Perubahan CTA Ke Akrual Daerah 201120131
Perubahan CTA Ke Akrual Daerah 201120131
BAGAIMANA
ALTERNATIF PROSES
Perhatian
Aset yang belum didepresiasi didepresasikan
Untuk menghindari aset nilainya lebih tinggi, namun tidak
memiliki manfaat di masa mendatang.
Aset yang belum dimasukkan ke neraca
Setelah dinilai dengan nilai yang tepat dimasukkan
beserta bukti berita acara penyerahan atau bukti
perolejannya
Piutang dan persediaan yang belum dimasukkan.
Aset yang bermasalah ??
Bolehkah dibersihkan dari neraca jika sudah ada bukti
hukum dan mengikuti prosedur manajemen BMD
Aset yang tidak jelas keberadaannya
Piuatang yang tidak dapat ditagih
SKPD!!
Pendapatan SKPD yang tidak memiliki pendapatan ??
LO akan negatif jika tidak ada sumber pendapatan
SKPD pengelola pendapatan akan membukukan surplus
tinggi sekali
Rekening perantara akan menjadi bagian dari ekuitas
konsolidasi. Walaupun terjadi defisit tetapi nilai ekuitas tidak
negatif. Nilai ini akan dieliminasi pada saat konsolidasi.
Pada tingkat Laporan entitas pelaporan tidak menimbulkan
masalah tetapi di SKPD menimbulkan masalah karena LO
negatif.
Dapat dibuat alternatif, dana yang ditransfer dari PPKD akan
diakui sebagai pendapatan bagi SKPD, namun pada konsolidasi
entitas pelaporan harus dieliminasi
Pembiayaan
Koreksi SAL
Mekanisme Penyesuaian
Dalam rangka pelaporan, PSAP Akrual dapat diterapkan
dengan melakukan penyesuaian terhadap pencatatan dan
Laporan Keuangan CTA yang saat ini dilakukan.
Jika mekamisme ini dilakukan, sebaiknya hanya
dilakukan untuk sementara / masa transisi.
Proses ideal sebaiknya dilakukan dengan mengembangkan
sistem akuntansi yang lengkap sehingga tercipta sistem
akuntansi yang dapat diandalkan.
Untuk penyesuaian diperlukan beberapa informasi akrual
sehingga setiap kenaikan dan penurunan aset dan kewajiban
dapat direkonsiliasikan dengan LRA.
LO
LRA
Belanja
Sekaligus
Beban
Pendapatan-LO
Sekaligus
Pendapatan-LRA
Pend.
Diterima
Dimuka
Pendapatan
LO sudah
diterima Kasnya
LO
LRA
Piutang
Pendapatan
Belanja
Dibayar
Dimuka
Beban sudah
dikeluarkan
Kas-nya/
Dibayar
Utang atas
Belanja
(YMHD)
TRANSAKSI KAS
Transaksi Kas dicatat sebagai pendapatan LRA dan
Belanja LRA
Beberapa transaksi kas sebenarnya juga
mencerminkan akrual sehingga sama dengan
Pendapatan atau Beban dalam LO
Pembayaran gaji pada periode anggaran atas seorang
yang telah bekerja
Pembayaran beban sewa selama satu periode
anggaran
Penerimaan pendapatan untuk periode tersebut
retribusi
TRANSAKSI AKRUAL
Transaksi Akrual kadangkala tidak terkait dengan
kas, karena kasnya belum diterima atau
dibayarkan.
Untuk transaksi ini, harus disediakan informasi
pada tanggal pelaporan.
Pembayaran
1 Februari 20X3
Rp. 250 Jt.
Diakui sebagai
pendapatan pada tahun
20X2 dan dicatat sebagai
Pendapatan yang masih
harus diterima = Aset
Pembayaran atas
piutang yang telah diakui
pada 31 Des 20X2
16
Finansial
Anggaran
31 Des
20X2
Piutang Pendapatan
Pendapatan Pajak LO
250.000.000
Tidak dicatat
250.000.000
31 Des
20X2
Piutang Bunga
2.500.000
Tidak dicatat
Pendapatan Bunga LO
2.500.000
1 Feb
20X3
Kas
Piutang Pendapatan
250.000.000
Estimasi Perubahan SAL
250.000.000
Pendapatan Pajak-LRA
250.000.000
250.000.000
1 Feb
20X3
Kas
Piutang Bunga
2.500.000
Estimasi Perubahan SAL
2.500.000
Pendapatan bungaLRA
2.500.000
2.500.000
Des. 20X3
Pembayaran
1 Juli 20X2
Rp. 100 Jt.
