bila:
bila:
2. Analisa MA/CV
Analisa ini berlaku pada white sugar dengan tujuan untuk
mengetahui tingkat keseragaman ukuran kristal gula.caranya
yaitu dengan menimbang masing-masing sieve yang akan
digunakan untuk melakukan penyaringan, kemudian menimbang
sampel gula sebanyak 100 gram.
3. Analisa Abu Sulfat
Analisa ini berlaku untuk raw sugar dan white sugar untuk
mengetahui kadar abu sulfat didalam sampel. Kadar abu dihitung
dengan menggunakan rumus:
4. Analisa CaO
Analisa ini berlaku untuk raw sugar, gula white, gula A,
gula B, raw liquor (remelt), BLQ, dan sweet water. Analisa cao
bertujuan untuk mengetahui besarnya kadar CaO (ppm) yang
terkandung dalam material proses. Analisa ini dilakukan dengan
cara menimbang sampel 1-5 gram, lalu memasukkannya ke dalam
erlenmeyer 250ml, yang kemudian ditambah aquadest, buffer ph,
dan 1-3 tetes indikator. Lalu dititrasi dengan EDTA.
Cara perhitungannya yaitu dengan rumus sebagai berikut:
5. Analisa Gula
Analisa ini berlaku pada sampel air kondenstat, air boiler,
softener, yang bertujuan untuk mengetahui sampel masih
mengandung gula atau tidak.
6. Analisa Tsai
Analisis ini digunakan untuk menganalisa TSAI dari
sampel molasses di PT. Industri Gula Nusantara yang bertujuan
untuk mengetahui nilai (Total Sugar As Invert). Dengan
melakukan langkah perhitungan berikut ini:
Volume titrasi= (a) ml
Pol sampel=(b) ml
5. Analisa Conductivity
Analisa ini dilakukan pada sampel water treatment dan air
boiler yang bertujuan untuk mengetahui nilai konduktifitas
sampel
6. Analisa PM Alkali
Analisa ini dilakukan pada sampel water treatment dan air
boiler yang bertujuan untuk mengetahui nilai P dan M alkalinity.
Analisa P alkalinity dilakukan dengan cara mengambil sampel
sebanyak 50ml dan memasukkannya ke dalam erlenmeyer.
Kemudian menambahkan indikator PP, apabila sampel tidak
berwarna maka P alkalinity = 0. Pabila warna berubah menjadi
warna merah muda maka menitrasinya dengan larutan H 2SO4 0,1
N hingga tidak berwarna, lalu mencatat volume H2SO4 yang
dibutuhkan dan melanjutkannya dengan analisa M alkalinity.
Analisa M alkalinity dilakukan dengan cara menambahkan
indikator MO pada sampel setelah analisa P alkalinity,. Apabila
sampel berwarna orange setelah ditetesi indikator MO pada
sampel P alkalinity , berarti nilai M alkalinity = 0, namun jika
sampel berwarna kuning, maka dilanjutkan dengan menitrasinya
dengan H2SO40,1N sampai warna berubah menjadi orange, lalu
mencatat volume H2SO4yang dibutuhkan. dan menghitungnya
denagn rumus:
7. Analisa Besi
Analisa ini dilakukan pada sampel boiler yang bertujuan
untuk mengetahui kandungan besi yang terkandung pada sampel.
8. Analisa silica(SiO2)
Analisa ini dilakukan pada sampel boiler yang bertujuan
untuk mengetahui kandungan silica yang terkandung ppada
sampel air boiler.
9. Analisa Phosphat(PO4)