Anda di halaman 1dari 5

Kisah Lengkap Ashabul Kahfi

Kisah ashabul kahfi merupakan cerita 7 pemuda yang menjadi salah satu bukti
kebenaran yang diabadikan di dalam al quran.
Kalau dipikir dengan logika maka kisah dan cerita tentang ashabul kahfi termasuk sebuah
kejadian luar biasa, fenomenal dan sangat menakjubkan. Manusia manapun tak akan bisa
menjelaskan dan tak akan sanggup menerima jika ada orang yang bisa memiliki usia hingga
ratusan tahun lamanya. Namun bagi orang yang beriman kepada Allah SWT dan meyakini
bahwa tak ada yang tak mungkin jika Allah telah berkehendak maka orang orang yang
demikian akan sampai pada pemahaman spiritual yang semakin mendekatkan dirinya pada
Sang pencipta.
Kisah ashabul kahfi bukanlah lelucon,dongeng atau hanya sebuah rekayasa fiktif manusia.
Secara historis kejadian tersebut punya hubungan erat dengan kegelisahan Rosullullloh Saw
saat ditanya oleh beberapa orang Yahudi untuk membuktikannya bahwa Beliau memang
seorang Nabi Utusan Allah. Orang orang Yahudi ini bertanya, wahai Muhammad, tolong
ceritakan kepada kami tentang kisah 7 pemuda yang rela mengasingkan diri untuk
mempertahankan keyakinannya kepada Allah SWT, jika engkau saanggup menceritakan
dengan benar maka kami juga akan mengikuti ajaranmu dan menjadi bagian dari Islam.
Lalu Nabi Muhammad Saw memohon pertolongan pada Allah SWT dan selang beberapa
waktu kemudian beliau mendapat wahyu yang berisi penjelasan tentang kisah ashabul kahfi
atau cerita tentang 7 pemuda yang ditanyakan oleh orang yahudi tersebut. Penjelasan
mengenai kisah ashabul kahfi ini dimuat dalam beberapa ayat dari surat al kahfi pada kitab
suci al quran. Sesuai dengan kandungan al quran, kronologi dari kisah ashabul kahfi adalah
sebagai berikut :
Pada zaman dulu hiduplah seorang raja yang bernama Dikyanus, dia termasuk kejam dan
sewenang wenang dalam memimpin rakyatnya. Kekejaman raja yanhg super otoriter ini
memberlakukan aturan yang tak boleh dilanggar oleh rakyatnya. Siapapun yang menentang
keinginan raja maka sama saja ingin mengakhiri hidupnya lebih awal. Salah satu aturan yang
tak bisa diterima oleh rakyat adalah pemaksaan kehendak untuk menyembah Tuhan selain
kehendak raja. Semua rakyat diwajibkan menyembah raja dan tak ada satupun rakyat yang
diperbolehkan menyembah selain raja brengsek tersebut.
Karena ketakutan, sebagian besar rakyat di negeri itu tunduk dengan aturan kejam sang raja.
Tapi meskipun demikian, ada sekelompok pemuda yang tidak mau mematuhi keinginan raja,
mereka secara sembunyi sembunyi tetap mempertahankan keinginan untuk menyembah dan
mengakui bahwa hanya ada satu Tuhan yang pantas disembah dan dimintai pertolongan.
Dialah Allah SWT Sang Penguasa alam beserta isinya yang kekal abadi dan tak akan pernah
kekurangan, tempat kita meminta pertolongan dalam suka maupun duka.
Keyakinan 7 pemuda ini kemudian diketahui oleh mata mata raja yang suka menjilat dan
mencari muka dihadapan raja, kontan saja raja dikyanus marah besar. Raja lalu meminta para
pembantunya untuk segera menyeret pemuda tersebut kehadapan raja. Sesampainya
dihadapan raajaa, ketujuh pemuda ini ditawari berbagai hal yang menggiurkan seperti jabatan
tinggi, kekuasaan meilmpah dan wanita tercantik di negeri itu asal ketujuh pemuda mau
melepas keyakinan dan hanya menyembah raja dikyanus. Mereka bukanlah pemuda dengan
iman kerupuk yang mudah rusak, merekaa juga orang orang yang mencintai jabatan, ataupun
orang yang suka mengumbar nafsu syahwat kepada wanita. Tawaran raja ditolak dengan
tegas dan mereka lebih memilih Allah SWT sebagai Tuhan sepanjang hidupnya.

