OLEH:
Aldi Fadilah (2013-11-260)
Bimasyah Ramadhana (2013-11-261)
Muhammad Fahmy Ramadhan Saragi (2013-11-262)
Muhammad Dandy Brilliantono (2013-11-263)
Moh. Aziz Paradi (2013-11-264)
S1 TEKNIK ELEKTRO
STTPLN
2014
1 |h a l a m a n
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...............................................................................................
DAFTAR ISI ...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah...................................................................................
1.2. Tujuan Penulisan...............................................................................................
i
ii
1
1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................
A. Biomassa.............................................................................................................
1. Pengertian............................................................................................................
2. Biomassa Sebagai Sumber Energi.......................................................................
3. Prinsip Pembakaran Bahan Bakar........................................................................
4. Pemanfaatan Energi Biomassa............................................................................
5. Pemanfaatan Energi Biomassa............................................................................
2
2
2
2
3
4
5
B. Biofuel.................................................................................................................
1. Pengertian............................................................................................................
2. Biofuel Generasi Pertama....................................................................................
3. Biofuel generasi kedua.........................................................................................
7
7
8
8
C. Biodiesel..............................................................................................................
1. Pengertian............................................................................................................
2. Pembuatan biodiesel............................................................................................
3. Mengapa minyak bekas mengandung asam lemak bebas?..................................
9
9
9
10
D. Biogas.................................................................................................................
1. Pengertian............................................................................................................
2. Biogas dan Aktivitas Anaerobik..........................................................................
3. Gas landfill...........................................................................................................
4. Rentang komposisi biogas umumnya..................................................................
5. Kandungan energy...............................................................................................
6. Pupuk dari Limbah Biogas..................................................................................
7. Siloksan dan gas engines (mesin berbahan bakar gas)........................................
8. Biogas terhadap gas alam....................................................................................
9. Penggunaan gas alam terbaharui..........................................................................
10
10
10
11
11
12
12
12
12
13
E. Bioetanol.............................................................................................................
1. Sejarah.................................................................................................................
2. Bioetanol, Etanol, Alkohol...................................................................................
3. Rumus Kimia.......................................................................................................
4. Sebagai Bahan Bakar...........................................................................................
13
13
14
14
14
2|halaman
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
3|halaman
A. Latar Belakang
Penggunaan energi besar-besaran telah membuat manusia mengalami krisis energi. Ini
disebabkan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan gas alam
yang sangat tinggi. Sebagaimana kita ketahui, bahan bakar fosil merupakan sumber daya
alam yang tidak dapat kita perbarui.Untuk mengatasi krisis energi masa depan, beberapa
alternatif sumber energi mulai dikembangkan, salah satunya adalah energi biomassa.Pada
awalnya, biomassa dikenal sebagai sumber energi ketika manusia membakar kayu untuk
memasak makanan atau menghangatkan tubuh pada musim dingin. Kayu merupakan sumber
energi biomassa yang masih lazim digunakan tetapi sumber energi biomassa lain termasuk
bahan makanan hasil panen, rumput dan tanaman lain, limbah dan residu pertanian atau
pengolahan hutan, komponen organik limbah rumah tangga dan industri, juga gas metana
sebagai hasil dari timbunan sampah. Sebagai bahan bakar, biomassa perlu diolah terlebih
dahulu agar dapat dengan mudah dipergunakan. Proses ini dikenal sebagai konversi
biomassa. Beberapa proses tersebut adalah dengan mengubah biomassa menjadi briket
sehingga mudah disimpan, diangkut, dan mempunyai ukuran dan kualitas yang seragam.
Jenis konversi lain adalah mengubah biomassa melalui proses kimia dan fisika seperti
anaerobic digestion (peruraian tanpa bantuan oksigen) yang menghasilkan gas metana,
pirolisis (dekomposisi menggunakan panas) yang menghasilkan produk bahan bakar padat
berupa karbon dan produk lain berupa karbon dioksida dan metana.
