PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Melihat kondisi lingkungan kita sekarang ini baik air, udara, dan
tanah semuanya sudah tercemar. Pencemaran itu dilakukan oleh
masyarakat kita sendiri yang tidak sadar akan pentingnya ketiga
ekosistem alam tersebut bagi kelangsungan hidup semua makhluk di
muka bumi ini.
Di kota-kota asap kendaraan dan pabrik-pabrik mencemari udara,
sampah-sampah yang menumpuk utamanya sampah plastik mencemari
tanah, dan air. Demikian juga halnya di desa-desa, pemakaian pestisida
dan bahan kimia lainnya untuk pertanian dan perkebunan juga ikut
mencemari lingkungan.
Pencemaran lingkungan ini sudah menjadi perbincangan publik,
bahkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menempuh berbagai
macam cara yang tentunya bekerjasama dengan pemerintah setempat
untuk menangani masalah pencemaran lingkungan ini.
Sesuai dengan inti pembahasan pada makalah ini yaitu
Pencemaran tanah, tentunya akan sangat berakibat pada menurunnya
hasil produksi pertanian dan perkebunan, yang mana kedua hal tersebut
menjadi andalan Indonesia sebagai negara Agraria.
Untuk itu pemerintah hendaknya mengambil langkah tegas dalam
penanganannya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses terjadinya pencemaran tanah
2. Apa yang menjadi penyebab terjadinya pencemaran tanah.
BAB II
1
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke
dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan
manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang
atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undangundang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut
polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya
dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya,
karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan,
tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan efek merusak.
Suatu zat dapat disebut polutan apabila:
1. Jumlahnya melebihi jumlah normal
2. berada pada waktu yang tidak tepat
3. berada pada tempat yang tidaktepat
Sifat polutan adalah:
1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat
lingkungan tidak merusak lagi
2. Merusak dalam jangka waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila
konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb
dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.
B. Macam-macam Pencemaran
Macam-macam pencemaran dapat dibedakan berdasarkan pada
tempat terjadinya, macam bahan pencemarnya, dan tingkat pencemaran.
2
pihak dan dibutuhkan biaya yang mahal. Bila terlambat penanggulangannya, kerugian manusia semakin banyak. Secara ekologis, dapat
mengganggu ekosistem laut.
Bila terjadi pencemaran di air, maka terjadi akumulasi zat
pencemar pada tubuh organisme air. Akumulasi pencemar ini semakin
meningkat pada organisme pemangsa yang lebih besar.
3. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemaran
berikut ini :
a. sampah-sampah pla.stik yang sukar hancur, botol, karet sintesis,
pecahan kaca, dan kaleng
b. detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit
diuraikan)
c. zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.
b. Menurut macam bahan pencemar
Macam bahan pencemar adalah sebagai berikut :
1. Kimiawi; berupa zat radio aktif, logam (Hg, Pb, As, Cd, Cr dan Hi),
pupuk anorganik, pestisida, detergen dan minyak.
2. Biologi; berupa mikroorganisme, misalnya Escherichia
coli,
lingkungan
itu
sudah
terkena
pencemaran
atau
belum.
kimia dari tanah dapat dibedakan menjadi polusi kimia dari unsur hara
(pupuk) dan polusi kimia dari pestisida/herbisida.
Polusi sedimen : adalah pengendapan bahan tanah yang
tererosi ke tempat lain. Pengendapan ini dapat menyebabkan:
-
daerah hulu.
Tanah-tanah yang subur kadang-kadang menjadi rusak karena
tertimbun oleh tanah-tanah kurus atau batu-batuan, pasir, kerikil dari
tempat lain.
Apabila digunakan untuk air minum, air yang kotor itu perlu lebih
yang
mempengaruhi
Apabila
keseimbangan
sungai
tersebut.
diangkut
terjadi
Disamping itu fraksi tanah yang halus (debu) lebih mudah tererosi
oleh karena itu unsur hara dari pupuk terutama P sebagian besar
diserap butir-butir tanah tersebut maka banyak unsur P yang hilang
karena erosi. Disamping itu sebagian besar P dalam tanah sukar larut
sehingga P diangkut ke tempat lain bersama bagian-bagian padat dari
tanah. Unsur-unsur hara yang mudah larut seperti Nitrogen (Nitrat),
umumnya diangkut ke tempat lain bersama dengan aliran permukaan (run
off) atau air infiltrasi (peresapan).
Polusi unsur hara N dan P pada air irigasi memberi akibat baik
karena dapat menyuburkan tanaman. Polusi N pada air minum dapat
membahayakan
menyebabkan
kesehatan.
penyakit
Misalnya
pada
bayi
terlalu
yang
banyak
dikenal
Nitrat
dengan
akan
nama
Metahemoglobinemia.
Polusi unsur hara di danau dapat mengganggu keseimbangan
biologis. Danau yang tadinya miskin unsur hara (oligotropik) diperkaya
dengan unsur P dan unsur hara lain sehingga kesuburannya meningkat
menjadi sedang (mesotropik), dan seterusnya menjadi subur (eutropik).
Proses ini disebut proses eutrofikasi.
Sebagai
akibat
proses
eutrofikasi
ini
maka
terjadilah
hal
yang
perlu
diketahui
yaitu
terjadinya
proses
telah
melakukan
berbagai
penanganan
dalam
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa
pencemaran
lingkungan
utamanya
di
Indonesia
sudah
amat
berpenduduk
besar
ini
dan
sebagian
besar
penduduknya
demi
kesejahteraan
kita
bersama.
Dan
kepada
12
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.co.id/pencemaran_tanah/. Diakses Tanggal 5 Agustus
2008
http://www.yahoo.com/pencemaran_tanah. Diakses Tanggal 5 Agustus 2008
http://www2.kompas.com/kompas-cetak/31/opini/polusi_tanah/0754.htm.
Diakses Tanggal 4 Agustus 2008
13
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................
A. Latar Belakang.......................................................................
B. Rumusan Masalah ................................................................
1
2
PEMBAHASAN ..........................................................................
BAB II
A.
B.
C.
D.
E.
Pengertian ............................................................................
Macam-macam Pencemaran ...............................................
Parameter Pencemaran .......................................................
Dampak Kerusakan Tanah terhadap Kehidupan .................
Langkah-langkah Penanganan ............................................
2
3
6
7
11
PENUTUP ..................................................................................
12
A. Kesimpulan ...........................................................................
B. Saran ....................................................................................
12
12
13
BAB III
ii
14