Anda di halaman 1dari 55

PERAN RS DALAM PROGRAM

IMUNISASI

DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT

ALUR MATERI
LATAR BELAKANG
DASAR HUKUM
TANTANGAN

RUMAH SAKIT SAAT INI DAN


MASA YANG AKAN DATANG
HAL-HAL YANG PERLU DIPERSIAPKAN RS
DALAM PROGRAM IMUNISASI
UPAYA-UPAYA YANG SUDAH DILAKSANAKAN
OLEH DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA
BARAT

LATAR BELAKANG
MDGs

8 TUJUAN MDGs

Arah pembangunan yang disepakati secara global dalam MDGs


meliputi:
Menanggulangi kemiskinan dan
kelaparan
Mencapai pendidikan dasar untuk semua
orang
Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan
perempuan
Menurunkan angka kematian
anak
Meningkatkan kesehatan
ibu
Memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular
lainnya
Memastikan kelestarian lingkungan
hidup
Membangun kemitraan global untuk
pembangunan

KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI


JAWA BARAT

Tantangan target pencapaian MDGs di

bidang kesehatan sampai dengan tahun


2015 mencakup penurunan angka kematian
ibu dan bayi, serta penurunan angka
penyakit menular seperti HIV/AIDS.

Diharapkan AKI dari 228/100.000 kelahiran

hidup menjadi 102/100.000 kelahiran hidup


pada tahun 2015, sementara AKB dari
34/1000 kelahiran hidup menjadi menjadi
23/1000 kelahiran hidup pada tahun 2015.

Keberhasilan pencapaian target tersebut di

atas sangat dipengaruhi oleh kesiapan


rumah sakit di tingkat pelayanan kesehatan
rujukan.

TARGET DAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA


PEMBANGUNAN PROVINSI JAWA BARAT
RPJMD 2008-2013
Kondisi Awal
Capaian
Target Midterm
Target 2013
(Tahun 2007) Tahun 2009
(2011)
MISI PERTAMA : Mewujudkan Sumberdaya Manusia Jawa Barat yang Produktif dan
Berdaya Saing
1 Angka Rata-rata
7,5 tahun 7,58 tahun***) 9 - 9,5 tahun 10 - 10,5 tahun
Lama Sekolah
2 Angka Melek
95,32%
95,60%***)
95 - 96%
97 98%
Huruf
3 Angka Kematian 40,26/1.000 38/1.000 KH5) 35-36/1.000
33-34/1.000
Bayi (Kelahiran
KH (2006)
KH
KH
Hidup/KH)
4 Angka Kematian
321/100.00 321,15/100.0
215205Ibu (Kelahiran
0 KH (2003)
00 KH5)
220/100.000
210/100.000
Hidup/KH)
KH
KH
5 Indeks
60,8 (2006)
61,81
63-64
65-66
Pembangunan
(2008)10)
Gender
6 Indeks
54,4 (2006)
55,51
61-63
64-65
No

Indikator Kinerja

10)

RENSTRA DINAS KESEHATAN 20082013

RENSTRA DINAS KESEHATAN 20082013

TAHAPAN PEMBANGUNAN DALAM RENSTRA DISKES


TAHUN 2008-2013

2013
CENTER OF EXCELLENT
1.CoE Sist Rujk Reg Kes
2.Akred Sar & sertif Nakes
3.RekrDrSp, dr,
Nakes
KUALITAS
lain
4.Penaggulangan TBC,
2011
1.Sist Rujk Reg Yan
AIDS, peny berbasis
Kes
lingkung, jiwa dan peny
AKSES & KUALITAS 2.Revitalis & BOP
deg
3.Akred Sar & sertif 5.Kemandirian PHBS
1.Sist Rujk Reg Yan
6.UKBM Mandiri
Na Kes (LSP)
Kes
7.Pencanang
4.Rekr DrSp,dr, dll
2.Revitalis & BOP
UniversalCoverag
3.Akred Sar & sertif5.Penaggulangan
Insurance
TBC, AIDS, penya
Na Kes (LSP)
8.Pengel JPKM Jabar
berbasis
4.Rekr DrSp,dr, dll
lingkungan jiwa &
5.Penaggulangan
TBC, AIDS, penya
peny degen
berbasis
6.Promosi Kesehatan
lingkungan jiwa
skala provinsi
dan peny degen
7.Penink kual UKBM
6.Promkes skala
8.Pengelolaan JPKM
Prov
9.Penetap
7.PemberdayaanUKB
kelembaga
M
10.Peningk
8.> uji coba JPKM
kepeserta
keKb/Kt
9.Persiap Pengelo &
.
Tap lembaga JPKM
2012

