Anda di halaman 1dari 28

MATA KULIAH : TEKNIK

REFINERY

1. PERKENALAN
2. PENDAHULUAN :
SISTEM PERKULIAHAN & PENILAIAN
REFERENSI
3. SEJARAH PERMINYAKAN & PENGOLAHAN

1. SISTEM PERKULIAHAN & PENILAIAN


KULIAH :
TATAP MUKA
TUGAS MANDIRI/KELOMPOK,
KUNJUNGAN LAPANGAN

PENILAIAN :
KEHADIRAN (10%)
QUIZ/TUGAS (20%)
UTS (30%),
UAS (40%),
3

REFERENSI :
1. Prasad, Ram, (2000), Petroleum Refining Technology,
Delhi, First edition, Khanna Publisher
2. Robert A. Meyers : Handbook Of Petroleum
Refining Processes
3. Sumber lain : internet, dll.

MATERI PERKULIAHAN
TOPIK BAHASAN
MATERI 1

Introduksi Perkuliahan dan Sejarah Penemuan Minyak Bumi

MATERI 2

Karakteristik Minyak Bumi

MATERI 3

Karakteristik Bisnis Pengolahan / Refinery

MATERI 4

Jenis-jenis Proses Pengolahan Minyak Bumi

MATERI 5

Proses Pengolahan (Distillasi dan Treating)

MATERI 6

Proses Pengolahan (Cracking)

MATERI 7

Proses pengolahan (Reforming)

MATERI 8

Penanganan & Spesifikasi Produk

MATERI 9

Peralatan Proses (tanki, kolom, pompa, blower, kompressor)

MATERI 10

Peralatan Proses (Alat Penukar Panas, Reaktor, Receiver)

MATERI 11

Engineering Drawing (PFD, P & ID)

MATERI 12

Sarana Penunjang Proses (Utilities)

MATERI 13

Pengolahan Limbah Proses

SEJARAH PENEMUAN MINYAK BUMI


Minyak bumi (dalam bahasa Inggris Petroleum, dari bahasa
latin :
Petrus = karang & oleum = minyak) adalah cairan kental,
coklat gelap atau kehitaman, yang mudah terbakar.
Minyak bumi telah dikenal sejak lama.
Sebelum
dilakukan
pengeboran,
minyak bumi sudah digunakan sebagai
alat perang oleh pasukan Alexander
Yang Agung (356 323 SM). Pada awal
penemuannya minyak bumi keluar ke
permukaan melalui rembesan serta
dorongan gas bumi dari reservoar
Manfaat utama minyak
bumi adalah sebagai bahan bakar
dangkal.
dan sumber energi yang paling dominan, di samping
sumber energi lain seperti : tenaga air, angin, matahari,
nuklir, energi panas bumi, biomass, gelombang/tidal, dll.
6

PEMBENTUKAN/PROSES TERJADINYA MINYAK BUMI


1. Teori Biogenesis :
2. Teori Abiogenesis
Teori Biogenesis (Macqiur, 1758)
Minyak bumi berasal dari tumbuhtumbuhan. Teori ini didukung oleh MW
Lumansow, New Beery, Engler, Brook,
Bearl dan Hofer, bahwa minyak dan
gas bumi berasal dari organisme laut
(fosil) yang telah mati berjuta-juta
tahun yang lalu dan membentuk
sebuah lapisan dalam perut bumi

PEMBENTUKAN/PROSES TERJADINYA MINYAK BUMI


Teori Abiogenesis (anorganik) :
Barthelot
(1866)
mengemukakan
bahwa di dalam minyak bumi terdapat
logam alkali, yang dalam keadaan
bebas dengan temperatur tinggi akan
bersentuhan dengan CO2 membentuk
asetilen.
Mendeleyev (1877) mengemukakan
bahwa minyak bumi terbentuk akibat
pengaruh kerja uap pada karbidakarbida logam dalam bumi.

EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI MINYAK BUMI

Berawal dari penemuan dan distillasi


kerosene oleh ilmuwan Arab pada 1000
M.
Dilanjutkan dengan penemuan minyak
oleh Abraham Gesner di Canada pada
1852
Pada 1859, Kolonel Edwin L. Drake
melakukan pengeboran minyak bumi di
Titusville, Pennsylvania, USA pada
kedalaman 60 ft (21 m).
Keberhasilan
tersebut
mendorong
pencarian minyak di seluruh dunia.
9

PRIMARY RECOVERY - MINYAK BUMI

Kemampuan Recovery : 20 30% dari total


10
cadangan

SECONDARY RECOVERY - MINYAK BUMI

Kemampuan Recovery : 50 60% dari total


11
cadangan

PERKIRAAN SEBARAN DAN JUMLAH CADANGAN


MINYAK BUMI

12

REALISASI DAN PROYEKSI PRODUKSI MINYAK BUMI

13

SEBARAN DAN JUMLAH CADANGAN MINYAK BUMI


(Billion Bbls)

