Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
45,76
190,07
98,22
4,06
320
174,19
500
87,1
4,26
87,76
95,666 103,065
200,328 181,709
116,106 108,129
4,064 320,000 320,000
174,193 174,193
500
500
87,097 87,097
(1,176) (7,723)
80,132 73,555
92,723
182,528
95,842
320,000
174,193
500
87,097
5,485
86,661
91,492
174,682
100,187
320,000
80,500
500
40,250
40,043
74,470
101,42
42,44
-16,81
-11,01
14,62
8,18
30,2
-7,41
1,32
-6,09
3,28
-2,81
32,758
16,151
24,600
23,489
36,149
11,940
3,410
15,350
(9,382)
5,698
65,216 43,477
33,903 27,621
3,876 30,849
9,067 5,236
36,273 36,812
(23,330) (727)
2,031 157
(21,299) (571)
9,003 1,859
(12,296) 1,288
38,249
23,458
28,944
5,148
35,450
(1,358)
3,579
2,221
(985)
3,206
-24,51
23,36
4,064
-99
525
460
422
497
925
2.84
(6.77)
0.71
1.84
87,76
-2,81
-16
7.11
14,62
15.66
146,96% 143%
(16.72) 1.49
1.93
17.66
123% 211%
4.31
17.02
182%
Dari laporan arus kas tersebut diatas nampak bahwa penggunaan dana yang menonjol adalah dari
aktivitas investasiyang terjadi pada tahun 2009. Dengan perusahaan telah mengadakan perluasan
usahanya. Demikian pula dengan adanya aktivitas operasi dan aktivitas pendanaan dimaksudkan
persiapan expansi lebih lanjut.Dari data aliran arus kas PT.ASURANSI BINTANG Tbk, dapat
disimpulan bahwa perusahaan tersebut menggunakan dalam tahun 2009 sebagian besar ekspansi
dalam bentuk aktivitas investasi. 1. Analisis Kekayaan dan Perhitungan Batas Tingkat
Solvabilitas
RATIO
2005
KEUANGAN
2006
2007
2008
2009
Kewajiban /
ekuitas (X)
1,35
1,11
1,47
1,45
87,759
Laba bersih
(%) harta
1,84
0,71
-6,77
2,84
-2,809
Laba bersih
(%) ekuitas
4,31
1,49
-16,72
7,11
-16
Premi bruto
17,02
17,66
1,93
15,66
14,615
solvabilitas
tingkat solvabilitas minimum sebesar 120% pd tahun 2009, dari risiko kerugian yang
mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan
kewajiban. . Batas tingkat solvabilitas minimum dihitung dengan mempertimbangkan
kegagalan pengelolaan kekayaan, ketidakseimbangan antara proyeksi arus kekayaan
dan kewajiban, ketidakseimbangan antara nilai kekayaan dan kewajiban dalam setiap
jenis mata uang, perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang
diperkirakan, ketidakcukupan premi akibat perbedaan hasil investasi yang diasumsikan
dalam penetapan premi dengan hasil investasi yang diperoleh, ketidakmampuan pihak
reasuradur untuk memenuhi kewajiban membayar klaim dan deviasi lainnya yang
timbul dari pengelolaan kekayaan dan kewajiban.Perusahaan PT ASURANSI BINTANG
Tbk berada dalam keaadan solvable, karena berada diatas 100% yang menunjukkan
keberhasilan perusahaan memupuk harta dari modal sendiri bukan dari hutang.
RASIO
2009
LIKUIDITAS
2008
2007
2006
2005
Current Ratio
193,00%
172,00%
168,00%
190,00%
174,00%
Cash Ratio
Quick Ratio
700,00%
700,00%
600,00%
700,00%
600,00%
Working
188,00%
Capital to total
assets ratio
198,00%
180,00%
181,00%
173,00%
A. Current ratio
pada tahun 2009 mengalami tingkat yang paling tinggi hal ini berarti bahwa setiap utang lancar
sebesar Rp 1,00 harus dijamin dengan aktiva lancar Rp 2,00. Dengan demikian, maka ratio
modal kerja dengan utang lancar adalah 200 % sudah ditetapkan sebagai ratio minimum yang
akan dipertahankan oleh perusahaan. Karena modal kerja tak lain adalah kelebihan aktiva lancar
diatas utang lancar.