2010
AKSES &
KUALITAS
2009
AKSESIBILITAS
1.Interv Kec RawanKes
2.Persiap akred
3.Rekr Bidan/ Dr
4.Pengad Jarum Imun
5.Pengadaan OAT
6.Pnguat Surveil
7.Pembenahan data
PHBS RT & Inst itusi
8.Penyusunan Model
9.Persiap Perda JPKM

1.Penigk
PONED/PONEK
2.Uji Coba
Akredsertif YanKIA
3.Persiap Rujuka
Regional
4.Rekr DrSp, dr
5.Pengadaan OAT,
OAT Anak &
Reagen
6.Kemitraan Kesling
7.Promosi PHBS RT
8.Uji Coba di 7 Kb/Kt
,
9.Persiap UC lanj
10.Tap Perda JPKM

LANDASAN HUKUM
1.
2.

3.

4.
5.
6.
7.
8.

UU No. 29 TAHUN 2004 Teantang Praktek Kedokteran


UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Pasal
130 : Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap pada
bayi dan anak, Pasal 132 (3) : Setiap anak berhak
mendapatkan imunisasi sesuai dengan ketentuan yang
berlaku untuk mencegah terjadinya penyakit yang dapat
dihindari melalui imunisasi.
UU No. 32 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Setiap
anak berhak mendapat pelayanan kesehatan, jaminan sosial
sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spritual dan sosial.
UU No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
Perpres No. 5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014
Inpres No. 1 tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan
Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010.
Permenkes RI No 147/Menkes/Per/I/2010 Tentang Perizinan
Rumah Sakit
Permenkes RI No 340/Menkes/Per/III/2010 Tentang Klasifikasi
Rumah Sakit

LANDASAN HUKUM
11. Peraturan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat

nomor 10 tahun 2008 tentang kewenangan Dinas


Kesehatan Provinsi Jawa Barat yaitu Pengelolaan
pelayanan kesehatan rujukan sekunder dan tersier
12. Peraturan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat
nomor 11 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Kesehatan
13. Kepmenkes
RI No. 603/2008 tentang Program
RSSIB
14. Kepmenkes RI No. 1611/Menkes/SK/XI/2005 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Program Imunisasi
15. Kepmenkes
RI.
No.
1626/Menkes/SK/XII/2005
tentang Pedoman Pemantauan Penanggulangan
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi

UU RS NO 44 TAHUN 2009 BAB IV


Pasal 6
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH
a.

menyediakan

Rumah

Sakit

berdasarkan

kebutuhan

masyarakat;
b. menjamin pembiayaan pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit bagi fakir miskin, atau orang tidak mampu sesuai
ketentuan peraturan perundangundangan;
c. membina dan mengawasi penyelenggaraan Rumah Sakit;
d. memberikan perlindungan kepada Rumah Sakit agar dapat
memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dan
bertanggung jawab;

e. memberikan perlindungan kepada masyarakat pengguna jasa


pelayanan Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan;
f. menggerakkan peran serta masyarakat dalam pendirian Rumah
Sakit
sesuai dengan jenis pelayanan yang dibutuhkan masyarakat;
g.

