Makalah Komboran Juli 2015
Makalah Komboran Juli 2015
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah hasil interaksi berbagai faktor, baik faktorinternal (fisik dan psikis)
maupun faktor eksternal (sosial, budaya, lingkungan fisik,politik, ekonomi, pendidikan, dan
sebagainya).1
Menurut Undang-Undang Kesehatan No.23 tahun 1992, kesehatan adalah suatu
keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomi.1
Menurut WHO, kesehatan merupakan segala bentuk kesehatan badan, rohani/mental,
dan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, atau kelemahan.
Menurut Hendrick L. Bloem (1974) seperti dikutip Azwar (1983),terdapat empat
faktoryang besar pengaruhnya terhadap kesehatan, yaitu faktor lingkungan, faktor perilaku,
faktor pelayanan kesehatan,dan faktor keturunan yang saling mempengaruhi. Lingkungan
sebagai faktor terbesar, selain langsung mempengaruhi kesehatan, juga mempengaruhi
perilaku, dan perilaku juga sebaliknya mempengaruhi lingkungan dan faktor lainnya
(pelayanan kesehatan dan keturunan). Status kesehatan akan tercapai secara optimal, apabila
keempat faktor tersebut secara bersama - sama mempunyai kondisi yang optimal.1
Lawrence Green (1980) menjelaskan bahwa perilaku dilatar belakangi atau dipengaruhi oleh
tiga faktor pokok, yaitu: faktor-faktor predisposisi (predisposing factors), faktor-faktor yang
mendukung (enabling factors), faktor-faktor yang memperkuat atau mendorong (reinforcing
factors). Oleh sebab itu, pendidikan kesehatan sebagai faktor usaha intervensi perilaku harus
diarahkan kepada ketiga faktor pokok tersebut. Skema dari Bloom dan Green tersebut dapat
dimodifikasi.
Dari diagram tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa peranan pendidikan kesehatan
adalah melakukan intervensi perilaku sehingga perilaku individu, kelompok atau masyarakat
sesuai dengan nilai-nilai kesehatan. Dengan perkataan lain, pendidikan kesehatan adalah
suatu usaha untuk menyediakan kondisi psikologis dari sasaran agar mereka berperilaku
sesuai dengan tuntutan nilai-nilai kesehatan.1
Konsep pembangunan kesehatan di Indonesia dimulai dengan pemikiran tentang
paradigma sehat. Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir atau model pembangunan
kesehatan yang melihat masalah kesehatan saling berkait dan mempengaruhi dengan banyak
faktor yang bersifat lintas sektor, dan upayanya lebih diarahkan pada peningkatan,
1
pemeliharaan dan perlindungan kesehatan, bukan hanya penyembuhan orang sakit atau
pemulihan kesehatan.2,3 Secara umum konsep paradigma sehat dapat menghasilkan dua poin
penting, yaitu mencegah lebih baik daripada mengobati, dan pentingnya pemberdayaan
masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dan hidup dalam lingkungan yang sehat.
Berdasarkan konsep paradigma sehat dirumuskan visi Indonesia sehat. Visi Indonesia
sehat dapat terwujud jika semua komponen masyarakat dapat berada dalam kondisi sehat. Hal
tersebut harus dimulai dari komponen pemerintahan terkecil yaitu dusun sehat. Dusun sehat
adalah gambaran warga dusun masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan
kesehatan, yaitu masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, secara adil dan
merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.3
Upaya kesehatan ialah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat. Upaya mewujudkan kesehatan ini
dilakukan oleh individu, kelompok masyarakat, lembaga pemerintahan, ataupun swadaya
masyarakat (LSM). Upaya mewujudkan kesehatan itu dapat dilihat dari dua aspek, yakni
pemeliharaan kesehatan dan peningkatan kesehatan.
Pemeliharaan kesehatan mencakup dua aspek, yaitu aspek kuratif (pengobatan
penyakit) dan aspek rehabilitatif (pemulihan kesehatan setelah sembuh dari sakit/cacat).
Sedang peningkatan kesehatan mencakup dua aspek, aspek preventif (pencegahan penyakit)
dan aspek promotif (peningkatan kesehatan itu sendiri). Upaya kesehatan promotif
mengandung makna bahwa kesehatan seseorang atau kelompok harus selalu diupayakan
sampai tingkat yang optimal.3
Pemberdayaan masyarakat ialah suatu upaya atau proses untuk menumbuhkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi, memelihara,
melindungi dan meningkatkan kesehatan. Dari batasan ini dapat diuraikan bahwa secara
bertahap tujuan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah agar tumbuhkesadaran,
pengetahuan dan pemahaman akan kesehatan bagi individu, kelompok atau masyarakat, serta
timbul kemauan atau kehendak sebagai bentuk lanjutan dari kesadaran dan pemahaman
terhadap kesehatan.
Timbulnya kemampuan masyarakat di bidang kesehatan berarti masyarakat, baik
secara individu maupun 1 kelompok telah mampu mewujudkan niat kesehatan mereka dalam
bentuk perilaku sehat.3
Tahap-tahap
penggerakan
atau
pemberdayaan
masyarakat:adalah
dengan
C. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah:
Tujuan Umum:
Menganalisa masalah kesehatan masyarakat di Dusun Komboran, Desa Paripurno,
serta melakukan kegiatan intervensi terhadap berbagai masalah yang ditemukan.
Tujuan Khusus:
1. Mengetahui data umum (keadaan geografis, demografi, dan sosial ekonomi) di
Dusun Komboran, Desa Paripurno.
2. Mengetahui masalah kondisi lingkungan (perumahan, sumber air, jamban, saluran
pembuangan air limbah / SPAL, dan pembuangan sampah) di Dusun Komboran,
Desa Paripurno.
3. Mengetahui pola perilaku yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat di
Dusun Komboran, Desa Paripurno.
4. Mencari masalah kesehatan, bersama warga Dusun Komboran, Desa Paripurno.
5. Bersama dengan masyarakat mencari upaya pemecahan masalah kesehatan Dusun
Komboran, Desa Paripurno.
D. Manfaat Kegiatan
1. Bagi warga Dusun Komboran, Desa Paripurno, Kecamatan Salaman, Kabupaten
Magelang:
a. Mengetahui masalah kesehatan yang ada di dusunnya
b. Mampu mengadakan Survei Mawas Diri dalam membahas masalah kesehatan
yang ada di Dusun Komboran, Desa Paripurno, Kecamatan Salaman.
c. Mampu memanfaatkan potensidi Dusun Komboran, Desa Paripurno,
Kecamatan Salaman, untuk menyelesaikan berbagai masalah kesehatan.
d. Menumbuhkan kesadaran berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
2. Bagi Puskesmas:
Mengetahui masalah kesehatan yang ada di Dusun Komboran, Desa Paripurno,
Kecamatan Salaman sehingga dapat mencari solusi mengatasi masalah kesehatan.
3. Bagi Mahasiswa:
Menambah pengetahuan mengenai kegiatan Survei Mawas Diri dan Musyawarah
Masyarakat Desa.
E. Metodologi
Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan di Dusun Komboran, Desa Paripurno,
Kecamatan Salaman meliputi empat langkah pokok sebagai berikut:
a) Pendekatan tingkat desa (Pertemuan Pra SMD)
Pra-SMD merupakan sebuah pertemuan dengan perangkat dusun, Ketua
RT/RW, Kader/tokoh masyarakat. Pertemuan ini menjelaskan tentang perlunya peran
serta masyarakat dalam bidang kesehatan, SMD dan cara pengisian kuesioner, serta
MMD.
b) Survei Mawas Diri (SMD)
SMD adalah suatu survei yang dilakukan oleh warga sendiri yang
mempunyai tujuan untuk mengetahui masalah kesehatan di wilayah dusun tersebut
dengan cara pengamatan, wawancara, dan pengisian kuesioner terstruktur.
c) Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Pada tahap ini dilakukan pertemuan dengan perangkat desa, dusun, kader,
tokoh masyarakat, dan masyarakat untuk membahas hasil SMD. Dipaparkan beberapa
masalah yang ditemukan dari SMD kemudian dilakukan pemungutan suara untuk
ditentukan prioritasnya dengan menggunakan metode tabel (USGP).
d) Kegiatan intervensi.
Selanjutnya dicari alternatif-alternatif pemecahan dari seluruh masalah yang
ada. Tahapan intervensi masalah yang dirumuskan bersama dengan menggunakan
tabel 2 x 2, yang berisi 2 kolom kategori mudah dan sulit serta 2 baris kategori penting
dan kurang penting. Tabel ini bertujuan untuk menentukan rencana kegiatan yang
dapat dilakukan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Adapun tahapan
berikutnya adalah intervensi terhadap masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan
yang ada. Intervensi oleh dokter muda ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan yang
disesuaikan dengan situasi, kondisi, waktu, serta sumber daya yang ada pada warga
Dusun Komboran, Desa Paripurno, Kecamatan Salaman.
