Anda di halaman 1dari 2

Anak Muda Jogja Berebut Turun Tangan Untuk Pendidikan

Selasa 9 Oktober 2012, saya mendapat undangan untuk menghadiri pre-event


Roadshow Indonesia Mengajar di Djendelo Kafe, Yogyakarta.
Shally Pristine, community engagement officer Indonesia Mengajar yang sengaja
hadir dari Jakarta membuka acara dengan welcoming speech tentang Indonesia
Mengajar. Kemudian, sharing tentang pengalaman selama mengajar di penjuru
Indonesia menjadi acara selanjutnya.
Sazkia Noor Anggraini, pengajar muda yang dulu bertugas di Kabupaten Sangihe,
Sulawesi Utara mengungkapkan beberapa kejadian unik dan pengalaman menarik
selama di penempatan. Gadis yang biasa disapa Anggi ini kemudian bercerita
tentang prestasi anak didiknya yang memenangkan kompetisi film pendek di
Jakarta.
Kami menemukan mutiara-mutiara terpendam yang ternyata mampu berprestasi
tingkat nasional., begitu ungkap Anggi.
Selanjutnya, perwakilan dari panitia Roadshow Indonesia Mengajar giliran maju dan
menceritakan sekilas tentang acara inti nanti. Kami mengharap kehadiran temanteman dari berbagai komunitas pada acara Roadshow Indonesia Mengajar di Grha
Sabha Pramana UGM, 16 Oktober nanti. Namun, ini bukan acara Indonesia Mengajar
saja, melalui pertemuan kali ini kami juga mengajak teman-teman untuk
berkontribusi dalam acara tersebut..
Acara yang dimulai pukul 19.00 ini ternyata mendapat respon sangat positif dari
berbagai komunitas peduli pendidikan yang ada di Jogja.
Hal ini terbukti dari hadirnya 30 komunitas yang didominasi oleh wajah-wajah anak
muda yang penuh optimis melakukan perubahan dengan komunitasnya masingmasing.
Diawali oleh komunitas TDA (Tangan Di Atas) chapter Jogja, berbagai komunitas
kemudian berkenalan dan sharing tentang kegiatan yang mereka lakukan.
Ajang ini serasa menjadi arena tukar tambah inspirasi karena tiap komunitas
memiliki cerita yang mampu menginspirasi lainnya. Book For Mountain, sebuah
komunitas yang fokus mengurusi buku di daerah-daerah pegunungan contohnya,
sharing tentang pengalamannya mendirikan perpustakaan di Rinjani, Belu (NTT),
Bone (Sulawesi Selatan), dan beberapa titik lainnya. Kemudian Museum Anak
Kolong Tangga yang masih aktif mengurusi dolanan anak di tengah maraknya
game online, gadget, dan perkembangan teknologi.
Sharing kemudian berlanjut ke Hoshi Zora Foundation, sebuah yayasan yang
sampai saat ini sudah memberikan beasiswa ke 500 siswa dari beberapa daerah
seperti Papua, Sulawesi, Kalimantan, dan Jawa.

Terlibat dalam acara seperti ini, membuat greget saya semakin menyala. Anak-anak
muda ini berani turun tangan mengurus isu-isu pendidikan alih-alih mengeluh atau
diam.
Salut!
Sematan kota pelajar atau kota pendidikan untuk Yogyakarta memang terbukti.
Bukan hanya banyaknya sekolah maupun pelajar di sini, tetapi juga bagaimana
kepedulian mereka terhadap pendidikan yang hadir secara nyata.
Sampai tulisan ini dipublikasikan, beberapa rekan dari komunitas-komunitas yang
mendukung Roadshow Indonesia Mengajar masih berkumpul, kemungkinan mereka
masih tukar tambah inspirasi untuk negeri ini.
_______________
Untuk detail acara Roadshow Indonesia Mengajar 16 Oktober 2012 di GSP UGM
dapat diakses melalui:
Facebook

: Roadshow Indonesia Mengajar Yogyakarta 2012

Twitter

: @RoadShIMJogja

CP

: Ghifari (0857 4007-9846) / Fajar (0856 4338 7735)

Anda mungkin juga menyukai