Disusun Oleh:
Laras respati
Nurhabiba edriana
royhan
Pembimbing:
dr. Achmad Zaki M. Epid, Sp.OT
STASE GERIATRI
PERIODE 3 Agustus 28 Agustus 2015
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS
KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
I. IDENTITAS
Nama lengkap
: Tn. B. A.
Jenis kelamin
: Laki-laki
: 78 tahun
Alamat
: Pisangan Ciputat
Agama
: Islam
Pendidikan terakhir
: SMA
Pekerjaan terakhir
: Karyawan swasta
Status perkawinan
: Duda
tersebut selama kurang lebih 6 hari untuk mendapat tindakan lebih lanjut dari dokter spesialis
saraf berupa foto rontgen dan fisioterapi.
Pasien kembali ke KPKM pada tanggal 11 Agustus 2015 Saat kembali keKPKM,
pasien mendapat obat-obatan dari dokter berupa: Mexpharm (Meloxicam) 15 mg tablet 1 x I,
Eperisone Hcl 50 mg tablet 2 x I, Neurodex (B1 100 mg, B6 50 mg, B12 100 mcg) capsul 1 x
I, Provelyn (Pregabalin) 50 mg tablet 1 x I. Setelah minum obat tersebut, pasien mengaku
nyeri mulai berkurang sedikit, namun nyeri masih dirasakan. Saat ini pasien memakai korset
untuk menyangga punggung dan tempat tidur pasien sudah diganti dengan alas yang keras.
Pasien kembali kontrol ke RSUD Tangsel dan disarankan untuk mendapat fisioterapi dari
KPKM serta diberi obat : kapsul racikan (Meloxicam 15 mg, PCT 500 mg, Forres 50 mg) 3 x
I, dan Viostin X (Glucosamine HCL 500 mg, Chondroitin sulfate 200 mg, MSM 300 mg,
Mangan 0,5 mg) 2 x I
Sekarang pasien masih mengeluh nyeri pada punggung terutama saat bangun dari
posisi berbaring dan duduk. Saat ditanya mengenai skala nyeri dari 1-10, pasien mengaku
bahwa skala untuk nyerinya adalah 6. Sebelum sakit pasien masih mampu untuk berjalan dan
melakukan aktifitas sehari-hari. Setelah sakit, pasien menggunakan kursi roda karena pasien
hanya mampu berdiri dan berjalan beberapa langkah, selain itu kaki terasa berat serta nyeri
semakin bertambah bila berjalan. Pasien mengaku sering memikirkan penyakitnya yang tidak
kunjung sembuh. Tidak ada keluhan kesemutan, baal, ataupun nyeri di anggota badan
lainnya. BAB normal seperti biasa, BAK lancar namun sering keluar sendiri sehingga
memakai popok sejak sebelum nyeri punggung.
Pasien juga mengeluh sulit tidur pada malam hari sejak kurang lebih 4 malam dalam 1
minggu terakhir. Nyeri yang dialami dan pikiran mengenai penyakitnya membuat pasien sulit
untuk tidur. Pada siang hari pasien cenderung sering mengantuk dan tidur. Minum minuman
alkohol, kopi, dan merokok disangkal oleh pasien.
Selain keluhan di atas, pasien juga mengeluh berjalan terasa berat dan kaku sehingga
berjalan dengan langkah pendek. Pasien memiliki riwayat penyakit parkinson stadium 2 sejak
Januari 2014. Saat pertama kali timbul, tangan pasien sering bergetar sendiri, kaki terasa
kaku, berjalan dengan langkah pendek, dan ekspresi muka kaku. Kemudian pasien diberikan
obat hingga saat ini berupa Leparson (Levodopa 100 mg, Benserazide HCL 28,5 mg) 1- -0
dan THP -0-. Saat ini gejala parkinson pada pasien berupa tangan yang bergetar sendiri
sudah berkurang, berjalan masih dengan langkah pendek karena kaki terasa berat dan kaku
untuk digerakkan, dan ekspresi muka masih cenderung kaku.
Pasien mengeluh penglihatan pada mata kiri kabur sejak kira-kira 4 tahun yang lalu,
pasien merasa penglihatan mata kiri seperti terhalang kabut. Tidak terdapat nyeri pada mata.
Pasien memiliki riwayat katarak pada kedua mata, katarak pada mata kanan pasien sudah
dioperasi kurang lebih 3,5 tahun yang lalu dan sudah terpasang lensa buatan, sementara
katarak pada mata kiri pasien belum dioperasi hingga saat ini. Pasien mengaku belum
dioperasi karena merasa biaya untuk operasi katarak cukup mahal dan tidak mau membebani
anak pasien.
