Anda di halaman 1dari 4

aaaaaalkjlhikugkjbasdasdasdalalalalalalalksjeuehsmxkjnyfumnvyd

vcmhgcnvj
efektif untuk menanggulangi nyeri kolik hebat (kandung kemih dan kandung
empedu).
Mekanisme kerjanya adalah dengan menghambat sintesis prostaglandin,
mediator yang berperan penting dalam proses terjadinya inflamasi, nyeri dan demam.
Kalium diklofenak akan diabsorbsi dengan cepat dan lengkap dan jumlah yang
diabsorbsi tidak berkurang jika diberikan bersama dengan makanan. Kadar puncak
obat dicapai dalam -1 jam. Ikatan protein 99,7%, waktu paruh 1-2 jam. Pemberian
dosis berulang tiidak menyebabkan akumulasi . eliminasi terutama melalui urin.
Setelah

masing-masing

kelompok

diberikan

dosisnya

masing-masing

selanjutnya tikus dibiarkan selama kurang lebih 25 menit, kemudian setalah 25 menit
disuntikan larutan karagenan pada telapak kaki kanan tikus. Dalam praktikum ini
yang digunakan untuk mengiduksi inflamasi adalah karagenan karena ada beberapa
keuntungan yang didapat antara lain tidak menimbulkan kerusakan jaringan, tidak
menimbulkan bekas, memberikan respon yang lebih peka terhadap obat antiinflamasi.
Karagenan sebagai senyawa iritan menginduksi terjadinya cedera sel melalui
pelepaskan mediator yang mengawali proses inflamasi. Pada saat terjadi pelepasan
mediator inflamasi terjadi udem maksimal dan bertahan beberapa jam. Udem yang
disebabkan induksi karagenan bertahan selama 6 jam dan berangsur-angsur berkurang
dalam waktu 24 jam. Mekanisme radang diawali dari terjadi kerusakan membrane sel
akibat rangsangan mekanis, kimia dan fisika kemudian menuju fosfolipida (membrane
sel) terdapat enzim fosfolipase yang akan mengeluarkan asam arakidonat. Dengan
adanya enzim siklooksigensae maka asam arakidonat akan dirubah menjadi
prostaglandin. Siklooksigenase mensintesa siklik endoperoksida yang akan dibagi
menjadi dua produk COX 1 dan COX 2. COX 1 berisi tromboksan ,protasiklik (yang
dapat menghambat produksi asam lambung yang berfungsi untuk melindugi mukosa
lambung). COX 2 (asam meloksikam) berisi prostaglandin (penyebab peradangan).
Sedangkan lipooksigenase akan mengubah asam hidroperoksida yang merupakan
precursor leukotrien LTA (senyawa yang dijumpai pada keadaan antifilaksis)
kemudian memproduksi LBT 4 (penyebab peradangan) dan LTC4,LTD4 dan LTE4.

Selanjutnya pada selang waktu 1 jam, volume kaki setiap kelompok tikus uji
yang disuntikan karagenan diukur pada alat pletismometer. Dari hasil pengamatan
diketahui bahwa setelah 1 jam pemberian karagenan, semua kelompok uji
memberikan kecenderungan kenaikan volume kaki tikus. Dengan demikian, dosis
karagenan yang diberikan telah menginduksi terjadinya radang. Lalu terjadi
penurunan volume kaki tikus pada jam ke 2 setelah pemberian karagenan. Ini
menunjukkan bahwa efek karagenan sudah mulai berkurang.
Kemudian dilakukan perhitungan persentase peradangan (kenaikan volume
kaki), dimana dilakukan dengan membandingkannya terhadap volume dasar sebelum
menyuntikkan karagenan dengan rumus:
radang obat=