Persentase Target Standart Pelayanan Minimal
1. Balita BGM SPM <1,5%
2. Pasangan yg menggunakan KB : 80%
3. Balita dibawa ke posyandu : 80%
4. Komponen rumah sehat (Langit-langit yang bersih, kuat, dan tinggi minimal 2,75
meter, dinding permanen dan kedap air, lantai yang kedap air , memiliki pintu
disetiap ruangan tidur , ventilasi yang terpasang dengan kasa , lubang asap dapur
dan berfungsi dengan baik, keluarga yang setiap hari membuka jendela rumah, dan
pencahayaan alamiah yang terang) : 70%
5. Persalinan ditolong tenaga kesehatan : 95%
6. Pemberian ASI eksklusif sampai usia 6 bulan : 80%
7. Makan dengan gizi seimbang : 80%
8. Kandang ternak dan terpisah >10 meter : 100%
9. Keluarga yang anggota keluarganya merokok : 70%
10. Keluarga yang di lingkungannya terbiasa melakukan pemberantasan sarang
nyamuk seminggu sekali : 70%
11. Jamban yang memenuhi syarat : 75%
12. Rumah yang memiliki sarana pembuangan air limbah yang jaraknya dengan
sumber air >10 meter : 75%
BAB II
DATA UMUM DESA PARIPURNO
DAN
6
DUSUN KOMBORAN
Survei kesehatan (SMD) dilakukan di Dusun Komboran, Desa Paripurno, Kecamatan
Salaman, yang dilakukan oleh kader difasilitasi oleh dokter muda pada tanggal 27-30 Juli
2015, dengan responden 142.
A. Keadaan Geografis Desa Paripurno
1.
Letak wilayah
Desa Paripurno secara administratif termasuk dalam wilayah kecamatan
Salaman, Kabupaten Magelang, terletak di arah Selatan Ibukota Kabupaten Magelang,
dengan jarak 1 Km dari kantor Balai Desa, sedangkan jarak Desa Paripurno dari kantor
kabupaten Magelang kurang lebih 14 Km. Waktu tempuh menuju Kantor Kelurahan
sekitar 2 menit, sedangkan waktu tempuh kira-kira 20 menit menuju Kabupaten.
2.
Batas wilayah
Wilayah Desa Paripurno dibatasi oleh:
- Sebelah Utara
: Desa Ngadirejo
- Sebelah Selatan
: Desa Ngagoretno
- Sebelah Barat
: Desa Kalirejo
- Sebelah Timur
: Kecamatan Borobudur
3. Luas Wilayah
Luas Wilayah desa Paripurno 3,74 Km2.
B. Keadaan Demografi Desa Paripurno
1. Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk Desa Paripurno pada tahun 2013 berjumlah 3127 jiwa yang terdiri
dari 1569 laki-laki dan 1558 perempuan. Rata-rata setiap keluarga terdiri dari 4-5 anggota
keluarga. Sesuai data statistik Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat
dilihat pada table berikut:
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
(th)
0-4
135
131
266
7
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-39
40-49
50-59
Jumlah
136
131
267
142
131
273
137
126
263
105
102
207
102
102
204
226
234
460
225
233
458
181
170
351
1389
1360
2749
Sumber: Data Sekunder monografi Desa Paripurno 2013
BAB III
HASIL SURVEI MAWAS DIRI
Sebelum dilaksanakannya Survei Mawas Diri (SMD) pada tanggal 27 28 Juli 2015,
terlebih dahulu telah dilakukan upaya pendekatan terhadap perangkat Dusun Komboran, Desa
Paripurno. Adapun tujuan hal ini dilakukan yaitu agar mendapatkan data atau kondisi
sementara saat dilakukannya SMD.
Pada hari Jumat tanggal 25 Juli 2015, dilaksanakan pra SMD dan kemudian dilakukan
SMD selama dua hari pada tanggal 27 28 Juli 2015 di Dusun Komboran, Desa Paripurno,
8
Kecamatan Salaman. Metode pencarian data dilakukan dengan cara door to door. Jumlah
kepala keluarga pada Dusun Komboran, Desa Paripurno adalah 152 kepala keluarga. Setelah
dilakukan perhitungan sampel menggunakan rumus Slovin, maka didapatkan hasil sebagai
berikut:
Keterangan:
N
= besar populasi
n
= besar sampel yang dibutuhkan
d
= akurasi dari ketepatan pengukuran, besarnya 0,05
Maka diperoleh perhitungan jumlah sampel sebagai berikut:
Namun pada pelaksanaan survei hanya didapatkan 105 kepala keluarga di dusun
tersebut, karena didapatkan rumah yang kosong atau penghuni rumah tidak ada ditempat.
Kuesioner dibuat dengan suatu pertanyaaan yang terstruktur meliputi komponen dasar yang
mempengaruhi kesehatan, yaitu lingkungan, perilaku, akses terhadap pelayanan kesehatan,
dan kependudukan.
Hasil survei mawas diri Dusun Komboran Desa Paripurno Kecamatan Salaman Bulan
Juli 2015
A.
Mortalitas
Faktor Dampak Mortalitas, dalam satu (1) tahun terakhir
No.
Mortalitas
Persentase kejadian
Kematian Bayi
1,90%
0,00%
0,00%
0,95%
9
B.
Morbiditas
Faktor Dampak Morbiditas
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
C.
1.
2.
Persentase
Kejadian
51,43%
22,86%
8,57%
6,67%
5,71%
4,76%
3,81%
3,81%
3,81%
2,86%
0,95%
0,00%
0,00%
0,00%
Data umum
Jumlah penghasilan (total responden = 105 KK)
< Rp 750.000,-
Rp 750.000,- s/d Rp
1.500.000,-
73%
17%
> Rp 1.500.000,10%
Keluarga yang memiliki tanaman obat keluarga (TOGA) minimal tiga (3) jenis.
(total responden = 105 KK)
YA
30,48%
3.
TIDAK
69,52%
Tempat berobat responden dan anggota keluarganya. (total responden = 105 KK)
YANG DIHARAPKAN
Tenaga kesehatan (dokter, bidan,
mantri) (103)
98,10 %
4.
Jarak dari rumah responden ke fasilitas kesehatan. (total responden = 105 KK)
10
5.
6.
<1km
1-5km
6-10km
>10km
20
44
12
11,43%
29
19,05%
41,90%
27,62%
Kendaraan pribadi
Angkutan umum
18
76
11
17,14%
72,38%
10,48%
Ya (51)
Tidak (54)
48,57%
51,43%
D.
1.
Responden yang mempunyai bayi (0-12 bulan) di keluarganya (total responden = 105 KK)
2.
Yang menolong responden dalam persalinan terakhir (khusus yang mempunyai bayi 0-12
Ada (9)
8,57%
Tidak (96)
91,43%
bulan). (total responden = 105 KK, total responden yang mempunyai bayi (0-12 bulan) =
9)
3.
YANG DIHARAPKAN
Tenaga Kesehatan (9)
100,00%
00,00%
Responden yang pernah memiliki bayi BBLR (Berat Badan Lahir Rendah < 2500 gram)
cukup umur (hamil 9 bulan). (total responden = 105 KK, total responden yang
mempunyai bayi (0-12 bulan) = 9)
11
4.
YANG DIHARAPKAN
Tidak (9)
100%
0%
Responden yang hanya memberikan ASI saja pada bayinya (0-6 bulan). (total responden
= 105 KK, total responden yang mempunyai bayi (0-6 bulan = 4)
5.
YANG DIHARAPKAN
Ya (4)
100,00%
20,00%
Responden yang hanya memberikan ASI Ekslusif pada bayinya (6-12 bulan).
(total responden = 105 KK, total responden yang mempunyai bayi (6-12bulan) = 5)
6.
YANG DIHARAPKAN
Ya (4)
80,00%
20,00%
Responden yang memiliki bayi dan membawa bayi ke Posyandu. (total responden
= 105 KK, total responden yang mempunyai bayi = 9)
7.
YANG DIHARAPKAN
Ya (9)
100,00%
0,00%
Responden yang memiliki bayi yang memiliki buku KIA. (total responden = 9 KK)
YANG DIHARAPKAN
Ya (9)
100%
8.
Responden yang memiliki bayi dan yang membawa buku KIA setiap ke posyandu.
(total responden = 9)
YANG DIHARAPKAN
Ya (9)
100%
0,00%
12
9.
