PRAKTIK
PROGRAM
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Praktik Pengalaman Lapangan, yang selanjutnya disebut PPL adalah semua kegiatan
kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk
menerapkan teori yang diperoleh dari semester-semester sebelumnya, sesuai dengan
persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka memperoleh pengalaman dan keterampilan
lapangan tentang penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah mitra atau di
tempat latihan lainnya.
2. Tenaga pembimbing adalah tenaga kependidikan yang tugas utamanya menyelenggarakan
layanan bimbingan konseling untuk peserta didik di sekolah.
3. Tenaga pelatih adalah tenaga kependidikan yang tugas utamanya memberikan layanan
pelatihan kepada peserta didik di sekolah.
4. Tenaga pengajar adalah tenaga kependidikan yang tugas utamanya memberikan layanan
pendidikan dan pengajaran di sekolah.
5. Tenaga kependidikan lainnya adalah perancang kurikulum, ahli teknologi pendidikan, ahli
administrasi pendidikan, analisator hasil belajar, dan tutor pamong belajar yang bertugas
menurut kewenangan masing-masing.
BAB II
RUANG LINGKUP, DASAR KONSEPTUAL, TUJUAN, FUNGSI
DAN SASARAN
Pasal 2
Kegiatan PPL meliputi: peer-teaching, pembekalan, observasi dan orientasi, praktik mengajar,
praktik administrasi, praktik bimbingan dan konseling serta kegiatan yang bersifat kokurikuler
dan atau ekstra kurikuler yang berlaku di sekolah/tempat latihan.
Pasal 3
(1) Tenaga kependidikan terdapat di jalur pendidikan sekolah dan di jalur pendidikan luar
sekolah.
(2) Salah satu tugas Universitas Negeri Semarang menyiapkan tenaga kependidikan yang
terdiri dari: guru mata pelajaran, guru pembimbing, pamong belajar, tenaga pelatih, dan
tenaga kependidikan lainnya.
(3) Calon tenaga kependidikan sebagai guru mata pelajaran, guru pembimbing, pamong
belajar, tenaga pelatih, dan tenaga kependidikan lainnya wajib mengikuti proses
pembentukan kompetensi melalui kegiatan PPL.
Pasal 4
PPL bertujuan membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang
profesional, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
Pasal 5
PPL berfungsi memberikan bekal kepada mahasiswa praktikan agar memiliki kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
Pasal 6
Sasaran PPL adalah mahasiswa program kependidikan yang memenuhi syarat untuk PPL,
mempunyai seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk menunjang tercapainya
penguasaan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan
kompetensi sosial.
BAB III
PRINSIP, STATUS, DAN SISTEM PENGELOLAAN
Pasal 7
(1) PPL dilaksanakan atas dasar tanggung jawab bersama antara Universitas Negeri Semarang
dan sekolah/tempat latihan.
(2) PPL dikelola dengan melibatkan berbagai unsur meliputi Universitas Negeri Semarang,
Dinas Pendidikan Propinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Sekolah latihan dan
lembaga-lembaga terkait lainnya.
(3) PPL terdiri PPL1 dan PPL2 yang dilakukan secara simultan.
(4) Pembimbingan mahasiswa PPL dilakukan secara intensif dan sistematis oleh guru
pamong/petugas lainnya dan dosen pembimbing yang memenuhi syarat untuk tugas-tugas
pembimbingan.
(5) Pembimbingan mahasiswa PPL menjadi tanggung jawab bersama pihak Universitas
Negeri Semarang dan sekolah latihan/instansi terkait lainnya.
(6) PPL dilaksanakan di sekolah latihan atau tempat latihan lainnya yang menyelenggarakan
proses pembelajaran dan latihan.
(7) Mahasiswa praktikan melaksanakan seluruh komponen tugas dan kegiatan PPL sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
(8) Mahasiswa yang melaksanakan PPL tidak diizinkan menempuh mata kuliah lainnya di
kampus.
(9) Mahasiswa praktikan harus menjaga nama baik almamater dan korp mahasiswa PPL
sebagai calon guru dan calon tenaga kependidikan lainnya.
(10) Mahasiswa praktikan harus mematuhi Kode Etik Mahasiswa PPL Unnes.
Pasal 8
Mata kuliah PPL wajib dilaksanakan oleh mahasiswa program kependidikan Universitas
Negeri Semarang.
Pasal 9
Pengelolaan PPL dilaksanakan melalui kerjasama terpadu dan terarah oleh semua pihak yang
terkait sebagai suatu sistem dalam pelaksanaan PPL, komponennya terdiri dari:
a. kelompok pembina
1. Unnes: Rektor, Pembantu Rektor, Dekan, Pembantu Dekan, Ketua Jurusan dan Ketua
Program Studi;
2. Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Departemen lainnya yang terkait.
b. kelompok pelaksana
1. Unnes:
a) Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi;
b) Kepala Pusat Pengembangan PPL;
c) Koordinator PPL reguler dan koordinator PPL non reguler;
d) Staf administrasi;
e) Staf akademik;
f) Koordinator PPL Wilayah Kabupaten/Kota;
g) Koordinator dosen pembimbing, dan dosen pembimbing.
2. di luar Unnes:
a) Kepala Sekolah, Kepala Lembaga tempat latihan;
b) Koordinator guru pamong/koordinator pamong;
c) Guru pamong/pamong;
d) Kepala TU.
BAB IV
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Pasal 10
(1) Kelompok pembina:
a.
Unnes:
1. Rektor Unnes menentukan pola kebijakan kegiatan PPL;
2. Pembantu Rektor Bidang Akademik memberi arahan, memantau dan membina
semua unsur pelaksana PPL;
3. Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum melaksanakan kebijakan
pembiayaan pelaksanaan PPL;
4. Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan bertugas membina kemahasiswaan;
5. Pembantu Rektor Bidang Kerjasama bertugas membina kerjasama dengan instansi
terkait dalam rangka pelaksanaan PPL;
Pedoman PPL Unnes
6. Dekan dan Pembantu Dekan bertugas membantu Rektor dalam membina para
pelaksana PPL khususnya di lingkungan fakultas masing-masing;
7. Ketua jurusan dan ketua program studi bertugas membantu menyiapkan dosen
pembimbing dan mahasiswa peserta PPL di jurusan masing-masing.
b.
Dari luar Unnes:
1. Kepala Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten atau Kepala Lembaga terkait lainnya
memberi izin penggunaan sekolah/tempat latihan;
2. Kepala Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten atau Kepala Lembaga terkait lainnya
membina sekolah/tempat latihan.
(2) Kelompok pelaksana:
a.
Unnes:
1. Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi mengkoordinasikan
persiapan, pelaksanaan PPL, dan mengadakan kerjasama dengan pihak-pihak
terkait;
2. Kepala Pusat Pengembangan PPL:
a)
mengkoordinasikan tugas-tugas Pusat Pengembangan PPL;
b)
bekerjasama dengan koordinator PPL reguler dan koordinator PPL non
reguler, melaksanakan kegiatan PPL dan menangani kasus-kasus yang terjadi;
c)
melaporkan seluruh pelaksanaan program Pusat Pengembangan PPL kepada
Rektor Unnes.
3. Koordinator PPL reguler dan koordinator PPL non reguler: membantu Kepala
Pusat Pengembangan PPL dalam mengkoordinasikan tugas-tugas kesekretariatan
dan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi PPL reguler dan PPL non reguler.
4. Staf administrasi: membantu tugas-tugas Kepala Pusat Pengembangan PPL dalam
bidang administrasi pelaksanaan PPL.
5. Staf akademik:
a) membantu Kepala Pusat Pengembangan PPL dalam perencanaan, pengelolaan
dan pengendalian pelaksanaan PPL yang menyangkut mahasiswa dari fakultas
bersangkutan;
b) melakukan konsultasi dengan pimpinan fakultas, jurusan, dan program studi
tentang pelaksanaan PPL;
c) menyampaikan masukan dari fakultas, jurusan, dan program studi tentang
pelaksanaan PPL kepada Kepala Pusat Pengembangan PPL;
d) mengembangkan gagasan untuk meningkatkan mutu pelaksanaan PPL;
e) membantu Kepala Pusat Pengembangan PPL dalam menentukan penempatan
koordinator dosen pembimbing, dosen pembimbing, dan mahasiswa PPL;
f) melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PPL di sekolah/tempat latihan;
g) membantu menangani kasus-kasus khususnya yang dialami mahasiswa dalam
melaksanakan PPL;
h) mengentri nilai orientasi PPL di kampus ke SimPPL;
i) mempertanggungjawabkan tugasnya kepada Kepala Pusat Pengembangan PPL.
