Anda di halaman 1dari 31

ANALISA KEBUTUHAN AREAL DAN KARAKTERISTIK PARKIR

PASAR KERENENG DENPASAR

DI

Ni Ketut Sri Astati Sukawati


I Ketut Sudipta Giri
ABSTRAK
Pasar Kereneng adalah salah satu pasar di Kota Denpasar, merupakan tempat aktifitas
masyarakat yang bergerak di bidang ekonomi khususnya sebagai pedagang dan tempat terjadinya
proses jual beli, dimana sebagian besar para pedagang dan pembeli atau masyarakat yang datang
ke Pasar Kereneng menggunakan sarana jasa transportasi (kendaraan) untuk bisa sampai di pasar.
Dengan adanya aktifitas tersebut mengakibatkan meningkatnya volume kendaraan yang memasuki
wilayah Pasar Kereneng akibat aktivitas yang terjadi, dan bahkan pada saat subuh sampai siang
hari mengakibatkan kemacetan di simpang tiga Kereneng dan sekitarnya. Untuk mengantisipasi
hal tersebut perlu disediakan fasilitas parkir yang memadai dan tertata dengan rapi sehingga dapat
memberikan pelayanan parkir yang diinginkan oleh semua pihak. Tujuan dari dilaksanakannya
penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik parkir di Pasar Kereneng dan untuk
mengetahui apakah penyediaan ruang parkir di Pasar Kereneng sudah memenuhi kebutuhan
pemarkir.
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
pengamatan secara langsung di lapangan dengan jalan melakukan survai. Survai dilakukan selama
3 (tiga) hari yakni pada saat hari Jumat, Sabtu dan Minggu. Penelitian sendiri dimulai dari
mulainya aktifitas rutin Pasar Kereneng yaitu pukul 04.00 Wita sampai mulai berkurangnya
aktifitas Pasar Kereneng yaitu pukul 13.00 Wita.
Penelitian ini memberikan hasil mengenai karakteristik parkir di Pasar Kereneng yang
mencakup volume parkir, akumulasi parkir, tingkat pergantian parkir, rata-rata lamanya parkir dan
indeks parkir. Setelah dilakukan penelitian maka dapat diketahui karakteristik parkir untuk
masing-masing kendaraan yaitu volume rata-rata sepeda motor adalah 5309,3 kendaraan,
sedangkan untuk mobil adalah 658 kendaraan rata-rata per hari, akumulasi parkir tertinggi untuk
sepeda motor terjadi pada pukul 05.00 06.00 Wita yaitu sebesar 1245 kendaraan, sedangkan
untuk mobil terjadi pada pukul 07.00 08.00 Wita yaitu sebesar 138 kendaraan, rata-rata lamanya
parkir untuk sepeda motor adalah 3,1 jam/kendaraan, sedangkan untuk mobil adalah 2,9
jam/kendaraan, tingkat pergantian parkir untuk sepeda motor adalah 0,71 kendaraan/petak/jam,
sedangkan untuk mobil adalah 0,73 kendaraan/petak/jam dan indeks parkir untuk sepeda motor
yaitu sebesar 2,37, sedangkan untuk mobil yaitu sebesar 2,43. Dari hasil penelitian tersebut diatas
menunjukkan bahwa daya tampung areal parkir Pasar Kereneng sudah tidak bisa memenuhi
kebutuhan para pengguna parkir.
Kata kunci : Areal Parkir, Karakteristik Parkir, Kebutuhan Parkir

1ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG
Fasilitas parkir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem transportasi,

khususnya transportasi darat. Pada dasarnya parkir merupakan suatu tempat untuk
memberhentikan dan menyimpan kendaraan untuk sementara waktu pada suatu ruang
tertentu. Dimana ruang tersebut bisa berupa tepi jalan, garase dan tempat-tempat lain
yang disediakan untuk menampung kendaraan tersebut. Dengan demikian parkir
didefinisikan sebagai tempat khusus bagi kendaraan untuk berhenti demi keselamatan.
Karena itu perlunya fasilitas parkir, baik dipinggir jalan (on street parking) maupun parkir
di luar jalan atau tempat khusus (off street parking) untuk memenuhi kebutuhan.
Salah satu tempat yang menjadi pengamatan yang erat kaitannya dengan masalah
penyediaan tempat parkir adalah Pasar Kereneng Kota Denpasar. Pasar Kereneng adalah
salah satu pasar di Kota Denpasar, merupakan tempat aktivitas masyarakat yang bergerak
di bidang ekonomi khususnya sebagai pedagang. Dengan adanya aktivitas tersebut
mengakibatkan meningkatnya volume kendaraan yang memasuki wilayah Pasar
Kereneng. Berdasarkan uraian diatas, maka sangat perlu dilakukan penelitian tentang
parkir di Pasar Kereneng, dengan maksud menguraikan lebih lanjut dan apakah
penyediaan lahan parkir di Pasar Kereneng sudah memenuhi kebutuhan parkir bagi
seluruh pengguna parkir, sehingga ada masukan yang selanjutnya dapat dipakai suatu
acuan dalam penyediaan tempat parkir di Pasar Kereneng.