Jantung
: disangkal
Diabetes Melitus
: disangkal
Hipertensi
: disangkal
Glaukoma
: disangkal
Gastritis
: disangkal
Asma
: disangkal
Alergi obat
: disangkal
b. Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai karyawan swasta, pada tahun 1956 pasien
bekerja sebagai suplier di perusahaan milik China selama kurang lebih
5 tahun, kemudian pindah bekerja ke pelabuhan di Palembang selama
kurang lebih 6 tahun, tahun 1993 pasien kembali bekerja di Jakarta di
sebuah perusahaan swasta sebagai karyawan hingga pensiun. Pasien
merasa senang selama bekerja karena mengaku banyak pengalaman
yang didapat.
c. Riwayat Perkawinan
Pasien menikah sebanyak 2 kali, pasien menikah dengan istri yang pertama
bernama Ny. CNA pada tanggal 2 Mei 1971 dan dikaruniai 2 orang anak
perempuan. Usia pasien dengan istri pertama terpaut 15 tahun. Pada tahun 1990
pasien bercerai dengan istri pertama karena tidak ada kecocokan lagi diantaranya.
Pasien kemudian menikah lagi dengan istri kedua atas saran istri pertama agar ada
yang mengurus pasien, namun pernikahan tersebut tidak bertahan lama, hanya
sekitar 1 tahun kemudian bercerai karena tidak ada kecocokan. Dari pernikahan
kedua pasien tidak dikaruniai anak.
d. Riwayat Keluarga
Pasien adalah anak ke-4 dari 7 bersaudara. Kedua orang tua pasien sudah
meninggal karena tua. Saudara ke-1, 2, 3, 5, dan 6 pasien sudah meninggal.
f. Riwayat Agama
Kedua orangtua pasien beragama Islam dan pasien juga beragama Islam. Sebelum
sakit, pasien rajin mengikuti pengajian di STW. Saat ini pasien sudah tidak
mengikuti kegiatan keagamaan yang diadakan oleh STW dikarenakan kondisi
penyakit pasien. Pasien merasa cocok dengan agama yang dianutnya.
: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Tekanan darah
: 140/80 mm Hg
Nadi
: 76 x/menit, reguler
Pernapasan
: 24 x/menit
Berat badan
: 62 kg
Tinggi badan
: 166 Cm
Status Gizi
B. PEMERIKSAAN FISIK
Kepala
Mata
Telinga
: bentuk normal, liang telinga lapang, sekret -/-, serumen -/-, gangguan
pendengaran -/-, nyeri tarik aurikula -/-, nyeri tekan tragus -/-, KGB
pre infra-retro aurikula tidak teraba.
Hidung
Mulut
Leher
: trakea ditengah, tiroid tidak teraba, tidak dijumpai struma, KGB supra
dan infra klavikula, submandibularis, suboksipitalis tidak teraba.
Kulit
Kesan
THORAX
Pulmo
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Kesan : Pulmo dalam batas normal, tidak terdapat ronchi dan wheezing.
Jantung
lnspeksi
Palpasi
Perkusi
: redup
Batas atas
ABDOMEN
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: Timpani
Auskultasi
EKSTREMITAS
Extremitas superior
Extremitas inferior
: Nyeri pada kedua lutut (-), oedem (-), eritem (-), deformitas (-),
krepitasi (-)
C. STATUS NEUROLOGIS
Kesadaran
Rangsang meningeal
:(-)
a. kaku kuduk
:(-)
b. brudzinsky I
:(-)
c. brudzinsky II
:(-)
d. Laseque
:(-)
e. Kernig
:(-)
Peningkatan TIK
:(-)
Pupil
Nn. Cranialis
: baik
Motorik
5
4
5
4
d. rigiditas
: superior +/+
inferior +/+
Sensorik
o ekseroseptif
raba halus
: baik
raba tajam
: baik
o propioseptif
getar
: baik
posisi
: baik
Sistem otonom
: baik
a. telunjuk-hidung
: baik
b. tumit-lutut
Fungsi luhur
: baik
Reflek fisiologis
:(+)
a. biceps
: /
b. triceps
: /
c. patella
: /
d. Achilles
: /
Reflek patologis
:(-)
:(-)
V. STATUS MENTAL
Deskripsi Umum
1. Penampilan
: hipotimik
: terbatas
: serasi dengan pikirannya (appropriate
affect)
6. Pengendalian Motorik
Pasien dapat mengontrol gerakannya dengan baik dan sesuai
kehendak.
7. Kemampuan baca tulis
Baik, tidak ada kesulitan dalam membaca dan menulis.
8. Tingkat Kepercayaan
Secara umum didapatkan bahwa perkataan pasien dapat dipercaya.
Halusinasi auditorik
Halusinasi visual
Ilusi
Depersonalisasi
Apraksia
Agnosia
:
:
:
:
:
tidak
tidak
tidak
tidak
tidak
: tidak ada
ada
ada
ada
ada
ada
oleh pemeriksa
4. Memori jangka pendek
: baik. Pasien
sarapannya
5. Memori jangka sedang
mudanya
7. Daya konsentrasi dan kalkulasi
8. Kemampuan baca dan tulis
: baik
: Pasien dapat membaca dan
menulis
9. Kemampuan visuospasial
10.Kemampuan berbahasa
11.Agnosia
ingat menu
masa
: Baik
: Baik
: Tidak ditemukan
: baik
: baik
:
tidak
:
:
:
:
tidak
tidak
tidak
tidak
ada
ada
ada
ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
ditemukan
Ideas of reference
Waham
: tidak ada
: tidak ada
jawaban : benar
jawaban : benar
jawaban : benar
jawaban : benar
jawaban : benar
jawaban : benar
jawaban : benar
jawaban : benar
jawaban : benar
Total benar
jawaban : benar
Salah 0-3
Salah 4-5
Salah 6-8
Salah 9-10
Tes
Nilai Max
Nilai
ORIENTASI
1
2
REGISTRASI
BAHASA
6
7
10
11
JUMLAH
30
22
Penderita dengan skor kurang dari 24 dapat dianggap terjadi gangguan kognitif. Dalam hal ini
dibutuhkan pemeriksaan yang lebih rinci.
Nilai MMSE :
25-30 : tidak ada gangguan kognitif
20-24 : dicurigai ada gangguan kognitif
<20
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
6. Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda?
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
10. Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya ingat anda
dibandingkan dengan kebanyakan orang?
Ya/Tidak
11. Apakah anda pikir sekarang adalah waktu yang indah untuk hidup?
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
14. Apakah anda merasa situasi saat ini tidak ada harapan?
Ya/Tidak
15. Apakah anda merasa kebanyakan orang lebih baik daripada anda?
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
18. Apakah anda kerap kali khawatir terhadap masa depan anda?
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
24. Apakah anda kerap kali menjadi kesal pada hal-hal sepele?
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Total score :9
: tidak depresi
NILAI
0
KETERANGAN
Incontinence
Kadang incontinence
2
0
Continence teratur
Incontinence
2. MENGONTROL BAK
Kadang incontinence
2
0
Continence teratur
Butuh pertolongan orang lain
1
0
Mandiri
Tergantung orang lain
4. TOILETTING
5. MAKAN
7. MOBILISASI / BERJALAN
8. BERPAKAIAN
beberapa aktivitas
2
0
Mandiri
Tidak mampu
2
0
Mandiri
Tidak mampu
3
0
Mandiri
Tidak mampu
3
0
Mandiri
Tergantung pertolongan orang
10. MANDI
TOTAL NILAI
Sebagian dibantu
2
0
Mandiri
Tidak mampu
Butuh pertolongan
2
0
Mandiri
Tergantung pertolongan orang
1
11
Mandiri
Nilai ADL: 20
: Mandiri.
11-19 : Ketergantungan ringan.
9-10
: Ketergantungan sedang.
5-8
: Ketergantungan berat.
1-4
: Ketergantungan total.
Hasil
Nilai Acuan
13,4
40
4,4 jt
257.000
7,6
34
14 18 g/dL
42 - 54 %
4 6 jt/L
150.000-400.000/L
4,0 - 11,0/L
<10 mm/jam
17
16
4,2
41
1,0
103
<37
<41
2-7 mg/dL
10-50 mg/dL
0,6 1,1 mg/dL
<200 mg/dL
Pemeriksaan radiologi
X Foto lumbosakral
Interpretasi:
- Skoliosis lumbal
- Spur korpus lumbal, pedikel baik
- Diskus dan foramen L3-L4, L4-L5 menyempit
- Jaringan lunak parvertebrae baik
Kesan
X-Foto Thorax PA
Interpretasi
USG Abdomen
Interpretasi:
Hepar: besar normal, permukaan rata, tepi tajam, ekho struktur homogen
Tidak tampak lesi fokal/ nodul/ pelebaran bilier/ SOL
Kandung empedu: Dinding tidak menebal, tidak tampak batu / sludge
Pankreas, Lien, Kel Paraaorta, kedua ginjal normal, tidak tampak massa
intraabdmonial / appendicitis
Prostat: Ukuran 4.3 x 4.2 x 4.3 cm, ekostruktur homogen
Tidak tampak nodul/ kalsifikasi/ SOL
Buli-buli: dinding menebal. Tidak tampak batu/ SOL.
