Anda di halaman 1dari 39

DARI SUMBER AIR PANAS DESA

SUNGAI PINANG
KABUPATEN KUANTAN SINGINGI
RIAU

SEMINAR HASIL
OLEH :
LILIK SEPTIANA
1001046
Pembimbing I: Emma Susanti, M.Farm.,Apt
Pembimbing II: Yuli Haryani, M.Sc.,Apt

Pendahulu
an
Enzim
termosta
bil

Sumber
Air Panas

Enzim termostabil merupakan


enzim
yang
dihasilkan
oleh
mikroorganisme termofilik. Enzim
ini tidak mengalami denaturasi
akibat naiknya suhu lingkungan dan
menunjukkan
aktivitas
optimum
pada suhu 60-120 C
(Wirawan,
2008).
Sumber air panas adalah mata air
yang dihasilkan akibat keluarnya air
dari kerak bumi setelah mengalami
pemanasan geotermal. Air yang
keluar
suhunya
di
atas
37C..Beberapa kondisi lingkungan
yang berbeda dalam setiap lokasi
memungkinkan
adanya
heterogenitas
bakteri
termofilik

Pendahulu
an
Pemanfaat
an Enzim
Termostab
il

Keuntung
an Enzim
Termosta
bil

untuk meneliti
beberapa hal
seperti: evolusi enzim, mekanisme
molekuler, protein termostabil dan
batas suhu maksimum sedangkan
dalam
bidang
industri
umunya
digunakan dalam industri farmasi,
tekstil, kertas, makanan dan industri
bioetanol.
Laju reaksi lebih cepat
Mengurangi resiko kontaminan
Kelarutan substrat lebih tinggi
Menurunkan
viskositas
media
tumbuh
Tahan terhadap senyawa pelarut
dan denaturan
Stabil
selama
penyimpanan
sehingga mengurangi biaya produksi

Enzim selulase dapat dihasilkan dari


aktivitas mikroorganisme yaitu bakteri
selulolitik. Bakteri selulolitik adalah
bakteri yang mampu menghidrolisis
kompleks
selulosa
menjadi
oligosakarida yang lebih kecil dan
akhirnya menjadi glukosa. Bakteri
selulolitik
mensintesis
seperangkat
enzim yang mampu menghidrolisis
selulosa,
enzim
tersebut
adalah
kompleks selulase. Selulase dihasilkan
sebagai
respon
terhadap
adanya
selulosa pada lingkungannya. Enzim ini
disintesis oleh mikroba selama tumbuh

Penelitian
sebelumnya
(

TUJUAN

Waktu

Pelaksanaan
Penelitian

ALAT DAN BAHAN


Alat :
Termos
Termometer
PH universal
Cawan Petri
Tabung Reaksi
Erlenmeyer
Beker gelas
Jarum Ose
Kapas
Benang
Autoklaf
Laminar Air Flow (LAF)
Magnetik stirrer Gelas ukur
Corong

Mikroskop
Inkubator
Hot plate
Kertas Saring
Kertas Koran
Kain Kasa
Batang pengaduk
Pipet tetes
Pipet volum
Pipet mikro
Pinset
Kaca objek
Cover glass
Lampu bunsen
Jangka sorong

Lanjutan
.
Bahan:
Sampel (sumber air

Alkohol 96 %

panas)

Phenol Red Broth

Aquades

Media Triple sugar iron

Yeast ekstrak

agar (TSIA)

Nutrien Agar

Media sulfide indol

Nutrient Borth

motility (SIM)

Kristal Violet

larutan 3 % H2O2

Safranin

Lugol

Iod

Prosedur
Penelitian

Sterilisasi alat
Pembuatan media dan Sterilisasi
Media
Pengambilan sampel
Penapisan bakteri selulolitik
termofilik
Seleksi isolat bakteri selulolitik
termofilik
Identifikasi dan karakterisasi

