- serabut penunjang misalnya serabut
kolagen, elastin dan retikulin. Dasar ( matriks) lapisan ini terdiri atas
cairan kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat, dibagian ini terdapat
pula fibroblas. Serabut kolagen dibentuk oleh fibroblas, membentuk ikatan
( bundel) yang mengandung hidroksiprolin dan hidroksisilin. Kolagen
muda bersifat lentur dengan bertambah umur menjadi kurang larut
sehingga makin stabil. Retikulin mirip kolagen muda. Serabut elastin
3. Lapisan subkutis
Adalah kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel- sel
lemak di dalamnya. Sel- sel lemak merupakan sel bulat, besar dengan inti
terdesak ke pinggir sitoplasma lemak yang bertambah.1
Sel- sel ini membentuk kelompok yang dipisahkan satu dengan yang lain oleh
trabekula yang fibrosa. Lapisan sel- sel lemak disebut penikulus adiposa,
berfungsi sebagai cadangan makanan. Di lapisan ini terdapat ujung- ujung
saraf tepi, pembuluh darah dan getah bening. Tebal tipisnya jaringan lemak
tidak sama bergantung pada lokalisasinya. Di abdomen dapat mencapai
ketebalan 3 cm, di daerah kelopak mata dan penis sangat sedikit. Lapisan
lemak ini juga merupakan bantalan.1
Vaskularisasi di kulit di atur oleh 2 pleksus, yaitu pleksus yang terletak di
bagian atas dermis (pleksus superfisial) dan yang terletak di subkutis (pleksus
profunda). Pleksus yang di dermis bagian atas mengadakan anatomosis di
papil dermis, pleksus yang di subkutis dan di pars retikulare juga mengadakan
B. VASKULARISASI KULIT
Vaskularisasi di kulit di atur oleh 2 pleksus, yaitu pleksus yang terletak di
bagian atas dermis ( pleksus superfisial) dan yang terletak di subkutis ( pleksus
profunda ). Pleksus yang di dermis bagian atas mengadakan anatomosis di
papil dermis, pleksus yang di subkutis dan di pars retikulare juga mengadakan
anastomosis,
dibagian
ini
pembuluh
darah
berukuran
lebih
besar.
2. Kuku
Adalah bagian terminal lapisan tanduk ( stratum korneum ) yang menebal.
Bagian kuku yang terbenam dalam kulit jari disebut akar kuku ( nail root ),
bagian yang terbuka di atas dasar jaringan lunak pada ujung jari tersebut badan
kuku ( nail plate ) dan yang paling ujung adalah bagian kuku yang bebas.
Kuku tumbuh dari akar kuku keluar dengan kecepatan tumbuh kira- kira 1 mm
perminggu.1
Sisi kuku agak mencekung membentuk alur kuku (nail groove ). Kulit tipis
yang menutupi kuku di bagian proksimal disebut eponikium sedang kulit yang
ditutupi bagian kuku bebas disebut hiponikium.3
3. Rambut
Terdiri atas bagian yang terbenam dalam kulit ( akar rambut ) dan bagian yang
berada di luar kulit ( batang rambut ). Ada dua macam tipe rambut, yaitu
lanugo yang merupakan rambut halus, tidak mengandung pigmen dan terdapat
pada bayi dan rambut terminal yaitu rambut yang lebih kasar dengan banyak
pigmen, mempunyai medula dan terdapat pada orang dewasa.1
Pada manusia dewasa selain rambut di kepala juga terdapat bulu mata, kumis
dan janggut yang pertumbuhannya dipengaruhi hormon seks ( androgen ). 2
Rambut halus di dahi dan badan lain disebut rambut velus.
Rambut tumbuh secara siklik, dibagi menjadi 3 fase :3
a. Fase anagen ( pertumbuhan)
Sel- sel matriks melalui mitosis membentuk sel- sel baru mendorong selsel lebih tua ke atas. Aktivitas ini berlangsung selama 2- 6 tahun dengan
kecepatan tumbuh kira- kira 0, 35 mm perhari.3
b. Fase katagen ( peralihan)
Masa peralihan dimulai dari penebalan jaringan ikat di sekitar folikel
rambut. Bagian tengah akar rambut menyempit dan di bagian bawahnya
zat- zat kimia dengan kulit. Lapisan keasaman kulit ini mungkin terbentuk dari
hasil ekskresi keringat dan sebum, keasaman kulit menyebabkan pH kulit
berkisar pada pH 5- 6,5 sehingga merupakan perlindungan kimiawi terhadap
infeksi bakteri maupun jamur. Proses keratinisasi juga berperan sebagai sawar
(barrier) mekanis karena sel- sel mati melepaskan diri secara teratur.5
2. Fungsi absorpsi, kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan
benda padat, tetapi cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap,
begitupun yang larut lemak. Permebailitas kulit terhadap O 2, CO2, dan uap air
memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi.
Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi,
kelembaban, metabolisme dan jenis vehikulum. Penyerapan dapat berlangsung
melalui celah antar sel, menembus sel- sel epidermis atau melalui muara
saluran kelenjer, tetapi lebih banyak yang melalui sel epidermis daripada
melalui muara kelenjer.1
3. Fungsi eksresi, kelenjer- kelenjer kulit mengeluarkan zat- zat yang tidak
berguna lagi atau sisa metabilosme tubuh berupa NaCl, urea, asam urat dan
amonia. Kelenjer lemak pada fetus atas pengaruh hormon androgen dari
ibunya yang memproduksi sebum untuk melindungi kulitnya terhadap cairan
amnion, pada waktu lahir dijumpai sebagai vernix caseosa.1
Sebum yang diproduksi melindungi kulit karena lapisan sebum ini selain
meminyaki kulit juga menahan evaporasi air yang berlebihan sehingga kulit
tidak menjadi kering. Produksi kelenjer lemak dan keringat di kulit
menyebabkan keasaman kulit pada pH 5- 6,5.5
4. Fungsi persepsi, kulit mengandung ujung- ujung saraf sensorik di dermis dan
subkutis. Terhadap rangsangan panas diperankan oleh badan- badan Ruffini di
dermis dan subkutis. Terhadap dingin diperankan oleh badan- badan Krause
yang terletak di dermis. Badan taktil Meisnsner terletak di papila dermis
berperan terhadap rabaan, demikian pula badan Merkel Renvier yang terletak
di epidermis. Sedangkan terhadap tekanan diperankan oleh badan Paccini di
epidermis. Saraf- saraf sensorik tersebut lebih banyak jumlahnya di daerah
yang erotik.1
5. Fungsi pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), kulit melakukan peranan
ini dengan cara mengeluarkan keringat dan mengerutkan (kontraksi otot)
pembuluh darah kulit. Kulit kaya kana pembuluh darah sehingga
BAB III
PENUTUP
Demikian pembahasan dari Anatomi dan Fisiologi Kulit yang dibahas dalam
tugas Refreshing ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam pemaparan
Laporan Refreshing kali ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pembimbing dr. Bowo Wahyudi,
SpKK yang telah memberikan masukan dalam pembuatan laporan Refreshing ini.
Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan penulis pada khususnya.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Djuanda, Adhi,dkk. 2010. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin Edisi Keenam.
34 - 46).
Montagna, W. and Prakkal P.F. 1974. The Structure and Function Of Skin 3rd