1102007012
1102007014
ASEP HIDAYAT
1102007210
FITRIA ANDESTI
1102007123
PEBRIAN RACHMAN
1102007012
1102008065
HUDANIA ADDINA
1102008116
1102008139
NOVI ITALIANA
1102008178
1102008180
Sasaran Belajar
1. Memahami dan menjelaskan Fungsi Keluarga
1.1 Konsep dan struktur keluarga definisi, struktur, ciri-ciri keluarga Indonesia,
peranan keluarga
1.2 Fungsi keluarga (biologis , psikologis, sosial, ekonomi, pendidikan)
2. Memahami dan menjelaskan bentuk-bentuk keluarga
2.1 Bentuk keluarga traditional
2.2 Bentuk keluarga non traditional
3. Memahami dan menjelaskan genogram
4. Memahami dan menjelaskan dinamika kehidupan keluarga
5. Memahami dan menjelaskan faktor-faktor timbulnya penyakit dalam keluarga
6. Memahami dan menjelaskan hak dan kewajiban keluarga dalam merawat orang sakit
6.1 Syariat terhadap orang sakit
6.2 Kesabaran bagi keluarga si sakit.
Definisi
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan, emosional, dan individu mempunyai peran masing-masing
yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman, 1998)
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri dan
anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya (Suprajitno, 2004)
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta "kulawarga". Kata kula berarti "ras" dan
warga yang berarti "anggota". Keluarga adalah lingkungan di mana terdapat
beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Keluarga sebagai
kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu,
terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut. Keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa
orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan.
Struktur keluarga
a. Ciri-ciri struktur keluarga
1) Terorganisasi
Keluarga adalah cerminan sebuah organisasi, dimana masing-masing
anggota keluarga memiliki peran dan fungsinya masing-masing sehingga
tujuan keluarga dapat tercapai. Organisasi yang baik ditandai dengan
adanya hubungan yang kuat antar anggota sebagai bentuk saling
ketergantungan dalam mencapai tujuan.
2) Keterbatasan
Dalam mencapai tujuan, setiap anggota keluarga memiliki peran dan
tanggung jawabnya masing-masing sehingga dalam berinteraksi setiap
anggota tidak bisa semena-mena, tetapi mempunyai keterbatasan yang
dilandasi oleh tanggung jawab masing-masing oleh anggota keluarga.
3) Perbedaan dan kekhususan
Adanya peran yang beragam dalam keluarga menunjukan masing-masing
anggota keluarga mempunyai peran dan fungsi yang berbeda dan khas
seperti halnya peran ayah sebagai pencari nafkah utama, peran ibu yang
merawat anak-anak.
Struktur keluarga
1)
Dominasi jalur hubungan darah
a)
Patrilineal
Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis
ayah. Suku-suku di Indonesia rata-rata menggunakan struktur
keluarga Patrilineal.
b)
Matrilineal
2)
3)
Patrilokal
Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan
keluarga sedarah dari pihak suami.
b)
Matrilokal
Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan
keluarga sedarah dari istri.
Dominasi pengambilan keputusan
a)
Patriakal
Dominasi pengambil keputusan ada pada pihak suami.
b)
Matriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak istri.
b. Cohibing Couple
Dua orang / satu pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin
c. Homosexual / Lesbi
Sama jenis hidup bersama sebagai suami istri.
d. Institusional
Anak-anak / orang orang dewasa tinggal dalam suatu panti-panti.
e. Keluarga orang tua (pasangan)yang tidak kawin dengan anak.
3. Memahami dan menjelaskan genogram
Definisi genogram adalah suatu alat bantu berupa peta skema (visual map) dari
silsilah keluarga pasien yang berguna bagi pemberi layanan kesehatan untuk
segera mendapatkan informasi tentang nama anggota keluarga pasien, kualitas
hubungan antar anggota keluarga. Genogram adalah biopsikososial pohon
keluarga, yang mencatat tentang siklus kehidupan keluarga, riwayat sakit di dalam
keluarga serta hubungan antar anggota keluarga.
Genogram idealnya diisi sejak kunjungan pertama anggota keluarga, dan selalu
dilengkapi (update) setiap ada informasi baru tentang anggota keluarga pada
kunjungan-kunjungan selanjutnya. Dalam teori sistem keluarga dinyatakan bahwa
keluarga sebagai sistem yang saling berinteraksi dalam suatu unit
emosional. Setiap kejadian emosional keluarga dapat mempengaruhi atau
melibatkan sediktnya generasi keluarga. Sehingga idealnya, genogram dibuat
minimal untuk 3 generasi.
