Anda di halaman 1dari 20

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN

PENDAMPINGAN
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
DI SMP

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR
DIREKTORAT PEMBINAAN SMP
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa
Kementerian

Pendidikan

dan

Kebudayaan

dengan

dukungan

tim

pengembang materi berhasil menyusun Petunjuk Teknis Pelaksanaan


Pendampingan

Implementasi

Kurikulum

2013

di

SMP.

Kegiatan

pendampingan implementasi Kurikulum 2013 di tingkat satuan pendidikan


ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan Pelatihan
Implementasi Kurikulum 2013 secara keseluruhan.
Petunjuk teknis ini memberikan acuan kepada semua pihak yang terkait
dengan pelaksanaan pendampingan implementasi Kurikulum 2013 pada
tingkat SMP agar terarah sesuai dengan konsep dan nilai historis
perubahan Kurikulum 2013 yang berlaku secara nasional.
Kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam penyusunan
petunjuk teknis ini, kami ucapkan terima kasih dan penghargaan atas
dedikasi dan sumbangan pemikirannya. Semoga petunjuk teknis ini dapat
memberi manfaat positif dalam pelaksanaan pendampingan implementasi
kurikulum

2013

dalam

rangka

meningkatkan

mutu

pendidikan

di

Indonesia pada tingkat SMP khususnya, dan pendidikan di Indonesia pada


umumnya.

Jakarta,

Maret 2014

Direktur Direktorat Pembinaan


SMP

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan Hukum
C. Tujuan
D. Hasil yang Diharapkan
II. PELAKSANAAN PENDAMPINGAN
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA TINGKAT SMP
A. Pengertian Pendampingan

ii
iii
1
2
3
4
5
6
6

B. Sasaran Pendampingan

C. Tempat Pelaksanaan Pendampingan

D. Prinsip Pendampingan

E. Kriteria dan Tugas Pendamping

F. Materi Pendampingan
G. Strategi dan Mekanisme Pendampingan
III. PENUTUP

8
11
13

Lampiran-lampiran

14

ii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1
Lampiran 2

Model Skenario Pendampingan


Format Laporan Hasil Pendampingan
Implementasi Kurikulum 2013

I.

Halaman
14
17

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini pengembangan Kurikulum 2013, sudah memasuki tahap
implementasi bertahap-terbatas pada Kelas I dan IV SD, Kelas VII
iii

SMP, dan Kelas

X SMA pada sebagian kecil satuan pendidikan

dasar dan menengah di seluruh wilayah Indonesia. Pentahapan


implementasi ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi
tingkat keterlaksanaan kurikulum dan memberi peluang bagi
penyempurnaan kurikulum secara bertahap.
Langkah awal yang telah

dilakukan dalam rangka persiapan

implementasi Kurikulum 2013 adalah melakukan Pendidikan dan


Pelatihan dalam rangka Implementasi Kurikulum 2013 kepada
seluruh unsur pendidikan, dalam hal ini pendidik dan tenaga
kependidikan di sekolah serta unsur-unsur lain yang terlibat
langsung dalam proses pendidikan. Salah satu strategi untuk
memahami dan memantapkan implementasi Kurikulum 2013,
yaitu melalui Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Implementasi
Kurikulum 2013 yang diperuntukkan bagi guru, Kepala Sekolah,
dan Pengawas Sekolah.
Atas dasar itu, Diklat Implementasi Kurikulum 2013 merupakan
langkah

awal

yang

sangat

penting

untuk

mempercepat

pemahaman dan keterampilan dalam mengimplementasikan


kurikulum

tersebut.

Untuk

memelihara

dan

meningkatkan

kesinambungan pemahaman dan implementasi Kurikulum 2013


di masing-masing satuan pendidikan, diprogramkan kegiatan
pendampingan untuk para guru dan kepala sekolah. Program
pendampingan

ini

dilakukan

sebagai

penguatan

dalam

memahami konsep Kurikulum 2013 berikut perubahannya di


lapangan serta untuk membantu mengatasi berbagai kendala
yang muncul pada saat implementasi kurikulum tersebut di
sekolah.
Mengingat pentingnya program pendampingan implementasi
Kurikulum 2013 bagi para guru dan kepala sekolah, Direktorat
Pembinaan

SMP

Direktorat

Jenderal

Pendidikan

Dasar

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyusun Petunjuk


Teknis Pelaksanaan Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013
iv

di SMP. Petunjuk teknis ini menjadi acuan bagi tim pendamping


dan sekolah dan pihak-pihak terkait

agar

pelaksanaan

pendampingan kurikulum 2013 di SMP berjalan dengan baik.


