KOLITIS ULSERATIF
Sherli Yanti Arifin
TINJAUAN
PUSTAKA
PENDAHULUAN
Kolitis
infeksi
Kolitis
noninfeksi
shigelosis,
kolitistuberkulosa,
kolitisamebik,
kolitispseudomembran
kolitis karena
virus/bakteri/parasit
kolitis ulseratif
penyakit Crohns
Fungsi utama
kolon :
(1) absorbsi
air dan
elektrolit dari
kimus untuk
membentuk
feses yang
padat dan
(2)
penimbunan
bahan feses
sampai dapat
dikeluarkan
Kolitis Infeksi
K. Amebik
DISENTRI
BASILER
(SHIGELLOSIS)
KOLITIS
TUBERKULOSA
Etiologi
protozoaEntamoeba
histolytica.
bakteri genus
Shigella
kumanMycobacter
ium tuberculosae.
Epid
Manusia
merupakanhostsekaligusreser
voirutama.
Di daerah endemik
infeksiShigellamer
upakan 10 15 %
penyebab diare
pada anak.
di negara
berkembang dengan
penyakit
tuberculosis
Gejala
-Carrier
-Disentri ringan,sedang,berat
-Disentri amoeba kronik
Terapi
Karier asimptomatik :
Iodoquinol (diiodohidroxyquin)
650 mg tiga kali per hari
-Atasi dehidrasi
- Ampisilin 4 kali 500
mg per hari/
Disentri
ameba
kronik
Disenti
ameba
berat
Disentri
ameba
sedang
Disentri
ameba
ringan
Carrier
Epidemiologi
Di RSCM tahun 2001 2006 terdapat
3,9% pasien yang terdeteksi dari
1541 pasien yang dilakukan
endoskopi, dan di RSGS tahun 2002
2006 terdapat 6,95% pasien yang
terdeteksi sebagai kolitis ulseratif
dari 532 pasien yang dilakukan
endoskopi.
Etiologi
Genetik
Imunologik
Psikologik
Gejala klinis
sakit pada perut
diare yang disertai pendarahan.
Di samping itu dapat juga dijumpai
Anemia,
Kehilangan berat badan,
Pendarahan pada rektum,
Kehilangan nafsu makan.
Diagnosis
Activity
Mild
Moderate
Severe
<4
46
>6
Temperature (C)
Heart rate (beats per
Afebrile
Intermediate
>37.8
minute)
Normal
Intermediate
>90
Haemoglobin (g/dl)
>11
10.511
<10.5
<20
2030
>30
Number of bloody
Erythrocyte
sedimentation rate
(mm/h)
Gambaran Laboratorium
Temuan laboratorium seringkali nonspesifik
dan mencerminkan derajat dan beratnya
perdarahan dan inflamasi.
Gambaran radiologi
Foto polos abdomen
Gambaran kolon sendiri terlihat memendek
dan struktur haustra menghilang.
Apabila terjadi perforasi usus maka dengan
foto polos dapat dideteksi adanya
pneumoperitoneum
Colon in loop
USG
penebalan dinding usus yang simetris dengan
kandungan lumen kolon yang berkurang.
Mukosa kolon yang terlibat tampak menebal dan
berstruktur hipoekhoik akibat dari edema.
Usus menjadi kaku, berkurangnya gerakan
peristalsis dan hilangnya haustra kolon.
Dapat ditemukan target sign atau pseudo-kidney
sign pada potongan transversal atau crosssectional.
Dengan USG Doppler, pada kolitis ulseratif selain
dapat dievaluasi penebalan dinding usus dapat pula
dilihat adanya hypervascular pada dinding usus
tersebut.
CT scan
Dinding usus menebal secara simetris dan
kalau terpotong secara cross-sectional
maka terlihat gambaran target sign.
Komplikasi di luar usus dapat terdeteksi
dengan baik, seperti adanya abses atau
fistula atau keadaan abnormalitas yang
melibatkan mesenterium.
MRI dapat dengan jelas memperlihatkan
fistula dan sinus tract-nya.
DD
Divertikulitis
Penyakitcrohn
Polip colon
Gastroenteritisbakteri
Gastroenteritisviral
K.ulserosa
Morbus chron
Inflamasi
akut
kronik
Lokasi
Sebgn kolon
menonjol
Klinis
Diare
Prdrahan rektal
Nyeri perut
Massa perut
KU
Frekuen
Selalu
Sdg,sblum defekasi
Jarang
TSD
Tidak dominan
Mungkin
Nyeri sekali,srangan sewaktu
Bia
TSB
Penyulit
Striktur
Perforasi
Megakolon
toksik
Kej keganasan
Jarang
Pd megakolon
toksik
Swktu srangan akut
Resiko tinggi
Hmpir selalu
Jarang
Jarang
Resiko sedang
Patologi
Tatalaksana
Steroid lokal
Steroid sistemik
Sulfasalazin
Diet khusus
Imunosupresi
Tindak bedah
K.ulserosa
Morbus chron
Penatalaksanaan
Kolitis ulserativa tidak dapat
disembuhkan dengan pengobatan
1. Kortikosteroid Sistemik
. Dosis yang digunakan 40 60 mg prednison
atau setara dengan prednisolon dengan
dosis 0,5 1,0 mg/KgBB.
. Tindakan terapi kemudian tappering off dose
dalam waktu 8-12 minggu.
2. Obat Golongan Asam Aminosalisilat
Dosis rata-rata 5-ASA untuk mencapai remisi
adalah 2-4 gram/hari. Setelah remisi tercapai
yang umumnya setelah 16-24 minggu
diberikan kemudian dosis pemeliharaan
Pembedahan
Kolitis toksik merupakan suatu keadaan gawat
darurat. Segera setelah terdeteksi atau bila terjadi
ancaman megakolon toksik, semua obat anti-diare
dihentikan
Pasien diawasi dengan ketat untuk menghindari
adanya peritonitis atau perforasi.
Alasan paling umum dari pembedahan adalah
penyakit menahun yang tidak sembuhsembuh, sehingga membuat penderita
tergantung kepada kortikosteroid dosis
tinggi.
Pengangkatan seluruh usus besar dan rektum,
secara permanen akan menyembuhkan kolitis
ulserativa.
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama : Tn. R
Jenis Kelamin: Laki - laki
Usia : 27 th
Tanggal Lahir: 18/04/1988
Alamat : Jl. Lintang trenggono V no 5, Pedurungan.
Pekerjaan : Pendidikan : SMA
Agama : ISLAM
Status Pernikahan: Belum Menikah
No.Reg CM : 273402
Tanggal Masuk : 28/07/2015
Ruangan : Arimbi (15)
Keluhan Utama
RPS
Pasien datang ke IGD RSUD Kota Semarang
dengan keluhan sejak 1,5 bulan yang lalu
BAB bercampur darah segar dan kadang
bercampur lendir. Konsistensi tinja kecil
kecil dan padat. Pasien mengatakan ketika
BAB tidak hanya BAB bercampur darah
tapi darah segar dapat mengalir. Dalam 1
hari pasien bisa BAB >7x yang selalu disertai
darah segar maupun darah bercampur
lendir. Mual (-), muntah (-), mules (+), BAK
tidak ada keluhan. Pola makan pasien kurang
makan serat dan sayur-sayuran.
RPD
1 tahun lalu pasien didiagnosa
menderita hemmoroid dan
disarankan untuk dilakukan operasi
tapi pasien menolak untuk dioperasi.
Pasien mengaku hemoroidnya
sekarang sudah sembuh dengan
pengobatan herbal.
PF
Keadaan umum :
Kesadaran kompos mentis, GCS E4 V5 M6
(15),tampak sakit sedang
Tanda Vital :
Data antropometri :
Berat badan : 60 kg
Tinggi badan : 170cm
IMT : 20,76 (normal menurut IMT Asia Pasifik)
Pemeriksaan penunjang
Tanggal 28/7/2015
Pemeriksaan
Hasil
Nilai normal
Hematologi
Hemoglobin
15,4 g/dl
12,0-16,0
Hematokrit
44,7 %
35-47%
Leukosit
8,3 /uL
4,8-10,8/uL
Trombosit
242 10^3/ul
150-400 10^3/ul
Kimia Klinik
Gula darah
sewaktu
100 mg/dl
70-105 mg/dl
Ureum
14,6 mg/dl
15-43 mg/dl
Creatinin
0,9 mg/dl
0,7-1,1 mg/dl
SGOT
29 U/ L
< 31
SGPT
15 U/ L
< 31
Natrium
136 mmol/L
134-147 mmol/L
Kalium
3,5 mmol/L
3,5-5,2 mmol/L
Calsium
1,18 mmol/L
1,12-1,32 mmol/L
Imunologi
HbsAg
Pemeriksaan feses
karbohidrat
Lemak
Eritrosit
4-5
Amoeba
Leukosit
8-10
Bakteri
Jamur
Pemeriksaan Radiologi
Resume
Telah diperiksa seorang laki laki berumur 27
tahun yang datang ke IGD dengan keluhan
BAB bercampur darah segar, kadang
berlendir, dan darah segar kadang mengalir
ketika BAB. Konsistensi tinja: kecil-kecil dan
padat.
Dalam 1 hari pasien bisa BAB >7x. riwayat
penyakit dahulu pasien mengaku 1 tahun
yang lalu didiagnosis menderita hemmoroid
dan disarankan untuk dilakukan operasi tapi
pasien menolak dan pasien mengatakan
sekarang hemmoroid pasien sudah sembuh.
TATALAKSANA
IVFD RL 20tpm
Sulcolon 2x1 tab
Kotrimoksazol 3x1 tab
PROGNOSIS
Ad vitam: bonam
Ad functionam : bonam
Ad sanationam :dubia ad bonam