1.2

RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang dapat dikemukakan berkaitan dengan penyediaan

areal parkir di Pasar Kereneng adalah sebagai berikut :


1.

Bagaimana karakteristik dan kapasitas parkir di areal Pasar Kereneng ?

2.

Apakah penyediaan ruang parkir di Pasar Kereneng sudah memenuhi


kebutuhan para pengguna parkir ?

3.

Apakah ada rencana pengembangan untuk areal parkir di Pasar Kereneng ?

2ii

1.3

TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1.

Untuk mengetahui karakteristik parkir, yang mencakup volume parkir, ratarata lamanya parkir, tingkat penggantian parkir dan indeks parkir.

2.

Untuk mengetahui atau menghitung apakah penyediaan areal parkir di


Pasar Kereneng sudah memenuhi kebutuhan pengguna parkir.

1.4

BATASAN MASALAH
Disamping karena keterbatasan waktu, biaya dan tenaga, untuk memperjelas

ruang lingkup penelitian maka perlu diadakan pembatasan masalah yang lebih
memfokuskan pada beberapa hal khusus. Masalah yang akan dibahas dibatasi pada :
1.

Tempat atau lokasi penelitian hanya dilakukan di areal parkir Pasar


Kereneng. Meliputi parkir area halaman dan parkir area luar Pasar
Kereneng dimulai pukul 04.00 Wita sampai dengan pukul 13.00 Wita.

2.

Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah tempat parkir.

3.

Yang ditinjau adalah pergerakan / sirkulasi kendaraan yang memasuki dan


meninggalkan areal parkir, dengan anggapan setiap kendaraan yang masuk
adalah parkir.

4.

Pedagang kaki lima yang memanfaatkan areal parkir untuk berjualan dan
parkir tidak pada tempatnya diabaikan.

3ii

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Parkir
Menelaah tentang persoalan lalu lintas, ada salah satu keadaan lalu lintas

yang perlu diselidiki, yakni lalu lintas berhenti. Setiap perjalanan akan sampai ke
tujuan dan bila itu terjadi bagaimana halnya dengan kendaraan ? Kendaraan akan
diparkir dan bahkan kadang-kadang dalam hal tertentu ditinggalkan, tetapi
bagaimanapun hal ini adalah persoalan teknik lalu lintas. Sebuah kendaraan tidak
dapat berjalan atau bergerak terus-menerus bila ia telah sampai ke tujuan dan
harus diparkir, dan pada umumnya, pinggir jalan (kerb side) adalah pilihan
terdekat. Semakin besar volume lalu lintas di jalan, semakin besar pula kebutuhan
pelataran parkir.(Warpani, S. 1985).
2.2

Cara Parkir
Menurut Abubakar, I. dkk. (1996), bagi sebagian besar kendaraan

bermotor, ada tiga cara parkir, berdasarkan susunan kendaraan yaitu parkir paralel,
parkir tegak lurus, dan parkir serong. Ini adalah konfigurasi dimana pengemudi
kendaraan dapat mengakses parkir secara mandiri.
A.

Parkir paralel

Parkir sejajar dimana parkir diatur dalam sebuah baris, dengan bumper
depan mobil menghadap salah satu bumper belakang yang berdekatan.
L
Jumlah petak (S) =

. (1)
600

600 cm

600 cm

600 cm

250 cm
550 cm
500 cm

Gambar 2.1 Pola Parkir Paralel pada Badan Jalan


B.

Parkir tegak lurus

4ii

Dengan cara ini mobil diparkir tegak lurus, berdampingan, menghadap


tegak lurus ke lorong/gang, trotoar, atau dinding.
L
a.

Jumlah petak (S) =

. (2)
250
L
250 cm

500 cm

1200 cm

Gambar 2.2 Pola Parkir Tegak Lurus Untuk Mobil


L
b.

Jumlah petak (S) =

. (3)
70
L
70 cm

70 cm

70 cm

70 cm

70 cm

70 cm

70 cm

200 cm

Gambar 2.3 Pola Parkir Tegak Lurus Untuk Sepeda Motor

5ii

C.