Jawaban para pemuda semakin membuat raja berang dan kehilangan kendali. Dia
mengancam akan menghukum mati para pemuda jika dalam beberapa hari tak mau merubah
keyakinannya dengan segera. Pemuda tidak takut dengan ancaman tersebut dan telah
bertekad untuk mempertahankan iman hingga tetes darah penghabisan. Bagi mereka lebih
baik mati menggenggam iman daripada mengikuti ajakan raja untuk menyekutukan Allah
SWT. Ketujuh pemuda ini kemudain membuat kesepapakatan untuk bersembunyi ke sebuah
tempat. Berangkatlah mereka bertuju dengan ditemani seekor anjing sebagai penunjuk jalan.
Ketujuh pemuda ini akhirnya sampai di sebuah gua dan untuk bersembunyi disana. Karena
kelelahan, ketujuh pemuda ini tertidur sementara anjingnya berada di sekitar pintu
gua.Keesokan harinya raja meminta agar segera membawa para pemuda untuk dihukum mati,
tapi langkah raja kejam ini membuahkan kegagalan, sebab para pemuda telah pergi dan
sangat susah dicari. Seluruh rakyat pun dikerahkan untuk mencari para pemuda yang
dianggap membangkang, siapapun yang mampu menemukan dan membawa mereka maka
raja telah menyediakan hadiah dan kenaikan pangkat bagi para pembantu setianya.
Pencarian pun dimulai, ada sekelompok punggawa kerajaan yang akhirnya menemukan
sebuah gua di tengah hutan. Tapi karena gua ini dianggap sangat angker, mereka takut untuk
memasukinya. Demi menyenangkan hati sang raja, para punggawa kerajaan ini melaporkan
jika mereka telah menyusuri semua tempat di negeri ini dan telah menutup sebuah gua
dengan tujuan bila para pemuda ini berada di dalam maka mereka akan mati kelaparan dan
tak akan bisa keluar. Itulah batas logika manusia yang merasa telah punya kekuasaan dan
merasa paling hebat dibandingkan dengan yang lain, padahal kita semua mengerti jika ada
sebuah kekuatan yang tak mungkin bisa ditaklukkan oleh daya pikir manusia. Dialah Allah
SWT yang tak akan membiarkan orang orang membuat kerusakan dan penderitaan pada
hamba hamba terkasihNya.
Waktu terus berlalu, zaman pun telah berganti dari beberapa generasi. Kini kerajaan yang
dulu dipimpin oleh raja kejam plus musyrik telah berubah menjadi sebuah negeri yang maju

dan punya kebebasan dalam menjalankan keyakinan agamanya masing masing. Sementara itu
para pemuda yang tertidur di gua terbangun karena perut terasa lapar, mereka saling bertanya
tentang berapa lama mereka tertidur di dalam gua. Salah satu sahabatnya mengatakan jika
mereka mungkin tertidur setengah jam, satu lagi berkata jika dia tertidur satu jam,intinya
mereka tidak mengerti secara tepat berapa lama mereka tertidur di dalam gua. Lalu salah satu
dari mereka diminta untuk pergi ke pasar mencari makanan. Dengan langkah hati hati mereka
menyusuri jalan sambil memperhatikan lingkungan sekitarnya. Dia masih takut jangan jangan
ada mata mata dari raja dikyanus.
Sampai juga pemuda yang mulia ini di pasar, ia menemui salah satu penjual yang menjajakan
makanan. Namun penjual keheranan dengan uang yang digunakan oleh pemuda ini, ia
memandangi pemuda dan memanggil pengawas pasar yang sangat bijak. Pengawas pasar
kemudian membawa pemuda ini kehadapan baginda raja yang sholeh. Betapa terkejutnya raja
saat pemuda ini menceritakan siapa dia sebenarnya, raja memeluk pemuda dengan kucuran
air mata yang begitu banyaknya. Raja yang sholeh ini kemudian menjelaskan kepada pemuda
itu bahwa raja kejam dikyanus telah mati 309 tahun yang lalu.
Seketika suasana istana menjadi sangat hening dan terharu oleh kehadiran pemuda yang luar
biasa. Tanpa diminta raja lalu mengajak semua orang yang hadir untuk menjemput teman
para pemuda yang masih di dalam gua untuk dibawa ke istana. Dihadapan banyak orang,
pemuda ini mengatakan agar kita selalu beriman kepada Allah SWT, jangan pernah tunduk
kepada siapapun yang mengajak pada jalan kesesatan dan kemusryikan. Meski raja telah
meminta berkali kali agar para pemuda ini tetap tinggal di istana, tapi pemuda menolak dan
tetap memilih untuk kembali ke gua lagi. Beberapa waktu kemudian Allah mengambil ruh
mereka dan kembali kepadaNya untuk selama lamanya.
Sumber dari Al Qur'an:
Surat Al Kahfi adalah surat yang ke 18 dalam Al Qur'an.
Kisah Ashabul Kahfi. Kisah ini diawali dari ayat ke-9 sampai ayat ke 26. Yaitu kisah
sekumpulan pemuda muslim yang hidup di negeri kafir. Mereka bertekad hijrah untuk
mempertahankan agama. Ini dilakukan setelah mereka mendakwahi kaumnya lalu
mendapatkan penolakan, tekanan, dan intimidasi.
)(

)(
)(

)(

)(

)(

)(
)(


)(


)(


)(
)(

)(

)(
)(
)(
)(
)(

Artinya:
9. atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai)
raqim[872] itu, mereka Termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan?
10. (ingatlah) tatkala Para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka
berdoa: "Wahai Tuhan Kami, berikanlah rahmat kepada Kami dari sisi-Mu dan
sempurnakanlah bagi Kami petunjuk yang Lurus dalam urusan Kami (ini)."
11. Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu[873],
12. kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara kedua
golongan itu[874]] yang lebih tepat dalam menghitung berapa lama mereka tinggal (dalam
gua itu).
13. Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka
adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk
mereka petunjuk.
14. dan Kami meneguhkan hati mereka diwaktu mereka berdiri[875], lalu mereka pun
berkata, "Tuhan Kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; Kami sekali-kali tidak menyeru
Tuhan selain Dia, Sesungguhnya Kami kalau demikian telah mengucapkan Perkataan yang
Amat jauh dari kebenaran".
15. kaum Kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai tuhan-tuhan (untuk disembah).
mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka)?
siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap
Allah?
16. dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, Maka
carilah tempat berlindung ke dalam gua itu, niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian
rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan
kamu[876].
17. dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan,
dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam
tempat yang Luas dalam gua itu. itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah.
Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, Maka Dialah yang mendapat petunjuk; dan
Barangsiapa yang disesatkan-Nya, Maka kamu tidak akan mendapatkan seorang
pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya.
18. dan kamu mengira mereka itu bangun, Padahal mereka tidur; dan Kami balik-balikkan
mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka
pintu gua. dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka
dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap
mereka.
19. dan Demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka
sendiri. berkatalah salah seorang di antara mereka: sudah berapa lamakah kamu berada
(disini?)". mereka menjawab: "Kita berada (disini) sehari atau setengah hari". berkata (yang
lain lagi): "Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka
suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu
ini, dan hendaklah Dia Lihat manakah makanan yang lebih baik, Maka hendaklah ia
membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia Berlaku lemah-lembut dan janganlah
sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun.
20. Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempatmu, niscaya mereka akan melempar
kamu dengan batu, atau memaksamu kembali kepada agama mereka, dan jika demikian
niscaya kamu tidak akan beruntung selama lamanya".
21. dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu
mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada
keraguan padanya. ketika orang-orang itu berselisih tentang urusan mereka[877], orang-orang
itu berkata: "Dirikan sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui
tentang mereka". orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata: "Sesungguhnya
Kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya".
22. nanti (ada orang yang akan) mengatakan[878] (jumlah mereka) adalah tiga orang yang
keempat adalah anjingnya, dan (yang lain) mengatakan: "(jumlah mereka) adalah lima orang
yang keenam adalah anjing nya", sebagai terkaan terhadap barang yang gaib; dan (yang lain