menyediakan

informasi

kesehatan

yang

dibutuhkan

oleh

masyarakat;
h. menjamin pembiayaan pelayanan kegawatdaruratan di Rumah
Sakit
akibat bencana dan kejadian luar biasa;
i. menyediakan sumber daya manusia yang dibutuhkan; dan
j.mengatur

pendistribusian

dan

penyebaran

berteknologi tinggi dan bernilai tinggi.

alat

kesehatan

UU RS NO 44 TAHUN 2009 Pasal 54


(1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah melakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap Rumah Sakit dengan
melibatkan organisasi profesi, asosiasi perumahsakitan,
dan organisasi kemasyarakatan lainnya sesuai dengan
tugas dan fungsi masingmasing
(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diarahkan untuk :
a. pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan yang
terjangkau oleh masyarakat;
b. peningkatan mutu pelayanan kesehatan;
c. keselamatan pasien ;
d. pengembangan jangkauan pelayanan; dan
e. peningkatan kemampuan kemandirian Rumah Sakit.

UU RS NO 44 TAHUN 2009 BAB VIII BAGIAN


KE SATU PASAL 29 TENTANG KEWAJIBAN RS
a. memberikan informasi yang benar tentang pelayanan
Rumah Sakit kepada masyarakat;
b. memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu,
antidiskriminasi, dan efektif dengan mengutamakan
kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan
Rumah Sakit;
c. memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien
sesuai dengan kemampuan pelayanannya;
d. berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan
pada bencana, sesuai dengan kemampuan pelayanannya;
e. menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat
tidak mampu atau miskin;
f. melaksanakan fungsi sosial antara lain dengan
memberikan
fasilitas
pelayanan
pasien
tidak
mampu/miskin, pelayanan gawat darurat tanpa uang muka,
ambulan gratis, pelayanan korban bencana dan kejadian
luar biasa, atau bakti sosial bagi misi kemanusiaan;

UU RS NO 44 TAHUN 2009 BAB VIII BAGIAN


KE SATU PASAL 29 TENTANG KEWAJIBAN RS
g. membuat, melaksanakan, dan menjaga standar
mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit sebagai
acuan dalam melayani pasien;
h. menyelenggarakan rekam medis;
i. menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak
antara lain sarana ibadah, parkir, ruang tunggu, sarana
untuk orang cacat, wanita menyusui, anak-anak, lanjut usia;
j. melaksanakan sistem rujukan;
k. menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan
standar profesi dan etika serta peraturan perundangundangan;
l. memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur
mengenai hak dan kewajiban pasien;
m. menghormati dan melindungi hak-hak pasien;
n. melaksanakan etika Rumah Sakit;

UU RS NO 44 TAHUN 2009 BAB VIII BAGIAN


KE SATU PASAL 29 TENTANG KEWAJIBAN RS
o. memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan
penanggulangan bencana;
p. melaksanakan program pemerintah di bidang
kesehatan
baik
secara
regional
maupun
nasional;
q.
membuat
daftar
tenaga
medis
yang
melakukan praktik kedokteran atau kedokteran
gigi dan tenaga kesehatan lainnya;
r. menyusun dan melaksanakan peraturan
internal Rumah Sakit (hospital by laws);
s. melindungi dan memberikan bantuan hukum
bagi semua petugas Rumah Sakit dalam
melaksanakan tugas; dan
t. memberlakukan seluruh lingkungan rumah

UU 44 Tentang RS
Keselamatan Pasien Pasal 43 Tentang Keselamatan
Pasien
(1) Rumah
Sakit wajib menerapkan standar
keselamatan pasien.
(2) Standar keselamatan pasien sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan melalui pelaporan insiden,
menganalisa, dan menetapkan pemecahan masalah
dalam rangka menurunkan angka kejadian yang tidak
diharapkan.
(3) Rumah Sakit melaporkan kegiatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) kepada komite yang
membidangi keselamatan pasien yang ditetapkan oleh
Menteri.
(4) Pelaporan insiden keselamatan pasien sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dibuat secara anonim dan
ditujukan untuk mengkoreksi sistem dalam rangka
meningkatkan keselamatan pasien.