B. Landasan Hukum
Secara

normatif-konstitusional,

pengembangan

secara

utuh

Kurikulum 2013 berlandaskan ketentuan perundang-undangan


sebagai berikut:
a. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
Tentang Guru dan Dosen;
c. Undang-undang RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Nasional Tahun 2005-2025;
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun
2008 Tentang Guru;
e. Peraturan

Pemerintah

Nomor

32

Tahun

2013

tentang

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005


tentang Standar Nasional Pendidikan;
f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54
tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan
Dasar dan Menengah;
g. Peraturan

Menteri

Pendidikan

dan

Kebudayaan

Republik

Indonesia Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses


Pendidikan Dasar dan Menengah;
h. Peraturan

Menteri

Pendidikan

dan

Kebudayaan

Republik

Indonesia Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian


Pendidikan;
i. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar

dan

Struktur

Kurikulum

Ibtidaiyah;
v

Sekolah

Dasar/Madrasah

j. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan


Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar

dan

Struktur

Kurikulum

Sekolah

Menengah

Pertama/Madrasah Tsanawiyah;
k. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar

dan

Struktur

Kurikulum

Sekolah

Menengah

Atas/Madrasah Aliyah;
l. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar

dan

Struktur

Kurikulum

Sekolah

Menengah

Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan;


m. Peraturan

Menteri

Pendidikan

dan

Kebudayaan

Republik

Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran


dan

Buku

Panduan

Guru

untuk

Pendidikan

Dasar

dan

Menengah;
n. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan
Republik

Indonesia

Nomor

81A

Tahun

2013

Tentang

Implementasi Kurikulum;
o. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (Perkalan)
Nomor 18 Tahun 2010, tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pendidikan Pelatihan;
p. Pedoman Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013.

C. Tujuan dan Hasil yang Diharapkan


1. Tujuan Umum
Secara
Kurikulum

umum
2013

Program
pada

Pendampingan
tingkat

SMP

Implementasi

bertujuan

untuk

memfasilitasi sekolah mengimplementasikan Kurikulum 2013


dengan baik dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi.

vi

2. Tujuan khusus
Secara khusus pendampingan implementasi Kurikulum 2013
pada tingkat SMP memiliki tujuan untuk memfasilitasi guru:
a.

memperoleh pemahaman yang tepat mengenai bahan ajar


berdasarkan Kurikulum 2013;

b.

memperoleh pemahaman yang baik mengenai metode


pembelajaran dan teknik penilaian berdasarkan Kurikulum
2013;

c.

mereview dan memperbaiki RPP yang telah disusun guru


sesuai ketentuan Kurikulum 2013;

d.

merefleksi dan memperbaiki pelaksanaan pembelajaran


sesuai ketentuan Kurikulum 2013;

e.

merefleksi dan memperbaiki pelaksanaan penilaian sesuai


ketentuan Kurikulum 2013.

D. Hasil yang Diharapkan


Pada akhir program pendampingan, guru sasaran diharapkan:
1. mampu menjelaskan bahan ajar berdasarkan Kurikulum
2013;
2. mampu

menjelaskan

metode

pembelajaran

dan

teknik

penilaian berdasarkan Kurikulum 2013;


3. memperoleh saran-saran perbaikan RPP dan RPP yang telah
direvisi berdasarkan ketentuan Kurikulum 2013;
4. memperoleh saran-saran perbaikan terhadap pelaksanaan
pembelajaran

dan

memperbaiki

proses

pembelajaran

berdasarkan ketentuan Kurikulum 2013;


5. memperoleh saran-saran perbaikan terhadap pelaksanaan
penilaian dan memperbaiki proses penilaian berdasarkan
ketentuan Kurikulum 2013.

vii

II. PELAKSANAAN PENDAMPINGAN


IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA TINGKAT SMP

A. Pengertian Pendampingan
Pendampingan adalah proses pemberian bantuan penguatan
pelaksanaan Kurikulum 2013 yang diberikan oleh pendamping
kepada

Guru

Sasaran

pada

satuan

pendidikan

yang

melaksanakan Kurikulum 2013.


