Anda di halaman 1dari 4

Gigi tiruan lepasan akrilik

Gigi tiruan akrilik merupakan gigi tiruan yang paling sering dan umum dibuat
pada saat ini, baik untuk kehilangan satu atau seluruh gigi. Gigi tiruan ini mudah
dipasang dan dilepas oleh pasien. Bahan akrilik merupakan campuran bahan sejenis
plastik yang manipulasinya mudah, murah, ringan dan bisa diwarnai sesuai dengan
warna gigi dan warna gusi. Akan tetapi mudah menyerap cairan dan juga mudah
kehilangan komponen airnya. Sehingga bila tidak dipakai, gigi tiruan akrilik harus
direndam dengan air dingin supaya tidak mengalami perubahan bentuk. Gigi akrilik
pun mudah terpengaruh perubahan warna. Misalnya warna dari makanan dan
minuman, sehingga jenis gigi tiruan ini memerlukan perawatan yang lebih seksama,
seperti selalu menyikatnya dengan sikat gigi lunak. Jangan menyikat gigi tiruan
dengan sikat gigi yang keras karena akan mengakibatkan keausan. Akrilik juga mudah
mengalami keausan, sehingga dengan pemakaian normal pun, dalam beberapa tahun
gigi tiruan jenis ini harus diganti.

Untuk mengurangi risiko keausan, maka gigi tiruan akrilik bisa


dikombinasikan dengan gigi tiruan porselen. Landasan maupun gigi buatan dari
akrilik juga mudah patah, sehingga landasan gigi tiruan akrilik harus dibuat lebih
tebal dan lebih luas. Hal itu mengakibatkan ketidaknyamanan, karena tertutupnya
langit-langit akan mengganggu kontak lidah dengan langit-langit. Selain itu juga
mengganggu bicara.

Apabila kehilangan gigi hanya di bagian belakang dan tidak terlalu banyak,
daerah langit-langit yang berkontak dengan lidah dapat dibebaskan dari akrilik, tetapi
bila gigi hilang terlalu banyak dan meliputi gigi depan, hal itu tidak dapat dilakukan.
Untuk mengurangi ketebalan dan luasnya landasan, maka dapat digunakan gigi tiruan
kerangka logam.

Gigi tiruan kerangka logam

Gigi tiruan ini terdiri dari landasan gigi tiruan dari logam sedang gigi
buatannya dari akrilik atau porselen. Karena bahan logam cukup kuat, landasan gigi
tiruan kerangka logam dapat dibuat lebih tipis dan lebih kecil sehingga si pemakai
akan lebih nyaman. Kontak lidah dengan langit-langit tidak terlalu terganggu.

Logam yang dipergunakan merupakan campuran logam khusus yang


memerlukan manipulasi lebih rumit, sehingga gigi tiruan ini lebih mahal dari gigi
tiruan akrilik. Apabila patah pada bagian logam, tidak dapat disambung seperti
akrilik, tetapi harus dibuat ulang. Akan tetapi apabila patah hanya gigi akriliknya saja
bisa disambung/diganti akriliknya saja. Karena landasan logam harus dicoba dulu
ketepatannya sebelum dipasang gigi-giginya, maka kunjungan pasien ke dokter gigi
lebih banyak dari pemasangan gigi akrilik. Karena kekuatan logam, landasan gigi
tiruan tidak terlalu terganggu oleh keadaan cairan/makanan di dalam rongga mulut,
yang terpengaruh hanya bagian gigi buatannya.

Gigi tiruan mahkota/jaket

Gigi tiruan mahkota atau umum disebut jaket merupakan gigi tiruan yang
dibuat untuk gigi yang belum dicabut tetapi mengalami kerusakan yang parah
sehingga sudah tidak bisa ditambal lagi, tetapi syaraf giginya belum mati. Gigi yang
rusak tersebut dikurangi sedemikian rupa dengan bentuk tertentu, kemudian diganti
dengan bahan akrilik/porselen/ kombinasi logam-porselen yang menyerupai
selubung/jaket yang bentuk dan warnanya disesuaikan dengan gigi sebelumnya atau
menggunakan gigi sebelahnya sebagai panduan. Gigi tiruan ini tidak dapat dilepas
oleh pasien karena ditempelkan langsung ke gigi dengan semen khusus.

Bahan gigi tiruan ini tergantung pada posisi dan kondisi giginya. Jaket
porselen biasanya diberi penguat logam, jadi pengurangan gigi harus lebih banyak
daripada akrilik. Keuntungan jaket porselen, warnanya lebih baik serta tahan aus
dibanding akrilik. Tetapi lebih mahal karena proses pembuatannya lebih rumit.