Sumber Air
Panas
S
K
E
M
A
K
E
R
J
A

Sampel 1

Sampel 2

Sampel 3

Sampel 4

Sampel disimpan dalam


termos
Penapisan Bakteri
Termofilik
Seleksi Isolat Bakteri Termofilik
Selulolitik
Karakterisasi
Isolat
Karakteristik
Makroskopis

Bentuk
Koloni
dari
permukaan
Tepi koloni dilihat dari
atas
Warna koloni
elevasi

Karakteristik
Mikroskopis
Bakteri
gram +/Bentuk sel
Penataan
sel

Karakteristik
Uji TSIA
Fisiologi
atau - Uji
dan H2S
VP
Biokimia
Uji Motilitas
OF
Uji Urea
Uji Nitrat
Uji Sitrat
Uji Indol
Uji karhd

- Uji

Sumber Air Panas

I
IV

II
III

HASIL

1.Kondisi Fisika dan Kimia serta Jumlah


Isolat Bakteri Termofilik
Panas Sungai Pinang
Titik
Suhu
Pengambila Inkubasi
n Sampel

dari Sumber Air

Jumlah
Isolat

Suhu
Air

Suhu
lingkunga
n

pH
Air

Titik I

50C

50C

31C

Titik II

50C

51C

31C

Titik III

50C

50C

31C

Titik IV

50C

10

50C

31C

Lanjutan

2. Hasil penapisan bakteri selulolitik


termofilik dari sumber air panas pada
suhu 50C diperoleh 24 isolat dan 15
isolat diantaranya merupakan bakteri
selulolitik termofilik yang ditandai
dengan terbentuknya zona bening
disekitar koloni.
3. Diperoleh 15 isolat bakteri selulolitik
termofilik dengan indeks seluloliltik (IS)
tertinggi pada isolat SPT (III)7 dengan
nilai IS 4,80 mm dan indeks selulolitik
terendah pada isolat SPT (III)2 dengan
IS 1,5 mm.

Lanjutan
.

4. Hasil karakterisasi mikroskopis dan


makroskopis
dari
24 isolat bakteri
merupakan Gram positif dan berbentuk
batang
sedangkan
secara
makroskopis
didapatkan hasil sbb:
Warna koloni: putih dan krem
Bentuk koloni: sirkuler dan tidak beraturan
Tepian koloni: mulus dan bergelombang
Elevasi koloni: naik, datar, dan cembung
5. Hasil identifikasi dengan uji biokimia dari
24 isolat diperoleh 2 bakteri yaitu:
Bacillus sp1
Bacillus sp

Sumber Air Panas


dimasukkan ke dalam
Termos

Sampel Air Panas dalam


Medium Nutrient Broth
perbandingan (1:9)

Isolat Bakteri yang


Tumbuh Pada Medium
Selektif

Peremajaan Bakteri Pada Medium


NA

Uji Kualitatif Pada Medium Selektif


dengan pewarna Congo Red

Uji TSIA dah H2S

Uji Motilitas

Uji Urea

Uji Sitrat

Uji Laktosa

Uji Glukosa

Uji Sukrosa

Uji Manitol

Uji Metil Red

Uji Voges
Proskauer

Uji Oksidasi

Uji
Fermentasi

Uji Nitrat

Uji Indol

Uji
Gelatinase

Uji
Katalase

SPT
(I)

SPT
(II)

Pewarnaan
Gram

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Diperoleh 15 isolat bakteri selulolitik termofilik dengan
indeks seluloliltik (IS) tertinggi pada isolat SPT (III)7 dengan
nilai IS 4,80 mm. Dari identifikasi yang telah dilakukan
diperoleh 2 bakteri yaitu Bacillus sp1 dan Bacillus sp2 dengan
karakteristik sbb: aerob, termasuk Gram positif, sel berbentuk
batang, positif pada uji motilitas, gelatinase dan katalase.
Saran
Melalui penelitian ini penulis menyarankan agar dilakukan
uji aktivitas enzim secara kuantitatif dan karakterisasi meliputi
(pH, suhu, sumber karbon, dan sumber nitrogen) yang
menunjang pertumbuhan optimum bakteri selulolitik termofilik.

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai