Anda di halaman 1dari 16

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP

HASIL PUKULAN SPIKE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI


Oleh :
Taryono, S.Pd. *)
ABSTRAK
Penelitian yang penulis lakukan berawal dari pemikiran penulis terhadap olahraga bola voli
khususnya pada teknik bermain. Dalam proses pelatihan khususnya pada cabang olahraga bola
voli sudah tentu memiliki sasaran serta tujuan yang akan diambil.
Masalah penelitian yang penulis ajukan adalah apakah kekutan otot lengan dan
kekuatan otot tungkai memiliki kontribusi yang signifikan terhadap hasil pukulan spike dalam
permainan bola voli di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNISMA Bekasi Angkatan 2007
.
Tujuan dari penelitian yang penulis ajukan adalah ingin mengetahui pengaruh kekutan
otot lengan dan kekuatan otot tungkai terhadap hasil pukulan spike dalam permainan bola voli di
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNISMA Bekasi Angkatan 2007 .. Serta kontribusi
kekutan otot lengan dan kekutan otot tungkai secara bersama-sama terhadap hasil pukulan
spike dalam permainan bola voli di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNISMA Bekasi
Angkatan 2007 ..
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripif,
instrumen penelitian atau alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
medicine ball put dan vertical jump. Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah siswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNISMA Bekasi Angkatan 2007 ..
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka penulis mengambil kesimpulan
sebagai berikut : kekutan otot lengan dan kekuatan otot tungkai memiliki kontribusi yang
signifikan terhadap hasil pukulan spike dalam permainan bola voli di Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan UNISMA Bekasi Angkatan 2007 .. Serta kekutan otot lengan dan kekutan otot
tungkai secara bersama-sama memiliki kontribusi yang signifikan terhadap hasil pukulan spike
dalam permainan bola voli di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNISMA Bekasi Angkatan
2007 ..
Key Words

: Bola Voli, Spike, Otot Lengan, Otot Tungkai

A. PENDAHULUAN
Permainan bola
permainan

olahraga

unsur
voli

merupakan

beregu

yang

membutuhkan kerjasama tim dalam sebuah


regu.

Selain

membutuhkan

keterlibatan

kerjasama antar individu dalam sebuah tim,


olahraga bola voli juga merupakan cabang
olahraga yang memiliki unsur gerak yang
kompleks.

Kompleksitas

tersebut

diindikasikan dengan terlibatnya beberapa

penguasaan

keterampilan

di

antaranya penguasaan keterampilan teknik,


keterampilan taktik, keterampilan fisik, serta
mental.
Penjelasan tersebut mengindikasikan
bahwa, ada banyak faktor yang dapat
mempengaruhi tercapainya prestasi dalam
olahraga. Berkaitan dengan hal tersebut,
Harsono (1988:100), menyatakan bahwa :
Untuk mencapai prestasi maksimal harus

ada empat aspek yang perlu diperhatikan

disebut

dan dilatih secara seksama oleh atlet yaitu

tersebut, maka dapat dikatakan bahwa

(a) latihan fisik, (b) latihan teknik, (c) latihan

spike merupakan teknik pukulan dalam

taktik, dan (d) latihan mental.

permainan bola voli yang dilakukan di atas

Berdasarkan
atas,

salah

batasan

net

dengan

maksud

penjelasan

memberikan

pengembalian bola ke permainan lawan

keberhasilan dalam permainan bola voli

dengan arah bola yang cepat sehingga

adalah penguasaan terhadap keterampilan

pemain lawan sulit mengantisipasinya dan

teknik. Keterampilan teknik dasar itu sendiri

tidak dapat mengembalikannya lagi.

suatu

faktor

di

Berdasarkan

penunjang

adalah

satu

tersebut

spike.

gerakan

yang

sangat

Keberhasilan dari teknik pukulan spike

sederhana, mudah dilakukan, serta menjadi

dapat

dicapai

dasar untuk gerak selanjutnya.

memperhatikan

dengan

baik

beberapa

aspek

apabila
yang

Bachtiar dkk. (2003), menjelaskan

berhubungan dengan keterampilan dalam

bahwa : Yang dimaksud dengan teknik

melakukan pukulan spike. Berkaitan dengan

dasar adalah proses melahirkan kegiatan

hal ini Ade Angga (1982:16) menjelaskan

jasmani yang ditampilkan dalam bentuk

sebagai berikut :

gerakan untuk mencapai sesuatu secara

Hal-hal yang

efesiaen dan efektif. Dari batasan tersebut

dalam pukulan spike adalah :

dapat disebutkan bahwa beberapa macam

a. Timing lompatan dan pukulan terhadap

teknik dasar dalam bermain bola voli di


antaranya adalah servis, pasing (bawah dan
atas), spike, dan block.