UU 44 Tentang RS
Keselamatan Pasien Pasal 16 Tentang Peralatan
(1)

Persyaratan peralatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7


ayat (1) meliputi peralatan medis dan nonmedis harus
memenuhi standar pelayanan, persyaratan mutu, keamanan,
keselamatan dan laik pakai.

(2)

Peralatan medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus


diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh Balai Pengujian Fasilitas
Kesehatan dan/atau institusi pengujian fasilitas kesehatan yang
berwenang.

(3)

Peralatan yang menggunakan sinar pengion harus memenuhi


ketentuan dan harus diawasi oleh lembaga yang berwenang.

(4)

Penggunaan peralatan medis dan nonmedis di Rumah Sakit


harus dilakukan sesuai dengan indikasi medis pasien.

(5)

Pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Rumah Sakit


harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai kompetensi di
bidangnya.

(6)

Pemeliharaan peralatan harus didokumentasi dan dievaluasi


secara berkala dan berkesinambungan

(7)

Ketentuan mengenai pengujian dan/atau kalibrasi peralatan

HAL- HAL YANG PERLU DIPERSIAPKAN


OLEH RS

Input

PROGRAM RS SAYANG IBU DAN BAYI


RS SAYANG BAYI
(TAHUN 1991)

RS SAYANG IBU
(TAHUN 1996)

RS SAYANG IBU & BAYI


(TAHUN 2001)

PERLINDUNGAN IBU DAN BAYI SECARA


TERPADU DAN PARIPURNA

RUMAH SAKIT SAYANG IBU DAN BAYI

RS Sayang Ibu & bayi adalah


rumah sakit milik pemerintah,
pemerintah daerah dan swasta,
baik umum maupun khusus yang
telah melaksanakan 10 langkah
menuju perlindungan ibu dan bayi
secara terpadu dan paripurna.
koordinasi berbagai unit kerja
(multi sektor) dan dukungan multi
profesi / multi disiplin

TUJUAN
Meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan Ibu
& Bayi secara terpadu
dalam upaya menurunkan
Angka Kematian Ibu &
Angka Kematian Bayi

STRATEGI
Melaksanakan Sepuluh
Langkah Menuju
Perlindungan Ibu Dan Bayi
Secara Terpadu Dan
Paripurna

10 Langkah Menuju RSSIB


1. Kebijakan tertulis ttg

2.

3.

4.

5.

Manajemen yg mendukung
yan ibu & bayi trmsk ASI
Eksklusif & Perawatan
Metode Kanguru/KMC
utk BBLR
Pel Antenatal trmsk
Konseling kes maternal
& neonatal
Persalinan bersih & aman,
inisiasi menyusu dini &
kontak kulit ibu-bayi
Pelayanan Obstetrik &
Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK)
Pel Nifas & Rwt Gabung
adekuat, ibu menyusui yg
benar, pel neonatus sakit

10 Langkah Menuju RSSIB


6. Pel rujukan dua arah &
membina jejaring rujukan
dgn sarkes lain
7. Pel imunisasi bayi & tumbuh
kembang
8. Pel KB trmsk Pencegahan &
Penanganan kehamilan yg tdk
diinginkan serta Kesehatan
reproduksi lainnya
9. Audit maternal & perinatal
RS
sec periodik & tindak lanjut
10. Pemberdayaan klpk
pendukung ASI dlm tindak
lanjut pemberian ASI
eksklusif dan PMK

KESEHATAN IBU
PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2012

TREND JUMLAH KEMATIAN IBU DAN BAYI


PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2009 - 2012
7000
5719
6000

4982

5070

5000

4189

4000
Bayi
Ibu

3000
2000
828
1000
0
2009

804

850

2010

2011

719
2012

TREND JUMLAH KASUS KEMATIAN IBU


PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2009 - 2012
900.00
800.00
700.00
600.00
500.00
400.00
300.00
200.00
100.00
0.00

