Anda di halaman 1dari 70

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah hasil interaksi berbagai faktor, baik faktorinternal (fisik dan psikis)
maupun faktor eksternal (sosial, budaya, lingkungan fisik,politik, ekonomi, pendidikan, dan
sebagainya).1
Menurut Undang-Undang Kesehatan No.23 tahun 1992, kesehatan adalah suatu
keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomi.1
Menurut WHO, kesehatan merupakan segala bentuk kesehatan badan, rohani/mental,
dan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, atau kelemahan.
Menurut Hendrick L. Bloem (1974) seperti dikutip Azwar (1983),terdapat empat
faktoryang besar pengaruhnya terhadap kesehatan, yaitu faktor lingkungan, faktor perilaku,
faktor pelayanan kesehatan,dan faktor keturunan yang saling mempengaruhi. Lingkungan
sebagai faktor terbesar, selain langsung mempengaruhi kesehatan, juga mempengaruhi
perilaku, dan perilaku juga sebaliknya mempengaruhi lingkungan dan faktor lainnya
(pelayanan kesehatan dan keturunan). Status kesehatan akan tercapai secara optimal, apabila
keempat faktor tersebut secara bersama - sama mempunyai kondisi yang optimal.1
Lawrence Green (1980) menjelaskan bahwa perilaku dilatar belakangi atau dipengaruhi oleh
tiga faktor pokok, yaitu: faktor-faktor predisposisi (predisposing factors), faktor-faktor yang
mendukung (enabling factors), faktor-faktor yang memperkuat atau mendorong (reinforcing
factors). Oleh sebab itu, pendidikan kesehatan sebagai faktor usaha intervensi perilaku harus
diarahkan kepada ketiga faktor pokok tersebut. Skema dari Bloom dan Green tersebut dapat
dimodifikasi.
Dari diagram tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa peranan pendidikan kesehatan
adalah melakukan intervensi perilaku sehingga perilaku individu, kelompok atau masyarakat
sesuai dengan nilai-nilai kesehatan. Dengan perkataan lain, pendidikan kesehatan adalah
suatu usaha untuk menyediakan kondisi psikologis dari sasaran agar mereka berperilaku
sesuai dengan tuntutan nilai-nilai kesehatan.1
Konsep pembangunan kesehatan di Indonesia dimulai dengan pemikiran tentang
paradigma sehat. Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir atau model pembangunan
kesehatan yang melihat masalah kesehatan saling berkait dan mempengaruhi dengan banyak
faktor yang bersifat lintas sektor, dan upayanya lebih diarahkan pada peningkatan,
1

pemeliharaan dan perlindungan kesehatan, bukan hanya penyembuhan orang sakit atau
pemulihan kesehatan.2,3 Secara umum konsep paradigma sehat dapat menghasilkan dua poin
penting, yaitu mencegah lebih baik daripada mengobati, dan pentingnya pemberdayaan
masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dan hidup dalam lingkungan yang sehat.
Berdasarkan konsep paradigma sehat dirumuskan visi Indonesia sehat. Visi Indonesia
sehat dapat terwujud jika semua komponen masyarakat dapat berada dalam kondisi sehat. Hal
tersebut harus dimulai dari komponen pemerintahan terkecil yaitu dusun sehat. Dusun sehat
adalah gambaran warga dusun masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan
kesehatan, yaitu masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, secara adil dan
merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.3
Upaya kesehatan ialah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat. Upaya mewujudkan kesehatan ini
dilakukan oleh individu, kelompok masyarakat, lembaga pemerintahan, ataupun swadaya
masyarakat (LSM). Upaya mewujudkan kesehatan itu dapat dilihat dari dua aspek, yakni
pemeliharaan kesehatan dan peningkatan kesehatan.
Pemeliharaan kesehatan mencakup dua aspek, yaitu aspek kuratif (pengobatan
penyakit) dan aspek rehabilitatif (pemulihan kesehatan setelah sembuh dari sakit/cacat).
Sedang peningkatan kesehatan mencakup dua aspek, aspek preventif (pencegahan penyakit)
dan aspek promotif (peningkatan kesehatan itu sendiri). Upaya kesehatan promotif
mengandung makna bahwa kesehatan seseorang atau kelompok harus selalu diupayakan
sampai tingkat yang optimal.3
Pemberdayaan masyarakat ialah suatu upaya atau proses untuk menumbuhkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi, memelihara,
melindungi dan meningkatkan kesehatan. Dari batasan ini dapat diuraikan bahwa secara
bertahap tujuan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah agar tumbuhkesadaran,
pengetahuan dan pemahaman akan kesehatan bagi individu, kelompok atau masyarakat, serta
timbul kemauan atau kehendak sebagai bentuk lanjutan dari kesadaran dan pemahaman
terhadap kesehatan.
Timbulnya kemampuan masyarakat di bidang kesehatan berarti masyarakat, baik
secara individu maupun 1 kelompok telah mampu mewujudkan niat kesehatan mereka dalam
bentuk perilaku sehat.3

Tahap-tahap

penggerakan

atau

pemberdayaan

masyarakat:adalah

dengan

pengembangan tim petugas, pengembangan tim di masyarakat, Survei Mawas Diri,


Musyawarah Masyarakat Desa, dan Pelaksanaan kegiatan.3
Upaya pemberdayaan masyarakat jika dilaksanakan secara optimal dapat mendukung
tercapainya visi Indonesia Sehat. Indonesia sehat dapat tercapai dari tahapan yang paling
bawah yaitu terciptanya RT, RW atau Dusun sehat.
Cara agar tercapainya Dusun Sehat adalah:Mewujudkan masyarakat untuk berperilaku
hidup bersih dan sehat, Menciptakan kewaspadaan dan partisipasi masyarakat di bidang
kesehatan, Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengenal dan mengatasi
permasalahan kesehatan, Menciptakan dukungan tokoh masyarakat dan perangkat desa/dusun
dalam pembangunan kesehatan masyarakat di desa, mewujudkan pelayanan kesehatan dasar
yang dilaksanakan oleh masyarakat dan tenaga profesional kesehatan.
Untuk mencapai desa sehat, diharapkan suatu desa menjadi desa siaga terlebih
dahulu.Desa siaga adalah suatu kondisi masyarakat tingkat desa yang memiliki kesiapan
sumber daya potensial dan kemampuan mengatasi masalah kesehatan, bencana dan
kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Tujuan umum desa siaga mengembangkan
kepedulian serta kesiapsiagaan masyarakat desa dalam mencegah dan mengatasi masalah
kesehatan, bencana, dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri untuk menunjukkan desa
sehat.
Alasan dipilihnya Dusun Komboran untuk dilakukannya survei mawas diri karena
Dusun Komboran memiliki sumber daya potensial untuk dijadikan desa siaga aktif. Desa
siaga aktif adalah bentuk pengembangan dari desa siaga, yang penduduknya dapat mengakses
dengan mudah pelayanan kesehatan dasar, yang memberikan pelayanan setiap hari melalui
Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau sarana kesehatan yang ada diwilayah tersebut seperti
puskesmas, pustu atau sarana kesehatan lainnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dirumuskan beberapa masalah, yaitu
masalah kesehatan apa yang terdapat di Dusun Komboran, Desa Paripurno, bagaimana
pola perilaku masyarakat, lingkungan, pelayanankesehatan, kependudukan, kesadaran,
dan lain-lain Dusun Komboran, Desa Paripurno, yang mempengaruhi status kesehatan di
dusun tersebut, apa saja alternatif pemecahan masalah kesehatan yang terdapat di Dusun
Komboran, Desa Paripurno?
3

C. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah:

Tujuan Umum:
Menganalisa masalah kesehatan masyarakat di Dusun Komboran, Desa Paripurno,
serta melakukan kegiatan intervensi terhadap berbagai masalah yang ditemukan.

Tujuan Khusus:
1. Mengetahui data umum (keadaan geografis, demografi, dan sosial ekonomi) di
Dusun Komboran, Desa Paripurno.
2. Mengetahui masalah kondisi lingkungan (perumahan, sumber air, jamban, saluran
pembuangan air limbah / SPAL, dan pembuangan sampah) di Dusun Komboran,
Desa Paripurno.
3. Mengetahui pola perilaku yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat di
Dusun Komboran, Desa Paripurno.
4. Mencari masalah kesehatan, bersama warga Dusun Komboran, Desa Paripurno.
5. Bersama dengan masyarakat mencari upaya pemecahan masalah kesehatan Dusun
Komboran, Desa Paripurno.

D. Manfaat Kegiatan
1. Bagi warga Dusun Komboran, Desa Paripurno, Kecamatan Salaman, Kabupaten
Magelang:
a. Mengetahui masalah kesehatan yang ada di dusunnya
b. Mampu mengadakan Survei Mawas Diri dalam membahas masalah kesehatan
yang ada di Dusun Komboran, Desa Paripurno, Kecamatan Salaman.
c. Mampu memanfaatkan potensidi Dusun Komboran, Desa Paripurno,
Kecamatan Salaman, untuk menyelesaikan berbagai masalah kesehatan.
d. Menumbuhkan kesadaran berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
2. Bagi Puskesmas:
Mengetahui masalah kesehatan yang ada di Dusun Komboran, Desa Paripurno,
Kecamatan Salaman sehingga dapat mencari solusi mengatasi masalah kesehatan.
3. Bagi Mahasiswa:
Menambah pengetahuan mengenai kegiatan Survei Mawas Diri dan Musyawarah
Masyarakat Desa.

E. Metodologi
Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan di Dusun Komboran, Desa Paripurno,
Kecamatan Salaman meliputi empat langkah pokok sebagai berikut:
a) Pendekatan tingkat desa (Pertemuan Pra SMD)
Pra-SMD merupakan sebuah pertemuan dengan perangkat dusun, Ketua
RT/RW, Kader/tokoh masyarakat. Pertemuan ini menjelaskan tentang perlunya peran
serta masyarakat dalam bidang kesehatan, SMD dan cara pengisian kuesioner, serta
MMD.
b) Survei Mawas Diri (SMD)
SMD adalah suatu survei yang dilakukan oleh warga sendiri yang
mempunyai tujuan untuk mengetahui masalah kesehatan di wilayah dusun tersebut
dengan cara pengamatan, wawancara, dan pengisian kuesioner terstruktur.
c) Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Pada tahap ini dilakukan pertemuan dengan perangkat desa, dusun, kader,
tokoh masyarakat, dan masyarakat untuk membahas hasil SMD. Dipaparkan beberapa
masalah yang ditemukan dari SMD kemudian dilakukan pemungutan suara untuk
ditentukan prioritasnya dengan menggunakan metode tabel (USGP).
d) Kegiatan intervensi.
Selanjutnya dicari alternatif-alternatif pemecahan dari seluruh masalah yang
ada. Tahapan intervensi masalah yang dirumuskan bersama dengan menggunakan
tabel 2 x 2, yang berisi 2 kolom kategori mudah dan sulit serta 2 baris kategori penting
dan kurang penting. Tabel ini bertujuan untuk menentukan rencana kegiatan yang
dapat dilakukan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Adapun tahapan
berikutnya adalah intervensi terhadap masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan
yang ada. Intervensi oleh dokter muda ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan yang
disesuaikan dengan situasi, kondisi, waktu, serta sumber daya yang ada pada warga
Dusun Komboran, Desa Paripurno, Kecamatan Salaman.
Persentase Target Standart Pelayanan Minimal
1. Balita BGM SPM <1,5%
2. Pasangan yg menggunakan KB : 80%
3. Balita dibawa ke posyandu : 80%

4. Komponen rumah sehat (Langit-langit yang bersih, kuat, dan tinggi minimal 2,75
meter, dinding permanen dan kedap air, lantai yang kedap air , memiliki pintu
disetiap ruangan tidur , ventilasi yang terpasang dengan kasa , lubang asap dapur
dan berfungsi dengan baik, keluarga yang setiap hari membuka jendela rumah, dan
pencahayaan alamiah yang terang) : 70%
5. Persalinan ditolong tenaga kesehatan : 95%
6. Pemberian ASI eksklusif sampai usia 6 bulan : 80%
7. Makan dengan gizi seimbang : 80%
8. Kandang ternak dan terpisah >10 meter : 100%
9. Keluarga yang anggota keluarganya merokok : 70%
10. Keluarga yang di lingkungannya terbiasa melakukan pemberantasan sarang
nyamuk seminggu sekali : 70%
11. Jamban yang memenuhi syarat : 75%
12. Rumah yang memiliki sarana pembuangan air limbah yang jaraknya dengan
sumber air >10 meter : 75%

BAB II
DATA UMUM DESA PARIPURNO
DAN
6

DUSUN KOMBORAN
Survei kesehatan (SMD) dilakukan di Dusun Komboran, Desa Paripurno, Kecamatan
Salaman, yang dilakukan oleh kader difasilitasi oleh dokter muda pada tanggal 27-30 Juli
2015, dengan responden 142.
A. Keadaan Geografis Desa Paripurno
1.
Letak wilayah
Desa Paripurno secara administratif termasuk dalam wilayah kecamatan
Salaman, Kabupaten Magelang, terletak di arah Selatan Ibukota Kabupaten Magelang,
dengan jarak 1 Km dari kantor Balai Desa, sedangkan jarak Desa Paripurno dari kantor
kabupaten Magelang kurang lebih 14 Km. Waktu tempuh menuju Kantor Kelurahan
sekitar 2 menit, sedangkan waktu tempuh kira-kira 20 menit menuju Kabupaten.
2.