Responden yang memiliki bayi dan pernah membaca buku KIA (total responden
= 9 KK)
10.
YANG DIHARAPKAN
Ya (9)
100,00%
0,00%
6,25%
Imunisasi
Pemberian kapsul vitamin A
Pemberian makanan
9
6
1
56,25%
37,50%
6,25%
pendamping ASI
Tidak mengerti
0,00%
11.
Responden yang memiliki bayi dan memperoleh imunisasi sesuai usia. (total
responden = 105 KK, total responden yang mempunyai bayi (0-12bulan) = 9)
12.
YANG DIHARAPKAN
Ya (9)
100%
0%
13.
YANG DIHARAPKAN
Ya (4)
44,44%
55,56%
Responden yang memiliki anak balita (1-5 tahun atau 13-60 bulan). (total
responden = 105 KK)
14.
Ada (29)
Tidak (76)
27,62%
72,38%
YANG DIHARAPKAN
Ya (26)
15.
89,66%
10,34%
Responden yang memiliki anak balita yang memiliki buku KIA. (total responden
= 29)
16.
YANG DIHARAPKAN
Ya (23)
79,31%
20,69%
Responden yang memiliki anak balita dan yang membawa buku KIA setiap ke
Posyandu (total responden = 29)
17.
YANG DIHARAPKAN
Ya (25)
86,21%
13,79%
Responden yang memiliki anak balita dan pernah membaca buku KIA (total
responden = 29)
18.
YANG DIHARAPKAN
Ya (24)
82,76%
17,24%
Responden yang memiliki balita dan mengerti isi buku KIA (total responden = 29)
15
10
51,72%
34,48%
perkembangan anak
Pemberian kapsul vitamin A
12
41,37%
pada anak
Obat yang harus disediakan
27,58%
di rumah
Tidak mengerti
6,89%
19.
96,55%
3,45%
14
IBU HAMIL
1.
Responden yang pada keluarganya terdapat ibu hamil. (total responden = 105 KK)
Ada (2)
2.
Tidak (103)
1,9%
98,1%%
Responden yang melakukan pemeriksaan sesuai usia kehamilan. (total responden
= 105 KK, total ibu hamil = 2)
3.
YANG DIHARAPKAN
Ya (2)
100%
0%
Rumah Sakit
Puskesmas
Dokter/Dokter Spesialis
1
0
0
50%
0%
0%
Kandungan
Bidan desa setempat
Bidan praktek swasta lain
1
0
50%
0%
4.
5.
6.
Responden ibu hamil yang memiliki buku KIA. (total responden ibu hamil = 2)
YANG DIHARAPKAN
Ya (2)
100%
0%
Responden ibu hamil yang pernah membaca buku KIA. (total responden ibu hamil = 2)
YANG DIHARAPKAN
Ya (2)
100%
0%
Responden yang mengerti isi buku KIA. (total responden ibu hamil = 2)
15
40%
20%
20%
20%
Tidak mengerti
0%
7.
Te
mpat responden merencanakan persalinan. (total responden = 105 KK, total ibu hamil =
2)
YANG DIHARAPKAN
Rumah Sakit (1), Puskesmas (0),
Bidan(1), Dokter Kandungan (0)
Total (2)
100%
0%
8.
Rencana penolong persalinan bagi responden. (total responden = 105 KK, total ibu hamil
= 2)
9.
YANG DIHARAPKAN
Dokter (1) dan bidan (1)
100%
0%
Responden yang di rumahnya telah terpasang stiker P4K (Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi). (total responden = 105 KK, total ibu hamil = 2)
YANG DIHARAPKAN
Ya (1)
50%
10.
Responden yang mengalami gangguan kehamilan. (total responden = 105, total ibu hamil
= 2)
11.
YANG DIHARAPKAN
Tidak (2)
100%
0%
Responden ibu hamil yang mendapatkan TTD (Tablet Tambah Darah) (total responden
ibu hamil= 2)
16
YANG DIHARAPKAN
Ya (0)
0%
12.
13.
14.
100%
YANG DIHARAPKAN
Ya (1)
50%
50%
YANG DIHARAPKAN
Ya (1)
50%
50%
Responden ibu hamil yang mengetahui apa saja yang dibicarakan pada kelas ibu hamil.
(total responden = 1)
0
1
0
0
0
0%
100%
0%
0%
0%
YANG DIHARAPKAN
Ya (1)
50%
50%
KB
1.
Responden yang pada keluarganya terdapat pasangan usia subur (15-45 tahun dan
menikah) (total responden = 105 KK)
Ada (2)
Tidak (103)
1,9%
98,09%
17
2.
YANG DIHARAPKAN
Ya (2)
1,9%
98,09%
GIZI
1.
Responden yang terbiasa untuk sarapan pagi. (total responden = 105 KK)
YANG DIHARAPKAN
Ya (87)
82,86%
2.
YANG DIHARAPKAN
Ya (81)
77,14%
3.
Responden yang selalu menggunakan garam beryodium. (total responden = 105 KK)
YANG DIHARAPKAN
Ya (98)
93,33%
4.
Halus
Krosok
Bata
5.
51 (48,57%)
0 (0%)
54 (51,43%)
Pasar
25 (24,04%)
Warung
78 (75%)
Tukang sayur
1 (0,96%)
Lain-lain (Supermarket,
minimarket)
0 (0%)
18
6.
Responden yang termasuk dalam keluarga Kadarzi (keluarga sadar gizi). Total responden
= 116 KK
YANG DIHARAPKAN
Ya (103)
88,79%
E.
R
u
1.
74,29%
2.
3.
4.
Semi permanen /
tembok tidak
air (42)
diplester (21)
20%
40%
Tanah (42)
Seluruh lantai
plester kasar (35)
40%
33,33%
42,86%
6.
Seluruhnya kedap
air, sebagian
keramik (16)
15,24%
Seluruhnya
keramik (12)
11,43%
5.
Responden yang memiliki jendela kamar tidur (total responden = 105 KK)
Ada (56)
47,67%
53,33%
Responden yang memiliki jendela ruang keluarga (total responden = 105 KK)
19
7.
Ada (43)
40,95%
59,05%
Tidak ada
(19
Ada, <10%
luas lantai (50)
18,10%
47,62%
8.
Responden yang memiliki lubang asap dapur (total responden = 105 KK)
9.
Ada (14)
baik (43)
40,95%
13,33%
45,71%
37,14%
36,19%
26,67%
10.
Ada sebagian
terutama kamar
tidur (4)
3,81%
Sarana Sanitasi
KHUSUS
1.
Uraian
Kekeruhan air
Warna air
Rasa air
Bau air
Jarak dengan jamban < 10 meter
Jarak dengan sumber pencemaran kotoran
Ya
7 (13,73%)
7 (13,73%)
5 (9,80%)
6 (11,76%)
16 (31,37%)
19 (37,25%)
Tidak
44 (86,27%)
44 (86,27%)
46 (90,20%)
45 (88,24 %)
35 (68,63%)
32 (62,75%)
20 (39,22%)
13 (25,49 %)
31 (60,78%)
38 (74,51%)
tidak ada
Semen yang mengitari sumur radius < 1
21 (41,18 %)
30 (58,82%)
meter
Ember dan tali timba yang diletakkan tidak
22 (43,14%)
29 (56,86%)
18 (35,29 %)
33 (64,71%)
19 (37,25%)
32 (62,75%)
Responden yang memiliki sarana air bersih (SAB) (total responden = 105 KK)
Ada, milik
sendiri,
memenuhi syarat
(25)
Bukan milik
sendiri,
memenuhi syarat
(25)
Ada, milik
sendiri, tidak
memenuhi syarat
(18)
36,76%
36,76%
26,47%
3.
Bukan milik
sendiri, tidak
memenuhi
syarat (36)
52,94%
40,38%
22,12%
37,50%
Uraian
Ya
Tidak
21
24 (38,71%) 38 (61,29%)
20 (32,36%) 42 (67,74%)
29 (46,77%) 33 (53,23%)
18 (29,03%) 44 (70,97%)
31 (50%)
31 (50%)
Responden yang memiliki sarana pembuangan air limbah (total responden =105 KK)
13,33%
5.
1.
Tidak
31 (50%)
44 (70,97%)
46 (74,19%)
35 (56,45%)
Responden yang memiliki sarana pembuangan sampah (total responden = 105 KK)
40%
44,76%
15,24%
Perilaku Penghuni
Kebiasaan responden sering membuka jendela. (total responden = 105 KK)
Setiap hari (12)
11,43%
2.