dasar tersebut di atas,

yang

menjadi

pengamatan penulis pada penelitian ini


adalah terfokus pada keterampilan teknik
Spike

sendiri

bola harus tepat.


b. Spike tanpa lompatan dapat dilakukan
dengan cara menegakan tubuh, kedua

Terlepas dari beberapa macam teknik

spike.

harus diperhatikan

merupakan

teknik

pukulan dengan tujuan untuk mematikan


permainan lawan yang dilakukan/ dipukul di
atas net. Hal ini dijelaskan oleh Ade Angga
(1982:13), bahwa : Keterampilan teknik

salah satu kaki tetap bertumpu di lantai.


c. Spike dapat dilakukan dengan dua kali
lompatan (rebound spike).
d. Spike dapat dilakukan dengan keras
(strong spike), lemah (weak spike dan
rebound spike).
e. Spike dapat dibedakan menjadi normal
spike, semi quick dan quick spike.
Secara

analisis

gerak,

selain

dalam permainan bola voli yang dilakukan

beberapa faktor yang telah dikemukakan di

dengan cara memukul bola dari atas net

atas, untuk menunjang keberhasilan dalam

pukulan spike sangat ditentukan dengan

sehingga sasaran serta tujuan yang ingin

hasil tolakan yang dilakukan ketika memukul

dicapai melalui penelitian tidak tercapai.

bola spike. Artinya kulaitas tolakan yang

Adapun batasan masalah dalam penelitian

dilakukan sangat menentukan pula atau

ini hanya terbatas pada

berbanding lurus dengan hasil pukulan yang

1. Ruang lingkup penelitian ini hanya pada

dilakukan.

Untuk

tolakan

yang

mendapatkan
optimal

kualitas

diperlukan

keterkaitan atau kontribusi kekutan otot


lengan,

kekutan

otot

tungkai,

dan

kemampuan fisik yang baik, salah satunya

felsibilitas sendi punggung terhadap hasil

adalah kekuatan otot lengan, kekuatan otot

pukulan spike dalam permainan bola voli

tungkai, dan fleksibilitas sendi punggung.

di

Berdasarkan pada pemahaman latar


belakang tersebut di atas, maka penulis
merasa

tertarik

untuk

menelaah

serta

Fakultas

Keguruan

dan

Ilmu

Pendidikan UNISMA Bekasi Angkatan


2007.
2. Penelitian ini hanya dilakukan dengan

menganalisa lebih jauh mengenai gerakan

mengambil

pada saat melakukan spike berdasarkan

penelitian yaitu siswa yang tergabung

beberapa komponen gerak tubuh yang

pada kegiatan ekstrakurikuler cabang

terlibat di dalamnya.

olahraga bola voli di Fakultas Keguruan

Untuk itu

penulis mencoba akan

melakukan penelitian dengan mengambil


judul : Kontribusi Kekuatan Otot Lengan,

populasi

serta

sampel

dan Ilmu Pendidikan UNISMA Bekasi


Angkatan 2007 tahun ajaran 2007/2008.
3. Penelitian

dilakukan

dengan

metode

penelitian

Kekuatan Otot Tungkai dan Fleksibilitas

menggunakan

Sendi Punggung Terhadap Hasil Pukulan

deskriptif, dilakukan dalam waktu dua

Spike

bulan mulai dari tanggal 5 Juni sampai

dalam

Permainan

Bola

Voli

di

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


UNISMA Bekasi Angkatan 2007.

dengan 5 Agustus 2008.


4. Penelitian inimenggunakan alat ukur di
antaranya tes keterampilan spike, ball

B. PEMBATASAN PENELITIAN
Sebagaimana

pada

medicine test, vertical jump test, the


susunan

modified sit and reach test.

identifikasi masalah yang telah dibentuk


dalam penelitian, maka penelitian ini hanya

C. TUJUAN PENELITIAN

membatasi pada beberapa permasalahan

Dalam penelitian ini, sesuai dengan

saja. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi

permasalahan yang telah tersusun, maka

perluasan

makna

dalam

penelitian,

penulis memiliki beberapa tujuan penelitian

bahwasannya sebagai indikator untuk

sebagai berikut :

prestasi khususnya keberhasilan dalam

1. Untuk mengetahui kontribusi kekutan otot

suatu pukulan spike perlu didukung

lengan terhadap hasil pukulan spike

dengan kesiapan kondisi fisik yang baik

dalam permainan bola voli di Fakultas

yang salah satunya adalah kekutan otot

Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNISMA

lengan,

Bekasi Angkatan 2007.

fleksibilitas sendi punggung.

2. Untuk mengetahui kontribusi kekutan otot

kekutan

otot

tungkai,

dan

2. Secara praktis dapat dijadikan acuan

tungkai terhadap hasil pukulan spike

bagi

dalam permainan bola voli di Fakultas

terutama pada para pelatih bahwa saat

Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNISMA

melakukan

Bekasi Angkatan 2007.

mekanika

olahraga

sehingga

dapat

3. Untuk mengetahui kontribusi fleksibilitas

pihak

yang

berkepentingan,

latihan

kajian
perlu

secara
diterapkan

menghasilkan

sendi punggung terhadap hasil pukulan

pengembangan teknik yang lebih baik

spike dalam permainan bola voli di

lagi.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


E. TINJAUAN TEORITIS

UNISMA Bekasi Angkatan 2007.


4. Untuk mengetahui kontribusi kekutan otot
lengan,

kekutan

Permainan bola voli pertama kali

secara

dikenal pada abad pertengahan sekitar

bersama-sama terhadap hasil pukulan

tahun 1893 yang diperkenalkan di Jerman

spike dalam permainan bola voli di

dengan nama Faustball. Permainan bola

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

voli itu sendiri diciptakan pada tahun 1895

UNISMA Bekasi Angkatan 2007 ?

oleh seorang tokoh guru pendidikan jasmani

sendi

tungkai,

Hakikat Permainan Bola Voli

dan

fleksibilitas

otot

1.

punggung

yaitu William G. Morgan. Permianan bola


D. KEGUNAAN PENELITIAN

voli selanjutnya secara resmi dengan nama

Adapun hasil dari penelitian ini, dalam

volleyball dideklarasikan pada tahun 1895

pengembangannya dapat pula digunakan

oleh Alfred T. Halstead dari Springfield

sebagai :

College.

1. Secara teoritis dapat dijadikan sebagai

permainan bola voli masuk ke daratan

informasi serta masukan keilmuan bagi

benua Asia pada tahun 1900. permainan ini

segenaf insan olahraga khususnya untuk

diperkenalkan di Asia oleh seorang ahli

para pelatih cabang olahraga bola voli

pendidikan

Dalam

jasmani

perkembangannya

dari

YMCA

yang

bernama De Grey. Pertama kali permainan

atau cermat) dengan tingkat keajegan yang

bola voli secara resmi di pertandingkan yaitu

cukup mantap.

pada Asian Games Tokyo tahun 1958.

2. Teknik

Dasar

dalam

Permainan

Bola Voli

Sedangkan perkembangan permainan


bola voli di Indonesia dimulai dari tahun

Untuk dapat bermain bola voli, pemain

1928. permainan ini diperkenalkan oleh

harus

guru-guru Belanda yang bertugas sebagai

permainan bola voli yang meliputi pas

guru-guru sekolah-sekolah lanjutan HBS

bawah dan atas (passing), smes (smash),

dan AMS. Perkembangan olahraga bola voli

servis (service) dan bendungan (blocking).

mulai populer pada pasca kemerdekaan,

Kesemua teknik tersebut merupakan teknik

dimana bekas tentara-tentara Belanda ikut

dasar dalam permainan bola voli yang pada

bergabung

kesatuan

umumnya harus dikuasai oleh pemain,

mengenalkan

dengan demikian tujuan dari permainan

Republik

dengan
Indonesia

tentara
dan

olahraga ini kepada masyarakat Indonesia.

mengusai

teknik-teknik

dasar

yang diinginkan akan mudah tercapai.

Permainan bola voli mulai dikenal di

Permainan

voli

permainan

dimasukkannya cabang olahraga bola voli

dalamnya terdapat unsur kerja sama serta

pada kurikulum di Akademi Pendidikan

permainan

Jasmani di Bandung tahun 1948. pertama

beberapa komponen teknik dasar bola voli.

kali cabang olahraga dipertandingkan dalam

Seorang pemain dalam permainan bola voli

even resmi di Indonesia yaitu pada Pekan

dituntut untuk dapat menguasai teknik dasar

Olahraga Nasional (PON) II di Jakarta. Dari

yang

permualaan ini kemudian berkembang ke

mendapatkan

arah terbentuknya Persatuan Bola Voli

dalam bermain. Pada dasarnya teknik dasar

Seluruh Indonesia (PBVSI) pada tanggal 22

bola voli merupakan teknik atau gerakan

Januari 1955. badan tersebut selanjutnya

yang sederhana artinya teknik ini mudah

sampai sekarang tetap menjadi badan induk

dilakukan serta dapat dipelajari melalui

cabang olahraga bola voli di Indonesia.

proses latihan. Untuk dapat bermain bola

menjelaskan bahwa : Seseorang dapat


dikatakan terampil atau mahir ditandai oleh
kemampuannya

untuk

baik

sangat

merupakan

sekolah di Indonesia pertama kali dengan

Selanjutnya Rusli Lutan (1988:96),

yang

bola

beregu

hal

kompleks,

yang

ini

efektivitas

melibatkan

dilakukan
serta

di

untuk

efesiensi

voli dengan baik, setiap pemain dituntut


mengusai teknik dasar bola voli.
Keterampilan yang harus dikuasai

menghasilkan

oleh pemain bola voli terdiri atas teknik

sesuatu dalam kualitas yang tinggi (cepat

servis, passing, smash/spike, dan block.

