Anda di halaman 1dari 2

FOR FUTURE HUSBAND

Selamat malam kamu yang belum kutau namanya. Terimakasih di maghrib tadi
kamu telah mendoakan pertemuan kita. Pertemuan yang masih tersembunyi kapan
dan dimana. Calon imamku, malam ini aku teringat akan doa-doaku, doa agar
Tuhan mempertemukan kita dalam sebuah bahtera halal. Bahtera yang dibangun
atas pondasi agama, bahtera yang membawa kita, keluarga kecil kita kelak menuju
surga akhirat bersanding di tengah taman bunga di dikelilingi sungai-sungai yang
diceritakan mengalir susu di dalamnya.
Kepada kamu yang tengah berusaha memantaskan diri bagi perjodohan kita,
akupun kini tengah berjuang menjadi calon makmummu yang berilmu, calon
pendampingmu yang tegar agar tak hanya disampingmu saat suka namun kelak
jika hatimu dirundung duka aku mampu menjadi penguatnya.
Kepada kamu yang tengah menghitung modal masa depan kita, aku tak meminta
rumah mewah. Juga bukan kendaraan bermerek asing. Bagiku rumah kecil yang
sederhana telah cukup, untuk kita hiasi dengan doa dan tilawah di setiap
waktunya. Membangun impian dan cita-cita dibawah atap berdua, tentang Makkah
tentang Madinah, dan berikhtiar mencari penghidupan yang layak tanpa lupa
kemana kita akan kembali.
Kepada

kamu

yang

tengah

menengadahkan

tangan

meminta

pada

Illahi,

kehadiranmu selalu kunanti dalam doa dalam tiap tingkah dan ucapku. Akan
kupantaskan diri untukmu agar kelak kau tak menyesal karna perasaan terkecoh
oleh parasku. Perlu kau tau, aku bukanlah gadis cantik, gadis modis yang
berdandan aku tak suka ada baluran warna merah di bibirku, bagiku itu seperti
permen rasa yang akan kujilat setiap memakainya, aku tidak suka perona pipi, bulu
mata palsu dan perlengkapan make up lainnya yang gadis lain gunakan. Bagiku
bedak tipis dengan wajah ceria telah melebihi semua alat kecantikan itu. Aku juga
bukan gadis cerdas, memori jangka panjangku kini terbatas, penyakit lupaku sering
menghantui, jangan marah jika kelak aku lupa sebuah janji denganmu, bukan karna
janji itu tidak penting namun keterbatasan memorilah yang menghukumku. Maka
tuliskanlah janji itu dikertas agar aku senantiasa mengingatnya tanpa membuatmu
kecewa.

Kepada kamu yang belum kukenal siapa, semoga malam ini kita tengah duduk dan
meratapi hal yang sama, kegundahan akan pertemuan kita, kegundahan tentang
persiapan kita. Kepada kamu yang kurindui,pintalah selalu pada Tuhan agar
pertemuan kita membawa keberkahan diridhoi dan membahagiakan seluruh yang
kita sayangi.

Selamat malam
Kamu yang terselip dalam doa

Anda mungkin juga menyukai