Anda di halaman 1dari 6

A.

Definisi
Trauma kimia pada mata merupakan salah satu keadaan kedaruratan
oftalmologi karena dapat menyebabkan cedera pada mata, baik ringan, berat
bahkan sampai kehilangan penglihatan. Trauma kimia pada mata merupakan
trauma yang mengenai bola mata akibat terpaparnya bahan kimia baik yang
bersifat asam atau basa yang dapat merusak struktur bola mata tersebut.
Trauma kimia diakibatkan oleh zat asam dengan pH < 7 ataupun zat
basa pH > 7 yang dapat menyebabkan kerusakan struktur bola mata. Tingkat
keparahan trauma dikaitkan dengan jenis, volume, konsentrasi, durasi
pajanan, dan derajat penetrasi dari zat kimia tersebut. Mekanisme cedera
antara asam dan basa sedikit berbeda.
Trauma bahan kimia dapat terjadi pada kecelakaan yang terjadi dalam
laboratorium, industri, pekerjaan yang memakai bahan kimia, pekerjaan
pertanian, dan peperangan memakai bahan kimia serta paparan bahan kimia
dari alat-alat rumah tangga. Setiap trauma kimia pada mata memerlukan
tindakan segera. Irigasi daerah yang terkena trauma kimia merupakan
tindakan yang harus segera dilakukan.
B. Etiologi
Trauma kimia biasanya disebabkan bahan-bahan yang tersemprot atau
terpercik pada wajah. Trauma pada mata yang disebabkan oleh bahan kimia
disebabkan oleh 2 macam bahan yaitu bahan kimia yang bersifat asam dan
bahan kimia yang bersifat basa. Bahan kimia dikatakan bersifat asam bila
mempunyai pH < 7 dan dikatakan bersifat basa bila mempunyai pH > 7.
Trauma Asam
Asam dipisahkan dalam dua mekanisme, yaitu ion hidrogen dan anion
dalam kornea. Molekul hidrogen merusak permukaan okular dengan
mengubah pH, sementara anion merusak dengan cara denaturasi protein,
presipitasi dan koagulasi. Koagulasi protein umumnya mencegah penetrasi
TRANSFER 12 KARYA HUSADA | PENGARUH CAIRAN ASAM
BASA PADA MATA

yang lebih lanjut dari zat asam, dan menyebabkan tampilan ground glass dari
stroma korneal yang mengikuti trauma akibat asam. Sehingga trauma pada
mata yang disebabkan oleh zat kimia asam cenderung lebih ringan daripada
trauma yang diakibatkan oleh zat kimia basa.
Asam hidroflorida adalah satu pengecualian. Asam lemah ini secara
cepat melewati membran sel, seperti alkali. Ion fluoride dilepaskan ke dalam
sel, dan memungkinkan menghambat enzim glikolitik dan bergabung dengan
kalsium dan magnesium membentuk insoluble complexes. Nyeri local yang
ekstrim bisa terjadi sebagai hasil dari immobilisasi ion kalsium, yang
berujung pada stimulasi saraf dengan pemindahan ion potassium. Fluorinosis
akut bisa terjadi ketika ion fluoride memasuki sistem sirkulasi, dan
memberikan gambaran gejala pada jantung, pernafasan, gastrointestinal, dan
neurologik.
Bahan kimia asam yang mengenai jaringan akan mengadakan
denaturasi dan presipitasi dengan jaringan protein disekitarnya, karena adanya
daya buffer dari jaringan terhadap bahan asam serta adanya presipitasi protein
maka kerusakannya cenderung terlokalisir. Bahan asam yang mengenai
kornea juga mengadakan presipitasi sehingga terjadi koagulasi, kadangkadang seluruh epitel kornea terlepas. Bahan asam tidak menyebabkan
hilangnya bahan proteoglikan di kornea. Bila trauma diakibatkan asam keras
maka reaksinya mirip dengan trauma basa.
Bila bahan asam mengenai mata maka akan segera terjadi koagulasi
protein epitel kornea yang mengakibatkan kekeruhan pada kornea, sehingga
bila konsentrasi tidak tinggi maka tidak akan bersifat destruktif seperti trauma
alkali. Biasanya kerusakan hanya pada bagian superfisial saja. Koagulasi
protein ini terbatas pada daerah kontak bahan asam dengan jaringan.
Koagulasi protein ini dapat mengenai jaringan yang lebih dalam.
Bahan kimia bersifat asam : asam sulfat, air accu, asam sulfit, asam
hidrklorida, zat pemutih, asam asetat, asam nitrat, asam kromat, asam
hidroflorida. Akibat ledakan baterai mobil, yang menyebabkan luka bakar
TRANSFER 12 KARYA HUSADA | PENGARUH CAIRAN ASAM
BASA PADA MATA

