Anda di halaman 1dari 34

Kehamilan

Ektopik
Terganggu
Putri Ayudhya
14014101180

PENDAHULUAN

Definisi
Kehamilan ektopik adalah kehamilan di mana
sel telur yang dibuahi berimplantasi dan
tumbuh di luar endometrium kavum uterus.

Lokasi
ampula (80-90%), isthmus (5-12%), fimbria
(5%), cornu (1-2%), abdomen (1-4%),
ovarium (1%), dan cervix(1%).

Epidemiologi
Di Amerika Serikat 2002-2007 11.989
RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta 1987 1
diantara 26 persalinan.
RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado 2010-2011
85 kehamilan.7

Etiologi
Keadaan patologi pada tuba
pembedahan tuba
riwayat kehamilan ektopik sebelumnya
penyakit menular seksual yang tidak diobati
infeksi panggul
Konsumsi rokok
pemakaian AKDR dengan progesteron dan
kontrasepsi dengan progesteron tunggal

LAPORAN KASUS

IDENTITAS

Nama: Ny.Y.P
Umur : 27 tahun
Pekerjaan : IRT
Bangsa : Indonesia
Nama Suami : Tn. A D
Pekerjaan : Petani
Umur
: 32 tahun
Agama : Kr. Protestan
Tempat lahir : Motoling
Tempat tinggal: Motoling
Pendidikan Ibu: Tamat SMP
Pendidikan Suami: Tamat SMA
MRS tanggal/jam
: 29 Juni 2015/ 09.00 WITA

Keluhan utama : Nyeri perut bagian bawah


Riwayat penyakit sekarang:
Nyeri perut bagian bawah sejak 1 minggu SMRS,
menjalar sampai ke bahu. Nyeri perut apabila
ditekan
Perdarahan dari jalan lahir sejak satu jam SMRS.
Terlambat haid
Buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB),
normal

Anamnesis Ginekologis
Riwayat penyakit dahulu:
penyakit jantung, penyakit paru, penyakit hati,
penyakit kencing manis, dan penyakit darah tinggi
disangkal
Riwayat perkawinan dan kehilan dahulu :
Perkawinan 1 kali
Banyaknya kehamilan 3
Kejadian ke-1 Abortus, hamil 6-8 minggu, tidak
dikuret, tahun 2008
Kejadian ke-2 SC a/I KPD 1 minggu
Kejadian ke-3 hamil ini.

Anamnesis Ginekologis
Riwayat Haid
Menarche umur 14 tahun
Siklus teratur
Lamanya haid 4 sampai 5 hari
Tanggal hari pertama hait terakhir 2 Mei 2015
Riwayat Penyakit
Keputihan (+), gatal (+), bau (-) tidak berobat
Penyakit kelamin ()
KB Pil

Status Preasens
Keadaan Umum : Tampak sakit
Kesadaran
: Compos Mentis
Tekanan darah
: 80/50 mmHg
Nadi
: 84 x/menit
Pernapasan
: 22 x/menit
Suhu badan
: 36,4 oC
Mata
: Conj. anemis +/+, skl.ikterus -/Cor/Pulmo
: Dalam batas normal
Ekstremitas
: Edema (-), akral dingin.

Status Ginekologi
I : Fluksus (+), flour (+), vulva tidak ada
kelainan
Io: Fluksus (+), flour (+), vagina tidak ada kelainan
Porsio licin, erosi (-), livide (+), OUE tertutup
PD: Fluksus (+), flour (+), vulva/vagina T.A.K
Porsio : licin, nyeri goyang (+), OUE tertutup
CUt: sulit dievaluasi karena nyeri
A/P Bilateral : sulit dievaluasi karena nyeri
Cavum Douglasi : menonjol

Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Hb
: 10,5 /dL
Leukosit
: 15.350/mm3
Trombosit
: 228.000/uL
Tes kehamilan : HCG Tes (+)
USG
: Kesan kehamilan ektopik

Diagnosis & Terapi


G3P1A1, 27 tahun dengan kehamilan ektopik
terganggu (KET)
Terapi
Laparotomi cito
IVFD D5%
Sedia donor, setuju operasi
Periksa laboratorium, USG, Crossmatch
Observasi tanda vital, dan perdarahan
Lapor konsulen (setuju laparotomi)

Post Operatif
S: KU: tampak sakit
Kes: dengan Anestesia
O: T : 110/70 mmHg, N : 90 x/mnt, R : 22 x/mnt.
Perdarahan : 800 cc
Diuresis
: 200 cc
A: P1A2, 27 tahun, post Salphingektomi sinistra a.i
ruptur tuba pars ampularis sinistra

Terapi
- Observasi tanda vital
- Puasa sampai peristaltik (+)
- Balance cairan RL : D5% 2:2, 30-40gtt
- Cek Hb 6 jam post operasi (<10 gr% lakukan
transfusi)
- Ceftriaxone 3x1 gr IV (skin test)
- Metronidazole 2x0,5 drips
- As. Tranexamat 3x1 amp IV