14

PENGHASIL DAN PENGEKSPOR UTAMA MINYAK BUMI


(Juta Bbbl/day)
Diurutkan Jumlah produksi 2006)
1. Arab saudi - 10,665
2. Rusia - 9,667
3. Amerika Serikat2 - 8,331
4. Iran - 4,148
5. Republik Rakyat Cina - 3,858
6. Meksiko - 3,707
7. Kanada - 3,288
8. Uni Emirat Arab - 3,0
9. Venezuela - 2,803
10. Norwegia - 2,786
11. Kuwait - 2,675
12. Nigeria - 2,443
13. Brasil - 2,166
14. Aljazair - 2,122
15. Irak - 2,008

Urutan Jumlah yang diekspor 2006)


1 Arab saudi - 8,651
2 Rusia - 6,565
3 Norwegia - 2,524
4 Iran - 2,519
5 Uni Emirat Arab - 2,515
6 Venezuela - 2,203
7 Kuwait - 2,150
8 Nigeria - 2,146
9 Aljazair - 1,847
10 Meksiko - 1,676
11 Libya - 1,525
12 Irak - 1,438
13 Angola - 1,365
14 Kazakhstan - 1,114
15 Kanada - 1,071
15

PERBANDINGAN CADANGAN ENERGI FOSIL DUNIA


DAN INDONESIA
Minyak

Gas Bumi

China
(2,3%)

Others
(20,4%)
Midle
East
(64,0%)

Others
(18,9%)

Midle
East
(33,8%)

Indonesia
North (0,5%)
America
(8,0%)

North
Amerika
(5,6%)
Russia
(38,8%)

Batubara

Former Soviet
Unio (6,3%)

China
11,1%

Russia
(23,4 %)

Others
(38,1 %)

North
Amerika
(24,3 %)

Indonesia (1,4
%)

Indonesi
a
(3,1%)

16

Source: BP Statistics.

17

Source: BP Statistics.

18

SUPPLY DAN DEMAND ENERGY

19

PERBANDINGAN PORSI KONSUMSI ENERGI


DUNIA - INDONESIA
Dunia
Nuclear
6.9%

Hydro
2.2%

Indonesia
Other
0.5%

Cobustible Renewables &


Waste
10.9%

Oil
35.0%

Gas
21.2%

Other includes geothermal,


solar, wind, heat etc

Coal
23.3%

20

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PEMROSESAN MINYAK


BUMI
Proses pengolahan minyak bumi, berawal dari
distilasi, ataupun fraksinasi minyak bumi menjadi
jenis-jenis hydrocarbon yang berbeda
Kilang perdana yang didirikan pada tahun 1861,
memproduksi kerosene dari suatu kolom distillasi
sederhana..Produk sampingnya berupa tar dan
naphtha. Perkembangan berikutnya menemukan
bahwa high-quality lubricating oils dapat dihasilkan
dari proses distillasi vacuum
Pada perkembangan berikutnya, terdapat dua hal
yang sangat nyata memicu dan merubah hal ini,
yaitu : penemuan tenaga listrik, menurunkan
permintaan untuk kerosene dan penemuan mesin
dengan internal-combustion, yang mendorong
munculnya kebutuhan terhadap diesel dan gasoline
(naphtha).
21

Year

Process name

Process purpose

Process by-products

1862

Atmospheric distillation

Produce kerosene

Naphtha, tar, etc.

1870

Vacuum distillation

Lubricants (original) Cracking feedstocks (1930s)

Asphalt, residual Coker feedstocks

1913

Thermal cracking

Increase gasoline

Residual, bunker fuel

1916

Sweetening

Reduce sulphur and odour

Sulphur

1930

Thermal reforming

Improve octane number

Residual

1932

Hydrogenation

Remove sulphur

Sulphur

1932

Coking

Produce gasoline base stocks

Coke

1933

Solvent extraction

Improve lubricant viscosity index

Aromatics

1935

Solvent dewaxing

Improve pour point

Waxes

1935

Catalytic polymerization

Improve gasoline yield and octane number

Petrochemical feedstocks

1937

Catalytic cracking

Higher octane gasoline

Petrochemical feedstocks

1939

Visbreaking

Reduce viscosity

Increased distillate, tar

1940

Alkylation

Increase gasoline octane and yield

High-octane aviation gasoline

1940

Isomerization

Produce alkylation feedstock

Naphtha

1942

Fluid catalytic cracking

Increase gasoline yield and octane

Petrochemical feedstocks

1950

Deasphalting

Increase cracking feedstock

Asphalt

1952

Catalytic reforming

Convert low-quality naphtha

Aromatics

1954

Hydrodesulphurization

Remove sulphur

Sulphur

1956

Inhibitor sweetening

Remove mercaptan

Disulphides

1957

Catalytic isomerization

Convert to molecules with high octane number

Alkylation feedstocks

1960

Hydrocracking

Improve quality and reduce sulphur

Alkylation feedstocks

1974

Catalytic dewaxing

Improve pour point

Wax

1975

Residual hydrocracking

Increase gasoline yield from residual

Heavy residuals

22

SEJARAH PENEMUAN MINYAK BUMI DI INDONESIA

Sejarah industri perminyakan modern di


Indonesia sendiri diawali pada tahun
tidak jauh berselang dari penemuan
minyak bumi di Pennsylvania, USA.
Pada tahun 1870 P. Vandijk,seorang
engineer Belanda di daerah Purwodadi Jawa
Tengah,
tepatnya
di
Desa
Ngamba,melalui
pengamatan
rembesan-rembesan
minyak
di
permukaan tanah

23

SEJARAH PENEMUAN MINYAK BUMI DI INDONESIA


TAHUN

PERKEMBANGAN

1870

Penemuan Minyak di Purwodadi, Jawa Tengah

1871

Usaha pertama pengeboran minyak di Indonesia, dilakukan di Cirebon.


Karena hasilnya sedikit, kemudian ditutup.

1883

Konsesi pertama pengusahaan minyak diserahkan Sultan Langkat kepada


Aeilko J. Zijlker untuk daerah Telaga Said dekat Pangkalan Brandan.

1885

Produksi pertama Telaga Said, yang kemudian diusahakan oleh "Royal


Dutch"

1890

Dibentuk "Koninklijke" untuk mengusahakan minyak di Sumatera Utara.

1892

Kilang minyak di Pangkalan Brandan yang dibangun "Royal Dutch"


beroperasi

1898

Kilang minyak Balikpapan mulai beroperasi

1899

Lapangan minyak Perlak, konsesi baru dari "Koninklijke" mulai


menghasilkan.

1900

Kilang minyak Plaju mulai bekerja.

24

SEJARAH PENEMUAN MINYAK BUMI DI INDONESIA


TAHUN

PERKEMBANGAN

1907

Koninklijke dan Shell Transport and Trading Company bergabung


menjadi BPM

1911

BPM membangun instalasi penglahan minyak di sekitar Cepu.

1917

STANVAC menemukan minyak di Daerah Talang Akar, Pendopo (Sumsel).

1920

BPM memperoleh kontrak untuk mengusahakan daerah jambi, dibentuk


NIAM, dengan modal 50/50 antara BPM dengan Hindia Belanda

1936

Konsesi yang bernama "Kontrak 5A" untuk daerah di Sumatera Tengah


diberikan kepada CALTEX. (termasuk lapangan MINAS).

1957

Tanggal 10 Desember 1957 P.T. PERMINA beridiri stlh PTMSU dilikuidasi

1959

NIAM menjadi PN PERMINDO

1961

PERMINDO dilikuidasi dan dibentuk PN Pertambangan Minyak Indonesia


disingkat PERTAMIN

1968

PN PERMINA dan PN PERTAMIN dilebur menjadi satu Perusahaan


Negara dengan nama PN Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional,
disingkat PN Pertamina

25

SEJARAH PENEMUAN MINYAK BUMI DI INDONESIA


Lokasi Penghasil Minyak Bumi di Indonesia
Aceh : Rantau, Lepas Pantai Langsa.
Riau : Duri, Minas, Kotabatak, Bekasap, Zamrud, Petani, Ampuh,
Petapahan, Pedada, Balam, Bangko, Riau
Sumatera Selatan : Ramba, Suban,
Jawa Barat : Tambun, Bekasi, Lepas Pantai sebelah utara,
Cilamaya, Krawang, Subang, Jatibarang, Gunung Salak,
Pangalengan, Pangandaran,
Jakarta : lepas pantai Pulau Seribu, Jakarta
Jawa Timur : lepas pantai Pulau Madura, Cepu, Pulau Kangean,
Kalimantan Timur : Badak, Delta Mahakam,
Sulawesi : Lepas pantai Selat Makassar
Papua : Sorong, Manokwari
26

27

KILANG UP I

KILANG UP II

KILANG UP III

5000 BPD

170.000 BPD

133.000 BPD

KILANG CEPU

KILANG UP VII

3.800 BPD

10.000 BPD

KILANG UP IV

KILANG UP V

KILANG UP VI

348.000 BPD

260.000 BPD

28
125.000
BPD

Anda mungkin juga menyukai