Di susun oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Mawarni Lestari
Mifta Estiningtyas
Mumpuni Eka .P
Nia Zusmia
Nilla Nur Ainy .A
Nindha Asri
Nindhita Dyah Satiti
Nur Aeny Rahmawati
OktafiantoAndhi
(P 17420513045)
(P 17420513046)
(P 17420513047)
(P 17420513048)
(P 17420513049)
(P 17420513050)
(P 17420513051)
(P 17420513053)
(P 17420513057)
TUGAS :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Rentang Umur
Laki-Laki
LK + PR
Perempuan
Jumlah
Psrosentase
Jumlah
Psrosentase
Jumlah
Prosentase
Balita
150
40%
68
30%
218
36%
6-14 tahun
37
10%
34
15%
71
11%
Laki-Laki
LK + PR
Perempuan
Rentang Umur
15-25 tahun
38
10%
27
12%
65
11%
26-50 tahun
75
20%
63
28%
138
23%
51-60 tahun
37
10%
18
8%
55
10%
>60 tahun
38
10%
15
7%
53
9%
Jumlah
375
100%
225
100%
600
100%
150
140
120
100
80
75
68
60
63
37 34
40
38
38
37
27
18
15
20
0
Balita
6-14 tahun 15-25 tahun 26-50 tahun 51-60 tahun >60 tahun
laki-laki
perempuan
Dari tabel 1 diatas tampak komposisi jumlah penduduk terbanyak adalah balita yaitu 36%.
Sedangkan penduduk dengan umur di atas 60 tahun merupakan komposisi terendah yaitu 9%.
Dengan banyaknya penduduk balita maka Desa Mergorahayu yang menujukan bahwa belum
berjalanya program Keluarga Berencana(KB).
Tabel 2: komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan
Tingkat Pendidikan
SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
Tidak Tamat SD
Jumlah
390
120
60
18
12
Prosentase
65%
20%
10%
3%
2%
Jumlah
600
100%
Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa penduduk desa Margorahayu lebih banyak pada tingkat
pendidikan SD yaitu 65%. Sedangkan yang tidak tamat SD sebanyak 2%. Tingkat pendidikan
masyarakat desa Margorahayu tergolong rendah, sehingga tingkat pengetahuan tentang
pentingnya kesehatan juga kurang.
Jumlah KK
88
16
6
110
Prosentase
80%
15%
5%
100%
Komposisi Pekerjaan
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Petani
Swasta
PNS
Jumlah KK
Dari tabel 3 diatas menunjukkan pekerjaan mayoritas desa Margorahayu adalah petani dengan
prosentase 80% dari 110 KK dan PNS menjadi pekerjaan minoritas dengan prosentase 5%. Dengan
tingginya petani di Desa Margorahayu mereka beranggapan bahwa sakit adalah keadaan ketika
seseorang sudah tidak bisa melakukan apapun dan jika merasa tidak enak badan tetapi masih bisa ke
sawah, masyarakat masih menganggap dirinya masih sehat
Jumlah KK
Prosentase
22
20%
BAB di Sungai
5%
82
75%
Jumlah
110
100%
Kepemilikan Jamban
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Jumlah KK
Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa 75 % penduduk sudah memiliki jamban keluarga dan 5 %
penduduk masih BAB di sungai. Sebagian besar masyarakat sudah mempunyai jamban
menandakan masyarakat sudah menyadari akan pentingnya memiliki jamban keluarga
Jumlah KK
Prosentase
Sehat
88
80%
Tidak Sehat
22
20%
Jumlah
110
100%
Kondisi SPAL
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Sehat
Tidak Sehat
Jumlah KK
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat sudah memiliki
SPAL yang memenuhi standar kesehatan dengan prosentase 80% dari 110KK
Penyakit
Data Masyarakat
Jumlah
Prosentase
Jumlah
Prosentase
DBD
0.5%
0.5%
Hipertensi
10
1.667%
Diabetes Mellitus
25
4.167%
Gangguan mental
0.5%
Jumlah
0.5%
41
6.834%
DBD
Hipertensi
data pustu
Diabetes Mellitus
Gangguan mental
data masyarakat
Dari grafik diatas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan data kesehatan pustu dengan data
yang diambil langsung dari masyarakat dimana dari data masyarakat terdapat 25 orang
menderita penyakit Diabetes Mellitus dan 10 orang menderita Hipertensi tetapi tidak
ditemukan pada data pustu. Dapat disimpulkan bahwa kesadaran masyarakat untuk berobat
ke pelayanan kesehatan masih kurang.
C. ANALISA DATA
No
.
1
DATA
PENYEBAB
MASALAH
Data Subyektif : -
Data Obyektif :
kejadian diare
kesehatan
22 KK tidak sehat.
2
kejadian DBD
kesehatan
SPAL 22 KK tidak
3
memenuhi syarat
Data Subyektif : -
Hipertensi sebanyak 10
4
Kurang pengetahuan
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko peningkatan angka kejadian diare di Desa Margorahayu kecamatan Metro
berhubungan dengan kondisi lingkungan yang kurang memenuhi syarat
2. Risiko peningkatan angka kejadian DBD di Desa Margorahayu kecamatan metro
berhubungan dengan kondisi yang kurang memenuhi syarat kesehatan
3. Risiko peningkatan angka kejadian hipertensi di Desa Margorahayu kecamatan metro
berhubungan dengan pola hidup kurang sehat
4. Kurang pengetahuan keluarga berhubungan dengan kurang informasi tentang kesehatan
jiwa
E. INTERVENSI
No.
Tujuan Jangka
Dx
Pendek
Intervensi
1.
Berikan penyuluhan
kesehatan
1. masyarakat mengerti
2.
pencegahannya.
2. Masyarakat mampu
merubah pola hidup tak
Berikan penyluhan
sehat
3.
Jelaskan tentang
pengaruh kesehatan
sehat.
4.
sungai menurun
4. Pengelolaan sampah
sehat.
di Desa Margorahayu
menjadi 0 % setelah
dengan optimal
perawatan selama 2
bulan
1.
POKJA DBD
2.
lingkungan
4.
Bersama masyarakat
aktifkan kegiatan Jumat
menciptakan kebersihan
lingkungan
Berikan pendidikan
kesehatan tentang kesehatan
DBD
3. Setelah dilakukan penyuluhan
Berikan pendidikan
kesehatan mengenai cara
Lakukan penyegaran
bersih
5.
Lakukan pemantauan
jentik berkala bersama
masyarakat
6.
Monitoring terjadinya
Angka kejadian
1.
Masyarakat mengetahui
hipertensi di Desa
dan pencegahannya.
menjadi 2 dalam
jangka 3 bulan
2.
1.
Masyarakat dapat
kasus DBD.
Lakukan penyuluhan
hipertensi
3.
hipertensi.
Anjurkan masyarakat
untuk memeriksa tekanan
darah secara berkala.
4.
Anjurkan pada
masyarakat yang menderita
hipertensi untuk konsultasi
pada petugas kesehatan.
Meminimalisir
angka kejadian
gangguan jiwa dan
penelantaran
penderita gangguan
jiwa
1. Masyarakat mengetahui
tentang kesehatan jiwa dan
pencegahan gangguan jiwa.
2. Masyarakat dapat
menciptakan pola hidup yang
1. Konsultasi, yaitu
mengajak orang-orang
yang mempunyai peran
besar dalam masyarakat.
2. Memberi bantuan dan