Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
3. Memperbesar peranan bangsa Asia dan Afrika di dunia dan ikut serta
mengusahakan perdamaian dunia dan kerja sama internasional.
4. Membicarakan masalah-masalah khusus yang menyangkut kepentingan
bersama (kedaulatan negara, rasionalisme, dan kolonialisme).
b. Konferensi Bogor ( Panca Negara)
Pada tanggal tanggal 09 22 Desember 1954 diadakan Konferensi Bogor
yang untuk membicarakan tentang kemungkinan mengadakan konferensi
Asia Afrika. Sebagai tindak lanjut, tanggal tanggal 09 22 Desember 1954
diadakan Konferensi Panca Negara sebagai persiapan pelaksanaannya.
Konferensi Panca Negara memutuskan hal-hal sebagai berikut :
1. Konferensi Asia Afrika akan diselenggarakan di Bandung pada bulan
18-24 April 1955.
2. Penetapan tujuan KAA dan menetapkan negara-negara yang akan
diundang sebagai peserta Konferensi Asia Afrika.
3. Hal-hal yang akan dibicarakan dalam Konferensi Asia Afrika.
4. Pemberian dukungan terhadap tuntutan Indonesia mengenai Irian
Barat.
c. Daftar Negara KAA
Konferensi Asia Afrika dihadiri oleh wakil-wakil dari 5 negara pengundang
dan 24 negara yang diundang.
Negara pengundang :
1. Indonesia
2. India
3. Pakistan
4. Sri Lanka
5. Burma (Myanmar).
Negara yang diundang :
1. RRC
2. Irak
3. Iran
4. Laos
5. Turki
6. Nepal
7. Jepang
8. Thailand
9. Afghanistan
10.Saudi Arabia
11.Syria (Suriah)
12.Vietnam Utara
13.Vietnam Selatan
14.Filipina
15.Kampuchea
16.Yordania
17.Lebanon
18.Yaman
19.Mesir
20.Sudan
21.Etiopia
22.Liberia
23.Libia
24.Pantai Emas/ Gold Coast
B. Pelaksanaan KAA
Konferensi Asia Afrika diselenggarakan di
tanggal 1824 April 1955. konferensi dimulai pada jam 09.00 WIB yang
diawali dengan pidato pembukaan oleh President RI, setelah itu sidang
dipimpin oleh Perdana Mentri RI Ali Sastromidjojo. Konferensi Asia Afrika
membicarakan hal-hal yang menyangkut kepentingan bersama negaranegara di Asia dan Afrika, terutama kerja sama ekonomi dan kebudayaan,
serta masalah kolonialisme dan perdamaian dunia.
Berbagai masalah yang dibahas dalam konferensi tersebut antara lain:
1. Usaha untuk meningkatkan kerjasama bidang ekonomi, sosial, budaya, dan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Konferensi Asia Afrika membawa pengaruh yang besar bagi solidaritas dan
perjuangan kemerdekaan bangsa di Asia dan Afrika.
Pengaruh Konferensi Asia Afrika adalah sebagai berikut :
1. Membina solidaritas bangsa-bangsa dan mengakui semua bangsa di dunia
dapat hidup berdampingan secara damai.
2. Persahabatan antara bangsa-bangsa Asia Afrika.
3. kebangkitan bangsa-bangsa di Asia dan Afrika.
4. Pendorong perjuangan kemerdekaan bangsa di dunia pada di Asia dan Afrika.
Banyak negara-negara Asia-Afrika yang merdeka kemudian masuk menjadi
anggota PBB.
c. Pengaruh KAA bagi dunia
Konferensi Asia Afrika
menimbulkan dampak yang penting dalam
perkembangan dunia pada umumnya. Pengaruh atau dampak itu, antara
lain sebagai berikut.
1. Konferensi Asia Afrika menjadi penengah dua blok yang saling berseteru
sehingga dapat mengurangi ketegangan Perang Dingin dan mencegah
terjadinya perang terbuka.
2. Gagasan Konferensi Asia Afrika berkembang lebih luas
dan diwujudkan
negara-negara
yang
sedang
berkembang
agar
menjadi
Dokumen
Brioni
tahun
1956
yang
bertujuan
1.
2.
3.
4.
5.
derajat;
6. Meningkatkan solidaritas antara negara anggota Gerakan Non Blok;
7. Menggalang kerja sama antara negara berkembang dan negara maju menuju
terciptanya tata ekonomi dunia baru.
8.
B. Pelaksanaan GNB
Gerakan Non Blok menjadi gerakan taraf Internasional dengan anggota
100 negara. Untuk mempersatukan dua negara besar
dilakukan
terjadi
perdebatan
di
forum
Majelis
untuk
menarik
wilayah
Mesir,
mundur
Indonesia
Pasukan
ini
dikirim
dalam
dibawah
gelombang.
KONGA
misi
XI
Indonesia
Filiphina
Malaysia
Singapura
Thailand
Lima negara di luar negara pemrakarsa yang menggabungkan diri dalam organisasi
ini, yaitu :
1. Brunei Darussalam menjadi anggota ke-6 ASEAN tanggal 7 Januari 1984
dalam Sidang Khusus para Menteri Luar Negeri ASEAN di Jakarta, Indonesia.
2. Vietnam menjadi anggota ke-7 ASEAN 29-30 Juli 1995 pada pertemuan para
Menteri Luar Negeri ASEAN ke-28 di Bandar Seri Begawan, Brunei
Darussalam.
3. Laos dan Myanmar menjadi anggota ke-8 dan ke-9 ASEAN pada pertemuan
para Menteri Luar Negeri ASEAN ke-30 di Subang Jaya, Malaysia, 23-28 Juli
1997.
4. Kamboja menjadi anggota ke-10 ASEAN dalam Upacara Khusus Penerimaan
pada tanggal 30 April 1999 di Hanoi.
Prinsip Utama dari ASEAN
Scheme for the ASEAN Free Trade Area berhasil disepakati di Singapura pada
28 Januari 1992. Kemajuan-kemajuan tersebut mendorong negara-negara lain
di Asia Tenggara bergabung menjadi anggota ASEAN.