Parkir serong
Salah satu cara parkir yang banyak digunakan dipinggir jalan ataupun di

pelataran maupun gedung parkir adalah parkir serong yang memudahkan


kendaraan masuk ataupun keluar dari ruang parkir.
L
Jumlah petak (S) =

. (4)
354
L
354 cm

354 cm

354 cm

177 cm

530 cm

850 cm

Gambar 2.4 Pola Parkir Serong


2.3.3

Karakteristik Parkir
Karakteristik parkir merupakan sifat suatu parkir yang mendasar dan

nantinya akan dapat memberikan suatu penilaian terhadap permasalahan parkir


yang terjadi (Hobbs F.D, 1975). Berdasarkan karakteristik parkir, akan dapat
diketahui kondisi perparkiran yang terjadi pada daerah studi yang mencakup
permintaan dan pemanfaatan parkir yang meliputi volume parkir, akumulasi
parkir, lama parkir, tingkat penggantian parkir (parking turn over), dan indeks
parkir.
A.

Volume Parkir
Volume parkir adalah jumlah kendaraan yang termasuk dalam beban parkir

(yaitu jumlah kendaraan per periode waktu tertentu, biasanya per hari). Waktu

6ii

yang digunakan untuk parkir dihitung dalam menit atau jam yang menyatakan
lamanya parkir. Perhitungan volume parkir dapat digunakan sebagai petunjuk
apakah ruang parkir yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan parkir kendaraan
atau tidak. Sehingga dengan diketahuinya tingkat volume parkir, maka dalam
perencanaan pembangunan ruang parkir yang baru, dapat direncanakan besarnya
ruang parkir yang diperlukan. Rumus yang dapat digunakan adalah :
Volume = Nin + X . (5)
Keterangan :
Nin

Jumlah kendaraan yang masuk (dengan anggapan setiap


kendaraan yang masuk adalah parkir).

X
B.

Kendaraan yang sudah ada sebelum dilakukan survai

Akumulasi Parkir
Akumulasi parkir adalah jumlah keseluruhan dari kendaraan yang parkir

pada periode tertentu (Hobbs F.D, 1975). Akumulasi ini dapat dijadikan sebagai
ukuran kebutuhan ruang parkir di lokasi penelitian.
C.

Lama Parkir
Lama parkir adalah lamanya suatu kendaraan pada suatu tempat parkir

tertentu. Suatu tempat parkir akan dapat melayani lebih banyak kendaraan jika
digunakan untuk parkir kendaraan dalam waktu yang singkat.
Dari lama parkir tersebut, akan diketahui waktu yang dipakai untuk setiap
pemarkir memarkir kendaraannya pada setiap petak parkir. Untuk mengetahui
rata-rata lamanya parkir setiap kendaraan dapat diketahui dari rumus berikut
(Oppelender,J.C. and P.C. Box. 1976)
(Nx)(X)(I)
D =

.. (6)
Nt

Keterangan :

7ii

Rata-rata lamanya parkir (jam/kendaraan)

Nx

Jumlah kendaraan yang parkir selama interval waktu survai

Jumlah dari interval

Lamanya waktu tiap interval (jam)

Nt

Jumlah total kendaraan pada saat dilakukan pengamatan/survai

Rata-rata lamanya parkir ini akan mempengaruhi banyaknya kendaraan


yang dapat diparkir pada suatu areal parkir (Parking Supply) selama selang waktu
tertentu.
(St)
Ps =

x 0,9 . (7)
D

Keterangan :

D.

Ps

Banyaknya kendaraan yang dapat diparkir (Kendaraan)

Jumlah total stall / petak resmi

Lamanya survai (jam)

Rata-rata lamanya parkir (jam/kendaraan)

0,9

Insufficiency factor (akibat turn over)

Tingkat Pergantian Parkir (Parking Turn Over)


Tingkat pergantian parkir akan menunjukkan tingkat penggunaan ruang

parkir yang diperoleh dengan membagi volume parkir dengan jumlah petak parkir
yang tersedia selama waktu pengamatan. Adapun rumus yang dipakai
(Oppelender,J.C. and P.C. Box. 1976)
NT
TR =

(8)
S x Ts

Keterangan :
TR

Angka pergantian parkir (Kendaraan/petak/jam)

Jumlah total stall / petak resmi


8ii

E.

Ts

Lamanya periode survai (jam)

NT

Jumlah total kendaraan selama waktu survai

Indeks Parkir
Indeks parkir adalah besarnya penggunaan ruang parkir yang dihitung dari

jumlah kendaraan yang parkir dibagi dengan jumlah total ruang parkir. Rumus
yang dapat digunakan untuk menghitung indeks adalah :
Volume parkir
IP =

(9)
Ps

Nilai IP > 1

artinya bahwa kebutuhan parkir melebihi daya tampung / kapasitas


tidak normal.

Nilai IP = 1

artinya bahwa kebutuhan parkir seimbang dengan daya tampung /


kapasitas normal.

Nilai IP 1

artinya bahwa kebutuhan parkir tidak melebihi daya tampung /


kapasitas normal.

Besarnya indeks parkir didapat dari perbandingan antara jumlah total


kendaraan dengan jumlah total ruang parkir / kapasitas parkir (Abubakar, I. dkk.
1998).
2.3.4

Kebutuhan Ruang Parkir


Dalam menentukan luas ruang parkir di suatu tempat yang memiliki

kegiatan tertentu seperti perkantoran, rumah sakit, pasar, dan lain-lain dalam
setiap luas areal yang tersedia berdasarkan hasil studi yang telah dilakukan,
dibutuhkan ruang parkir yang berbeda antara kegiatan yang satu dengan kegiatan
yang lainnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.1. Kriteria Kebutuhan Ruang Parkir Untuk Pasar
PASAR
Luas Area Total

Kebutuhan

Luas Area Total

9ii

Kebutuhan

(100m2)
(100m2)

(SRP)

40

160

300

750

50

185

400

970

75

240

500

1.200

100

300

1000

2.300

200

520

(SRP)

Sumber : Kadir Y, 2008

2.3.5

Satuan Ruang Parkir


Satuan ruang parkir (SRP) merupakan ukuran luas efektif untuk

meletakkan satu buah kendaraan (mobil penumpang, bus/truk, atau sepeda motor).
Tabel 2.2. Dimensi Satuan Ruang Parkir
No

Dimensi SRP, m2

Jenis kendaraan

.
1a

Mobil Penumpang Gol I

2,3 x 5

1b

Mobil Penumpang Gol II

2,5 x 5

1c

Mobil Penumpang Gol III

3,0 s/d 3,6 x 5

Bus/Truk

3,4 x 12,5

Sepeda motor

0,70 x 2,0

Sumber : Abubakar, I. dkk., 1996


2.3.6

Kebijaksanaan Parkir
Apabila permintaan terhadap parkir meningkat dan tidak mungkin dapat

terpenuhi, maka akan mengakibatkan gangguan terhadap kelancaran lalu lintas.


Beberapa kebijakan parkir yang diterapkan diberbagai negara antara lain:
1. Kebijakan tarip parkir yang ditetapkan berdasarkan lokasi dan waktu,
semakin dekat dengan pusat kegiatan/kota tarip lebih tinggi, demikian juga
10ii

semakin

lama

semakin

tinggi.

Kebijakan

ini

diarahkan

untuk

mengendalikan jumlah pemarkir dipusat kota/pusat kegiatan dan


mendorong penggunaan angkutan umum.
2. Kebijakan pembatasan ruang parkir, terutama didaerah pusat kota ataupun
pusat kegiatan. Kebijakan ini biasanya dilakukan pada parkir dipinggir
jalan yang tujuan utamanya untuk melancarkan arus lalu lintas, serta
pembatasan ruang parkir di luar jalan yang dilakukan melalui IMB/Ijin
Mendirikan Bangunan.
3. Kebijakan penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggar ketentuan

dilarang parkir dan dilarang berhenti serta pemarkir di luar tempat yang
ditentukan untuk itu. Bentuk penegakan hukum dapat dilakukan melalui
penilangan ataupun dengan menggembok roda kendaraan yang melanggar
ketentuan.

2.3.7

Larangan Parkir
Pada setiap jalan ataupun setiap tempat yang tidak dapat dipergunakan

sebagai tempat parkir, harus dinyatakan dengan rambu-rambu atau marka atau
tanda-tanda lain kecuali tempat-tempat tertentu.
Tempat-tempat tertentu tersebut adalah sebagai berikut :
a.

Pada daerah dimana kapasitas jalan diperlukan, dimana lebar jalan secara
keseluruhan dibutuhkan untuk mengalirkan lalu lintas

b.

Pada daerah dimana akses jalan masuk kelahan sekitarnya diperlukan,


untuk itu perlu dibatasi sepanjang 6 (enam) meter dan sesudah akses
bangunan.

c.

Di dalam daerah persimpangan dengan jarak sepanjang 25 (dua puluh


lima) meter sebelum dan sesudah persimpangan. Jarak-jarak ini
dikombinasikan dengan pertimbangan terhadap keselamatan (jarak
pandang), pembatasan kapasitas (pengurangan lebar jalan) dan lintasan
membelok dari kendaraan-kendaraan besar.
11ii

d.

Pada jalan yang sempit yang lebarnya kurang dari 6 (enam) meter, dan
mengijinkan parkir hanya pada satu sisi jalan saja

e.

Pada jembatan dan terowongan

f.

Sepanjang 6 (enam) meter sebelum dan sesudah tempat penyeberangan


pejalan kaki, atau penyeberangan sepeda yang telah ditentukan

g.

Dalam jarak 6 (enam) meter dari sumber air (hydrant) pemadam kebakaran

h.

Parkir ganda atau parkir diatas trotoar (Abubakar, I. dkk. 1998)

2.3.8

Pengendalian Parkir
Selain satu kebijaksanaan parkir adalah menerapkan pembatasan kegiatan

parkir. Pembatasan kegiatan parkir dilakukan terhadap parkir dipinggir jalan


ataupun pada parkir diluar jalan yang diterapkan terutama dijalan-jalan utama dan
pusat-pusat kota.
Kebijaksanan ini sangat efektif untuk meningkatkan pelayanan jaringan jalan :
a.

