Anda di halaman 1dari 8

KEJADIAN LUAR BIASA S1

KEJADIAN LUAR BIASA


PENGERTIAN
Kejadian Luar Biasa (KLB) biasanya disamakan dengan WABAH / LETUSAN / OUT BREAK
yang dapat diartikan sebagai ;
- Kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya
meningkat
secara nyata melebihi keadaan yang biasanya pada waktu & daerah tertentu serta dapat
menimbulkan
malapetaka.
Pengertian ini menitik beratkan pada penyakit menular, permasalahan terhadap penyakit dan
gangguan kesehatan terus berkembang, demikian pula terhadap upaya yang dilakukan untuk
mengatasinya. Masalah penyakit berkembang menjadi ngangguan kesehatan sehingga
belakangan tidak hanya semata berbicara penyakit menular, tetapi juga penyakit tidak menular
(PTM) dan kejadian di Masyarakat yang dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti bencana
alam. Sehingga pengertian kejadian luar biasa juga berkembang sbb. :
- Timbulnya suatu kejadian kesakitan / kematian dan atau meningkatnya suatu kesakitan /
kematian
yang
bermakna secara epidemilogis pada suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu.
Termasuk
kejadian kesakitan / kematian yang disebabkan oleh penyakit menular maupun yang tidak
menular
&
kejadian bencana alam yang disertai wabah penyakit.
Ketentuan Wabah
Wabah atau KLB adalah suatu kondisi dimana jumlah penderita meningkat dan biasanya diikuti
dengan kematian. Kondisi ini dapat menyebabkan kepanikan terutama dari kesehatan yang dapat
melebar pada sektor lainnya, sehingga kondisi demikian harus segera diatasi. Ketentuanketentuan yang dijadikan pedoman bahwa apakah peristiwa kesakitan tersebut sudah merupakan
wabah atau bukan,
1. Kesakitan/kematian suatu penyakit menunjukkan kenaikan > 3 X selama > 3 kurun waktu
berturut-turut
2. Jumlah penderita baru dalam 1 bulan menunjukkan kenai kan > 2 X lipat dibandingkan
dengan sebelumnya dalam waktu yang sama
3. Angka rata-rata bulanan selama 1 tahun menunjukkan kenaikan > 2 X dibanding tahun
sebelumnya.
4. Case Fatality rate menunjukkan kenaikan > 50% dibanding dengan sebelumnya

5. Proporsional Rate penderita baru menunjukkan kenaikan > 2 X


6. Khusus Kholera, Cacar, Pes, Dengue Hemorragic Fever/Dengue Shock
Syndromea
a. Setiap kenaikan jumlah penderita didaerah endemis, sesuai
dengan ketentuan di atas
b. Terdapat > 1 penderita/kematian di daerah yang
telah bebas penyakit tersebut, minimal 4 (empat) minggu berturut-turut
7. Apabila kesakitan/kematian oleh keracunan yang timbul di suatu kelompok masyarakat
8. Apabila di daerah tersebut terdapat penyakit yang sebelumnya tidak ada

9. Beberapa
penyakit
yang
dialami
>
1penderita
:
a.
Keracunan
makanan
b.
Keracunan pestisida
Penularan penyakit dalam masyarakat ;
Berjalan sesuai dengan pola kejadian penyakit serta sifat penularannya secara umum.
Mekanisme penularan dapat menyebabkan tingkat kesakitan yang biasa (endemik)
Tingkat kesakitan lebih dari yang diharapkan (KLB atau Wabah)
Timbulnya suatu kejadian kesakitan / kematian dan atau meningkatnya suatu kesakitan /
kematian yang
bermakna secara epidemilogis pada suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu.
KLASIFIKASI KLB
A. Menurut Penyebabnya
1. Toxin :a. entero toxin ; misalnya Yang dihasilkan oleh Staphylococus aureus, Vibrio
kholera, Escherichia,
Shigella
b. exo toxin ; misalnya yang dihasilkan oleh clostridium botulinum, Clostridium
perfringen
c. endo toxin
2. Infeksi ;
a. Virus,
b. Bacteri,
c. Protozoa,
d. Cacing
3. Toxin Biologis
a. Racun Jamur, b. Alfa Toxin, c. Palankton d. Racun ikan / tumbuhan
4. Toxin Kimia
a. Zat kimia organik
; logam berat (Hg,Pb), logam lainnya (Cn, dll)
b. Zat kimia an-organik ; Nitrit, pertisida
c. Gas-gas beracun
; CO, CO2, HCN
B. Menurut Sumber