2009

Kematian Ibu
2010

2011

Ratio Kematian Ibu


2012

JUMLAH KEMATIAN IBU PROVINSI JAWA BARAT PER


KAB/KOTA TAHUN 2012
KAB. SUKABUMI
KAB. CIREBON
KAB. TASIKMALAYA
KAB. KARAWANG
KAB. BOGOR
KAB. BANDUNG
KAB. CIANJUR
KAB. MAJALENGKA
KAB. INDRAMAYU
KAB. BEKASI
KOTA BEKASI
KAB. GARUT
KOTA BANDUNG
KAB. BANDUNG BARAT
KAB. CIAMIS
KAB. PURWAKARTA
KOTA TASIKMALAYA
KAB. KUNINGAN
KOTA DEPOK
KAB. SUMEDANG
KAB. SUBANG
KOTA BOGOR
KOTA CIMAHI
KOTA SUKABUMI

3
3

KOTA BANJAR
KOTA CIREBON
0

33
28
27
24
24
23
21
16
16
15
14
12
10
9
8

10

20

30

40

65
60
55
53
49
48
46
42

76

Jumlah Kasus Kematian Ibu : 780


Jumlah Kasus Kematian Ibu Tertinggi : 76
Jumlah Kasus Kematian Terendah : 3
Jumlah Lahir Hidup : 909.462
Ratio Kematian Ibu : 85,76 per 100.000
KH

