Anda di halaman 1dari 4

Bonang Waspadadi Ligar (92214019)

46 MMSI-2
TUGAS REVIEW JURNAL

INFORMATION SYSTEMS STRATEGIC PLANNING FOR A


NAVAL HOSPITAL
Hery Harjono Muljo and Bens Pardamean
1. Pendahuluan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan Perencanaan Strategis
Sitem Informasi (PSSI) dengan menganalisis sisi internal dan eksternal bisnis rumah sakit
dan infrastruktur TI-nya, serta mendefinisikan strategi TI / SI manajemen. Manfaat yang
dapat diraih rumah sakit dengan mengembangkan PSSI adalah memiliki sebuah strategi
TI / SI yang unggul secara kompetitif dibandingkan para pesaing, mendukung
manajemen rumah sakit selama pelaksanaan strategi TI / SI, dan menciptakan yang
layanan baru yang akan memperkuat rumah sakit secara keseluruhan.
2. Metodologi
Pengembangan PSSI mengacu pada model pengembangan strategi SI / TI oleh
Ward dan Peppard (2002) yang terdiri dari lima tahap. Dalam lima tahap tersebut
dilakukan berbagai analisis baik dari segi lingkungan bisnis maupun dari segi
infrastruktur TI / SI. Alat analisisnya yaitu, PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, dan
Teknologi), Porter Five Forces, dan Boston Consulting Group (BCG) untuk menganlisis
lingkungan bisnis eksternal serta Value Chain dan analisis SWOT untuk analisis
lingkungan bisnis internal.
Setelah analisis dilakukan, maka hasilnya digunakan untuk mengidentifikasi
strategi bisnis SI, strategi manajemen SI / TI, dan strategi TI. Tahap terakhir adalah
perencanaan implementasi strategi TI / SI yang akan menjadi cetak biru untuk rumah
sakit.
Pendekatan analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk menggambarkan
kondisi/lingkungan yang sebenarnya dari rumah sakit, mengidentifikasi masalah,
pengumpulan data, analisis data dan situasi. Survei, observasi, dan wawancara sebagai
sumber utama untuk analisis data. Rumah sakit angkatan laut di Jakarta Pusat dan dua
rumah sakit lainnya yang terpilih sebagai sumber data primer. Sumber sekunder juga
dikumpulkan, seperti data populasi, tingkat inflasi, pendapatan domestik bruto, dan
pengeluaran domestik bruto dari situs Badan Pusat Statistik (BPS).
3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Analisis Eksternal Lingkungan TI /SI
Kemajuan yang terjadi dalam Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS),
seperti Sistem Informasi Radiologi (SIR) dan Sistem Informasi Laboratorium
(SIL) berdampak secara signifikan terhadap operasional rumah sakit. SIL
menciptakan sebuah hubungan dinamis antara analis laboratorium, teknolog
medis, dan penyedia layanan klinis. SIL, jika prosesnya diotomatisasi, memiliki
potensi untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas kerja, mengurangi kesalahan

manusia, dan pelacakan sampel laboratorium (tugas yang sering terhambat oleh
kesalahan manusia). Selain itu, perkembangan telemedicine dan SMS gateway
juga dapat meningkatkan persaingan dalam industri kesehatan. Tabel 1 di bawah
ini adalah daftar perbandingan antara rumah sakit angkatan laut dan pesaingnya
dalam hal aplikasi layanan mereka serta layanan direkomendasikan untuk
dikembangkan dalam rangka meningkatkan kualitas pengobatan.

Tabel 1. Perbandingan Aplikasi Jasa

Untuk layanan yang tersedia saat ini, rumah sakit angkatan laut tidak
memiliki dua aspek, Sistem Informasi Radiologi (SIR) dan Sistem Informasi
Laboratorium (SIL). Di sisi lain, kedua rumah sakit angkatan laut dan pesaingnya
tidak memiliki versi HIS yang mengintegrasikan telemedicine, SMS gateway, dan
wisata medis.
4.1 Analisis Internal Lingkungan TI /SI
Pengembangan SIRS dibangun sejalan dengan strategi bisnis RS untuk
meningkatkan layanan dan pengolahan data. Dimulai dengan pengembangan
aplikasi rumah sakit yang terpadu, kemudian diikuti oleh modul online. Modul
tersebut terdiri dari berbagai informasi yang terkait dengan segala kegiatan RS.
Diantaranya, modul indeks utama pasien (berisi informasi rinci pasien), modul
kunjungan (membantu pasien dalam membuat jadwal kunjungan dengan rumah
sakit), modul manajemen antrian (menghubungkan data antara resepsionis dan
penjadwal), modul Pendaftaran (mencatat pendaftaran pasien secara manual,
online, atau melalui SMS), modul rawat jalan (mengelola transaksi rawat jalan),
modul rawat inap (mengelola transaksi rawat inap), modul rekam medis (Catatan
dan sejarah medis pasien), modul Farmasi (mencatat dan mengelola resep), modul
billing (melacak semua tagihan dan pembayaran dari pasien dan / atau badan
pihak ketiga yang terafiliasi dengan mereka), dll.
Sistem Informasi Radiologi (SIR) dikembangkan untuk memenuhi
kebutuhan radiologi yang membutuhkan konsistensi dalam database yang
mengelola modalitas, material, peralatan medis, serta pengiriman data. SIR adalah
gudang untuk laporan dan data pasien, serta catatan elektronik untuk data pasien
yang dapat membantu memfasilitasi kunjungan, melacak informasi pasien, dan
memberikan laporan secara online mengenai hasil diagnosa.