B. Sasaran Pendampingan
Sasaran pendampingan implementasi Kurikulum 2013 pada
tingkat SMP adalah guru Kelas VII SMP pada 1.437 SMP yang
tersebar di 295 Kabupaten/Kota. Jumlah SMP yang didampingi di
setiap Kabupaten/Kota bervariasi antara 2 (dua) sampai dengan
6 (enam) sekolah.
C. Tempat Pelaksanaan Pendampingan
Kegiatan pendampingan dilakukan di:
1. lokasi satuan pendidikan di mana Guru Sasaran bertugas;
2. dan DAPAT diperkaya melalui forum Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) secara mandiri dan berkelanjutan.
D. Prinsip Pendampingan
1. Kolegial yaitu hubungan kesejawatan antara pemberi dan
penerima
pendamping

pendampingan.
dan

guru

Dengan

yang

prinsip

menerima

ini

maka

pendampingan

memiliki kedudukan setara.


2. Profesional yaitu hubungan yang terjadi antara pendamping
dan yang didampingi adalah untuk peningkatan kemampuan
profesional.
3. Sikap percaya yaitu yang menerima pendampingan memiliki
sikap percaya kepada pendamping bahwa informasi, saran,
viii

dan contoh yang diberikan adalah yang memang dikehendaki


Kurikulum 2013.
4. Berdasarkan kebutuhan yaitu materi pendampingan adalah
materi teridentifikasi sebagai aspek yang masih memerlukan
penguatan dan kegiatan penguatan akan memantapkan
pengetahuan dan ketrampilan penerima pendampingan.
5. Berkelanjutan yaitu pengembangan pengetahuan

dan

keterampilan implementasi Kurikulum 2013 DAPAT dilanjutkan


melalui MGMP.
E. Kriteria dan Tugas Pendamping
1. Kriteria Pendamping
Kriteria guru pendamping adalah sebagai berikut:
a. Telah mengikuti pelatihan implementasi Kurikulum 2013 dari
BPSDM PMP;
b. Mengikuti pelatihan sebagai guru pendamping implementasi
Kurikulum 2013 yang diselenggarakan oleh LPMP dan
pelatihan lain yang disetarakan;
c. Memiliki keterampilan, strategi, teknik, dan komitmen tinggi
untuk

melaksanakan

pendampingan

dengan

baik

dan

bertanggungjawab;
d. Siap memberikan konsultasi, pemodelan, dan coaching
kepada guru sasaran;
e. Sudah melaksanakan tugas pendampingan I dan II pada
tahun 2013, serta dinilai layak sebagai guru pendamping
oleh Dinas Pendidikan Kab./Kota setempat;
f. Guru pendamping yang tidak layak, dapat diganti dengan
persetujuan Dinas Pendidikan Kab./Kota setempat;

ix

2. Jumlah Pendamping
Jumlah

pendamping

setiap

Kabupaten/Kota

adalah

(sembilan) orang guru pendamping yang meliputi masingmasing 1 (satu) orang pendamping Bahasa Indonesia, PPKn,
Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Seni Budaya, PJOK, dan
Prakarya

dan

(satu)

orang

petugas

pusat

(Dit.

PSMP/LPTK/Tim Teknis).
3. Tugas Pendamping
Tugas utama pendamping adalah:
a. memperkuat mindset pendidikan kepala sekolah dan guru
untuk

menghindari

resistensi

pada

guru

yang

akan

didampingi;
b. memfasilitasi guru sasaran memperoleh pemahaman yang
tepat mengenai bahan ajar berdasarkan Kurikulum 2013;
c. memfasilitasi guru sasaran memperoleh pemahaman yang
tepat

mengenai

metode

pembelajaran

dan

teknik

penilaian;
d. memfasilitasi guru sasaran mereview dan memperbaiki
RPP;
e. merefleksi dan memperbaiki pelaksanaan pembelajaran;
f.

merefleksi dan memperbaiki pelaksanaan penilaian.