Adapun

pembahasan

mengenai

berfungsi sebagai senjata utama dalam

keterampilan bola voli dijelaskan sebagai

melakukan

berikut :

dapat

a. Servis

dilakukan

pada

Smash/

spike

daerah

serang

maupun pada daerah belakang. Smash/

Servis pada saat ini bukan saja


berfungsi

penyerangan.

sebagai

pembuka

spike biasanya dilakukan dengan berbagai

permainan

variasi serangan, baik satu penyerang, dua

melainkan sebagai serangan awal bagi regu

penyerang maupun tiga penyerang dalam

yang melakukan servis. Kedudukan servis

satu gerakan serang untuk mengelabui

menjadi sangat penting, karena peraturan

pertahanan lawan. Mengenai pelaksanaan

pertandingan

teknik

yang

berlaku

saat

ini

menggunakan sistem rally point yaitu setiap


perpindahan
menghasilkan

bola

maupun

point

dijelaskan

oleh

Soekintaka (1979:34), sebagai berikut :


d. Block
Block merupakan teknik pertahanan

memenangkan rally atau mematikan bola di

utama dalam permainan bola voli yang

lapangan lawan, sehingga dengan servis

dapat

yang

maupun berkawan (dua atau tiga orang).

akan

regu

mati

spike

yang

sempurna

bagi

bola

smash/

dapat

langsung

mengumpulkan angka tanpa ada rally-rally.


b. Passing

dilakukan

baik

secara

tunggal

Kedudukan block dalam permainan bola voli


sangat penting terutama dalam menahan

Passing adalah upaya mengoperkan

serangan lawan dan dapat pula digunakan

bola kepada teman satu regu di dalam

untuk mengumpulkan angka, karena jika

lapangan sendiri. Teknik passing dibagi

block berhasil dan bola jatuh di lapangan

menjadi passing atas dan passing bawah.

penyerang menghasilkan angka bagi tim

Passing atas adalah upaya mengoperkan

bertahan. Mengenai pelaksanaan teknik

bola kepada teman satu regu di dalam

block dijelaskan oleh Soekintaka (1979:39),

lapangan sendiri menggunakan jari-jari dan

sebagai berikut :

telapak tangan. Sedangkan yang dimaksud


dengan

passing

bawah

adalah

upaya

3. Kekuatan Otot Tungkai

mengoperkan bola kepada teman satu regu

Mengenai kekuatan itu sendiri, Dalam

di dalam lapangan sendiri menggunakan

hal ini Harsono (1998:175), menyebutkan

kedua lengan yang dirapatkan.

bahwa : Kekuatan adalah kemampuan otot

c. Smash/ Spike
Smash/ spike merupakan salah satu
teknik dalam permainan bola voli yang

untuk

membangkitkan

terhadap

suatu

tagangan/
tahanan.

force
Untuk

menghasilkan suatu pukulan dalam spike

sangat ditentukan sekali dengan efesiensi

benda,

serta efektifitas gerak otot yang terlibat,

lengan disusun oleh : tulang lengan atas (1),

dalam hal ini adalah otot tungkai sebagai

tulang hasta (1), tulang pengumpil (1),

penunjang dalam melakukan tolakan.

tulang pangkal tangan (8), tulang tapak

Tungkai

termasuk

ke

dalam

dan

sebagainya.

Selanjutnya

tangan (5), dan tulang jari-jari tangan (14).

kelompok rangka anggota badan. Tungkai


merupakan alat gerak pasif yang hanya

4. Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai dan

bergerak apabila otot-otot yang terdapat

Otot Lengan Secara Bersama-sama

pada tungkai menghendaki untuk bergerak

dalam Pukulan Spike Pada Permainan

akibat

Bola Voli

adanya

perintah

dari

sistem

persyarafan. Kekuatan Otot Lengan

Sebagaimana

telah

dijelaskan

Kekuatan lengan dalam penelitian ini

sebelumnya bahwa tujuan dari pertandingan

dapat diartikan sebagai kemampuan otot

bola voli adalah berusaha semaksimal

khususnya bagian lengan untuk melakukan

mungkin untuk mematikan bola pada daerah

suatu tahanan. Kekuatan lengan sangatlah

lapangan lawan sehingga lawan dinyatakan

dominan dalam melakukan teknik pukulan

kalah.

spike dalam permainan bola voli.


