Tinjauan Pustaka
Elektron adalah partikel subatom yang bermuatan negatif dan
umumnya ditulis sebaga e-. Elektron tidak memiliki komponen dasar
ataupun substruktur apapun yang diketahui, sehingga ia dipercayai sebagai
partikel elementer.[2] Elektron memiliki massa sekitar 1/1836 massa
proton.[3] Momentum sudut (spin) instrinsik elektron adalah setengah nilai
integer dalam satuan , yang berarti bahwa ia termasuk fermion.
Antipartikel elektron disebut sebagai positron, yang identik dengan
elektron, tapi bermuatan positif. Ketika sebuah elektron bertumbukan
dengan positron, keduanya kemungkinan dapat saling berhambur ataupun
musnah total, menghasilan sepasang (atau lebih) foton sinar gama.
Elektron, yang termasuk ke dalam generasi keluarga partikel lepton
pertama,[4]
berpartisipasi
dalam
interaksi
gravitasi,
interaksi
(1)
v=
2 eV
m
(2)
(3)
Untuk elektron
v tegak lurus
(4)
(5)
(6)
C
F
A
D
r
AG(mm)
80 mm
80 mm
AG(mm)
2
(7)
(8)
e /m
V
dan B , serta variabel terikat r . Agar dapat dibuat grafik linier, maka
salah satu dari variabel bebas harus dibuat kosntan.Oleh sebab itu pada
percobaan ini dilakukan 2 kali percobaan, yaitu ketika
B
konstan.
konstan dan
Untuk
r=
2V 1
e /m B2
(9)
y=m x
m=
dimisalkan dengan
nya adalah
2V
m
(11)
2
V
B 2
(12)
y=m x
m=
konstan adalah
2
B2
sehingga nilai
(13)
nya adalah
. Sehingga
(10)
Sedangkan untuk B
r=
konstan adalah
2V
sehingga nilai
2
2
mB
(14)
literatur.
dengan
(A)
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
AG (m)
0.024
0.036
0.052
0.058
0.072
0.076
r (m)
0.281
0.164
0.098
0.084
0.063
0.06
B (T)
0.0004
0.0008
0.0013
0.0017
0.0021
0.0025
Dari data pada tabel 1 diketahui besarnya tegangan, dan arus yang
melewati medan magnet serta diketahui besarnya nilai AG yaitu besarnya
atau panjangnya lintasan elektron yang tampak sebagai spektrum warna
pada tabung Thomson yang berwarna biru. Pada tabung Thomson tersebut
sinar katoda yang memancarkan berkas elektron dari elektroda katoda.
Elektroda tersebut dipanaskan, sehingga katoda mengalami emisi
termionik, sehingga elektron terlepas dari anoda masuk ke medan magnet
dan elektron bergerak dalam lintasan berbentuk lingkaran.
Dari hasil eksperimen tersebut menunjukkan bahwa pada saat nilai
tegangan ( V ) tetap sedangkan nilai arus listrik ( I ) berubah semakin
besar, maka jari - jari lintasan elektron akan semakin kecil. Sesuai dengan
teori, jika semakin besar nilai kuat arusnya maka medan magnet yang
dihasilkan oleh kumparan Helmholtz semakin besar pula. Medan magnet
yang besar akan membelokkan elektron dengan kuat sehingga diameter
lintasan elektron semakin kecil karena diameter elektron berbanding
terbalik dengan medan magnet. Hal ini ditunjukkan pada persamaan 9.
e /m
e /m
nya adalah 6
10-11
0.08
f(x) = 0x + 0
0.06
r2 (m2)
0.04
0.02
0.00
0E+00
5E+06
1/B2 (T-2)
1
2
B
AG (m)
0.039
0.038
0.036
0.034
0.033
r (m)
0.147
0.152
0.164
0.177
0.184
Dan untuk percobaan yang kedua ini berlaku pada arus helmhotz
tetap 0.2 A.Dari persamaan 12 dapat diketahui bahwa nilai beda potensial
berbanding lurus dengan radius lintasan elektron yang terbentuk. Hal ini
dapat terjadi karena nilai beda potensial akan berpengaruh pada percepatan
e /m
10-6. Dari
10-11 C/kg, sedangkan menurut literatur adalah 1,76 10-11 C/kg. Dari
hasil percobaan memiliki perbedaan yang tidak terlalu mencolok karena
masih pada satu orde 10-11, hanya berbeda angkanya.
0.030
f(x) = 0x + 0
r2 (m2)
0.020
3000 3500 4000 4500 5000
Vpemercepat (V)
e/m
e/m
dari
literatur.
Perbedaan angka lebih disebabkan oleh variabel terikat dari percobaan ini
yaitu
r , dimana
e /m
AG
pada tabung
kesalahan paralaks.
E. Kesimpulan
1. Elektron yang
dikenai
tegangan
pemercepat
bentuk
lintasan
2. Nilai
e /m
pemercepat
konstan adalah 6
10-11 C/kg,
Daftar Pustaka
[1].Dahl (1997:122185).
[2].Eichten, Estia J.; Peskin, Michael E. (1983). "New Tests for Quark and Lepton
Substructure". Physical Review Letters 50 (11): 811814.Keys, Ancel;
Fidanza, F; Karvonen, MJ; Kimura, N; Taylor, HL. 1972. "Indices of relative
weight and obesity.". J Chronic Dis.. 1 25 (6): 32943.
LAMPIRAN
Tegangan Pemercepat Konstan
Vp
(kV
)
Vsumber
(volt)
Isumber
(A)
AG
(m)
r (m)
2,5
0,1
0,024
0,2
r2 (m2)
1/r2 (m-2)
0,281
0,079
12,668
0,00042
0,036
0,164
0,027
37,301
0,00083
0,3
0,052
0,098
0,010
104,786
0,00125
0,4
0,058
0,084
0,007
141,973
0,00167
0,5
0,072
0,063
0,004
248,137
0,00209
8,6
0,6
0,076
0,060
0,004
280,626
0,0025
B (T)
B2 (T2)
1,739
10-7
6,956
10-7
1,565
10-6
2,782
10-6
4,347
10-6
6,260
10-6
1/B2 (T-2)
5,75
106
1,44
106
6,39
3,59
Isumber
AG
(volt)
(volt)
(A)
(m)
2,30
(m2)
0,01
1/r2 (m-2)
105
1,60
105
r2
r (m)
105
105
TABEL PERHITUNGAN
Vp
B (T)
0,0008
B2 (T2)
3000
0,2
0,039 0,137
9
0,01
53,584
3
0,0008
6,956 10-7
3500
0,2
0,038 0,132
7
0,01
57,339
3
0,0008
6,956 10-7
4000
0,2
0,036 0,124
5
0,01
65,374
3
0,0008
6,956 10-7
4500
0,2
0,034 0,116
3
0,01
74,124
3
0,0008
6,956 10-7
5000
0,2
0,033 0,113
78,773
6,956 10-7