6. Koordinator PPL Wilayah Kabupaten/Kota
a)
melakukan koordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan
Kota/Kabupaten, terkait dengan rencana pelaksanaan PPL di sekolah mitra
wilayah Kabupaten/Kota yang bersangkutan;
b)
bersama dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten
menentukan sekolah mitra sebagai tempat PPL;
c)
7.
8.
9.
b.
1.
Pasal 15
Menempuh minimal 110 SKS dibuktikan dengan KHS dan KRS pada semester enam (6);
Mendaftarkan diri sebagai calon peserta PPL secara online;
Lulus mata kuliah micro teaching/mata kuliah belajar-mengajar;
PPL2 dilaksanakan setelah PPL1.
Pasal 16
(1) PPL dilaksanakan di kampus, dan di sekolah/tempat latihan;
(2) Tempat praktik ditetapkan berdasarkan persetujuan Rektor dengan Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota, atau pimpinan lain yang setara dan terkait dengan tempat latihan;
(3) Mahasiswa dapat memilih sendiri sekolah/tempat latihan yang tersedia di Sim-PPL.
BAB VIII
KEWAJIBAN DAN PENILAIAN MAHASISWA
(1)
(2)
Pasal 17
Kewajiban PPL1:
a.
mengikuti peer teaching yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan
PPL dan dilaksanakan di jurusan masing-masing;
b.
mengikuti pembekalan PPL di kampus dengan kehadiran minimal 75% dan
mengikuti tes;
c.
mengikuti upacara penerjunan PPL di kampus;
d.
mengikuti upacara penerimaan di sekolah/tempat latihan;
e.
melaksanakan observasi dan orientasi di sekolah/tempat latihan selama 2
(dua) minggu efektif;
f.
mendiskusikan hasil observasi dan orientasi dengan koordinator guru
pamong/pamong;
g.
melakukan pengamatan model-model pembelajaran yang dilaksanakan guru
dalam proses belajar pembelajaran dan mendiskusikan hasilnya dengan guru
bersangkutan;
h.
bersama guru memahami silabus, RPP, dan kurikulum yang berlaku;
i.
mematuhi semua ketentuan peraturan dan tata tertib yang berlaku di tempat
praktik;
j.
menyusun laporan observasi dan orientasi PPL1 secara kelompok yang
disertai refleksi diri masing-masing mahasiswa.
k.
meng-up_load laporan PPL 1 ke Sim-PPL setelah ditandatangi kepala sekolah
dan dosen koordinator.
Kewajiban dalam PPL2 di sekolah/tempat latihan:
a.
berkoordinasi dengan sekolah/tempat latihan tentang pembagian tugas dan
fungsi pengurus kelompok mahasiswa praktikan;
(3)
Pasal 18
Nilai PPL adalah penghargaan yang diberikan kepada mahasiswa praktikan setelah
melakukan PPL yang diprogramkan oleh Pusat Pengembangan PPL Unnes baik di
kampus maupun di sekolah/tempat latihan.
Komponen PPL yang dinilai adalah sebagai berikut:
a.PPL1:
1. peer teaching (menggunakan instrumen N0);
2. pembekalan PPL di kampus, diakhiri dengan tes (menggunakan instrumen N1);
3. observasi dan orientasi di tempat latihan (menggunakan instrumen N2).
b. PPL2, praktik pembelajaran di sekolah/tempat latihan meliputi:
1. kompetensi pedagogik (menggunakan instrumen N3);
2. kompetensi profesional (menggunakan instrumen N4);
3. kompetensi kepribadian (menggunakan instrumen N5);
4. kompetensi sosial (menggunakan instrumen N6).
Nilai Akhir PPL1 dan PPL2:
a. PPL1
Nilai Akhir PPL1 diperoleh dari nilai peer teaching, nilai pembekalan PPL di
kampus, serta observasi dan orientasi di sekolah/tempat latihan, dengan persamaan:
NA1
3N 0 1N 1 6 N 2
10
Keterangan:
NA1 = Nilai Akhir PPL1
N0 = Nilai peer teaching
N1 = Nilai pembekalan PPL di kampus
N2 = Nilai observasi dan orientasi di sekolah/tempat latihan
b. PPL2
Nilai PPL2 dari guru pamong dan dari dosen pembimbing, diperoleh dengan
persamaan:
3( N 3 N 4 ) 2( N 5 N 6 )
Nilai PPL2
10
Nilai Akhir PPL2 adalah rerata nilai dari dosen pembimbing dan dari guru pamong:
NA2
nilai PPL2 dari dosen pembimbing nilai PPL 2 dari guru pamong
2
Keterangan:
Pedoman PPL Unnes
10
(1)
(2)
(3)
(4)
Pasal 21
Mahasiswa praktikan wajib melakukan PPL minimal:
4(SKS)X4(Jam)X12=192 jam pertemuan (1 jam pertemuan = 60 menit).
Mahasiswa praktikan wajib mengikuti seluruh kegiatan PPL.
PPL dapat dilaksanakan dua hari dalam seminggu, dengan
ketentuan sehari minimal enam jam.
Keberadaan mahasiswa praktikan di tempat praktik dalam
rentang waktu:
192 Jam pertemuan
16
hari
minggu
Jam x 2
min
ggu
11
BAB X
KETENTUAN LAIN
Pasal 22
PPL diselenggarakan dengan ketentuan seperti berikut:
a. PPL1 dan PPL2 dilaksanakan secara simultan pada semester yang sama;
b. PPL1 dan PPL2 dilaksanakan pada semester ganjil/genap.
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 23
(1) Halhal yang belum diatur di dalam peraturan ini akan diatur tersendiri dalam suatu
petunjuk pelaksanaan yang disusun oleh Kepala Pusat Pengembangan PPL.
(2) Dengan diterbitkannya peraturan ini, maka Peraturan Rektor Nomor 09 Tahun 2010
tanggal 2 Juni 2010 tentang Pedoman PPL dinyatakan tidak berlaku.
(3) Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Semarang
Pada tanggal, 26 Maret 2012
REKTOR
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG,
SOEDIJONO SASTROATMODJO
NIP 19520815 198203 1 007
12
Lampiran 1.
FORMAT PENILAIAN PEER TEACHING
MAHASISWA PPL UNNES (LEMBAR NO)
Nama
NIM
Jur/Prodi/Fakultas
No.
:
:
:
Skor latihan
Jumlah Nilai peer
1
2
3
4 Rerata teaching (NO)
Pelaksanaan
1. Keterampilan membuka pelajaran
2. Keterampilan menjelaskan
3. Keterampilan mengadakan variasi
4. Keterampilan memberi penguatan
5. Keterampilan mengelola kelas
6. Keterampilan memberi motivasi
7. Keterampilan memimpin diskusi
8. Keterampilan bertanya
9. Keterampilan membimbing kelompok
kecil dan individual
10.Keterampilan menerapkan metode
pembelajaran
11. Keterampilan menggunakan media dan
sumber pembelajaran
12.Keterampilan menutup pelajaran
Rerata skor B
Semarang,
Penilai,
.
NIP
Catatan:
Pedoman PPL Unnes
13
1.
Skor 0 100.
2.
Rerata skor A
3.
jumlah skor A
,
5
Rerata skor B
jumlah skor B
12
:
:
:
:
Rentangan nilai
56-60
61-65
65-70
71-80
81-85
86-100
....................................................
...
NIP
Pedoman PPL Unnes
14
Catatan:
1. kolom rentangan nilai diisi angka
2. Nilai observasi dan orientasi PPL1 (N2)
Jumlah skor
11
Lampiran 3.
REKAPITULASI NILAI OBSERVASI DAN ORIENTASI PPL1
Sekolah/tempat latihan: .................................................
No.
Nama mahasiswa
NIM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
Pedoman PPL Unnes
15
..,......
Koordinator guru pamong,
.
NIP
Lampiran 4
INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI PEDAGOGIK
(LEMBAR N3)
Nama mahasiswa
NIM
Jur/Prodi/Fak.
: ...............................................................................
: ...............................................................................
: ...............................................................................
No
1.
2.
3.
4.
Nilai latihan
2 3 4 5 6
Nilai
ujian
..,
Penilai,
NIP
Catatan:
1. dosen pembimbing menilai 2 (dua) kali latihan dan 1(satu) ujian;
2. guru pamong/pamong menilai 7 (tujuh) kali latihan dan 1 (satu) kali ujian
16
Lampiran 5.
INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI PROFESONAL
(LEMBAR N4)
Nama mahasiswa
NIM
Jur/Prodi/Fak.
: ...............................................................................
: ...............................................................................
: ...............................................................................
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Penguasaan materi
Kemampuan membuka pelajaran
Kemampuan bertanya
Kemampuan mengadakan variasi pembelajaran
Kejelasan dan penyajian materi
Kemampuan mengelola kelas
Kemampuan menutup pelajaran
Ketepatan antara waktu dan materi pelajaran
Nilai latihan
2 3 4 5 6
Nilai
ujian
Rerata skor
Nilai kompetensi profesional
..,
Penilai,
NIP
Catatan:
1. dosen pembimbing menilai 2 (dua) kali latihan dan 1 (satu) kali ujian.
2. guru pamong/pamong menilai 7 (tujuh) kali latihan dan 1(satu) kali ujian
17
Lampiran 6.
INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN
(LEMBAR N5)
Nama mahasiswa
NIM
Jur/Prodi/Fak.
No.
: ...............................................................................
: ...............................................................................
: ...............................................................................
Aspek yang diamati
Nilai pengamatan
Keterangan
1.
2.
Jumlah Skor
10
..,
Penilai,
NIP
Catatan:
1. rentang nilai pengamatan 71 100;
2. penilai adalah dosen pembimbing dan guru pamong/pamong.
Pedoman PPL Unnes
18
Lampiran 7.
INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI SOSIAL
(LEMBAR N6)
Nama mahasiswa
NIM
Jur/Prodi/Fak.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
: ...............................................................................
: ...............................................................................
: ...............................................................................
Aspek yang diamati
Nilai pengamatan
Keterangan
Jumlah skor
8
..,
Penilai,
NIP
Catatan:
1. rentang nilai pengamatan 71 100;
2. penilai adalah dosen pembimbing dan guru pamong/pamong.
19
Lampiran 8.
REKAPITULASI NILAI PPL 2
Sekolah latihan: ..................................................
No
Nama
NIM
Mahasiswa
Mata pelajaran/mata
Diklat
N3
Nilai
N4 N5
N6
Nilai PPL2
(NA)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Nilai PPL2: NA
3( N 3 N 4 ) 2( N 5 N 6 )
10
.......................,...........................
Dosen pembimbing/guru pamong,
...................................................................
NIP/NIK
20
Lampiran 9.
REKAPITULASI NILAI AKHIR PPL2 (NA2)
Sekolah latihan: .
No.
Nama mahasiswa
NIM
Jurusan
Nilai Akhir
Keterangan
PPL2
(NA2)
Dosbing Gumong
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
...,
Dosen pembimbing,
NIP
Catatan:
1. Nilai akhir PPL2: NA2
2. NA2 dientri oleh dosen pembimbing melalui Sikadu, setelah mevalidasi laporan PPL2.
21
Lampiran 10
DAFTAR PRESENSI MAHASISWA PPL
DI SEKOLAH/TEMPAT LATIHAN
Program/tahun
Sekolah latihan
No.
: /
: .
Nama
NIM
Jurusan
Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
.., ...
Ketua kelompok sekolah latihan,
Mengetahui:
Kepala Sekolah/Tempat latihan,
..................................................
NIP
.............................................................
NIP
22
Lampiran 11
DAFTAR HADIR DOSEN KOORDINATOR PPL
Sekolah/tempat latihan
: .
Nama/NIP koordinator dosen pembimbing : .
Jurusan/Fakultas
: .
No.
Tanggal
Uraian materi
Mahasiswa yang
dikoordinir
Tanda
Tangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
.,...
.........................................................
NIP
Lampiran 12
DAFTAR HADIR DOSEN PEMBIMBING PPL
PRODI .........................../ TAHUN
Pedoman PPL Unnes
23
Sekolah/tempat latihan
: ...................................................
: ...................................................
Jurusan/Fakultas
: ...................................................
No
Tanggal
Materi bimbingan
Tanda Tangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
.,.
Kepala Sekolah/Tempat latihan,
.........................................................
.........................................................
NIP
Lampiran 13
KARTU BIMBINGAN PRAKTIK MENGAJAR
MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Tempat praktik
: ..
MAHASISWA
Nama
: .
NIM/Prodi : .
Fakultas : .
GURU PAMONG
Pedoman PPL Unnes
DOSEN PEMBIMBING
24
Nama
: ..
NIP
: ......
Bid. studi : ..
Nama
NIP
Fakultas
No.
Kelas
Tgl.
Materi pokok
: .
: .
: .
Tanda Tangan
Dosen pembimbing Guru pamong
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
...............,
.....
Mengetahui:
Kepala Sekolah,
...........................................
NIP
.........................................................
NIP
Lampiran 14.
PETUNJUK TEKNIS PRAKTIK LAPANGAN
BIMBINGAN KONSELING
A. KEGIATAN MAHASISWA:
1. Observasi diikuti dengan konsultasi kepada guru pamong dan dosen pembimbing,
menyusun program bimbingan konseling (sesuai waktu kelas masing-masing),
meliputi:
a. program semester
b. program bulanan
c. program mingguan
d. program harian
2. Membuat jurnal kegiatan yang telah dilakukan, ditanda tangani guru pamong dan
dosen pembimbing. (jurnal dilaporkan/ditarik setiap minggu).
Pedoman PPL Unnes
25
Bimb. kelompok
6.
Kons. kelompok
7.
Kons. individual
Minimal 3 kegiatan
Minimal 3 kegiatan
Minimal 2 kegiatan
Minimal 3 kegiatan
Min 4 kali kegiatan; 2 topik
tugas & 2 topik bebas dalam
kelompok yang berbeda
Minimal 4 kasus dengan jenis
permasalahan yang berbeda &
direkam dengan format rekaman
konseling (lihat lampiran)
Minimal 4 kasus dengan jenis
permasalahan yang berbeda &
direkam melaui audio (kaset)
serta format rekaman konseling
(lihat lampiran)
Minimal 1 kegiatan
Mediasi
26
Aspek
Indikator
Bobot
Persiapan
2
4
4
2
Nama
NIM
Semester
IP Kumulatif
MK. prasyarat*)
No.
: .... L/P
:
:
:
: ....
Mata Kuliah
SKS
BN
SKS X
BN
Keterangan
27
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Psi. Perkembangan
Bimbingan dan Konseling Belajar
Bimbingan dan Konseling Karir II
Pemahaman Individu II
Survey Permasalahan BK
Bimbingan Kelompok
Konseling Kelompok
Penyusunan Program BK
Penanganan Kasus
Praktik Model-Model Konseling
Diagnosis Kesulitan Belajar
4
4
3
3
2
3
3
2
3
4
3
Indeks Prestasi *)
34
IPK =
, .
Mahasiswa ybs,
.
NIM
Lampiran 16.
PROGRAM TAHUNAN
PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SEKOLAH
KELAS
No
1.
Kegiatan
TAHUN
:
:
KONSELOR :
Materi bidang pengembangan
Semester I (Juli-Desember)
Semester II (Januari-Juni)
Pribadi Sosial Belajar Karir Pribadi Sosial
Belajar
Karir
Layanan
orientasi
28
No
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Kegiatan
Layanan
informasi
Layanan
penempatan/
penyaluran
Layanan
penguasaan
konten
Layanan
konseling
perorangan
Layanan
bimbingan
kelompok
Layanan
konseling
kelompok
Layanan
konsultasi
Layanan
mediasi
10.
Aplikasi
instrumenta
si
11. Himpunan
data
12.
Konferensi
kasus
13.
Kunjungan
rumah
14.
Tampilan
kepustakaan
15.
Alih tangan
kasus
................, ......................................
Konselor,
Lampiran 17
PROGRAM SEMESTERAN
PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SEKOLAH
KELAS
:
: VIIA
SEMESTER :
KONSELOR :
29
No.
Kegiatan
Bulan I
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Bulan VI
Layanan
orientasi
Layanan
informasi
Layanan
penempatan
/penyaluran
Layanan
penguasaan
konten
Layanan
konseling
perorangan
Layanan
bimbingan
kelompok
Layanan
konseling
kelompok
Layanan
konsultasi
Layanan
mediasi
Aplikasi
instrumentasi
Himpunan
data
Konferensi
kasus
Kunjungan
rumah
Tampilan
kepustakaan
Alih tangan
kasus
.................,......................................
Konselor
Lampiran 18.
PROGRAM BULANAN
PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SEKOLAH
KELAS
:
: VIIA
BULAN
:
KONSELOR :
Pedoman PPL Unnes
30
No.
Kegiatan
MINGGU I
1.
Layanan orientasi
2.
Layanan informasi
3.
Layanan penempatan/penyaluran
4.
8.
Layanan
penguasaan konten
Layanan konseling
perorangan
Layanan bimbingan
kelompok
Layanan konseling
kelompok
Layanan konsultasi
9.
Layanan mediasi
5.
6.
7.
MINGGU II
MINGGU III
MINGGU IV
10. Aplikasi
instrumentasi
11. Himpunan data
12. Konferensi kasus
13. Kunjungan rumah
14. Tampilan
kepustakaan
15. Alih tangan kasus
.................,.......................................
