Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Data ini diringkaskan dalam gambar 12-1. Kita sekarang siap untuk
mengevaluasi
alternatif-alternatif
tersebut.
Keputusan
akhirnya
harus
memberitahu kita tentang apa yang harus dilakukan diakhir node keputusan 1 dan
4.
Evaluasi alternative di dasari oleh penggunaan kriteria nilai yang
diperkirakan. Perhitungan dimulai ditahap 2 dan lalu bergerak mundur di tahap 1.
Jadi, untuk 8 tahun terakhir, kita dapat mengevaluasi kedua alternatif di node 4
sebagai berikut :
E { Laba bersih | ekspansi }
= (900.000 x 0,75 + 200.000 x 0,25) x 8
4.200.000 = $1.600.000
E { Laba bersih | Tanpa ekspansi }
= (250.000 x 0,75 + 200.000 x 0,25) x 8 =
$1.900.000
Jadi, di node 4, keputusan menyatakan bahwa ekspansi tidak dilakukan,
dan laba bersih yang diperkiakan adalah $1.900.000
Kita sekarang dapat mengganti semua cabang yang berasal dari node 4
dengan 1 cabang dengan nilai laba yang diperkirakan sebesar $1.900.000, yang
mewakili laba bersih untuk 8 tahun terakhir. Kita sekarang membuat perhitungan
tahap 1 yang bersesuaian dengan node 1 sebagai berikut :
E { Laba bersih | Pabrik besar }
= (1.000.000 x 0,75 + 300.000 x 0,25) x 10
5.000.000 = $3.250.000
E { Laba bersih | Pabrik kecil }
= (1.900.000 + 500.000) x 0,75 + 2.000.000 x
0,25 - 1.000.000 = $1.300.000
Jadi keputusan optimal di node 1 adalah membangun pabrik berukuran
penuh sekarang. Mengambil keputusan ini jelas menyingkirkan kebutuhan untuk
mempertimbangkan alternatif-alternatif dinode 4.
Keputusan dalam Ketidakpastian
Kriteria Laplace
Kriteria Minimaks
Kriteria Savage
Kriteria Hurwicz
Perbedaan utama diantara criteria ini dicerminkan dengan seberapa
max
{1
v (ai ,j) }
n
j=1
Kategori Pelanggan
1
2
3
4
5
10
18
25
a3
a4
23
21
18
12
21
Prinsip Laplace mengasumsikan bahwa 1,2,3 dan 4 memiliki
kemungkinan yang setara untuk muncul. Jadi probabilitas yang berkaitan
diketahui P{ = j } = , j = 1,2,3,4, dan biaya yang diperlukan untuk tindakantindakan yang berbeda a1,a2,a3, dan a4 adalah
E {a1} = (1/4)(5 + 18 + 25) = 14.5
E {a2} = (1/4)(8 + 8 + 23) = 11.5
E {a3} = (1/4)(21 + 18 + 12 + 21) = 18.0
E {a4} = (1/4)(30 + 22 + 19 + 15) = 21.5
Jadi tingkat sediaan terbaik menurut criteria Laplace adalah a2.
Kriteria Minimaks (Maksimin)
Ini merupakan criteria yang paling komservatif, karena didasari oleh usaha
untuk memperoleh hasil terbaik dari kondisi terburuk yang mungkin. Yaitu, jika
hasil v(ai, j) mewakili kerugian bagi pengambil keputusan yang bersangkutan,
maka, untuk ai, kerugian terburuk tanpa bergantung pada j adalah maks j
{v(ai,j)}. Lalu criteria minimaks memilih tindakan ai yang berkaitan dengan min
ai max j {v(ai, j)}. Dengan cara yang serupa, jika v(ai, j) mewakili
keuntungan, criteria ini memilih tindakan ai yang berkaitan dengan max ai min j
{v(ai j)}. Ini disebut kroteria maksimin
Contoh 12.3.2. Pertimbangkan contoh 12.3.1. Karena v(ai, j) mewakili biaya,
criteria minimaks diterapkan. Perhitungan ini diringkaskan dalam matriks berikut,
strategi minimaks memilih a3.
Maks {v(ai, j)}
V(ai, j) =
2
10
3
18
4
25
23
21
18
12
21
1
a1
a2
a3
a4
ai
21
25
23
nilai minimaks
30
30
22
19
15
r(ai, j) =
Ini berarti r(ai,j) adalah selisih antara pilihan terbaik dalam kolom j
dengan nilai-nilai v(ai, j) dalam kolom yang sama. Pada intinya r(ai, j) adalah
repersentasi dari penyesalan pengambilan keputusan tersebut sebagai hasil dari
tidak dipilihnya pilihan terbaik yang bersesuaian dengan satu keadaan tertentu di
masa mendatang j. Fungsi r(ai, j) disebut sebagai mastriks penyesalan (regret
matrikx).
Contoh 12.3.3. Pertimbangkan contoh 12.3.1. Matriks yang dberikan mewakili
biaya
matriks
r(ai, j) =
a1
a2
a3
0
3
2
3
3
10
4
10
ai
8
10
nilai minimaks
16
a4
25
16 11 4 16
Walaupun criteria minimaks yang sama
25 dipergunakan
15 11 0untuk menentukan tindakan
terbaik (a2 dalam kasus ini), dioergunakan r(ai,j) menghasilkan pemecahan yang
berbeda dengan pemecahan dalam contoh 12.3.2.
Kriteria Hurwicz
Kriteria ini mewakili satu kisaran sikap dari yang paling optimis sampai
yang paling pesimis. Dalam kondisi yang paling optimis, kita akan memilih
tindakan yang menghasilkan min ai max j {v(ai, j)}. Kriteria Hurwicz
menemukan keseimbangan di antara ekstrim pesimisme dan ekstrim optimisme
dengan memberi bobot pada kedua kondisi di atas dengan bobot masing-masing
dan (1 ), dimana 0 1.
Parameter dikenal sebagai indeks optimisme : ketika = 1, criteria ini
terlalu optimis ; ketika = 0, criteria ini terlalu pesimis. Nilai antara nol dan
satu dapat dipilih bergantung pada apakah pengambil keputusan tersebut cendrung
pesimis atau optimis. Ketika tidak ada perasaan yang kuat ke arah salah satu dari
keduanya, nilai = tampaknya merupakan pilihan yang wajar.
Contoh 12.3.4. Prinsip Hurwicz diterapkan untuk contoh 12.3.1. Diasumsikan
bahwa = 1/2 . Perhitungan yang diperlukan diperlihatkan dalam tabel berikut
ini. Pemecahan optimum diketahui a1 atau a2.