F. Materi Pendampingan
Kegiatan

pendampingan

implementasi

Kurikulum

2013

difokuskan pada penguatan penerapan Kurikulum 2013 oleh


guru dan kepala sekolah di satuan pendidikannya, yaitu di Kelas
VII SMP. Materi pendampingan mencakup pemahaman terhadap:

Buku teks pelajaran siswa dan buku pedoman guru,

Proses pembelajaran dan penilaian,

Penyusunan RPP,

Pelaksanaan pembelajaran, dan


x

Pelaksanaan penilaian.

Secara rinci materi-materi tersebut adalah sebagai berikut.


a. Buku teks pelajaran siswa dan buku pegangan guru
1) Pemahaman materi yang tertuang pada buku
2) Keterkaitan antara pengetahuan, keterampilan

dan

sikap
3) Pemahaman terhadap sumber-sumber belajar lainnya
(buku,

lingkungan

sekitarnya,

surat

kabar/majalah/internet yang relevan dengan materi


pembelajaran)
4) Keterkaitan antara sumber-sumber belajar dan alat-alat
yang dipergunakan
5) Penekanan pada high order thinking (contoh-contoh)
b. Proses pembelajaran dan penilaian
1) Pembelajaran yang menekankan

pada

tiga

ranah

kompetensi melalui pembelajaran pengetahuan untuk


2)
3)
4)
5)

mengasah keterampilan dan membentuk sikap


Pembelajaran berbasis aktivitas
Pembelajaran untuk mengasah kreativitas
Penilaian proses
Penilaian kompetensi (secara utuh)

c. Penyusunan RPP
1) Identitas mata pelajaran/tema
2) Perumusan indikator
3) Perumusan tujuan pembelajaran
4) Pemilihan materi ajar
5) Pemilihan sumber belajar
6) Pemilihan media belajar
7) Pemilihan metode pembelajaran
8) Pemilihan strategi pembelajaran
9) Penilaian pembelajaran
d. Pelaksanaan pembelajaran
1) Pendekatan pembelajaran saintifik
a) Mengajak siswa untuk mengamati
b) Memotivasi siswa untuk menanya
c) Memotivasi siswa untuk mengumpulkan data
d) Memotiviasi siswa untuk menalar/menganalisis data
e) Memotivasi siswa untuk menyimpulkan
f) Memotivasi
siswa
untuk
mengomunikasikan
kesimpulan
xi

2) Discovery/inquiry learning
a) Mengajak siswa untuk mencari tahu
b) Mengajak siswa untuk membuktikan
3) Pembelajaran berbasis projek
a) Menyiapkan projek untuk dikerjakan siswa
b) Membiasakan siswa bekerja berkolaborasi
4) Pembelajaran nonklasikal terutama dengan ko-kurikuler
dan ekstra kurikuler sebagai implementasi pembelajaran
dengan

pendekatan

pembelajaran

saintifik

pembelajaran berbasis projek


e. Pelaksanaan penilaian
1) Penilaian kompetensi pengetahuan
2) Penialian kompetensi keterampilan
3) Penilaian kompetensi sikap
4) Penulisan buku laporan pendidikan (rapor)

xii

dan

H. Strategi dan Mekanisme Pendampingan


1. Strategi Pendampingan
a. Pertemuan
awal,
penjelasan

tujuan,

yaitu

kegiatan

materi

pengkondisian,

pendampingan,

agenda

kegiatan, serta informasi lain yang dibutuhkan bagi


b.

kelancaran pelaksanaan pendampingan.


Pelaksanaan observasi lapangan,
pengamatan
pembelajaran,

terhadap
media

yaitu

rencana

dan

alat

kegiatan

pelaksanaan

bantu

pembelajaran,

pelaksanaan pembelajaran, serta pelaksanaan penilaian


pembelajaran yang dilakukan oleh pendamping kepada
c.

guru sasaran.
Pembahasan
pembahasan
mendiskusikan

d.

hasil
hasil
dan

observasi,
observasi

yaitu

kegiatan

lapangan

merumuskan

untuk

langkah-langkah

perbaikan.
Perbaikan berdasarkan hasil observasi, yaitu kegiatan
perbaikan yang dilakukan Guru Sasaran sebagai tindak
tindak lanjut hasil diskusi pendamping dengan Guru

e.

Sasaran.
Penyusunan

laporan,

yaitu

kegiatan

pendamping

menyusun laporan proses dan hasil pendampingan.


