Ilustrasi
Biaya logistik di Indonesia bisa mencapai 16%. Sementara, di negara-negara ASEAN lain
hanya 9%. Hidayat menuturkan, pihaknya dan kementerian terkait selalu berupaya untuk
menurunkan biaya logistik. Seharusnya, biaya logistik bisa berada di bawah 10% pada 2015
mendatang. Dengan pindahnya biaya logistik, maka Indonesia bisa menghadapi ASEAN
Economic Community (AEC).
Apalagi, saat itu semua perusahaan asing bisa beroperasi di Indonesia. Dia pun meminta
kepada pelaku usaha untuk mempersiapkan diri. Jangan sampai terjadi seperti perjanjian
perdagangan bebas dengan China (ACFTA). Kita baru sibuk pas perjanjian sudah
diberlakukan, katanya.
Terkait keributan di Merak, Hidayat berharap, masalah itu bisa segera teratasi. Saya meminta
otoritas terkait bisa mengurangi antrean kendaraan logistik di pelabuhan, pungkasnya.
Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Euis
Saedah mengatakan, biaya logistik yang tinggi berdampak langsung terhadap sejumlah
IKM.IKM yang produknya diambil oleh industri besar tentu dia tidak terkena dampaknya.Yang
terkena mereka yang memasarkannya sendiri usahanya, katanya.
IKM berskala kecil, kata dia, biasanya tidak harus membayar pungli. Biasanya pungli dikenakan
pada perusahaan berskala besar. Sebelumnya, Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informatika (Dishubkominfo) Banten menduga perusakan Kantor ASDP Merak pada Minggu
(27/5) malam akibat emosi para sopir yang tidak terkendali karena diduga ada oknum yang
melakukan pungutan liar (pungli).
Siapa oknumnya dan juga pelaku perusakan di ASDP Merak masih dalam penyelidikan polisi.
Kita Tunggu saja hasilnya nanti, kata Kepala Dishubkominfo Banten Husni Hasan.
Akibat aksi yang terjadi Minggu malam, sejumlah fasilitas ASDP rusak seperti Gedung Pusat
Koordinasi dan Pengendalian Pelabuhan Merak, serta delapan pintu tol dan pagar dermaga IV
Pelabuhan Merak. (bro)