Fungsi Genogram
1. Bagaimana proses traingulasi terjadi dalam keluarga; mencari dimana
komunikasi mengalami masalah.
2. Memahami label/julukan apa saja yang pernah diungkapkan orangtua dan
cukup membentuk karakter diri kita sendiri.
3. Memahami ikatan ganda yang pernah dilakukan orangtua yang mungkin
membuat diri sendiri tidak bisa mandiri melainkan takut berdiri sendiri tanpa
bantaun (dukungan) orangtua
Simbol-simbol yang digunakan dalam GENOGRAM
Bentuk-bentuk hubungan
menjadi suatu yang akan membuat keluarga itu lebih hangat dan hidup. Dinamika
keluarga itu betul betul terjadi dengan energi yang positif sehingga akan melahirkan
individu2 yang unggul yang beriman dan bertakwa.
5. Memahami dan menjelaskan faktor-faktor timbulnya penyakit dalam keluarga
Timbul atau tidaknya penyakit pada manusia dipengaruhi oleh tiga faktor
utama, yaitu:
a. Host: Penjamu. Yaitu semua faktor yang terdapat pada diri manusia yang dapat
mempengaruhi timbulnya suatu penyakit. Faktor tersebut antara lain:
- Faktor keturunan. Berbagai macam penyakit yang dapat diturunkan seperti
misalnya penyakit alergis, kelainan jiwa, dan beberapa jenis penyakit kelainan
darah.
- Mekanisme pertahanan tubuh. Secara umum, mekanisme pertahanan tubuh
dapat dibedakan atas dua macam yaitu pertahanan tubuh umum dan
pertahanan tubuh khusus. Contoh mekanisme pertahanan tersebut sebagai
berikut:
i.
Umum: kulit yang utuh, mukosa yang utuh, kuku, rambut, bulu
hidung, sekresi tubuh, tonsil, hati, limpa, kelenjar limpa.
ii.
Khusus: pembentukan antibody, leukositosis, patositosis, imunisasi,
pemberian serum.
- Umur. Misalnya penyakit campak, polio, dan dipteri yang banyak ditemukan
pada anak-anak.
- Jenis kelamin. Misalnya tumor prostat pada laki-laki, sedangkan tumor rahim
pada perempuan.
- Ras. Beberapa ras tertentu diduga lebih sering terserang penyakit tertentu,
misalnya penyakit hemofili yang lebih banyak ditemukan pada orang barat,
terutama Negara Inggris.
- Status perkawinan. Sering disebutkan bahwa para jejaka ternyata mempunyai
resiko kecelakaan yang lebih tinggi daripada yang telah berkeluarga.
- Pekerjaan. Para manajer yang memimpin suatu perusahaan lebih sering
menderita penyakit ketegangan jiwa daripada bawahan atau karyawan lainnya.
- Kebiasaan hidup. Seseorang yang terbiasa hidup kurang bersih, tentunya lebih
mudah terkena penyakit infeksi daripada sebaliknya.
b. Agent: Bibit penyakit. Yaitu suatu substansi atau elemen tertentu yang kehadiran
atau ketidakhadirannya dapat menimbulkan atau mempengaruhi perjalanan suatu
penyakit. Substansi dan elemen yang dimaksud banyak macamnya, yang secara
sederhana dapat dikelompokkan dalam lima macam, yaitu:
- Golongan nutrient. Golongan nutrient adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh
untuk melangsungkan fungsi kehidupan. Golongan nutrient dibedakan menjadi
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Jika seseorang
mengalami kekurangan atau kelebihan zat gizi ini, akan timbul penyakit
tertentu.
- Golongan kimia. Golongan kimia adalah berbagai zat kimia yang ditemukan
di alam dan atau zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh. Sebenarnya golongan
nutrient termasuk golongan kimia, namun karena zat gizi menempati peranan
tersendiri dalam kesehatan, maka pembicaraannya sering dipisahkan. Apabila
tubuh terkena dan atau kemasukan zat kimia kimia tertentu seperti logam
11
berat, gas beracun atau debu, akan dapat menimbulkan beberapa penyakit
tertentu.