2. Mekanisme Pendampingan
a. Persiapan pendampingan
1) Penyiapan dokumen-dokumen, misalnya silabus, contoh
RPP, contoh media pembelajaran, contoh projek, contoh
instrumen penilaian, dan contoh rapor.
2) Instrumen dan petunjuk pengisian

terkait

dengan

pemahaman umum guru sasaran terhadap:

Buku

teks

pelajaran

dan

buku

pedoman

termasuk silabus,

penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran,

Proses pembelajaran dan penilaian,

pelaksanaan pembelajaran, dan


xiii

guru

pelaksanaan penilaian.
3) Profil Guru Sasaran, yang meliputi data tentang nama
guru, pangkat dan golongan, jenis guru dan mata
pelajaran yang diampu, serta data lain yang diperlukan.
b. Pelaksanaan pendampingan
Pelaksanaan

pendampingan

kunjungan,

observasi,

perbaikan

yang

dilakukan

diskusi

dilakukan

klinis,

dalam

bentuk

pemodelan

BERSAMA-SAMA

dan
oleh

pendamping dan guru sasaran.


Model skenario pelaksanaan pendampingan dengan jumlah
sekolah di Kabupaten/Kota yang bervariasi antara 2 (dua)
sampai dengan 6 (enam) SMP terdapat pada lampiran 1.
c. Pelaporan hasil pendampingan
Laporan

hasil

kegiatan

pendampingan

disusun

oleh

masing-masing pendamping sesuai dengan sistematika


yang terdapat pada lampiran 2, dan disampaikan kepada
direktorat teknis.

xiv

III.

PENUTUP

Petunjuk teknis ini digunakan oleh Direktorat Pembinaan SMP yang


disusun

dengan

memperhatikan

PEDOMAN

PENDAMPINGAN

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 yang diterbitkan oleh Kementerian


Pendidikan dan Kebudayaan.
Petunjuk teknis ini diharapkan dapat mempermudah dan memberi
motivasi para tim Guru Inti serta pemangku kepentingkan untuk
berkomunikasi dan menyeleraskan kagiatan pendampingan, yang
pada

gilirannya

akan

mendukung

Kurikulum 2013.

xv

keberhasilan

implementasi

Lampiran 1
Model Skenario Pendampingan
1. Skenario Pendampingan Jika 2 Sekolah Sasaran

2.

Skenario Pendampingan Jika 3 Sekolah Sasaran

xvi

3.

Skenario Pendampingan Jika 4 Sekolah Sasaran

xvii

4.

Skenario Pendampingan Jika 5 Sekolah Sasaran

5.

Skenario Pendampingan Jika 6 Sekolah Sasaran

Catatan:
Pada saat melakukan koordinasi dan overview, kepala sekolah, wakil
kepala sekolah dan semua guru dilibatkan.

xviii

Lampiran 2
Format Laporan Hasil Kegiatan Pendampingan Implementasi Kurikulum
2013

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN


PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
KAB./KOTA . PROVINSI ..
Tanggal .. s.d. .. Maret 2014
Halaman Judul/Cover
Lembar Pengesahan (ditandatangani oleh para petugas Pendampingan)
Daftar isi
Bab

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan Hukum
Pendampingan
C. Tujuan
D. Hasil yang Diharapkan
Bab

II

PELAKSANAAN PENDAMPINGAN
A. Persiapan
B. Pelaksanaan
C. Hasil Pendampingan
D. Dukungan dan Hambatan

Bab

III

PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran-saran

Di Copy dari Pedoman

LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Semua Instrumen Pendampingan (yang sudah diisi lengkap,


ditandatangani petugas pendamping)
Nama Peserta Pendampingan (Guru/Petugas Pendamping dan Guru
Sasaran)
Soft file Biodata Guru/Petugas Pendampingan dan Guru Sasaran
Daftar Hadir Guru/Petugas Pendamping dan Guru Sasaran (5 hari)
Soft file RPP yang dibuat Guru Sasaran (sebelum dan sesudah
pendampingan)
Rekaman Dokumen Lainnya (seperti jurnal, bahan ajar, dll.)
Soft file Dokumentasi Photo Kegiatan Pendampingan

xix

Anda mungkin juga menyukai