Anda di halaman 1dari 20

CT SCAN (Computerized Axial Tomografi)

CT Scan adalah suatu


prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang
tengkorak dan otak.
Berat badan klien merupakan suatu hal yang harus dipertimbangkan. Berat badan klien yang
dapat dilakukan pemeriksaan CT Scan adalah klien dengan berat badan dibawah 145 kg. Hal ini
dipertimbangkan dengan tingkat kekuatan scanner. Sebelum dilakukan pemeriksaan CT scan
pada klien, harus dilakukan test apakah klien mempunyai kesanggupan untuk diam tanpa
mengadakan perubahan selama 20-25 menit, karena hal ini berhubungan dengan lamanya
pemeriksaan yang dibutuhkan.
Harus dilakukan pengkajian terhadap klien sebelum dilakukan pemeriksaan untuk menentukan
apakah klien bebas dari alergi iodine, sebab pada klien yang akan dilakukan pemeriksaan CT
Scan disuntik dengan zat kontras berupa iodine based kontras material sebanyak 30 ml. Bila
klien ada riwayat alergi atau dalam pemeriksaan ditemukan adanya alergi maka pemberian zat
kontras iodine harus distop pemberiannya. Karena eliminasi zat kontras sudah harus terjadi
dalam 24 jam. Maka ginjal klien harus dalam keadaan normal.
Tujuan penggunaan CT Scan
Menemukan patologi otak dan medulla spinalis dengan teknik scanning/pemeriksaan tanpa
radioisotope. Dengan demikian CT scan hampir dapat digunakan untuk menilai semua organ
dalam tubuh, bahkan di luar negeri sudah digunakan sebagai alat skrining menggantikan foto
rontgen dan ultrasonografi. Yang penting pada pemeriksaan CT scan adalah pasien yang akan
melakukan pemeriksaan bersikap kooperatif artinya tenang dan tidak bergerak saat proses
perekaman. CT scan sebaiknya digunakan untuk :

Menilai kondisi pembuluh darah misalnya pada penyakit jantung koroner, emboli paru,
aneurisma (pembesaran pembuluh darah) aorta dan berbagai kelainan pembuluh darah
lainnya.

Menilai tumor atau kanker misalnya metastase (penyebaran kanker), letak kanker, dan
jenis kanker.

Kasus trauma/cidera misalnya trauma kepala, trauma tulang belakang dan trauma lainnya
pada kecelakaan. Biasanya harus dilakukan bila timbul penurunan kesadaran, muntah,
pingsan ,atau timbulnya gejala gangguan saraf lainnya.

Menilai organ dalam, misalnya pada stroke, gangguan organ pencernaan dll.

Membantu proses biopsy jaringan atau proses drainase/pengeluaran cairan yang


menumpuk di tubuh. Disini CT scan berperan sebagai mata dokter untuk melihat lokasi
yang tepat untuk melakukan tindakan.

Alat bantu pemeriksaan bila hasil yang dicapai dengan pemeriksaan radiologi lainnya
kurang memuaskan atau ada kondisi yang tidak memungkinkan anda melakukan
pemeriksaan selain CT scan.

Persiapan pasien
Pasien dan keluarga sebaiknya diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan. Pasien
diberi gambaran tentang alat yang akan digunakan. Bila perlu dengan menggunakan kaset video
atau poster, hal ini dimaksudkan untuk memberikan pengertian kepada pasien dengan demikian
menguragi stress sebelum waktu prosedur dilakukan. Test awal yang dilakukan meliputi :
Kekuatan untuk diam ditempat ( dimeja scanner ) selama 45 menit.
Melakukan pernapasan dengan aba aba ( untuk keperluan bila ada permintaan untuk
melakukannya ) saat dilakukan pemeriksaan.
Mengikuti aturan untuk memudahkan injeksi zat kontras.
Penjelasan kepada klien bahwa setelah melakukan injeksi zat kontaras maka wajah akan nampak
merah dan terasa agak panas pada seluruh badan, dan hal ini merupakan hal yang normal dari
reaksi obat tersebut. Perhatikan keadaan klinis klien apakah pasien mengalami alergi terhadap
iodine. Apabila pasien merasakan adanya rasa sakit berikan analgetik dan bila pasien merasa
cemas dapat diberikan minor tranguilizer. Bersihkan rambut pasien dari jelly atau obat-obatan.
Rambut tidak boleh dikepang dan tidak boleh memakai wig.
Prosedur

Posisi terlentang dengan tangan

terkendali.
Meja elektronik masuk ke dalam alat scanner.