- Golongan fisik. Golongan fisik seperti suhu yang terlalu tinggi atau rendah,
suara yang terlalu bising, kelembaban udara, tekanan udara, radiasi atau
trauma mekanis, dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Perannya
dalam menimbulkan penyakit pada umumnya jika berada dalam keadaan yang
ekstrim, baik dari segi jumlah, ataupun dari segi kualitas.
- Golongan mekanik. Golongan mekanik sering digolongkan pula kedalam
golongan fisik. Bedanya, pada golongan mekanik unsure campur tangan
manusia lebih banyak ditemukan, seperti misalnya kecelakaan di jalan raya,
pukulan, dan lain-lain.
- Golongan biologic. Penyebab penyakit yang termasuk golongan biologic dapat
berupa jasat renik (micro organisme) dan atau yang bukan jasat renik baik
yang berasal dari hewan (flora) dan ataupun yang berasal dari tumbuhtumbuhan (fauna). Contohnya adalah metazoan, protozoa, bakteri, virus,
jamur.
c. Lingkungan. Yaitu agregat dari seluruh kondisi dan pengaruh-pengaruh luar yang
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organism. Secara umum,
lingkungan terbagi atas dua macam yaitu:
- Lingkungan fisik. Lingkungan fisik adalah lingkungan alamiah yang terdapat
di sekitar manusia. Misalnya cuaca, musim, keadaan geografis, dan struktur
geologi.
- Lingkungan non fisik. Lingkungan non fisik ialah lingkungan yang muncul
sebagai akibat adanya interaksi antar manusia, termasuk faktor social budaya,
norma, nilai, dan adat istiadat. Peranan lingkungan dalam menyebabkan
timbul atau tidaknya penyakit dapat bermacam-macam. Salah satunya sebagai
reservoir bibit penyakit, yaitu sebagai tempat hidup yang dipandang paling
sesuai bagi bibit penyakit.
(sumber: hardius usman. pengenalan epidemiologi)
6. Memahami dan menjelaskan hak dan kewajiban keluarga dalam merawat orang
sakit.
6.1 Syariat terhadap orang sakit
Adab Menjenguk Orang Sakit
Dari Al-Barra` bin Azib radhiallahu anhu ia berkata, Nabi Shallallahu
alaihi wa sallam memerintahkan kami dengan tujuh perkara dan melarang kami
dari tujuh perkara: Beliau memerintahkan kami agar mengikuti iringan jenazah,
mengunjungi orang sakit, menjawab undangan, menolong orang yang dizhalimi,
berbuat baik bagi orang yang bersumpah, menjawab salam, menjawab orang yang
bersin, dan beliau melarang kami memakai bejana yang terbuat dari perak, cincin
emas, kain sutra, kain yang bercampur dengan sutra, al-qissi dan al-istibraq.
1) Sakit merupakan qadla dan qadar Allah yang diturunkan kepada mukmin dan juga
kepada kafir
2) Sakit akan menghapuskan dosa
Firman Allah taala :
" Dan apa saja musibah yang menimpamu maka adalah disebabkan oleh
perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari
kesalahan-kesalahanmu)."
(QS. Asy-Syura : 30)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus,
kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang
menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya. (HR.
Muslim)
3) Sakit akan Membawa Keselamatan dari Api Neraka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Janganlah kamu mencaci maki penyakit demam, karena sesungguhnya
(dengan penyakit itu) Allah akan mengahapuskan dosa-dosa anak Adam
sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi.
(HR. Muslim).
4) Sakit akan mengingatkan hamba atas kelalaiannya
Allah ta'ala berfirman :
"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (para rasul) kepada umat-umat
sebelummu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan
dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk
merendahkan diri.
(QS. Al-Anam : 42)
5) Terdapat hikmah yang banyak di balik berbagai musibah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Sesungguhnya Allah ta'ala jika mencintai suatu kaum, maka Dia akan
memberi mereka cobaan.
(HR. Tirmidzi, shohih)
Penyakit merupakan cambuk Allah di bumi ini, dengannya Dia mendidik
hamba-hamba-Nya.
(Al-hadits)
Bagi Penderita
Wajib bersabar dan ikhlas terhadap cobaan (sakit) yang menimpanya, sedang
bersabar (dari cobaan itu) akan diberi pahala dan mendapatkan kebaikan di sisi
Allah
13
Demikian juga dengan anak perempuan, bahkan dia lebih berhak memelihara dan
merawat kedua orang tuanya, dan lebih mampu melaksanakannya karena Allah
telah mengaruniainya rasa kasih dan sayang yang melimpah, yang tidak dapat
ditandingi
oleh
anak
laki-laki.