Pembatasan lokasi/ruang parkir kendaraan, terutama dimaksudkan untuk


mengendalikan arus lalu lintas kendaraan pribadi kesuatu daerah tertentu
untuk membebaskan suatu daerah/koridor tertentu dari kendaraan yang
parkir dipinggir jalan karena alasan kelancaran lalu lintas

b.

Pembatasan waktu parkir pada suatu koridor tertentu karena alasan


kelancaran lalu lintas, karena parkir dipinggir jalan dapat mengurangi
kapasitas jalan.

c.

Penetapan tarif parkir optimal sehingga pendapatan asli daerah dapat


dioptimalkan sedang arus lalu lintas tetap dapat bergerak dengan lancar.

d.

Pembatasan waktu parkir biasanya diwujudkan dengan penetapan tarif


menurut lamanya waklu parkir.

e.

Pembatasan-pembatasan pengeluaran ijin dan jenis kendaraan.

f.

Pembatasan waktu terhadap akses parkir (Abubakar, I. dkk., 1998).

12ii

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1

METODE SURVAI
Adapun metode yang digunakan dalam mendapatkan data tentang evaluasi

kapasitas lahan parkir di Pasar Kereneng ini adalah metode survai. Hal-hal yang
disurvai adalah jumlah petak parkir yang ada, tatanan parkir yang menyangkut

13ii

ukuran petak parkir serta sudut parkir, akumulasi parkir, pola atau cara parkir,
volume parkir, rata-rata lamanya parkir dan tingkat pergantian parkir.
3.2

TEMPAT PENELITIAN
Tempat atau lokasi yang diambil dalam penelitian ini adalah Pasar

Kereneng yang berada di Kota Denpasar. Lokasi ini dipilih karena berdasarkan
pengamatan di lapangan, Pasar Kereneng terletak berdampingan dengan simpang
tiga Kereneng yang menghubungkan Kereneng dengan Jalan hayam Wuruk, selain
itu lokasi ini terletak di kawasan sekolah di Jalan Kamboja Denpasar. Di lokasi ini
tingkat tingkat pelayanan parkirnya sudah mencapai titik jenuh sehingga pada saat
hari pasaran sering terjadi kemacetan di sekitar Pasar Kereneng sampai pada
simpang tiga Kereneng tersebut.

3.7

KERANGKA PENELITIAN

Secara garis besar, tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini


adalah sebagai berikut :

PENDAHULUAN

PENENTUAN LOKASI

14ii

PENGUMPULAN DATA

DATA PRIMER :
-

Akumulasi Parkir
Volume Parkir
Rata-rata lamanya parkir
Tingkat Pergantian parkir

DATA SEKUNDER :
-

Jumlah Petak Parkir


Denah parkir Pasar
Kereneng

ANALISIS DATA

Hasil Analisis

KESIMPULAN DAN SARAN

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1

Data Umum
Pasar Kereneng terletak berdampingan dengan simpang tiga Kereneng

yang menghubungkan Kereneng dengan Jalan Hayam Wuruk, selain itu lokasi ini
terletak di kawasan sekolah di Jalan Kamboja Denpasar selatan simpang tiga yang
menghubungkan Pasar Kereneng dengan Jalan Hayam Wuruk dan area sekolah
serta perguruan tinggi yang terbilang cukup padat pada jam-jam tertentu. Pasar
15ii

Kereneng merupakan tempat aktifitas masyarakat yang bergerak di bidang


ekonomi khususnya sebagai pedagang, dimana selama 7 (tujuh) hari Pasar
Kereneng ini melayani pembeli.
Jumlah tenaga kerja atau pegawai pada P.D. Pasar Kereneng adalah
sebanyak 82 orang, yang

berjenis kelamin laki-laki sebanyak 78 Orang dan

berjenis kelamin perempuan sebanyak 4 orang. Sedangkan jumlah pedagang yang


memanfaatkan Pasar Kereneng sebagai tempat berjualan terdiri dari pedagang
tetap sebanyak 168 pedagang, pedagang tidak tetap sebanyak 623 pedagang, jadi
total keseluruhan adalah sebanyak 791 pedagang (Laporan tahun 2012).
Adapun jumlah petak parkir yang didapat sesuai hasil pengukuran yaitu untuk
sepeda motor sebanyak 825 petak parkir dan untuk mobil sebanyak 105 petak
parkir.