asam sulfat, mungkin merupakan penyebab tersering dari luka bakar kimia
pada mata. Asam Hidroflorida dapat ditemukan dirumah pada cairan
penghilang karat, pengkilap aluminum, dan cairan pembersih yang kuat.
Bahan kimia bersifat asam : asam sulfat, air accu, asam sulfit, asam
hidrklorida, zat pemutih, asam asetat, asam nitrat, asam kromat, asam
hidroflorida. Akibat ledakan baterai mobil, yang menyebabkan luka bakar
asam sulfat, mungkin merupakan penyebab tersering dari luka bakar kimia
pada mata. Asam Hidroflorida dapat ditemukan dirumah pada cairan
penghilang karat, pengkilap aluminum, dan cairan pembersih yang kuat.
Trauma Basa
Trauma basa biasanya lebih berat daripada trauma asam, karena
bahan-bahan basa memiliki dua sifat yaitu hidrofilik dan lipolifik dimana
dapat secara cepat untuk penetrasi sel membran dan masuk ke bilik mata
depan, bahkan sampai retina. Trauma basa akan memberikan iritasi ringan
pada mata apabila dilihat dari luar. Namun, apabila dilihat pada bagian dalam
mata, trauma basa ini mengakibatkan suatu kegawatdaruratan. Basa akan
menembus kornea, kamera okuli anterior sampai retina dengan cepat,
sehingga berakhir dengan kebutaan. Pada trauma basa akan terjadi
penghancuran jaringan kolagen kornea. Bahan kimia basa bersifat koagulasi
sel dan terjadi proses safonifikasi, disertai dengan dehidrasi.
Bahan alkali atau basa akan mengakibatkan pecah atau rusaknya sel
jaringan. Pada pH yang tinggi alkali akan mengakibatkan safonifikasi disertai
dengan disosiasi asam lemak membrane sel. Akibat safonifikasi membran sel
akan mempermudah penetrasi lebih lanjut zat alkali. Mukopolisakarida
jaringan oleh basa akan menghilang dan terjadi penggumpalan sel kornea atau
keratosis. Serat kolagen kornea akan bengkak dan stroma kornea akan mati.
Akibat edema kornea akan terdapat serbukan sel polimorfonuklear ke dalam
stroma kornea. Serbukan sel ini cenderung disertai dengan pembentukan
pembuluh darah baru atau neovaskularisasi. Akibat membran sel basal epitel
kornea rusak akan memudahkan sel epitel diatasnya lepas. Sel epitel yang
baru terbentuk akan berhubungan langsung dengan stroma dibawahnya
TRANSFER 12 KARYA HUSADA | PENGARUH CAIRAN ASAM
BASA PADA MATA

melalui plasminogen aktivator. Bersamaan dengan dilepaskan plasminogen


aktivator dilepas juga kolagenase yang akan merusak kolagen kornea.
Akibatnya akan terjadi gangguan penyembuhan epitel yang berkelanjutan
dengan ulkus kornea dan dapat terjadi perforasi kornea. Kolagenase ini mulai
dibentuk 9 jam sesudah trauma dan puncaknya terdapat pada hari ke 12-21.
Biasanya ulkus pada kornea mulai terbentuk 2 minggu setelah trauma kimia.
Pembentukan ulkus berhenti hanya bila terjadi epitelisasi lengkap atau
vaskularisasi telah menutup dataran depan kornea. Bila alkali sudah masuk ke
dalam bilik mata depan maka akan terjadi gangguan fungsi badan siliar.
Cairan mata susunannya akan berubah, yaitu terdapat kadar glukosa dan
askorbat yang berkurang. Kedua unsur ini memegang peranan penting dalam
pembentukan jaringan kornea.
Bahan kimia bersifat basa: NaOH, CaOH, amoniak, Freon/bahan
pendingin lemari es, sabun, shampo, kapur gamping, semen, tiner, lem, cairan
pembersih dalam rumah tangga, soda kuat.
C. Klasifikasi
Trauma kimia pada mata dapat diklasifikasikan sesuai dengan derajat
keparahan yang ditimbulkan akibat bahan kimia penyebab trauma. Klasifikasi
ini juga bertujuan untuk penatalaksaan yang sesuai dengan kerusakan yang
muncul

serta

indikasi

penentuan

prognosis.