PENYEBAB KEMATIAN IBU

50

60

70

80

Perdarahan

Hipertensi dalam kehamilan

Infeksi

Abortus

Partus Lama

Lain-lain

KESEHATAN ANAK
PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2012

TREND KEMATIAN BAYI (0-1 THN) THN 2012


KEMATIAN BAYI
7000

6000

5719
4982

5000

4277

4000

5070
4628

4433

3580
3000

2000

1000

0
2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

GRAFIK PENYEBAB KEMATIAN


NEONATUS (0-28 HARI) TAHUN 2012

Lain-lain; 621
Ikterus; 45
Kelainan Kongenital; 280

Sepsis; 97
Tetanus Neonaturum; 15

Asfiksia; 952

BBLR; 1587

BAYI
(1-11 BULAN) TAHUN 2012

Pneumonia; 256

Lain-lain; 599

Diare; 110
Kelainan Saluran Cerna; 27
Tetanus; 2
Kelainan Saraf ; 25

GRAFIK PENYEBAB KEMATIAN


BALITA (1-5 TAHUN) TAHUN 2012

ISPA; 38
Diare; 34
Demam Berdarah Dengue ; 4

Lain-lain; 251

UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) KAB/KOTA


DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2009

Kab. Bekasi
Kota Bekasi

Karawang

Kota Depok
Subang

Indramayu

Kab. Bogor
Kota Bogor

Purwakarta
Kab. Cirebon
Kota Cirebon

Kota Sukabumi

Kab. Sukabumi

Kab. Cianjur

Kota Cimahi
Kota Bandung
Kab. Bandung Barat

Kab. Tasik

Majalengka

Kuningan

Kab. Bandung
Ciamis

Garut

Kota. Tasik

Kab. Tasik

Ket : Merah < 80 %


Hijau > 80 %

Kota Banjar

UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) KAB/KOTA


DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2010

Kab. Bekasi
Kota Bekasi

Karawang

Kota Depok
Subang

Indramayu

Kab. Bogor
Kota Bogor

Purwakarta
Kab. Cirebon
Kota Cirebon

Kota Sukabumi

Kab. Sukabumi

Kab. Cianjur

Kota Cimahi
Kota Bandung
Kab. Bandung Barat

Kab. Sumedang

Majalengka

Kuningan

Kab. Bandung
Ciamis

Garut

Kota. Tasik

Kab. Tasik

Ket : Merah < 80 %


Hijau > 80 %

Kota Banjar

UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) KAB/KOTA


DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2011

Kab. Bekasi
Kota Bekasi

Karawang

Kota Depok
Subang

Indramayu

Kab. Bogor
Kota Bogor

Purwakarta
Kab. Cirebon
Kota Cirebon

Kota Sukabumi

Kab. Sukabumi

Kab. Cianjur

Kota Cimahi
Kota Bandung
Kab. Bandung Barat

Kab. Sumedang

Majalengka

Kuningan

Kab. Bandung
Ciamis

Garut

Kota. Tasik

Kab. Tasik

Ket : Merah < 80 %


Hijau > 80 %

Kota Banjar

SARANA KESEHATAN

PROVINSI JAWA BARAT


TAHUN 2012

JUMLAH PUSKESMAS, PUSKESMAS PEMBANTU DAN PUSKESMAS KELILING


MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2011

NO KABUPATEN/KOTA

JUMLAH
JUMLAH
RATIO
JUMLAH
JUMLAH
RATIO
JUMLAH
PUSKESMAS
JUMLAH TT
PUSKESMAS
PUSKESMA
PUSKESMAS
PUSKESMAS
PUSTU/PUS
PUSKESMAS
TANPA
PUSKESMAS
KELILING
S/100.000
DTP
PEMBANTU
KESMAS
PERAWATAN
RODA 4
PEDDK
101
83
18
187
96
23
0,95
2,27

KAB. BOGOR

KAB. SUKABUMI

58

52

KAB. CIANJUR

45

KAB. BANDUNG

62

KAB. GARUT

KAB. TASIKMALAYA

50

118

60

2,03

2,53

37

112

114

47

2,53

2,06

52

10

82

85

40

1,37

1,97

64

52

12

317

136

48

2,13

2,56

40

25

15

230

151

50

3,78

2,15

KAB. CIAMIS

52

35

17

204

118

50

2,27

3,22

KAB. KUNINGAN

37

31

93

69

38

1,86

3,15

KAB. CIREBON

56

48

146

66

62

1,18

2,53

10 KAB. MAJALENGKA

31

24

99

72

33

2,32

2,54

11 KAB. SUMEDANG

32

26

78

69

31

2,16

2,80

12 KAB. INDRAMAYU

49

40

113

68

51

1,39

2,68

13 KAB. SUBANG

40

32

103

74

45

1,85

2,69

14 KAB. PURWAKARTA

20

19

15

50

21

2,50

2,44

15 KAB. KARAWANG

48

35

13

70

71

48

1,48

2,25

16 KAB. BEKASI

39

30

80

47

12

1,21

1,84

31

26

42

47

1,52

2,00

24

16

32

28

1,17

2,68

19 KOTA SUKABUMI

15

12

16

20

15

1,33

4,81

20 KOTA BANDUNG

73

68

45

13

0,00

3,02

21 KOTA CIREBON

22

20

14

16

20

0,73

7,23

22 KOTA BEKASI

31

27

20

28

17

0,90

1,42

23 KOTA DEPOK

32

30

15

0,13

2,18

24 KOTA CIMAHI

13

13

0,23

2,37

25 KOTA TASIKMALAYA

20

16

34

20

20

1,00

3,12

26 KOTA BANJAR

10

20

10

0,90

5,38

1.045

857

188

2.210

1.579

789

1,51

2,45

KAB. BANDUNG
BARAT
18 KOTA BOGOR
17

JAWA BARAT

JUMLAH PUSKESMAS, PUSKESMAS PEMBANTU DAN PUSKESMAS KELILING


MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

NO KABUPATEN/KOTA

JUMLAH
JUMLAH
RATIO
JUMLAH
JUMLAH
RATIO
JUMLAH
PUSKESMAS
JUMLAH TT
PUSKESMAS
PUSKESMA
PUSKESMAS
PUSKESMAS
PUSTU/PUS
PUSKESMAS
TANPA
PUSKESMAS
KELILING
S/100.000
DTP
PEMBANTU
KESMAS
PERAWATAN
RODA 4
PEDDK
101
83
18
187
110
23
0,95
2,27

KAB. BOGOR

KAB. SUKABUMI

58

52

KAB. CIANJUR

45

KAB. BANDUNG

62

KAB. GARUT

65

KAB. TASIKMALAYA

40

KAB. CIAMIS

52

KAB. KUNINGAN

KAB. CIREBON

50

119

60

2,03

2,53

37

112

116

47

2,53

2,06

52

10

82

77

40

1,37

1,97

50

15

317

136

48

2,13

2,56

25

15

230

151

50

3,78

2,15

35

17

204

118

50

2,27

3,22

37

31

93

70

38

1,86

3,15

57

49

146

66

62

1,18

2,53

10 KAB. MAJALENGKA

32

23

99

72

33

2,32

2,54

11 KAB. SUMEDANG

32

26

78

69

31

2,16

2,80

12 KAB. INDRAMAYU

49

40

113

67

51

1,39

2,68

13 KAB. SUBANG

40

32

103

74

45

1,85

2,69

14 KAB. PURWAKARTA

20

19

15

49

21

2,50

2,44

15 KAB. KARAWANG

50

37

13

70

69

48

1,48

2,25

16 KAB. BEKASI

39

30

80

50

12

1,21

1,84

31

26

42

479

1,52

2,00

24

16

32

28

1,17

2,68

19 KOTA SUKABUMI

15

12

16

20

15

1,33

4,81

20 KOTA BANDUNG

73

68

45

13

0,00

3,02

21 KOTA CIREBON

22

20

14

16

20

0,73

7,23

22 KOTA BEKASI

31

27

20

28

17

0,90

1,42

23 KOTA DEPOK

32

30

15

0,13

2,18

24 KOTA CIMAHI

13

13

0,23

2,37

25 KOTA TASIKMALAYA

20

16

34

20

20

1,00

3,12

26 KOTA BANJAR

10

20

10

0,90

5,38

1.050

857

193

2.210

1596

789

1,51

2,45

KAB. BANDUNG
BARAT
18 KOTA BOGOR
17

JAWA BARAT

JUMLAH RUMAH SAKIT


DI PROVINSI JAWA BARAT, 2012
RUMAH SAKIT

JUMLAH

2%

39

13%

204

76%

17

7%

RSU/RSK BUMN

2%

RSU/RSK PROV

1%

272

100%

RSU/RSK UPT PUSAT


RSU/RSK KB/KT
RSU/RSK SWASTA
RSU/RSK TNI/POLRI

JUMLAH

PETA SITUASI
PENYEBARAN RS
DI JAWA BARAT
TAHUN 2013

...
.... ........ . .
. . .. ..
.......... ...........
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.. ........ . . .
.
.
.
.
.
.
. ......
....... .
.
..
.........
.. .. .
.
.
.
.
..
.
. .. .
. ..

Penyebaran
Rumah Sakit
Penyebaran
di Provinsi
RumahJawa
SakitBarat
di Provinsi Jawa Barat

. ...

........
.
.
.
.
... .

.
.....
..

.
SATU
RS
SWAST

L E G E N D A

RSUD
TERLATIH
PONEK

RS
PRO
V

RS
VERTI
KAL

.
...
.
hadri

Penyebaran
RumahPenyebaran
Sakit TNI, POLR
BUMN
Rumah Sakit
TNI, POLR
di Provinsi
Jawa Barat
BUMN
di Provinsi Jawa Barat

RS
TNI, POLRI,
BUMN

PENYEBARAN
Rumah
Sakit Provinsi
PENYEBARAN
Jawa
Barat
Rumah
Sakit
Provinsi
Jawa Barat

hadri

PENYEBARAN
Rumah
Sakit VERTIKAL
PENYEBARAN
di Provinsi
Barat
Rumah
SakitJawa
VERTIKAL
di Provinsi Jawa Barat

hadri

Penyebaran
Rumah Penyebaran
Sakit Daerah Mampu
PONEK
Rumah Sakit
Daerah Mampu
di Provinsi
Jawa Barat
PONEK
di Provinsi Jawa Barat

L E G E N D A

RSUD
MAMPU
PONEK

hadri

Penyebaran
RSUD
BELUM MAMPU
Penyebaran
PONEK MAMPU
RSUD BELUM
di Provinsi
Jawa Barat
PONEK
di Provinsi Jawa Barat

RSUD
TERLATIH
PONEK

hadri

SPGDT
RumahSPGDT
Sakit Jejaring
SPGDT-S
se Bandung
Rumah Sakit
Jejaring
SPGDT-SRaya
se Bandung
Raya

hadri

No

Jumlah RS

Kab/Kota

Pemerintah

Swasta

Jumlah Kematian
Ibu

KLB

Jumlah
Puskesmas
2010

2011

2012

2010 2011 2012

Jumlah kematian Bayi Keteran


gan
2010 2011 2012

1Kab Sukabumi

58

+dift +Camp

76

330

484

479

2Kab Cirebon

57

+camp

65

230

222

235

3Kab Tasikmalaya 1

40

+dift

60

456

373

435

4Kab Karawang

15

50

+dift

55

191

192

225

5Kab Bogor

15

101

+Camp
+dift,
+dift +camp
+dift,
+dif +camp

+dift

53

354

241

200

6Kab Bandung

62

49

179

125

297

45

+dift
+dift,
+camp

7Kab Cianjur

+dift +dift
+dift,
+dif +camp

48

213

292

242

8Kab Majalengka 2

32

46

251

296

299

9Kab Indramayu

49

42

361

341

310

10Kab Bekasi

31

39

+dift

33

47

68

42

11Kota Bekasi

36

31

+dift
+dift,
+dift +camp

+dif

28

62

43

26

12Kab Garut

65

+camp

27

336

397

299

13Kota Bandung
Kab Bandung
14 Barat

25

73

+dift +camp
+dift,
+dift +camp

+dift

24

202

235

148

31

24

206

34

15Kab. Ciamis

52

+camp

+camp

23

240

303

263

16Kab Purwakarta

10

20

+dift,Camp

21

139

132

142

17Kota Tasikmalaya 1

14

20

+dift,Camp +dift

16

147

136

131

18Kab Kuningan

37

+dift +Camp

+camp

16

155

115

84

19Kota Depok

15

32

+dift +dift

15

67

120

87

20Kab Sumedang

32

+dift

14

233

297

282

21Kab Subang

40

+dift +dift

12

153

24

120

22Kota Bogor

10

24

10

24

44

26

23Kota Cimahi

13

+dift +dift

73

79

80

24Kota Sukabumi

15

49

57

62

25Kota Banjar

10

80

56

26

26Kota Cirebon

22

17

67

52

+camp

+dift
+dift,
+camp

RENCANA TINDAK LANJUT


1. RUMAH SAKIT AGAR MELAKSANAKAN SEMUA PROGRAM
2.
3.
4.

5.

IMUNISASI YANG DITETAPKAN OLEH PEMERINTAH


RUMAH SAKIT HARUS MEMENUHI KEBUTUHAN
PENGELOLAAN VAKSIN YANG SESUAI STANDAR
HARUS ADA PENANGGUNG JAWAB/ PENGELOLA VAKSIN DI
RUMAH SAKIT YANG DITETAPKAN DENGAN SK DIREKTUR RS
RS BERKOORDINASI DENGAN DINAS KESEHATAN DI
WILAYAHNYA UNTUK PEMENUHAN SARPRAS PENGELOLAAN
VAKSIN DAN KEBUTUHAN VAKSIN DI RUMAH SAKIT
RS AGAR MELAKUKAN PELAPORAN PEMAKAIAN VAKSIN KE
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA SETEMPAT.

Kami merekrut

orang-orang
yang sangat
kompeten, lalu
kami ciptakan
lingkungan
dimana mereka
boleh berbuat
salah dan
mampu belajar
dan
berkembang
dari
kesalahannya
Steve Jobs - Founder

WASSALAM

Anda mungkin juga menyukai