4.2

Volume Parkir
Volume parkir adalah jumlah kendaraan yang parkir pada lokasi studi

selama periode waktu tertentu. Dalam hal ini perhitungan pada tiap 1 (satu) jam,
sehingga nantinya dapat dilihat fluktuasi kendaraan yang parkir tiap satu jam di
lokasi penelitian.
Dari hasil survai yang dilakukan maka dapat diketahui jumlah kendaraan
yang masuk ataupun keluar di lokasi penelitian seperti terlihat pada Lampiran.
Selanjutnya dilakukan analisis data hasil survai untuk mendapatkan volume
kendaraan yang parkir di lokasi studi selama 9 (sembilan) jam pengamatan. Dari
16ii

hasil analisis data maka diketahui volume parkir, kendaraan yang parkir di lokasi
studi seperti terlihat pada tabel 4.1 dan tabel 4.2 berikut ini :

Tabel 4.1

N
o

Volume Parkir Sepeda Motor


Volume Motor

Waktu
Hari Jumat

Hari Sabtu

Hari
Minggu

Volume Ratarata Motor


Per hari

04.00 05.00

569

639

742

650

05.00 06.00

986

1245

1143

1124, 7

06.00 07.00

994

1124

921

1013

07.00 08.00

776

754

910

813, 3

08.00 09.00

623

645

786

684, 7

09.00 10.00

598

324

621

514, 3

10.00 11.00

308

268

126

234

11.00 12.00

232

156

109

165, 7

12.00 13.00

126

105

98

109, 7

Total

5212

5260

5456

5309,3

Rata-rata/jam

579,1

584,4

606,2

624,8

Sumber : Analisis Data Survai, 2012


Dari Tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa volume parkir sepeda motor
tertinggi terjadi pada hari Sabtu pukul 05.00 06.00 Wita yaitu sebanyak 1245
kendaraan dengan jumlah petak parkir yang tersedia adalah 825 petak. Juga dapat
dilihat total volume rata-rata sepeda motor yaitu sebanyak 5309,3 kendaraan.
Tabel 4.2
N

Waktu

Volume Parkir Mobil


Volume Mobil

17ii

Volume

1
2
3
4
5
6
7
8
9

04.00 05.00
05.00 06.00
06.00 07.00
07.00 08.00
08.00 09.00
09.00 10.00
10.00 11.00
11.00 12.00
12.00 13.00
Total

Hari Jumat

Hari Sabtu

Hari Minggu

54
124
138
94
52
41
43
22
16
584

65
129
125
107
79
87
56
24
21
693

72
124
121
107
104
94
76
73
38
809

77

89,9

Rata64, 9
rata/jam
Sumber : Analisis Data Survai, 2012

Rata-rata
Mobil Per
hari
63,6

85
99,6
112,6
88,3
79,3
58,3
43
28,3
658
73,1

Dari tabel 4.2 diatas dapat dilihat bahwa volume parkir mobil tertinggi
terjadi pada pukul 07.00 08.00 Wita yaitu sebanyak 138 mobil dengan jumlah
petak parkir yang tersedia adalah 105 petak, Juga dapat dilihat volume rata-rata
untuk mobil yaitu sebanyak 73,1 mobil perhari.

18ii

1400
1200
1000
800
600
Hari Jumat

Hari Sabtu

Hari Minggu

Jumlah Petak Parkir

400
200
0

Grafik 4.1 Volume Parkir Sepeda Motor


Dari Grafik 4.1 diatas dapat dilihat bahwa volume parkir sepeda motor
tertinggi terjadi pada hari Sabtu pukul 05.00 06.00 Wita yaitu sebanyak 1245
kendaraan dengan jumlah petak parkir yang tersedia adalah 825 petak.

19ii

160

140

120

100

80

Hari Jumat

Hari Sabtu

Hari Minggu

Jumlah Denah Parkir

60

40

20

0
1

Grafik 4.2 Volume Parkir Mobil


Dari Grafik 4.2 diatas dapat dilihat bahwa volume parkir mobil tertinggi
terjadi pada pukul 07.00 08.00 Wita yaitu sebanyak 138 mobil dengan jumlah
petak parkir yang tersedia adalah 105 petak.

20ii

4.2.2

Akumulasi Parkir
Akumulasi parkir adalah jumlah keseluruhan dari kendaraan yang parkir

pada periode waktu tertentu. Dalam hal ini diambil interval waktu 1 (satu) jam.
Dari hasil survai dapat diketahui fluktuasi kendaraan yang parkir setiap 1 (satu)
jam sebagai berikut ini.
Tabel 4.3 Akumulasi Parkir Sepeda Motor Hari Jumat
Waktu

Masuk

0
04.00 05.00
569
05.00 06.00
986
06.00 07.00
994
07.00 08.00
776
08.00 09.00
623
09.00 10.00
598
10.00 11.00
308
11.00 12.00
232
12.00 13.00
126
5212
Sumber : Analisis Data Survai, 2012