B. cash ratio
pada tahun 2009 memiliki tingkat yang sama dengan tahun 2006 yaitu sebesar 7 : 1 yang
menerangkan bahwa pada tahun tersebut perusahaan mempunyai kemampuan untukmembayar
utang yang segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang
dapat segera diuangkan. Setiap utang lancar Rp 1,00 dijamin oleh kas dan efek sebesar Rp 7,00
C. Quick ratio
Pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 memiliki likuiditas yang sangat baik karena lebih
dari 100% tingkat quick rationya, dimana pada 5 tahun terakhir PT. ASURANSI BINTANG
TBK menghendaki agar utang-utang perusahaan kepada para kreditur segera harus dibayar,
sehingga haruslah tersedia alat-alat likuid yang cukup sehingga pada waktunya kewajibankewajibannya akan dapat di penuhi oleh perusahaan-perusahaan lain yang masih mempunyai
hubungan dengan perusahaan tersebut.
D. Working Capital to total assets ratioPada tahun 2009 sebesar 188 % merupakan bagian dari
piutangyang terdiri dari dana yang di investasikan dalam produk yang terjual ( modal kerja ).
Pengeluaran dana pada tahun 2009 berfungsi untuk menghasilkan current income bagi tahun
yang bersangkutan dan sisanya untuk mengahsilkan pendapatan (income) untuk tahun-tahun
berikutnya.
tahun
Rentabilitas Ekonomis
Keadaan Ekonomi
2005
2006
2007
2008
2009
3,5 %
71,8%
0%
28,7%
38%
Buruk
sangat baik
sangatburuk
Break-even
baik
KET. perusahaan dalam keadaan efisien karena memiliki tingkat rentabilitas yang cukup baik
yaitu 38 %, dan dapat dilihat pula pada profit margin yang bernilai 50,7%, apabila profit margin
dan operating assets turnover mengalami kenaikan maka rentabilitas ekonomis juga naik.
Apabila perusahaan tidak efisien maka perusahaan harus memperhatikan tingkat profit margin
dan tingkat turnover off operating assets.
Dari data tersebut diatas nampak bahwa hampir semua rasio selama 5 tahun mengalami
perubahan-perubahan yang menonjolUntuk tahun 2008 yang sangat\ menonjol adalah
collection perriod sebesar 12 bulan yang ini berarti jauh lebih besar daripada hari pembayaran
kewajiban yang telah ditetapkan sebelumnya, karena kesalahan collection policy maka
mengakibatkan rendahnya net profit margin dan rasio-rasio rate of return lainnya.pada tahun
2007 baik collection policy maupun inventory policy telah berhasil dapat menempatkan
perusahaan diatas rata-rata industri. dalam tahun tersebut semua rasio dari perusahaan beraada di
atas rasio rasio industri, yang ini mencerminkan keberhasilan manajemen dalam mengelola
perusahaan setelah selama 2 tahun sebelumnya selalu berada dibawah rata-rata industri (below
average)
2009
2008
2007
2006
2005
aktiva lancar
190,070
200,328
181,709
182,528
174,682
utang lancar
98,221
116,106
108,129
95,842
100,187
Dari data diatas nampak berbagai transaksi yang hanya menyangkut unsur-unsur Current
account saja tidak akan mengakibatkan perubahan-perubahan besar dalam modal kerja.Dengan
demikian maka jumlah modal kerja hanya berubah kalau ada perubahan unsur-unsur current
accounts yaitu yang disebut non corrent accounts yang mempunyai efek neto terhadap modal
kerja perubahan-perubahan dari unsur-unsur non current account yang mempunyai efek
memperbesar modal kerja ( sumber modal kerja ).
RASIO
LEVERAGE
2009
2008
2007
2006
2005
Total debt to
9,80%
11,60%
11,20%
11,00%
8,40%
equity ratio
Long term
debt to equity
ratio
11,00%
18,00%
15,00%
12,00%
8,00%
20,00%
73,00%
86,00%
74,00%
34.
60.
40.