Ya
31 (50%)
18 (29,03%)
16 (25,81%)
27 (43,55%)
Kadang-kadang (34)
32,28%
Responden yang sering menyapu dan mengepel rumah (total responden = 105 KK)
Setiap hari (5)
4,76%
Seminggu (82)
78,10%
22
3.
Ke wc/jamban (68)
35,24%
64,76%
4.
5.
Ke TPS / petugas
sampah (33)
31,43%
6.
KK)
10.
9.
8.
7.
Sungai/kebun/kolam/
sembarangan (1)
0,95%
Keberadaan jentik nyamuk di penampungan air (bak mandi, gentong, dll). (total
responden = 105 KK)
Ada (7)
6,67%
11.
G.
Terpisah dari
rumah <10 m
(38)
36,19%
No.
1.
Pertanyaan
Apakah persalinan di keluarga Anda
2.
3.
4.
bulan?
Apakah balita anda ditimbang secara rutin
5.
6.
gizi seimbang?
Apakah keluarga Anda menggunakan air
7.
8.
9.
10.
11.
sesudah makan?
Apakah tidak ada anggota keluarga yang
merokok?
12.
40%
Ya
81
(77,14%)
Tidak
24
(22,86%)
92
(87,62%)
13
(12,38%)
89
(84,76% )
16
(15,24% )
96
(91,43% )
9
(8,57% )
75
(71,43% )
30
(28,57% )
101
(96,19%)
4
(3,81% )
65
(61,90% )
80
(76,19% )
40
( 38,10 % )
25
(23,81% )
65
(61,90% )
40
(38,10% )
75
(71,43%)
30
(28,57%)
16
(15,24%)
89
(84,76%)
94
(89,52%)
11
(10,48%)
24
13.
89
(84,76%)
16
(15,24%)
81
(77,14%)
24
(22,86%)
63
(60%)
42
(40%)
12
(11,43%)
93
(88,57%)
15.
16.
Strata PHBS
Strata PHBS
Sehat Pratama
Sehat Madya
Sehat Utama
Sehat Paripurna
Score
Persentase
70
67%
34
32%
1
1%
0
0%
Dari hasil survei di atas mengenai status kesehatan masyarakat, ditemukan beberapa
masalah kesehatan masyarakat di Dusun Komboran, Desa Paripurno, Kecamatan Salaman,
Kabupaten Magelang. Ditentukan sebagai masalah kesehatan yang persentasenya tidak sesuai
target SPM, yaitu (dalam prosentase):
1. Responden yang membawa balitanya selalu ke posyandu setiap bulan 89,66%
2. Responden yang tidak memiliki balita dengan gizi kurang atau BGM/buruk 96,55%
3. Pasangan yang menggunakan alat kontrasepsi 1,9%
4. Responden yang termasuk keluarga Kadarzi 88,79%
5. Langit-langit yang bersih, kuat, dantinggi minimal 2,75 meter 11,43%
6. Dinding permanen dan kedap air 40%
7. Lantai yang kedap air 15,24%
8. Responden yang memiliki pintu disetiap ruangan tidur 57,14%
9. Ventilasi yang terpasang dengan kasa 10,48%
25
BAB IV
ANALISIS MASALAH
A. Analisis Hasil Survei Mawas Diri Dusun Komboran, Desa Paripurno
26
Ditemukan 20 masalah dari hasil survey yang terdiri dari masalah fisik dan masalah
non-fisik. Selanjutnya 20 masalah tersebut, didiskusikan bersama dalam MMD.
Tiga belas(13) masalah fisik, adalah sebagai berikut:
1. Responden yang memiliki balita dengan gizi kurang atau BGM/buruk 96,55%
2. Langit-langit yang bersih, kuat, dantinggi minimal 2,75 meter 11,43%
3. Dinding permanen dan kedap air 40%
4. Lantai yang kedap air 15,24%
27
28
BAB V
TAHAP MUSYAWARAH MASYARAKAT DUSUN (MMD)
MMD dilaksanakan pada hari Kamis, 30 Juli 2015 di rumah Kepala Dusun, Dusun
Komboran yang dihadiri oleh Kepala Desa, Kepala Dusun, perwakilan RT dan RW, 4 kader
di Dusun Komboran, serta dengan fasilitator Dokter Muda Fakultas Kedokteran Universitas
Trisakti.
Dalam MMD dipaparkan hasil SMD yang bermasalah berdasarkan hasil survey (yang
persentasenya tidak sesuai dengan target pada SPM. Untuk itu perlu ditentukan persamaan
persepsi tentang masalah kesehatan yang muncul berdasarkan hasil survey tersebut dengan
warga Dusun Komboran. Dari hasil musyawarah, ternyata 20 masalah kesehatan yang timbul
akibat hasil yang tidak sesuai dengan target SPM telah disepakati bersama oleh petugas dan
masyarakat
Dusun
Komboran
masalah
yang
akan
dibahas
untuk
ditentukan
Urgency ( mendesaknya )
Seriousness (kegawatannya)
Growth (perkembangannya)
Potency (sumber daya)
Masing-masing indikator diberi skor 1-5. Hal tersebut dimaksudkan untukmemudahkan
warga masyarakat dalam memberikan penilaian pada setiap masalah yang ada.
29
1. Urgency (mendesaknya)
Nilai 1
= Tidak mendesak
2 = Kurang mendesak
3 = Cukup mendesak
4 = Mendesak
5 = Sangat mendesak
2. Seriousness (kegawatannya)
Nilai 1 = Tidak gawat
2 = Kurang gawat
3 = Cukup gawat
4 =Gawat
5 = Sangat gawat
3. Growth (perkembangannya)
Nilai 1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Cukup besar
4 = Besar
5 = Sangat Besar
4. Potency (potensi)
Nilai 1= Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Cukup
4 = Besar
5 = Sangat besar
Setiap warga peserta MMD diminta untuk memberikan skor atau nilai setiap masalah
berdasarkan masing-masing indikator U, S, G, P. Penentuan skoring dilakukan dengan cara
pemberian nilai pada secarik kertas oleh setiap warga yang hadir.
30
No
1
Masalah
Masih terdapatmya penyakit
Total
Urutan
4,7
1,5
16,2
Malaria
2
2,8
3,4
3,9
3,5
13,6
3,6
2,7
2,6
4,1
13
2,6
4,2
3,6
4,3
14,7
3,5
4,2
3,7
15,4
4,4
4,2
4,7
3,4
16,7
4,2
4,6
4,8
3,7
17,3
3,8
4,9
3,4
4,2
16,3
4,6
4,1
4,9
16,6
Berdasarkan data di atas, urutan prioritas masalah yang didapat sebagai berikut:
1. Masih terdapat jentik nyamuk
2. Masih terdapat SPAL yang kurang memadai
3. Pemberantasan sarang nyamuk 1 minggu sekali
4. Kurangnya kesadaran untuk membuang sampah ke TPS
5. Masih terdapat penyakit Malaria
6. Masih belum ada sarana pembuangan sampah
7. Masih ada rumah yang tidak memenuhi pencahayaan baik
8. Masih terdapatnya Balita BGM
9. Masih ada ventilasi yang belum dipasang kasa nyamuk
31
BAB VI
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Tahapan selanjutnya setelah dilakukan analisis penyebab masalah adalah memberikan
alternatif pemecahan masalah. Masalah yang terdapat di Dusun Komboran dikategorikan
menjadi masalah fisik dan nonfisik yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya dengan
alternatif pemecahan masalah yang tertulis pada tabel 7.
32
Masalah
1.
Penyebab
2.
Pemberantasan sarang
Nyamuk 1 minggu
sekali
4
Masih
kurangnya
kesadaran
warga
membuang sampah ke
TPS
Alternatif Pemecahan
Kurangnya kesadaran
masyarakat
untuk
menguras Bak Air
Masih
terdapat
genangan air
1. Penyuluhan
mengenai
3M+
2. Gotong royong setiap
minggu/bulan
membersihkan lingkungan
Karena kurangnya
pengetahuan
penduduk
tentang
sarana pembuangan
air limbah yang
memenuhi syarat
Kurangnya
lahan
rumah
untuk
membuat
SPAL
dengan jarak lebih
dari 10 m
Kurangnya dana
3. Penyuluhan
pembuatan
spal
yang
memenuhi
syarat
4. Pembuatan spal komunal
5. Usulan dana ABD / PMPN
- MP
6. Penyuluhan
Kurangnya petugas
yang
mengangkut
sampah
Kurangnya
kesadaran
masyarakat
Tidak ada TPA di
Kec. Salaman
Masyarakat
lebih
memilih membakar
sampah
33
5
Masih ada Penyakit
Malaria di sekitar
Dusun Komboran
Daerah Endogenus
Malaria
Bawaan
dari
pendatang
dan
penduduk
yang
sering keluar daerah
Kurangnya
pengetahuan tentang
pengobatan
dan
penularan
10. Penyuluhan
mengenai
Malaria
(pencegahanm
penularan,
gejala,
pengobatan)
11. Penggunaan obat, lotion,
raket, kelambu, dan kasa
pada ventilasi rumah
untuk
menghindari
nyamuk
Warga
untuk
sampah
memilih
membakar
12. Penyuluhan
pemilahan
dan pengolahan sampah
Kurangnya ekonomi
dan
pengetahuan
masyarakat tentang
adanya
penyakit
yang
diakibatkan
oleh
pencahayaan
yang kurang
13. Penyuluhan
14. Pengajuan bantuan ke
pemerintah
setempat
(jangka panjang)
Ibu
malu
jika
anaknya
dianggap
kurang Gizi
Kurangnya
kesadaran
ANC
(Ante Natal Care)
Kurangnya
pengetahuan warga
dari fungsinya kasa
nyamuk
16. Penyuluhan
tentang
pentingnya
dari
pemasangan kasa nyamuk
di ventilasi
6.