Al-Qur'an sendiri menjadikan kewajiban berbuat baik kepada kedua orang tua ini
dalam urutan setelah mentauhidkan Allah Ta'ala, sebagaimana firman-Nya :
"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu
pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang ibu bapak..." (an-Nisa': 36)
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia
dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya ..."
(al-lsra': 23)
Ungkapan Al-Qur'an "sampai ke usia lanjut dalam pemeliharaanmu" menunjukkan
bahwa si anak bertanggung jawab atas kedua orang tuanya, dan mereka telah
menjadi tanggungannya. Sedangkan bersabar terhadap keduanya ketika kondisi
mereka telah lemah atau tua merupakan pintu yang paling luas yang
mengantarkannya ke surga dan ampun.
Di dalam merawat orang sakit, orang yang mendampingi sedikit banyak harus tahu :
a. Apa kebutuhannya, obat-obatannya, makanannya, dan sebagainya.
b. Usahakanlah untuk terus berkomunikasi dengan orang sakit.
c. Untuk bisa menumbuhkan kasih dalam merawat orang sakit, kita harus
merawat bukan sekedar melakukan tugas. Jadi dalam merawat itu harus ada
kasih.
d. Baik orang yang merawat maupun yang dirawat harus mempersiapkan hati
menghadapi apa yang akan terjadi di kemudian hari.
Sabda Rasulullah:
:
Hak seorang muslim terhadap muslim yang lain ada lima yaitu menjawab salam, menjenguk
orang sakit, mengikuti jenazah, memenuhi undangan, dan mendoakan orang yang bersin (bila
yang bersin mengucapkan hamdalah, pent.). (HR. Al-Bukhari no. 1240 dan Muslim no.
5615)
Hukum menjenguk orang sakit adalah fardhu kifayah. Artinya, bila ada sebagian orang yang
melakukannya maka gugur kewajiban dari yang lain. Bila tidak ada seorang pun yang
16
melakukannya, maka wajib bagi orang yang mengetahui keberadaan si sakit untuk
menjenguknya.
Kemudian yang perlu diketahui, orang sakit yang dituntunkan untuk dijenguk adalah yang
terbaring di rumahnya (atau di rumah sakit) dan tidak keluar darinya. Adapun orang yang
menderita sakit yang ringan, yang tidak menghalanginya untuk keluar dari rumah dan bergaul
dengan orang-orang, maka tidak perlu dijenguk. Namun bagi orang yang mengetahui
sakitnya hendaknya menanyakan keadaannya. Demikian penjelasan Syaikh yang mulia
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin t dalam kitabnya Syarhu Riyadhish Shalihin (3/55).
Sabda Rasulullah
Sesungguhnya seorang muslim bila menjenguk saudaranya sesama muslim maka ia terus
menerus berada di khurfatil jannah hingga ia pulang (kembali). (HR. Muslim no. 6498)
Dalam lafadz lain (no. 6499):
:
: .
Siapa yang menjenguk seorang yang sakit maka ia terus menerus berada di khurfatil
jannah. Ditanyakan kepada beliau, Wahai Rasulullah, apakah khurfatil jannah itu?. Beliau
menjawab, Buah-buahan yang dipetik dari surga.
Sedangkan anak kecil, orang gila, dan yang sejenisnya, maka tidak mungkin dapat
melakukan hal demikian. Karena itu berlipatgandalah beban keluarganya. Dengan
demikian, mereka harus
benar-benar
menyadari
kondisi
kesehatannya
dan
mengusahakan pengobatannya, sehingga terkadang harus membawanya ke dokter,
memasukkannya ke rumah sakit, atau hal-hal lain yang tidak dapat dibatasi.Fatwa-fatwa
Kontemporer(Dr. Yusuf Qardhawi)
17
DAFTAR PUSTAKA
Azwar A, Justam J dan Bustami Z S. 1983. Bunga rampai dokter keluarga, Kelompok Studi
Dokter Keluarga, Jakarta
Azwar A, 1995. Program Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan, Yayasan Penerbitan IDI,
Jakarta
Usman H. 1998. Pengenalan epidemiologi, Jakarta
18