Dilakukan pemantauan melalui komputer dan pengambilan gambar dari beberapa sudut
yang dicurigai adanya kelainan.

Selama prosedur berlangsung pasien harus diam absolut selama 20-45 menit.

Pengambilan gambar dilakukan dari berbagai posisi dengan pengaturan komputer.

Selama prosedur berlangsung perawat harus menemani pasien dari luar dengan memakai
protektif lead approan.

Sesudah pengambilan gambar pasien dirapihkan.

Cara Kerja CT Scan


Film yang menerima proyeksi sinar diganti dengan alat detektor yang dapat mencatat semua
sinar secara berdispensiasi. Pencatatan dilakukan dengan mengkombinasikan tiga pesawat
detektor, dua diantaranya menerima sinar yang telah menembus tubuh dan yang satu berfungsi
sebagai detektor aferen yang mengukur intensitas sinar rontgen yang telah menembus tubuh dan
penyinaran dilakukan menurut proteksi dari tiga tititk, menurut posisi jam 12, 10 dan jam 02
dengan memakai waktu 4,5 menit
Sinar-X yang mengalami atenuasi, setelah menembus objek diteruskan ke detektor yang
mempunyai sifat sangat sensitive dalam menagkap perbedaan atenuasi dari sinar-X yang
kemudian mengubah sinar-X tersebut menjadi signal-signal listrik. Kemudian signal-signal
listrik tersebut diperkuat oleh Photomultiplier Tube sinar-X. Data dalam bentuk signal-signal
listrik tersebut diubah kedalam bentuk digital oleh Analog to Digital Converter (ADC), yang
kemudian masuk ke dalam system computer dan diolah oleh computer. Kemudian Data
Acquistion System (DAS) melakukan pengolahan data dalam bentuk data-data digital atau
numerik.

Data-data inilah yang merupakan informasi komputer dengan rumus matematika atau algoritma
yang kemudian direkonstruksi dan hasil rekonstruksi tersebut ditampilkan pada layar TV monitor
berupa irisan tomography dari objek yang dikehendaki yaitu dalam bentuk gray scale image
yaitu suatu skala dari kehitaman dan keputihan. Pada CT Scanner mempunyai koefisien atenuasi
linear yang mutlak dari suatu jaringan yang diamati, yaitu berupa CT Number. Tulang memiliki
nilai besaran CT Number yang tertinggi yaitu sebesar 1000 HU (Hounsfield Unit), dan udara
mempunyai nilai CT Number yang terendah yaitu -1000 HU (Hounsfield Unit), sedangkan
sebagai standar digunakan air yang memiliki CT Number 0 HU (Hounsfield Unit). Nilai diatas
merupakan nilai pada pesawat CT yang memiliki faktor pembesaran konstan 1000, untuk
memperjelas suatu struktur yang satu dengan struktur yang lainnya yang mempunyai nilai
perbedaan koefisien atenuasi kurang dari 10% maka dapat digunakan window width untuk
memperoleh rentang yang lebih luas.
Kelebihan CT scan

Gambar yang dihasilkan memiliki resolusi yang baik dan akurat.


Tidak invasive (tindakan non-bedah).

Waktu perekaman cepat.

Gambar yang direkontruksi dapat dimanipulasi dengan komputer sehingga dapat dilihat
dari berbagai sudut pandang.