Keluar

Akumulasi

0
164
356
681
990
903
872
423
487
261
5137

102
507
1137
1450
1236
956
682
567
312
177

21ii

Tabel 4.4 Akumulasi Parkir Sepeda Motor Hari Sabtu


Waktu

Masuk

0
639
04.00 05.00
1245
05.00 06.00
1124
06.00 07.00
754
07.00 08.00
645
08.00 09.00
324
09.00 10.00
268
10.00 11.00
156
11.00 12.00
105
12.00 13.00
5260
Sumber : Analisis Data Survai, 2012

Keluar

Akumulasi

0
344
499
865
1042
887
645
503
421
127
5333

115
410
1156
1415
1127
885
564
329
64
42

Tabel 4.5 Akumulasi Parkir Sepeda Motor Hari Minggu


Waktu

Masuk

0
04.00 05.00
742
05.00 06.00
1143
06.00 07.00
921
07.00 08.00
910
08.00 09.00
786
09.00 10.00
621
10.00 11.00
126
11.00 12.00
109
12.00 13.00
98
5456
Sumber : Analisis Data Survai, 2012

Keluar

Akumulasi

0
129
278
879
998
1028
810
662
212
118
5114

112
613
1478
1520
1432
1190
1001
465
362
342
8403

22ii

Tabel 4.6 Akumulasi Parkir Mobil Hari Jumat


Waktu

Masuk

0
54
04.00 05.00
124
05.00 06.00
138
06.00 07.00
94
07.00 08.00
52
08.00 09.00
41
09.00 10.00
43
10.00 11.00
22
11.00 12.00
16
12.00 13.00
584
Sumber : Analisis Data Survai, 2012

Keluar

Akumulasi

0
18
68
106
105
98
70
54
36
18
573

24
60
116
148
137
91
62
51
37
35
737

Tabel 4.7 Akumulasi Parkir Mobil Hari Sabtu


Waktu

Masuk

0
65
04.00 05.00
129
05.00 06.00
125
06.00 07.00
107
07.00 08.00
79
08.00 09.00
87
09.00 10.00
56
10.00 11.00
24
11.00 12.00
21
12.00 13.00
693
Sumber : Analisis Data Survai, 2012

Keluar

Akumulasi

0
27
78
89
105
124
118
89
54
24
708

28
66
117
153
155
110
79
46
16
13

Tabel 4.8 Akumulasi Parkir Mobil Hari Minggu


23ii

Waktu

04.00 05.00
05.00 06.00
06.00 07.00
07.00 08.00
08.00 09.00
09.00 10.00
10.00 11.00
11.00 12.00
12.00 13.00

Masuk

Keluar

Akumulasi

31

14
57
115
134
128
122
98
80
43
791

89
156
162
135
111
83
61
54
49

72
124
121
107
104
94
76
73
38
809
Sumber : Analisis Data Survai, 2012

24ii

Tabel 4.9 Akumulasi Parkir Tertinggi Untuk Sepeda Motor

Jumat

07.00 - 08.00

1450

Sabtu

06.00 - 07.00

1415

Minggu

06.00 - 07.00

1520

Sumber : Analisis Data Survai, 2012

Tabel 4.10 Akumulasi Parkir Tertinggi Untuk Mobil

Jumat

08.00 - 09.00

148

Sabtu

07.00 - 08.00

155

Minggu
07.00 - 08.00
Sumber : Analisis Data Survai, 2012

162

Dari Tabel akumulasi parkir kendaraan diatas dapat dibuat grafik akumulasi
parkir seperti berikut ini.

1600
1400
1200
1000
800
Akumulasi

600

Jumlah Petak Parkir

400
200
0

25ii

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1

SIMPULAN
Berdasarkan proses penelitian yang meliputi pengumpulan data dan

analisis data serta dari hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan
dalam bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
5.1.1

Karakteristik Parkir
Karakteristik Parkir mencakup Volume Parkir, Akumulasi Parkir, Rata-rata

Lamanya Parkir, Tingkat Pergantian Parkir, dan Indeks Parkir.


1.

Karakteristik Parkir di Pasar Kereneng selama 9 (sembilan) jam


pengamatan adalah sebagai berikut :
a.

Volume rata-rata sepeda motor adalah 5309,3 kendaraan,


sedangkan untuk mobil adalah 658 kendaraan perhari pasaran.

26ii

b.

Akumulasi parkir tertinggi untuk sepeda motor terjadi pada hari


minggu pukul 06.00 07.00 Wita yaitu sebesar 1520 kendaraan,
sedangkan untuk mobil terjadi pada hari minggu pukul 07.00
08.00 Wita yaitu sebesar 162 kendaraan.

c.

Rata-rata lamanya parkir untuk sepeda motor adalah 3,1


jam/kendaraan, sedangkan untuk mobil adalah 2,9 jam/kendaraan,
dapat diklasifikasikan sebagai parkir waktu sedang yaitu lama
parkir lebih dari 1 jam namun kurang dari 4 jam.

d.