SIL membantu menjaring lebih banyak orang dengan meningkatkan


kapasitas dari pusat promosi kesehatan, dan membawa lebih banyak pendapatan
padanya. SIL, dikombinasikan dengan sistem informasi klinis seperti entri
pesanan dokter yang terkomputerisasi dan rekam medis elektronik, dapat
mendukung peningkatan pelayanan kesehatan.
Telemedicine adalah aplikasi medis di mana informasi ditransfer melalui
audio interaktif dan media visual. Telemedicine bertujuan untuk memberikan
konsultasi medis dan pemeriksaan ke daerah terpencil, sehingga mengurangi
kebutuhan pasien untuk melakukan perjalanan. Telemedicine berpotensi
mengatasi hambatan geografis, meningkatkan akses ke pasien, memfasilitasi
kolaborasi antara penyedia layanan kesehatan dalam perawatan pasien,
menyebabkan penurunan angka kematian pasien. Teknologi ini juga berguna
untuk menetapkan target primer dan perawatan khusus dalam sistem perawatan
kesehatan masyarakat, memfasilitasi komunikasi elektronik dalam sistem rujukan
perawatan khusus, membantu rumah sakit untuk memberi fokus utama kepada
perawatan di daerah terpencil, dan meningkatkan kerjasama antara spesialis dan
seluruh staf medis.
Tingginya biaya kesehatan dapat ditekan dengan pengembangan wisata
medis. Pengembangan website rumah sakit merupakan salah satu strategi TI / SI
yang dapat diterapkan untuk mendukung wisata medis untuk merekrut pasien di
seluruh dunia serta memberikan calon pasien dengan informasi rumah sakit,
seperti tingkat layanan dan fasilitas yang tersedia.
Pengembangan selanjutnya adalah sistem informasi kolaboratif yang
bertujuan untuk menyimpan semua data dari pihak eksternal. Modul ini
memerlukan kerjasama dari pemasok obat, pesaing, rumah sakit rujukan, dan
sekolah kedokteran.
Perkembangan terakhir adalah SI pelayanan pasien yang terdiri dari
kunjungan ke kantor, perawatan di rumah, hospice comfort care, dan taksi.
Kunjungan di kantor adalah sesi pasien dengan dokter di kantor dokter tetapi tidak
harus di rumah sakit. Modul kunjungan diperlukan untuk mendukung upaya ini.
Ini adalah strategi yang dikembangkan sebagai tindak lanjut untuk pengobatan
pasca perawatan pasien rawat jalan. Layanan perawatan di rumah disediakan oleh
RS untuk pasien yang merasa tidak nyaman dirawat di RS. Layanan ini dapat
menyebabkan peningkatan kualitas, pengurangan kesalahan, dan peningkatan
kepuasan pasien. Sebuah modul yang dibutuhkan untuk usaha ini adalah modul
pendaftaran yang dapat diintegrasikan dengan modul pendaftaran dari HIS.
Hospice comfort care adalah layanan untuk pasien yang tidak bisa lagi diberikan
perawatan dan hanya diberikan perawatan yang nyaman hingga akhir hidupnya.
Layanan ini juga dapat terintegrasi dengan HIS terutama dengan modul
pendaftaran, penagihan, dan pembayaran.
4. Kesimpulan
Pengembangan strategi sistem informasi memberikan beberapa nilai tambah
dengan memberikan keunggulan kompetitif bagi rumah sakit angkatan laut. Selain itu,
hal tersebut juga mendesain ulang portofolio aplikasi rumah sakit. Hasil strategi baru ini

menawarkan produk dan layanan baru seperti telemedicine, SMS gateway, wisata medis,
dan perawatan di rumah.

Anda mungkin juga menyukai