Batas wilayah
Wilayah Desa Paripurno dibatasi oleh:

- Sebelah Utara

: Desa Ngadirejo

- Sebelah Selatan

: Desa Ngagoretno

- Sebelah Barat

: Desa Kalirejo

- Sebelah Timur

: Kecamatan Borobudur

3. Luas Wilayah
Luas Wilayah desa Paripurno 3,74 Km2.
B. Keadaan Demografi Desa Paripurno
1. Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk Desa Paripurno pada tahun 2013 berjumlah 3127 jiwa yang terdiri
dari 1569 laki-laki dan 1558 perempuan. Rata-rata setiap keluarga terdiri dari 4-5 anggota
keluarga. Sesuai data statistik Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat
dilihat pada table berikut:

Tabel 1. Klasifikasi penduduk menurut umur dan jenis kelamin.


Kelompok Umur

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

(th)
0-4

135

131

266
7

5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-39
40-49
50-59
Jumlah

136
131
267
142
131
273
137
126
263
105
102
207
102
102
204
226
234
460
225
233
458
181
170
351
1389
1360
2749
Sumber: Data Sekunder monografi Desa Paripurno 2013

C. Keadaan Geografis Dusun Komboran


1. Letak wilayah
Dusun Komboran terletak di wilayah Desa Paripurno, Kecamatan Salaman,
Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
2. Batas wilayah
Wilayah Dusun Komboran dibatasi oleh:
a.
b.
c.
d.

Sebelah Utara : Dusun


Sebelah Timur : Desa
Sebelah Selatan : Desa
Sebelah Barat : Dusun

D. Keadaan Demografi Dusun Komboran


Penduduk Dusun Komboran tahun 2013 terdiri dari 142 Kepala Keluarga.
(Sumber : Balai Desa Komboran)

BAB III
HASIL SURVEI MAWAS DIRI
Sebelum dilaksanakannya Survei Mawas Diri (SMD) pada tanggal 27 28 Juli 2015,
terlebih dahulu telah dilakukan upaya pendekatan terhadap perangkat Dusun Komboran, Desa
Paripurno. Adapun tujuan hal ini dilakukan yaitu agar mendapatkan data atau kondisi
sementara saat dilakukannya SMD.
Pada hari Jumat tanggal 25 Juli 2015, dilaksanakan pra SMD dan kemudian dilakukan
SMD selama dua hari pada tanggal 27 28 Juli 2015 di Dusun Komboran, Desa Paripurno,
8

Kecamatan Salaman. Metode pencarian data dilakukan dengan cara door to door. Jumlah
kepala keluarga pada Dusun Komboran, Desa Paripurno adalah 152 kepala keluarga. Setelah
dilakukan perhitungan sampel menggunakan rumus Slovin, maka didapatkan hasil sebagai
berikut:

Keterangan:
N
= besar populasi
n
= besar sampel yang dibutuhkan
d
= akurasi dari ketepatan pengukuran, besarnya 0,05
Maka diperoleh perhitungan jumlah sampel sebagai berikut:

Namun pada pelaksanaan survei hanya didapatkan 105 kepala keluarga di dusun
tersebut, karena didapatkan rumah yang kosong atau penghuni rumah tidak ada ditempat.
Kuesioner dibuat dengan suatu pertanyaaan yang terstruktur meliputi komponen dasar yang
mempengaruhi kesehatan, yaitu lingkungan, perilaku, akses terhadap pelayanan kesehatan,
dan kependudukan.

Hasil survei mawas diri Dusun Komboran Desa Paripurno Kecamatan Salaman Bulan
Juli 2015

A.

Mortalitas
Faktor Dampak Mortalitas, dalam satu (1) tahun terakhir

No.

Mortalitas

Persentase kejadian

Kematian Bayi

1,90%

Kematian Anak Balita

0,00%

Kematian Ibu Hamil

0,00%

Kematian Anggota Keluarga

0,95%
9

B.

Morbiditas
Faktor Dampak Morbiditas
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

C.
1.

2.

Penyakit yang dijumpai dalam tiga (3) bulan


terakhir
Batuk Pilek
Malaria
Asma
Gatal gatal
Diare
Campak
Varicella
Demam tifus
Hepatitis
Demam berdarah
TBC
Demam chikungunya
Flu burung
Pneumonia

Persentase
Kejadian
51,43%
22,86%
8,57%
6,67%
5,71%
4,76%
3,81%
3,81%
3,81%
2,86%
0,95%
0,00%
0,00%
0,00%

Data umum
Jumlah penghasilan (total responden = 105 KK)
< Rp 750.000,-

Rp 750.000,- s/d Rp
1.500.000,-

73%

17%

> Rp 1.500.000,10%

Keluarga yang memiliki tanaman obat keluarga (TOGA) minimal tiga (3) jenis.
(total responden = 105 KK)
YA
30,48%

3.

TIDAK
69,52%

Akses Pelayanan dan Pembiayaan Kesehatan

Tempat berobat responden dan anggota keluarganya. (total responden = 105 KK)

YANG DIHARAPKAN
Tenaga kesehatan (dokter, bidan,
mantri) (103)
98,10 %
4.

YANG TIDAK DIHARAPKAN


Tradisional (dukun/alternatif) (0)
Diobati sendiri (2)
Lain-lain (0)
1,90 %

Jarak dari rumah responden ke fasilitas kesehatan. (total responden = 105 KK)
10

5.

6.

<1km

1-5km

6-10km

>10km

20

44

12
11,43%

29

19,05%

41,90%

27,62%

Sarana transportasi yang digunakan. (total responden = 105 KK)


Jalan kaki

Kendaraan pribadi

Angkutan umum

18

76

11

17,14%

72,38%

10,48%

Keluarga responden adalah peserta Asuransi Kesehatan (BPJS, Jamkesmas,


Jamkesda) (total responden: 105 KK)
Peserta Asuransi
Kesehatan

Ya (51)

Tidak (54)

48,57%

51,43%

D.

Kesehatan Ibu dan Anak, KB, Gizi, dan Imunisasi

1.

Responden yang mempunyai bayi (0-12 bulan) di keluarganya (total responden = 105 KK)

2.

Yang menolong responden dalam persalinan terakhir (khusus yang mempunyai bayi 0-12

Ada (9)
8,57%

Tidak (96)
91,43%

bulan). (total responden = 105 KK, total responden yang mempunyai bayi (0-12 bulan) =
9)

3.

YANG DIHARAPKAN
Tenaga Kesehatan (9)

YANG TIDAK DIHARAPKAN


Dukun (0), lain-lain (0)

100,00%

00,00%

Responden yang pernah memiliki bayi BBLR (Berat Badan Lahir Rendah < 2500 gram)
cukup umur (hamil 9 bulan). (total responden = 105 KK, total responden yang
mempunyai bayi (0-12 bulan) = 9)

11

4.

YANG DIHARAPKAN
Tidak (9)

YANG TIDAK DIHARAPKAN


Ya (0)

100%

0%

Responden yang hanya memberikan ASI saja pada bayinya (0-6 bulan). (total responden
= 105 KK, total responden yang mempunyai bayi (0-6 bulan = 4)

5.

YANG DIHARAPKAN
Ya (4)

YANG TIDAK DIHARAPKAN


Tidak (0)

100,00%

20,00%

Responden yang hanya memberikan ASI Ekslusif pada bayinya (6-12 bulan).
(total responden = 105 KK, total responden yang mempunyai bayi (6-12bulan) = 5)

6.

YANG DIHARAPKAN
Ya (4)

YANG TIDAK DIHARAPKAN


Tidak (1)

80,00%

20,00%

Responden yang memiliki bayi dan membawa bayi ke Posyandu. (total responden
= 105 KK, total responden yang mempunyai bayi = 9)

7.

YANG DIHARAPKAN
Ya (9)

YANG TIDAK DIHARAPKAN


Tidak (0)

100,00%

0,00%

Responden yang memiliki bayi yang memiliki buku KIA. (total responden = 9 KK)
YANG DIHARAPKAN
Ya (9)
100%

8.

YANG TIDAK DIHARAPKAN


Tidak ( 0)
0,00%

Responden yang memiliki bayi dan yang membawa buku KIA setiap ke posyandu.
(total responden = 9)
YANG DIHARAPKAN
Ya (9)

YANG TIDAK DIHARAPKAN


Tidak (0)

100%

0,00%

12

9.

Responden yang memiliki bayi dan pernah membaca buku KIA (total responden
= 9 KK)

10.

YANG DIHARAPKAN
Ya (9)

YANG TIDAK DIHARAPKAN


Tidak (0)

100,00%

0,00%

Responden yang mengerti isi buku KIA (total responden = 9 KK)

Cara menyusui bayi

6,25%

Imunisasi
Pemberian kapsul vitamin A
Pemberian makanan

9
6
1

56,25%
37,50%
6,25%

pendamping ASI
Tidak mengerti

0,00%

11.

Responden yang memiliki bayi dan memperoleh imunisasi sesuai usia. (total
responden = 105 KK, total responden yang mempunyai bayi (0-12bulan) = 9)

12.

YANG DIHARAPKAN
Ya (9)

YANG TIDAK DIHARAPKAN


Tidak (0)

100%

0%

Responden ibu nifas (dalam 40 hari setelah ibu melahirkan) mendapatkan 2


kapsul vitamin A merah (1 kapsul diminum setelah melahirkan dan 1 kapsul lagi
diminum pada hari berikutnya paling lambat pada hari ke-28). (total responden
yang mempunyai bayi (0-12bulan) = 9)

13.

YANG DIHARAPKAN
Ya (4)

YANG TIDAK DIHARAPKAN


Tidak (5)

44,44%

55,56%

Responden yang memiliki anak balita (1-5 tahun atau 13-60 bulan). (total
responden = 105 KK)

14.

Ada (29)

Tidak (76)

27,62%

72,38%

Responden yang membawa anak balitanya selalu ditimbang setiap bulannya di


Posyandu. (Total responden = 29)
13

YANG DIHARAPKAN
Ya (26)
15.

YANG TIDAK DIHARAPKAN


Tidak (3)

89,66%
10,34%
Responden yang memiliki anak balita yang memiliki buku KIA. (total responden
= 29)

16.

YANG DIHARAPKAN
Ya (23)

YANG TIDAK DIHARAPKAN


Tidak (6)

79,31%

20,69%

Responden yang memiliki anak balita dan yang membawa buku KIA setiap ke
Posyandu (total responden = 29)

17.

YANG DIHARAPKAN
Ya (25)

YANG TIDAK DIHARAPKAN


Tidak (4)

86,21%

13,79%

Responden yang memiliki anak balita dan pernah membaca buku KIA (total
responden = 29)

18.

YANG DIHARAPKAN
Ya (24)

YANG TIDAK DIHARAPKAN


Tidak (5)

82,76%

17,24%

Responden yang memiliki balita dan mengerti isi buku KIA (total responden = 29)

Cara memberi makan anak


Cara merangsang

15
10

51,72%
34,48%

perkembangan anak
Pemberian kapsul vitamin A

12

41,37%

pada anak
Obat yang harus disediakan

27,58%

di rumah
Tidak mengerti

6,89%

19.

Responden yang memiliki balita dengan status gizi kurang/BGM/buruk. (total


responden = bayi dan balita yang datang dan ditimbang ke Posyandu = 29 KK)
YANG DIHARAPKAN
Tidak (28)

YANG TIDAK DIHARAPKAN


Ya (1)

96,55%

3,45%

14

IBU HAMIL
1.
Responden yang pada keluarganya terdapat ibu hamil. (total responden = 105 KK)

Ada (2)
2.

Tidak (103)

1,9%
98,1%%
Responden yang melakukan pemeriksaan sesuai usia kehamilan. (total responden
= 105 KK, total ibu hamil = 2)

3.

YANG DIHARAPKAN
Ya (2)

YANG TIDAK DIHARAPKAN


Tidak (0)

100%

0%

Tempat dimana responden melakukan pemeriksaan kehamilan. (total responden =2)

Rumah Sakit
Puskesmas
Dokter/Dokter Spesialis

1
0
0

50%
0%
0%

Kandungan
Bidan desa setempat
Bidan praktek swasta lain

1
0

50%
0%

4.

5.

6.

Responden ibu hamil yang memiliki buku KIA. (total responden ibu hamil = 2)

YANG DIHARAPKAN
Ya (2)

YANG TIDAK DIHARAPKAN


Tidak (0)

100%

0%

Responden ibu hamil yang pernah membaca buku KIA. (total responden ibu hamil = 2)

YANG DIHARAPKAN
Ya (2)

YANG TIDAK DIHARAPKAN


Tidak (0)

100%

0%

Responden yang mengerti isi buku KIA. (total responden ibu hamil = 2)
15

Anjuran pemeriksaan Kehamilan secara rutin

40%

Pemberian imunisasi pada ibu hamil

20%

Tanda bahaya kehamilan

20%

Tanda bayi akan lahir

20%

Tidak mengerti

0%

7.
Te

mpat responden merencanakan persalinan. (total responden = 105 KK, total ibu hamil =
2)

YANG DIHARAPKAN
Rumah Sakit (1), Puskesmas (0),
Bidan(1), Dokter Kandungan (0)
Total (2)

YANG TIDAK DIHARAPKAN


Dukun (0)

100%

0%

8.

Rencana penolong persalinan bagi responden. (total responden = 105 KK, total ibu hamil
= 2)

9.

YANG DIHARAPKAN
Dokter (1) dan bidan (1)

YANG TIDAK DIHARAPKAN


Dukun (0) dan sendiri/keluarga (0)

100%

0%

Responden yang di rumahnya telah terpasang stiker P4K (Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi). (total responden = 105 KK, total ibu hamil = 2)

YANG DIHARAPKAN
Ya (1)
50%
10.

YANG TIDAK DIHARAPKAN


Tidak (1)
50%

Responden yang mengalami gangguan kehamilan. (total responden = 105, total ibu hamil
= 2)

11.

YANG DIHARAPKAN
Tidak (2)

YANG TIDAK DIHARAPKAN


Ya (0)

100%

0%

Responden ibu hamil yang mendapatkan TTD (Tablet Tambah Darah) (total responden
ibu hamil= 2)

16

YANG DIHARAPKAN
Ya (0)

YANG TIDAK DIHARAPKAN


Tidak (2)

0%
12.

13.

14.

100%

Responden yang mengetahui kelas ibu hamil

YANG DIHARAPKAN
Ya (1)

YANG TIDAK DIHARAPKAN


Tidak (1)

50%

50%

Responden yang pernah mengikuti kelas ibu hamil

YANG DIHARAPKAN
Ya (1)

YANG TIDAK DIHARAPKAN


Tidak (1)

50%

50%

Responden ibu hamil yang mengetahui apa saja yang dibicarakan pada kelas ibu hamil.
(total responden = 1)

Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan


Perawatan kehamilan
Persalinan
Perawatannifas
Tidak tahu
15.

0
1
0
0
0

0%
100%
0%
0%
0%

Respon dari suami atau keluarga

YANG DIHARAPKAN
Ya (1)

YANG TIDAK DIHARAPKAN


Kurang setuju (1), Tidaksetuju (0)

50%

50%

KB
1.

Responden yang pada keluarganya terdapat pasangan usia subur (15-45 tahun dan
menikah) (total responden = 105 KK)

Ada (2)

Tidak (103)

1,9%

98,09%

17

2.

Responden yang menggunakan alat kontrasepsi (total responden = 105)

YANG DIHARAPKAN
Ya (2)

YANG TIDAK DIHARAPKAN


Tidak (103)

1,9%

98,09%

GIZI
1.
Responden yang terbiasa untuk sarapan pagi. (total responden = 105 KK)

YANG DIHARAPKAN
Ya (87)
82,86%
2.

YANG TIDAK DIHARAPKAN


Tidak (18)
17,14%

Responden yang selalu mengkonsumsi aneka ragam makanan/menu seimbang. (total


responden = 105 KK)

YANG DIHARAPKAN
Ya (81)
77,14%
3.

Responden yang selalu menggunakan garam beryodium. (total responden = 105 KK)

YANG DIHARAPKAN
Ya (98)
93,33%

4.

YANG TIDAK DIHARAPKAN


Tidak (7)
6,67%

Bentuk garam yang digunakan responden. (total responden = 105 KK)

Halus
Krosok
Bata

5.

YANG TIDAK DIHARAPKAN


Tidak (24)
22,86%

51 (48,57%)
0 (0%)
54 (51,43%)

Tempat responden membeli garam. Total responden = 105 KK

Pasar

25 (24,04%)

Warung

78 (75%)

Tukang sayur

1 (0,96%)

Lain-lain (Supermarket,
minimarket)

0 (0%)

18

6.

Responden yang termasuk dalam keluarga Kadarzi (keluarga sadar gizi). Total responden
= 116 KK

YANG DIHARAPKAN
Ya (103)
88,79%

E.

YANG TIDAK DIHARAPKAN


Tidak (13)
11,21%

R
u

mah dan Lingkungan

1.

Komponen Rumah Sehat


Responden yang memiliki langit-langit rumah (total responden = 105 KK)

Tidak ada (78)

Ada, bersih, rawan


kecelakaan (15)
14,29%

74,29%
2.

3.

4.

Responden yang memiliki dinding rumah (total responden = 105 KK)

Non permanen (Bukan

Semi permanen /

Permanen dan kedap

tembok, terbuat dari

tembok tidak

air (42)

anyaman bambu) (42)


40%

diplester (21)
20%

40%

Responden yang memiliki lantai rumah (total responden = 105 KK)

Tanah (42)

Seluruh lantai
plester kasar (35)

40%

33,33%

42,86%

6.

Seluruhnya kedap
air, sebagian
keramik (16)
15,24%

Seluruhnya
keramik (12)
11,43%

Pintu rumah responden. Total responden =105 KK

Hanya ada pintu utama (45)

5.

Ada, bersih, kuat dan


tinggi min 2,75 m (12)
11,43%

Setiap ruang tidur terpasang


pintu (60)
57,14%

Responden yang memiliki jendela kamar tidur (total responden = 105 KK)

Tidak ada (49)

Ada (56)

47,67%

53,33%

Responden yang memiliki jendela ruang keluarga (total responden = 105 KK)
19

7.

Ada (43)

Tidak ada (62)

40,95%

59,05%

Responden yang memiliki ventilasi di rumah (total responden = 105 KK)

Tidak ada
(19

Ada, <10%
luas lantai (50)

18,10%

47,62%

8.

Ada, >10% luas lantai,


tidak dipasang kasa
(25)
23,81%

Ada, >10% luas lantai,


dipasang kasa (11)
10,48%

Responden yang memiliki lubang asap dapur (total responden = 105 KK)

9.

Ada dan berfungsi dengan

Ada (14)

Tidak ada (48)

baik (43)
40,95%

13,33%

45,71%

Responden yang memilki rumah dengan pencahayaan (pencahayaan alamiah) (total


responden = 105 KK)

Terang, enak untuk


membaca dan tidak silau
(39)

Kurang terang, bila


untuk membaca mata
terasa sakit (38)

Tidak terang, tidak dapat


digunakan untuk
membaca (28)

37,14%

36,19%

26,67%

10.

Responden yang setiap ventilasinya terpasang kassa nyamuk (pencegahan terhadap


kemungkinan resiko penularan penyakit oleh hewan serangga / nyamuk). Total responden
= 105 KK

Ada pada semua ventilasi


(38)
36,19%

Ada sebagian
terutama kamar
tidur (4)
3,81%

Tidak ada (63)


60%

Sarana Sanitasi

Sumber Air Bersih Yang Digunakan Responden


Sumur Gali
49,04%
Sumur Pompa
6,73%
PDAM
44,23%
F.

KHUSUS

1.

Khusus Tentang Sumur Gali. (Total responden = 105 KK)


20

Uraian
Kekeruhan air
Warna air
Rasa air
Bau air
Jarak dengan jamban < 10 meter
Jarak dengan sumber pencemaran kotoran

Ya
7 (13,73%)
7 (13,73%)
5 (9,80%)
6 (11,76%)
16 (31,37%)
19 (37,25%)

Tidak
44 (86,27%)
44 (86,27%)
46 (90,20%)
45 (88,24 %)
35 (68,63%)
32 (62,75%)

hewan, sampah, genangan air <10 meter


Genangan air dalam jarak < 2meter
Saluran pembuangan air yang rusak atau

20 (39,22%)
13 (25,49 %)

31 (60,78%)
38 (74,51%)

tidak ada
Semen yang mengitari sumur radius < 1

21 (41,18 %)

30 (58,82%)

meter
Ember dan tali timba yang diletakkan tidak

22 (43,14%)

29 (56,86%)

18 (35,29 %)

33 (64,71%)

sesuai tempatnya sehingga memungkinkan


pencemaran
Bibir sumur / cincin tidak sempurna
(memungkinkan air merembes ke dalam
sumur
Dinding semen sepanjang ke dalaman 3

19 (37,25%)

32 (62,75%)

meter dari atas permukaan tanah tidak


diplester, tutup rapat / tidak sempurna
2.

Responden yang memiliki sarana air bersih (SAB) (total responden = 105 KK)

Ada, milik
sendiri,
memenuhi syarat
(25)

Bukan milik
sendiri,
memenuhi syarat
(25)

Ada, milik
sendiri, tidak
memenuhi syarat
(18)

36,76%

36,76%

26,47%

3.

Bukan milik
sendiri, tidak
memenuhi
syarat (36)
52,94%

Responden yang memiliki jamban (total responden = 105 KK)

Tidak ada (42)

Ada tapi tidak memenuhi


syarat (23)

Ada dan memenuhi


syarat (39)

40,38%

22,12%

37,50%

PERTANYAAN KHUSUS TENTANG JAMBAN (Total responden = 62 KK)

Uraian

Ya

Tidak

21

Penampungan akhir kotoran/jamban berjarak < 10 m

24 (38,71%) 38 (61,29%)

dengan sumber air


Penutup sumur resapan jamban (penampungan akhir

20 (32,36%) 42 (67,74%)

kotoran) tidak kedap air


Konstruksi jamban memungkinkan binatang penyebar

29 (46,77%) 33 (53,23%)

penyakit menjamah kotoran dalam jamban


Jamban menimbulkan bau

18 (29,03%) 44 (70,97%)

Jamban tidak selalu terjaga kebersihannya


4.

31 (50%)

31 (50%)

Responden yang memiliki sarana pembuangan air limbah (total responden =105 KK)

Ada, jarak dengan sumber


air > 10 meter atau ke
saluran kota (48)
45,71%

Ada, jarak dengan sumber


Tidak ada
air < 10 meter atau kesaluran
(14)
terbuka (43)
40,95%

13,33%

PERTANYAAN KHUSUS SPAL. (Total responden = 62 KK )


Uraian
Jarak antara SPAL dengan sumber air >10 m
SPAL tertutup
SPAL tidak berbau
Aliran SPAL lancar/tidak menggenang

5.

1.

Tidak
31 (50%)
44 (70,97%)
46 (74,19%)
35 (56,45%)

Responden yang memiliki sarana pembuangan sampah (total responden = 105 KK)

Ada, kedap air dan


tertutup (42)

Ada, tidak kedap air dan


tidak tertutup (47)

Tidak ada (16)

40%

44,76%

15,24%

Perilaku Penghuni
Kebiasaan responden sering membuka jendela. (total responden = 105 KK)
Setiap hari (12)
11,43%

2.

Ya
31 (50%)
18 (29,03%)
16 (25,81%)
27 (43,55%)

Kadang-kadang (34)
32,28%

Tidak pernah (59 )


56,19%

Responden yang sering menyapu dan mengepel rumah (total responden = 105 KK)
Setiap hari (5)
4,76%

Tiap tiga hari (18)


17,14%

Seminggu (82)
78,10%

22

3.

Tempat dimana responden membuang tinja. (total responden = 105 KK)


Dibuang
kesungai/kebun/kolam/sembarangan (37)

Ke wc/jamban (68)

35,24%

64,76%

4.

Responden yang selalu membuang sampah pada tempatnya. (total responden =


105 KK)
Dimanfaatkan /
daur ulang (71)
67,62%

5.

Ke TPS / petugas
sampah (33)
31,43%

Kepadatan penghuni dalam rumah. (total responden=105 KK)


< 8 m2 perorang (50)
47,62%

6.

KK)

Tidak ada (48)


45,71%

Keberadaan nyamuk dalam rumah. (total responden = 105 KK)


Ada (19)
18,09%

10.

< 5 ekor (89)


84,76%

Keberadaan kecoa dalam rumah. (total responden=105


Ada (57)
54,29%

9.

Tidak ada (42)


40%

Keberadaan lalat dalam rumah. (total responden = 105 KK)


>5 ekor (16)
15,24%

8.

>8 m2 perorang (55)


52,38%

Keberadaan tikus dalam rumah. (total responden =105 KK)


Ada (63)
60%

7.

Sungai/kebun/kolam/
sembarangan (1)
0,95%

Tidak ada (86)


81,90%

Keberadaan jentik nyamuk di penampungan air (bak mandi, gentong, dll). (total
responden = 105 KK)
Ada (7)
6,67%

Tidak ada (98)


93,33%
23

11.

Letak kandang ternak. (total responden = 105 KK)


Menyatu dengan
rumah (25)
23,81%

G.

Terpisah dari
rumah <10 m
(38)
36,19%

Terpisah dari rumah >10 m


atau tidak punya ternak (42)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

No.
1.

Pertanyaan
Apakah persalinan di keluarga Anda

2.

ditolong oleh tenkes terampil?


Apakah Anda memeriksakan kehamilan

3.

minimal selama 4 kali selama hamil


Apakah di keluarga Anda hanya memberi
ASI eksklusif saja pada bayi sampai usia 6

4.

bulan?
Apakah balita anda ditimbang secara rutin

5.

(minmal 8 kali setahun)?


Apakah keluarga Anda biasa makan dengan

6.

gizi seimbang?
Apakah keluarga Anda menggunakan air

7.

bersih untuk kebutuhan sehari-hari?


Apakah Anda biasa BAB di jamban sehat?

8.

Apakah keluarga anda sehari-hari

9.

membuang sampah pada tempatnya?


Apakah keluarga Anda menggunakan lantai

10.

rumah kedap air (bukan tanah)?


Apakah keluarga Anda biasa mencuci
tangan dengan sabun sebelum makan dan

11.

sesudah makan?
Apakah tidak ada anggota keluarga yang
merokok?

12.

40%

Apakah keluarga anda melakukan aktifitas


fisik min 30 menit setiap hari?

Ya
81
(77,14%)

Tidak
24
(22,86%)

92
(87,62%)

13
(12,38%)

89
(84,76% )

16
(15,24% )

96
(91,43% )

9
(8,57% )

75
(71,43% )

30
(28,57% )

101
(96,19%)

4
(3,81% )

65
(61,90% )
80
(76,19% )

40
( 38,10 % )
25
(23,81% )

65
(61,90% )

40
(38,10% )

75
(71,43%)

30
(28,57%)

16
(15,24%)

89
(84,76%)

94
(89,52%)

11
(10,48%)

24

13.

Apakah anggota keluarga Anda terbiasa


menggosok gigi minimal 2 kali sehari yaitu

89
(84,76%)

16
(15,24%)

81
(77,14%)

24
(22,86%)

63
(60%)

42
(40%)

12
(11,43%)

93
(88,57%)

pagi sebelum makan dan malam sebelum


tidur?
14.

Apakah tidak ada anggota keluarga Anda

15.

yang minum miras/narkoba?


Apakah keluarga Anda menjadi
anggota JPK/Dana Sehat/Asuransi
Kesehatan/BPJS?

16.

Apakah di lingkungan Anda melakukan


Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
seminggu sekali?

Strata PHBS
Strata PHBS
Sehat Pratama
Sehat Madya
Sehat Utama
Sehat Paripurna

Score
Persentase
70
67%
34
32%
1
1%
0
0%

Dari hasil survei di atas mengenai status kesehatan masyarakat, ditemukan beberapa
masalah kesehatan masyarakat di Dusun Komboran, Desa Paripurno, Kecamatan Salaman,
Kabupaten Magelang. Ditentukan sebagai masalah kesehatan yang persentasenya tidak sesuai
target SPM, yaitu (dalam prosentase):
1. Responden yang membawa balitanya selalu ke posyandu setiap bulan 89,66%
2. Responden yang tidak memiliki balita dengan gizi kurang atau BGM/buruk 96,55%
3. Pasangan yang menggunakan alat kontrasepsi 1,9%
4. Responden yang termasuk keluarga Kadarzi 88,79%
5. Langit-langit yang bersih, kuat, dantinggi minimal 2,75 meter 11,43%
6. Dinding permanen dan kedap air 40%
7. Lantai yang kedap air 15,24%
8. Responden yang memiliki pintu disetiap ruangan tidur 57,14%
9. Ventilasi yang terpasang dengan kasa 10,48%
25

10. Lubang asap dapur dan berfungsi dengan baik 40,95%


11. Pencahayaan alamiah yang terang 37,14%
12. Sarana air bersih yang memenuhi syarat 36,76%
13. Jamban yang memenuhi syarat 37,50%
14. Rumah yang memiliki sarana pembuangan air limbah yang jaraknya dengan sumber air
lebih dari 10 meter 45,71%
15. Keluarga yang setiap hari membuka jendela rumah 11,43%
16. Kepadatan penghuni dalam rumah lebih dari 8 m2 perorang 52,38%
17. Kandang ternak dan terpisah 10meter 40%
18. Keluarga yang hanya memberikan ASI saja pada bayi sampai dengan usia 6 bulan
84,76%
19. Keluarga yang anggota keluarganya tidak merokok 15,24%
20. Keluarga yang di lingkungannya terbiasa melakukan pemberantasan sarang nyamuk
seminggu sekali 11,43%

BAB IV
ANALISIS MASALAH
A. Analisis Hasil Survei Mawas Diri Dusun Komboran, Desa Paripurno
26

Hasil SMD memberikan gambaran

permasalahan yang ada di Dusun Komboran.

Masalah tersebut dinilai berdasarkan persentase target SPM, yaitu :


1. Responden yang membawa balitanya selalu ke posyandu setiap bulan 89,66%
2. Responden yang tidak memiliki balita dengan gizi kurang atau BGM/buruk 96,55%
3. Pasangan yang menggunakan alat kontrasepsi 1,9%
4. Responden yang termasuk keluarga Kadarzi 88,79%
5. Langit-langit yang bersih, kuat, dantinggi minimal 2,75 meter 11,43%
6. Dinding permanen dan kedap air 40%
7. Lantai yang kedap air 15,24%
8. Responden yang memiliki pintu disetiap ruangan tidur 57,14%
9. Ventilasi yang terpasang dengan kasa 10,48%
10. Lubang asap dapur dan berfungsi dengan baik 40,95%
11. Pencahayaan alamiah yang terang 37,14%
12. Sarana air bersih yang memenuhi syarat 36,76%
13. Jamban yang memenuhi syarat 37,50%
14. Rumah yang memiliki sarana pembuangan air limbah yang jaraknya dengan sumber air
lebih dari 10 meter 45,71%
15. Keluarga yang setiap hari membuka jendela rumah 11,43%
16. Kepadatan penghuni dalam rumah lebih dari 8 m2 perorang 52,38%
17. Kandang ternak dan terpisah 10meter 40%
18. Keluarga yang hanya memberikan ASI saja pada bayi sampai dengan usia 6 bulan
84,76%
19. Keluarga yang anggota keluarganya tidak merokok 15,24%
20. Keluarga yang di lingkungannya terbiasa melakukan pemberantasan sarang nyamuk
seminggu sekali 11,43%

Ditemukan 20 masalah dari hasil survey yang terdiri dari masalah fisik dan masalah
non-fisik. Selanjutnya 20 masalah tersebut, didiskusikan bersama dalam MMD.
Tiga belas(13) masalah fisik, adalah sebagai berikut:
1. Responden yang memiliki balita dengan gizi kurang atau BGM/buruk 96,55%
2. Langit-langit yang bersih, kuat, dantinggi minimal 2,75 meter 11,43%
3. Dinding permanen dan kedap air 40%
4. Lantai yang kedap air 15,24%
27

5. Responden yang memiliki pintu disetiap ruangan tidur 57,14%


6.
7.
8.
9.

Ventilasi yang terpasangdengankasa 10,48%


Lubang asap dapur dan berfungsi dengan baik 40,95%
Pencahayaan alamiah yang terang 37,14%
Sarana air bersih yang memenuhisyarat 36,76%

10. Jamban yang memenuhi syarat 37,50%


11. Rumah yang memiliki sarana pembuangan air limbah yang jaraknya dengan
sumber air lebih dari 10 meter 45,71%
12. Kepadatan penghuni dalam rumah lebih dari 8 m2 perorang 52,38%
13. Kandang ternak dan terpisah 10meter 40%
Tujuh(7) masalah non-fisik, sebagai berikut:
1. Responden yang membawa balitanya selalu ke posyandu setiap bulan 89,66%
2. Pasangan yang menggunakan alat kontrasepsi 1,9%
3. Reponden yang termasuk keluarga Kadarzi 88,79%
4. Keluarga yang setiap hari membuka jendela rumah 11,43%
5. Keluarga yang hanya memberikan ASI saja pada bayi sampai dengan usia 6 bulan
84,76%
6. Keluarga yang anggota keluarganya tidak merokok 15,24%
7. Keluarga yang di lingkungannya terbiasa melakukan pemberantasan sarang
nyamuk seminggu sekali 11,43%

28

BAB V
TAHAP MUSYAWARAH MASYARAKAT DUSUN (MMD)
MMD dilaksanakan pada hari Kamis, 30 Juli 2015 di rumah Kepala Dusun, Dusun
Komboran yang dihadiri oleh Kepala Desa, Kepala Dusun, perwakilan RT dan RW, 4 kader
di Dusun Komboran, serta dengan fasilitator Dokter Muda Fakultas Kedokteran Universitas
Trisakti.
Dalam MMD dipaparkan hasil SMD yang bermasalah berdasarkan hasil survey (yang
persentasenya tidak sesuai dengan target pada SPM. Untuk itu perlu ditentukan persamaan
persepsi tentang masalah kesehatan yang muncul berdasarkan hasil survey tersebut dengan
warga Dusun Komboran. Dari hasil musyawarah, ternyata 20 masalah kesehatan yang timbul
akibat hasil yang tidak sesuai dengan target SPM telah disepakati bersama oleh petugas dan
masyarakat

Dusun

Komboran

masalah

yang

akan

dibahas

untuk

ditentukan

pemecahannya.Sembilan (9) masalah terpilih tersebut adalah sebagai berikut:


1. Masih terdapat Jentik Nyamuk, Nyamuk
2. Masih terdapat SPAL yang kurang memadai
3. Pemberantasan sarang nyamuk 1 minggu sekali
4. Kurangnya kesadaran warga buang sampah ke TPS
5. Masih terdapat Penyakit Malaria
6. Belum ada Sarana Pembuangan Sampah
7. Masih terdapat Rumah dengan pencahayaan baik
8. Masih terdapat Balita BGM
9. Masih terdappat Ventilasi dipasang Kasa Nyamuk
A. Prioritas Masalah
Dari berbagai masalah tersebut di atas untuk menentukan pemecahan masalah perlu
dibuat prioritas masalah. Penentuan prioritas masalah ditentukan berdasarkan metode USGP.
Metode ini mengacu pada 4 indikator sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Urgency ( mendesaknya )
Seriousness (kegawatannya)
Growth (perkembangannya)
Potency (sumber daya)
Masing-masing indikator diberi skor 1-5. Hal tersebut dimaksudkan untukmemudahkan

warga masyarakat dalam memberikan penilaian pada setiap masalah yang ada.
29

1. Urgency (mendesaknya)
Nilai 1

= Tidak mendesak

2 = Kurang mendesak
3 = Cukup mendesak
4 = Mendesak
5 = Sangat mendesak
2. Seriousness (kegawatannya)
Nilai 1 = Tidak gawat
2 = Kurang gawat
3 = Cukup gawat
4 =Gawat
5 = Sangat gawat
3. Growth (perkembangannya)
Nilai 1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Cukup besar
4 = Besar
5 = Sangat Besar
4. Potency (potensi)
Nilai 1= Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Cukup
4 = Besar
5 = Sangat besar
Setiap warga peserta MMD diminta untuk memberikan skor atau nilai setiap masalah
berdasarkan masing-masing indikator U, S, G, P. Penentuan skoring dilakukan dengan cara
pemberian nilai pada secarik kertas oleh setiap warga yang hadir.

Hasil skoring didapatkan nilai sebagai berikut :

30

No
1

Masalah
Masih terdapatmya penyakit

Total

Urutan

4,7

1,5

16,2

Malaria
2

Masih terdapatnya Balita BGM

2,8

3,4

3,9

3,5

13,6

Masih ada Ventilasi yang belum

3,6

2,7

2,6

4,1

13

2,6

4,2

3,6

4,3

14,7

3,5

4,2

3,7

15,4

4,4

4,2

4,7

3,4

16,7

4,2

4,6

4,8

3,7

17,3

3,8

4,9

3,4

4,2

16,3

4,6

4,1

4,9

16,6

dipasang Kasa Nyamuk


4

Masih ada rumah yang tidak


memenuhi pencahayaan baik

Masih belum ada sarana


pembuangan sampah

Masih terdapat SPAL yang


kurang memadai

Masih terdapatnya Jentik


Nyamuk

Kurangnya kesadaran untuk


membuang sampah ke TPS

Pemberantasan sarang nyamuk


1 minggu sekali

Berdasarkan data di atas, urutan prioritas masalah yang didapat sebagai berikut:
1. Masih terdapat jentik nyamuk
2. Masih terdapat SPAL yang kurang memadai
3. Pemberantasan sarang nyamuk 1 minggu sekali
4. Kurangnya kesadaran untuk membuang sampah ke TPS
5. Masih terdapat penyakit Malaria
6. Masih belum ada sarana pembuangan sampah
7. Masih ada rumah yang tidak memenuhi pencahayaan baik
8. Masih terdapatnya Balita BGM
9. Masih ada ventilasi yang belum dipasang kasa nyamuk

31

BAB VI
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Tahapan selanjutnya setelah dilakukan analisis penyebab masalah adalah memberikan
alternatif pemecahan masalah. Masalah yang terdapat di Dusun Komboran dikategorikan
menjadi masalah fisik dan nonfisik yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya dengan
alternatif pemecahan masalah yang tertulis pada tabel 7.
32

Tabel 26. Alternatif pemecahan masalah


No

Masalah

1.

Masih terdapat Jentik


Nyamuk

Penyebab

2.

Masih terdapat SPAL


yang kurang memadai

Pemberantasan sarang
Nyamuk 1 minggu
sekali

4
Masih
kurangnya
kesadaran
warga
membuang sampah ke
TPS

Alternatif Pemecahan

Kurangnya kesadaran
masyarakat
untuk
menguras Bak Air
Masih
terdapat
genangan air

1. Penyuluhan
mengenai
3M+
2. Gotong royong setiap
minggu/bulan
membersihkan lingkungan

Karena kurangnya
pengetahuan
penduduk
tentang
sarana pembuangan
air limbah yang
memenuhi syarat
Kurangnya
lahan
rumah
untuk
membuat
SPAL
dengan jarak lebih
dari 10 m
Kurangnya dana

3. Penyuluhan
pembuatan
spal
yang
memenuhi
syarat
4. Pembuatan spal komunal
5. Usulan dana ABD / PMPN
- MP

Letak rumah yang


berjauhan antara satu
dengan yang lain
sehingga
sulit
dilakukan
FOGGING
Nyamuk
yang
bersarang
di
gantungan baju kotor
dan Gorden rumah

6. Penyuluhan

Kurangnya petugas
yang
mengangkut
sampah
Kurangnya
kesadaran
masyarakat
Tidak ada TPA di
Kec. Salaman
Masyarakat
lebih
memilih membakar
sampah

7. Penyuluhan jamban sehat


8. Pemanfaatan Kompos
9. Memberikan penyuluhan
tentang
membedakan
sampah
Organik
dan
Anorganik

33

5
Masih ada Penyakit
Malaria di sekitar
Dusun Komboran

Daerah Endogenus
Malaria
Bawaan
dari
pendatang
dan
penduduk
yang
sering keluar daerah
Kurangnya
pengetahuan tentang
pengobatan
dan
penularan

10. Penyuluhan
mengenai
Malaria
(pencegahanm
penularan,
gejala,
pengobatan)
11. Penggunaan obat, lotion,
raket, kelambu, dan kasa
pada ventilasi rumah
untuk
menghindari
nyamuk

Warga
untuk
sampah

memilih
membakar

12. Penyuluhan
pemilahan
dan pengolahan sampah

Kurangnya ekonomi
dan
pengetahuan
masyarakat tentang
adanya
penyakit
yang
diakibatkan
oleh
pencahayaan
yang kurang

13. Penyuluhan
14. Pengajuan bantuan ke
pemerintah
setempat
(jangka panjang)

Ibu
malu
jika
anaknya
dianggap
kurang Gizi
Kurangnya
kesadaran
ANC
(Ante Natal Care)

15. Penyuluhan tentang KIA

Kurangnya
pengetahuan warga
dari fungsinya kasa
nyamuk

16. Penyuluhan
tentang
pentingnya
dari
pemasangan kasa nyamuk
di ventilasi

6.
Masih belum
ada
sarana
pembuangan
sampah
7.
Masih ada rumah
dengan pencahayaan
yang kurang memadai

8.
Masih
BGM

ada

Balita

9.
Masih ada yang belum
memasang
ventilasi
dengan kasa nyamuk

Rekapitulasi alternatif pemecahan masalah:


1. Penyuluhan mengenai 3M+ / pemberantasan nyamuk malaria (anopheles)
2. Penyuluhan mengenai pembuatan SPAL yang benar dan hemat biaya
3. Gotong royong setiap bulan membersihkan lingkungan
4. Penyukuhan tentang pembuatan SPAL yang benar dan hemat biaya
34

5. Pemanfaatan kompos
6. Penyuluhan mengenai pemilahan sampah
7. Penyuluhan mengenai malaria (pencegahan, penularan, gejala, dan pengobatan)
8. Penggunaan obat anti nyamuk
9. Penggunaan lotion anti nyamuk
10. Penggunaan raket nyamuk
11. Penggunaan kelambu
12. Penggunaan kasa pada ventilasi rumah
13. Penyuluhan KIA
14. Lomba kebersihan rumah / RT / Dusun pada saat acara tertentu , missal : 17 agustus
15. Penyisipan materi kesehatan pada acara tertentu
16. Permintaan bantuan ke pemerintahan setempat (jangka panjang)
17. Pembuatan SPAL bersama aparatur setempat (jangka panjang)
18. Penyediaan lahan utk TPA (Jangka panjang)

BAB VII
STRATEGI PENENTUAN INTERVENSI MASALAH
A. Pengelompokan Intervensi Masalah
Tahapan intervensi masalah dirumuskan bersama dengan masyarakat Dusun
Komboran, Desa Paripurno, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. yang hadir dalam
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) pada tanggal 30 Juli 2015 di kediaman Kadus, Bapak
Surata Dusun Komboran, Desa Paripurno. Perumusan tersebut menggunakan Matrix tabel
2x2 seperti di bawah ini. Tabel ini berisi 2 kolom yaitu kategori mudah dan sulit serta 2 baris
yaitu kategori penting dan kurang penting. Tabel ini bertujuan untuk menentukan alternatif
pemecahan masalah yang dapat dikerjakan terlebih dahulu.
Dalam hal ini yang dimaksud dengan kategori mudah dan sulit adalah apakah kegiatan
tersebut mudah dilaksanakan atau sulit dilihat berdasarkan sumber daya manusia, pendanaan,
waktu, kemampuan, teknologi dan ketersediaan material. Sedangkan yang dimaksud dengan
penting atau kurang penting adalah seberapa besar masalah atau kegiatan ini memberikan
35

efek di kemudian hari baik efek yang ditimbulkan secara langsung maupun efek
ikutannya.Kegunaan tabel 2x2 adalah untuk membantu menentukan masalah atau rencana
kegiatan.Arti mudah/sulit: adalah dalam hal pelaksanaan kegiatan (tidak tergantung hasil/efek
kegiatan).
Kategori:
1. Mudah-penting: untuk rencana jangka pendek
2.Mudah-tak penting: jangka pendek
3.Sulit-penting: jangka menengah/panjang

Tabel 27. Pengelompokan intervensi masalah berdasarkan kepentingan dan


kemudahannya
Penting
Mudah

Kurang penting
1. Penyuluhan

mengenai

3M+

pemberantasan nyamuk malaria


(anopheles)
2. Penyuluhan mengenai pembuatan
SPAL yang benar dan hemat biaya
3. Gotong

royong

setiap

bulan

membersihkan lingkungan
4. Penyuluhan

tentang

pembuatan

SPAL yang benar dan hemat biaya


5. Pemanfaatan kompos
6. Penyuluhan mengenai pemilahan
sampah (orgnaik-anorganik)
7. Penyuluhan

mengenai

malaria
36

(pencegahan, penularan, gejala,


dan pengobatan)
8. Penggunaan obat/lotion/raket anti
nyamuk
9. Penggunaan kelambu
10. Penggunaan kasa pada ventilasi
rumah
11. Penyuluhan KIA
Sulit

1.
2.
3.
4.

Pembuatan SPAL Komunal


Penyediaan lahan untuk TPA
Permintaan bantuan ke Pemerintah setempat
Penyisipan materi Kesehatan pada acara
tertentu
5. Lomba kebersihan ( setiap 17 Agustus)

Jangka pendek:
1. Penyuluhan mengenai 3M+ / pemberantasan nyamuk malaria (anopheles)
2. Penyuluhan mengenai pembuatan SPAL yang benar dan hemat biaya
3. Gotong royong setiap bulan membersihkan lingkungan
4. Penyuluhan tentang pembuatan SPAL yang benar dan hemat biaya
5. Pemanfaatan kompos
6. Penyuluhan mengenai pemilahan sampah (orgnaik-anorganik)
7. Penyuluhan mengenai malaria (pencegahan, penularan, gejala, dan
pengobatan)
8. Penggunaan obat/lotion/raket anti nyamuk
9. Penggunaan kelambu
10. Penggunaan kasa pada ventilasi rumah
11. Penyuluhan KIA
Jangka Panjang
1. Pembuatan SPAL Komunal
2. Penyediaan lahan untuk TPA
3. Permintaan bantuan ke Pemerintah setempat
4. Penyisipan materi Kesehatan pada acara tertentu
5. Lomba kebersihan ( setiap 17 Agustus)

37

BAB VIII
TAHAPAN INTERVENSI
A. Rencana Pemecahan Masalah ( Plan of Action )
Setelah dapat menentukan intervensi masalah yang akan dilaksanakan, langkah
berikutnya yaitu membuat rencana pelaksanaan intervensi masalah ( Plan of Action ).
1) Rencana kegiatan
2) Rencana tujuan kegiatan
3) Rencana sasaran kegiatan
4) Rencana sumber daya manusia yang akan melaksanakan intervensi
5) Rencana lokasi pelaksanaan kegiatan
6) Rencana sumber pembiayaan intervensi
7) Rencana tolak ukur yang ingin dicapai
Sesuai dengan waktu pelaksanaan, kami membagi rencana pelaksanaan intervensi di
masyarakat menjadi dua yaitu :
1) Rencana pelaksanaan jangka pendek yaitu kegiatan yang dilaksanakan dalam
kurun waktu 1 tahun.
2) Rencana pelaksanaan jangka panjang yaitu kegiatan yang dilaksanakan dalam
kurun waktu 1 sampai 5 tahun.
Sesuai dengan tabel Plan of Action di bawah, realisasi pemecahan masalah yang akan
dilakukan Mahasiswa adalah pemecahan masalah yang termasuk ke dalam rencana jangka
pendek. Karena adanya kendala berupa keterbatasan waktu dan sumber daya maka alternatif

38

pemecahan masalah yang sesuai dengan pendapat masyarakat yang hadir dalam MMD saja
yang akan dilaksanakan.

39

RENCANA PEMECAHAN MASALAH


Jangka Pendek
No
1.

Kegiatan
Tujuan
Penyuluhan
1. Meningkatkan
tentang
pemahaman
pentingnya
masyarakat
pemberantasan
mengenai
dan pencegahan
pentingnya
sarang sarang
pemberantasa
nyamuk
n
dan
pencegahan
sarang
nyamuk

Sasaran
Warga
Dusun
Komboran,
Desa
Paripurno

Lokasi
Rumah
kepala Dusun
Komboran
kediaman
kadus

Pelaksana
Petugas
puskesmas
Kader
Dokter
muda

2.

Penyuluhan gizi Meningkatkan


seimbang
pemahaman
masyarakat
mengenai
pentingnya gizi
seimbang,

Warga
Dusun
Komboran,
Desa
Paripurno

Rumah
kepala Dusun
Komboran
kediaman
kadus

Petugas
puskesmas
Kader
Dokter
muda

Waktu
Dana
Metode
Minggu, 2 Dana dari Presentasi
Agustus
puskesmas menggunakan
2015
Salaman
power point,
dan sesi tanya
jawab

Tolak ukur
Proses :
Menjelaskan
kepada warga
tentang
pemberantasan
dan pencegahan
sarang sarang
nyamuk
Hasil :
Meningkatnya
pengetahuan
masyarakat
mengenai
pemberantasan
dan pencegahan
sarang sarang
nyamuk
Minggu, 2 Dana dari Presentasi
Proses :
Agustus
puskesmas menggunakan Menjelaskan
2015
Salaman
power point, kepada warga
dan sesi tanya tentang
gizi
jawab
seimbang
Hasil :
Meningkatnya
pengetahuan
masyarakat
mengenai gizi
seimbang
40

No
3.

Kegiatan
Penyuluhan
tentang
Pembuatan
SPAL
yang
memenuhi
syarat

Tujuan
Meningkatkan
pemahaman
masyarakat
mengenai
pentingnya SPAL
yang
memnuhi
syarat

Sasaran
Warga
Dusun
Komboran,
Desa
Paripurno

Lokasi
Rumah
kepala Dusun
Komboran
kediaman
kadus

Pelaksana
Petugas
puskesmas
Kader
Dokter
muda

Waktu
Dana
Metode
Minggu, 2 Dana dari Presentasi
Agustus
puskesmas menggunakan
2015
Salaman
power point,
dan sesi tanya
jawab

Tolak ukur
Proses :
Menjelaskan
kepada warga
tentang
pembuatan
SPAL
yang
memenuhi
syarat
Hasil :
Meningkatnya
pengetahuan
masyarakat
mengenai SPAL
yang baik

No
4.

Kegiatan
Penyuluhan
tentang
pemilahan
sampah Organik
dan Anorganik
serta
pengolahannya

Tujuan
Meningkatkan
pemahaman
masyarakat
mengenai
pemilahan
sampah Rumah
Tangga,
serta
pengelolaannya

Sasaran
Warga
Dusun
Komboran,
Desa
Paripurno

Lokasi
Rumah
kepala Dusun
Komboran
kediaman
kadus

Pelaksana
Petugas
puskesmas
Kader
Dokter
muda

Waktu
Dana
Metode
Minggu, 2 Dana dari Presentasi
Agustus
puskesmas menggunakan
2015
Salaman
power point,
dan sesi tanya
jawab

Tolak ukur
Proses :
Menjelaskan
kepada warga
tentang
pemilahan
sampah organic
dan Anorganik
serta
pengelolaannya
Hasil :
Meningkatnya
pengetahuan
masyarakat
mengenai
41

No
5.

Kegiatan
Pembinaan
kaderkader
yang ada untuk
menambah
pengetahuan
kader meliputi
penyampaian
materi tentang
masalah
kesehatan serta
pemecahannya

Tujuan
Sasaran
Meningkatkan
Kaderpengetahuan
kader
kader
tentang
masalah
kesehatan serta
pemecahannya

Lokasi
Dusun
Komboran,
Desa
Paripurno

Pelaksana
Petugas
puskes

Waktu
Setiap
bulan
sekali

pemilahan dan
pengelolaan
sampah rumah
tangga
Dana
Metode
Tolak ukur
3 Dana
Melalui
proses :
operasiona pertemuan dan Terlaksananya
l
diskusi secara pembinanya
puskesmas berkala
kader-kader
Salaman
hasil :
meningkatnya
pengetahuan
kader
tentang
masalah
kesehatan serta
pemecahannya

42

Jangka Panjang
No
1.

