Anda di halaman 1dari 3

PENGURUS PUSAT

GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA


National Executive Committee Indonesian Student Christian Movement
Jl. Salemba Raya 10 Flat 21, Jakarta Pusat 10430, Telp / Fax: 021 - 3150457
Website: www.ppgmki.org Email: ppgmki@yahoo.co.id

PERNYATAAN SIKAP GMKI


Tolak Kenaikan Harga BBM, Optimalisasi Pendapatan Negara dari Sektor Lain
Latar Belakang
Meski mendapat penolakan dari publik, Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan
Presiden Joko Widodo tetap mengambil kebijakan untuk mengurangi subsidi bahan bakar
minyak (BBM). Presiden mengumumkan kenaikan harga premium yang semula Rp. 6.500,00
kini menjadi Rp. 8.500,00 dan harga solar yang semula Rp. 5.500,00 menjadi Rp. 7.500,00,
setelah lawatan luar negeri, 17 November 2014 di Istana Negara. Pemerintah berdalih harus
mengurangi subdisi BBM agar menciptakan tambahan ruang fiskal bagi pembangunan
infrastruktur, kesehatan dan lain-lain yang disebut sebagai sektor produktif.
Tinjauan Kritis
Dari rezim ke rezim pemerintahan, argumentasi yang dipakai untuk membenarkan kenaikan
harga BBM nyaris selalu sama. Pemerintahan Presiden Joko Widodo yang sebelumnya
dianggap sebagai antitesis pemerintahan SBY, sekarang tak lebih baik ketika menyikapi
persoalan yang sama. Menciptakan ruang fiskal, pola penghematan BBM dan persoalan
lainnya, seharusnya disikapi secara kreatif, dengan pendekatan yang berbeda, selaras dengan
ekspektasi publik terhadap Presiden Joko Widodo.
Apapun alasan pemerintah saat ini, kenaikan harga BBM berarti menambah beban hidup
masyarakat, terutama bagi kalangan ekonomi lemah yang terkena dampak langsung. Negara
yang seharusnya mengelola energi untuk menyejahterakan warga, justru menetapkan
kebijakan yang tidak pro rakyat. Apalagi kebijakan ini diambil ketika pemerintah dibawah
kepemimpinan Presiden Joko Widodo baru saja dilantik, dan belum mempunyai rencana
strategis untuk menyiasati dampak kenaikan harga BBM, terkhusus bagi masyarakat ekonomi
lemah.
Penetapan kenaikan harga BBM dilakukan saat harga minyak dunia berkisar USD 80 per
barrel, jauh di bawah asumsi APBN 2014 sebesar USD 105 per barrel. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa beban subsidi BBM terhadap APBN tidaklah sebesar asumsi awal.
Konsekuensi logis seyogianya adalah harga BBM harus diturunkan. Dalam sejarah Indonesia,
ini untuk pertama kalinya BBM dinaikkan ketika harga minyak dunia sedang turun. Di sisi
yang lain, Presiden tidak pernah mengonsultasikan rencana kenaikan BBM kepada Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai representasi dari masyarakat.
Penggunaan subsidi BBM yang tidak tepat sasaran sebagaimana yang disampaikan oleh
pemerintah harus diakui menjadi salah satu kelemahan pemerintah itu sendiri. Negara belum
mempunyai aturan yang jelas dan ketat sehingga subsidi BBM masih dapat dinikmati oleh

Tema: Persaudaraan yang Menghidupkan (1 Raja-raja 17: 7-24)


Sub Tema: Memperkokoh persekutuan yang partisipatif untuk membangun
keadilan sosial