Klasifikasi

ditetapkan

berdasarkan tingkat kejernihan kornea dan keparahan iskemik limbus. Selain


itu klasifikasi ini juga untuk menilai patensi dari pembuluh darah limbus
(superfisial dan profunda).
Derajat 1: kornea jernih dan tidak ada iskemik limbus (prognosis
sangat baik)
Derajat 2: kornea berkabut dengan gambaran iris yang masih terlihat
dan terdapat kurang dari 1/3 iskemik limbus (prognosis baik)
Derajat 3: epitel kornea hilang total, stroma berkabut dengan
gambaran iris tidak jelas dan sudah terdapat iskemik limbus (prognosis
kurang)
TRANSFER 12 KARYA HUSADA | PENGARUH CAIRAN ASAM
BASA PADA MATA

Derajat 4: kornea opak dan sudah terdapat iskemik lebih dari limbus
(prognosis sangat buruk)
Gradasi klinis berdasarkan kerusakan stem sel limbus (menurut
kriteria Hughes), yang digunakan di departemen mata RSCM yaitu :
a.
b.
c.
d.

Iskemia limbus yang minimal atau tidak ada


Iskemia kurang dari 2 kuadran limbus
Iskemia lebih dari 3 kuadran limbus
Iskemia pada seluruh limbus, seluruh permukaan epitel konjungtiva dan
bilik mata depan
Selain pembagian tersebut diatas, khusus untuk trauma basa dapat

diklasifikasikan menurut Thoft menjadi :


Derajat 1

: hiperemi konjungtiva disertai dengan keratitis pungtata

Derajat 2

: hiperemi konjungtiva disertai dengan hilangnya epitel kornea

Derajat 3

: hiperemi disertai dengan nekrosis konjungtiva dan lepasnya


epitel kornea Derajat 4 konjungtiva perilimal nekrosis sebanyak
50%

Kriteria lain yang perlu dinilai adalah seberapa luas hilangnya epitel
pada kornea dan konjungtiva, perubahan iris, keberadaan lensa, dan tekanan
intra okular.
D. Kesimpulan
Trauma kimia pada mata dapat berasal dari bahan yang bersifat asam
dengan pH < 7 dan bahan yang bersifat basa dengan pH > 7. Trauma basa
biasanya memberikan dampak yang lebih berat daripada trauma asam, karena
bahan-bahan basa memiliki dua sifat yaitu hidrofilik dan lipolifik dimana
dapat masuk secara cepat untuk penetrasi sel membran dan masuk ke sudut
mata depan, bahkan sampai retina. Sementara trauma asam akan
menimbulkan koagulasi protein permukaan, dimana merupakan suatu barier
pelindung sehingga zat asam tidak penetrasi lebih dalam lagi. Gejala utama
yang muncul pada trauma mata adalah epifora, blefarospasme dan nyaei yang
hebat. Trauma kimia merupakan satu-satunya jenis trauma yang tidak
memerlukan anamnesa dan pemeriksaan yang lengkap.

TRANSFER 12 KARYA HUSADA | PENGARUH CAIRAN ASAM


BASA PADA MATA

Penatalaksanaan yang terpenting pada trauma kimia adalah irigasi


mata dengan segera samapai pH mata kembali normla dan diikuti dengan
pemberian obat terutama antibiotik, multivitamin, antiglaukoma, dll. Selain
itu dilakukan juga upaya promotif dan preventif kepada pasien. Menurut data
statistik 90% kasus trauma dapat dicegah. Apabila dalam menjalankan suatu
pekerjaan menggunakan pelindung yang tepat.

TRANSFER 12 KARYA HUSADA | PENGARUH CAIRAN ASAM


BASA PADA MATA

Anda mungkin juga menyukai