Konselor,
Lampiran 19.
PROGRAM MINGGUAN
PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SEKOLAH
KELAS
:
: VIIA
MINGGU
:
KONSELOR :
Pedoman PPL Unnes
31
No
Kegiatan
SENIN
1.
Layanan orientasi
2.
Layanan informasi
3.
Layanan
SELASA
RABU
KAMIS
JUMAT
SABTU
penempatan/penyaluran
4.
Layanan penguasaan
konten
5.
Layanan konseling
perorangan
6.
Layanan bimbingan
kelompok
7.
Layanan konseling
kelompok
8.
Layanan konsultasi
9.
Layanan mediasi
10. Aplikasi
instrumentasi
11. Himpunan data
12. Konferensi kasus
13. Kunjungan rumah
14. Tampilan
kepustakaan
15. Alih tangan kasus
..................................,....................................
Konselor
Lampiran 20
PROGRAM HARIAN
PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Satuan Layanan (SATLAN)
Satuan Kegiatan Pendukung (SATKUNG)
Pedoman PPL Unnes
32
SEKOLAH
KELAS
No.
Jam
:
: VII
Jam
pembel
HARI/TGL
KONSELOR
Sasaran
kegiatan
Kegiatan
layanan/pendukung
Materi
kegiatan
Alat bantu
Tempat
:
:
Pelaksana
Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
9.
10.
11.
SEKOLAH
KELAS
.....................................................
LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM
PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
MINGGU
:
KONSELOR :
:
:I
Pedoman PPL Unnes
33
Tanggal
Jam
Sasaran
kegiatan
Kegiatan
layanan/pendukung
Materi
kegiatan
Evaluasi
Hasil
Proses
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
................, ........................................
Konselor,
..........................................................
34
Lampiran 22
JURNAL HARIAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI .
TAHUN ..
HARI
TANGGAL
NO.
WAKTU
KEGIATAN
KETERANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
dst
Sesuai kebutuhan
..,.
Mengetahui:
Konselor pamong,
Praktikan,
NIP
...
NIM
35
Lampiran 23
FORMAT LAPORAN PL-BK
Halaman judul
Lembar pengesahan
Kata pengantar
Daftar isi
Daftar tabel
Daftar gambar (kalau ada)
Daftar lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
C. Waktu dan tempat
D. Kelas binaan
E. Pembimbing PL-BK
F. Program kegiatan
36
Lampiran 24
FORMAT KONSULTASI
PELAKSANAAN KEGIATAN PLBK DI SEKOLAH
Nama mahasiswa
: .
NIM/DNI
: .
Program
: .
No.
Hari/Tanggal
Paraf
.,..
Mengetahui:
Dosen pembimbing,
Praktikan,
NIP
...
NIM
37
Lampiran 25
FORMAT PENILAIAN AKHIR PPL2
BIMBINGAN KONSELING
Nama
: NIM: .
Sekolah PPL : .
No
1
2
3
Aspek
Persiapan
(N1)
a.
b.
c.
Pelaksanaan
a.
(N2)
b.
a.
Laporan
a.
(N3)
b.
c.
d.
Kepribadian
a.
(N4)
b.
c.
d.
e.
Kemasyarakatan a.
(N5)
b.
Indikator
Bobot
Nilai
(N)
NxB
2
4
2
14
.,
Dosen pembimbing/Konselor pamong,
...
NIP
Keterangan:
NA =
( N x B )
14
38
Lampiran 26
REKAMAN KONSELING
a. Identitas klien
Nama
Kelas
Alamat
: ..........................................L/P
:........................................
: ...................................................
b. Pertemuan
Hari/Tanggal
: .............................................
Pertemuan
: .................................
c. Eksplorasi masalah data klien yang telah diketahui
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
d. Data penting yang terjaring dalam konseling
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
e. Diagnosa masalah (simpulan situasi masalah-menurut pendekatan tertentu dan sebabsebabnya) ..............................................................................................................................
.............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
f. Alternatif pemecahan masalah
...............................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
g. Putusan pemecahan masalah dan implementasinya
................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
i. Rencana layanan lanjutan (follow up)
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
j Evaluasi proses dan hasil sementara
...............................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
,..
Konseli,
Konselor/Praktikan,
..................................
......................................
Mengetahui,
Dosen pembimbing/Konselor pamong
39
Lampiran 27
PANDUAN LAPORAN VERBATIM KONSELING INDIVIDUAL
a. Bagian awal tetrdiri dari halaman judul, lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi,
daftar tabel (kalau ada), daftar gambar (kalau ada).
b. Bab I Pendahuluan, berisi:
1) rasional, memuat penjelasan mengapa klien dibantu dengan konseling dan
mengapa rancangan konseling tertentu dipilih untuk membantu.
2) konfidensialitas, memuat penjelasan tentang perlunya merahasiakan keteranganketerangan tentang klien, sesuai dengan kode etik jabatan konselor.
3) identifikasi konseli, meliputi:
a. proses menemukan konseli, memuat tentang bagaimana praktikan menetapkan
konseli tersebut dipilih sebagai subjek laporan.
b. identitas konseli, memuat keterangan tentang nama, tempat dan tanggal lahir,
jenis kelamin, agama, alamat, kelas, hobi. (untuk nama harap di fiktifkan)
c. pendekatan/model konseling, berisi penjelasan singkat mengenai pandangan
pendekatan/model yang dipilih terhadap hakikat manusia, tujuan konseling,
prosedur dan teknik bantuan. Uraikan dikaitkan dengan kasus yang ditangani.
c. Bab II proses konseling, meliputi paparan proses atau sesi-sesi konseling secara
verbatim dilengkapi dengan penjelasan tahap dan teknik yang digunakan, serta
penjelasan tentang aktivitas konseling antar sesi di luar interview.
d. Bab III analisis dan bahasan, meliputi:
1) analisis, memaparkan uraian tentang ketercapaian tujuan konseling dan
kesenjangan antara tuntutan teori dengan praktik, hambatan-hambatan yang
ditemui di lapangan, dan kesalahan-kesalahan teknis atau responding konselor
selama konseling.
2)
bahasan, menjelaskan dari sudut teori tentang hasil analisis dan
pendapat praktikan atas pengalamannya.
e. Bab IV, Penutup, meliputi:
1) simpulan, ditarik dari hasil analisis dan bahasan yang benar-benar relevan dengan
hakikat pemberian bantuan konseling
2) saran yang disampaikan bersumber dari hasil analisis dan diskusi, dirumuskan
dengan rinci dan operasional, sehingga orang lain yang hendak melaksanakan
saran itu tidak mengalami kesulitan.
f. Daftar rujukan/daftar pustaka ditulis sesuai dengan ketentuan penulisan di Unnes.
40
Lampiran 28
FORMAT PENILAIAN
KONSELING INDIVIDU
Nama
: NIM:
Sekolah PPL :
Rentangan nilai
No
1.
3.
4.
5.
56-60
CD
61-65
C
66-70
BC
71-80
B
81-85 86-100
AB
A
..,
.
Dosen pembimbing/Konselor pamong,
NIP
Keterangan:
1. kolom rentangan nilai diisi skor mentah (angka)
2. nilai rata-rata = Jumlah total skor dibagi lima
41
Lampiran 29
FORMAT PENILAIAN
BIMBINGAN/KONSELING KELOMPOK
Nama
: NIM: ..
Sekolah PPL : ..
Rentangan nilai
No
1.
Tahap Pembentukan
a. Pembinaan hubungan baik
b. Penstrukturan
c. Memotivasi anggota kelompok
d. Menciptakan dinamika kelompok
Tahap peralihan
Tahap kegiatan
a. Menjelaskan topik/materi
b. Memotivasi anggota kelompok
dalam mengemukakan pendapat
c. Mengelola dinamika kelompok
d. Mengklarifikasi,
e. merefleksi,
f. Konfrontasi
g. Menyimpulkan
2.
3.
4.
56-60
CD
61-65
C
66-70
BC
71-80
B
81-85
AB
86-100
A
Tahap pengakhiran
a. Menyimpulkan
b. Evaluasi
c. Menutup (strukturing lanjutan)
Jumlah total skor yang diperoleh
Nilai rata-rata
...,
Dosen pembimbing/Konselor pamong,
NIP
Keterangan:
1. kolom rentangan nilai diisi skor mentah (angka)
2. nilai rata-rata = jumlah total skor dibagi empat
42
Lampiran 30
FORMAT PENILAIAN
LAYANAN KLASIKAL
Nama
: NIM: .........
Sekolah PPL : ..
Rentangan nilai
No
1.
