TOPOLOGI JARINGAN
Disusun oleh :
Abdul Aziz R.M.
1141170029
Asep Nugroho
1141170005
Dani Haryono
1141170040
Muhammad Arifin
1141170038
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami hingga tersusun
makalah tentang TOPOLOGI JARINGAN ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih belum sempurna, dan kami
sangat membutuhkan masukan berupa kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan
makalah yang kami susun ini.
Kemudian kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang selalu
memberikan petunjuk kepada kita dalam membentuk generasi yang berakhlak mulia. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah..........................................................................................1
1.2. Ruang Lingkup Masalah.........................................................................................1
1.3. Rumusan Masalah...................................................................................................2
1.4. Tujuan Masalah.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
2.1. Sejarah Topologi Jaringan......................................................................................3
2.2. Topologi Jaringan...............................................................................................4
2.3. Jenis Topologi Jaringan Serta Karateristik Dengan Kekurangan dan Kelebihan...6
BAB III PENUTUP......................................................................................................14
3.1. Kesimpulan............................................................................................................14
3.2. Saran......................................................................................................................14
Daftar Pustaka..............................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Pada tahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super
komputer. Saat itu dikenalkan sebuah konsep untuk menghubungkan komputer yang saling
tersebar. Konsep tersebut adalah konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal
dengan nama Time Sharing System (TSS), maka untuk pertama kali bentuk jaringan (Network)
komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal (komputer) terhubung secara seri
ke sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan
teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.
Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga
perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses
distribusi (Distributed Processing). Seperti yang ada pada di bawah ini.
Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara
paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer.
Dalam proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi
komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host
komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.
Perjalanan sejarah komputer ukuran hardware komputer dari tahun ke tahun mengalami
perkembangan pesat. Hal ini disadarai dengan kemampuan yang semakin tinggi dan ukuran
yang semakin kecil. Saat ini komputer dan jaringannya sudah dapat menangani proses komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu, mulailah
berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN. Demikian pula ketika
Internet mulai diperkenalkan.
Sejarah jaringan komputer dimulai dengan komputer terminal yang saling terhubung
ke pusat komputer (host computer) lewat time sharing system kemudian berkembang menjadi
terminal-terminal yang saling terhubung ke pusat komputer (host computer) dengan konsep
proses distribusi (Distributed Processing) yang kemudian berakhir dengan teknologi jaringan.
Dalam makalah ini akan mengulas beberapa jenis topologi jaringan yang umum di
gunakan beserta karateristik, kelebihan dan kekurangan masing-masing dari topologi. Topologi
jaringan komputer adalah sebuah infrastruktur fisik jaringan komputer yang digunakan untuk
mengimplementasikan LAN.
LAN atau Local Area Network adalah salah satu contoh dari sebuah jaringan yang
menunjukkan topologi fisik dan logik sekaligus. Suatu simpul dalam LAN akan mempunyai
satu atau lebih hubungan dengan satu atau lebih simpul di dalam jaringan dan pengaturan
hubungan-hubungan dan simpul-simpul ini dapat dibuat dalam bentuk grafis yang berbentuk
geometris yang dapat menentukan topologi fisik dalam suatu jaringan. Selain itu, pengaturan
aliran data antar simpul di dalam jaringan menentukan topologi logik dalam suatu jaringan.
Penting untuk diperhatikan bahwa topologi fisik dan logik mungkin identik di dalam
jaringan manapun tetapi mungkin juga berbeda. Suatu topologi jaringan ditentukan hanya oleh
pengaturan grafis dan pengaturan hubungan fisik atau logik antar simpul. Topologi secara
teknis adalah bagian dari teori grafis. Jarak antar simpul, hubungan fisik, dan atau tipe sinyal
mungkin berbeda dalam dua jaringan tersebut dan mungkin juga topologi mereka mirip.