Kegiatan
Usulan
proposal
melalui
PNPM
mandiri pedesaan
untuk pembiayaan
pembuatan SPAL
Komunal

2. Pengusulan
. pembentukan
petugas
kesling
kepada
Dinkes
untuk
mengkoordinasi
program jamban
sehat,
sarana
pembuangan
sampah
yang
kedap air dan
tertutup
serta
rumah sehat.

Tujuan
Agar mendapat
dukungan dari
instalasi terkait
berupa
pendanaan dan
arahan untuk
pembangunan
SPAL
Komunal

Sasaran
PNPM-MP
tingkat
kecamatan

Terbentuknya
Dinkes
petugas
kesling
agar
program
jamban sehat,
sarana
pembuangan
sampah yang
kedap air dan
tertutup serta
rumah
sehat
agar
terkoordinir
dengan baik

3. Lomba Kebersihan Terciptanya


Warga
setiap 17 Agustus
lingkungan
Dusun
rumah
yang Komboran,

Lokasi
Kantor
kepala desa

Pelaksana
Perangkat desa
dan
warga
dusun
Komboran,
Desa
Paripurno

Tempat
Kepala
yang telah puskesmas
disepakati

Setiap
Rumah
Warga

Waktu
Sesuai
dengan
kesepakatan
bersama

Dana
Metode
Swadaya
Musyawarah
sesuai hasil mufakat
MUSRENB
ANGDES

Sesuai
dengan
kesepakatan
bersama

Dana
operasional
puskesmas

Kepala Dusun Sesuai


Komboran,
dengan
Desa
kesepakatan

Dana
swadaya
warga

Tolak ukur
Proses:
pembuatan
proposal
permohonan
dana
Hasil:
persetujuan
permohonan
proposal

Melalui
pengajuan
proposal

Proses :
Diterimanya
pengusulan
pembentukan
petugas kesling
kepada Dinkes
Hasil:
Terbentuknya
petugas kesling
untuk program
jamban
sehat,
sarana
pembuangan
sampah
yang
kedap air dan
tertutup
serta
rumah sehat.
Membentuk
Proses:
suatu panitia Dilaksanakanny
lomba untuk a
lomba
43

bersih
sehat

dan Desa
Paripurno

Dusun
Komboran,
Desa
Paripurno

Paripurno

bersama

Dusun
Komboran,
Desa
Paripurno

pemberian
niai

kebersihan
setiap tanggal 17
Agustus
Hasil:
terciptanya
lingkuna rumah
warga
yang
bersih dan sehat

44

BAB IX
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
A. PRA SURVEI MAWAS DIRI (SMD)
Pra SMD dilaksanakan pada Senin, 27 Juli 2015 di kediaman Kadus, Bapak Surata
Dusun Komboran, Desa Paripurna. Pertemuan ini dilaksanakan dengan tujuan :
1. Perkenalan serta menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan mahasiswa fakultas
kedokteran Trisakti yaitu akan dilakukan SMD pada tanggal 28-29 Juli 2015, dengan
cara membagikan kuisioner ke 105 KK di dusun Komboran.
2. Menjelaskan isi dari kuisioner berupa pertanyaan-pertanyaan yang kemudian akan
dievaluasi apakah terdapat masalah yang ada di dusun Komboran.
Rincian Kegiatan
Hari / tanggal:

Senin, 27 Juli 2015

Tempat:

Kediaman Kadus Bapak Surata

Peserta:

Kepala Dusun Komboran, perwakilan pihak RT dan RW, kader di Dusun


Komboran, serta mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Acara:
1. Pembukaan dan penjelasan susunan acara oleh perwakilan mahasiswa fakultas kedokteran
Trisakti
2. Sambutan
- Bapak Kepala dusun Komboran
- dr. Hartoyo, M.Kes selaku pembimbing kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan
Masyarakat di kota Magelang
3. Presentasi isi kuisioner Survei Mawas Diri oleh perwakilan mahasiswa
4. Penutupan oleh mahasiswa
B. SURVEI MAWAS DIRI (SMD)
SMD dilaksanakan pada 28-29 Juli 2015 di Dusun Komboran, dengan cara
mengunjungi rumah ke rumah. Surveyor adalah kader desa didampingi oleh dokter muda
FK Trisakti. Sasaran survey sebanyak 105 rumah KK di dusun Komboran. Sebagai
responden adalah KK atau yang dianggap KK. Survey dilakukan dengan cara pengamatan,
wawancara dengan kuisioner terstruktur.

C. MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD) DI DUSUN NGARAN II


45

Musyawarah Masyarakat Desa yang dilaksanakan pada hari Kamis, 30 Juli 2015 di kediaman
Bapak Surata. Pertemuan ini dilaksanakan dengan tujuan:
1. Melakukan pembahasan hasil Survei Mawas Diri (SMD) yang telah dilakukan
2. Membuat kesepakatan masalah yang ditemukan melalui SMD.
3. Menentukan prioritas masalah yang ditemukan melalui SMD.
4. Merumuskan rencana kegiatan serta pelaksanaan kegiatan
Rincian Kegiatan MMD
Hari / tanggal

Kamis, 30 Juli 2015

Tempat

Kediaman Kadus, Bapak Surata

Peserta

Perwakilan Pihak Kelurahan, Kepala Dusun Komboran, RT dan RW,


kader di Dusun Komboran, serta mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Trisakti

Acara

1. Pembukaan dan penjelasan susunan acara oleh perwakilan mahasiswa fakultas kedokteran
Trisakti
2. Presentasi Hasil Survei Mawas Diri Dusun Ngaran II oleh perwakilan mahasiswa
3. Diskusi persamaan persepsi masalah
4. Menjelaskan cara penilaian untuk menentukan prioritas masalah
Cara penentuan prioritas
Penentuan hasil prioritas dan alternatif pemecahan masalah
5. Diskusi penentuan program Intervensi desa, tujuan, sasaran, dan waktu penyuluhan.
6. Penutupan oleh dr. Hery Sumantyo, M.PH, selaku pembimbing dari Puskesmas Salaman

46

BAB X
INTERVENSI
Telah dilakukan intervensi dusun dalam bentuk penyuluhan di Dusun Komboran, Desa
Paripurno. Intervensi dilakukan pada hari Minggu, 2 Agustus 2015 dilaksanakan di kediaman
Kepala Dusun di dusun Komboran, Desa Paripurno pada pertemuan Posyandu Balita dan Lansia.
Peserta pertemuan adalah kader desa, ibu- ibu yang memiliki balita, para lansia, dan beberapa
penduduk desa. Dalam penyuluhan ini, disajikan materi mengenai mengenai ASI eksklusif,
pentingnya balita di bawa ke Posyandu, Kesehatan Ibu dan Anak, Malaria dan Pembuatan SPAL
yang memenuhi syarat.
A. Pelaksanaan Intervensi
Pada saat dilakukan penyuluhan, peserta yang hadir memberi respon cukup baik dari
permulaan penyuluhan sampai akhirnya mengerti. Respon diwujudkan dengan adanya pertanyaan
sesuaitopik penyuluhan. Dengan penyuluhan ini diharapkan masyarakat mengerti cara mengatasi
permasalahan kesehatan yang ada sehingga dapat membantu pencapaian MDGs dengan membentuk
Dusun Komboran menjadi Dusun Sehat menuju Desa Sehat.
B. Laporan Kegiatan Intervensi
Sesi

: Penyuluhan 1 penyuluhan 4

Hari / tanggal : Kamis, 21 November 2013


Tempat

: Kediaman Kepala Dusun

Peserta

: kader desa, ibu- ibu yang memiliki balita, para lansia, dan beberapa
Penduduk desa

Acara

:
1. Pembukaan
2. Penyuluhan 1- penyuluhan 4
3. Sesi tanya jawab
4. Penutup

47

C. SESI TANYA JAWAB


1. Bagaimana cara penularan manusia dari orang yang sakit malaria?
Penularan malaria berasal dari nyamuk anopheles betina. Nyamuk menggigit penderita
malaria, dan menularkannya ke orang yang sehat dengan cara meninggalkan plasmodium
di air liurnya ketika menggigit orang yang sehat.
2. Kalau sehabis minum obat anti malaria, kami merasa mual, mulut terasa pahit dan
muntah, apakah obatnya tetep di minum atau dihentikan?
Rasa mual, mulut terasa pahit dan muntah adalah salah satu reaksi atau efek samping obat
anti malaria yang dapat tearjadi pada ibu ibu sekalian saat mengonsumsi obat akibat
malaria. Namun perlu diketahui, hal tersebut dapat terjadi secara normal, asalkan muntah
tidak terjadi secara berlebihan (banyak/sering). Perlu juga diketahui, efek samping lain
yang dapat terjadi adalah diare dan perut terasa perih,
3. Bagaimana kita tahu kalau kita sudah sembuh?
Selayaknya, kesembuhan pada malaria seperti pada penyakit lainnya. Dikatakan sembuh
bila gejala awal timbulnya penyakit sudah tidak ada atau tidak lagi dirasa. Namun, hal
tersebut dapat dicapai bila pasien teratur minum obat dan mengikuti saran serta
pencegahan yang harus dilakukan. Idealnya, pasien malaria harus kembali menjalani
pemeriksaan darah selain pemeriksaan darah saat awal sakit, hari ke 7, hari ke 28 atau H
3 bulan dr sakit, tergantung dari jenis plasmodium yang menginfeksi tubuh kita.
4. Kalau sudah pernah kena malaria, apakah bisa terkena lagi?
Jelas bisa terkena lagi, selama nyamuknya yang mempunyai plasmodium masih terdapat di
lingkungan sekitar tersebut.
5. Apa itu sampah organic dan non organic? Mengapa harus dipisahkan?
Sampah organic adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup seperti tumbuh-tumbuhan
dan hewan. contohnya daun-daunan, buah-buahan, dan sisa makanan, Sampah non organic
adalah sampah yang berasal dari bukan makhluk hidup, contohnya plastic, karung, kain,
dan lain-lain. Sampah ini harus dipisahkan, karena cara penguraian sampah tersebut
sangat berbeda. Untuk sampah organic, dapat diuraikan tanah dengan cara dikubur.
Sedangkan sampah non organic harus diolah secara khusus atau didaur ulang kembali.

48

6. Apakah jarak SPAL harus 10 m dari sumber air?


Ya betul arak SPAL dari Sumber Air harus 10 m dari sumber air, karena SPAL dapat
mencemari sumber Air bersih yang dipakai sehari-hari. Untuk mengatasinya pada lahan
rumah yang sempit bisa diatasi dengan mengalirkannya dengan pipa (bisa bersama dengan
tetangga sekitar) ke suatu tempat yang jauh dari sumber air.

BAB XI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil survei kesehatan di Dusun Komboran, desa Paripurno, kecamatan
Salaman, Kabupaten Magelang, didapatkan 20 masalah berdasarkan target SPM. Setelah di
musyawarahkan melalui kegiatan MMD, didapatkan 9 masalah yang telah disepakati bersama dan
ditentukan prioritasnya dari pihak puskesmas dan pihak warga Dusun Komboran. Permasalahan
yang ditemukan yaitu Masih terdapat jentik nyamuk, masih terdapat SPAL yang kurang memadai,
49

pemberantasan sarang nyamuk 1 minggu sekali, kurangnya kesadaran warga membuang sampah ke
TPS, masih terdapat penyakit Malaria, masih bekum ada sarana pembuangan sampah, masih
terdapat rumah dengan pencahayaan kurang baik, masih terdapat balita BGM, masih terdapat
ventilasi yang belum dipasang kasa nyamuk.
Setelah ditentukan prioritas masalah maka dilakukan pemecahan masalah sesuai masalah
yang didapatkan salah satunya dengan mengadakan penyuluhan pada warga Dusun Komboran
dengan harapan meningkatnya pengetahuan warga Dusun Komboran tentang masalah kesehatan
yang dialami oleh warga dusunnya.
B. Saran
1. Terhadap perangkat desa dan tokoh masyarakat
Kepala desa, perangkat dusun dan tokoh masyarakat tetap aktif membina dan menggerakkan
warga Dusun Komboran secara berkesinambungan dalam upaya meningkatkan kesadaran
warga mengenai pentingnya perilaku hidup sehat dan kesehatan lingkungan. Perlu dilakukan
tindak lanjut atas pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang telah dilakukan agar warga Dusun
Komboran, secara bertahap mulai menyadari dan memahami perilaku hidup bersih dan
sehat.
2. Terhadap pihak pengelola kesehatan.
a. Peningkatan frekuensi pemantauan terhadap masalah kesehatan yang ada di Dusun
Komboran
b. Melakukan evaluasi dan tindak lanjut atas kegiatan pemantauan secara rutin dan
berkelanjutan.
c. Perlu adanya peningkatan frekuensi kesehatan sehingga memperluas pengetahuan
warga Dusun Komboran.
d. Meningkatkan peran serta kader-kader kesehatan dalam meningkatkan kesadaran
warga. Dan juga membantu perangkat desa untuk berkoordinasi dengan pihak-pihak
lain yang dapat membantu memecahkan masalah-masalah kesehatan yang timbul.