2009
2008
2007
2006
2005
Total assets
turnover
0,05
0,08
0,18
0,15
0,13
Receivable
turnover
3,5
4,064
(1,028)
13,905
(3,779)
Average
collection
period
1260
hari
1463
hari
370
hari
500
hari
1360
hari
Inventory
turnover
Average days 0
inventory
Working
capital
turnover
0,19
0,46
0,32
0,32
(0,1198)
merupakan sebuah perusahaan jasa yang tidak mengandalkan penjualan barang untuk
memperoleh pendapatan.6.Working Capital Turnover
Jumlah working capital turnover pada lima tahun terakhir bernilai rendah yang menggambarkan
periode perputaran modal kerja tresebut makin pendek periodenya berarti makin cepat
perputarannya ( turnover ratenay ). Berapa lama periode perputaran modal kerja adalah
tergantung kepada berapa lama periode perputaran dari masing-masing komponen dari modal
kerja tersebut. Periode perputaran modal kerja dimulai dari saat dimana kas di investasikan
dalam komponen-komponen modal kerja sampai saat dimana kembali lagi menjadi kas.
KESIMPULAN
Dari analisa rasio likuiditas dapat disimpulkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan
melunasi kewajiban jangka panjang . Hal ini dapat dilihat dari jumlah aktiva lancar yang lebih
besar dari hutang lancar. Jadi apabila kreditur ingin menarik semua dananya, maka perusahaan
akan sanggup membayarnya. Sedangkan dilihat dari financial data dan ratios perusahaan juga
memiliki kemampuan melunasi hutang menggunakan modal sendiri. Di rasio keuangan
perusahaan memiliki nilai yang cukup baik. Perputaran total aktiva yang cukup tinggi
menunjukkan bahwa harta perusahaan berjumlah banyak. Hal ini dapat dilihat dari tingginya
total harta dibandingkan dengan total kewajiban. Perputaran investasi memiliki nilai yang cukup
rendah. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya nilai investasi perusahaan pada tahun 2009.
Perputaran arus kas dari aktivitas pendanaan juga memiliki nilai yang cukup besar, yang
menunjukkan bahwa pendanaan tidak terlalu besar dikeluarkan. Perputaran modal setor tinggi
menunjukkan efisiennya modal yang digunakan. Sedangkan dari rasio financial data laba yang
dihasilkan perusahaan cukup tinggi. Hal ini dikarenakan rendahnya biaya-biaya operasional
dibandingkan dengan tingkat pendapatan. Keseluruhan kinerja perusahaan dalam keadaan baik.
Pada PT ASURANSI BINTANG Tbk memiliki Hak pemegang saham minoritas dinyatakan
sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan histories aktiva bersih. Hak minoritas akan
disesuaikan untuk bagian minoritas dari perubahan ekuitas. Kerugian yang menjadi bagian
minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk. Penyesuaian dapat
dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan
sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan. Seluruh transaksi antar
perusahaan, saldo, penghasilan dan beban di eliminasi pada saat konsolidasi. Investasi efek
diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajar. Laba dan rugi belum direalisasi akibat kenaikan
atau penurunan nilai wajar disajikan dalam laba rugi tahun berjalan. Investasi dalam efek tersedia
untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari
perubahan nilai wajar diakui langsung dalam ekuitas sampai pada saat efek tersebut dijual atau
telah terjadi penurunan nilai. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya
diakui dalam ekuitas, diakui dalam laba rugi tahun berjalan.
Kenaikan (penurunan) nilai aktiva bersih unit penyertaan reksadana disajikan dalam laporan laba
rugi tahun berjalan. Investasi dalam tanah dan bangunan disajikan sebesar biaya perolehan dan
tidak disusutkan. Investasi dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai
wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar
biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai bersifat permanen, nilai tercatatnya
dikurangi untuk mengakui penurunantersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba
rugi tahun berjalan. Hasil investasi dari bunga deposito berjangka dan obligasi diakui atas dasar
proporsional waktu dan tingkat bunga yang berlaku.
Peningkatan nilai aktiva karena penilaian kembali dikreditkan pada selisih penilaian kembali
aktiva tetap dalam akun ekuitas. . Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan
laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan
dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan
serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan
laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan.
Kenaikan (penurunan) premi belum merupakan pendapatan adalah selisih antara premi belum
merupakan pendapatan periode berjalan dan periode lalu. Perusahaan mereasuransikan sebagian
risiko atas akseptasi pertanggungan kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi.
Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi
reasuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang
diberikan. Pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi retroaktif diakui sebagai piutang
reasuransi sebesar kewajiban yang dicatat sehubungan kontrak reasuransi tersebut. Penyajian
pendapatan premi dalam laporan laba rugi menunjukkan jumlah premi bruto, premi reasuransi
dan kenaikan (penurunan) premi belum merupakan pendapatan.
Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) ditentukan berdasarkan
estimasi kerugian retensi sendiri Perusahaan dari klaim masih dalam proses penyelesaian,
termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Perubahan dalam estimasi klaim
retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya perubahan. Kenaikan
(penurunan) estimasi klaim retensi sendiri adalah selisih antara klaim retensi sendiri periode
berjalan dan periode lalu. Penyajian beban klaim dalam laporan laba rugi menunjukkan jumlah
klaim bruto, klaim reasuransi, dan kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri.
Pendapatan komisi dari transaksi reasuransi dicatat sebagai pengurang beban komisi, dan diakui
dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. Dalam hal pendapatan komisi lebih besar dari
beban komisi, maka selisih tersebut disajikan sebagai pendapatan dalam laporan laba rugi. Beban
usaha dan beban lain-lain diakui sesuai dengan manfaatnya pada tahun yang bersangkutan
(accrual basis).
KETERBATASAN ANALISIS
1. Analisis ini tidak terlepas dari keterbatasan-keterbatasan yang antara lain disebabkan oleh
:
1. Dalam analisis ini hanya digunakan sampel perusahaan asuransi, untuk menghindari
perbedaan karakteristik antara perusahaan asuransi dan bukan asuransi. Hal ini tidak
dapat mewakili keadaan perusahaan seluruh Indonesia. Elemen-elemen laporan keuangan
yang tidak sama dan perbedaan dalam kegiatan usaha akan berpengaruh pada perhitungan
perubahan rasio keuangan dan perubahan laba. Karena pada awal pemilihan sampel
perusahaan menggunakan kelengkapan laporan keuangan.
2. Analisis ini hanya menggunakan periode pengamatan yang singkat selama 3 tahun yaitu
dari tahun 2005 sampai 2009. Dengan mempertimbangkan kelengkapan laporan
keuangan yang digunakan dalam analisis, maka jika lebih dari lima tahun penelitian
kemungkinan akan mengurangi sample perusahaan lebih banyak. Hal ini dikarenakan
sampel perusahaan dalam penelitian menggunakan kelengkapan laporan keuangan.
3. Keterbatasan pada laporan keuangan., Pemakai laporan keuangan tidak secara langsung
mengetahui keadaan dan kesehatan perusahaan tersebut . Karena laporan keuangan yang
dipublikasikan tidak menggambarkan keadaan asli perusahaan.
SARAN
Tujuan dari perusahaan adalah untuk meningkatkan laba. Sedangkan untuk meningkatkan laba
itu sendiri dapat dilakukan dengan meningkatkan pendanaan disamping meminimalkan biayabiaya. Diusahakan perputaran pendanaan asuransi yang cukup baik dapat ditingkatkan. Pinjaman
jangka panjang mungkin tidak dapat dihindarkan asalkan dapat meningkatkan pendapatan itu
sendiri. Misalnya pinjaman untuk perluasan usaha.
Penulis menyadari tidak ada analisis yang sempurna, untuk itu saran saran untuk analisis
berikutnya adalah sebagai berikut :
A. Untuk periode pengamatan hendaknya melakukan penelitian dengan periode yang
lebih lama.
B. Untuk penelitian-penelitian berikutnya hendaknya menggunakan rasio-rasio keuangan
lainnya yang dapat mempengaruhi perubahan laba, karena masih banyak rasio-rasio
keuangan yang berpengaruh dalam memprediksi perubahan laba.
REFERENSI
1. 2008043001392401312057 ( PDF)
2. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ( PDF )
3. ASBI { ASURANSI BINTANG TBK,} ( PDF )
4. ASRM_LK_TW_III SEPT 2009 NOTES ( PDF )
5. LAPORAN. KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 PT. ASBI TBK ( PDF )
6. LAPORAN KEUANGAN TRIWULAN III TAHUN 2006 DAN 2005 ( PDF )
7. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA RUGI (PDF )
8. LAPORAN KEUANGAN PT ASBI TAHUN 2008 DAN 2007
About these ads
Tinggalkan Balasan