Kekurangan CT scan

Paparan radiasi akibat sinar X yang digunakan yaitu sekitar 4% dari radiasi sinar X saat
melakukan foto rontgen. Jadi ibu hamil wajib memberitahu kondisi kehamilannya
sebelum pemeriksaan dilakukan.
Munculnya artefak (gambaran yang seharusnya tidak ada tapi terekam). Hal ini biasanya
timbul karena pasien bergerak selama perekaman, pasien menggunakan tambalan gigi
amalgam atau sendi palsu dari logam, atau kondisi jaringan tubuh tertentu.

Reaksi alergi pada zat kontras yang digunakan untuk membantu tampilan gambar.

Hal-hal yang perlu diperhatikan

Observasi keadaan alergiterhadap zat kontras yang disuntikan. Bila terjadi alergi dapat
diberikan deladryl 50 mg.
Mobilisasi secepatnya karena pasien mungkin kelelahan selama prosedur berlangsung.
Ukur ntake dan out put. Hal ini merupakan tindak lanjut setelah pemberian zat kontras
yang eliminasinya selama 24 jam. Oliguri merupakan gejala gangguan fungsi ginjal,
memerlukan koreksi yang cepat oleh seorang perawat dan dokter.

TEKNIK PEMERIKSAAN DENTAL RADIOGRAFI

Anatomi dan Fisiologi Gigi

Jumlah gigi manusia dewasa = 32 buah, terdiri dari 16 buah pada tiap-tiap rahang, yaitu :
2 buah Insisivus

1 buah caninus

2 buah premolar

3 buah molar
Semuanya pada sisi kanan dan kiri.

Gigi berfungsi sebagai :


1. Mengunyah makanan secara mekanis
2. Membantu memperjelas bunyi vokal
3. Sebagai keindahan (estetika)

TEKNIK RADIOGRAFI UNTUK DENTAL RADIOGRAPHY


Film yang digunakan adalah film khusus untuk dental radiography, yang merupakan single emulsi. Untuk
mempermudah positioning film dental, biasanya digunakan sebuah alat yang disebut "Bitewing"

Dan sudut proyeksi yang diberikan pada setiap objek berbeda-beda tergantung objek apa yg diperiksa
(apakah rahang atas atau bawah).

Gambar berbagai proyeksi pada dental radiography :

PANORAMIC
Panoramic digunakan untuk melihat gigi secara keseluruhan. Keuntungan panoramic adalah bisa melihat
keseluruhan gigi hanya dengan satu kali pemeriksaan. Tetapi kerugian panoramic adalah radiasi yang
diterima pasien lebih lama jika dibandingkan dengan dental radiography biasa.

Gambar teknik radiografi Panoramic

OCLUSAL FILM RADIOGRAPHY


Oclusal film radiography adalah sebuah teknik radiography yang memanfaatkan film occlusal untuk
mendapatkan gambaran organ yang berada dalam mulut selain gigi misalnya seperti maxilla dan
mandibula. Film occlusal sama seperti film dental (single emulsi) hanya ukurannya lebih besar dari film
dental.

MANFAAT PEMERIKSAAN DENTAL RADIOGRAPHY


Pasien yang mengalami gangguan pada giginya tentu harus menjalani pemeriksaan, perawatan atau
bahkan operasi pada giginya. Supaya penanganan atas gangguan pada gigi tersebut bisa tepat maka
sebelum dilakukan tindakan sebaiknya dilakukan pemeriksaan dental radiography.

BEBERAPA INDIKASI YANG BIASA TERDAPAT PADA PEMERIKSAAN "DENTAL RADIOGRAPHY"