Tingkat pergantian parkir untuk sepeda motor adalah 0,71


kendaraan/petak/jam,

sedangkan

untuk

mobil

adalah

0,73

kendaraan/petak/jam
e.

Penyediaan parkir / Parking Supply untuk sepeda motor adalah


2223,63 sepeda motor, sedangkan untuk Penyediaan parkir /
Parking Supply mobil adalah 292,15 mobil

f.

Indeks parkir untuk sepeda motor yaitu sebesar 2,37, sedangkan


untuk mobil yaitu sebesar 2,43.

2.

Akibat volume kendaraan yang memasuki areal parkir melebihi dari petak
parkir yang tersedia dan rata-rata lamanya parkir diklasifikasikan sebagai
parkir waktu sedang, maka banyak kendaraan yang parkir diluar areal
parkir yang tersedia. Dengan ini dapat disimpulkan akumulasi parkir
melebihi dari kapasitas parkir yang sudah ada.

3.

Dilihat dari indeks parkir untuk sepeda motor melebihi dari 1, ini berarti
ruang parkir yang ada sudah tidak dapat menampung kendaraan lagi.
27ii

Sedangkan untuk mobil yang juga melebihi dari 1, ini berarti ruang parkir
sudah dalam tingkat kejenuhan.

5.2

SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti mencoba memberikan beberapa

saran terkait dengan keberadaan parkir di Pasar Kereneng. Adapun saran-saran


tersebut adalah sebagai berikut :
1.

Pihak P.D. Pasar Kereneng hendaknya :


a.

Memanfaatkan kembali lahan parkir lama yang berada di sebelah


barat pasar, untuk menambah luas lahan untuk areal parkir
sehingga parkir untuk seluruh pengguna parkir dapat terpenuhi.

b.

Melarang para pedagang yang memanfaatkan areal parkir sebagai


tempat untuk berjualan sebelum jam pasar malam mulai operasi.

c.

Menambah Personil (juru parkir) untuk mengatur parkir agar lebih


tertib.

d.

Memasang rambu-rambu pada pintu masuk dan pintu keluar areal


parkir Pasar Kereneng.

2.

Perlu dilakukan kebijakan penegakan hukum yang tegas terhadap


pelanggar ketentuan dilarang parkir dan dilarang berhenti serta pemarkir di
luar tempat yang ditentukan untuk itu. Bentuk penegakan hukum dapat
dilakukan melalui penilangan ataupun dengan menggembok roda
kendaraan yang melanggar ketentuan.
28ii

3.

Perlu dilakukan penetapan tarif parkir yang optimal sehingga pendapatan


asli daerah dapat dioptimalkan sedang arus lalu lintas tetap dapat bergerak
dengan lancar.

4.

Pembatasan waktu parkir biasanya diwujudkan dengan penetapan tarif


menurut lamanya waktu parkir.

5.

Perlu diadakan penelitian lebih lanjut dengan menambah jam dan jumlah
hari survai sehingga hasil yang didapat untuk menentukan kebutuhan
parkir kendaraan di Pasar Kereneng lebih akurat.

29ii

DAFTAR PUSTAKA
Abubakar,I. dkk., 1996. Menuju Lalu lintas dan Angkutan Jalan
yang Tertib, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Jakarta.
Abubakar,I. dkk. 1998. Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian
Fasilitas Parkir, Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas Angkutan
Kota Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Jakarta.
Ahyansyah

&

Maharani.

R,

2010,

Sistem

Transportasi.,

http://www.scribd.com.doc, Download 25 Oktober 2010


Hobbs,F.D. 1975. Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas, Gajah Mada
University Press, Yogyakarta,

http://id.wikipedia.org/wiki/Parkir,

Download 16 Januari 2012


Kadir

Y,

2008.

Analisis

Departement

Karakteristik

Store

Gorontalo,

Parkir

Di

Makro

http://ejurnal.ung.ac.id,

Download 25 Maret 2011


OFlaherty, C.A, 1974. Transport Planning and Traffic Enginering,
di

dalam

Managemen

Parkir dalam rangka

meningkatkan

pendapatan retribusi studi kasus perparkiran Kota Denpasar


(2003) oleh Maria Dora, Tugas Akhir Program Studi teknik Sipil
Universitas Udayana, Bali.
Oppelender, J.C. and P.C. Box., 1976. Manual Off Traffic Enginering
Studies

4th

ed,

Institute

Wasington D.C.

30ii

of

transportation

enginering,

P.D. Pasar Kereneng, Laporan Tahunan 2012


Warpani, S., 1985. Rekayasa Lalu Lintas, Penerbit Bhratara Karya
Aksara, Jakarta
http://www.denpasarkota.go.id/instansi/?cid==IjM&s=menu&id=363

31ii

Anda mungkin juga menyukai