SIARAN PERS
Berdasarkan data per 27 Juni 2014, dari 1.515 rumah sakit di Indonesia, sebanyak 22 rumah sakit
dinyatakan siap mengoperasikan bridging system secara lengkap (komprehensif). Data lain menyebutkan
bahwa 1.239 di antaranya sudah meng-instal webservice lokal di server BPJS Kesehatan, sementara untuk
implementasi bridging SEP-INA CBGs, sudah dilakukan oleh 1.178 rumah sakit, jelas Direktur Teknologi
Informasi BPJS Kesehatan Dadang Setiabudi.
Ia menambahkan, dari 22 rumah sakit di seluruh Indonesia yang memiliki total 215 loket pelayanan,
terdapat 163 loket yang digunakan untuk mengimplementasikan bridging system. RS Cipto Mangunkusumo
sendiri telah mengimplementasikan bridging system di semua loket rumah sakitnya, yaitu sebanyak 23
loket. Beberapa rumah sakit lainnya yang mengimplementasikan bridging system di setiap loketnya antara
lain RSUD Tarakan, RSUD Margono Soekarjo, RSUD Dr. Sardjito, RS Hasan Sadikin, RSUD Karawang, serta
RSUP Wahiding Sudirohusodo.
Sebagai informasi tambahan, lanjutnya, saat ini terdapat 72 rumah sakit di seluruh Indonesia yang sedang
dalam proses pengembangan bridging system komprehensif dan akan segera diimplementasikan dalam
waktu dekat.
Dalam alur penarikan data Surat Eligibilitas Peserta (SEP) INA CBGs, pertama petugas rumah sakit harus
menginput nomor SEP peserta BPJS Kesehatan ke dalam aplikasi INA CBGs, kemudian klik data peserta BPJS
Kesehatan tersebut sehingga muncul tampilan hasil input data pelayanan di INA CBGs, antara lain identitas
pasien dan data klaim atau grouping. Setelah itu, petugas rumah sakit dapat memasukkan tanggal
dokumen yang siap diverifikasi. Berikut ilustrasinya:
---