Anda di halaman 1dari 3

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS

Posted on Desember 21, 2008 by kuliahbidan


PENGERTIAN
Fraktur cruris adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya, terjadi pada
tulang tibia dan fibula. Fraktur terjadi jika tulang dikenao stress yang lebih besar dari yang dapat
diabsorbsinya. (Brunner & Suddart)
JENIS FRAKTUR
a. Fraktur komplet : patah pada seluruh garis tengah tulang dan biasanya mengalami pergeseran.
b. Fraktur tidak komplet: patah hanya pada sebagian dari garis tengah tulang
c. Fraktur tertutup : fraktur tapi tidak menyebabkan robeknya kulit
d. Fraktur terbuka : fraktur dengan luka pada kulit atau membran mukosa sampai ke patahan tulang.
e. Greenstick : fraktur dimana salah satu sisi tulang patah,sedang sisi lainnya membengkak.
f. Transversal : fraktur sepanjang garis tengah tulang
g. Kominutif : fraktur dengan tulang pecah menjadi beberapa frakmen
h. Depresi : fraktur dengan fragmen patahan terdorong ke dalam
i. Kompresi : Fraktur dimana tulang mengalami kompresi (terjadi pada tulang belakang)
j. Patologik : fraktur yang terjadi pada daerah tulang oleh ligamen atau tendo pada daerah
perlekatannnya.
ETIOLOGI
- Trauma
- Gerakan pintir mendadak
- Kontraksi otot ekstem
- Keadaan patologis : osteoporosis, neoplasma
MANIFESTASI KLINIS
Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya samapi fragmen tulang diimobilisasi, hematoma, dan
edema
Deformitas karena adanya pergeseran fragmen tulang yang patah
Terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi otot yang melekat diatas dan
dibawah tempat fraktur
Krepitasi akibat gesekan antara fragmen satu dengan lainnya
Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit
PEMERIKSAAN PENUNJANG
pemeriksaan foto radiologi dari fraktur : menentukan lokasi, luasnya
Pemeriksaan jumlah darah lengkap
Arteriografi : dilakukan bila kerusakan vaskuler dicurigai
Kreatinin : trauma otot meningkatkanbeban kreatinin untuk klirens ginjal
PENATALAKSANAAN
Reduksi fraktur terbuka atau tertutup : tindakan manipulasi fragmen-fragmen tulang yang patah
sedapat mungkin untuk kembali seperti letak semula.
Imobilisasi fraktur
Dapat dilakukan dengan fiksasi eksterna atau interna
Mempertahankan dan mengembalikan fungsi
Reduksi dan imobilisasi harus dipertahankan sesuai kebutuhan
Pemberian analgetik untuk mengerangi nyeri
Status neurovaskuler (misal: peredarandarah, nyeri, perabaan gerakan) dipantau
Latihan isometrik dan setting otot diusahakan untuk meminimalakan atrofi disuse dan
meningkatkan peredara darah
KOMPLIKASI
malunion : tulang patah telahsembuh dalam posisi yang tidak seharusnya.
Delayed union : proses penyembuhan yang terus berjlan tetapi dengan kecepatan yang lebih
lambat dari keadaan normal.
Non union : tulang yang tidak menyambung kembali

PENGKAJIAN DATA DASAR


aktivitas/istirahat
kehilangan fungsi pada bagian yangterkena
Keterbatasan mobilitas
Sirkulasi
Hipertensi ( kadang terlihat sebagai respon nyeri/ansietas)
Hipotensi ( respon terhadap kehilangan darah)
Tachikardi
Penurunan nadi pada bagiian distal yang cidera
Cailary refil melambat
Pucat pada bagian yang terkena
Masa hematoma pada sisi cedera
Neurosensori
Kesemutan
Deformitas, krepitasi, pemendekan
kelemahan
kenyamanan
nyeri tiba-tiba saat cidera
spasme/ kram otot
keamanan
laserasi kulit
perdarahan
perubahan warna
pembengkakan lokal
PRIORITAS KEPERAWATAN
Mencegah cedera tulang/ jaringan lanjut
Menghilangkan nyeri
Mencegah komplikasi
Membeikan informasi ttg kondisi dan kebutuhan pengobatan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kerusakan mobilitas fisik b.d cedera jarinagan sekitasr fraktur, kerusakan rangka neuromuskuler
Nyeri b.d spasme tot , pergeseran fragmen tulang
Kerusakan integritas jaringan b.d fraktur terbuka , bedah perbaikan
INTERVENSI
Kerusakan mobilitas fisik b.d cedera jarinagan sekitasr fraktur, kerusakan rangka neuromuskuler
Tujuan : kerusakn mobilitas fisik dapat berkurang setelah dilakukan tindakan keperaawatan
Kriteria hasil:
Meningkatkan mobilitas pada tingkat paling tinggi yang mungkin
Mempertahankan posisi fungsinal
Meningkaatkan kekuatan /fungsi yang sakit
Menunjukkan tehnik mampu melakukan aktivitas
Intervensi:
a. Pertahankan tirah baring dalam posisi yang diprogramkan
Tinggikan ekstrimutas yang sakit
Instruksikan klien/bantu dalam latian rentanng gerak pada ekstrimitas yang sakit dan tak sakit
Beri penyangga pada ekstrimit yang sakit diatas dandibawah fraktur ketika bergerak
Jelaskan pandangan dan keterbatasan dalam aktivitas
Berikan dorongan ada pasien untuk melakukan AKS dalam lngkup keterbatasan dan beri bantuan
sesuai kebutuhanAwasi teanan daraaah, nadi dengan melakukan aktivitas
Ubah psisi secara periodik
Kolabirasi fisioterai/okuasi terapi
b.Nyeri b.d spasme tot , pergeseran fragmen tulang
Tujuan ; nyeri berkurang setelah dilakukan tindakan perawatan
Kriteria hasil:
Klien menyatajkan nyei berkurang
Tampak rileks, mampu berpartisipasi dalam aktivitas/tidur/istirahat dengan tepat

Tekanan darahnormal
Tidak ada eningkatan nadi dan RR
Intervensi:
Kaji ulang lokasi, intensitas dan tpe nyeri
Pertahankan imobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baring
Berikan lingkungan yang tenang dan berikan dorongan untuk melakukan aktivitas hiburan
Ganti posisi dengan bantuan bila ditoleransi
Jelaskanprosedu sebelum memulai
Akukan danawasi latihan rentang gerak pasif/aktif
Drong menggunakan tehnik manajemen stress, contoh : relasksasi, latihan nafas dalam, imajinasi
visualisasi, sentuhan
Observasi tanda-tanda vital
Kolaborasi : pemberian analgetik
Kerusakan integritas jaringan b.d fraktur terbuka , bedah perbaikan
Tujuan: kerusakan integritas jaringan dapat diatasi setelah tindakan perawatan
Kriteria hasil:
Penyembuhan luka sesuai waktu
Tidak ada laserasi, integritas kulit baik
Intervensi:
Kaji ulang integritas luka dan observasi terhadap tanda infeksi atau drainae
Monitor suhu tubuh
Lakukan perawatan kulit, dengan sering pada patah tulang yang menonjol
Lakukan alihposisi dengan sering, pertahankan kesejajaran tubuh
Pertahankan sprei tempat tidur tetap kering dan bebas kerutan
Masage kulit ssekitar akhir gips dengan alkohol
Gunakan tenaat tidur busa atau kasur udara sesuai indikasi
Kolaborasi emberian antibiotik

Anda mungkin juga menyukai