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini ialah sebagai sarana dalam memberikan informasi
mengenai sumber daya energi biomassa. Selain itu, juga untuk memenuhi tugas mata
kuliah Sumber Daya Energi dengan dosen pengajar oleh Retno Aita Diantari, ST.MT.
2|halaman
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biomassa
1. Pengertian
Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui pross
fotosintetik, baik berupa produk maupun buangan. Contoh biomassa
antara lain adalah tanaman, pepohonan, rumput, ubi, limbah
pertanian, limbah hutan, tinja dan kotoran ternak. Selain digunakan
untuk tujuan primer serat, bahan pangan, pakan ternak, miyak nabati,
bahan bangunan dan sebagainya, biomassa juga digunakan sebagai
sumber energi (bahan bakar). Umum yang digunakan sebagai bahan
bakar adalah biomassa yang nilai ekonomisnya rendah atau
merupakan limbah setelah diambil produk primernya.
Sumber energi biomassa mempunyai beberapa kelebihan antara lain
merupakan sumber energi yang dapat diperbaharui (renewable)
sehingga dapat menyediakan sumber energi secara
berkesinambungan (suistainable). Di Indonesia, biomassa merupakan
sumber daya alam yang sangat penting dengan berbagai produk
primer sebagai serat, kayu, minyak, bahan pangan dan lain-lain yang
selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik juga diekspor
dan menjadi tulang punggung penghasil devisa negara.
6|halaman
5.3. Pirolisa
Pirolisa adalah
penguraian
biomassa (lysis)
karena panas
(pyro) pada suhu
yang lebih dari
150oC. Pada
proses pirolisa
terdapat
beberapa tingkatan proses, yaitu pirolisa primer dan pirolisa
sekunder.Pirolisa primer adalah pirolisa yang terjadi pada bahan baku
(umpan), sedangkan pirolisa sekunder adalah pirolisa yang terjadi atas
partikel dan gas/uap hasil pirolisa primer. Penting diingat bahwa
pirolisa adalah penguraian karena panas, sehingga keberadaan O2
dihindari pada proses tersebut karena akan memicu reaksi
pembakaran.
5.4. Liquification
Liquification merupakan proses perubahan wujud dari gas ke cairan
dengan proses kondensasi, biasanya melalui pendinginan, atau
perubahan dari padat ke cairan dengan peleburan, bisa juga dengan
pemanasan atau penggilingan dan pencampuran dengan cairan lain
untuk memutuskan ikatan. Pada bidang energi liquification tejadi pada
batubara dan gas menjadi bentuk cairan untuk menghemat
transportasi dan memudahkan dalam pemanfaatan.
5.5. Biokimia
Pemanfaatan energi biomassa yang lain adalah dengan cara proses
biokimia. Contoh proses yang termasuk ke dalam proses biokimia
adalah hidrolisis, fermentasi dan an-aerobic digestion. An-aerobic
digestion adalah penguraian bahan organik atau selulosa menjadi CH4
dan gas lain melalui proses biokimia. Adapun tahapan proses
anaerobik digestion adalah diperlihatkan pada Gambar .
Selain anaerobic digestion, proses pembuatan etanol dari biomassa
tergolong dalam konversi biokimiawi. Biomassa yang kaya dengan
7|halaman
karbohidrat
atau glukosa
dapat
difermentasi
sehingga
terurai
menjadi
etanol dan
CO2. Akan
tetapi,
karbohidrat
harus
mengalami
penguraian
(hidrolisa)
terlebih
dahulu menjadi glukosa. Etanol hasil fermentasi pada umumnya
mempunyai kadar air yang tinggi dan tidak sesuai untuk
pemanfaatannya sebagai bahan bakar pengganti bensin. Etanol ini
harus didistilasi sedemikian rupa mencapai kadar etanol di atas
99.5%.
B.
Biofuel
1. Pengertian
Bahan bakar hayati atau biofuel adalah setiap bahan bakar baik
padatan, cairan ataupun gas yang dihasilkan dari bahan-bahan organik.
Biofuel dapat dihasilkan secara langsung dari tanaman atau secara tidak
langsung dari limbah industri, komersial, domestik atau pertanian. Ada
tiga cara untuk pembuatan biofuel: pembakaran limbah organik kering
(seperti buangan rumah tangga, limbah industri dan pertanian);
fermentasi limbah basah (seperti kotoran hewan) tanpa oksigen untuk
menghasilkan biogas (mengandung hingga 60 persen metana), atau
fermentasi tebu atau jagung untuk menghasilkan alkohol dan ester; dan
energi dari hutan (menghasilkan kayu dari tanaman yang cepat tumbuh
sebagai bahan bakar).
8|halaman
yang hangat. Dalam banyak kasus, minyak sayur dapat digunakan untuk
memproduksi biodiesel, yang dapat digunakan kebanyakan mesin diesel
bila dicampur dengan bahan bakar diesel konvensional. MAN B&W Diesel,
Wartsila dan Deutz AG menawarkan mesin yang dapat digunakan
langsung dengan minyak sayur. Minyak sayur bekas yang diproses
menjadi biodiesel mengalami peningkatan, dan dalam skala kecil,
dibersihkan dari air dan partikel dan digunakan sebagai bahan bakar.
3. Biofuel generasi kedua
Para pendukung biofuel mengklaim telah memiliki solusi yang lebih baik
untuk meningkatkan dukungan politik serta industri untuk, dan
percepatan, implementasi biofuel generasi kedua dari sejumlah tanaman
yang tidak digunakan untuk konsumsi manusia dan hewan, di antaranya
cellulosic biofuel.[12] Proses produksi biofuel generasi kedua bisa
menggunakan berbagai tanaman yang tidak digunakan untuk konsumsi
manusia dan hewan yang diantaranya adalah limbah biomassa,
batang/tangkai gandum, jagung, kayu, dan berbagai tanaman biomassa
atau energi yang spesial (contohnya Miscanthus). Biofuel generasi kedua
(2G) menggunakan teknologi biomassa ke cairan, diantaranya cellulosic
biofuel dari tanaman yang tidak digunakan untuk konsumsi manusia dan
hewan.[13]
Sebagian besar biofuel generasi kedua sedang dikembangkan seperti
biohidrogen, biometanol, DMF, Bio-DME, Fischer-Tropsch diesel,
biohydrogen diesel, alkohol campuran dan diesel kayu. Produksi cellulosic
ethanol mempergunakan berbagai tanaman yang tidak digunakan untuk
konsumsi manusia dan hewan atau produk buangan yang tidak bisa
dimakan. Memproduksi etanol dari selulosa merupakan sebuah
permasalahan teknis yang sulit untuk dipecahkan. Berbagai hewan ternak
pemamah biak (seperti sapi) memakan rumput lalu menggunakan proses
pencernaan yang berkaitan dengan enzim yang lamban untuk
menguraikannya menjadi glukosa (gula). Di dalam labolatorium cellulosic
ethanol, berbagai proses eksperimen sedang dikembangkan untuk
melakukan hal yang sama, lalu gula yang dihasilkan bisa difermentasi
untuk menjadi bahan bakar etanol. Para ilmuwan juga sedang
bereksperimen dengan sejumlah organisme hasil rekayasa genetik
penyatuan kembali DNA yang mampu meningkatkan potensi biofuel
seperti pemanfaatan tepung Rumput Gajah (Panicum virgatum).[14]
C. BIODIESEL
10 | h a l a m a n
1. Pengertian
Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono--alkyl
ester dari rantai panjang asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi
bahan bakar dari mesin diesel dan terbuat dari sumber terbaharui seperti
minyak sayur atau lemak hewan.
Sebuah proses dari transesterifikasi lipid digunakan untuk mengubah minyak
dasar menjadi ester yang diinginkan dan membuang asam lemak bebas.
Setelah melewati proses ini, tidak seperti minyak sayur langsung, biodiesel
memiliki sifat pembakaran yang mirip dengan diesel (solar) dari minyak
bumi, dan dapat menggantikannya dalam banyak kasus. Namun, dia lebih
sering digunakan sebagai penambah untuk diesel petroleum,
meningkatkan bahan bakar diesel petrol murni ultra rendah belerang yang
rendah pelumas.
Biodiesel merupakan kandidat yang paling baik untuk menggantikan bahan
bakar fosil sebagai sumber energi transportasi utama dunia, karena biodiesel
merupakan bahan bakar terbaharui yang dapat menggantikan diesel
petrol di mesin sekarang ini dan dapat diangkut dan dijual dengan
menggunakan infrastruktur zaman sekarang.
Penggunaan dan produksi biodiesel meningkat dengan cepat, terutama di
Eropa, Amerika Serikat, dan Asia, meskipun dalam pasar masih sebagian kecil
saja dari penjualan bahan bakar. Pertumbuhan SPBU membuat semakin
banyaknya penyediaan biodiesel kepada konsumen dan juga pertumbuhan
kendaraan yang menggunakan biodiesel sebagai bahan bakar.
2. Pembuatan biodiesel
Pada skala kecil dapat dilakukan dengan bahan minyak goreng 1 liter
yang baru atau bekas. Methanol sebanyak 200 ml atau 0.2 liter. Soda api
atau NaOH 3,5 gram untuk minyak goreng bersih, jika minyak bekas
diperlukan 4,5 gram atau mungkin lebih. Kelebihan ini diperlukan untuk
menetralkan asam lemak bebas atau FFA yang banyak pada minyak
goreng bekas. Dapat pula mempergunakan KOH namun mempunyai harga
lebih mahal dan diperlukan 1,4 kali lebih banyak dari soda. Proses
pembuatan; Soda api dilarutkan dalam Methanol dan kemudian dimasukan
kedalam minyak dipanaskan sekitar 55 oC, diaduk dengan cepat selama
15-20 menit kemudian dibiarkan dalam keadaan dingin semalam. Maka
akan diperoleh biodiesel pada bagian atas dengan warna jernih
kekuningan dan sedikit bagian bawah campuran antara sabun dari FFA,
sisa methanol yang tidak bereaksi dan glyserin sekitar 79 ml. Biodiesel
yang merupakan cairan kekuningan pada bagian atas dipisahkan dengan
mudah dengan menuang dan menyingkirkan bagian bawah dari cairan.
11 | h a l a m a n
D. BIOGAS
1. Pengertian
Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau
fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk di antaranya; kotoran
manusia dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), sampah
biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam
kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan
karbon dioksida.
Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan maupun untuk
menghasilkan listrik.
2. Biogas dan Aktivitas Anaerobik
Biogas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik sangat populer digunakan
untuk mengolah limbah biodegradable karena bahan bakar dapat
dihasilkan sambil Mengurai dan sekaligus mengurangi volume limbah
buangan. Metana dalam biogas, bila terbakar akan relatif lebih bersih
daripada batu bara, dan menghasilkan energi yang lebih besar dengan
emisi karbon dioksida yang lebih sedikit. Pemanfaatan biogas memegang
peranan penting dalam manajemen limbah karena metana merupakan
gas rumah kaca yang lebih berbahaya dalam pemanasan global bila
12 | h a l a m a n
3. Gas landfill
Gas landfill adalah gas yang dihasilkan oleh limbah padat yang dibuang di
landfill. Sampah ditimbun dan ditekan secara mekanik dan tekanan dari
lapisan di atasnya. Karena kondisinya menjadi anaerobik, bahan organik
tersebut terurai dan gas landfill dihasilkan. Gas ini semakin berkumpul
untuk kemudian perlahan-lahan terlepas ke atmosfer. Hal ini menjadi
berbahaya karena:
Dapat menyebabkan ledakan
Pemanasan global melalui metana yang merupakan gas rumah kaca
Material organik yang terlepas (volatile organic compounds) dapat
menyebabkan (photochemical smog)
4. Rentang komposisi biogas umumnya
Komposisi biogas bervariasi tergantung dengan asal proses anaerobik
yang terjadi. Gas landfill memiliki konsentrasi metana sekitar 50%,
sedangkan sistem pengolahan limbah maju dapat menghasilkan biogas
dengan 55-75%CH4 [1].
Komposisi biogas[2]
Komponen
Metana (CH4)
5575
Karbon dioksida
(CO2)
2545
Nitrogen (N2)
0-0.3
13 | h a l a m a n
Hidrogen (H2)
1-5
Hidrogen sulfida
(H2S)
0-3
Oksigen (O2)
0.10.5
5. Kandungan energi
Nilai kalori dari 1 meter kubik Biogas sekitar 6.000 watt jam yang setara
dengan setengah liter minyak diesel. Oleh karena itu Biogas sangat cocok
digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan
pengganti minyak tanah, LPG, butana, batu bara, maupun bahan-bahan
lain yang berasal dari fosil.
6. Pupuk dari Limbah Biogas
Limbah biogas, yaitu kotoran ternak yang telah hilang gasnya (slurry)
merupakan pupuk organik yang sangat kaya akan unsur-unsur yang
dibutuhkan oleh tanaman. Bahkan, unsur-unsur tertentu seperti protein,
selulose, lignin, dan lain-lain tidak bisa digantikan oleh pupuk kimia.
Pupuk organik dari biogas telah dicobakan pada tanaman jagung, bawang
merah, dan padi.
7. Siloksan dan gas engines (mesin berbahan bakar gas)
Dalam beberapa kasus, gas landfill mengandung siloksan. Selama proses
pembakaran, silikon yang terkandung dalam siloksan tersebut akan
dilepaskan dan dapat bereaksi dengan oksigen bebas atau elemenelemen lain yang terkandung dalam gas tersebut. Akibatnya akan
terbentuk deposit (endapan) yang umumnya mengandung silika (
)
atau silikat (
) , tetapi deposit tersebut dapat juga mengandung
kalsium, sulfur belerang, zinc (seng), atau fosfor. Deposit-deposit ini
(umumnya berwarna putih) dapat menebal hingga beberapa millimeter di
dalam mesin serta sangat sulit dihilangkan baik secara kimiawi maupun
secara mekanik.
Pada internal combustion engines (mesin dengan pembakaran internal),
deposit pada piston dan kepala silinder bersifat sangat abrasif, hingga
jumlah yang sedikit saja sudah cukup untuk merusak mesin hingga perlu
perawatan total pada operasi 5.000 jam atau kurang. Kerusakan yang
terjadi serupa dengan yang diakibatkan karbon yang timbul selama mesin
14 | h a l a m a n
E. BIOETANOL
1. Sejarah
(Bio)Etanol telah digunakan manusia sejak zaman prasejarah
sebagai bahan pemabuk dalam minuman beralkohol. Residu yang
ditemukan pada peninggalan keramik yang berumur 9000 tahun dari
China bagian utara menunjukkan bahwa minuman beralkohol telah
digunakan oleh manusia prasejarah dari masa Neolitik.
Campuran dari (Bio)etanol yang mendekati kemrunian untuk pertama
kali ditemukan oleh Kimiawan Muslim yang mengembangkan proses
distilasi pada masa Kalifah Abbasid dengan peneliti yang terkenal waktu
itu adalah Jabir ibn Hayyan (Geber), Al-Kindi (Alkindus) dan al-Razi
(Rhazes). Catatan yang disusun oleh Jabir ibn Hayyan (721-815)
menyebutkan bahwa uap dari wine yang mendidih mudah terbakar. Al15 | h a l a m a n
16 | h a l a m a n
DAFTAR PUSTAKA
http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Energi%20dan%20Listrik
%20Pertanian/MATERI%20WEB%20ELP/Bab%20III
%20BIOMASSA/indexBIOMASSA.htm (11 Mei 2014)
18 | h a l a m a n