Gigi tiruan pasak

Gigi tiruan pasak adalah gigi tiruan yang mengganti gigi yang belum dicabut
tetapi mahkota gigi sudah rusak dan syaraf gigi sudah terinfeksi atau sudah mati,
tetapi akar giginya masih utuh. Untuk membuat gigi pasak, terlebih dulu harus
dilakukan perawatan syaraf dahulu sampai steril dalam beberapa kunjungan, sesudah
itu baru dilakukan pembentukan konstruksi pasak. Gigi tiruan pasak terdiri dari
bagian logam yang ditanam ke dalam akar gigi serta bagian di luar gigi sebagai
pendukung mahkota. Setelah disemen ke dalam akar gigi, dibuat mahkota jaket
seperti yang telah dikemukakan sebelumnya.

Gigi tiruan mahkota dan jembatan

Merupakan gigi tiruan untuk kasus kehilangan satu atau beberapa gigi yang
tidak dapat dilepas sehingga pasien lebih nyaman, dan terhindar dari risiko gigi tiruan
hilang. Tidak mengandung landasan yang akan mengganggu pengecapan lidah. Gigi
tiruan ini terdiri dari pontik, yaitu pengganti gigi yang hilang serta penyangga.
Penyangga gigi tiruan ini menggunakan gigi asli disebelahnya yang masih ada,
dengan cara mengurangi/menggerinda gigi asli tersebut dengan bentuk seperti untuk
membuat mahkota/jaket. Kemudian mahkota dibuat di gigi tersebut dan
disambungkan dengan gigi yang diganti. Apabila gigi yang diganti lebih kecil dari
gigi penyangga, gigi penyangga bisa hanya pada satu gigi. Bahan yang digunakan bisa
dari akrilik dan porselen. Akan tetapi untuk gigi-gigi belakang yang tidak terlalu
terlihat lebih baik digunakan bahan logam untuk kekuatan dan mencegah keausan.

Implan

Implan adalah gigi tiruan yang dibuat dengan menanamkan pasak khusus ke
dalam tulang rahang yang telah kehilangan gigi. Fungsinya sebagai penyangga gigi
tiruan. Untuk kehilangan satu gigi, pasak implan yang ditanam hanya satu, tetapi bila
lebih bisa beberapa buah. Persyaratan untuk pembuatan implan ini lebih berat
dibanding dengan gigi tiruan lain.

Di antaranya kesehatan umum pasien harus betul-betul prima serta tidak


mempunyai penyakit-penyakit yang melemahkan seperti diabetes, kelainan tulang,
dll. Struktur tulang untuk tempat ditanamnya pasak tersebut harus memunyai
ketinggian tertentu serta kondisinya masih baik. Pasak implan dipasang melalui
prosedur pembedahan sampai terjadi proses penyembuhan serta terdapat hubungan
antara tulang dengan logam pasak. Apabila itu terjadi, maka setelah 6 bulan baru
dipasang sekrup penyambung antara pasak dan mahkota dengan membuka lapisan
mukosa gusi di ujung atas pasak.

Setelah sekrup terpasang ditunggu sampai sembuh luka jaringannya, kemudian


dipasang pasak untuk penyangga mahkota, baru setelah itu dipasang mahkotanya.
Dengan prosedur ini, pembuatan implan memerlukan waktu lebih dari 6 bulan, serta
biaya yang lebih mahal karena memerlukan bahan-bahan khusus, seperti jenis logam
pasak khusus yang dapat merangsang pertumbuhan tulang di sekitar pasak implan.
Selain itu peralatan yang dipakai pun khusus dan memerlukan sterilitas tinggi.
Keuntungannya gigi tiruan implan adalah tidak perlu dibuka/dilepas, dan tidak
memerlukan gigi penyangga. Jadi dapat dipasang pada pasien yang telah kehilangan
seluruh giginya. Seperti halnya mahkota dan jembatan, tidak ada daerah langit-langit
yang tertutup landasan gigi tiruan. Sehingga persepsi rasa seperti gigi asli.

Pemakaian gigi tiruan tidak hanya mengganti gigi yang hilang, tetapi
berfungsi sebagai pemelihara jaringan yang masih ada, yaitu jaringan gigi, gusi dan
tulang. Sehingga pemakai gigi tiruan harus betul-betul memerhatikan kebersihan gigi
tiruan dan gigi aslinya.

Pada pemakaian jaket, pasak, mahkota dan jembatan kebersihan di daerah gusi
harus diperhatikan. Bila terjadi kerusakan gigi di daerah gusi akan mengakibatkan
terjadinya kebocoran di daerah tersebut. Kebocoran lama-kelamaan akan
menggerogoti bagian dalam gigi tiruan tersebut sehingga mahkota tidak terdukung.
Gigi bisa tiba-tiba patah dan mahkota tidak dapat dipertahankan sehingga gigi harus
dicabut.