Masih belum
ada
sarana
pembuangan
sampah
7.
Masih ada rumah
dengan pencahayaan
yang kurang memadai
8.
Masih
BGM
ada
Balita
9.
Masih ada yang belum
memasang
ventilasi
dengan kasa nyamuk
5. Pemanfaatan kompos
6. Penyuluhan mengenai pemilahan sampah
7. Penyuluhan mengenai malaria (pencegahan, penularan, gejala, dan pengobatan)
8. Penggunaan obat anti nyamuk
9. Penggunaan lotion anti nyamuk
10. Penggunaan raket nyamuk
11. Penggunaan kelambu
12. Penggunaan kasa pada ventilasi rumah
13. Penyuluhan KIA
14. Lomba kebersihan rumah / RT / Dusun pada saat acara tertentu , missal : 17 agustus
15. Penyisipan materi kesehatan pada acara tertentu
16. Permintaan bantuan ke pemerintahan setempat (jangka panjang)
17. Pembuatan SPAL bersama aparatur setempat (jangka panjang)
18. Penyediaan lahan utk TPA (Jangka panjang)
BAB VII
STRATEGI PENENTUAN INTERVENSI MASALAH
A. Pengelompokan Intervensi Masalah
Tahapan intervensi masalah dirumuskan bersama dengan masyarakat Dusun
Komboran, Desa Paripurno, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. yang hadir dalam
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) pada tanggal 30 Juli 2015 di kediaman Kadus, Bapak
Surata Dusun Komboran, Desa Paripurno. Perumusan tersebut menggunakan Matrix tabel
2x2 seperti di bawah ini. Tabel ini berisi 2 kolom yaitu kategori mudah dan sulit serta 2 baris
yaitu kategori penting dan kurang penting. Tabel ini bertujuan untuk menentukan alternatif
pemecahan masalah yang dapat dikerjakan terlebih dahulu.
Dalam hal ini yang dimaksud dengan kategori mudah dan sulit adalah apakah kegiatan
tersebut mudah dilaksanakan atau sulit dilihat berdasarkan sumber daya manusia, pendanaan,
waktu, kemampuan, teknologi dan ketersediaan material. Sedangkan yang dimaksud dengan
penting atau kurang penting adalah seberapa besar masalah atau kegiatan ini memberikan
35
efek di kemudian hari baik efek yang ditimbulkan secara langsung maupun efek
ikutannya.Kegunaan tabel 2x2 adalah untuk membantu menentukan masalah atau rencana
kegiatan.Arti mudah/sulit: adalah dalam hal pelaksanaan kegiatan (tidak tergantung hasil/efek
kegiatan).
Kategori:
1. Mudah-penting: untuk rencana jangka pendek
2.Mudah-tak penting: jangka pendek
3.Sulit-penting: jangka menengah/panjang
Kurang penting
1. Penyuluhan
mengenai
3M+
royong
setiap
bulan
membersihkan lingkungan
4. Penyuluhan
tentang
pembuatan
mengenai
malaria
36
1.
2.
3.
4.
Jangka pendek:
1. Penyuluhan mengenai 3M+ / pemberantasan nyamuk malaria (anopheles)
2. Penyuluhan mengenai pembuatan SPAL yang benar dan hemat biaya
3. Gotong royong setiap bulan membersihkan lingkungan
4. Penyuluhan tentang pembuatan SPAL yang benar dan hemat biaya
5. Pemanfaatan kompos
6. Penyuluhan mengenai pemilahan sampah (orgnaik-anorganik)
7. Penyuluhan mengenai malaria (pencegahan, penularan, gejala, dan
pengobatan)
8. Penggunaan obat/lotion/raket anti nyamuk
9. Penggunaan kelambu
10. Penggunaan kasa pada ventilasi rumah
11. Penyuluhan KIA
Jangka Panjang
1. Pembuatan SPAL Komunal
2. Penyediaan lahan untuk TPA
3. Permintaan bantuan ke Pemerintah setempat
4. Penyisipan materi Kesehatan pada acara tertentu
5. Lomba kebersihan ( setiap 17 Agustus)
37
BAB VIII
TAHAPAN INTERVENSI
A. Rencana Pemecahan Masalah ( Plan of Action )
Setelah dapat menentukan intervensi masalah yang akan dilaksanakan, langkah
berikutnya yaitu membuat rencana pelaksanaan intervensi masalah ( Plan of Action ).
1) Rencana kegiatan
2) Rencana tujuan kegiatan
3) Rencana sasaran kegiatan
4) Rencana sumber daya manusia yang akan melaksanakan intervensi
5) Rencana lokasi pelaksanaan kegiatan
6) Rencana sumber pembiayaan intervensi
7) Rencana tolak ukur yang ingin dicapai
Sesuai dengan waktu pelaksanaan, kami membagi rencana pelaksanaan intervensi di
masyarakat menjadi dua yaitu :
1) Rencana pelaksanaan jangka pendek yaitu kegiatan yang dilaksanakan dalam
kurun waktu 1 tahun.
2) Rencana pelaksanaan jangka panjang yaitu kegiatan yang dilaksanakan dalam
kurun waktu 1 sampai 5 tahun.
Sesuai dengan tabel Plan of Action di bawah, realisasi pemecahan masalah yang akan
dilakukan Mahasiswa adalah pemecahan masalah yang termasuk ke dalam rencana jangka
pendek. Karena adanya kendala berupa keterbatasan waktu dan sumber daya maka alternatif
38
pemecahan masalah yang sesuai dengan pendapat masyarakat yang hadir dalam MMD saja
yang akan dilaksanakan.
39
Kegiatan
Tujuan
Penyuluhan
1. Meningkatkan
tentang
pemahaman
pentingnya
masyarakat
pemberantasan
mengenai
dan pencegahan
pentingnya
sarang sarang
pemberantasa
nyamuk
n
dan
pencegahan
sarang
nyamuk
Sasaran
Warga
Dusun
Komboran,
Desa
Paripurno
Lokasi
Rumah
kepala Dusun
Komboran
kediaman
kadus
Pelaksana
Petugas
puskesmas
Kader
Dokter
muda
2.
Warga
Dusun
Komboran,
Desa
Paripurno
Rumah
kepala Dusun
Komboran
kediaman
kadus
Petugas
puskesmas
Kader
Dokter
muda
Waktu
Dana
Metode
Minggu, 2 Dana dari Presentasi
Agustus
puskesmas menggunakan
2015
Salaman
power point,
dan sesi tanya
jawab
Tolak ukur
Proses :
Menjelaskan
kepada warga
tentang
pemberantasan
dan pencegahan
sarang sarang
nyamuk
Hasil :
Meningkatnya
pengetahuan
masyarakat
mengenai
pemberantasan
dan pencegahan
sarang sarang
nyamuk
Minggu, 2 Dana dari Presentasi
Proses :
Agustus
puskesmas menggunakan Menjelaskan
2015
Salaman
power point, kepada warga
dan sesi tanya tentang
gizi
jawab
seimbang
Hasil :
Meningkatnya
pengetahuan
masyarakat
mengenai gizi
seimbang
40
No
3.
Kegiatan
Penyuluhan
tentang
Pembuatan
SPAL
yang
memenuhi
syarat
Tujuan
Meningkatkan
pemahaman
masyarakat
mengenai
pentingnya SPAL
yang
memnuhi
syarat
Sasaran
Warga
Dusun
Komboran,
Desa
Paripurno
Lokasi
Rumah
kepala Dusun
Komboran
kediaman
kadus
Pelaksana
Petugas
puskesmas
Kader
Dokter
muda
Waktu
Dana
Metode
Minggu, 2 Dana dari Presentasi
Agustus
puskesmas menggunakan
2015
Salaman
power point,
dan sesi tanya
jawab
Tolak ukur
Proses :
Menjelaskan
kepada warga
tentang
pembuatan
SPAL
yang
memenuhi
syarat
Hasil :
Meningkatnya
pengetahuan
masyarakat
mengenai SPAL
yang baik
No
4.