ATAUPUN "PANORAMIC"
Impacted
Impacted atau impaksi merupakan gangguan yang terjadi pada gigi dimana gigi yang
baru tumbuh mendesak gigi di depannya yang sudah lebih dahulu tumbuh. Impaksi biasanya terjadi
pada molar 3 yang mendesak molar 2. Ini biasanya terjadi karena pasien memiliki mandibula yang
pendek sehingga molar 3 tidak mendapat cukup tempat untuk tumbuh.
Caries Dentis
Caries dentis dalam bahasa umumnya adalah gigi berlubang. Caries ini biasa terjadi
akibat pengeroposan pada gigi yang penyebabnya banyak hal, bisa karena sisa makanan yang tertinggal,
bakteri, dll.
Cystisis
Cystisis adalah sebuah kelainan dimana bagian mandibula yang menjadi tempat untuk
radix (akar) gigi mengalami kekosongan.
Susunan Gigi Yang Tidak Rata
Susunan gigi seharusnya tumbuh secara rata. Tetapi banyak juga orang yang memiliki
susunan gigi yang tidak rata. Ini kebanyakan merupakan bawaan sejak lahir, tetapi ada juga yang
diakibatkan karena kebiasaan makan saat kecil atau juga karena kecelakaan.

sumber :http://www.babehedi.com/search/label/TEKNIK%20PEMERIKSAAN

%20DENTAL%20RADIOGRAFI
enis jenis dental X-ray yang sering digunakan:

Bitewing X-ray menunjukkan gigi belakang atas dan bawah dan bagaimana gigi saling
berkontak satu sama lain dalam satu pandangan. X-ray jenis ini digunakan untuk melihat
adanya karies/lubang pada gigi, karies antar gigi (karies proksimal) dan untuk
menunjukkan seberapa baik gigi geligi berkontak antara atas dan bawah. X-ray jenis ini
juga dapat menunjukkan kerusakan tulang ketika terdapat penyakit gusi yang berat atau
adanya infeksi gigi serius.

Periapical X-ray menunjukkan gambaran gigi yang utuh (mencakup beberapa gigi dari
mahkota hingga ujung akar) hingga ke tulang rahang disekitarnya, X-ray ini digunakan
untuk menemukan masalah gigi dibawah garis gusi atau didalam rahang, seperti gigi
impaksi, abses, kista, tumor, dan perubahan tulang terkait beberapa penyakit.

Oklusal X-ray menunjukkan atap atau dasar mulut dan digunakan untuk menemukan
adanya gigi berlebih, gigi yang belum erupsi atau belum tumbuh ke permukaan gusi,
fraktur/patah tulang rahang, celah di atap mulut (cleft palate), kista, abses, atau kelainan
pertumbuhan. X-ray jenis ini juga dapat digunakan untuk menemukan benda asing dalam
mulut.

Panoramik X-ray menunjukkan pandangan pada seluruh gigi dan rahang atas dan
bawah hingga ke sinus, daerah hidung, dan sendi rahang (temporomandibula). X-ray ini
kurang akurat dalam menemukan kavitas/lubang gigi. X-ray ini dapat membantu
menemukan gigi yang impaksi, kelainan tulang, kista, tumor, infeksi, dan fraktur/patah.

Cephalo X-ray diperlukan untuk mengetahui hubungan antara gigi dan rahang dengan
tulang tengkorak. Biasanya diperlukan ketika melakukan perawatan kawat gigi atau
orthodonsi.

Digital X-ray, yaitu X-ray yang dapat dikirim ke komputer untuk direkam dan disimpan.

Seberapa sering anda harus menjalani pemeriksaan rontgen gigi ini tergantung kepada kebutuhan
masing masing pasien. Biasanya, anak anak akan memerlukan Dental X-ray lebih sering
daripada orang dewasa, karena anak anak perlu dipantau pertumbuhan giginya, untuk
mencegah terjadinya penumpukan gigi tetapnya.
Biasanya, bila anda adalah pasien baru di suatu klinik, maka akan diminta untuk menjalani
pemeriksaan dental x-ray, tetapi bila anda sudah pernah menjalani dental X-ray atau rontgen gigi
sebelumnya, maka biasanya anda bisa memberikan hasilnya kepada dokter gigi yang memeriksa
anda sekarang.
Dental X-ray bisa dilakukan sebelum pemeriksaan, selama perjalanan pemeriksaan dan
perawatan di dokter gigi, maupun setelah perawatan gigi selesai. Tergantung pada indikasi
penyakit, kebutuhan anda dan dokter gigi.

Anda mungkin juga menyukai