Beberapa orang mungkin berpikir bahwa sebuah topologi sebagai bentuk atau struktur
maya. Bentuk ini mungkin tidak secara langsung berhubungan dengan keadaan letak fisik suatu
alat dalam jaringan. Sebagai contoh, komputer-komputer di dalam LAN rumahan mungkin
diatur dalam sebuah lingkaran di dalam sebuah ruang keluarga tetapi itu mungkin tidak seperti
mencari topologi cincin yang sebenarnya. Dua jaringan dikatakan mempunyai topologi yang
sama apabila pengaturan hubungannya sama, walau hubungan fisik, jarak antar simpul, dan
tipe sinyalnya berbeda.
2.3. Jenis Topologi Jaringan Serta Karateristik Dengan Kekurangan dan Kelebihan
1. Topologi Bus.
Node - node dihubungkan secara serial sepanjang kabel, dan pada kedua ujung kabel
ditutup dengan terminator.
Tidak memerlukan HUB atau switch, yang banyak diperlukanadalah Tconnector pada
setiap ethernet card.
Masalah yang sering terjadi adalah jika salah satu node rusak, maka semua jaringan
dapat down, sehingga seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.
Lebih hemat kabel, karena media transmisinya hanya memakai kabel tunggal serta
terpusat sehingga tidak memerlukan kabel yang banyak.
Mempunyai layout kabel yang sederhana, dalam pemasangan topologi bus skema dan
rancangan kabel yang dipakai sangat sederhana sehingga pemasangannya lebih
mudah.
Lalu lintas data padat karena topologi bus menggunakan kabel terpusat sebagai
transmisi.
Jika terdapat salah satu client yang rusak, maka jaringan tidak dapat berfungsi.
Bila terjadi gangguan yang terlalu serius, maka proses pengiriman data menjadi
lambat karena lalu lintas jaringan penuh dan padat akibat tidak ada pengontrol User.
2. Topologi Star.
Topologi Star adalah suatu cara untuk menghubungkan antara komputer satu dengan
komputer yang lainnya sehingga dapat membentuk jaringan berupa bentuk bintang (star).
Topologi star mempunyai bentuk seperti bintang, setiap node tersambung secara terpusat pada
sebuah perangkat keras HUB atau Switch. Kabel yang dipakai pada topologi ini adalah kabel
UTPdengan konektor RJ-45. Disebut topologi star karena bentuknya seperti bintang, sebuah
alat yang disebut concentrator bisa berupa hub atau switch menjadi pusat, dimana semua
komputer dalam jaringan dihubungkan ke concentrator ini.
Prinsip topologi star adalah control terpusat, seluruh link harus melalui pusat yang
menyalurkan data tersebut ke semua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat disebut
dengan stasiun primer/server sedangkan yang lainnya dinamakan stasiun sekunder/client
server. Pada saat hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server dapat
menggunakan hubungan jaringan sewaktu-waktu tanpa menunggu perintah dari server.
Karakteristik Topologi Star
Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari
node ke central node dan kembali lagi.
Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung
terhubung ke central node.
Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya pada node
tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain.
Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya
menggunakan kabel UTP.
Kerusakan pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada saluran tersebut
dan station yang terpaut.
Paling fleksibel.
Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan berhenti.
Terlalu penting hub sehinga ketika terdapat masalah dengan HUB maka jaringan
tersebut akan down.
Jika menggunakan switch dan lalu lintas data padat dapat menyebabkan jaringan
lambat.
3. Topologi Tree.
mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem
jaringan komputer.
Karakteristik Topologi Tree
Karakteristik yang dimiliki topologi tree mirip dengan Topologi BUS dan Topologi
Star. Begitu juga dengan peralatan, kabel, dan teknik pemasangan. Oleh sebab itu kita tidak
akan membahasnya lebih detail. Apabila kabel penghubung antar-hub putus, maka jaringan
star masih tetap dapat berfungsi, hanya saja hubungan dengan jaringan star yang lain akan
terganggu.
Kelebihan Topologi Tree
Scalable, level-level dibawah level utama dapat menambahkan node baru dengan
mudah.
Manajemen mudah karena mudah melakukan identifikasi dan isolasi kesalahan dalam
jaringan.
Mudah di kembangkan.
