CT Scan
CT Scan
Menilai kondisi pembuluh darah misalnya pada penyakit jantung koroner, emboli paru,
aneurisma (pembesaran pembuluh darah) aorta dan berbagai kelainan pembuluh darah
lainnya.
Menilai tumor atau kanker misalnya metastase (penyebaran kanker), letak kanker, dan
jenis kanker.
Kasus trauma/cidera misalnya trauma kepala, trauma tulang belakang dan trauma lainnya
pada kecelakaan. Biasanya harus dilakukan bila timbul penurunan kesadaran, muntah,
pingsan ,atau timbulnya gejala gangguan saraf lainnya.
Menilai organ dalam, misalnya pada stroke, gangguan organ pencernaan dll.
Alat bantu pemeriksaan bila hasil yang dicapai dengan pemeriksaan radiologi lainnya
kurang memuaskan atau ada kondisi yang tidak memungkinkan anda melakukan
pemeriksaan selain CT scan.
Persiapan pasien
Pasien dan keluarga sebaiknya diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan. Pasien
diberi gambaran tentang alat yang akan digunakan. Bila perlu dengan menggunakan kaset video
atau poster, hal ini dimaksudkan untuk memberikan pengertian kepada pasien dengan demikian
menguragi stress sebelum waktu prosedur dilakukan. Test awal yang dilakukan meliputi :
Kekuatan untuk diam ditempat ( dimeja scanner ) selama 45 menit.
Melakukan pernapasan dengan aba aba ( untuk keperluan bila ada permintaan untuk
melakukannya ) saat dilakukan pemeriksaan.
Mengikuti aturan untuk memudahkan injeksi zat kontras.
Penjelasan kepada klien bahwa setelah melakukan injeksi zat kontaras maka wajah akan nampak
merah dan terasa agak panas pada seluruh badan, dan hal ini merupakan hal yang normal dari
reaksi obat tersebut. Perhatikan keadaan klinis klien apakah pasien mengalami alergi terhadap
iodine. Apabila pasien merasakan adanya rasa sakit berikan analgetik dan bila pasien merasa
cemas dapat diberikan minor tranguilizer. Bersihkan rambut pasien dari jelly atau obat-obatan.
Rambut tidak boleh dikepang dan tidak boleh memakai wig.
Prosedur
terkendali.
Meja elektronik masuk ke dalam alat scanner.
Dilakukan pemantauan melalui komputer dan pengambilan gambar dari beberapa sudut
yang dicurigai adanya kelainan.
Selama prosedur berlangsung pasien harus diam absolut selama 20-45 menit.
Selama prosedur berlangsung perawat harus menemani pasien dari luar dengan memakai
protektif lead approan.
Data-data inilah yang merupakan informasi komputer dengan rumus matematika atau algoritma
yang kemudian direkonstruksi dan hasil rekonstruksi tersebut ditampilkan pada layar TV monitor
berupa irisan tomography dari objek yang dikehendaki yaitu dalam bentuk gray scale image
yaitu suatu skala dari kehitaman dan keputihan. Pada CT Scanner mempunyai koefisien atenuasi
linear yang mutlak dari suatu jaringan yang diamati, yaitu berupa CT Number. Tulang memiliki
nilai besaran CT Number yang tertinggi yaitu sebesar 1000 HU (Hounsfield Unit), dan udara
mempunyai nilai CT Number yang terendah yaitu -1000 HU (Hounsfield Unit), sedangkan
sebagai standar digunakan air yang memiliki CT Number 0 HU (Hounsfield Unit). Nilai diatas
merupakan nilai pada pesawat CT yang memiliki faktor pembesaran konstan 1000, untuk
memperjelas suatu struktur yang satu dengan struktur yang lainnya yang mempunyai nilai
perbedaan koefisien atenuasi kurang dari 10% maka dapat digunakan window width untuk
memperoleh rentang yang lebih luas.
Kelebihan CT scan
Gambar yang direkontruksi dapat dimanipulasi dengan komputer sehingga dapat dilihat
dari berbagai sudut pandang.
Kekurangan CT scan
Paparan radiasi akibat sinar X yang digunakan yaitu sekitar 4% dari radiasi sinar X saat
melakukan foto rontgen. Jadi ibu hamil wajib memberitahu kondisi kehamilannya
sebelum pemeriksaan dilakukan.
Munculnya artefak (gambaran yang seharusnya tidak ada tapi terekam). Hal ini biasanya
timbul karena pasien bergerak selama perekaman, pasien menggunakan tambalan gigi
amalgam atau sendi palsu dari logam, atau kondisi jaringan tubuh tertentu.