Tahap pembukaan
a. Pembinaan hubungan baik
b. Apersepsi
c. Penyampaian tujuan layanan
Tahap Inti
a. Menjelaskan materi layanan
b. Bertanya
c. Menjawab
d. Memotivasi siswa terlibat dalam
layanan
e. Mengelola perilaku siswa
Tahap Penutup
a. Menyimpulkan
b. Evaluasi
c. Pengakhiran
2.
3.
56-60
CD
61-65
C
66-70
BC
71-80
B
81-85
AB
86-100
A
NIP
Keterangan:
1. kolom rentangan nilai diisi skor mentah (angka)
2. nilai rata-rata = Jumlah total skor dibagi tiga
43
Lampiran 31
REKAPUTILASI NILAI PPL2
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Sekolah Latihan: ..
NILAI
AKHIR
NILAI
NO.
NAMA
NIM
N1
N2
N3
N4
N5
(NA)
,
Dosen pembimbing/Guru pamong,
.
NIP
Keterangan:
1. NA =
N1 N 2 N 3 N 4 N 5
14
2. NA berupa angka.
Lampiran 32
Pedoman PPL Unnes
44
2.
3.
4.
5.
6.
Kegiatan PPL yang dilaksanakan di satuan PLS dipimpin oleh pimpinan satuan
PLS adalah kegiatan orientasi, observasi, perencanaan dan pelaksanaan program PLS,
meliputi pengenalan berbagai hal yang ada di satuan PLS, seperti bangunan fisik,
personalia, organisasi satuan PLS, administrasi, kurikulum, laboratorium, perpustakaan,
hubungan dengan masyarakat, lingkungan satuan PLS, dan lainnya yang sesuai.
Kegiatan terbimbing dibimbing oleh pamong minimal lima kali agar mahasiswa
praktikan: (a) memperoleh informasi tentang proses perencanaan, dan pelaksanaan
program PLS; (b) memperoleh informasi tentang mekanisme observasi pelaksanaan
program PLS; (c) merancang hasil observasi dalam bentuk perencanaan program dan
menyerahkannya kepada pamong untuk memperoleh koreksi; (d) memperoleh informasi
dari pimpinan satuan PLS tentang model perencanaan dan pelaksanaan progam PLS.
Kegiatan mandiri dengan supervisi dari pamong dan dosen pembimbing
minimal enam kali dengan bentuk kegiatan: (a) menerima tugas dari pimpinan satuan PLS
atau pamong; (b) menyusun jadwal kegiatan, hasilnya dkonsultasikan kepada dosen
pembimbing; (c) menyusun rencana program PLS; (d) melaksanakan rencana program
PLS, dan (e) memperoleh pesan-pesan hasil kegiatan dari pamong dan dosen
pembimbing.
Kegiatan ekstrakurikuler terdiri dari: (a) kegiatan yang ditugaskan oleh
pimpinan satuan PLS atau pamong seperti kegiatan pramuka, kesenian, dan lainnya yang
sesuai; (b) upacara bendera yang diselenggarakan oleh satuan PLS; (c) rapat atau
pertemuan yang diselenggarakan oleh satuan PLS atas ijin dari pimpinan; (d)
melaksanakan tugas-tugas administrasi yang diberikan oleh pimpinan satuan PLS, dan (e)
keikutsertaan dalam pengelolaan satuan PLS.
Mahasiswa praktikan yang pencapaian prestasinya kurang, sebelum program
pengalaman lapangan berakhir dan dikirim kembali ke kampus dengan rekomendasi dari
pamong dan dosen pembimbing untuk memperoleh layanan atau perlakuan khusus yang
lain.
Kegiatan program pengalaman lapangan yang tidak dapat dilaksanakan di suatu
tempat praktik karena tidak terpenuhinya persyaratan praktik dapat digantikan dengan
kegiatan lain yang sesuai dengan bimbingan dari dosen pembimbing yang ditunjuk setelah
memperoleh persetujuan dari Kepala Pusat Pengembangan PPL.
45
Lampiran 33
FORMAT PENILAIAN OBSERVASI PLS (LEMBAR N2)
Nama
NIM
Jur/Fak
Instansi latihan
No.
: .......................................................................................
: .......................................................................................
: ..................................................................................
:
RENTANGAN NILAI*
KOMPONEN KEGIATAN YANG DINILAI
50-59 60-69 70-84 85-100
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
....................................................
NIP
Jumlah skor yang diperoleh: skor akhir observasi N2
*) Kolom rentang nilai diisi angka
*) Skor akhir observasi diperoleh dari jumlah skor dibagi tiga belas
46
Lampiran 34
FORMAT PENILAIAN PPL2 PLS
Nama
: ..................................................................................................
NIM
: ..................................................................................................
Jur/Fak
: ..................................................................................................
Instansi latihan
: ..................................................................................................
NO
1
SKOR
...........
...........
...........
...........
...........
...........
...........
rata-rata
...........
...........
...........
...........
...........
...........
...........
...........
...........
...........
...........
...........
...........
...........
...........
...........
...........
...........
...........
...........
...........
...........
..........,
Dosen pembimbing/Pamong
47
Lampiran 35
Instansi PPL
Mahasiswa Jurusan
Fakultas
Universitas
Semester
NO
NIM
: .......................................................................
: Pendidikan Luar Sekolah
: Ilmu Pendidikan
: Universitas Negeri Semarang
: VII (tujuh)
NAMA MAHASISWA
NILAI DARI
DOSBING
PAMONG
NILAI
AKHIR NA
1
2
3
4
5
6
7
8
..........................,......................................
Dosen pembimbing,
NIP
Keterangan:
1. Nilai Akhir NA
48
Lampiran 36
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PPL
PROGRAM STUDI KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
TEMPAT PPL
PPL mahasiswa program studi Kurikulum dan Teknologi Pendidikan dilaksanakan di:
1. Pusdiklat-pusdiklat/balai latihan yang ada di Semarang dan luar Semarang, baik lembaga
pemerintah maupun swasta.
2. Stasiun radio (RRI dan radio swasta).
3. Stasiun televisi (TVRI, RCTI, TPI, SCTV, dll).
4. BPTIKP.
5. Pusat Teknologi Komunikasi (Pustekkom) Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas)
Jakarta.
6. Multimedia Training Center (MMTC) di Yogyakarta.
7. Pusat Kateketik Studio Alam Yogyakarta (Puskat Yogyakarta).
8. Perpustakaan sekolah (SD, SMP, SMU, MAN, MTsN dan MTsS), perpustakaan Wilayah,
perpustakaan Daerah dan perpustakaan masyarakat.
9. Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).
10. Studio Foto dan Video.
11. Penerbitan dan percetakan (buku, surat kabar, d1l).
12. Sanggar sablon.
13. Dinas Pendidikan Kota dan Kabupaten.
14. Media massa elektronik dan cetak.
15. .Sekolah SMP, SMA, SMK, MA, MTs.
16. Lembaga lain yang ada kaitannya dengan teknologi pendidikan.
49
Lampiran 37
LEMBARAN PENILAIAN PPL2
JURUSAN KURTEKDIK-FIP UNNES SEMARANG
(oleh Pamong)
Nama
NIM
Tempat PPL
Waktu pelaksanaan
No.
:
:
:
:
Bobot
(B)
1. Profesionalisasi
a. Kemampuan kerja (pengetahuan dan
keterampilan)
b. Kecermatan/ketelitian
c. Keuletan/kegigihan
d. Kreativitas
2. Kepribadian
a. Tanggung jawab
b. Disiplin
c. Kejujuran
d. Kerapian berpakaian
e. Kesopanan.
3. Partisipasi di tempat PPL
a. Upacara/apel
b. Partisipasi dalam kegiatan (rutin &
insidental)
c. Partisipasi dalam pertemuan
4. Kerjasama/uubungan sosial
a. Hubungan sesama mahasiswa
b. Hubungan dengan supervisor
c. Hubungan dengan pimpinanan dan staf
Nilal (N)
5-10
JUMLAH
(B x N)
15
10
7.5
7.5
7.5
7.5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
Jumlah
Nilai rerata
( N x B )
100
................., ..............................................
Pamong,
...............................................................
NIP
50
Lampiran 38
LEMBARAN PENILAIAN PPL2
JURUSAN KURTEKDIK FIP
Nama
NIM
Tempat PPL
Waktu pelaksanaan
No
Profesionalisasi
a.
Kemampuan kerja (pengetahuan dan
keterampilan)
b.
Kecermatan/ketelitian
c.
Keuletan/kegigihan
d.
Kreativitas
2 Kepribadian
a. Tanggung jawab
b. Disiplin
c. Kejujuran
d. Kerapian berpakaian
e. Kesopanan
3 Kerjasama/hubungan sosial
a. Hubungan sesama mahasiswa
b. Hubungan dengan dosen pembimbing
Nilai (N)
5-10
Jumlah
(B x N)
Jumlah
20
10
10
10
10
10
10
5
5
5
5
100
rata-rata
Nilai rerata
( N x B)
100
..................., ...........................................