Berakhir
30 Jun
20X4
25 Jt.
50 Jt.
25 Jt.
6 bulan sebagai
Pendapatan
Akrual
18 bulan sebagai :
- Kewajiban (Pendapatan
Diterima Dimuka);
- Pengurang Pendapatan
Akrual
19
12 bulan pendapatan
20X3,
6bulan Pendapatan
diterima dimuka, yang
akan diakui
pendapatan LO 20x4
Tanggal
Finansial
Anggaran
1 Juli
20x2
Kas
Pendapatan diterima
dimuka LO
100.000.000
Estimasi Perubahan
100.000.000 SAL
Pendapatan LRA
31 Des
Pendapatan diterima
dimuka - LO
Pendapatan LO
25.000.000
Tidak dicatat
25.000.000
100.000.000
100.000.000
PENYESUAIAN PENDAPATAN LO
CTA AKRUAL
Pendapatan LO =
Pendapatan LRA tahun berjalan
-/Piutang awal periode
+/+
Piutang akhir periode
+/+
Pendapatan diterima dimuka awal
-/Pendapatan diterima dimuka akhir periode
Pendapatan LO = Pendapatan LRA + kenaikan piutang
pendapatan kenaikan pendapatan diterima dimuka
Pendapatan
Piutang
Pendapatan diterima dimuka
20X2
300.000
25.000
10.000
20X1Pendapatan LO
300.000
20.000
5.000 kenaikan
14.000
(4.000) penurunan
309.000
Pembayaran
1 Februari 20X3
Rp. 150 Jt.
23
Finansial
Anggaran
31 Des
20X2
Beban barang/jasa
Beban yang masih
harus dibayar
20.000.000
Tidak dicatat
20.000.000
1 Mar
20X3
20.000.000
Belanja barang/jasa
Estimasi Perubahan
20.000.000 SAL
20.000.000
20.000.000
Berakhir
30 Sep
20X4
10 Jt.
30 Jt.
3 bulan sebagai
Beban sewa
26
Tanggal
Finansial
Anggaran
1 Okt
20X2
40.000.000
Belanja barang/jasa
40.000.000
Estimasi Perubahan
SAL
31 Des
20X2
Beban sewa
Beban sewa dibayar
dimuka
10.000.000
Tidak dicatat
10.000.000
31 Des
20X3
Beban sewa
Beban sewa dibayar
dimuka
30.000.000
Tidak dicatat
30.000.000
40.000.000
40.000.000
BEBAN LO
CTA AKRUAL
Beban LO =
Belanja tahun berjalan
+/+
Beban dibayar dimuka awal periode
-/Beban dibayar dimuka akhir periode
-/Beban yang masih harus dibayar awal periode
+/+
Beban yang masih harus dibayar akhir periode
Beban LO = Beban LRA penurunan beban dibayar dimuka +
kenaikan biaya yang masih harus dibayar.
20X2
Belanja pegawai
Beban dibayar dimuka
20X1
500.000
30.000
Beban
500.000
40.000
(10.000)Penurunan
6.000 Kenaikan
516.000
BIAYA PENYUSUTAN
Penyusutan adalah alokasi biaya atas penggunaan aset
tetap penyesuaian nilai akibat pemanfaatan dari suatu
aset.
Metode penyusutan yang dapat digunakan:
Metode garis lurus
Metode saldo menurun ganda
Metode unit produksi
Finansial
Anggaran
31 Des
20X2
Beban penyusutan
Akumulasi penyusutan
230.000.000
Tidak dicatat
230.000.000
31 Des
20X3
10.000.000
Tidak dicatat
10.000.000
PERSEDIAAN
Persediaan dalam perlakuan akuntansi
sebenarnya hampir sama dengan beban
dibayar dimuka.
Perbedaannya dalam penentuan persediaan
yang dibebankan dalam satu periode
didasarkan pada perhitungan secara fisik.
Beban persediaan (barang) dalam LO
merupakan beban penggunaan persediaan.