1. Manusiamisalnya Jalan Napas, tenggorokan, tinja, air seni, muntahan.


Seperti Shigella, Salmonella, Staphylococcus, Protozoa, Streptococcus, Virus Hepatitis.
2. Kegatan Manusiamisalnya Pembuatan tempe bongkrek, penyemprotan, pencemaran
lingkungan, penangkapan ikan dengan racun.
Seperti Toxin biologis & kimia
3. Binatangmisalnya Binatang piaraan, ikan, binatang mengerat.
Seperti Leptospira, Salmonella, Vibrio, Cacing & parasit lain, keracunan ikan/plankton.
4. Seranggamisalnya Lalat, Kecoa, dan sebagainya.
Seperti Salmonella, Staphylokok, Streptokok.
5.

Udaramisalnya Staphylococcus, Streptococcus, Virus, pencemaran udara.

6. Permukaan benda/alat,misalnya Salmonella


7. Airmisalnya Vibrio Cholera, Salmonella
8. Makanan/minumanmisalnya Keracunan singkong, jamur makanan dalam kaleng.
KLB Terjadi karena :
Penyakit di masyarakat dapat berjalan seperti biasa (endemic), dapat juga kemudian terjadi
peningkatan (epidemic). Secara alamiah, epidemic terjadi karena sebelumnya terjadi endemic
(keadaan suatu penyakit yang menetap di masyarakat). Tetapi tidak selamanya keadaan endemic
dapat berubah menjadi epidemic. Beberapa sebab kenapa terjadi peningkatan penderita :
1. Terdapat kuman penyakit pada waktu sumber penularan yang berada pada kondisi
lingkungan yang rentan
2. Adanya mekanisme penularan
3. Kerentanan sekelompok masyarakat berdasarkan ciri epidemiologi (daya tahan tubuh)
4. Sistem pelayanan kesehatan dengan kondisi & sikap tanggap yang lemah terhadap upa ya
penanggulangan.
Penyakit Potensi KLB yang dilaporkan
A. Penyakit Karantina / penyakit Wabah Penting
1. Kholera
2. Pes

3. Poliomyelitis
4. Difteri

B. Penyakit Potensi Wabah/KLB yang menular cepat. Atau mempunyai Mortalitas tinggi &
memerlukan
tindakan segera
1. DHF
3. Campak
5. Rabies
2. Diare
4. Pertusis
C. Panyakit Potensi Wabah/KLB lannya
1. Malaria
5. Hepatitis
2. Influenza
6. Keracunan
3. Anthrax
7. Tetanus
4. Meningitis
8. Tn-Neo