lagi) mengatakan: "(jumlah mereka) tujuh orang, yang ke delapan adalah anjingnya".
Katakanlah: "Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui
(bilangan) mereka kecuali sedikit". karena itu janganlah kamu (Muhammad) bertengkar
tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang
mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorangpun di antara mereka.
23. dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: "Sesungguhnya aku akan
mengerjakan ini besok pagi,
24. kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah"[879]. dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu
lupa dan Katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang
lebih dekat kebenarannya dari pada ini".
25. dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun
(lagi).
26. Katakanlah: "Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua);
kepunyaan-Nya-lah semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang
penglihatan-Nya dan Alangkah tajam pendengaran-Nya; tak ada seorang pelindungpun bagi
mereka selain dari pada-Nya; dan Dia tidak mengambil seorangpun menjadi sekutu-Nya
dalam menetapkan keputusan".
Penjelasan:
[872] Raqim: sebagian ahli tafsir mengartikan nama anjing dan sebagian yang lain
mengartikan batu bersurat.
[873] Maksudnya: Allah menidurkan mereka selama 309 tahun qamariah dalam gua itu (Lihat
ayat 25) sehingga mereka tak dapat dibangunkan oleh suara apapun.
[874] Kedua golongan itu ialah pemuda-pemuda itu sendiri yang berselisih tentang berapa
lamanya mereka tinggal dalam gua itu.
[875] Maksudnya: berdiri di hadapan raja Dikyanus (Decius) yang zalim dan
menyombongkan diri.
[876] Perkataan ini terjadi antara mereka sendiri yang timbulnya karena ilham dari Allah.
[877] Yang mereka perselisihkan itu tentang hari kiamat: Apakah itu akan terjadi atau tidak
dan Apakah pembangkitan pada hari kiamat dengan jasad atau roh ataukah dengan roh saja.
Maka Allah mempertemukan mereka dengan pemuda-pemuda dalam cerita ini untuk
menjelaskan bahwa hari kiamat itu pasti datang dan pembangkitan itu adalah dengan tubuh
dan jiwa.
[878] Yang dimaksud dengan orang yang akan mengatakan ini ialah orang-orang ahli kitab
dan lain-lainnya pada zaman Nabi Muhammad s.a.w.
[879] Menurut riwayat, ada beberapa orang Quraisy bertanya kepada Nabi Muhammad s.a.w.
tentang roh, kisah ashhabul kahfi (penghuni gua) dan kisah Dzulqarnain lalu beliau
menjawab, datanglah besok pagi kepadaku agar aku ceritakan. dan beliau tidak mengucapkan
insya Allah (artinya jika Allah menghendaki). tapi kiranya sampai besok harinya wahyu
terlambat datang untuk menceritakan hal-hal tersebut dan Nabi tidak dapat menjawabnya.
Maka turunlah ayat 23-24 di atas, sebagai pelajaran kepada Nabi; Allah mengingatkan pula
bilamana Nabi lupa menyebut insya Allah haruslah segera menyebutkannya kemudian.

Anda mungkin juga menyukai