Karena topologi ini adalah varian dari topologi BUS maka jika kabel backbone (kabel
utama penyedia arus data) rusak maka seluruh jaringan akan down).
Lebih sulit untuk mengkonfigurasi dan memasang kabel dari pada topologi lain.
Jika salah satu node rusak, maka node yang berada di jenjang bagian bawahnya akan
rusak.
Kabel yang digunakan menjadi lebih banyak sehingga diperlukan perencanaan yang
matang dalam pengaturannya, termasuk di dalamnya adalah tata letak ruangan.
4. Topologi Ring.
Paket-paket data dapat mengalir dalam satu arah sehingga tabrakan (collision) dapat
dihindarkan.
Masalah yang dihadapi sama dengan topologi bus, yaitu jika salah satu node rusak,
maka seluruh jaringan tidak dapat berkomunikasi.
Tidak akan mengalami tabrakan pengiriman data (collision), karena di satu waktu
hanya satu node yang bisa mengirimkan data/ data mengalir dalam satu arah.
Setiap komputer memiliki hak akses yang sama terhadap token sehinnga tidak ada
komputer yang memonopoli jaringan.
Peka kesalahan, tiap node pada jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi
yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga jika di suatu node ditemukan gangguan
maka semua jaringan akan mengalami gangguan.
5. Topologi Mesh.
Pada topologi mesh tiap komputer terhubung langsung dengan komputer lain (pear to
pear).
Setiap komputer mempunyai jalur sendiri-sendiri dengan komputer lain, sehigga tidak
akan terjadi collision domain.
Perangkat pada jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2
(n=Jumlah node).
Proses pendeteksian dan pengisolasian kesalahan pada jaringan bisa dilakukan dengan
mudah karena konfigurasi jaringan menggunakan sistem point to point.
Data di hantarkan melalui jalur dedicated sehingga privasi dan keamanan terjaga.
Apabila terjadi ganguan diantara 2 jalur maka yang terkena imbasnya hanya jalur yang
bersangkutan saja, sedangkan secara keseluruhan jaringan tidak terpengaruh.
Proses instalasi lebih rumit dan ruang yang diperlukan lebih besar.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Perjalanan sejarah komputer ukuran hardware komputer dari tahun ke tahun mengalami
perkembangan pesat. Hal ini disadarai dengan kemampuan yang semakin tinggi dan
ukuran yang semakin kecil. Pada saat ini komputer dan jaringannya sudah dapat
menangani proses komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) tanpa melalui
komputer pusat.
Informasi dan data dapat dikirim atau transfer melalui kabel-kabel sehingga
memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data,
mencetak pada printer yang sama.
Jenis- jenis topologi, yaitu:
1. Topologi Bus
2. Topologi RING
3. Topologi STAR
4. Topologi Star-Bus (Tree)
5. Topologi Mesh
Dari setiap jenis topologi jaringan memiliki karakteristik, kelebihan dan kekurangan yang
berbeda-beda dan tergantung kebutuhan untuk pemakaian topologi tersebut.
3.2. Saran
Jika pembaca ingin membuka usaha warnet, sebaiknya memperhatikan dulu jaringan
apa yang sesuai dengan kemampuan dan keinginan pembaca, serta mengetahui jenis jenis
peralatan yang akan di gunakan. Agar kualitas dari jaringan itu bagus.
Daftar Pustaka
1. http://images.jabeschand.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/SxnoxAoKCEoAA
CsOpVA1/Makalah%20Sistem%20Komputer.pdf?nmid=301982039/
2. http://images.jabeschand.multiply.http://www.google.co.id/search?hl=id&q=dasar+jaring
an+komputer&aq=0&aqi=g7&aql=&oq=dasar+jaringan+&gs_rfai/
3. http://en.wikipedia.org/wiki/Star_network
4. http://en.wikipedia.org/wiki/Network_topology
5. http://en.wikipedia.org/wiki/Bus_network
6. http://en.wikipedia.org/wiki/Ring_network
7. http://en.wikipedia.org/wiki/Mesh_network