Dilihat

gerakannya,

pada cabang olahraga bola voli sudah

kekuatan lengan diperlukan untuk memukul

menjadi bagian teknik yang deperagakan

bola merupakan modal dasar dari seorang

untuk menyerang lawan, oleh sebab itu

pemain untuk mengakiri permainan dengan

teknik ini merupakan bagian dari indikator

pukulan bola

akurat.

pencapain prestasi dalam permainan bola

spike

voli. Sebuah prestasi dalam kemenangan

Pemain
dengan

dari

analisis

Dalam perkembangan teknik spike

yang

dapat

keras dan

melakukan

sempurna

teknik

apabila

memiliki

kekuatan. Tentunya hal itu harus didukung


oleh

kekuatan

otot

khususnya

bagian

lengan.

pertandingan

adalah

dengan

kesempurnaan teknik yang dimiliki.


Kesempurnaan teknik tersebut dapat
ditunjang dengan kemampuan fisik yang

Mengenai
tentang

pada

otot

fungsi
lengan

dan

penjelasan

baik. Berkenaan dengan hal ini Harsono

Damiri

(1994:52),

(1988:100), mengatakan bahwa : Ada

menjelaskan sebagai berikut :


Lengan

sesuai

dengan

empat aspek latihan yang perlu diperhatikan


fungsinya

dan dilatih secara seksama oleh atlet yaitu

sebagai alat gerak, ia dapat menarik,

(a) latihan fisik, (b) latihan teknik, (c) latihan

mendorong,

taktik, dan (d) latihan mental. Dengan

memindahkan,

melempar

batasan tersebut, maka dapat dipahami

penelitian

bahwa dalam pembinaan prestasi olahraga

sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian

perlu ditunjang dengan aspek pendukung

ini dapat tercapai serta dapat diketahui oleh

yang salah satunya adalah penguasaan

penulis

keterampilan teknik dasar dan penguasaan

berdasarkan realibilitas serta kevalidan hasil

terhadap kemampuan fisik.

akhir.

Pada

cabang

olahraga

bola

voli

terutama saat melakukan spike, kekuatan

ini,

sehingga

dengan

Adapun

hasil

jawaban

yang

metode

atau

signifikan

penelitian

yang

penulis tentukan adalah metode penelitian


deskriptif.

merupakan salah satu unsur komponen

Metode penelitian deskriptif adalah

kondisi fisik yang sangat penting, terutama

salah satu metode yang dapat memecahkan

pada saat melakukan loncatan dan pukulan,

serta menyelidiki masalah yang diteliti dan

karena dengan memilki kekuatan yang

dapat

besar akan berdampak pada hasil yaitu

sebenarnya terjadi pada saat sekarang

loncatan yang tinggi dan pukulan yang kuat

dengan

dan cepat.

gambaran

Dengan pemahaman beberapa alasan

menggambarkan

maksud

keadaan

untuk

umum

yang

mendapatkan

yang

lebih

jelas,

sistematis, faktual, dan akurat mengenai

tersebut, maka dapat diasumsikan bahwa

fakta-fakta,

sifat-sifat,

serta

salah satu keberhasilan dalam melakukan

antara fenomena yang diteliti.

hubungan

pukulan spike dalam permainan bola voli


perlu di tunjang dengan kesiapan fisik di

G. POPULASI DAN SAMPEL

antaranya adalah kekuatan otot lengan dan

1. Populasi

kekuatan

otot

tungkai

diikuti

dengan

fleksibilitas sendi punggung.


F. METODE PENELITIAN

Mengenai

populasi

(1989:6),

dijelaskan

Populasi

adalah

oleh

Sudjana

sebagai

berikut:

totalitas

semua

nilai

mungkin, baik hasil menghitung maupun

Sehubungan dengan masalah yang

pengukuran kuantitatif atau kualitatif dari

penulis ungkapkan dalam penelitian ini,

pada

yaitu

sekumpulan objek yang lengkap dan jelas.

kontribusi

kekuatan

otot

tungkai,

karakteristik

tertentu

Arikunto

mengenai

kekuatan otot lengan, dan fleksibilitas sendi

Selanjutnya

(1998:115),

punggung terhadap pukulan spike dalam

mengatakan bahwa : Populasi adalah

permainan bola voli, maka penulis harus

keseluruhan subjek penelitian. Lebih jauh

menentukan suatu metode yang tepat untuk

lagi Sukardi (2003:53), mengatakan bahwa :

membantu kelancaran dalam pelaksanaan

Populasi adalah semua anggota kelompok

manusia, binatang, peristiwa, atau benda

(1992:107), bahwa : Untuk sekedar ancer-

yang tinggal bersama dalam satu tempat

ancer, maka apabila subjek kurang dari 100,

dan

lebih

secara

terencana

menjadi

target

baik

diambil

semua

kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian.

penelitiannya

Adapun yang

populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya

penelitian

menjadi populasi dalam

ini

adalah

Mahasiswa

FKIP

UNISMA Angkatan 2007 Kelas A, B, dan C

merupakan

sehingga

besar dapat diambil antara 10-15% atau 2025% atau lebih.

yang aktif mengikuti olahraga bola voli.