9. Keracunan
10. Encephalitis
11. Frambusia
12. Typh-Abdominalis

D. Penyakit Tidak Potensi Wabah Tetapi diprogramkan


1. Cacing

4. TBC

2. Lepra

5. Filariasis

3. Syphilis

6. Gonorhoea

7. dll

Dalam suatu peristiwa foodborne outbreak, dimana terdapat > 1 makanan yang
dimakan penderita, maka scr teoritis akan terdapat suatu korelasi yang sempurna antara
penderita-penderita yang sakit dengan satu macam makanan tertentu yang telah dimakan.
Penderita yang makan 100% sakit & tidak makan 100% tidak sakit. Tetapi biasanya
tidak demikian.
Beberapa sebab mengapa korelasi tidak terjadi
1. Resistensi & kerentanan individu
2. Jumlah Makanan yang dimakan tidak sama
3. Distribusi organisme/toxin pada makanan tidak sama
4. Defenisi/kriteria orang yang sakit tidak jelas, sehingga kemungkinan ikutnya penyakitpenyakit lain yang tidak ada hubungannya dengan penyakit diselidiki
5. Terjadi kontaminasi silang dari suatu makanan kepada yang lain
6. Kesalahan dalam mengambil suatu anamnese (Misalnya ; tidak ingat, takut, salah
mengerti, salah pencatatan, pertanyaan yang mengandung sugestion)
7. Kesalahan mengambil sample ( misalnya ; hanya wawancara dengan sebagian saja
golongan yang at risk )
8. Kemungkinan adanya gejala-gejala psichosomatis pada beberapa individu yang
diwawancarai yang mirip dengan gejala penyakit yang diselidiki

Sifat epidemik :
1. Endemic

; keadaan suatu penyakit yang menetap pada suatu wilayah

2. Epidemic
diperkirakan

; keadaan jumlah penderita secara nyata melebihi jumlah yang

3. Hyperendemic

; penularan hebat yang menetap

4. Holoendemic

; tingkat infeksi yang cukup tinggi.

5. Endemik Epidemik ; endemic ke derajat yang luar biasa tingginya


6. Eksotik Epidemik ; terjadinya Epidemi yang sebelumnya tidak pernah ditemukan kasus
7. Pandemic

; penularan antar negara

8. Point Epidemic
; adanya sejumlah kasus yang menyebabkan peningkatan frekwensi
penyakit yang bersangkutan
Epidemic Type :
1. Common source epidemic : Epidemik yang biasanya ditularkan/disebabkan oleh suatu
perantara (mis ; makanan, air atau fomite lain yang digunakan oleh penderi ta). Bila
banyak penderita yang terkena secara serentak, akan terdapat kesamaan yang relatif masa
inkubasi
2. Propagated epidemic : Epidemik yang ditularkan/disebabkan oleh manusia /hewan
dengan cara kontak langsung akan tidak langsung kepada manusia/host lainnya. Sumber
infeksi mungkin berada dalam masa inkubasi.
3. Mixed : merupakan penggabungan antara CSE & PE
Sifat wabah dibagi dalam 2 bentuk ;
1. Common source epidemic
2. Propagated / Progresisive Epidemic

Dapat dibedakan dengan membuat grafik penyebaran kasus berdasarkan waktu mulainya sakit
(Waktu Onset)
1. Common Source Epidemic
Suatu letusan penyakit yang disebabkan oleh terpaparnya sejumlah orang dalam suatu kelompok
secara menyeluruh & terjadinya dalam waktu yang relatif singkat (sangat mendadak)