50

BAB XII
PENUTUP
Demikian laporan hasil survei kesehatan dan rencana intervensi kesehatan warga Dusun
Komboran, Desa Paripurno, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah yang
terlaksana dengan baik, berkat kerjasama antara warga desa, perangkat desa, dan instansi yang
terkait. Dengan kerjasama yang baik tersebut akan didapatkan alternatif pemecahan masalah dari
masalah-masalah yang timbul pada warga desa, dan kemudian diambil alternatif pemecahan
masalah terbaik. Besar harapan kami dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi
seluruh pihak yang terkait dalam mewujudkan Desa Paripurno menjadi desa sehat.
Untuk selanjutnya diharapkan warga desa dan perangkat desa aktif melanjutkan dan
membina kegiatan-kegiatan kesehatan yang telah ada secara berkesinambungan, guna tercapai desa
siaga dan sehat.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat yang berarti dalam upaya peningkatan
kesehatan warga Dusun Komboran, Desa Paripurno, Kecamatan Salaman , Kabupaten Magelang,
Jawa Tengah.

51

DAFTAR PUSTAKA
1. Muninjaya Gde. Manajemen Kesehatan. EGC: Jakarta; 2002.
2. Hartoyo. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Survei Mawas Diri dan Intervensi
Masyarakat dalam Bentuk Pendekatan Kemasyarakatan. Magelang; 2011.
3. Hartoyo. Konsep Pendekatan Masyarakat dalam Kaitannya dengan Desa Siaga. Magelang;
2011.
4. Hartoyo. Kegiatan Kepaniteraan di Puskesmas Kabupaten Magelang. Magelang; 2011.
5. Budiharja. Pedoman Pelaksanaan Desa Siaga di Jawa Tengah. Semarang; 2006

52

KUESIONER SURVEY MAWAS DIRI


(Juli 2015)

I. IDENTITAS RESPONDEN
Nama Responden

Alamat

: Dusun Komboran Desa Salaman

Tanggal Wawancara

II. DATA KELUARGA


1. Nama KK

:........................................................

2. Umur

: .................................................................

3. Jenis Kelamin

: L/P

4. Pendidikan

: .................................................................................................

5. Pekerjaan

: ..................................................................................................

6. Anggota keluarga
NO Nama

Status dlm klrg

L/P Umur

Pendidikan
7.

Jumlah
penghasilan per bulan : Rp. .....................................................................
a. kurang dari 900.000
b. 900.000 1.500.000
c. lebih dari 1.500.000
A. AKSES PELAYANAN DAN PEMBIAYAAN KESEHATAN
1. Bila Anda atau anggota keluarga lainnya sakit, di mana berobatnya?
a. Tenaga kesehatan (mantri, dokter, bidan desa, puskesmas, rumah sakit)
b. Tradisional (dukun atau alternatif)
c. Diobati sendiri
d. Lain-lain, sebutkan :.............................................................................................
2. Berapa jarak dari rumah Anda sampai ke fasilitas kesehatan (Puskesmas, Pustu,
Polindes, Praktek Swasta) yang ada?
a. Kurang dari 1 km

c. 6-10 km

b. 1-5 km

d. > 10 km
53

3. Apa sarana transportasi yang Anda gunakan?


a. Jalan kaki
b. Kendaraan pribadi (sepeda, sepeda motor, mobil)
c. Angkutan umum
4. Apakah keluarga Anda adalah peserta :
a. Jamkesmas

: 1. Ya

2. Tidak

b. Iuran dana sehat

: 1. Ya

2. Tidak

c. Askes (asuransi kesehatan) /Asuransi lain

: 1. Ya

2.

Tidak
d. Tabulin (Tabungan Ibu Bersalin) : 1. Ya

2. Tidak

B. KESEHATAN IBU DAN ANAK, KB, GIZI DAN IMUNISASI


1.Apakah di keluarga Anda mempunyai bayi?
a. Ya, berapa jumlahnya (usia 0-6 lbn :bayi dan usia 6-12 bln bayi)
b. Tidak, pertanyaan langsung lanjut ke nomor 13
2. Siapakah yang menolong persalinan anak terakhir Anda? [Bagi yg mempunyai bayi kelahiran
sejak JULI 2014]
a. Tenaga Kesehatan (dokter,bidan desa,puskesmas,rumah sakit)
b. Dukun bayi
c. Lain-lain, sebutkan :...................................
3. Di keluarga Anda,apakah pernah terlahir bayi BBLR (Berat Badan Lahir Rendah< 2500gr)
cukup umur (hamil 9 bulan)?
a. Ya
b. Tidak
4. Apakah bayi Anda diberikan ASI saja ? (bagi keluarga yang memiliki bayi usia 0-6 bulan)
a. Ya
b. Tidak, alasan : .........................................
5. Apakah bayi anda diberikan ASI eksklusif (hanya diberi ASI saja sampai usia 6 bulan)?
(bagi keluarga yang memiliki bayi usia 6-12 bulan)(ket : indikator kadarzi)
a. Ya
b. Tidak, alasan : .........................................
6.Apakah anda selalu membawa bayi anda ke Posyandu ? (Indikator Kadarzi )
a. Ya, setiap bulan
54

b. Ya, kadang-kadang, alasannya : ...................................


c. Tidak, alasan ........................................
7. Apakah bayi anda memiliki buku KIA?
a. Ya (dengan menunjukkan buku KIA)
b. Tidak, alasan : ...........................................
8. Apakah anda selalu membawa buku KIA setiap ke Posyandu?
1. Ya
2. Tidak, alasan : .
9. Apakah anda sudah pernah membaca buku KIA?
a. Ya
b. Tidak
10. Apakah anda mengerti isi buku KIA, tentang : (Jawaban boleh >1)
a. Cara menyusui bayi
b. Imunisasi
c. Pemberian kapsul vitamin A
d. Pemberian makanan pendamping ASI
e. Tidak mengerti
11. Apakah bayi anda memperoleh imunisasi sesuai usia (lihat buku KIA/KMS)
a. Ya
b. Tidak, alasan :
12. Apakah ibu nifas (dalam 40 hari setelah ibu melahirkan) mendapatkan 2 kapsul vitamin A
merah (1 kapsul diminum setelah melahirkan dan 1 kapsul lagi diminum pada hari berikutnya
paling lambat pada hari ke-28)?
a. Ya
b. Tidak
13. Apakah dikeluarga Anda mempunyai anak balita (usia 1-5 tahun/13-60 bulan)?
a. Ya, berapa jumlahnya ..
b. Tidak, jika tidak pertanyaan langsung dilanjutkan ke nomor 20
14. Apakah anda selalu membawa anak balita anda ke Posyandu ? (lihat buku KIA/KMS)
(Indikator Kadarzi )
a. Ya, setiap bulan
b. Ya, kadang-kadang, alasannya : ...................................
c. Tidak, alasan ........................................
15. Apakah anak balita Anda memiliki buku KIA?
a. Ya (dengan menunjukkan buku KIA)
55

b. Tidak, alasan
16. Apakah Anda selalu membawa buku KIA setiap ke Posyandu?
a. Ya
b. Tidak, alasan
17. Apakah Anda sudah pernah membaca buku KIA?
a. Ya
b. Tidak
18. Apakah Anda mengerti isi buku KIA,tentang : (Jawaban boleh >1)
a. Cara memberi makan anak
b. Cara merangsang perkembangan anak
c. Pemberian vit. A pada anak
d. Obat yang harus disediakan dirumah
e. Tidak
19. Apakah dalam keluarga Anda ada balita dengan status gizi kurang/BGM/buruk (lihat dalam
KMS)?
a. Ya, apa tindakan yang Anda lakukan
b. Tidak
IBU HAMIL
20. Apakah dikeluarga anda terdapat ibu hamil?
a. Ya
b. Tidak, bila tidak pertanyaan langsung dilanjutkan ke no.41
21. Jika ya, apakah selama kehamilan ini, ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan ?
a. Ya
b. Tidak
22. Jika ya, apakah selama kehamilan ini, ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan dimana?
a. Rumah Sakit
b. Puskesmas
c. Dokter/Dokter Spesialis Kandungan
d. Bidan Desa setempat
e. Bidan Praktek swasta lain.
23. Apakah selama kehamilan ini, ibu hamil punya buku KIA?
a. Ya
b. Tidak
24. Apakah ibu hamil selalu membawa buku KIA setiap periksa kehamilan?
56

a. Ya
b. Tidak, alasan: ..
25. Apakah ibu hamil sudah pernah membaca buku KIA?
a. Ya
b. Tidak
26. Apakah ibu hamil mengerti isi buku KIA tentang : (Jawaban boleh >1)
a. Anjuran pemeriksaan kehamilan secara rutin
b. Pemberian imunisasi pada ibu hamil
c. Tanda bahaya kehamilan
d. Tanda bayi akan lahir
e. Tidak mengerti
27. Apakah ibu hamil melakukan pemeriksaansesuai usia kehamilan ? (lihat Buku KIA atau
Kartu Periksa lainnya :
min 1 x pada T1, 1x pada T2 dan 2 x pada T3)
a. Ya
b. Tidak, alasan : ...........................................
28. Dimana rencana tempat melahirkan ?
a. Rumah sakit
b, Puskesmas
c. Dokter/Dokter Spesialis Kandungan
d. Bidan
e. Dukun
f. Lainnya, sebutkan : .................................................
29.Siapakah rencana penolong persalinannya?
a. Dokter
b. Bidan
c. Dukun
d. Sendiri/keluarga
30. Apakah ibu pernah mengalami gangguan kehamilan?
a. Ya, sebutkan:.
b. Tidak
31. Apakah anda memiliki stiker P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi)?
a. Ya
b. Tidak
57

32. Apakah di depan rumah (dinding luar) ibu hamil telah terpasang stiker P4K(Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi)?
a. Ya
b. Tidak, alasan ..
33. Apakah selama kehamilan ini, ibu mendapat TTD (Tablet Tambah Darah) (minimal 90 tablet
selama masa kehamilan, isian sesuaikan dengan umur kehamilan ibu)? (ket : indikator kadarzi )
a. Ya
b. Tidak, alasan
34. Apakah Anda/keluarga Anda mengetahui kelas ibu hamil (untuk ibu hamil usia kehamilan
20-32 minggu)?
a. Ya
b. Tidak
35. Apakah Anda/keluarga Anda ada yang pernah mengikuti kelas ibu hamil?
a. Ya
b. Tidak
36. Apa saja yang dibicarakan dalam kelas ibu hamil? (bila pernah ada yang mengikuti kelas ibu
hamil)
a. Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan
b. Perawatan kehamilan
c. Persalinan
d. Perawatan nifas
e. Tidak tahu
37. Bagaimanakah respon dari suami atau keluarga anda setelah anda mengikuti kelas ibu hamil?
a. Setuju
b. Kurang setuju
c. Tidak setuju
38. Apakah ibu hamil/keluarga mengetahui tentang JAMPERSAL (Jaminan Persalinan) ?
a. Ya
b. Tidak tahu.
LAIN-LAIN :
39. Apakah di keluarga anda terdapat Pasangan Usia Subur (usia 15-45 tahun dan menikah)
a. Ya
b. Tidak, pertanyaan langsung dilanjutkan ke no.37
58

40. Apakah Anda atau pasangan Anda menggunakan alat kontrasepsi?


a. Ya, sebutkan : ........................................
b. Tidak, alasan : .........................................
41. Apakah Keluarga Anda terbiasa untuk sarapan pagi?
(ket : Indikator Kadarzi )
a. Ya
b. Tidak, alasan : ........................................
42. Apakah keluarga Anda selalu mengkonsumsi aneka ragam makanan / menu seimbang?
(Indikator Kadarzi )
a. Ya
b. Tidak, alasan : .......................................
43. Apakah keluarga Anda selalu menggunakan garam beryodium? (indikator kadarzi ) (Tes
garam beryodium dgn
Iodine: Tes garam berubah warnamenjadi biru tua)
a. Ya, sebutkan merek garam.....................................
b. Tidak, alasan : ........................................
44. Bagaimana bentuk garam beryodium tersebut?
a. Halus
b. Krosok
c. Bata
45. Apakah Merk/nama garam yang Anda gunakan adalah .....................................
46. Dimanakah anda membeli garam ber yodium?
a. Pasar
b. Warung
c. Tukang sayur
d. Lain-lain, sebutkan .......................................
47. Apakah keluarga ini termasuk Keluarga Kadarzi (merupakan kesimpulan dari Keluarga yang
telah punya 3-5
Indikator Kadarzi tersebut diatas) :
a. Ya
b. Tidak
Indikator Kadarzi:
1. Konsumsi menu seimbang
2. Balita ditimbang perbulan
59