Berdasarkan

2. Sampel

penelitian

maka

teknik

penjelasan

tersebut,

pengambilan

sampel

Dalam .suatu penelitian, populasi bisa

menggunakan teknik stratifikasi proporsional

merupakan kumpulan individu atau objek

dan setiap strata dilakukan secara random

dengan sifat-sifat umumnya. Sebagian yang

(acak). Adapun proporsional sampel adalah

diambil

sebagai berikut :

dari

populasi

disebut

sampel

penelitian. Berkaitan dengan hal ini Arikunto

Kelas

JML siswa

Sampel

A
B
C

40 Orang
40 Orang
40 Orang

25
25
25

10 Orang
10 Orang
10 Orang

Jumlah

30 Orang

Pengambilan

sampel

dilakukan

melalui sampel seadanya. Mengenai hal ini

perhitungan

kerepresentatifannya,

dapat

digolongkan ke dalam sampling seadanya.

Sudjana (1989:167), menjelaskan bahwa :


Pengambilan

sebagian

berdasarkan

seadanya

dari
data

populasi
atau

kemudahannya mendapatkan data tanpa

H. DESAIN PENELITIAN
Dalam penelitian ini, rancangan
desain penelitian yang penulis buat adalah
sebagai berikut :

X
Y
X
Keterangan :
Y
: Keterampilan spike dalam permainan bola voli
X1
: Kekutan otot lengan
X2
: Kekutan otot tungkai

Bagan 1. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini penulis merencanakan dengan alur penelitian sebagai berikut :
Populasi
Sampel

Kekuatan Otot Lengan

Kekuatan Otot Tungkai

Keterampilan Spike

Analisis Dan Pengolahan Data


Kesimpulan

Bagan 2 . Alur Penelitian

I.

ALAT PENGUMPUL DATA


Untuk

penelitian

menghasilkan

dalam

disebut

dengan menggunakan ball medicine test.

instrumen penelitian. Data tersebut didapat

Tes ini memiliki tingkat validitas 0.71 dan

dari hasil pengukuran dan pengetesan

tingkat reliabilitas 0.86.

atau

digunakan

tingkat reliabilitas 0.92.


2. Untuk mengukur kekuatan otot lengan

data

dapat

data

alat

pengumpul

ini,

Tes ini memiliki tingkat validitas 0.86 dan

yang

melalui alat pengumpulan data. Adapun

3. Untuk mengukur hasil pukulan spike

beberapa alat pengumpul data/ instrumen

dengan menggunakan spike skill test.

penelitian ini di antaranya :

Tes ini memiliki tingkat validitas spike

1. Untuk mengukur kekuatan otot tungkai

0,88 dan 0,65 yang dikutip dari buku

dengan menggunakan vertical jump test.

NCSU (Volley Ball Skill Test).

J. HASIL PENGOLAHAN DATA


Pengolahan

dilakukan

pengukuran data dari beberapa variable

dengan

tersebut di atas, maka di dapat nilai yang

mengukur variable-variabel penelitian di

menunjukan nilai rata-rata dan simpangan

antaranya adalah kekuatan otot lengan,

baku untuk setiap variabel. Adapun nilai

kekuatan otot tungkai, serta pukulan spike

rata-rata dan simpangan baku untuk setiap

dalam permainan bola voli.

variabel dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

dalam

penelitian

data

yang

ini

adalah

Setelah dilakukan penghitungan dan

Tabel 2. Hasil Penghitungan Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku


Variabel Penelitian
Kekuatan Otot Lengan
Kekuatan Otot Tungkai
Keterampilan Spike
Sebelum
penghitungan

Nilai Rata-rata
62.29
62.29
62.29

melangkah

mempunyai

nilai

yang

normal,

maka

korelasional

pengujiannya dilakukan dengan pengujian

beberapa variabel terlebih dahulu penulis

statistik parametrik, sebaliknya apabila nilai

menghitung data yang di dapat dengan

yang didapat menunjukan distribusi yang

pengujian hogenitas dan normalitas liliefors.

tidak

Hal

dilakukan dengan pengujian non parametrik.

ini

nilai-nilai

pada

Simpangan Baku
40.34
40.34
40.34

dilakukan

untuk

mencari

nilai

kenormalan distribusi yang nantinya akan


berguna

sebagai

ketentuan

dalam

pengujian statistik. Dimana apabila distribusi

normal

Adapun

maka

hasil

pengujian

statistik

penghitungan

homogenitas dan normalitas dapat dilihat


pada tabel berikut ini :