Vt Vo
100
Vo

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa untuk tikus kontrol positif mengalami
peradangan dengan rata-rata sebesar 35,116% pada jam ke-1, lalu pada jam ke-2
mengalami penurunan peradangan menjadi 21,172%, namun pada jam ke-3
mengalami peningkatan peradangan kembali menjadi 65,258%. Pada perlakuan
kelompok mencit dosis uji 1,2 dan 3 pun mengalami penurunan %radang hal ini
menunjukan bahwa akar alang-alang memiliki khasiat sebagai antiinflamasi.
Selanjutnya untuk setiap kelompok dihitung persentase rata-rata dan bandingkan
persentase yang diperoleh kelompok yang diberi obat terhadap kelompok kontrol pada
jam yang sama dan perhitungan persentase inhibisi peradangan dilakukan dengan
rumus:
efektif untuk menanggulangi nyeri kolik hebat (kandung kemih dan kandung
empedu).
Mekanisme kerjanya adalah dengan menghambat sintesis prostaglandin,
mediator yang berperan penting dalam proses terjadinya inflamasi, nyeri dan demam.
Kalium diklofenak akan diabsorbsi dengan cepat dan lengkap dan jumlah yang
diabsorbsi tidak berkurang jika diberikan bersama dengan makanan. Kadar puncak
obat dicapai dalam -1 jam. Ikatan protein 99,7%, waktu paruh 1-2 jam. Pemberian
dosis berulang tiidak menyebabkan akumulasi . eliminasi terutama melalui urin.

Setelah

masing-masing

kelompok

diberikan

dosisnya

masing-masing

selanjutnya tikus dibiarkan selama kurang lebih 25 menit, kemudian setalah 25 menit
disuntikan larutan karagenan pada telapak kaki kanan tikus. Dalam praktikum ini
yang digunakan untuk mengiduksi inflamasi adalah karagenan karena ada beberapa
keuntungan yang didapat antara lain tidak menimbulkan kerusakan jaringan, tidak
menimbulkan bekas, memberikan respon yang lebih peka terhadap obat antiinflamasi.
Karagenan sebagai senyawa iritan menginduksi terjadinya cedera sel melalui
pelepaskan mediator yang mengawali proses inflamasi. Pada saat terjadi pelepasan
mediator inflamasi terjadi udem maksimal dan bertahan beberapa jam. Udem yang
disebabkan induksi karagenan bertahan selama 6 jam dan berangsur-angsur berkurang
dalam waktu 24 jam. Mekanisme radang diawali dari terjadi kerusakan membrane sel
akibat rangsangan mekanis, kimia dan fisika kemudian menuju fosfolipida (membrane
sel) terdapat enzim fosfolipase yang akan mengeluarkan asam arakidonat. Dengan
adanya enzim siklooksigensae maka asam arakidonat akan dirubah menjadi
prostaglandin. Siklooksigenase mensintesa siklik endoperoksida yang akan dibagi
menjadi dua produk COX 1 dan COX 2. COX 1 berisi tromboksan ,protasiklik (yang
dapat menghambat produksi asam lambung yang berfungsi untuk melindugi mukosa
lambung). COX 2 (asam meloksikam) berisi prostaglandin (penyebab peradangan).
Sedangkan lipooksigenase akan mengubah asam hidroperoksida yang merupakan
precursor leukotrien LTA (senyawa yang dijumpai pada keadaan antifilaksis)
kemudian memproduksi LBT 4 (penyebab peradangan) dan LTC4,LTD4 dan LTE4.
Selanjutnya pada selang waktu 1 jam, volume kaki setiap kelompok tikus uji
yang disuntikan karagenan diukur pada alat pletismometer. Dari hasil pengamatan
diketahui bahwa setelah 1 jam pemberian karagenan, semua kelompok uji
memberikan kecenderungan kenaikan volume kaki tikus. Dengan demikian, dosis
karagenan yang diberikan telah menginduksi terjadinya radang. Lalu terjadi
penurunan volume kaki tikus pada jam ke 2 setelah pemberian karagenan. Ini
menunjukkan bahwa efek karagenan sudah mulai berkurang.
Kemudian dilakukan perhitungan persentase peradangan (kenaikan volume
kaki), dimana dilakukan dengan membandingkannya terhadap volume dasar sebelum
menyuntikkan karagenan dengan rumus:

radang obat=

Vt Vo
100
Vo

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa untuk tikus kontrol positif mengalami
peradangan dengan rata-rata sebesar 35,116% pada jam ke-1, lalu pada jam ke-2
mengalami penurunan peradangan menjadi 21,172%, namun pada jam ke-3
mengalami peningkatan peradangan kembali menjadi 65,258%. Pada perlakuan
kelompok mencit dosis uji 1,2 dan 3 pun mengalami penurunan %radang hal ini
menunjukan bahwa akar alang-alang memiliki khasiat sebagai antiinflamasi.
Selanjutnya untuk setiap kelompok dihitung persentase rata-rata dan bandingkan
persentase yang diperoleh kelompok yang diberi obat terhadap kelompok kontrol pada
jam yang sama dan perhitungan persentase inhibisi peradangan dilakukan dengan
rumus:

Anda mungkin juga menyukai