Dosen pembimbing,
................................................................
NIP
51
Lampiran 39
REKAPITULASI NILAI AKHIR PPL2
JURUSAN KURTEKDIK -FIP
Tempat latihan: ..
NO
NIM
NAMA MAHASISWA
NILAI DARI
DOSBING
PAMONG
NILAI
AKHIR NA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
..........................,......................................
Dosen pembimbing,
NIP
Keterangan:
1. Nilai Akhir NA
Lampiran 40
TUGAS MAHASISWA DALAM OBSERVASI DAN ORIENTASI PPL1
DAN PPL2 DI SEKOLAH/TEMPAT LATIHAN
52
53
6.
B. Dalam PPL2
1.
Lampiran 41
PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN PPL 1
Pedoman PPL Unnes
54
1.
2.
3.
4.
5.
Laporan observasi PPL1 merupakan laporan kelompok (setiap sekolah satu laporan).
Laporan ditulis dengan ukuran kuarto, huruf Times new roman, font 12, spasi 1,5.
Tata tulis mengikuti aturan yang berlaku di Unnes (termasuk penulisan daftar pustaka).
Laporan dibuat 13 sampai dengan 15 halaman, tidak termasuk lampiran.
Format laporan PPL1 adalah sebagai berikut:
a. bagian awal
1) Halaman Judul
2) Kata Pengantar
3) Daftar Isi
4) Kata Pengantar
5) Halaman Pengesahan
6) Daftar Lampiran
b. bagian isi
BAB I : Pendahuluan
BAB II : Hasil pengamatan (a h)
BAB III : Penutup (simpulan dan saran)
Refleksi diri (individual)
c.
bagian akhir laporan berisi lampiran-lampiran.
6.
Refleksi diri berisi tentang hal-hal berikut:
a. ketentuan umum sesuai dengan laporan PPL1;
b. ditulis maksimal 3 halaman dengan spasi satu;
c. berkaitan dengan mata pelajaran yang ditekuni, menyangkut hal-hal sebagai berikut:
1) kekuatan dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran yang ditekuni;
2) ketersediaan sarana dan prasarana;
3) kualitas guru pamong dan dosen pembimbing;
4) kualitas pembelajaran di sekolah latihan;
5) kemampuan diri praktikan;
6) nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL1;
7) saran pengembangan bagi sekolah latihan dan Unnes.
d. refleksi diri setiap praktikan tidak boleh sama dengan praktikan lainnya, meskipun
jurusan/mata pelajaran yang diajarkan sama.
e. penggabungan refleksi diri pada laporan observasi dan orientasi PPL1 dikelompokkan
menurut jurusan dan fakultas, dengan urutan : FIP, FBS, FIS, FMIPA, FT, FIK, FE.
55
LAPORAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 1
DI SMP NEGERI 2 SEMARANG
Disusun oleh:
Nama: Ketua Kelompok, dkk
Lampiran 43.
PENGESAHAN
Pedoman PPL Unnes
56
Laporan PPL1 ini telah disusun sesuai dengan Pedoman PPL Unnes.
Hari
:
Tanggal
:
Disahkan oleh:
Koordinator dosen pembimbing
Kepala Sekolah
Tanda tangan
(Nama lengkap/Gelar)
NIP
(Nama lengkap/Gelar)
NIP
Kepala Pusat Pengembangan PPL Unnes
Ttd (tidak perlu tanda tangan)
Drs. Masugino, M.Pd.
NIP 19520721 198012 1 001
Lampiran 44
PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN PPL2
1.
57
2.
3.
4.
5.
Laporan ditulis dengan ukuran kuarto, huruf Times New Roman, font 12, dan spasi 1,5.
Tata tulis mengikuti aturan yang berlaku di Unnes (termasuk penulisan daftar pustaka).
Laporan dibuat antara 13 sampai dengan 15 halaman tidak termasuk lampiran.
Format Laporan PPL2 adalah sebagai berikut:
a.
bagian awal
1)
Halaman Judul
2)
Halaman Pengesahan
3)
Kata Pengantar
4)
Daftar isi
5)
Daftar Lampiran
b.
bagian isi
BAB I. : Pendahuluan, memuat Latar Belakang, Tujuan, dan Manfaat
BAB II : Tinjauan/Landasan Teori
BAB III. : Pelaksanaan, Waktu, Tempat, Tahapan Kegiatan, Materi Kegiatan, Proses
pembimbingan oleh guru pamong dan dosen pembimbing, faktor pendukung dan
menghambat pelaksanaan PPL
Refleksi diri (individual)
c.
bagian akhir laporan berisi lampiranlampiran. (rencana kegiatan, jadwal
kegiatan, presensi, contoh perangkat pembelajaran, dll).
6. Refleksi diri berisi hal-hal sebagai berikut:
a.
ketentuan umum sesuai dengan laporan PPL2;
b.
ditulis maksimal 3 halaman, dengan spasi satu;
c.
berkaitan dengan mata pelajaran yang ditekuni, dan menyangkut hal-hal
berikut:
1)
kekuatan dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran yang ditekuni;
2)
ketersedian sarana dan prasarana PBM di sekolah latihan;
3)
kualitas guru pamong dan dosen pembimbing;
4)
kualitas pembelajaran di sekolah latihan;
5)
kemampuan diri praktikan;
6)
nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL2;
7)
saran pengembangan bagi sekolah latihan dan Unnes;
d. refleksi diri setiap praktikan tidak boleh sama dengan praktikan lainnya, meskipun
jurusan/mata pelajaran yang diajarkan sama.
58
LAPORAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2
DI SMP NEGERI 2 SEMARANG
Disusun oleh:
Nama
: ......................
NIM
: ......................
Program studi : ......................
Lampiran 46
59
PENGESAHAN
Laporan PPL2 ini telah disusun sesuai dengan Pedoman PPL Unnes.
Hari
:
Tanggal
:
Disahkan oleh:
Koordinator dosen pembimbing
Kepala Sekolah
(Nama lengkap/Gelar)
NIP
(Nama lengkap/Gelar)
NIP
Lampiran 47.
RENCANA KEGIATAN MAHASISWA PPL DI SEKOLAH/TEMPAT LATIHAN
Pedoman PPL Unnes
60
Nama
: .
NIM/Prodi
: .
Fakultas
: .
Sekolah/tempat latihan
: .
Minggu Hari dan
Jam
Kegiatan
ke
tanggal
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Guru Pamong/Pamong
..
NIP
Dosen Pembimbing
NIP
Kepala Sekolah
.
NIP
Dibuat rangkap 4:
1. 1 lembar untuk dosen pembimbing;
2. 1 lembar untuk guru pamong/pamong;
3. 1 lembar untuk Kepala sekolah;
4. 1 lembar untuk mahasiswa.
61
DIHIMPUN OLEH
PUSAT PENGEMBANGAN PPL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
62
PEMBUKAAN
Berkat rahmat Allah swt, Tuhan Yang Maha Esa, kode Etik Mahasiswa Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) telah tersusun. Praktik Pengalaman Lapangan bertujuan
membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang
profesional, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogik,
kepribadian, profesioanal dan sosial. Fungsi PPL memberikan bekal kepada mahasiswa
praktikan agar mempunyai kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial.
Dalam menunjang tercapainya keempat kompetensi tersebut dan kelancaran pelaksanaan
tugas profesi calon guru perlu ditetapkan Kode Etik Mahasiswa PPL sebagai pedoman
bersikap dan berperilaku yang mengejawantahkan dalam bentuk nilai-nilai moral dan etika
dalam jabatan guru sebagai pendidik.
BAGIAN SATU
Pengertian, Tujuan dan Fungsi
Pasal 1
(1) Kode Etik mahasiswa PPL adalah norma/asas yang disepakati serta diterima oleh
mahasiswa PPL sebagai pedoman dan sikap serta perilaku dalam melaksanakan tugas
sebagai calon guru yang akan dan sedang melaksanakan praktik pengalaman lapangan
(2) Pedoman sikap dan perilaku yang dimaksud pada ayat(1) adalah nilai-nilai moral yang
membedakan perilaku calon guru yang baik dan buruk, yang boleh dan tidak boleh
dilaksanakan selama menunaikan tugas-tugas sebagai calon guru untuk mendidik,
mengajar dan membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta
didik serta pergaulan sehari-hari di dalam dan di luar sekolah
Pasal 2
(1) Kode etik mahasiswa PPL merupakan pedoman sikap dan perilaku yang bertujuan
menempatkan calon guru sebagai seorang yang kelak mempunyai profesi terhormat,
mulia dan bermartabat yang dilindungi undang-undang.