3.Mengkonsumsi garam beryodium


4.Memberikan ASI ekslusif
5.Sarapan Pagi/makanan suplemen (vitamin A, tablet FF, yodium)
D.RUMAH DAN LINGKUNGAN
I. INDIKATOR RUMAH SEHAT
I.1. KOMPONEN RUMAH
1. Apakah rumah anda mempunyai langit-langit?
a. Tidak ada
b. Ada, bersih, rawan kecelakan
c. Ada, bersih, kuat dan tinggi min 2.75 m.
2. Apakah rumah anda mempunyai dinding?
a. Non permanen (Bukan tembok, terbuat dari anyaman bambu)
b. Semi permanen/ tembok tidak diplester
c. Permanen dan kedap air.
3. Apakah jenis lantai dirumah anda?
a. Tanah
b. Seluruh lantai plester kasar.
c. Seluruhnya kedap air dan sebagian dikeramik.
d. Seluruh lantai pasangan keramik.
4. Apakah pintu rumah anda :
a. Hanya ada pintu utama.
b. Setiap ruang tidur terpasang pintu.
5. Apakah rumah anda mempunyai jendela kamar tidur?
a. Tidak ada
b. Ada.
6. Apakah rumah anda mempunyai jendela ruang keluarga?
a. Tidak ada
b. Ada
7. Apakah rumah anda mempunyai ventilasi?
a. Tidak ada
b. Ada, luas ventilasi < 10% dari luas lantai
c. Ada, luas ventilasi 10 % luas lantai, tidak dipasang kasa.
d. Ada, luas ventilasi 10% luas lantai dan dipasang kasa.
8. Apakah rumah anda mempunyai lubang asap dapur?
60

a. Tak ada
b. Ada.
c. Ada, dan berfungsi baik.
9. Apakah rumah anda mempunyai pencahayaan (pencahayaan alamiah)?
a. Tidak terang, tidak dapat digunakan untuk membaca
b. Kurang terang, bila untuk membaca mata terasa sakit.
c. Terang, enak untuk membaca dan tidak silau.
10. Pencegahan terhadap kenungkinan resiko penularan penyakit oleh hewan
serangga/nyamuk, setiap ventilasi
rumah dipasangi kasa nyamuk :
a. Tidak ada
b. Ada sebagian, terutama kamar tidur.
c. Ada pada semua ventilasi
I.2. SARANA SANITASI
1. Apakah rumah anda mempunyai sarana air bersih :
a. Sumur gali
b. Sumur pompa tangan.
c. PDAM.
PERTANYAAN KHUSUS TENTANG SUMUR GALI (Bila jawaban pertanyaan
nomor 1 dijawab a.)
1) Apakah airnya keruh : ya/tidak
2) Apakah airnya berwarna

: ya/tidak

3) Apakah airnya berasa : ya/tidak


4) Apakah airnya berbau : ya/tidak
5) Apakah ada jamban dalam jarak 10 m sekitar sumur yang dapat menjadi
sumber pencemaran? : ya/tidak
6) Apakah ada sumber pencemaran lain dalam jarak 10 m dengan sumur (mis.
Kotoran hewan, sampah, genangan air) ? : ya/tidak
7) Apakah ada/sewaktu-waktu ada, genangan air dalam jarak 2 m sekitar
sumur? : ya/tidak
8) Apakah saluran pembuangan air rusak/tidak ada? : ya/tidak
9) Apakah lantai semen yang mengitari sumur mempunyai radius kurang dari 1
m? ya/tidak
61

10) Apakah ember dan tali timba sewaktu-waktu diletakkan sedemikian rupa
sehingga memungkinkan pencemaran? : ya/tidak
11) Apakah bibir sumur (cincin) tidak sempurna sehingga memungkinkan air
merembes ke dalam sumur? : ya/tidak
12) Apakah dinding semen sepanjang kedalam 3 m dari atas permukaan tanah
tidak diplester tutup rapat/sempurna? : ya/tidak
2. Kepemilikan dan kualitas SAB (Sarana Air Bersih) (lihat jawaban nomor 1):
a. Bukan milik sendiri, tidak memenuhi syarat
b. Milik sendiri, tidak memenuhi syarat.
c. Bukan milik sendiri tapi memenuhi syarat.
d. Milik sendiri dan memenuhi syarat
3. Apakah di rumah anda terdapat jamban?
a.

Tidak ada

b. Ada, tapi tidak memenuhi syarat.


c. Ada, dan memenuhi syarat.
PERTANYAAN KHUSUS TENTANG JAMBAN (bila jawaban pertanyaan nomor 3
dijawab b atau c) :
INDIKATOR PENCEMARAN ke LINGKUNGAN :
1) Apakah penempungan akhir kotoran/jamban berjarak kurang dari 10 m
dengan sumber air? : ya/tidak.
2) Apakah penutup sumur resapan jamban (penampungan akhir kotoran) tidak
kedap air? : ya/tidak
3) Apakah konstruksi jamban memungkinkan binatang penyebar penyakit
menjamah kotoran dalam jamban? : ya/tidak
4) Apakah jamban menimbulkan bau? Ya/tidak
5) Apakah jamban tidak selalu terjaga kebersihannya? : ya/tidak
4. Apakah di rumah anda terdapat SPAL (Sarana Pembuangan Air Limbah) :
a.

Tidak ada.

b. Ada, jarak dengan sumber air <10 m, atau ke saluran terbuka.


c. Ada, jarak dengan sumber air >10 m, atau ke saluran kota.
PERTANYAAN KHUSUS SPAL(Bila jawaban pertanyaan nomor 4 dijawab b atau
c) :
1) Apakah jarak antara SPAL dengan sumber air lebih 10 m? : ya/tidak
2) Apakah SPAL tertutup? : ya/tidak
62

3) Apakah SPAL tidak berbau? : ya/tidak


4) Apakah aliran SPAL lancar/tidak menggenang? : ya/tidak
5. Apakah di rumah anda terdapat sarana pembuangan sampah.
a.

Tidak ada

b.Ada, tidak kedap air dan tidak tertutup.


c. Ada, kedap air dan tertutup

I.3 PERILAKU PENGHUNI


1. Apakah anda sering membuka jendela :?
a.

Tidak pernah dibuka (kenapa..?)

b.

Kadang-kadang

c.

Setiap hari dibuka

2. Apakah anda sering menyapu dan mengepel rumah?


a.

Seminggu.

b.

Tiap 3 hari.

c.

Setiap hari.

3. Apakah anda membuang tinja :?


a.

Dibuang ke sungai/kebun/kolam/sembarangan

b.

Ke WC/jamban

4. Apakah anda selalu membuang sampah pada tempatnya?


a.

Dibuang ke sungai/kebun/kolam/sembarangan

b.

Ke TPS/Petugas sampah.

c.

Dimanfaatkan/daur ulang.

5. Kepadatan penghuni dalam rumah :


a. < 8 m per orang.
b. > 8 m per orang. (artinya 9 m)
6. Keberadaan tikus dalam rumah :
a. Ada.
b. Tidak ada.
7. Keberadaan lalat dalam rumah :
a. > 5 ekor.
b. < 5 ekor.
8. Keberadaan kecoa dalam rumah :
63

a. Ada.
b. Tidak ada.
9. Keberadaan nyamuk dalam rumah :
a. Ada.
b. Tidak ada.
10.

Apakah terdapat jentik nyamuk di penampungan air (bak mandi, gentong, dll)

(pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan senter) ?


a. Ya, dimana : .
b. Tidak
11.Tentang kandang ternak, apakah :
a. Menyatu dengan rumah.
b. Terpisah dari rumah< 10 m.
c. Terpisah dari rumah > 10 m, atau tidak punya ternak.

PERILAKU ANGGOTA KELUARGA ( 16 INDIKATOR PERILAKU HIDUP BERSIH DAN


SEHAT)
*Tandai (V) sesuai dengan kondisi anda
No

Pertanyaan

.
1

Apakah persalinan di keluarga anda di tolong oleh tenaga kesehatan

terampil?
Apakah di keluarga anda hanya memberi ASI ekslusif saja pada bayi

3
4
5

sampai usia 6 bulan?


Apakah balita anda ditimbang secara rutin (minimal 8 kali setahun)?
Apakah keluarga anda biasa makan dengan gizi seimbang?
Apakah keluarga anda menggunakan air bersih untuk kebutuhan

6
7

sehari-hari?
Apakah keluarga anda biasa BAB di jamban sehat?
Apakah keluarga anda sehari-hari membuang sampah pada

8
9

tempatnya?
Apakah keluarga anda yang sedang hamil kontrol minimal 4 kali ?
Apakah keluarga anda menggunakan lantai rumah kedap air (bukan

10

tanah)?
Apakah keluarga anda biasa melakukan aktifitas fisik min 30 menit

11
12

tiap hari?
Apakah TIDAK ada anggota keluarga yang merokok?
Apakah keluarga anda biasa mencuci tangan dengan sabun sebelum

Ya*

Tidak*

NILAI

64

13

makan dan sesudah BAB?


Apakah keluarga anada terbiasa menggosok gigi minimal 2 kali sehari

14

yaitu pagi sebelum makan dan malam sebelum tidur?


Apakah TIDAKada anggota keluarga Anda yang minum Minuman

15

keras (bir, alkohol, arak, anggur) / Narkoba?


Apakah keluarga anda menjadi anggota JPK/Dana Sehat/Asuransi

16

Kesehatan/JAMKESMAS
Apakah di lingkungan anda melakukan pemberantasan sarang
nyamuk (PSN) seminggu sekali?
Jumlah

Keterangan :
Pengisian kolom NILAI : Bila jawaban = ya, diberi nilai = 1
Bila jawaban = tidak , diberi nilai = 0
Kesimpulan PHBS Rumah Tangga, keluarga ini temasuk strata :
a. Sehat Pratama (jumlah jawaban Ya 1 sd 5)
b. Sehat Madya (jawaban Ya 6 sd 10)
c. Sehat Utama (jawaban Ya 11 sd 15)
d. Sehat Paripurna(jawaban Ya 16)

C. FAKTOR DAMPAK terhadap resiko masalah kesehatan/SURVEILANS.


Dalam 3 bulan terakhir, apakah pernah ada anggota keluarga yang sakit (penderita bisa lebih dari
1 orang)
1. Batuk pilek
a. Ya, sebutkan penderitanya: .................................
Umur : .......... thn
b. Tidak
2. Diare
Gejala : BAB cair > 3 kali/hari
a.

Ya, sebutkan penderitanya ..................................


Umur : .......... thn

b.

Tidak
65

3. Malaria
Gejala : demam disertai menggigil
a.

Ya, sebutkan penderitanya ...................................


Umur : ..... thn

b.

Tidak

4. Demam Berdarah
Gejala : demam tinggi mendadak disertai bintik-bintik merah pada kulit, mimisan
a.

Ya, sebutkan penderitanya .................................


Umur : .......... thn

b.

Tidak

5.Demam Chikungunya
Gejala : Demam tinggi, linu pada persendian, sulit berjalan,timbul bintik-bintik merah pada
kulit
a.

Ya, sebutkan penderitanya .................................


Umur : .......... thn

b.

Tidak

6. TBC (Flek paru)


Gejala : batuk lama > 3 minggu, keringat dingin malam hari
a. Ya, sebutkan penderitanya ................................
Umur : .......... thn
b. Tidak

7. Demam Tifus
Gejala : panas disertai nyeri perut, mual, muntah
a.

Ya, sebutkan penderitanya ....................................


Umur : .......... thn

b.

Tidak

8. Gatal-gatal
a. Ya, sebutkan penderitanya ................................
Umur : ......... thn
c.

Tidak

9. Campak (Gabagen)
a. Ya, sebutkan penderitanya ...................................
Umur : ......... thn
66

b.Tidak
10. Hepatitis (Sakit Kuning)
Gejala : nyeri perut, disertai warna kuning pada mata, kencing seperti air teh
a. Ya, sebutkan penderitanya ................................
Umur : ......... thn
b. Tidak
11. Varicella (Cacar Air, Cangkrang)
a. Ya, sebutkan penderitanya ..................................
Umur : ......... thn
b. Tidak
12. Flu Burung
Gejala : demam tinggi disertai sesak nafas, denganriwayat kontak dengan unggas yang mati
mendadak,
atau unggas yang positif flu burung.
a. Ya, sebutkan penderitanya ..............................
Umur : ........... thn
b. Tidak
13. Pneumoni (pada bayi dan anak balita)
Gejala : sesak nafas, panas, batuk
a. Ya, sebutkan penderitanya ............................
Umur : ............thn
b. Tidak
14. Asma
Gejala : sesak napas disertai bunyi napas nyaring (mengi), kadang tanpa demam
a.Ya, sebutkan penderitanya .......... umur..thn
b. Tidak
1 Apakah mempunyai tanaman obat keluarga (TOGA) minimal 3 jenis?
5 a. Ya, sebutkan..
b. Tidak
16. Di keluarga anda apakah pernah terjadi kematian bayi (0-12 bulan dalam 1 tahun terakhir)
(ditujukan untuk
semua KK)
a. Ya,

penyebabnya:

b. Tidak
17. Di keluarga Anda, apakah pernah terjadi kematian anak balita (usia 1-5tahun) [untuk
67

disemua KK 1 tahun
terakhir] ?
a. Ya, penyebabnya .
b. Tidak
18. Di keluarga Anda pada tahun 2011, apakah pernah terjadi kematian ibu hamil (untuk semua
KK):
a. Ya,penyebabnya : ...
b. Tidak
Paripurno, Juli 2015.

Surveyor

68

Cara Pembuatan SPAL yang Sederhana

69

70

Anda mungkin juga menyukai