Dinding gaster, caecum, sigmoid menebal
Lesi anekoik berbatas tegas retrosevikal inferior kanan 8 cm x 5 cm dan
inferior vesikal kiri 1.5 x 1.0 cm
Kesan: Cystitis, Gastrocolitis, Perirectal cyst bilateral, BPH
USG Abdomen
Kesan
Divertikel buli (4.8 x 4.7 cm di dinding kanan, 1.6 x 1.8 di dinding kiri)
Kista ginjal kanan (1 cm di korteks ginjal kanan)
BMD / Bone Mass Density Anlene (1 Juni 2011) T-score: 3,0 osteoporosis
RESUME
Telah diperiksa pasien berumur 80 tahun dengan keluhan nyeri pada daerah punggung
sejak 1 bulan yang lalu, timbul secara tiba-tiba saat bangun tidur pada pagi hari, dirasakan
terus menerus, terasa seperti kaku dan dipelintir kemudian menjalar ke kedua tungkai. Nyeri
bertambah saat bangun dari posisi berbaring maupun duduk, berjalan, berdiri, balik kanan
dan kiri pada saat tidur. Nyeri berkurang pada posisi berbaring. Saat ini pasien memakai
korset untuk menyangga punggung, tempat tidur pasien sudah diganti dengan alas yang keras,
dan nyeri masih dirasakan dengan skala untuk nyerinya adalah 6. Terapi terakhir dari RSUD
TAngsel: kapsul racikan (Meloxicam 15 mg, PCT 500 mg, Forres 50 mg) 3 x I, dan Viostin X
(Glucosamine HCL 500 mg, Chondroitin sulfate 200 mg, MSM 300 mg, Mangan 0,5 mg) 2 x
I.
Sulit tidur pada malam hari dialami sejak 4 malam dalam 1 minggu terakhir karena
nyeri dan pikiran mengenai penyakitnya. Riwayat penyakit parkinson stadium 2 sejak Januari
2013, obat hingga saat ini berupa Leparson 1- -0 dan THP -0-. Saat ini gejala parkinson
pada pasien berupa tangan yang bergetar sendiri sudah berkurang, berjalan masih dengan
langkah pendek, dan ekspresi muka masih cenderung kaku. Penglihatan pada mata kiri kabur
seperti terhalang kabut sejak 4 tahun yang lalu. Riwayat katarak pada kedua mata, katarak
OD dioperasi 3,5 tahun yang lalu, katarak OS belum dioperasi hingga saat ini. Riwayat
penyakit dahulu berupa BPH dan dispepsia e.c. susp. Gastritis kronis.
Hasil pemeriksaan fisik berupa masking face (+), lensa keruh ( -/+ ), VOD
4/60, VOS 2/60, kekuatan ekstremitas inferior 4+/4+ refleks fisiologis /. Hasil
MMSE: 22 (dicurigai ada gangguan kognitif). Hasil GDS: 9 (tidak depresi). Hasil
indeks ADL Barthel: 11 (ketergantungan ringan kepada orang lain). Hasil
pemeriksaan
radiologi
spondiloartrosis.
Hasil
foto
lumbosakral
pemeriksaan
USG
(2
September
Abdomen
(2
2014):
September
terdapat
2014):
divertikel buli, kista ginjal kanan. Hasil pemeriksaan BMD Anlene: -3.0
(osteoporosis).
DIAGNOSIS TAMBAHAN
Katarak senilis stadium matur OS
Parkinson Disease grade II
Gangguan tidur e.c. suspek insomnia sekunder
asam
RENCANA PENATALAKSANAAN
LBP e.c Spondyloarthrosis Lumbalis
Farmakologi :
Kapsul racikan (Meloxicam 15 mg, PCT 500 mg, Forres 50 mg) 2 x I kapsul
Viostin X (Glucosamine HCL 500 mg, Chondroitin sulfate 200 mg, MSM 300
mg, Mangan 0,5 mg) 1 x I kaplet
Forneuro (B1 100 mg, B6 50 mg, B12 100 mcg) capsul 1 x I
Provelyn (Pregabalin) 50 mg tablet 1 x I
Non Farmakologi :
Menghindari aktivitas yang berlebihan pada punggung.
Fisiotherapi
Memakai lumbosacral brace (korset)
Tempat tidur yang keras dan rata
Anjuran: Fisioterapi di STW
: dubia ad bonam
Ad functionam
: dubia ad malam
Ad sanationam
: dubia ad malam
: ad bonam
Ad functionam
: dubia ad bonam
Ad sanationam
: dubia
: dubia ad bonam
Ad functionam
: dubia ad malam
Ad sanationam
: dubia
: ad bonam
Ad functionam
: ad bonam
Ad sanationam
: dubia