Anda di halaman 1dari 7

ABSTRAK

Kompetisi Global membuat persaingan antar usaha menjadi semakin


ketat. Terbatasnya sumber daya dan ketidak pastian demand membuat harga
barang semakin meningkat. Salah satu cara untuk menjaga perusahaan agar
tetap dapat bersaing adalah dengan menerapkan strategi SCM yang baik. Si
Indonesia persaingan ini salah satunya mempengaruhi pasar minimarket atau
retail. Lawson sebagai salah satu toko retail di Indonesia tentu memerlukan
suatu strategi SCM yang baik agar tetap dapat bersaing dan berkelanjutan

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1

Supply Chain Management


Kompetisi Global membuat persaingan antar usaha menjadi semakin

ketat. Terbatasnya sumber daya dan ketidak pastian demand membuat harga
barang semakin meningkat. Salah satu cara untuk menjaga perusahaan agar
tetap dapat bersaing adalah dengan menerapkan strategi SCM yang baik.
SCM, di masa global ini, menjadi salah satu senjata perusahaan untuk
bersaing. SCM berhubungan langsung dengan bagaimana barang dapat
sampai di tangan konsumen, di waktu yang tepat dengan harga yang tepat.
Ada 2 parameter utama dalam SCM yakni efisiensi dan responsivenes. Kedua
parameter

ini

adalah

hal

yang

berkebalikan.

Peningkatan

dalam

responsivenes akan berakibat pada turunnya efisiensi SCM. Oleh karena itu
dibutuhkan suatu strategic fit dimana kedua parameter tersebut dapat
dimaksimalkan.
Untuk mencapai Strategic Fit, salah satu upaya yang dapat dilakukan
adalah menentukan jenis distribusi. Beberapa jenis distribusi yang biasa
dilakukan adalah distribusi secara langsung, distribusi langsung melalui DC,
dll. Masing masing jenis distribusi memiliki parameternya masing masing.
Oleh karena itu penting bagi suatu perusahaan untuk memilih jenis
distribusinya secara tepat, sehinnga strategicfit yang diinginkan dapat
tercapai

Salah satu tools untuk menentukan jens distribusi yang tepat adalah
dengan menggunakan algoritma. Algoritma digunakan untuk menemukan
nilai paling optimal dari suatu parameter. Beberapa pendekatan algoritma
yang biasa dilakukan adalah, optimasi terhadap order dan planning, algoritma
terhadap 4 eselon utama, dan algoritma profit .
Kedua algoritma pertama memberikan pandangan dari sisi distribusi.
Algoritma pertama, melakukan optimasi dari sisi jumlah order yang paling
optimal dan kapan order harus dikeluarkan, sementara algoritma kedua
melakukan optimasi dari jumlah eselon yang ada sehingga tercapai SCM yang
optimal.
1.2

Perusahaan yang Dibahas: Lawson, Inc. dan Lawson Indonesia


Adapun perusahaan yang kami gunakan sebagai perbandingan dengan

konsep Supply Chain Management yang kami bahas pada paper sebelumnya
adalah Lawson, Inc. ( Kabushiki Kaisha Rson, TYO: 2651.)
Lawson, Inc. adalah sebuah waralaba convenience store yang pada awalnya
didirikan di Ohio, namun sekarang dimiliki oleh Jepang, di mana Lawson
merupakan jaringan convenience store terbesar kedua di Jepang di belakang
7-Eleven.
Lawson pada awalnya didirikan oleh J.J. Lawson, seorang peternak,
sebagai tempat menjual susu hasil peternakannya. Perlahan, Lawson tumbuh
menjadi sebuah jaringan convenience store di Ohio. Pada tahun 1959 Lawson
dibeli oleh Consolidated Foods Corporations, yang mengembangkan Lawson
selama 26 tahun berikutnya, sebelum akhirnya dibeli oleh Daily Mart pada
tahun 1985. Saat Daily Mart kemudian dibeli oleh Alimentation Couche-Tard,
sebagian besar brand Lawson di Amerika diubah menjadi brand Circle-K.
Namun, hal ini tidak berlaku bagi Lawson Jepang. Lawson Jepang dibuka
pada tahun 1974 dan dikelola di bawah Daiei Lawson Co., Ltd. yang
sebelumnya sudah mencapai kesepakatan dengan Consolidated Foods
tentang pembukaan Lawson di Jepang. Lawson yang kini ada dikelola oleh
Lawson, Inc. yang sebelumnya merupakan Daiei Convenience Systems Co.,
Ltd. yang merupakan hasil merger Lawson Jepang dengan T.V.B. Sun Chain
Co., Ltd., perusahaan yang mengembangkan jaringan Lawson ke Jepang
Timur. Kini, Lawson telah berkembang menjadi sebuah jaringan convenience
store yang besar dan mandiri. Lawson mengembangkan jaringannya ke Asia
Timur dan Tenggara dan juga Hawaii (Amerika bagian Pasifik.)

Lawson Indonesia sendiri dibuka pada 2011 dan berada di bawah PT Midi
Utama Indonesia Tbk. (Pemilik jaringan convenience store Alfamidi.) Gerai
pertama Lawson di Indonesia dibuka di daerah Kemang, Jakarta, pada Juli
2011. Hingga kini, Lawson Indonesia telah membuka 83 gerai yang tersebar
di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bandung, dan Bali.
1.3

Konsep Supply Chain Management yang Digunakan Oleh Lawson


Dalam Operasionalnya Lawson membedakan distribusinya ke dalam 2
kelompok, Fast food dan goods, kedua distribusi ini memiliki karateristik yang
berbeda. Fast food memiliki penjadwalan distribusi teratur yakni setiap hari
sementara goods tergantung dari kondisi stok toko. Seperti halnya Alfamidi,
Lawson menggunakan manajemen informasi terpadu, yang memungkinkan
lawsong untuk mengawasi stok dari toko tokonya secara online, ketika stok
telah turun hingga titik tertentu, maka pusat akan langsung mengirimkan
supply

sesuai

dengan

kekurangannya.

Terkait

distribusinya,

lawson

menggunakan distribusi langsung melalui DC. Supply barang dari distributor


dikumpulkan ke distribution center untuk kemudian dikirim ke masing masing
toko.
BAB 2
Metode Penelitian
2.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif,
karena dalam pendekatan kualitatif langsung dijelaskan dan diterangkan
tentang semua permasalahan yang belum diketahui secara rinci, sehingga akan
memberikan kemudahan bagi orang yang ingin mengetahui tentang semua
pembahasan dalam penelitian.
Dalam penelitian kualitatif manusia adalah sumber data utama dan hasil
penelitiannya berupa kata-kata atau pernyataan yang sesuai dengan keadaan
sebenarnya (alamiah). Penelitian kualitatif memiliki enam ciri yaitu:
a.

Memperdulikan konteks dan situasi (concern of contexs)

b. Berlatar alamiah (natural setting)

c.

Manusia sebagai instrument utama (human instrument)

d. Data bersifat deskriptif (descriptive data)


e.

Rancanagn

penelitian

muncul

bersamaan

dengan

pengamatan

(emergent desain)
f.

Analisis data secara induktif (inductive analysis).

2.2 Jenis Penelitian


Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif, yakni
penelitian

yang

berusaha

mengambarkan,

menginterprestasikan

dan

mendeskripsikan atau menjelaskan objek, peristiwa maupun kejadian yang


sedang berlangsung pada saat penelitian sesuai apa adanya.
2.3 Tempat Penelitian
Penelitian ini bertempat di Lawson yang berada di daerah Kelapa Dua. Tempat
tersebut

cukup

ramai

dengan

pelanggannya

yang

kebanyakan

adalah

mahasiswa karena letaknya yang bersebelahan dengan sebuah universitas.


Penelitian dilakukan pada tanggal 20 Mei 2015, 22 Mei 2015, dan 2 Juni 2015.
2.4 Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah pihak-pihak yang bersedia memberikan informasiinformasi berisi keterangan dan data penting yang dibutuhkan dalam penelitian
ini. Diantaranya

adalah

Manager Lawson Kelapa Dua, karyawan Lawson dan

pelanggan Lawson.
2.5 Tahap-tahap Penelitian
Tahap-tahap yang dilakukan oleh peneliti dimulai dari pra-lapangan, tahap
pekerjaan lapangan sampai pada tahap pemeriksaan lapangan.
1. Menyusun rancangan penelitian kegiatan.
2. Persiapan administrative penelitian.
3. Menyiapkan peralatan atau perlengkapan penelitian. Dalam tahap ini
adalah mempersiapkan instrument penelitian yang terdiri dari daftar
pertanyaan

wawancara

dan

pedoman

dokumentasi.
4. Berinteraksi dan mengumpulkan data

observasi

serta

peralatan

a. Pengarahan

Batas

penelitian.

Pengarahan

batas

penelitian

ini

dilakukan dengan memperhatikan focus masalah yang dikaji dalam


penelitian ini, sehingga peneliti tidak saat berada di lokasi penelitian,
tidak

terjebak

pada

masalah-masalah

yang berada di luar focus

masalah penelitian.
b. Mencatat Data. Hal ini dilakukan baik pada saat dan sesudah
observasi dilaksanakan maupun pada saat kegiatan wawancara.
c. Data yang tercatat antara lain adalah observasi, wawancara dan
dokumentasi yang disusun dengan baik.
5. Analisis Data
6. Penarikan kesimpulan dan saran.
2.6 Sumber dan Jenis Data
Dalam penelitian ini data adalah informasi-informasi yang dikatakan oleh
manusia yang menjadi subyek penelitian, hasil observasi, fakta-fakta, hasil
wawancara, dokumen yang sesuai dengan fokus penelitian. Informasi hasil
observasi dapat diperoleh dari pengamatan peneliti pada subyek penelitian.
Dan hasil informasi dari subyek penelitian dapat diperoleh melalu wawancara
secara verbal.
Sumber data dalam penelitian ini menurut cara memperolehnya dibagi menjadi
dua, yaitu:
1. Sumber data primer yaitu data yang dikumpulkan, yang diolah dan
disajikan oleh peneliti data sumber pertama. Sumber informasi yang
langsung

mempunyai

wewenang

dan

bertanggungjawab

terhadap

pengumpulan data dan penyimpanan data. Data ini diperoleh dan


dikumpulkan oleh peneliti langsung dari lapangan pada proses penelitian
bisa melalui wawancara, observasi dan catatan di lapangan. Yang
termasuk dari sumber data primer adalah:
a. Manager Lawson Kelapa Dua
b. Karyawan Lawson Kelapa Dua
c. Pelanggan Lawson
2. Sumber data sekunder yaitu data yang dikumpulkan, diolah, dan
disajikanoleh pihak lain yang biasanya disajikan dalam bentuk publikasi
dan jurnal

2.7 Teknik Pengumpulan Data


Adapun teknik pengumpulan data yang sesui dengan penelitian kualitatif
adalah:
1. Metode Observasi
Metode observasi adalah metode pengamatan dan pencatatan sesuatu
obyek dengan sistematika fenomena yang diselidiki. Penelitian ini
mengunakan observasi peran serta dengan cara peneliti melibatkan
diri dalam kegiatan jual beli yaitu dengan menjadi pelanggan lawson.
Tujuannya adalah untuk mengembangkan pandangan dari dalam tentang
apa yang terjadi.
2. Kuesioner
Kuesioner ini akan dibagikan kepada para pelanggan Lawson. Sampel
yang dikumpulkan minimal sebanyak 30 orang. Hal-hal yang ditanyakan
pada kuesioner meliputi pertanyaan-pertanyaan terkait ketersediaan
barang yang dijual di Lawson serta kepuasan pelanggan.
3. Wawancara (interview)
Tujuan dari wawancara adalah untuk mengumpulkan informasi

dan

bukan untuk merubah ataupun mempengaruhi pendapat responden.


Dalam penelitian ini mengunakan metode interview semi terstruktur dan
tidak tertruktur. Hal ini dikarenakan dalam penelitian ini berusaha
mencari pendapat persepsi, dan hal-hal khusus lainnya yang dianggap
penting

dan

bersifat

alamiah.

Untuk

menjamin

kelengkapan

dan

kevalidan data yang diperoleh melalui teknik wawancara dengan


menggunakan alat perekam, kamera dan catatan

Anda mungkin juga menyukai