Beban persediaan = persediaan awal + belanja
barang persediaan (LRA) persediaan akhir
PERSEDIAAN
Pada 31 Desember 20X1, entitas memiliki saldo persediaan sebesar
45.000.000. Selama peride 20X2 persediaan yang dibeli (3 Juli) sebesar
150.000.000. Pada akhir periode, persediaan yang masih tersisa sebesar
50.000.000.
Persediaan yang terpakai
= 45.000.000+150.000.000-50.000.000=145.000.000
Tanggal
Finansial
Anggaran
3 Juli
20X2
Persediaan
Kas
150.000.000
Belanja barang
150.000.000
Estimasi
Perubahan SAL
31 Des
Beban persediaan
Persediaan
145.000.000
Tidak ada jurnal
145.000.000
150.000.000
150.000.000
PENJUALAN ASET
Pada 2 Januari 20X2, entitas melakukan penjualan peralatan dengan harga
70.000.000. Berdasarkan catatan yang ada, nilai perolehan aset sebesar
400.000.000 dan akumulasi depresiasi sebesar 350.000.000
Tanggal
2 Januari
20X2
Finansial
Kas
Akumulasi Depresiasi
Peralatan
Surplus penjualan aset
- LO
Anggaran
70.000.000
Estimasi Perubahan 70.000.000
350.000.000
SAL
70.000.000
400.000.000
Pendapatan lain
20.000.000
Tanggal
Finansial
Anggaran
3 Jan
20X2
Kendaraan
Pendapatan hibah
420.000.000
Tidak dicatat
420.000.000
3 Jan
20X2
Beban Pemeliharaan
Pendapatan hibah
10.000.000
10.000.000
KESIMPULAN
PENYESUAIAN CTA - AKRUAL
Beban LO
Belanja yang disesuaikan dengan akrual
beban yang masih harus dibayar dan beban
dibayar dimuka
Beban yang belum dicatat penyusutan,
penyisihan, defisit penjualan / pelepasan aset
Pendapatan LO
Pendapatan LRA disesuaikan dengan akrual
pendapatan diterima dimuka dan pendapatan
yang masih harus diterima
Pendapatan yang belum dicatat hibah,
surplus penjualan aset.
NERACA KOMPARATIF
NERACA
ASET
20X0
20X0
20X0
20X1
Kas
400
250
350
Piutang
500
100
300
Persediaan
120
100
250
230
1.000
1.300
Aset tetap
Akumulasi dep
2.500
(200)
Ekuitas
Bangunan net
2.300
3.700
2.000
2.650
Total Aset
5.550
20
4.100
5.530
5.550
7.750
20X1
4.000
3.200
500
200
7.900
3.000
2.620
400
300
100
1.000
7.420
400
(600)
300
100
580
LAPORAN OPERASIONAL
LO
LRA
LO
4.000
4.000
3.100
400
250
500
500
8.250
Beban
Beban gaji
Beban barang dan jasa
Beban bansos
3.000
2,620
400
Beban hibah
300
Beban bunga
Beban depresiasi
100
+150
+20 +110
3.150
2.7510
400
300
20
100
120
100
Total belanja
6.820
Total surplus LO
1.430
KESIMPULAN
PENYESUAIAN CTA - AKRUAL
Pendapatan transfer LO = Pendapatan transfer LRA tidak
ada item akrual di Neraca 4.000
Pendaptan pajak LO = Pendapatan pajak LRA + peningkatan
piutang pajak peningkatan pajak dibayar dimuka =
3.200+100-200=3.100
Pendapatan sewa LO = Pendapatan sewa LRA peningkatan
pendapatan sewa diterima dimuka = 500 100 = 400
Pendapatan investasi LO = Pendapatan investasi LRA +
kenaikan investasi pembiayaan investasi = 200 + 650 600
= 250.
Pendapatan hibah aset LO = Kenaikan nilai aset tetap
Belanja Modal + penjualan aset
KESIMPULAN
PENYESUAIAN CTA - AKRUAL
Beban gaji = Belanja gaji + kenaikan utang gaji = 3.000 + 150
= 3.150
Beban barang dan jasa = belanja barang + penurunan
persediaan + penurunan biaya dibayar dimuka = 2.620 + 20 +
110 = 2.750
Beban bansos = Belanja bansos LRA
Beban hibah = Belanja hibah LRA
Beban bunga = belanja bunga + keniakan utang bunga = 100
+ 20 = 120
Beban depresiasi = akumulasi depresiasi akhir akumulasi
depresiasi awal + akumulasi depresiasi aset yang dijual = 300
200 = 100
4.100
Surplus LO
1.430
5.530
SIMULASI - 1
Pemda menerima transfer dari pemerintah pusat sebesar 4 .
000 pada tanggal 1 Maret 2012
Jurnal Finansial
1 Maret
Kas
4 .000
Pendapatan - LO
4 .000
4 .000
4 .000
SIMULASI - 2
Pemda membayar belanja pegawai sebesar 2 .000 pada
tanggal 10 Maret 2012
Jurnal Finansial
10 Maret
Beban pegawai
Kas
2 .000
2 .000
Belanja Pegawai
2 .000
Estimasi Perubahan SAL 2 .000
SIMULASI - 3
Diterima pendapatan sewa sebesar Rp 240 juta untuk sewa
selama 2 tahun dimulai 1 Juli 2012 sampai dengan 30 Juni 2014.
Jurnal Finansial
30 JuniKas
240
Pendapatan sewa-LO
60
Pendapatan sewa diterima dimuka 180
240
Pendapatan sewa-LO
240
31 DesPendapatan sewa-LO
180
Pendapatan sewa diterima dimuka 180
240
240
SIMULASI - 4
Pemda membayar belanja modal untuk membangun gedung
DPR sebesar 1 .000 pada tanggal 1 Agt 2012
Jurnal Laporan Keuangan
1 Agt Bangunan
Kas
1 .000
1 .000
SIMULASI - 5
Pemda melakukan belanja barang sebesar Rp 400 juta pada 1
April . Pada tanggal 31 Desember 2012 barang tersebut masih
tersisa sebesar 100 juta.
Jurnal Finansial
1 April Persediaan
400
Kas
400
Penyesuaian
31 DesBeban barang dan jasa 300
Persediaan
300
400
SIMULASI - 6
Pemda memberikan pinjaman kepada BUMD Rp 200 juta pada
1 Okt.
Jurnal Laporan Keuangan
1 Okt Investasi non permanen
Kas
200
200
SIMULASI - 7
Pemda membayar pemeliharaan Rp 200 , perjalanan dinas
sebesar Rp 100 dan biaya jasa sebesar Rp 60 pada 1 Nop
360
SIMULASI - 8
Beban Depresiasi selama tahun 2012 sebesar Rp 50
50
SIMULASI - 9
Pada 25 Nopember 2012, telah diterbitkan Surat Ketetapan
pajak sebesar Rp 500 , SKP tersebut dibayar 5 Desember
Jurnal Finansial
25 NopPiutang Pajak
500
Pendapatan pajak -LO
5 Des Kas
500
Piutang Pajak
500
500
Jurnal angggaran
5 Des Estimasi Perubahan SAL
500
Pendapatan pajak - LRA
500
SIMULASI - 10
Pada 25 Desember 2012, terdapat pendapatan pajak yang
belum dibayar namun telah diterbitkan Surat Ketetapan
Pajaknya sebesar Rp 200 .
Jurnal Laporan Keuangan
25 DesPiutang Pajak
200
Pendapatan pajak
200
SIMULASI - RINGKASAN
Laporan LRA
Pendapatan transfer
4 .000
Pendapatan pajak
500
Pendapatan
sewa
240
Total pendapatan - LRA
4.740
Beban
Belanja Pegawai
2 .000
Belanja Barang dan Jasa
660
Beban Depresiasi
50
Total beban
2.710
Surplus Operasional
1.550
SIMULASI - RINGKASAN
NERACA
ASET
Kas
280
Piutang
200
Persediaan
100
Bangunan
1 .000
Akumulasi dep
(50 )
Bangunan net
950
200
Total Aset
1.730
180.000
Ekuitas
1.550
1.730
SIMULASI - RINGKASAN
Laporan Realisasi Anggaran
Pendapatan transfer - LRA
4 .000
Pendapatan pajak - LRA
240
Total pendapatan - LRA
4.240
Beban
Belanja Pegawai
2 .000
Belanja Barang dan Jasa
760
Belanja Modal
1 .000
Total Belanja
2.960
Surplus LRA
480