MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Struktur Perkembangan Hewan I
Yang dibina oleh Ibu Dra. Nursasi Handayani, M.Si.
Oleh :
Dian Hidayaturrahma
(130341614840)
Lianasari Wijaya
(130341614779)
(130341614800)
(130341614802)
Offering C
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Topik Pembahasan
C. Tujuan
BAB II ISI
Sistem Rangka
Fungsi Rangka
Penggolongan Rangka
Susunan dan Struktur Vertebrata
Persediaan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Daftar Rujukan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Burung adalah endotermis (berdarah panas), yang menghasilkan panas
tubuhnya sendiri. Burung disebut juga hewan homoiotermis, karena burung mampu
mencapai dan hidup pada ketinggian tertentu sementarasuhu tubuh konstan.
Sistem rangka mempunyai fungsi antara lain: (1) Sebagai pelindung organ
dalam, (2) sebagai penunjang tubuh, (3) sebagai tempat melekatnya otot rangka, (4)
sebagai alat gerak pasif, (5) sebagai tempat pembentukan sel-sel darah. Struktur
tulang vertebrata merupakan adaptasi terhadap lingkungan hidupnya. Struktur tulang
spesifik dan berongga. Striktur demikian menyebabkan berkurangnya massa rangka,
yang sangat menguntungkan untuk terbang.
Sistem rangka tubuh burung memiliki bentuk unik. Secara umu tulangnya
ringan, terutama pada spesies yang dapat terbang. Tulang besar yang mengandung
lubang berisi udara berkaitan dengan sistem pernafasan.
B. Topik Pembahasan
Fungsi rangka vertebrata
Penggolongan rangka vertebrata
Susunan dan struktur anatomi rangka sumbu
Susunan dan struktur anatomi rangka anggota
Persediaan
C. Tujuan
Menjelaskan fungsi rangka vertebrata
Mendeskripsikan penggolongan rangka vertebtara
Mendeskripsikan susunan dan struktur anatomi rangka sumbu
Mendeskripsikan susunan dan struktur anatomi rangka anggota
Mendeskripsikan fungsi dan macam-macam persediaan
BAB II ISI
Sistem Rangka
Sistem rangka pada aves sama berfungsi sama seperti sistem rangka pada
manusia. Rangka pada aves berfungsi sebagai berikut:
hewan mamalia
Burung memiliki sternum (tulang dada) yang pipih dan luas, berguna sebagai
Anggota depan berubah fungsi menjadi sayap. Tulang dan dada membesar dan
memipih sebagai tempat melekatnya otot-otot dan sayap. Hal ini memungkinkan
burung untuk terbang. Berikut gambar struktur rangka pada burung (aves):
Fungsi Rangka
Tengkorak: Melindungi otak dan isi kepal.
Tulang leher: Untuk menghubungkan ke tempurung kepala.
Tulang lengan: Untuk menggerakkan sayap.
Tulang hasta: Tulang sayap yang menghubungkan dengan tulang
lengan.
Tulang pengumpil: Tulang sayap yang menghubungkan dengan tulang
lengan.
Korakoid: Penghubung tulang dada.
Tulang dada: Tempat melekatnya oto untuk terbang.
Tulang rusuk: Tulang yang melindungi isi perut.
Pelvis: Penghubung tulang ekor.
Tulang ekor: Tulang penghubung dengan kloaka.
Tulang kering: Penghubung tulang paha kebetis.
Tulang paha: Untuk persendian.
Penggolongan Rangka
Rangka vertebrata dibagi menjadi rangka somatik dan rangka viseral. Rangka
somatik terletak pada dinding tubuh dan anggota tubuh, terdiri atas tulang dermal
(terbentuk dari jaringan ikat) dan tulang pengganti (perkembangan dari tulang rawan).
Rangka viseral terletak lebih dalam, pada tahapan primitif berkaitan dengan dinding
faring dan insang; hanya terdiri dari tulang pengganti tulang rawan.
Rangka Somatik Vertebrata dibagi menjadi:
a. Rangka Sumbu (rangka aksial), meliputi:
1) Tulang Tengkorak (Kranium dan tulang-tulang wajah)
2) Tulang Belakang (Kolumna vertebralis)
3) Tulang Dada (Sternum)
4) Tulang Rusuk (Kosta)
b. Rangka Anggota (rangka apendikular)
1) Gelang bahu (galang pektoral) dan anggota gerak depan
2) Gelang pinggul (gelang pelvis) dan anggota gerak belakang
Susunan dan Struktur Vertebrata
a. Rangka Sumbu (Rangka Aksial)
1) Tulang Tengkorak
Tengkorak merupakan bagian rangka yang paling tua. Tulang-tulang
tengkorak berfungsi untuk melindungi otak dan organ-organ lunak lainnya di daerah
kepala. Di samping itu tulang-tulang tengkorak juga menjadi perlekatan yang kuat
bagi otot-otot kepala dan wajah.