PENGURUS PUSAT
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
National Executive Committee Indonesian Student Christian Movement
Jl. Salemba Raya 10 Flat 21, Jakarta Pusat 10430, Telp / Fax: 021 - 3150457
Website: www.ppgmki.org Email: ppgmki@yahoo.co.id

kalangan ekonomi menengah ke atas. Sungguh tidak adil bila kemudian ini dijadikan dalih
untuk menarik subsidi BBM.
Dalam dokumen APBN tahun 2014 tercatat anggaran pendapatan negara sebesar Rp. 1667,1
triliun dan anggaran belanja sebesar Rp. 1842,5 triliun. Jika melihat pada dokumen tersebut,
anggaran belanja negara justru banyak terkuras oleh belanja kementrian negara/lembaga yang
nilainya mencapai Rp. 637,8 triliun atau berkisar 34,6 persen. Sementara dari total belanja
negara, subsidi dialokasikan 18,1 persen atau Rp. 333,7 triliun.
Sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, pemerintah lemah dalam
memperjuangkan kedaulatan energi. Dari 1,3 juta barrel kebutuhan minyak Indonesia, hanya
150 ribu barrel yang dimiliki oleh PT. Pertamina. Ini merupakan keadaan yang sangat
memprihatinkan karena terlihat jelas bahwa sebanyak 85 persen industri minyak justru
dikuasai oleh asing (Shell, Chevron, Exxon, British Petroleum dan lainnya). Dengan kata
lain, Indonesia sangat rentan di bawah kendali negara asing.
Landasan Teologi
GMKI berpihak pada kepentingan masyarakat yang terpinggirkan karena menderita yang
diakibatkan system dan kesewenang-wenangan penguasa, sebagaimana yang diteladankan
dan diajarkan Sang Kepala Gerakan ketika memulai pelayanannya di Galilea.
GMKI menganggap keberpihakan terhadap kaum lemah adalah manifestasi cinta kasih,
karena Yesus Kristus sendiri telah mempersonifikasikan dirinya sebagai kaum yang lemah.
Landasan Filosofis
GMKI terlahir menjadi salah satu bagian dari kekuatan masyarakat sipil dan menjadi
kekuatan alternatif kontrol sosial terhadap penyelenggara negara. Menjadi tanggung jawab
GMKI selain mempersiapkan pemimpin dan penggerak yang ahli juga sadar akan panggilan
lingkungannya yang dinamis dan membutuhkan kehadiran mahasiswa.
Sikap
Dari gambaran tersebut, maka Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia
menyerukan aksi nasional pada 20 23 November 2014 kepada seluruh civitas GMKI di
seluruh Indonesia dengan sikap sebagai berikut :
1. Menolak kenaikan harga BBM dan meminta pemerintah mencabut kebijakan
mengurangi subisidi BBM.
2. Menuntut optimalisasi pendapatan negara dari sektor pajak dan mengurangi beban
anggaran dari belanja kementrian negara/lembaga.
3. Menuntut pemerintah membuat aturan yang jelas untuk memperketat penggunaan
BBM bersubdisi sehingga tetap sasaran.
4. Wujudkan kedaulatan energi dengan menasionalisasikan perusahaan minyak asing di
Indonesia

Tema: Persaudaraan yang Menghidupkan (1 Raja-raja 17: 7-24)


Sub Tema: Memperkokoh persekutuan yang partisipatif untuk membangun
keadilan sosial

PENGURUS PUSAT
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
National Executive Committee Indonesian Student Christian Movement
Jl. Salemba Raya 10 Flat 21, Jakarta Pusat 10430, Telp / Fax: 021 - 3150457
Website: www.ppgmki.org Email: ppgmki@yahoo.co.id

Demikian pernyataan sikap ini dibuat, atas perhatiannya diucapkan terimakasih. Ut Omnes
Unum Sint. MERDEKA..!!!
Jakarta, 18 November 2014
Teriring Salam dan Doa,
Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia
Masa Bakti 2014-2016

Ayub Manuel Pongrekun, S.Kom., M.Si


Ketua Umum

Adolfin Deslina Datang, S.PAK


Sekretaris Umum

Tema: Persaudaraan yang Menghidupkan (1 Raja-raja 17: 7-24)


Sub Tema: Memperkokoh persekutuan yang partisipatif untuk membangun
keadilan sosial

Anda mungkin juga menyukai