Reaksi alergi pada zat kontras yang digunakan untuk membantu tampilan gambar.
Observasi keadaan alergiterhadap zat kontras yang disuntikan. Bila terjadi alergi dapat
diberikan deladryl 50 mg.
Mobilisasi secepatnya karena pasien mungkin kelelahan selama prosedur berlangsung.
Ukur ntake dan out put. Hal ini merupakan tindak lanjut setelah pemberian zat kontras
yang eliminasinya selama 24 jam. Oliguri merupakan gejala gangguan fungsi ginjal,
memerlukan koreksi yang cepat oleh seorang perawat dan dokter.
Jumlah gigi manusia dewasa = 32 buah, terdiri dari 16 buah pada tiap-tiap rahang, yaitu :
2 buah Insisivus
1 buah caninus
2 buah premolar
3 buah molar
Semuanya pada sisi kanan dan kiri.
Dan sudut proyeksi yang diberikan pada setiap objek berbeda-beda tergantung objek apa yg diperiksa
(apakah rahang atas atau bawah).
PANORAMIC
Panoramic digunakan untuk melihat gigi secara keseluruhan. Keuntungan panoramic adalah bisa melihat
keseluruhan gigi hanya dengan satu kali pemeriksaan. Tetapi kerugian panoramic adalah radiasi yang
diterima pasien lebih lama jika dibandingkan dengan dental radiography biasa.
sumber :http://www.babehedi.com/search/label/TEKNIK%20PEMERIKSAAN
%20DENTAL%20RADIOGRAFI
enis jenis dental X-ray yang sering digunakan:
Bitewing X-ray menunjukkan gigi belakang atas dan bawah dan bagaimana gigi saling
berkontak satu sama lain dalam satu pandangan. X-ray jenis ini digunakan untuk melihat
adanya karies/lubang pada gigi, karies antar gigi (karies proksimal) dan untuk
menunjukkan seberapa baik gigi geligi berkontak antara atas dan bawah. X-ray jenis ini
juga dapat menunjukkan kerusakan tulang ketika terdapat penyakit gusi yang berat atau
adanya infeksi gigi serius.
Periapical X-ray menunjukkan gambaran gigi yang utuh (mencakup beberapa gigi dari
mahkota hingga ujung akar) hingga ke tulang rahang disekitarnya, X-ray ini digunakan
untuk menemukan masalah gigi dibawah garis gusi atau didalam rahang, seperti gigi
impaksi, abses, kista, tumor, dan perubahan tulang terkait beberapa penyakit.
Oklusal X-ray menunjukkan atap atau dasar mulut dan digunakan untuk menemukan
adanya gigi berlebih, gigi yang belum erupsi atau belum tumbuh ke permukaan gusi,
fraktur/patah tulang rahang, celah di atap mulut (cleft palate), kista, abses, atau kelainan
pertumbuhan. X-ray jenis ini juga dapat digunakan untuk menemukan benda asing dalam
mulut.
Panoramik X-ray menunjukkan pandangan pada seluruh gigi dan rahang atas dan
bawah hingga ke sinus, daerah hidung, dan sendi rahang (temporomandibula). X-ray ini
kurang akurat dalam menemukan kavitas/lubang gigi. X-ray ini dapat membantu
menemukan gigi yang impaksi, kelainan tulang, kista, tumor, infeksi, dan fraktur/patah.
Cephalo X-ray diperlukan untuk mengetahui hubungan antara gigi dan rahang dengan
tulang tengkorak. Biasanya diperlukan ketika melakukan perawatan kawat gigi atau
orthodonsi.
Digital X-ray, yaitu X-ray yang dapat dikirim ke komputer untuk direkam dan disimpan.
Seberapa sering anda harus menjalani pemeriksaan rontgen gigi ini tergantung kepada kebutuhan
masing masing pasien. Biasanya, anak anak akan memerlukan Dental X-ray lebih sering
daripada orang dewasa, karena anak anak perlu dipantau pertumbuhan giginya, untuk
mencegah terjadinya penumpukan gigi tetapnya.
Biasanya, bila anda adalah pasien baru di suatu klinik, maka akan diminta untuk menjalani
pemeriksaan dental x-ray, tetapi bila anda sudah pernah menjalani dental X-ray atau rontgen gigi
sebelumnya, maka biasanya anda bisa memberikan hasilnya kepada dokter gigi yang memeriksa
anda sekarang.
Dental X-ray bisa dilakukan sebelum pemeriksaan, selama perjalanan pemeriksaan dan
perawatan di dokter gigi, maupun setelah perawatan gigi selesai. Tergantung pada indikasi
penyakit, kebutuhan anda dan dokter gigi.