Pemilihan setiap jenis gigi tiruan ini pada akhirnya tergantung dari kondisi dan
situasi mulut pasien dan pertimbangan dokter gigi. Apabila semua jenis gigi tiruan ini
memungkinkan, pertimbangan pun harus disesuaikan dengan kondisi keuangan
Anda.Fungsi gigi tiruan sebagian adalah memelihara struktur jaringan yang tersisa.
Prothesa pengganti tersebut tidak boleh menyebabkan hilangnya gigi penyangga atau
ganggauan terhadap kesehatan temporomandibular joint.(1) Dalam proses desain
gigitiruan sebagian lepasan, berlaku suatu prinsip umum dan penting yaitu dokter
harus mengetahui selengkap-lengkapnya keadaan fisik pasien dan memmahami betul
bentuk, indikasi, dan kebutuhan akan jenis perawatan (2)
Penggantian beberapa gigi yang hilang pada region rahang edentulous dapat
dilakukan dengan menggunakan teknik simple tissue bone, yaitu dengan
menggunakan alat partial denture over fixed bar. Kenyamanan dan estetika alat ini
hampir sama dengan gigitiruan jembatan akan tetapi di desain lebih khusus dengan
mengurangi beban oklusal yang di terima gigi penyangga selama mastikasi. (3)
Bila sebuah gigi asli tercabut, seluruh daerah periodontium juga akan rusak
sehingga hanya mukosa yang jumlahnya lebih kecil dari daerah periodontal yang
hilang tetap ada untuk mendukung beban yang mengenai gigitiruan penggantinya,
sehingga kehilangan gigi merupakan indikasi pembuatan gigi tiruan baik itu gigitiruan
jembatan, gigitiruan kerangka logam atau gigitiruan dengan plat akrilik. (4)

Faktor penting dalam pembuatan gigi tiruan kerangka logam dan jembatan yaitu :
1. Keutuhan gigi penyangga
2. Panjang diastem
Berpengaruh terhadap dukungan yang diberikan oleh gigi penyangga dan jaringa
periodontium dalam pembuatan gigi tiruan.
3. Jumlah diastem
Berpengaruh terhadap penyebaran tekanan kunyah
4. Resorbsi prosesus alveolaris
Selain penggantian gigi juga perlu diadakan penambahan prosesus alveolaris yang
hanya bisa dilakukan dengan suatu gigi tiruan kerangka logam atau gigitiruan
jembatan yang bisa di lepas.
5. Kondisi gigi yang tersisa terutama jika gigi ini berfungsi sebagai penyangga.

Teknik Pembuatan
Teknik ini membutuhkan hal-hal sebagai berikut
1). Pembuatan mahkota penuh pada gigi penyangga atau mahkota keramik di gabung
dengan mahkota metal denan menggunakan mahkota konvensional dan teknik
gigitiruan jembatan.
2). Kedua gigi penyangga di hubungkan dengan bar berbentuk huruf `T` terbalik dan
terbuat dari logam mulia yang kemudian di solder pada mahkota tiruan pada gigi
penyangga.
3). Bar dilapisi cobalt-chrome dan kerangka sadelnya terbuat dari logam mulia.
Kerangka sadel berbentuk huruf `T` terbalik, ini untuk mencegah pergerakan sadel
kearah lateral, tapi memudahkan sadel bergerak kearah vertikal ketika di insersikan
atau di lepaskan. Kerangka sadel di beri cengkeram tuang untuk membantu retensi
pada vertical plane .
4). Perlekatan antara gigi dan basis gigitiruan kerangka sadel. Umumnya di gunakan
kerangka cobalt-chrome, Namun apabila terdapat kekurangan ruang dlam arah
vertikal akibat erupsi yang berlebihan dari gigi atau dibutuhkan estetik yang lebih
baik, dapat di gunakan kerangka logam yang di gabung dengan gigi porselen dan
basis gigi tiruan.

Penentuan penggunaan gigi penyangga pada suatu gigitiruan sebagian tidak terlepas
dari faktor-faktor berikut.(5)
1). Bentuk dan posisi gigi.
2). Kondisi jaringan Periodontium
Gigi yang berbentuk kerucut atau yang mengalami rotasi kurang sesuai untuk di pakai
sebagai penyangga. Pembebanan tambahan pada gigi sehubungan dengan
penjangkaran dapat mengakibatkan kemunduran jaringan periodontal yang lebih cepat
dan mengakibatkan kehilangan gigi tersebut.
Desain dari piranti merupakan bagian penting dari rencana pembuatan gigitiruan
sebab struktur piranti gigitiruan tersebut meneruskan tekanan mastikasi dari
permukaan oklusal gigi artifisial pada gigi asli dan lingir alveolar.(8)
Gigi pada bagian mesial dan distal di preparasi untuk pembuatan mahkota seperti
pada pembuatan gigitiruan jembatan. Cetakan akurat segera di kirim ke laboratorium.
Model pada logam di sesuaikan pada model yang di preparasi Flat bar vertical
menutupi daerah edentulous yang dilapisi malam dan di satukan dengan logam. Bar di
haluskan dan di solder pada coping logam. Saat penempatan dalam mulut gigi ini di
anggap sebagai bagian dari gigi asli sehingga oklusinya harus di sesuaikan dengan
gigi yang lain.

http://gigiunhas97.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai