Gangguan Hubungan Sosial
Gangguan Hubungan Sosial
R. Maladapatif
Sosial
Kesepian
Manipulasi
Otonomi
Menarik diri
Impulsif
Kebersamaan
Ketergantungan
Narkisisme
Saling ketergantungan
(Stuart and Sundeen,hal
441)
PERILAKU
YANG
BERHUBUNGAN
DENGAN
RESPONDEN
SOSIAL
MALADAPTIF
Perilaku
Manipulasi
Karakteristik
Orang lain diperlakukan seperti obyek hubungan terpusat pada
masalah pengendalian individu, berorientasi pada diri sediri atau
Narkisisme
Inplusif
Tugas
Menetapkan landasan percaya
Mengembangkan otonomi dan awal perilaku mandiri
Belajar menunjukkan inisiatif dan rasa tanggung jawab
Masa sekolah
Masa pra remaja
Masa remaja
dan
mengembangkan
2. Faktor biologik
. Genetik, neurotransmiter
Gunakan
kreatifitas
utuk
mengekspresikan
stress
interpersonalseerti kesenian,musik,tulisan.
VII.
MEKANISME KOPING
1. Koping yang berhubungan dengan gangguan kepribadian anti social
. Poyeksi
. Pemisahan
. Merendahkan orang lain
2. Koping yang berhubungan dengan gangguan kepribadian border
line
. Pemisahan
. Reaksi formasi
. Proyeksi
. Isolasi
. Idealisasi orang lain
. Merendahkan orang lain
4. Paranoia
b. Tingkah laku yang berhubungan dengan dependen
1. Ekpresi perasaan tidak langsung dengan tujuan.
2. Kurang asertif
3. mengisolasi diri dalam hubungan sosial
4. Harga diri rendah
5. Sangat tergantung dengan orang lain.
c. Tingkah laku yang berhubungan dengan kepribadian anti sosial.
1. Hubungan interpersonal yang dangkal
2. Rendahnya motifasi untuk berubah
3. Berusaha untuk tampil menarik.
d. Tingkah laku yang berhubungan dengan borderline.
1. Hubungan dengan orang lain sangat stabil
2. Percobaan bunuhdiri yang manipulatif
3. Susunan hati yang negatif (depresif)
4. Prestasi yang rendah
5. Abivalensi dalam hubungan dengan orang lain
6. Tidak tahan dengan sendirian
e. Tingkah laku yang berhubungan dengan menarik diri
1. Kurang spontan
2. Apatis, ekpresi wajah kurang berseri
3. Tidak merawat diri dan tidak memperhatikan dirinya
4. Tidak mau komonikasi verbal
5. Mengisolasi diri
6. Kurang sadar dengan lingkungan sekitar
7. Kebutuhan fisiologis terganggu
8. Aktivitas menurun
9. Kurang energi, harga diri rendah, postur tubuh berubah.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Masalah keperawatan yang berubungan dengan hubungan sosial. Diagnosa
menurut NANDA :
1. Resiko terjadi perubahan persepsi sensori berhubungan dengan menarik
diri
2. Koping keluarga inefektif
terhadap lingkungan.
12. Potensial defisit cairan berhubungan dengan tidak mau merawat diri.
13. Gangguan komonikasi verbal
14. Gangguan interaksi sosial berhubungan dengan menarik diri
C. PERENCANAAN
Ada beberapa prinsip rencana asuhan keperawatan dengan klien gangguan
hubungan sosial, antara lain :
1. Bina hubungan saling percaya
2. Bantu klien menguraikan kelebihan dan kekurangan interpersonal.
3. Bantu klien membina kembali hubungan interpersonal yang positf /
adaptif dan memberikan kepuasan timbal balik :
7. Terapi somatic
8. Libatkan keluarga/system pendukung untuk membantu mengatasi
masalah klien.
D. PELAKSANAAN
Pelaksanaan sesuai dengan rencana keperawatan yang ada dan dilakukan di
lapangan
E. EVALUASI
Klien mengadakan hubungan interpersonal yang efektif, dapat bekerjasama
dengan perawat dan keluarga, klien dapat menggunakan sumber koping yang
adekuat.
IDENTITAS KLIEN
Inisial
: Tn. B ( L)
Umur
: 30 tahun
Agama
: Islam
Alama
Ruang rawat
: Ruang G
RM
: 016331
II.
Tanggal pengkajian
: 22-02-2001
Informan
ALASAN MASUK
Klien ngamuk-ngamuk selama satu minggu di rumah, setiap orang
yang lewat didorong, kadang-kadang dipukul,bahkan ada yang diserangnya
dengan gunting. Sebelumnya klien selalu mengurung diri di kamar.
Keluhan utama di rumah sakit jiwa :
Klien mengatakan Saya tidak sakit .
FAKTOR PREDISPOSISI
A. Klien pernah mengalami gangguan jiwa, dan pernah juga dirawat di
RSJ Menur sebanyak dua kali :
1. Tahun 1997
: Pulang paksa
2. Tahun 1998
: Melarikan diri
Masalah keperawatan :
-
Klien pernah masuk rumah sakit jiwa menur sebanyak dua kali
dengan alasan dirumah klien sering marah-marah, suka membentak
orang, pernah mencoba memukul ayahnya, pernah telanjang tanpa
perasaan
malu,
serta
komonikasi
kadang-kadang
kadang-kadang tidak.
Masalah keperawatan :
IV.
Menarik diri
PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda vita
: TD
: 120/80 mmHg
Nadi : 88 x/mt
Suhu : 36 C
RR
: 20x/mt.
nyambung
V.
PSIKOSOSIAL
A. Genogram
Keterangan :
B. Konsep diri
1. Gambaran diri
Klien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya .
2. Identitas diri
Klien anak ke-dua dari empat bersaudara. Klien anak penurut,
pendiam,tertutup dan belum menikah.
3. Peran
Klien berperan sebagai seorang anak. Di rumah klien membantu
ibunya mncuci pakaian,mengangkat air, dan menjaga took.
4. Ideal diri
berbicara
agak
lambat
dan
sulit
untuk
memulai
suatu
3. Aktifitas motorik
Klien tampak lesu,sering tidur bangun apabila di panggil pada saat
makan dan mau minum obat. Klien jarang keluar ruangan untuk jalanjalan, jarang ikut kegiatan terapi kerja,musik, selalu menyendiri, klien
mau jalan-jalan bila diajak.
4. Alam perasaan
Klien tampak sedih,klien jarang berbicara, pandangan klien kosong.
Masalah keperawatan : Gangguan alam perasaan : sedih.
5. Afek : Datar
Klien bereaksi bila ada respon dalam waktu singkat.
6. Interaksi selama wawancara
Klien kurang kooperatif , kontak mata kurang saat berbicara, pandangan
klien menunjukan curiga,klien memandang perawat/petugas hanya
sebentar saja,klien bnayak berbicara dengan orang lain dengan kepala
tetap tunduk.
Masalah keperawatan : Curiga.
7. Persepsi
Klien sering mendengar suara-suara seperti mengolok-olok dia.
Masalah keperawatann : Perubahan sensori perceptual { Halusinasi
pendengaran).
8. Proses berpikir : Blocking
Pada saat berbicara kadang klien berhenti berbicara secara tiba-tiba.
Masalah keperawatan : Gangguan proses berpikir : Arus blocking.
9. Isi fikir
Waham curiga, klien suka menyendiri, jarang bergaul dengan pasien
lain, serta klien tidak mau diajak jalan-jalan sama temannya.
10.Tingkat kesadaran
Kesadaran klien kompos metis, tidak ada disorientsi. Pada saat klien
ditanya kapan masuk rumah sakit ?, klien menjawab dengan benar.
Klien sadar bahwa dia berada di rumah sakit dan klien masih mengenal
ibunya pada saat dikunjungi.
11.Memori
Klien masih mampu mengingat peristiwa-peristiwa yang sudah terjadi
Pada masa lampau, dibuktikan dengan kmampuan klien menceritakan
pengalamannya masa lalu, demikian juga dengan peristiwa yang baru
saja dialami oleh klien.
Daya ingat klien saat ini baik,klien ingat jadual makan, minum obat,dan
2. BAB/BAK
3. Mandi
4. Berpakaian : Klien mengganti baju sendiri, 2-3 hari sekali dan masih
perlu diingatkan.
5. Istirahat
kontrol.
Sistem pelindung
klien)
8. Kegiatan di
dalam rumah
9. Kegiatan di
Luar rumah.
Menyendiri
Menarik diri
Menarik diri.
Resti kekambuhan
Penyakit jiwa
2.
Koping
3.
Sistem pendukung
4.
Faktor presipitasi
ASPEK MEDIK
Diagnosa medik
XII.
pendengaran)
2. Perubahan persepsi sensori (halusinasi pendengaran ) b.d gangguan interaksi
sosial (menarik diri)
3. Gangguan interaksi sosial (menarik diri ) b.d harga diri rendah.
4. Intoleransi aktifitas b.d menarik diri
5. Defisit perawatan diri b.d intoleransi aktifitas
6. Harga diri rendah b.d koping keluarga inefektif.
7. Resiko tinggi kekambuhan b.d regimen therapy inefektif.
8. Gangguan interaksi sosial (menarik diri) b.d curiga
9. Regimen therapy inefektif b.d kurang pengetahuan keluarga merawat klien
gangguan jiwa.
POHON MASALAH
Resiko tinggi
tindakan
Defisit
perawatan diri
Perubahan persepsi
sensori
(halusinasi
pendengaran) CP
Resiko tinggi
kekambuhan
Intoleransi
Gangguan interaksi
Regimen therapy
aktifitas
sosial(menarik diri)
inefektif
Koping keluarga
Curiga
inefektif (kurang
pengetahuan
keluarga merawat