Kegiatan
Penyuluhan
tentang
pemilahan
sampah Organik
dan Anorganik
serta
pengolahannya
Tujuan
Meningkatkan
pemahaman
masyarakat
mengenai
pemilahan
sampah Rumah
Tangga,
serta
pengelolaannya
Sasaran
Warga
Dusun
Komboran,
Desa
Paripurno
Lokasi
Rumah
kepala Dusun
Komboran
kediaman
kadus
Pelaksana
Petugas
puskesmas
Kader
Dokter
muda
Waktu
Dana
Metode
Minggu, 2 Dana dari Presentasi
Agustus
puskesmas menggunakan
2015
Salaman
power point,
dan sesi tanya
jawab
Tolak ukur
Proses :
Menjelaskan
kepada warga
tentang
pemilahan
sampah organic
dan Anorganik
serta
pengelolaannya
Hasil :
Meningkatnya
pengetahuan
masyarakat
mengenai
41
No
5.
Kegiatan
Pembinaan
kaderkader
yang ada untuk
menambah
pengetahuan
kader meliputi
penyampaian
materi tentang
masalah
kesehatan serta
pemecahannya
Tujuan
Sasaran
Meningkatkan
Kaderpengetahuan
kader
kader
tentang
masalah
kesehatan serta
pemecahannya
Lokasi
Dusun
Komboran,
Desa
Paripurno
Pelaksana
Petugas
puskes
Waktu
Setiap
bulan
sekali
pemilahan dan
pengelolaan
sampah rumah
tangga
Dana
Metode
Tolak ukur
3 Dana
Melalui
proses :
operasiona pertemuan dan Terlaksananya
l
diskusi secara pembinanya
puskesmas berkala
kader-kader
Salaman
hasil :
meningkatnya
pengetahuan
kader
tentang
masalah
kesehatan serta
pemecahannya
42
Jangka Panjang
No
1.
Kegiatan
Usulan
proposal
melalui
PNPM
mandiri pedesaan
untuk pembiayaan
pembuatan SPAL
Komunal
2. Pengusulan
. pembentukan
petugas
kesling
kepada
Dinkes
untuk
mengkoordinasi
program jamban
sehat,
sarana
pembuangan
sampah
yang
kedap air dan
tertutup
serta
rumah sehat.
Tujuan
Agar mendapat
dukungan dari
instalasi terkait
berupa
pendanaan dan
arahan untuk
pembangunan
SPAL
Komunal
Sasaran
PNPM-MP
tingkat
kecamatan
Terbentuknya
Dinkes
petugas
kesling
agar
program
jamban sehat,
sarana
pembuangan
sampah yang
kedap air dan
tertutup serta
rumah
sehat
agar
terkoordinir
dengan baik
Lokasi
Kantor
kepala desa
Pelaksana
Perangkat desa
dan
warga
dusun
Komboran,
Desa
Paripurno
Tempat
Kepala
yang telah puskesmas
disepakati
Setiap
Rumah
Warga
Waktu
Sesuai
dengan
kesepakatan
bersama
Dana
Metode
Swadaya
Musyawarah
sesuai hasil mufakat
MUSRENB
ANGDES
Sesuai
dengan
kesepakatan
bersama
Dana
operasional
puskesmas
Dana
swadaya
warga
Tolak ukur
Proses:
pembuatan
proposal
permohonan
dana
Hasil:
persetujuan
permohonan
proposal
Melalui
pengajuan
proposal
Proses :
Diterimanya
pengusulan
pembentukan
petugas kesling
kepada Dinkes
Hasil:
Terbentuknya
petugas kesling
untuk program
jamban
sehat,
sarana
pembuangan
sampah
yang
kedap air dan
tertutup
serta
rumah sehat.
Membentuk
Proses:
suatu panitia Dilaksanakanny
lomba untuk a
lomba
43
bersih
sehat
dan Desa
Paripurno
Dusun
Komboran,
Desa
Paripurno
Paripurno
bersama
Dusun
Komboran,
Desa
Paripurno
pemberian
niai
kebersihan
setiap tanggal 17
Agustus
Hasil:
terciptanya
lingkuna rumah
warga
yang
bersih dan sehat
44
BAB IX
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
A. PRA SURVEI MAWAS DIRI (SMD)
Pra SMD dilaksanakan pada Senin, 27 Juli 2015 di kediaman Kadus, Bapak Surata
Dusun Komboran, Desa Paripurna. Pertemuan ini dilaksanakan dengan tujuan :
1. Perkenalan serta menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan mahasiswa fakultas
kedokteran Trisakti yaitu akan dilakukan SMD pada tanggal 28-29 Juli 2015, dengan
cara membagikan kuisioner ke 105 KK di dusun Komboran.
2. Menjelaskan isi dari kuisioner berupa pertanyaan-pertanyaan yang kemudian akan
dievaluasi apakah terdapat masalah yang ada di dusun Komboran.
Rincian Kegiatan
Hari / tanggal:
Tempat:
Peserta:
Acara:
1. Pembukaan dan penjelasan susunan acara oleh perwakilan mahasiswa fakultas kedokteran
Trisakti
2. Sambutan
- Bapak Kepala dusun Komboran
- dr. Hartoyo, M.Kes selaku pembimbing kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan
Masyarakat di kota Magelang
3. Presentasi isi kuisioner Survei Mawas Diri oleh perwakilan mahasiswa
4. Penutupan oleh mahasiswa
B. SURVEI MAWAS DIRI (SMD)
SMD dilaksanakan pada 28-29 Juli 2015 di Dusun Komboran, dengan cara
mengunjungi rumah ke rumah. Surveyor adalah kader desa didampingi oleh dokter muda
FK Trisakti. Sasaran survey sebanyak 105 rumah KK di dusun Komboran. Sebagai
responden adalah KK atau yang dianggap KK. Survey dilakukan dengan cara pengamatan,
wawancara dengan kuisioner terstruktur.
Musyawarah Masyarakat Desa yang dilaksanakan pada hari Kamis, 30 Juli 2015 di kediaman
Bapak Surata. Pertemuan ini dilaksanakan dengan tujuan:
1. Melakukan pembahasan hasil Survei Mawas Diri (SMD) yang telah dilakukan
2. Membuat kesepakatan masalah yang ditemukan melalui SMD.
3. Menentukan prioritas masalah yang ditemukan melalui SMD.
4. Merumuskan rencana kegiatan serta pelaksanaan kegiatan
Rincian Kegiatan MMD
Hari / tanggal
Tempat
Peserta
Acara
1. Pembukaan dan penjelasan susunan acara oleh perwakilan mahasiswa fakultas kedokteran
Trisakti
2. Presentasi Hasil Survei Mawas Diri Dusun Ngaran II oleh perwakilan mahasiswa
3. Diskusi persamaan persepsi masalah
4. Menjelaskan cara penilaian untuk menentukan prioritas masalah
Cara penentuan prioritas
Penentuan hasil prioritas dan alternatif pemecahan masalah
5. Diskusi penentuan program Intervensi desa, tujuan, sasaran, dan waktu penyuluhan.
6. Penutupan oleh dr. Hery Sumantyo, M.PH, selaku pembimbing dari Puskesmas Salaman
46
BAB X
INTERVENSI
Telah dilakukan intervensi dusun dalam bentuk penyuluhan di Dusun Komboran, Desa
Paripurno. Intervensi dilakukan pada hari Minggu, 2 Agustus 2015 dilaksanakan di kediaman
Kepala Dusun di dusun Komboran, Desa Paripurno pada pertemuan Posyandu Balita dan Lansia.
Peserta pertemuan adalah kader desa, ibu- ibu yang memiliki balita, para lansia, dan beberapa
penduduk desa. Dalam penyuluhan ini, disajikan materi mengenai mengenai ASI eksklusif,
pentingnya balita di bawa ke Posyandu, Kesehatan Ibu dan Anak, Malaria dan Pembuatan SPAL
yang memenuhi syarat.
A. Pelaksanaan Intervensi
Pada saat dilakukan penyuluhan, peserta yang hadir memberi respon cukup baik dari
permulaan penyuluhan sampai akhirnya mengerti. Respon diwujudkan dengan adanya pertanyaan
sesuaitopik penyuluhan. Dengan penyuluhan ini diharapkan masyarakat mengerti cara mengatasi
permasalahan kesehatan yang ada sehingga dapat membantu pencapaian MDGs dengan membentuk
Dusun Komboran menjadi Dusun Sehat menuju Desa Sehat.
