Anda di halaman 1dari 3

3.

Bagaimana alur diagnosis dari keputihan dan bagaiman pemeriksaan


penunjang untuk menetapkan etiologi keputihan?
Keputihan adalah semua pengeluaran cairan dari alat genitalia yang bukan
darah. Keputihan bukan penyakit tetapi merupakan gejala. Oleh karena itu
penyebab keputihan harus dicari dengan melakukan anamnesa, pemeriksaan
fisik, dan uji laboratorium.
Anamnesa keputihan

Sejak kapan terjadinya


Bagaimana hubungannya dengan menstruasi
Apakah disertai gatal
Apakah berbau
Apakah disertai gumpalan
Apakah bercampur darah
Apakah disertai dengan panas
Apakah disertai rasa nyeri di bagian bawah
Apakah sedang hamil

Pemeriksaan inspekulo
Pemeriksaan spekulum untuk mencari penyebab keputihan :
a) Dari mana asalnya
Mulut rahim
Bersifat lokal dalam vagina
b) Bagaimana dindingnya
Warnanya
Apakah terdapat bintik merah, seperti digigit
Apakah keputihan bergumpal atau encer
Apakah keputihan melekat pada dinding vagina
c) Bagaimana mulut rahim
Apakah tertutup oleh keputihan
Terdapat luka
Apakah mudah berdarah
Pemeriksaan penunjang
1. Spesimen sekret vagina
a. Vaginosis bakterial : Gardnerella vaginalis, Mobiluncus spp. dsb
b. N. Gonorhoeae
c. Chlamydia trachomatis
d. Candida albicans
e. Trikomonas
Semua spesimen harus diambil selama pemeriksaan panggul
menggunakan spekulum. Untuk pemeriksaan ragi vaginosis bakterial, sampel
duh vagina dapat diambil dengan lidi kapas dari forniks posteror vagina.
Sampel untuk
biakan gonokokus dan chlamydia harus diambil dari
endoserviks. Setelah memasukkan spekulum, lendir serviks harus dihapus

dengan bola kapas. Lidi kapas untuk mengambil sampel kemudian harus
dimasukkan ke dalam kanalis servikalis dan diputar selama beberapa detik
sebelum ditarik lepas.
Pemeriksaan langsung duh vagina meupakan emtode pilihan untuk
diagnosis etologis vaginitis. Sediaan basah dibuat dengan mecnapur sampel
vagina dengan larutan saline pada kaca objek, setelah itu dengan kaca tutup.
Preparat yang encer lebih disukai untuk memastikan sel-sel terpisah, yang tidak
encer mungkin tidak bergerombol. Sediaan diperiksa pada pembesaran 400x
untuk mencari T. vaginalis dengan gerakan yang khas, ragi yang bertunas, dan
clue cell pada VB. C. albicans mungkin membentuk pseudohifa. Clue cell
ditemukan pada sebagian besar wanita dengan vaginosis bakterialis.
Pembuatan sediaan apusan gram adalah metode pilihan untuk diagnosis
vaginosis bakteriolis. Apusan dibuat dengan menggulingkan lidi kapas secaa
perlahan dan bukan menghapuskannya pada kaca objek. Apusan vagina normal
terutama mengandung laktobasilus (batang Gram-positif besar) dan <5 leukosit
per lapang pandang. Pada sediaan apus khas yang didapat dari wanita pengidap
VB clue cell tertutup kuman-kuman batang gram-negatif kecil disertai flora
campuran yang teridir atas sejumlah besar kuman batang Gram-negatif kecil dan
kuman batang dan kokobasilus dengan gram yang bervariasi, dan sering batang
bengkok gram negatif, tanpa batang Gram-positif besar. Hanya sedikit leukosit
yang ditemukan per lapang pandang. Sejumlah besar leukosit (>10 sel per
lapang pandang) pada sediaan apusan gram mengarahkan pada trikomonas atau
servisitis

Sumber
Dr. bagus ida, 1998.Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
untuk Pendidikan Bidan, Penerbit EGC
Vandepitte J dkk. 2003. Prosedur Laboratorium Dasar untuk Bateriologis Klinis.
Penerbit EGC

Anda mungkin juga menyukai