Follow Up (30-06-2015)
S : Keluhan : nyeri luka operasi
O: KU :Tampak sakit sedang Kesadaran : compos
mentis
T : 120/70 mmHg, N : 88 x/mnt, R : 20 x/mnt,
Sb : 36,5 OC
Konjungtiva anemis +/+
Abd. :luka operasi tertutup
A:P1A2, 27 tahun, post Salphingektomi sinistra a.i
ruptur tuba pars ampularis sinistra hari ke 0

Follow Up (30-06-2015)
P:
Ceftriaxone 3x1 500g IV
Metronidazole 2 x 0,5 g drips
Asam Traneksamat 3 x 500 mg IV
Vitamin C 2x1 amp
Kaltrofen 1 x 2 supp
Asam mefenamat 3x1
Rawat luka
Mobilisasi

Follow Up (01-07-2015)
S: Keluhan: Nyeri luka operasi berkurang
O: KU: Cukup Kesadaran : compos mentis
T : 110/70 mmHg, N : 80 x/mnt, R : 20 x/mnt,
Sb : 36,1 OC
Konjungtiva anemis +/+
Abd. : Luka operasi terawat
A: P1A2, 27 tahun, post Salphingektomi sinistra a.i
ruptur tuba pars ampularis sinistra hari ke 1

P:
cefadroxil 3x1 gr IV
Metronidaxole 3x500 mg IV
Asam Traneksamat 3x1 amp
Vit C 2x1 amp
Kaltrofen supp 1x2
Asam mefenamat 3x1 amp
Rawat luka
Mobilisasi

Follow Up (02-07-2015)
S : Keluhan : (-)
O: KU :Cukup Kesadaran : compos mentis
T : T : 100/60 mmHg, N : 84 x/mnt, R : 20 x/mnt,
Sb : 36,2 OC
Abd. :luka operasi terawat
A: P1A2, 27 tahun, post Salphingektomi sinistra a.i
ruptur tuba pars ampularis sinistra hari ke-2.

Follow Up (02-07-2015)
P:
Cefadroxil 3x1 caps
Metronidazole 2x500 mg tab
Vit C 2x1 tab
Asam mefenamat 3x500mg tab

DISKUSI

Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang

Anamnesis
Teori:
TRIAS klasik KET nyeri perut, amenorea, dan
perdarahan jalan lahir
Kasus
Nyeri perut bagian bawah sejak dua hari SMRS,
menjalar sampai ke bahu.
Perdarahan dari jalan lahir sejak satu hari yang
lalu.
Terlambat haid

Pemeriksaan Fisik
Ruptur Tuba Perdarahan intraperitoneal:
Konjungtiva anemis
Distensi abdomen (tenesmus)
Nyeri goyang porsio
Penonjolan kavum Douglasi
KET tanpa ruptur
Teraba massa pada adneksa unilateral
asimptomatik

Pemeriksaan Fisik
Status Praesens
Nadi
: 88 x/men
Mata
: Conj. anemis (+/+)
Pemeriksaan Ginekologis
Inspeksi
: Fluksus (+)
Inspekulo
: Fluksus (+), livide (+),
PD
: Fluksus (+), nyeri goyang (+),
Cavum Douglasi menonjol

Pemeriksaan penunjang
Teori:
Laboratorium: Hemoglobin , Leukosit
USG : gestaional sac intrauterin (-), free fluid
intraperitoneum
urine HCG (+)
kuldosintesis
Laparoskopi

Pemeriksaan penunjang
Kasus:
Laboratorium
Hb
: 10,5 /dL
Leukosit
: 15.550/mm3
Trombosit
: 228.000/uL
Tes kehamilan : HCG Tes (+)
USG
: Kesan kehamilan ektopik

Terapi
Kehamilan ektopik tanpa ruptur tuba:
Methotrexate dosis tunggal
Kehamilan ektopik dengan ruptur tuba:
emergency treatment: airway, breathing,
circulation
surgical treatment: salphingektomi,
salphingotomi, salphingostomi
supportive treatment: antibiotik spektrum luas,
terapi simptomatis

Terapi
emergency treatment (pre operatif)
Oksigenasi 2-4L/menit via nasal kanul
IVFD RL
surgical treatment: Salphingektomi

Terapi
Supportive treatment:
IVFD RL:D5% 2:2 (30 gtt)
Ceftriaxone 3x1 gr IV (skin test)
Metronidasole 2x0,5 gr drips,
Asam Traneksamat 3x500mg IV,
Kaltrofen 1x2 supp
Transfusi PRC bila Hb 8mg/dl.
Penderita telah dapat makan dan minum: terapi injeksi
pemberian terapi oral.
Cefadroxil 3x1 tablet
Metronidazole 3x500 mg
SF 2x1 tablet

Prognosis
Kematian karena kehamilan ektopik terganggu
cenderung menurun dengan diagnosis dini dan
penanganan kegawatdaruratan yang cepat
Prognosis kehamilan ektopik juga bergantung
pada jumlah perdarahan dan tindakan yang tepat

Anda mungkin juga menyukai