B. Laporan Kegiatan Intervensi
Sesi
: Penyuluhan 1 penyuluhan 4
Peserta
: kader desa, ibu- ibu yang memiliki balita, para lansia, dan beberapa
Penduduk desa
Acara
:
1. Pembukaan
2. Penyuluhan 1- penyuluhan 4
3. Sesi tanya jawab
4. Penutup
47
48
BAB XI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil survei kesehatan di Dusun Komboran, desa Paripurno, kecamatan
Salaman, Kabupaten Magelang, didapatkan 20 masalah berdasarkan target SPM. Setelah di
musyawarahkan melalui kegiatan MMD, didapatkan 9 masalah yang telah disepakati bersama dan
ditentukan prioritasnya dari pihak puskesmas dan pihak warga Dusun Komboran. Permasalahan
yang ditemukan yaitu Masih terdapat jentik nyamuk, masih terdapat SPAL yang kurang memadai,
49
pemberantasan sarang nyamuk 1 minggu sekali, kurangnya kesadaran warga membuang sampah ke
TPS, masih terdapat penyakit Malaria, masih bekum ada sarana pembuangan sampah, masih
terdapat rumah dengan pencahayaan kurang baik, masih terdapat balita BGM, masih terdapat
ventilasi yang belum dipasang kasa nyamuk.
Setelah ditentukan prioritas masalah maka dilakukan pemecahan masalah sesuai masalah
yang didapatkan salah satunya dengan mengadakan penyuluhan pada warga Dusun Komboran
dengan harapan meningkatnya pengetahuan warga Dusun Komboran tentang masalah kesehatan
yang dialami oleh warga dusunnya.
B. Saran
1. Terhadap perangkat desa dan tokoh masyarakat
Kepala desa, perangkat dusun dan tokoh masyarakat tetap aktif membina dan menggerakkan
warga Dusun Komboran secara berkesinambungan dalam upaya meningkatkan kesadaran
warga mengenai pentingnya perilaku hidup sehat dan kesehatan lingkungan. Perlu dilakukan
tindak lanjut atas pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang telah dilakukan agar warga Dusun
Komboran, secara bertahap mulai menyadari dan memahami perilaku hidup bersih dan
sehat.
2. Terhadap pihak pengelola kesehatan.
a. Peningkatan frekuensi pemantauan terhadap masalah kesehatan yang ada di Dusun
Komboran
b. Melakukan evaluasi dan tindak lanjut atas kegiatan pemantauan secara rutin dan
berkelanjutan.
c. Perlu adanya peningkatan frekuensi kesehatan sehingga memperluas pengetahuan
warga Dusun Komboran.
d. Meningkatkan peran serta kader-kader kesehatan dalam meningkatkan kesadaran
warga. Dan juga membantu perangkat desa untuk berkoordinasi dengan pihak-pihak
lain yang dapat membantu memecahkan masalah-masalah kesehatan yang timbul.
50
BAB XII
PENUTUP
Demikian laporan hasil survei kesehatan dan rencana intervensi kesehatan warga Dusun
Komboran, Desa Paripurno, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah yang
terlaksana dengan baik, berkat kerjasama antara warga desa, perangkat desa, dan instansi yang
terkait. Dengan kerjasama yang baik tersebut akan didapatkan alternatif pemecahan masalah dari
masalah-masalah yang timbul pada warga desa, dan kemudian diambil alternatif pemecahan
masalah terbaik. Besar harapan kami dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi
seluruh pihak yang terkait dalam mewujudkan Desa Paripurno menjadi desa sehat.
Untuk selanjutnya diharapkan warga desa dan perangkat desa aktif melanjutkan dan
membina kegiatan-kegiatan kesehatan yang telah ada secara berkesinambungan, guna tercapai desa
siaga dan sehat.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat yang berarti dalam upaya peningkatan
kesehatan warga Dusun Komboran, Desa Paripurno, Kecamatan Salaman , Kabupaten Magelang,
Jawa Tengah.
51
DAFTAR PUSTAKA
1. Muninjaya Gde. Manajemen Kesehatan. EGC: Jakarta; 2002.
2. Hartoyo. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Survei Mawas Diri dan Intervensi
Masyarakat dalam Bentuk Pendekatan Kemasyarakatan. Magelang; 2011.
3. Hartoyo. Konsep Pendekatan Masyarakat dalam Kaitannya dengan Desa Siaga. Magelang;
2011.
4. Hartoyo. Kegiatan Kepaniteraan di Puskesmas Kabupaten Magelang. Magelang; 2011.
5. Budiharja. Pedoman Pelaksanaan Desa Siaga di Jawa Tengah. Semarang; 2006
52
I. IDENTITAS RESPONDEN
Nama Responden
Alamat
Tanggal Wawancara
:........................................................
2. Umur
: .................................................................
3. Jenis Kelamin
: L/P
4. Pendidikan
: .................................................................................................
5. Pekerjaan
: ..................................................................................................
6. Anggota keluarga
NO Nama
L/P Umur
Pendidikan
7.
Jumlah
penghasilan per bulan : Rp. .....................................................................
a. kurang dari 900.000
b. 900.000 1.500.000
c. lebih dari 1.500.000
A. AKSES PELAYANAN DAN PEMBIAYAAN KESEHATAN
1. Bila Anda atau anggota keluarga lainnya sakit, di mana berobatnya?
a. Tenaga kesehatan (mantri, dokter, bidan desa, puskesmas, rumah sakit)
b. Tradisional (dukun atau alternatif)
c. Diobati sendiri
d. Lain-lain, sebutkan :.............................................................................................
2. Berapa jarak dari rumah Anda sampai ke fasilitas kesehatan (Puskesmas, Pustu,
Polindes, Praktek Swasta) yang ada?
a. Kurang dari 1 km
c. 6-10 km
b. 1-5 km
d. > 10 km
53
: 1. Ya
2. Tidak
: 1. Ya
2. Tidak
: 1. Ya
2.
Tidak
d. Tabulin (Tabungan Ibu Bersalin) : 1. Ya
2. Tidak
b. Tidak, alasan
16. Apakah Anda selalu membawa buku KIA setiap ke Posyandu?
a. Ya
b. Tidak, alasan
17. Apakah Anda sudah pernah membaca buku KIA?
a. Ya
b. Tidak
18. Apakah Anda mengerti isi buku KIA,tentang : (Jawaban boleh >1)
a. Cara memberi makan anak
b. Cara merangsang perkembangan anak
c. Pemberian vit. A pada anak
d. Obat yang harus disediakan dirumah
e. Tidak
19. Apakah dalam keluarga Anda ada balita dengan status gizi kurang/BGM/buruk (lihat dalam
KMS)?
a. Ya, apa tindakan yang Anda lakukan
b. Tidak
IBU HAMIL
20. Apakah dikeluarga anda terdapat ibu hamil?
a. Ya
b. Tidak, bila tidak pertanyaan langsung dilanjutkan ke no.41
21. Jika ya, apakah selama kehamilan ini, ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan ?
a. Ya
b. Tidak
22. Jika ya, apakah selama kehamilan ini, ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan dimana?
a. Rumah Sakit
b. Puskesmas
c. Dokter/Dokter Spesialis Kandungan
d. Bidan Desa setempat
e. Bidan Praktek swasta lain.
23. Apakah selama kehamilan ini, ibu hamil punya buku KIA?
a. Ya
b. Tidak
24. Apakah ibu hamil selalu membawa buku KIA setiap periksa kehamilan?
56
a. Ya
b. Tidak, alasan: ..
25. Apakah ibu hamil sudah pernah membaca buku KIA?
a. Ya
b. Tidak
26. Apakah ibu hamil mengerti isi buku KIA tentang : (Jawaban boleh >1)
a. Anjuran pemeriksaan kehamilan secara rutin
b. Pemberian imunisasi pada ibu hamil
c. Tanda bahaya kehamilan
d. Tanda bayi akan lahir
e. Tidak mengerti
27. Apakah ibu hamil melakukan pemeriksaansesuai usia kehamilan ? (lihat Buku KIA atau
Kartu Periksa lainnya :
min 1 x pada T1, 1x pada T2 dan 2 x pada T3)
a. Ya
b. Tidak, alasan : ...........................................
28. Dimana rencana tempat melahirkan ?
a. Rumah sakit
b, Puskesmas
c. Dokter/Dokter Spesialis Kandungan
d. Bidan
e. Dukun
f. Lainnya, sebutkan : .................................................
29.Siapakah rencana penolong persalinannya?
a. Dokter
b. Bidan
c. Dukun
d. Sendiri/keluarga
30. Apakah ibu pernah mengalami gangguan kehamilan?
a. Ya, sebutkan:.
b. Tidak
31. Apakah anda memiliki stiker P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi)?
a. Ya
b. Tidak
57
32. Apakah di depan rumah (dinding luar) ibu hamil telah terpasang stiker P4K(Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi)?
a. Ya
b. Tidak, alasan ..
33. Apakah selama kehamilan ini, ibu mendapat TTD (Tablet Tambah Darah) (minimal 90 tablet
selama masa kehamilan, isian sesuaikan dengan umur kehamilan ibu)? (ket : indikator kadarzi )
a. Ya
b. Tidak, alasan
34. Apakah Anda/keluarga Anda mengetahui kelas ibu hamil (untuk ibu hamil usia kehamilan
20-32 minggu)?
a. Ya
b. Tidak
35. Apakah Anda/keluarga Anda ada yang pernah mengikuti kelas ibu hamil?
a. Ya
b. Tidak
36. Apa saja yang dibicarakan dalam kelas ibu hamil? (bila pernah ada yang mengikuti kelas ibu
hamil)
a. Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan
b. Perawatan kehamilan
c. Persalinan
d. Perawatan nifas
e. Tidak tahu
37. Bagaimanakah respon dari suami atau keluarga anda setelah anda mengikuti kelas ibu hamil?
a. Setuju
b. Kurang setuju
c. Tidak setuju
38. Apakah ibu hamil/keluarga mengetahui tentang JAMPERSAL (Jaminan Persalinan) ?
a. Ya
b. Tidak tahu.
LAIN-LAIN :
39. Apakah di keluarga anda terdapat Pasangan Usia Subur (usia 15-45 tahun dan menikah)
a. Ya
b. Tidak, pertanyaan langsung dilanjutkan ke no.37
58
a. Tak ada
b. Ada.
c. Ada, dan berfungsi baik.
9. Apakah rumah anda mempunyai pencahayaan (pencahayaan alamiah)?
a. Tidak terang, tidak dapat digunakan untuk membaca
b. Kurang terang, bila untuk membaca mata terasa sakit.
c. Terang, enak untuk membaca dan tidak silau.
10. Pencegahan terhadap kenungkinan resiko penularan penyakit oleh hewan
serangga/nyamuk, setiap ventilasi
rumah dipasangi kasa nyamuk :
a. Tidak ada
b. Ada sebagian, terutama kamar tidur.
c. Ada pada semua ventilasi
I.2. SARANA SANITASI
1. Apakah rumah anda mempunyai sarana air bersih :
a. Sumur gali
b. Sumur pompa tangan.
c. PDAM.
PERTANYAAN KHUSUS TENTANG SUMUR GALI (Bila jawaban pertanyaan
nomor 1 dijawab a.)
1) Apakah airnya keruh : ya/tidak
2) Apakah airnya berwarna
: ya/tidak
10) Apakah ember dan tali timba sewaktu-waktu diletakkan sedemikian rupa
sehingga memungkinkan pencemaran? : ya/tidak
11) Apakah bibir sumur (cincin) tidak sempurna sehingga memungkinkan air
merembes ke dalam sumur? : ya/tidak
12) Apakah dinding semen sepanjang kedalam 3 m dari atas permukaan tanah
tidak diplester tutup rapat/sempurna? : ya/tidak
2. Kepemilikan dan kualitas SAB (Sarana Air Bersih) (lihat jawaban nomor 1):
a. Bukan milik sendiri, tidak memenuhi syarat
b. Milik sendiri, tidak memenuhi syarat.
c. Bukan milik sendiri tapi memenuhi syarat.
d. Milik sendiri dan memenuhi syarat
3. Apakah di rumah anda terdapat jamban?
a.
Tidak ada
Tidak ada.
Tidak ada
b.
Kadang-kadang
c.
Seminggu.
b.
Tiap 3 hari.
c.
Setiap hari.
Dibuang ke sungai/kebun/kolam/sembarangan
b.
Ke WC/jamban
Dibuang ke sungai/kebun/kolam/sembarangan
b.
Ke TPS/Petugas sampah.
c.
Dimanfaatkan/daur ulang.
a. Ada.
b. Tidak ada.
9. Keberadaan nyamuk dalam rumah :
a. Ada.
b. Tidak ada.
10.
Apakah terdapat jentik nyamuk di penampungan air (bak mandi, gentong, dll)
Pertanyaan
.
1
terampil?
Apakah di keluarga anda hanya memberi ASI ekslusif saja pada bayi
3
4
5
6
7
sehari-hari?
Apakah keluarga anda biasa BAB di jamban sehat?
Apakah keluarga anda sehari-hari membuang sampah pada
8
9
tempatnya?
Apakah keluarga anda yang sedang hamil kontrol minimal 4 kali ?
Apakah keluarga anda menggunakan lantai rumah kedap air (bukan
10
tanah)?
Apakah keluarga anda biasa melakukan aktifitas fisik min 30 menit
11
12
tiap hari?
Apakah TIDAK ada anggota keluarga yang merokok?
Apakah keluarga anda biasa mencuci tangan dengan sabun sebelum
Ya*
Tidak*
NILAI
64
13
14
15
16
Kesehatan/JAMKESMAS
Apakah di lingkungan anda melakukan pemberantasan sarang
nyamuk (PSN) seminggu sekali?
Jumlah
Keterangan :
Pengisian kolom NILAI : Bila jawaban = ya, diberi nilai = 1
Bila jawaban = tidak , diberi nilai = 0
Kesimpulan PHBS Rumah Tangga, keluarga ini temasuk strata :
a. Sehat Pratama (jumlah jawaban Ya 1 sd 5)
b. Sehat Madya (jawaban Ya 6 sd 10)
c. Sehat Utama (jawaban Ya 11 sd 15)
d. Sehat Paripurna(jawaban Ya 16)
b.
Tidak
65
3. Malaria
Gejala : demam disertai menggigil
a.
b.
Tidak
4. Demam Berdarah
Gejala : demam tinggi mendadak disertai bintik-bintik merah pada kulit, mimisan
a.
b.
Tidak
5.Demam Chikungunya
Gejala : Demam tinggi, linu pada persendian, sulit berjalan,timbul bintik-bintik merah pada
kulit
a.
b.
Tidak
7. Demam Tifus
Gejala : panas disertai nyeri perut, mual, muntah
a.
b.
Tidak
8. Gatal-gatal
a. Ya, sebutkan penderitanya ................................
Umur : ......... thn
c.
Tidak
9. Campak (Gabagen)
a. Ya, sebutkan penderitanya ...................................
Umur : ......... thn
66
b.Tidak
10. Hepatitis (Sakit Kuning)
Gejala : nyeri perut, disertai warna kuning pada mata, kencing seperti air teh
a. Ya, sebutkan penderitanya ................................
Umur : ......... thn
b. Tidak
11. Varicella (Cacar Air, Cangkrang)
a. Ya, sebutkan penderitanya ..................................
Umur : ......... thn
b. Tidak
12. Flu Burung
Gejala : demam tinggi disertai sesak nafas, denganriwayat kontak dengan unggas yang mati
mendadak,
atau unggas yang positif flu burung.
a. Ya, sebutkan penderitanya ..............................
Umur : ........... thn
b. Tidak
13. Pneumoni (pada bayi dan anak balita)
Gejala : sesak nafas, panas, batuk
a. Ya, sebutkan penderitanya ............................
Umur : ............thn
b. Tidak
14. Asma
Gejala : sesak napas disertai bunyi napas nyaring (mengi), kadang tanpa demam
a.Ya, sebutkan penderitanya .......... umur..thn
b. Tidak
1 Apakah mempunyai tanaman obat keluarga (TOGA) minimal 3 jenis?
5 a. Ya, sebutkan..
b. Tidak
16. Di keluarga anda apakah pernah terjadi kematian bayi (0-12 bulan dalam 1 tahun terakhir)
(ditujukan untuk
semua KK)
a. Ya,
penyebabnya:
b. Tidak
17. Di keluarga Anda, apakah pernah terjadi kematian anak balita (usia 1-5tahun) [untuk
67
disemua KK 1 tahun
terakhir] ?
a. Ya, penyebabnya .
b. Tidak
18. Di keluarga Anda pada tahun 2011, apakah pernah terjadi kematian ibu hamil (untuk semua
KK):
a. Ya,penyebabnya : ...
b. Tidak
Paripurno, Juli 2015.
Surveyor
68
69
70