Jika keterpaparan kelompok serta penularan penyakit berlangsung sangat cepat dalam waktu
yang sangat singkat (point of epidemic a/ point source of epidemic), maka resultan dari semua
kasus berkembang hanya dalam 1 masa tunas saja
2. Propagated Epidemic
Terjadi krn adanya penularan dari orang ke orang baik secara langsung maupun tidak langsung
melalui udara, makanan maupun vektor
Relatif lebih lama waktunya sesuai dengan sifat penyakit serta lamanya masa inkubasi.
Sangat dipengaruhi oleh kepadatan & penyebaran anggota masyarakat yang rentan terhadap
penyakit.
Perbedaan Karakteristik antara Common source & Propagated
Bila membandingkan ke2nya maka perbedaan terutama pada kurva epidemi menurut waktu
Pada CSE, tampak kurva epidemi meningkat scr cepat & juga menurun sangat cepat dalam batas
waktu masa tunas saja. Sehingga serangan ke 2 tidak dijumpai
Pada PE berkembang lanjut & melampaui satu masa tunas.
Kadang terjadi variasi masa tunas yang dapat mengaburkan pola epidemi.
Ada bentuk epidemi yang lain yang dihasilkan oleh PM yang penyebarannya melalui Vektor
(VBE)
Epidemi ini biasanya sama kecilnya dengan area dari CSE, tetapi dalam lingkaran penularan
dapat dijumpai peranan zoonosis, manusia, campuran ke 2nya sebagai sumber penularan kepada
vektor.
Kebanyakan wabah vektor borne memp lingkaran penularan berganda antr vektor & host
sebelum cukup banyak kasus manusia yg terserang u/ dp dinyatakan sbgt suatu wabah
Pelacakan KLB
1. Garis besar pelacakan KLB/wabah
2. Analisa situasi awal
a. Penentuan/penegakan diagnosis : Harus jelas secara klinis maupun laboratorium
b. Penentuan adanya wabah : Gunakan kriteria wabah
c. Uraian keadaan wabah, : dengan 3 unsur utama : waktu, tempat, orang.
d.
3. Analisa situiasi lanjutan
a. Usaha penemuan kasus tambahan
i. Pelacakan ke RS
ii. Pelacakan intensif pda mereka yg tanpa gejala, ringan/tdk spesifik
b. Analisis data
c. Menegakkan hipotesis
d. Tindakan pemadaman wabah & tindak lanjut
Langlah-Langkah Penyelidikan KLB
Tahap.
I.
II.

Persiapan Kerja di lapangan


Penetapan adanya KLB

III.

Penetapan diagnosa

IV.

Pengolahan data epidemiologi

V.
VI.

Tindakan penanggulangan & pencegaha KLB


Penyebaran informasi hasil penyelidikan

Prosedur Penyelidikan
1. Konfirmasi / menegakkan diagnosa
2. Menentukan apakah peristiwa itu letusan/wabah a/ bukan
3. Hubungan adanya letusan/wabah dg faktor-2 Waktu, Tempat & Orang
4. Rumuskan suatu hipotesa sementara
5. Rencana penyelidikan Epidemiologi yg lebih detail
6. Laksanakan wawancara dg ;
- penderita yg sudah diketahui
- yg punya pengalaman (WTO, dll)
7. Analisa & Interpretasi Lakukan pemeriksaan Laboratorium, buat ringkasan hasil
penyelidikan. Tabulasi, analisa & interpretasi dari data yang terkumpul
8. Test Hipotesa & Rumuskan kesimpulan
9. Lakukan tindakan penanggulangan
10. Buatlah laporan lengkap tentang penyelidikan epidemiologi tsb.
Prosedur Penyelidikan(PEDOMAN SE PENYK MENULAR)
1. Menegakkan Diagnosa
a. Mengadakan/Mendapatkan riwayat pen-derita ; Setiap penderita didata ttg nama, umur, jenkel,
pekerjaan, kebia- saan makan, dll. Gejala penyakit,
b. Pengambilan Specimen Penderita
c. Pengambilan Sample Makanan
2. Membuat Asosiasi Epidemiologi
a. Menentukan terjadinya suatu letusan (Out break)
b. Formulasi hipotesa sementara
3. Penyelidikan Lebih Lanjut
a. Permintaan bantuan
b. Mencari & wawancara dg penderita/ org-2 yg at risk yg mungkin belum ditemukan
4. Penyelidikan di t4 makanan di Proses
a. Pengambilan sample makanan
b. Wawancara dg food handlers (diolah, disajikan, disimpan, dsb)
c. Mencari sumber kontaminasi

d.
e.
5.
a.
b.
c.
d.
6.

Pemeriksaan Food Handlers (kesehatan)


Mengidentifikasi adanya faktor yg mempengaruhi terjadinya komtaminasi (contributing factors)
Analisa Data
Membuat kurva epidemik
Menentukan gejala/tanda penyakit yang menonjol
Menghitung masa inkubasi
Menghitung food specific attack rate
Interpretasi Data
Bandingkan data yg sudah dianalisa dg hasil laboratorium yg sudah dikerjakan.

Anda mungkin juga menyukai