Tabel 3. Hasil Uji Homogenitas


Variable

Harga
F-Hitung

Kekuatan Otot Lengan


1.00
Terhadap Pukulan Spike
Kekuatan Otot Tungkai
1.00
terhadap pukulan Spike

uji

Nilai F-tabel
( = 0.05 ; n = 15)

Kesimpulan

3.70

Homogen

3.70

Homogen

Tabel 4. Hasil Penghitungan Normalitas Data Distribusi


Harga
Lo Nilai Kritis L
Variable
Kesimpulan
Terbesar
( = 0.05 ; n = 16)
Kekuatan Otot Lengan
0.1760
0.2200
Normal
Kekuatan Otot Tungkai
0.1821
0.2200
Normal
Keterampilan Spike
0.1017
0.2200
Normal

Dari

hasil

uji

kecil dari L-tabel (0.2200) dalam taraf

homogenitas dan normalitas distribusi data

derajat kepercayaan (dk = n -2) dan nilai t-

pada tabel 4. 2 dan 4. 3 di atas, dapat

tabel dengan hipotesis t= (1- ) dimana

disimpulkan

variabel

nilai = 0.05, sehingga analisis teknik

mempunyai distribusi yang homogen dan

korelasi yang dipergunakan adalah dengan

normal, hal ini berdasarkan pada pengujian

pendekatan statistik parametrik.

bahwa

penghitungan

keempat

homogenitas yang mendapatkan skor 1.00

Selanjutnya

langkah

< dari F tabel (3.70). sedangkan untuk

berikutnya

normalitas dimana kekutan otot lengan nilai

menghitung

Lo didapat (0.1760), untuk kekuatan otot

koefesien

tungkai nilai Lo didapat (0.1821), serta untuk

signifikansi koefesien korelasi.

spike nilai Lo didapat (0.1017). Semua nilai


(Lo) tersebut menunjukan nilai yang lebih

adalah

penghitungan

data

mengukur

distribusi

korelasi

untuk

sederhana

dan

dan
nilai
uji

Adapun hasil nilai penghitungannya


dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5. Hasil Penghitungan Korelasi Antara Variabel Bebas


Terhadap Variabel Terikat
Variabel
X1 terhadap Y
X2 terhadap Y

Koefisien Korelasi (r)


0.58
0.66

Pada penghitungan distribusi di atas,


menunjukan

antara

antara

variabel

kekuatan

otot

variabel

tungkai dengan hasil pukulan spike memiliki

kekuatan otot lengan dengan hasil pukulan

hubungan dengan nilai korelasi sebesar

spike

(0.68).

memiliki

bahwa

korelasi

r2
0.34
0.45

hubungan

dengan

nilai

korelasi sebesar (0.58). Sedangkan untuk


Tabel 6. Hasil Penghitungan Nilai Signifikansi Koefisien Korelasi
Antara Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat
Variable
X1 terhadap Y
X2 terhadap Y

Nilai t-hitung
2.57
3.17

Nilai t-tabel
2.16
2.16

Dari penghitungan distribusi di atas,

spike sebesar (2.57), dan variabel kekuatan

didapat nilai untuk t yang menunjukan nilai

otot tungkai dengan hasil pukulan spike

signifikansi koefisien korelasi antara variabel

sebesar (3.17). Selanjutnya nilai t-tabel

kekuatan otot lengan dengan hasil pukulan

yang didapat dengan taraf signifikansi/

nyata ( = 0.05) dihasilkan (2.16) yang

variabel bebas dengan variabel terikat,

menunjukan nilai t-tabel < dari t-hitung.

selanjutnya dilakukan penghitungan untuk

Dengan demikian pengujian tersebut di atas

mencari

menunjukan

signifikan

(multipel korelasi) serta signifikansi koefisien

terhadap data distribusi dan jika t-tabel >

korelasi ganda antara beberapa variabel.

dari t-hitung menunjukkan pengujian yang

Adapun hasil dari pengukurannya dapat

tidak signifikan terhadap data distribusi

dilihat pada tabel ini :

pengujian

yang

nilai

koefisien

korelasi

ganda

Setelah dilakukan penghitungan untuk


nilai distribusi korelasi sederhana antara

Tabel 7. Hasil Penghitungan Nilai Koefisien Korelasi Ganda Beberapa Variabel


Variabel
X1 terhadap Y
X2 terhadap Y
X1 terhadap X2
R12
Dari

penghitungan

r2
0.34
0.45
0.38
0.48

Koefisien Korelasi (r)


0.58
0.66
0.62
0.69
tabel

di

atas,

didapatkan hasil penghitungan untuk nilai

yaitu ry1, ry2, dan ry12 masing-masing


sebesar (0.58), (0.66), (0.62), dan (0.69).

koefisien korelasi ganda beberapa variabel

Tabel 8. Hasil Penghitungan Nilai Signifikansi Koefisien Korelasi Ganda


Variabel
X1 X2 terhadap Y

Nilai F-hitung
5.45

Nilai F-tabel
4.16

Kesimpulan
Signifikan

Data tersebut di atas menunjukan nilai

Selanjutnya untuk mengetahui serta

signifikansi koefisien korelasi ganda sebesar

mengukur persentasi dari beberapa variabel

(5.45). nilai tersebut melebihi dari nilai F-

bebas

tabel dalam taraf nyata ( = 0.05) dengan dk

dengan pengukuran koefisien determinasi.