Rangka tengkorak terdiri dari tulang-tulang kotak otak ( cranium ) dan tulang-tulang
wajah:
Tulang-tulang kotak otak ( cranium ), terdiri dari :
- 1 tulang dahi ( os frontal )
- Sepasang tulang ubun-ubun ( ossa parietal )
- 1 tulang belakang kepala ( os oksipital )
- Sepasasng tulang pelipis ( ossa teporal )
- Sepasang tulang baji (ossa sfenoidal )
- Sepasang tulang tapis ( ossa etmoidal )
Tulang-tulang wajah, terdiri dari :
- Sepasang tulang air mata (ossa lakrimal)
- Sepasang tulang hidung (ossa nasal)
- 1 tulang vomar (os vomar)
- Sepasasng tulang kerang hidung (ossa konkha nassal inferior)
- Sepasang tulang pipih ( ossa zigomatic)
- Sepasang tulang rahang atas ( ossa maksila)*
- Sepasang tulang rahang bawah (os mandibula) *
- Sepasasng tulng langit-langit (ossa palatin)
(* = tergolong tulang viseral
Tulang tengkorak sebagian besar saling menyatu. Bagian tulang tengkorak
bersendi dengan tulang leher pertama disebut kondilus oksipitalis. Rahang bagian
lbawah dan atas memanjang sebagai penopang paruh. Rahang bawah terdiri atas 5
tulang dan bersambung dengan tulang tengkorak dengan alat quadrat yang dapat
bergerak. Orbita sangat besar dan terpisah satu sama lain oleh septum interorbital
tipis, sehingga otak terdorong ke belakang. Struktur palatum burung merupakan salah
satu karakter yang digunakan dalam diagnosis kategori taksonomi.
b. Rangka apendikular
1) Tulang-tulang Gelang Bahu (Gelang Pektoral)
Tulang-tulang gelang bahu berfungsi untuk mengait anggota gerak depan, atau
sebagai penghubung antara anggota gerak depan dengan rangka aksial. Pola dasar
gelang pectoral terdiri dari tulang-tulang pengganti (berasal dari tulang rawan),
meliputu korakoid dan scapula dan tulang-tulang membrane (berasal dari jaringan
ikat), yaitu klavikula.
Pada aves yang dapat terbang kedua klavikula bersatu di bagian tengah dengan
interklavikula membentuk furkula yang berbentuk huruf V bagian ujungnya
dilekatkan dengan sternum oleh suatu ligament. Korakoid sepasang, kokoh,
bersendian dengan sternum. Scapula sepasang, panjang, bersendian dengan kosta.
Persediaan
Komponen-komponen rangka baik yang berupa tulang atau tulang rawan,
saling berhubngan dengan perantaraan sendi, yang terbentuk dari jaringan ikat, tulang
dan tulang rawan. Berdasarkan ada/ tidaknya atau banyak / sedikitnya gerakan yang
dihasilkan oleh adanya sendi, persendiaan dapat dibagi menjadi sinartrosis dan
diartrosis.
a. Sinartrosis,, yaitu persendiaan yang hanya menimbulkan sedikit gerakan atau
tidak menimbulkan gerakan sama sekali. Persendiaan ini dibedakan menjadi
sinostosis , sinkondrosis dan sindemosis.
Sinostosis : kedua keping tulang dihubungkan oleh jaringan tulang . pada
persendiaan ini tidak terjadi gerakan sama sekali. Misalnya terdapat pada sutura
yang menghubungkan tulang tulang cranium, juga sutura yang menghubungkan
kedua tulang nasal.
Sinkondrosis: antar ruas atau keping tulang dihubungkan oleh tulang rawan
hialin. Persendian ini memungkinkan terjadinya sedikit gerakan. Misalnya
terdapat pada persambungan antar tulang rusuk dan tulang dada, dan pada simfisis
pubis.
Sindesmosis: antar ruas tulang dihubungkan oleh jaringan ikat . persendiaan
ini menghasilkan gerakan yang terbatas. Misalnya terdapat pada persambungan
antara tulang radius dan ulna , atau antara tibia dan fibula.
Kesimpulan
Sistem rangka pada aves sama berfungsi sama seperti sistem rangka pada
manusia. Rangka pada aves berfungsi sebagai berikut:
Rangka sumbu vertebrata terdiri dari tulang tengkorak (kranium dan tulangtulang wajah), tulang-tulang belakang (kolumna vertrebalis), tulang-tulang
dada (sternum), dan tulang0tulang rusuk (kosta).
Rangka anggota vertebrata terdiri dari gelang bahu (galang pektoral) dan
anggota gerak depan, dan gelang pinggul (gelang pelvis) dan anggota gerak
belakang.
Daftar Pustaka
Kent, G. C. 1987. Comparative Anatomy. New York: John Willey.
Montagna, W. 1963. Comparative Anatomy of Vertebrates. Ed. 3. St. Louis:
Mosby.
Sukiya. 2005. Biologi Vertebrata. Malang: UM Press.
Tenzer, Amy, Dra. M. S. 2003. Buku Ajar Struktur Hewan II (BIC 410).
Malang: UM Press.