(2) Kode etik mahasiswa PPL berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral yang
melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam hubungannya dengan
peserta didik, sekolah, teman sejawat
BAGIAN DUA
Pasal 3
Etika Penampilan Mahasiwa PPL
ETIKA PENAMPILAN DI KAMPUS
1. Mahasiswa wajib berpakaian sopan
2. Mahasiswa wajib berpakaian atas putih, bawah hitam, dan memakai kartu identitas
mahasiswa. Untuk laki-laki, atas hem lengan panjang di dalam menggunakan kaos
dalam, celana hitam pantalon, sabuk hitam, berdasi standart. Untuk wanita, atas blus
di luar lengan panjang atau tiga perempat dan tidak transparan, bawah rok panjang
minimum 10 cm dibawah lutut. Bagi yang berjilbab panjang rok sampai mata kaki,
kerudung hitam tanpa hiasan berlebihan
3. Jaket almamater di pakai pada upacara resmi melengkapi pakaian putih-hitam
4. Sepatu wanita dan pria vantofel warna hitam, hak sepatu bagi wanita 3-5 cm, bagi
laki-laki wajib berkaos kaki
Pedoman PPL Unnes
63
5. Pada kegiatan olah raga wajib mengenakan pakaian dan sepatu olah raga yang sopan
6. Make up untuk mahasiswa putri adalah standard make up sehari-hari ( tanpa bulu
mata, blush on, dan eye shadow)
7. Potongan rambut bagi pria modelnya standar, tidak gondrong, bagi putri jika
melebihi bahu wajib disanggul, dan tidak berponi
8. Mahasiswa putri, pemakaian perhiasan dan asesoris yang wajar dan pantas
9. Mahasiswa putra dilarang mengenakan asesoris tubuh ( gelang, anting, kalung) dan
dilarang bertindik dan bertato
10. Warna rambut sesuai warna aslinya
ETIKA PENAMPILAN DI SEKOLAH
1. Mahasiswa wajib berpakaian sopan
2. Mahasiswa wajib berpakaian atas putih, bawah hitam, dan memakai kartu identitas
mahasiswa. Untuk laki-laki, atas hem lengan panjang di dalam menggunakan kaos
dalam, celana hitam pantalon, sabuk hitam, berdasi standart. Untuk wanita, atas blus
di luar lengan panjang atau tiga perempat dan tidak transparan, bawah rok panjang
minimum 10 cm dibawah lutut. Bagi yang berjilbab panjang rok sampai mata kaki,
kerudung berwarna hitam tanpa hiasan berlebihan
3. Sepatu wanita dan pria vantofel warna hitam, hak sepatu wanita 3-5 cm, bagi lakilaki wajib berkaos kaki
4. Jika berolah raga mengenakan pakaian dan sepatu olah raga yang sopan
menyesuaikan ketentuan sekolah
5. Pada hari tertentu mahasiswa mengenakan pakaian batik menyesuaikan ketentuan
sekolah, bagi mahasiswi berjilbab, warna dan motif jilbab menyesuaikan.
6. Make up untuk mahasiswa putri adalah standard make up sehari-hari ( tanpa bulu
mata, blush on, dan eye shadow), wajar dan pantas sebagai potret seorang pendidik.
7. Potongan rambut bagi pria modelnya standart, tidak boleh gondrong, bagi putri jika
melebihi bahu wajib disanggul, dan tidak berponi
8. Mahasiswa putri pemakaian perhiasan dan asesoris yang wajar dan pantas
9. Mahasiswa putra dilarang mengenakan asesoris tubuh ( gelang, anting, kalung) dan
dilarang bertindik
10. Warna rambut sesuai warna aslinya
ETIKA PENAMPILAN DI MASYARAKAT
1. Mahasiswa wajib berpakaian sopan, di dalam dan di luar rumah
2. Mahasiswa putra dilarang mengenakan asesoris tubuh ( gelang, anting, kalung) dan
dilarang bertindik dan bertato
3. Warna rambut sesuai warna aslinya
Pasal 4
ETIKA BERKOMUNIKASI
ETIKA BERKOMUNIKASI DI KAMPUS
1. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, jika menggunakan bahasa
daerah sesuai dengan tata krama berbahasa
2. Menggunakan kalimat yang sopan dan pantas dalam berkomunikasi dengan pejabat
dan staff PPL, dosen pembimbing, dosen koordinator
3. Berkomunikasi menggunakan media elektronik secara wajar dan sopan untuk
memperlancar pelaksanaan PPL
4. Dalam berkomunikasi dilarang menggunakan kata-kata kotor sesuai kaidah bahasa
5. Komunikasi tertulis menggunakan bolpoin tinta HITAM
64
65
Pasal 6
ETIKA BERKENDARAAN
ETIKA BERKENDARAAN DI SEKOLAH
1. Mengendarai kendaraan secara sopan
2. Melengkapi komponen kendaraan sesuai aturan yang standar
3. Mentaati aturan yang ditetapkan sekolah
ETIKA BERKENDARAAN DI MASYARAKAT
1. Mengendarai kendaraan secara sopan
2. Melengkapi komponen kendaraan sesuai aturan yang standar
3. Mentaati aturan yang ditetapkan masyarakat
Pasal 7
ETIKA WAKTU
ETIKA WAKTU DI KAMPUS
1. Datang di kampus 15 menit lebih awal sebelum kegiatan dimulai
2. Wajib mengisi daftar hadir, pada setiap kegiatan dan tidak diwakilkan
3. Wajib ijin, jika tak hadir pada suatu kegiatan
4. Memberitahu jika terjadi keterlambatan
ETIKA WAKTU DI SEKOLAH
1. Datang di sekolah 15 menit lebih awal sebelum jam masuk sekolah
2. Wajib mengisi daftar hadir, waktu datang dan pulang dan tidak boleh diwakilkan
3. Memohon ijin kepada kepala sekolah/atau yang mewakili, jika tak hadir di sekolah
latihan
4. pulang 15 menit setelah kegiatan sekolah berakhir
5. Tidak diijinkan untuk urusan kegiatan di kampus ( kuliah, bimbingan skripsi, kegiatan
kemahasiswaan selama jam sekolah) kecuali ada rekomendasi dari Pusat
Pengembangan PPL
6. Jika datang terlambat harap mengkomunikasikan kepada koordinator Guru pamong
atau Guru Pamong
ETIKA WAKTU DI MASYARAKAT
1. Mengikuti tata tertib masyarakat setempat
2. bertamu/ menerima tamu sesuai jam yang ditentukan masyarakat
Pasal 8
PENUTUP
Mahasiswa harus bersungguh-sungguh menghayati, mengamalkan, serta menjunjung
tinggi Kode Etik mahasiswa PPL
BAGIAN KETIGA
66
67
Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi
tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi
daerah, satuan pendidikan,kompetensi lulusan pada satuan pendidikan, dan peserta
didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan
penyesuaian program pendidikan sesuai Kurikulum Nasionaldengan kebutuhan dan potensi
yang ada di daerah sesuai dengan Kurikulum Daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mengacu pada kurikulum yang
dikembangkan pada tingkat nasional dan daerah. Pengembangan kurikulum tersebut
berdasarkan standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan,
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian
pendidikan. Empat dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaianmerupakan acuan
utama dalam mengembangkan kurikulum.
Pengertian-pengertian
Standar Kompetensi Lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Standar Isi adalah tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi yang dituangkan dalam
kriteria yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada satuan pendidikan.
Standar Prosesuntuk satuan pendidikan dasar dan menengah mencakup perencanaan
proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran,
dan pengawasan proses pembelajaran.
Standar Penilaian untuk satuan pendidikan dasar dan menengah mencakup
perencanaan,pelaksanaan, dan tindak lanjut penilaian hasil pembelajaran.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum nasionaladalah kurikulum yang dikembangkan Pemerintahdan berlaku
secara nasional, yang di dalamnya memuat rasional, struktur kurikulum dan beban
belajar, kerangka implementasi, silabus, buku teks pelajaran dan buku panduan guru
untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan.
Kurikulum daerah adalah kurikulum yang dikembangkan pemerintah daerah dan
berlaku pada wilayah tersebut.Kurikulum daerahmemperkaya kurikulum nasional
untuk bagian tertentu dari matapelajaran kelompok B dengan konten yang menjadi
kekhasan utama pada daerah tersebut.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikanadalah kurikulum operasional yang disusun oleh
dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
68
69
MATA PELAJARAN
II
III
IV
VI
5
8
5
-
5
9
6
-
6
10
6
-
4
7
6
3
3
4
7
6
3
3
4
7
6
3
3
4
4
30
4
4
32
4
4
34
5
4
36
5
4
36
5
4
36
Kelompok A
Keterangan:
Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah.