= n-k-1, yaitu sebesar (4.16). oleh sebab itu

Hal tersebut dapat dilihat pada tabel di

kesimpulan

bawah ini :

penghitungan

menunjukan nilai yang signifikan.

tersebut

terhadap

variabel

terikat

diukur

Tabel 4. 8 Hasil Penghitungan Nilai Koefisien Korelasi Determinasi


Antara Variable Bebas Dengan Variabel Terikat
Variabel
X1 terhadap Y
X2 terhadap Y
Penghitungan

tabel

D
34%
45%
di

di

atas,

menunjukan nilai kontribusi yang dihasilkan

Fakultas

Keguruan

dan

Ilmu

Pendidikan UNISMA Bekasi Angkatan


2007 ..

yaitu dari faktor kekuatan otot lengan dengan


hasil pukulan spike sebesar (34%),

dan

faktor kekuatan otot tungkai dengan hasil


pukulan spike sebesar (45%).

L. REKOMENDASI
Setelah mengetahui hasil penelitian
yang telah diperoleh, penulis mengajukan
bebrapa saran sebagai berikut :

K. KESIMPULAN

1. Kekutan otot lengan dan kekutan otot

Berdasarkan pada latar belakang


masalah,

tinjauan

teoretis,

penentuan

metode penelitian, pengolahan dan analisis


data

sebagai

penelitian,

deskripsi

serta

dari

variabel

perumusan

diskusi

penemuan, maka dalam penelitian ini penulis


dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1. Kekutan otot lengan memiliki kontribusi
yang signifikan terhadap hasil pukulan
spike dalam permainan bola voli di
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNISMA Bekasi Angkatan 2007 ..

tungkai

ternyata

telah

memberikan

kontribusi yang sangat besar terhadap


hasil pukulan spike dalam permainan
bola voli. Tanpa mengabaikan aspek
yang lain ternyata aspek kekutan otot
lengan dan kekutan otot tungkai perlu
diberikan

pada

atlet

sejak

memulai

proses latihan.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
dengan lebih memperluas ruang lingkup
penelitian. agar hasil yang diharapkan
bisa tercapai dengan tepat.

2. Kekutan otot tungkai memiliki kontribusi


yang signifikan terhadap hasil pukulan
spike dalam permainan bola voli di
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNISMA Bekasi Angkatan 2007 ..
3. Kekutan otot lengan dan kekutan otot
tungkai secara bersama-sama memiliki
kontribusi yang signifikan terhadap hasil
pukulan spike dalam permainan bola voli

M. DAFTAR PUSTAKA
Barrow

(1971). A Practical Approach


Measurement in Physical Education.
United State of Amerika.
Beutellsthal (1986). Belajar Bermain Volley.
Bandung : CV. Pioner Jaya.
Harsono. (1988). Coaching : Aspek-aspek
Psikologis Dalam Coaching. Jakarta :
CV Tambak Kusuma.

Harsono. (2000). Perencanaan Program


Latihan. FPOK UPI : Bandung.
Irsyad.
Machfud
(2000),
Bola
Voli.
Depdikbud.
Kleinman (1982). Pembinaan Teknik, Taktik,
dan Kondisi dalam Bola Voli. Jakarta
: PT. Gramedia.
Kosasih (1985). Olahraga Teknik dan
Program Latihan. Jakarta : Pressindo.
Lutan (1988). Teori Belajar Keterampilan
Motorik. Jakarta : Dirjen Pendidikan
Tinggi (P2LPTK).
Mamun. Subroto (2001). Pendekatan
Keterampilan
Taktis
dalam
Pembelajaran Bola Voli. Jakarta :
Direktorat Jenderal Olahraga.
Nurhasan. (2000). Tes dan Pengukuran
Pendidikan Olahraga. FPOK UPI :
Bandung.
Schmidt
(1985).
Motor
Behavior
Programming,
Control,
and
Acquisition. Berlin.
Surachmad (1985). Pengantar Penelitian
ILmiah Dasar dan Teknik Penelitian.
Bandung : Tarsito.
*)Taryono, S.Pd. Dosen PJKR FKIP Unisma
Bekasi

Volume I. No. 1. Agustus 2010

15

MOTION Volume I. No. 1. September 2010

16

Anda mungkin juga menyukai