70
MATA PELAJARAN
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
7. Bahasa Inggris
Kelompok B
1. Seni Budaya
38
38
38
2. Pendidikan
Kesehatan
3. Prakarya
Jasmani,
Olah
Raga,
dan
Keterangan:
Mata pelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah.
71
Kelompok mata pelajaran wajib yang diikuti oleh seluruh peserta didik
72
Kelompok mata pelajaran peminatan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan
ALOKASI WAKTU
BELAJAR
PER MINGGU
X
XI
XII
Kelompok A (Wajib)
1.
2.
3.
Bahasa Indonesia
4.
Matematika
5.
Sejarah Indonesia
6.
Bahasa Inggris
Kelompok B (Wajib)
7.
Seni Budaya
8.
9.
24
24
24
18
20
20
42
44
44
73
Keterangan:
Mata pelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah.
b. Kelompok Mata Pelajaran Peminatan
Kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan (1) untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata pelajaran
sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan (2) untuk mengembangkan
minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau keterampilan tertentu.
Struktur mata pelajaran peminatan dalam kurikulumSMA/MA adalah sebagai berikut:
MATA PELAJARAN
Kelompok A dan B (Wajib)
Kelas
X
XI
XII
24
24
24
C. Kelompok Peminatan
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam
I
Matematika
Biologi
Fisika
Kimia
Peminatan Ilmu-ilmuSosial
II
Geografi
Sejarah
Sosiologi
Ekonomi
Antropologi
66
76
76
42
44
44
74
75
d. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan
satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam
tatap muka.
e. Alokasi waktu untuk tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur untuk SMP/MTs dan SMA/MA/SMK/MAK yang
menggunakan sistem satuan kredit semester (sks) mengikuti aturan sebagai
berikut.
Satu sks pada SMP/MTs terdiri atas: 40 menit tatap muka, 20 menit kegiatan
76
Dari sisi peserta didik, peminatan paling tidak memperhatikan dua aspek: minat
peserta didik dan bakat peserta didik. Minat peserta didik diketahui melalui
wawancara dengan peserta didik dan orang tua/wali peserta didik. Bakat peserta
didik diketahui dengan tes bakat. Berdasarkan kedua hal tersebut, satuan
pendidikan menempatkan peserta didik pada kelompok minat tertentu. Penempatan
peminatan ini dilakukan pada masa orientasi awal peserta didik.
Pindah peminatan dapat dilakukan sampai dengan pertengahan semester pertama,
dengan memperhatikan permohonan orang tua/wali peserta didik, hasil belajar
matapelajaran peminatan dalam kurun waktu tersebut, serta hasil konseling.
Penambahan jam belajar kepada siswa yang pindah peminatan diatur oleh satuan
pendidikan.
8. Pendidikan Karakter, Kecakapan Hidup, Wirausaha, Anti Korupsi, dan
Lingkungan
a. Pendidikan karakter dilakukan secara terintegrasi pada kurikulum untuk
SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/ SMALB, SMK/MAK yang
dicerminkan oleh aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada SKL dan
KI. Yang dimaksud terintegrasi adalah bahwa pendidikan karakter tidak
diajarkan sebagai matapelajaran terpisah, akan tetapi dilatihkan dan
diteladankan pada setiap matapelajaran.
b. Kurikulum untuk SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/ SMALB,
SMK/MAK memasukkan pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup
kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan/atau kecakapan
vokasional serta menjadi merupakan bagian integral dari pendidikan semua
mata pelajaran. Dengan demikian, akan terjadi keseimbangan hard skills dan
soft skills pada setiap jenjang pendidikan.
c. Prinsip-prinsip dan implementasi jiwa wirausaha merupakan bagian integral
dari pendidikan semua matapelajaran pada Kurikulum untuk SD/MI/SDLB,
SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/ SMALB, SMK/MAK.
d. Karakter jujur merupakan pondasi dari pendidikan antikorupsi. Penanaman
karakter jujur dilakukan terintegrasi pada semua matapelajaran pada Kurikulum
untuk SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/ SMALB, SMK/MAK.
Pengetahuan antikorupsi menjadi muatan matapelajaran yang relevan pada
jenjang pendidikan menengah.
e. Kesadaran pentingnya menjaga lingkungan untuk generasi mendatang
ditanamkan secara terintegrasi pada semua matapelajaran pada kurikulum
untuk SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/ SMALB, SMK/MAK..
Kalender Pendidikan
Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender pendidikan sesuai
dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan
masyarakat, dengan memperhatikan Kurnas dan Kurda.
77
Pendahuluan
Latar Belakang
Mengacu pada prioritas kebijakan pembangunan pendidikan nasional yang dimuat
baik dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 20102014
maupun
RencanaStrategis
Kementerian
Pendidikan
Nasional
(RenstraKemendiknas) 2010-2014,dan berbagai kajian lainnya, akhirnya bermuara
pada penataan ulang KTSP dalam bentuk Kurikulum 2013.Pada Kurikulum 2013,
kurikulum yang disusun oleh satuan pendidikan mengadopsi kebutuhan nasional dan
kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Tujuan Pedoman Pengelolaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Tujuan Panduanpengelolaan KTSP ini untuk menjadi acuan bagi lembaga pada
jajaran kementerian pendidikan dan kebudayaan hingga satuan pendidikan SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK dalam pengembangan, pelaksanaan, dan
evaluasi kurikulum yang akan dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan yang
bersangkutan.
Pengertian
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masingmasing satuan pendidikan. KTSP paling tidak terdiri dari Kurnas, Kurda, Kegiatan
Kurikuler, Kalender Pendidikan, dan RPP.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada satu atau beberapa materi pokok atau tema
tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber belajar.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana pembelajaran detil pada
suatu materi pokok atau tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi
dasar, materi pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, tujuan, kegiatan
pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
78
Lampiran 1
Contoh Format KTSP
Buku I
A. Deskripsi Satuan Pendidikan
B. Visi
C. Misi
D. Tujuan
E. Strategi
F. Kurnas
1. Rasional
2. Kerangka Dasar Kurikulum
3. Struktur Kurikulum
4. Deskripsi Matapelajaran, KI dan KD,
5. Silabus.
G. Kurda
1. KD dan Silabus .
H.
Kegiatan Kurikuler
1. intrakurikuler,
2. kokurikuler,
2. ekstrakurikuler)
I. Kalender Pendidikan.
Buku II
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
79
80
81
82
silabus untuk mengarahkan peserta didik dalam upaya mencapai KD, sesuai dengan
standar proses pembelajaran. Setiap guru dalam satuan pendidikan berkewajiban
menyusun RPP pada matapelajaran yang diampunya, di bawah supervisi guru senior
yang ditunjuk, kepala sekolah, pengawas, atau dari LPTK yang relevan. RPP disusun
sebelum awal tahun pelajaran, dan menjadi bagian KTSP.
PengembanganRPP
Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh para guru secara berkelompok dalam sebuah
sekolah. Mereka menyusun RPP berama sebagai suatu kelompok pendidikan
(community of educators).
Berbagai prinsip dalam mengembangkan atau menyusun RPP dapat dijelaskan sebagai
berikut.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
83
C. Materi Pembelajaran
D. Metode Pembelajaran
E. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
a) Media
b) Alat/Bahan
c) Sumber Belajar
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (menit)
2. Pertemuan Kedua:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (menit)
dan seterusnya
G. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
2. Bentuk instrumen dan instrumen
3. Pedoman penskoran
Langkah-langkah Pengembangan RPP
1. Mengkaji Silabus pada Kurnas
Secara umum, untuk setiap materi pokok pada setiap silabus terdapat 4 KD sesuai
dengan aspek KI (sikap kepada Tuhan, sikap diri dan terhadap lingkungan,
pengetahuan, dan keterampilan). Untuk mencapai 4 KD tersebut, di dalam silabus
dirumuskan kegiatan siswa secara umum dalam pembelajaran berdasarkan standar
proses. Kegiatan siswa ini merupakan rincian dari eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi, yakni: mengamati (observing), menanya (questioning), mengolah
(associating) dan menyajikan. Kegiatan inilah yang harus dirinci lebih lanjut di
dalam RPP, dalam bentuk langkah-langkah yang dilakukan guru dalam
pembelajaran, yang membuat siswa aktif belajar. Pengkajian terhadap silabus juga
meliputi pengkajian terhadap indikator KD dan penilaiannya.
2. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi
dasar dengan mempertimbangkan:
1) potensi peserta didik;
2) relevansi dengan karakteristik daerah,
3) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta
didik;
4) kebermanfaatan bagi peserta didik;
5) struktur keilmuan;
6) aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
7) relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
8) alokasi waktu.
3. Menentukan Tujuan
84
85
86